Anda di halaman 1dari 108

1/14/2013

Bab 5. QUALITY ASSURANCE

Wooden Garden Furniture : Introduction to Product Design | Dodong Budijanto


Bab 5. Quality Assurance – Product Quality Assurance 22
Introduction to Product’s Design

Quality Assurance :
Product Quality Assurance

Bab. 5 1. Kualitas, Kualitas Produk (Products Quality) dan


Penjaminan kualitas (Quality Assurance)
2. Konsumen, Pembeli dan tingkatan mata rantai tuntutan
kualitas
3. Kesepakatan Mutu dan Spesifikasi Produk dengan pembeli
4. Spesifikasi teknis produk garden furniture dan criteria
penilaian mutu
5. Standard atau Norma-norma yang berlaku untuk Furniture
Kayu secara Umum
6. System pengujian/test keamanan produk yang dapat
dilakukan di pabrik EN-581-1:1997 dan EN-581-1:2006
7. Contoh penggunaan DCL dalam suatu pemeriksaan Quality
Control produk
8. Lampiran contoh Pemakaian inspection test sebelum cargo
disetujui untuk pengapalan (pre shipping random test)
9. Lampiran 2. – European Prestandard ENV 581-2
10. Perbaikan Mutu Berkelanjutan (Continueus Improvements)
11. Daftar Pustaka
12. Glossary

Bab 5. | Quality Assurance – Introduction to Product Design


Bab 5. Quality Assurance – Product Quality Assurance 33
Introduction to Product’s Design

Quality Assurance
Product Quality Assurance
5

1. Kualitas, Kualitas Produk (Products Quality) dan Penjaminan kualitas


(Quality Assurance).

Konsumen pemakai (end user) dimanapun selalu ingin mendapatkan


barang yang bagus dan berkualitas baik, dan bagi kita sebagai produksen harus
memberikan produk yang terbaik sebagai suatu bentuk pelayanan konsumen yang
terbaik pula. Pola pemikiran demikian selalu ada di benak semua produksen lain,
untuk memberikan pelayanan dan produk yang terbaik bagi konsumennya.
Dengan demikian terjadi persamaan prinsip dan pola pemikiran yang menjurus
pada bentuk persaingan pelayanan produksen untuk memberikan kepuasan
pelayanan kepada pelanggannya, yang mereka tuangkan dalam berbagai cara
metode pemasaran:

Ø penciptaan dan pengembangan produk baru (design products/new products


development program),

Ø metode efisiensi biaya hingga mendapatkan produk dengan harga lebih


terjangkau dan ekomonis (low cost program),

Ø metoda pelayanan penjualan yang baik (good servicing) dan

Ø penjaminan/garansi mutu produk dalam kurun waktu tertentu (limited


warranty) hingga

Ø penjaminan mutu produk yang tahan seumur hidup (life time warranty).

Yang kesemuanya mengarah pada perbaikan dan efisiensi produksi guna

Bab 5. | Quality Assurance – Introduction to Product Design


Bab 5. Quality Assurance – Product Quality Assurance 44
Introduction to Product’s Design

mendapatkan hasil maksimal baik dalam biaya produksi maupun kualitas produk.
Pengelolaan produksi yang baik menggunakan standar proses produksi (SOP)
yang selalu dievaluasi terus menerus guna menghasilkan proses produksi
(production servicing) yang paling baik dan pendek-efisien dalam pemakaian
bahan baku, biaya proses dan waktu. Pemakaian bahan baku menjadi maksimal
dan sisa-sisa bahan baku masih dapat dipakai untuk produk lain ataupun didaur
ulang.

1.1 Definisi Kualitas

Perbandingan antara nilai harga produk (product value) dengan ongkos proses –
jasa produksi, bahan baku yang dipakai dan biaya admintrasinya yang dipakai
untuk menghasilkan suatu produk dengan fitur-fitur manfaat produk tersebut
sesuai dengan yang diminta. Dengan demikian manfaat kondisi dan spesifikasi
hasil produksi memberikan perbedaan dalam definisi kualitas produk.
Menurut Garvin, terdapat 5 definisi kualitas, yaitu :
Ø Kualitas relative (Relatif quality) : Kualitas adalah standar pokok produk yang
dipahami secara universal, yang berhubungan dengan perbandingan fitur dari
karakteristik suatu jasa atau produk
Ø Kualitas Produk (Products based) : Kualitas adalah kandungan variable pada
suatu produk atau jasa yang dapat diukur dengan tepat (presisi). Perbedaan
kualitas tercermin pada perbedaan jumlah kandungan variable yang dimiliki
oleh suatu jasa atau produk.
Ø Kualitas produk berdasarkan definisi pemakai (User based definition) :
Kualitas adalah kesesuaian kandungan variable yang dimiliki suatu jasa atau
produk untuk penggunaan yang diinginkan / dimaksudkan.
Ø Definisi kualitas menurut produksen/manufacturing (Manufacturing based
definition) : Kualitas adalah tingkat kesesuaian jasa atau produk dengan
spesifikasi yang ditentukan.
Ø Definisi kualitas menurut nilai (Value base definition) : Kualitas ditentukan
oleh suatu kondisi biaya dan harga yang sepadan. Produk yang berkualitas
adalah produk yang mempunyai performance yang sesuai dengan nilai harga
yang didapat atau kesesuaian performance pada suatu biaya yang dikeluarkan.

Dalam hal ini kita juga memperhatikan dimana urutan/rantai supply


(Supply Chains) produk dari produksen hingga ke tangan pembeli, dimana
masing-masing bagian akan menuntut kondisi kualitas yang berbeda-beda pula.

Bab 5. | Quality Assurance – Introduction to Product Design


Bab 5. Quality Assurance – Product Quality Assurance 55
Introduction to Product’s Design

a. Produksen/manufacturing, fokus pada seleksi kualitas bahan baku (quality


of raw material) yang sesuai dengan standar mutu bahan baku yang
diperlukan (Standart of material required), diproses dengan urutan proses
produksi yang telah distandarkan (SOP-Standart Operational Process), dan
semuanya diproses sesuai dengan kualitas proses produksi (Quality of
manufacturing process) yang dituntut dalam kriteria spesifikasi produk. Luas
cakupan spesifikasi produk adalah proses keberterimaan produksi sampai
dengan kondisi produk dikemas dan lengkap dengan segala atributnya
termasuk barcode, marking, printing box, manual instruction, protector foam
dsb yang disepakati (Quality of packaging). Kesemuanya point-point di atas
tertulis dan disepakati dalam perjanjian spesifikasi produk (products
specification data sheet).
b. Importer, akan focus pada seleksi produk akhir dengan posisi sudah dikemas
sesuai spesifikasi dari pemilik project (wholesaler/distributor), dan mereka
akan periksa berdasarkan random check beberapa produk sesuai standar
“random sampling check” atas mutu produk secara detail, dan juga mutu
kemasan produknya. Atau diperiksa satu demi satu “piece by piece checking”
sebelum masuk ke kemasan. Pada saat proses pengemasan produk, inspector
perwakilan mengikuti proses packing sambil memeriksa ulang kualitas produk
tersebut. Penting disini juga jumlah/kuantitas yang lolos (on grade/quality
passed) seleksi dapat memenuhi jumlah yang dipesan. Deviasi jumlah (%)
yang sesuai dengan standar grade (OK/Conform) dan yang tidak sesuai
standar (not OK), sangat menentukan posisi produksen dimata pihak buyer.
Makin tinggi % jumlah yang tidak sesuai grade (Not OK), berarti potensi
kepercayaan pihak buyer akan performance produk jelek/menurun dan
dikawatirkan bahwa terjadi penyimpangan spesifikasi yang beresiko pada
kualitas produk pada saat penjualan atau setelah ditangan konsumen (Products
Quality Risk) yang berdampak pada garansi/penjaminan kualitas produk
(Product Guarantee/Warranty).
c. Wholesaler/distributor, sebagai pemilik project penjualan baik ke toko retailer
maupun outlet-outlet penjualan direct maupun melalui website, mereka
mempunyai batasan waktu penjualan dan batasan jadwal waktu produk harus
sudah terkumpul di gudang untuk mulai penjualan. Melebihi atau keluar dari
kerangka jadwal waktu tersebut akan menggagalkan project tersebut, dan
kerugian program marketing yang sudah dikeluarkan untuk meluncurkan
produk tersebut akan ditanggung oleh wholesaler/distributor sangat besar, baik
materi biaya dan juga nama/merek baik (brand name). Maka dari itu selain
dari kualitas produk, wholesaler/distributor menuntut jenis kualitas pelayanan
yang lain ke produksen sebagai misal :

Bab 5. | Quality Assurance – Introduction to Product Design


Bab 5. Quality Assurance – Product Quality Assurance 66
Introduction to Product’s Design

• Ketepatan jadwal supply produk (On time delivery) sesuai yang disepakati
• Seberapa besar komitmen produksen/manufaktur untuk memproses
pesanan/order ini setelah adanya kesepakatan jual beli disetujui bersama.
Dikarenakan kontrak penjualan ini disepakati dalam kurun waktu yang
cukup lama hingga selesai pengiriman, maka rentan juga gejolak terhadap
perubahan harga bahan baku dan biaya produksi. Atau perubahan-
perubahan yang mungkin terjadi dimasukan dalam klausul perubahan
dalam kontrak jual beli, sebagai force majour.
• Besarnya tanggung jawab supplier (suppliers responbility) sebagai
pemilik produk bilamana terjadi permasalahan problem kualitas di
lapangan (hidden quality problems), dan timbul banyaknya
claim/complaint setelah pemakaian produk tersebut oleh konsumen
sebagai jaminan kualitas produk (products warranty). Atau bahkan produk
tersebut harus ditarik dari pasar karena dianggap cacat/gagal. Disini akan
dipisahkan problem kegagalan produk tersebut sebagai gagal karena
desain produk (quality of products designing) atau kegagalan manufaktur
yang tidak memproses sesuai standar spesifikasi dan SOP yang seharusnya
(quality of manufacturing), dimana letak beban tanggung jawab akan
berbeda posisi – produksen atau pemilik project (product designer).
d. Konsumen pemakai (end user), sebagai pemakai akhir yang akan menentukan
rangkaian mata rantai produksi produk tersebut dan menilai :
• Kualitas produk, dengan evaluasi penggunaan/manfaat produk
• Kualitas pelayanan dari suatu program/merek/brand yang melindungi
produk tersebut dalam kondisi baik hingga di tangan pemakai.
• Kualitas pelayanan dari mata rantai penjualan produk tersebut dan
• Kualitas purna jual yang menjamin produk tersebut, betul-betul baik
adanya dalam suatu kurun waktu pemakaian.
Mata rantai tuntutan di atas kita dapat membedakan tingkatan pelayanan yang
harus disediakan oleh produksen, importer atau agent pengadaan barang,
wholesaler dan distributor serta yang diminta oleh konsumen pemakai produk
(end user). Dan rantai pengadaan barang tersebut saling berkait, dan menuntut
mutu pelayanan yang bertingkat serta mengait serta saling mendukung dan
terikat, merupakan kerja bersama seperti teamwork yang solid, guna menjamin
mutu produk yang diciptakan dan dijual itu benar-benar berkualitas pilihan
bahkan dengan garansi pemakaian dalam kurun waktu tertentu (Quality
Assurance).

Bab 5. | Quality Assurance – Introduction to Product Design


Bab 5. Quality Assurance – Product Quality Assurance 77
Introduction to Product’s Design

2 Konsumen, Pembeli dan tingkatan mata rantai tuntutan kualitas.

Setiap konsumen ingin mendapatkan produk yang berkualitas standar dan


terjamin. Kualitas dan kuantitas yang dapat diperhitungkan kepastiannya
(realible) dan dapat dijadwalkan kepastiannya keluar dari produksi sesuai jadwal
yang disepakati.

Memang kata “reliable” dalam kualitas dan kualitas tidaklah semudah yang
dijanjikan, tetapi butuh komitmen bersama dari semua elemen, mulai dari
manajemen atas (top management) hingga tingkat paling rendah dalam suatu
organisasi produksen.
• Kualitas bukanlah hanya sekedar masalah teknis saja, melainkan sudah
merupakan masalah bisnis.
• Untuk mensukseskan program peningkatan kualitas, manajemen atas harus
terlibat dan komitmen manajemen untuk mensukseskan pencapaian
program peningkatan kualitas.
• Kesuksesan usaha tergantung pada komitmen manajemen pada program
peningkatan mutu/kualitas.
Semua elemen dalam manajemen harus mempunyai komitmen yang sama, dan
saling mendukung – tanpa komitmen dari top manajemen sampai dengan lapisan
paling bawah sulitlah kita mencapai “reliable in Quality and Quantity”.

Pemakai (User) Distributor / Importer Produksen


Retailer

Kualitas Produk, Kualitas Produk, Kualitas Produk, Kualitas Bahan,


dan penjaminan dan penjaminan dan penjaminan mesin/perkakas
dalam kurun dalam kurun dalam kurun (tools) produksi
waktu tertentu waktu tertentu waktu tertentu dan pekerja
(warranty) (warranty) (warranty) +
+ + Kualitas Produk,
Kualitas kemasan Kualitas kemasan dan penjaminan
dan kualitas dan kualitas dalam kurun
proses produksi proses produksi waktu tertentu
(warranty)
+ +
+
ketepatan ketepatan jadwal
jadwal kirim (JIT) kirim (JIT) Kualitas kemasan
dan kualitas
+
proses produksi
Volume sesuai
+
jadwal order
ketepatan jadwal
kirim (JIT)
Gambar : 2-1 +
Volume sesuai
Gambar diagram ikatan rantai tuntutan mutu untuk mengelola jaminan mutu pemakai (user) jadwal order

Bab 5. | Quality Assurance – Introduction to Product Design


Bab 5. Quality Assurance – Product Quality Assurance 88
Introduction to Product’s Design

2.1 Rantai keberterimaan (Chain of supply)

Rantai keberterimaan dalam proses produksi, yang memberikan ikatan kita


dengan supplier kita dalam hal kualitas dan spesifikasi bahan baku yang
dibutuhkan guna menghasilkan barang atau produk sesuai dengan kualitas dan
harapan konsumen kita.

Guna memenuhi kualitas produk dan penjaminan kualitas produk dalam kurun
waktu tertentu/garansi maka semua tuntutan kualitas bertumpu pada
produksen/pabrik. Termasuk pemilihan kualitas bahan baku, kualitas mesin dan
perkakas produksi serta kualitas pekerjanya. Harapan kualitas yang didapat dari
produksen (manufacturing)

n Kualitas produk selalu terjaga dan standar, sesuai dengan spesifikasi


produk yang disepakati, baik penampilan produk (product physical
appearance), kualitas kekuatan standar & kualitas proses produksi dan
kualitas dari kemasan (packaging quality). Oleh karena itu produksen
harus jeli dalam seleksi bahan baku (raw material quality), perlengkapan
produksi baik mesin dan perkakasnya (production toolings quality) dan
kualitas kompetensi pekerjanya (production skill) guna mendapatkan
kualitas hasil pekerjaan yang sempurna (quality of workmanship).
n Manajemen Proses Produksi, yang memproses produksi sesuai dengan
tahapan-tahapan proses yang distandardisasi (standart operational
procedure - SOP) dan terkontrol sesuai dengan urutan proses dan tata cara
penanganan produksi yang benar sehingga dapat menghasilkan hasil
produk berkualitas standar sesuai permintaan konsumen.
n Ketepatan jadwal waktu produksi dan pengiriman sesuai dengan jadwal
yang diminta.
n Penjaminan mutu produk untuk pemakaian dalam kurun waktu tertentu –
atau sering kita sebut sebagai garansi produk “Product Warranty”. Dan
disini mutu/kualitas kemasan sangat menentukan proteksi terhadap produk
sehingga produk dapat diterima oleh pemakai dalam kondisi baik.
Kerusakan akibat cara penanganan yang tidak semestinya (mishandling)
dalam proses pengiriman dan juga kesalahan pemakaian oleh konsumen
tidak dapat ditanggung oleh produksen/pabrik. Dan sering point-point ini
dipakai sebagai point yang menggugurkan garansi pabrik, karena factor
external di luar pabrik.
Penjaminan kualitas produk (Quality Assurance) oleh produksen/pabrik menuntut

Bab 5. | Quality Assurance – Introduction to Product Design


Bab 5. Quality Assurance – Product Quality Assurance 99
Introduction to Product’s Design

adanya Management Quality Control, yang dapat mengendalikan dan


mengkontrol keseluruhan aspek produksi mulai dari system pembelian bahan
baku sampai dengan pengiriman produk (export), dan dapat menjamin bahwa
order dapat diproses sesuai jadwal waktu pengiriman yang disepakati (Just in
Time Delevery).

Kita
bertanggung
Supplier kita jawab Pelanggan kita
terhadap
Kualitas

Sebagai
Permintaan Permintaan
Sebagai Produksi Sabagai
dan umpan Konsumen Kita dan umpan
Produksen
balik Kita akan : akan : Kita akan :
balik

Belajar menerapkan
tools utk control Kita memahami
kualitas dan kebutuhan konsumen
Kita menyetujui dan
menularkan ke bagian dan menyetujuinya,
mengarsipkan semua
lainnya. mencatat semua yang
permintaan ke
supplier. Meningkatkan dapat dipenuhi.
kualitas secara Mengurangi cacat dan
Mengembalikan bahan
berkelanjutan kualitas yang tidak stabil.
yang cacat secara benar
mengurangi cacat, Mengukur tingkat hasil
dan secepatnya.
mempercepat waktu kualitas dari sudut
Memberikan masukan proses dan
pandang konsumen
(input) sebagai saran atas menndokumentasikan
sebagai pemakai produk
barang yang mereka supply proses dan tingkat
cacat produksi kita.

Gambar : 2-2

Gambar diagram interaksi supplier bahan – kita sebagai produksen – pelanggan, dalam upaya peningkatan
mutu dan kepuasan pelanggan.

Juga membawa supplier-supplier utama dalam rangkaian kerjasama yang baik


dengan pabrik sebagai satu kesatuan rangkaian supply (Chains Supply
Management) dan bilamana ada permintaan dari pihak pembeli maka supplier
diajak bicara, serta bilamana ditemukan deviasi penyimpangan standar kualitas
maka pabrik juga mengajak bicara pihak supplier, seperti pada gambar di atas,
sebagai metoda untuk penyempurnaan kualitas yang terus menerus (Continues
Improvements).

Bab 5. | Quality Assurance – Introduction to Product Design


Bab 5. Quality Assurance – Product Quality Assurance 10
10
Introduction to Product’s Design

2.2 Sistem Pengendalian Kualitas Internal (Internal Quality Control


System) :
Management
n Struktur organisasi perusahaan (Company Organization Structure) dengan
pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab yang jelas. Dan
mencantumkan juga bagian QC/QA - Quality Control/Assurance.
n Komitmen manajemen pada pengembangan kualitas dalam organisasi
dengan mengadakan pelatihan kualitas (Quality Control Training) dan juga
pengembangan system produksi untuk mencapai efisiensi dengan bahan
rijek minimal (zero defect) dan limbah nihil (zero waste).
Devisi Marketing
n System penerimaan order, dan penentuan data teknis spesifikasi produk
(product technical data) yang dapat diproduksi.
n System/prosedur penanganan complain dan claim dari konsumen/pembeli.

Devisi Logistik dan Produksi


n Standar prosedur proses/operasi (SOP-Standard Operating Procedure)
disemua bagian perusahaan mulai dari pembelian bahan (purchasing)
sampai dengan bagian pengiriman barang dan marketing. Termasuk juga
system untuk pengujian/test produk jadi.
n System prosedur internal audit : penerimaan order dari marketing,
persiapan produksi, proses produksi hingga barang dikirim terkendali dan
dapat dilacak kembali (traceable)
n Manual standard kualitas produksi yang dipakai/berlaku di pabrik sebagai
pedoman umum (general production quality standard)
n System Kontrol Proses Produksi (PPC-Production Process Control)
n System administrasi produksi dan dokumentasi rekaman proses produksi
(production records documentation)
n System/prosedur penanganan bahan dan produk yang tidak sesuai dengan
kualitas (non conforming quality materials and products handling)
n System dan prosedur perawatan mesin, perlengkapan mesin (tools) dan
peralatan keselamatan kerja (safety device) secara berkala dan termonitor.
Termasuk juga peralatan keamanan : Tabung pemadam kebakaran,
Hydran, Lampu dan Petunjuk Pemandu Evakuasi dikala keadaan darurat.
n System dan prosedur pelatihan pekerja/operator, termasuk juga pelatihan

Bab 5. | Quality Assurance – Introduction to Product Design


Bab 5. Quality Assurance – Product Quality Assurance 11
11
Introduction to Product’s Design

untuk keselamatan kerja, evakuasi diri dari pabrik bila pabrik dalam
keadaan bahaya.
n System kalibrasi ukuran peralatan kerja (measuring tools calibration) dan
penentuan ukuran standar yang dianggap sebagai standar tolok ukur
(Master tools)
n System Riset dan Pengembangan (R&D) yang selalu menguji hasil produk
dan mengadakan percobaan-percobaan items/bahan baru untuk
pengembangan produksi. Hasil pengujian/pemeriksaan dari produksi
secara berkala dimonitor untuk pengendalian kualitas produk dan proses
produksi.

2.3 Tuntutan Pengendalian Kualitas Eksternal (External Quality Control


System) :
n Pabrik diharuskan dapat memenuhi standard kualitas dan cara
pengujian/pemeriksaan yang diminta oleh pembeli/konsumen, sehingga
pabrik harus memproduksi produk yang sesuai dengan persyaratan/norma
yang berlaku di Daerah/Negara tujuan pembeli/konsumen berada.

n Kesetaraan antara Standard tehnologi operasional proses produksi


perusahaan (Company Operating Technology) dan standard yang diminta
oleh pembeli/konsumen. Termasuk cara pemeriksaan/pengujian sample dan
packing standard harus disamakan sehingga mencerminkan homogenitas
produk yang standar.
n Melakukan test/pengujian produk pada laboratorium pihak ke 3
(SGS/SUCOFINDO, BM-TRADA, INTERTEK, dsb) secara berkala untuk
mengkonfirmasikan adanya deviasi pelaksanaan di lapangan dan
kesepakatan standar kualitas dan perubahan prosedur proses paling baru
(updated regulations on standart procedure).
n Pemeriksaan produk akhir secara random (Final Product Inspection) yang
dilakukan oleh pihak ke 3 atas permintaan pembeli/konsumen sebagai
persyaratan keberterimaan produk sebelum dikirim.
n Pemeriksaan dan pengendalian cacat-cacat proses produksi secara berkala
dan terprogram.

Bab 5. | Quality Assurance – Introduction to Product Design


Bab 5. Quality Assurance – Product Quality Assurance 12
12
Introduction to Product’s Design

3 Kesepakatan Mutu dan Spesifikasi Produk dengan pembeli.

Dari bab-bab awal kita telah mempelajari bahwa dalam sebuah project atau
program order didasarkan pada desain yang disepakati bersama dengan pihak
pembeli, dan kesepakatan ini dibakukan dalam bentuk :

n Spesifikasi Teknis produks (Technical Product Specification)


n Data bahan – Bill of Material (BOM), ukuran bahan baku yang dipakai dan
kualitas/grade bahan kayu serta ukuran standar demensi dan kualitas bahan
bantu lain yang terkandung. Misalkan hardware plastik, logam : stainless
steel atau galvanized berserta detail kualifikasinya.
n Data Bahan Finishing dan spesifikasi bahan finishing yang dipakai harus
dilengkapi dengan data petunjuk keselamatan dan pemakaian bahan
finishing MSDS (Material Safety Data Sheets) sehingga keamanan kerja
dan keamanan pemakai bisa optimal.
n Data bahan packaging yang dipakai, mulai dari jenis/type karton box, data
marking dan label-label printing di karton box yang dipakai, instruksi
perakitan (assembling manual), informasi pemeliharaan, informasi garansi
produk dan sekarang juga terdapat regulasi data material bahan packaging
(Essential Requirements/regulations) seperti recycle material untuk Go
Green issue.
n Peraturan-peraturan internasional tentang keamanan penggunaan suatu
produk (The General Product Safety Regulations) yang berlaku di negara
tujuan ekspor.
n Master sample produk dan kemasan yang disepakati bersama dan dipakai
sebagai “Master Quality”
n Data-data untuk pengujian kualitas produk sebagai syarat keberterimaan –
yang dibentuk dalam Daftar Tingkat Cacat Produk (Defect Classification
Level), dan sesuai dengan pengujian/inspeksi/pemeriksaan kualitas yang
disyaratkan oleh pembeli atau perwakilan pihak pembeli.
n Dasar standar kualitas acuan yang dipakai, biasanya pabrik akan
mengikuti Negara-negara tujuan ekspor. Misalkan BS EN 581-1:2006 –
Outdoor Furniture – Seating and Tables for camping, domestic and
contract use – Part 1 : General Safety Requirements (Versi terbaru yang
meng-update EN 581-1:1997). Standart lama sudah ditarik/direvisi dengan
versi 2006 dan mensyaratkan bahwa mulai Agustus 2006 semua furniture

Bab 5. | Quality Assurance – Introduction to Product Design


Bab 5. Quality Assurance – Product Quality Assurance 13
13
Introduction to Product’s Design

yang masuk dan dijual di Eropa harus memenuhi persyaratan sesuai EN


581-1:2006). Syarat-syarat keamanan pemakaian umum Outdoor Furniture
– Tempat duduk dan meja untuk perkemahan/picnic/camping, pemakaian
tempat tinggal dan publik. Data-data acuan ini dipakai sebagai pedoman
unum untuk penentuan dasar tingkat kualitas (quality level). Persyaratan ini
akan selalu diperbaharui oleh lembaga-lembaga perlindungan konsumen
Negara-negara tujuan ekspor tersebut secara otomatis.

n Catatan khusus, bahwa Norma Industri yang berlaku selalu juga akan
diperbaharui oleh Dewan Standarisasi Norma Industri Eropa (European
Committee for Standardization), dan harus direcheck untuk versi yang
terkini (updated version).

Description Sector Product Type Status


BS EN 634-2:2007 Domestic Materials Current
BS EN 622-5:2009 Non-Domestic Materials Current
BS EN 597-1:1995 Domestic Flammability Current
BS EN 597-2:1995 Domestic Flammability Current
DD ENV 581-2:2000 Outdoor Seating Withdrawn
BS EN 581-3:1999 Outdoor Tables Withdrawn
BS EN 581-1: 2006 Outdoor Seating Current
BS EN 581-3:2007 Outdoor Tables Current
BS EN 581-1:1997 Outdoor Seating Withdrawn
BS EN 581-2:2009 Outdoor Seating Current
BS EN 581-2:2009 Outdoor Tables Current
BS 476-7:1997 Domestic Materials Current
BS EN 438-3:2005 Domestic Materials Current
BS EN 438-5:2005 Domestic Materials Current
BS EN 438-7:2005 Domestic Materials Current
BS EN 438-4:2005 Domestic Materials Current
n Tabel status Norma Industri per 2012 dari web fira1

3.1 Kesepakatan Inspe ksi Mutu dengan pembeli.

Terdapat beberapa macam kesepakatan keberterimaan produk jadi akhir dengan


pembeli masalah kualitas produk yang diproduksi, yaitu :

1
Tabel status Norma Industri EN per 2012 http://www.fira.co.uk/standards-plus

Bab 5. | Quality Assurance – Introduction to Product Design


Bab 5. Quality Assurance – Product Quality Assurance 14
14
Introduction to Product’s Design

3.1.1 Hak cipta produk sepenuhnya milik produksen/pabrik.

Kualitas produk yang didasarkan pada Standart Produksi/Pabrik. Semua


kualitas produk menjadi tanggung jawab pabrikan sepenuhnya.

3.1.2 Hak cipta produk milik pembeli dan pabrik hanya mendapatkan jasa
produksi.

Kualitas produk yang didasarkan pada Perjanjian Order atau berdasarkan


ketentuan order yang ditetapkan oleh pembeli sebagai dasar
permintaan/persyaratan (Basic Requirements) dan proses produksi
dikontrol/diikuti oleh perwakilan pembeli sebagai penasehat produksi dan
kualitas (Technical Advisor & Buyer Inspector) yang diminta oleh
pembeli.

3.1.3 Hak cipta produk adalah milik produksen/pabrik dan ada perjanjian
khusus dengan pembeli untuk pemasaran produk.

Kualitas produk yang didasarkan pada Perjanjian Order atau berdasarkan


ketentuan order yang ditetapkan oleh pembeli sebagai dasar permintaan
(Basic Requirements) tetapi proses produksi dan kualitas dikontrol oleh
pabrik dan standard keberterimaan produk jadi dikontrol oleh perwakilan
pembeli sebelum produk jadi dikapalkan/dikirim. Kontrol akhir
berdasarkan Standard keberterimaan yang disepakati dan dilakukan oleh
perwakilan pembeli atau pihak ke tiga (Product Inspection
Agents/Surveyors – Buying Agents).

Kita mesti selalu ingat bahwa kualitas produk yang kita buat adalah suatu
kepercayaan yang diberikan oleh pembeli, dengan membeli produk kita, terutama
pada pada point 3.1.1. dimana biasanya pembeli adalah pedagang-trader-agent
marketing yang hanya ambil untung dari hasil penjualan-trading tanpa mau ambil
resiko pada kualitas produk. Desain dan patent produk ada pada produksen/pabrik
sehingga terdapat beban berat atas tanggung jawab resiko pada pabrik/produksen
untuk menjaga nama merek dagangnya “Brand Image”.

Point 3.1.2 pabrik hanya menerima order berdasarkan spesifikasi order


(tailor made order/job) dan merk dagang didapat dari pembeli. Dan point 3.1.3
pembeli menginginkan produk pabrik tetapi dengan perubahan-perubahan yang
disesuaikan dengan persyaratan aturan yang berlaku di Negara tujuan ekspor.
Karena itu pengawasan kualitas dan standar proses produksi dilakukan oleh
perwakilan pembeli atau oleh pihak ketiga, selama proses produksi berlangsung
atau pada proses akhir produksi sebelum produk dikirimkan.

Bab 5. | Quality Assurance – Introduction to Product Design


Bab 5. Quality Assurance – Product Quality Assurance 15
15
Introduction to Product’s Design

Pada point 3.1.1,3.1.2 dan 3.1.3 semuanya sama tetap memerlukan


Pengendalian Kualitas Produksi dan Kualitas Produk secara Internal yang mantap
dan terarah. Bantuan dari pembeli sebagai penasehat tidaklah boleh dianggap
sebagai pelimpahan tanggung jawab kualitas dari internal organisasi produksi
pabrik kepada pihak pembeli, melainkan hanya sebatas penasehat. Keputusan
akhir prinsip kualitas dan pengembangan system kendali kualitas tetap ditangan
manajemen pabrik.
Pada point 3.1.2 inspector pembeli dapat mengikuti proses produksi mulai
dari awal dan ikut memberikan masukan ke manajemen produksi untuk terus
proses atau berhenti untuk konsultasi dengan pihak pembeli. Karena itu kualitas
produk merupakan detail dan terkendali total mulai dari awal pembahanan
seampai barang siap kirim.
Sedangkan pada point 3.1.3, inspector pembeli dapat melakukan
pemeriksaan ulang kualitas produk berdasarkan :
- Total Quality Check (100%). Satu demi satu produk direcheck kualitasnya
secara detail sebelum barang dikirimkan. Produk yang diterima (QC-
Passed) diberi tanda dan dipacking kembali, produk yang perlu repair
kembali ke produksi untuk direpair dan diperiksa kembali hasil repairnya.
Sedangkan produk yang tidak diterima akan dianggap Rejected. Kekurangan
jumlah atas produk akibat reject, harus diproduksi ulang oleh manajemen
produksi sehingga benar-benar sesuai dengan volume order. Deviasi jumlah
dalam prosesntasi tertentu bisa ditoleransi sesuai dengan perjanjian.
- Random Quality Check, yaitu barang dipilih acak dalam jumlah tertentu
yang dianggap mewakili totalitas volume barang dan diperiksa secara
mendetail kualitas produknya. Penilaian berdasarkan score AQL
(Acceptable Quality Level) atas nilai2 point CRITICAL, MAJOR dan
MINOR pada produk yang diambil acak dan diviasinya terhadap daftar
kategori cacat produk (DCL-DEFFECT CLASSIFICATION LEVEL).

Sedangkan system Total Quality Check 100% adalah sangat berat bagi
produksen karena final, dan bilamana perjanjian tidak jelas sangat beresiko
barang tidak diambil oleh pembeli. Maka total quality check hanya berjalan kalau
ada perwakilan pembeli yang mengikuti proses produksi dari awal hingga akhir,
sehingga transfer pengetahuan selama proses bisa terjadi dan juga menghindarkan
produk akhir dari ketidaksesuaian spesifikasi seperti yang diminta pembeli.

Bab 5. | Quality Assurance – Introduction to Product Design


Bab 5. Quality Assurance – Product Quality Assurance 16
16
Introduction to Product’s Design

Gambar : 3-1 Gambar : 3-2


Proses Repair dan Check – Piece Pemeriksaan hasil akhir produk (Final Quality Control secara
per piece total 100% - Piece by piece sebelum OK masuk ke karton box.

Kembali saat kita mempersiapkan Master sample (Sample Refference), dan saat
merumuskan data-data keberterimaan kualitas dan membuat perjanjian
keberterimaan dengan pihak pembeli. Dan pada bagian ini kita lebih focus pada
Random Quality Check dan Average Quality Level, yang lebih lazim
dipergunakan pada proses produksi job order.

4 Spesifikasi teknis produk garden furniture dan criteria penilaian mutu.

Pada saat diskusi awal dan saat desain pengembangan project supply garden
furniture bersama pihak pembeli kita sebenarnya sudah mengetahui arah Qualitas
dan Grading rules yang akan dipakai berdasarkan segment pasar yang hendak
dicapai. Makin tinggi qualitas yang hendak dicapai makin kecil toleransi cacat
yang diperbolehkan, sehingga makin sempurna pula hasil rata-rata qualitasnya.
Hasil rata-rata qualitas yang dicapai berdasarkan pemeriksaan acak (random
sampling) sering disebut sebagai Tingkat Qulitas Rata-rata (AQL-Average Quality
Level).

Terdapat beberapa criteria grading/inspeksi garden furniture, yaitu :


4.1 Penampilan furniture itu sendiri (visual appearance), dalam hal ini adalah
keseragaman ukuran-dan deviasi ukuran yang mempengaruhi keamanan
pemakai (gaps, lubang antara 7mm s/d 12mm), jenis kayu, kualitas kayu,
warna kayu, toleransi ukuran, dan kualitas kehalusan pengerjaan
(workmanship) – dan pemeriksaan ini berdasarkan penampilan furniture itu
sendiri lengkap dengan box dan penandaannya (marking) sampai dengan

Bab 5. | Quality Assurance – Introduction to Product Design


Bab 5. Quality Assurance – Product Quality Assurance 17
17
Introduction to Product’s Design

bar code yang dipasang bisa terbaca atau tidak. Penilaian kualitas
penampilan furniture ini biasanya masuk dalam range point MAJOR
sampai dengan MINOR, dengan pembatasan temuan jumlah Major dan
Minor tertentu yang bisa diterima. Bilamana jumlah Major atau Minor
melebihi batas keberterimaan, maka produk dianggap gagal (fail), dan
pabrik harus melakukan pekerjaan recheck dan membetulkan (repair) pada
produk hingga sesuai dengan data spesifikasi produk. Sesudah produk
direpair dan direcheck maka produk bisa diajukan untuk pemeriksaan
kualitas ulang (reinspect) .

4.2 Fungsional furniture (Function) yaitu kelengkapan komponen mulai dari


komponen kayu – hardware dan petunjuk perakitan (assembling instruction)
serta tahapan cara perakitan dapat mudah diikuti hingga semua komponen
bisa dirakit menjadi furniture utuh (knock down system). Satu komponen
saja tidak mendukung, misalkan baut knock down tidak bisa erat atau tidak
lengkap dengan mur (sleeve nuts)nya maka fungsional furniture akan gagal
(fail). Demikian juga untuk garden furniture type folding, bila tidak bisa
dibuka tutup menjadi furniture yang normal sesuai sample, akan juga
dikategorykan gagal (fail). Karena point kualitas fungsional furniture ini
sangat menentukan maka dimasukan dalam range CRITICAL, dan bila ada
diketemukan furniture yang tidak dapat dirakit atau furniture folding tidak
bisa dibuka-tutup sehingga furniture tidak dapat dipakai semestinya, maka
dianggap gagal (fail). Pada point ini pihak pabrik harus mengecheck ulang
kelengkapan komponen hasil produk jadi yang ada di dalam box/packing
(reworks), dan bilamana sudah direcheck maka produk masih dapat
ditest/uji ulang (reinspect).

4.3 Kekuatan fisik konstruksi furniture , pada bagian ini sangat sulit diperiksa
secara visual karena benda/produk sudah terbentuk. Sambungan-sambungan
dan demensi kayu sudah jadi berupa benda yang siap dipakai. Karena itu
kekuatan konstruksi diuji dengan test muatan (load test) dan test hentakan
(impact test) yang diformulasikan seperti saat benda dipakai pada
umumnya. Beban disesuaikan dengan beban pemakaian produk secara
wajar sesuai dengan fungsinya. Dan formulasi pengujian ini di Eropa sudah
dibakukan dalam peraturan/norma teknis : EN 581-2:2000. Pengujian bisa
dilakukan di laboratorium pihak ke3 (institusi laboratorium test produk dan
sertifikasi) dan/atau laboratorium R&D di pabrik bila fasilitas ada.
Bilamana pada test ini garden furniture ditemukan tidak lolos test (tidak

Bab 5. | Quality Assurance – Introduction to Product Design


Bab 5. Quality Assurance – Product Quality Assurance 18
18
Introduction to Product’s Design

memenuhi persyaratan) maka produk dianggap gagal (fail). Dan karena


factor kekuatan konstruksi furniture ini sangat penting dan sangat beresiko
pada keamanan pemakai, maka point ini dimasukan dalam criteria
CRITICAL, dan MUTLAK tidak dapat diterima oleh pembeli apabila
produk diketemukan gagal(fail).

Point-point yang penting dibicarakan dengan konsumen atau pihak pembeli,


diawal project yaitu : STANDART QUALITY PRODUCT dan Quality Standard
untuk negara mana yang akan dipakai sebagai dasar?
Dewan/Komite Standardisasi Eropa CEN- European Committee for
Standardization yang mempunyai anggota negara-negara Eropa (Austria,
Belgium, Cyprus, Czech Republic, Denmark, Estonia, Finland, France, Jerman,
Greece, Hungary, Iceland, Ireland, Italy, Latvia, Lithuania, Luxembourg, Malta,
Netherlands, Norway, Poland, Portugal, Romania,Slovakia, Slovenia, Spain,
Sweden, Switzerland dan Inggris/United Kingdoms) membentuk norma-norma
standard kualitas produk yang diperbolehkan masuk dan diperjual-belikan di
Eropa sebagai suatu standard kualitas penampilan (performance), keamanan
(safety), dan kestabilan (safety & stability).
Norma standard Eropa (negara kesatuan Eropa – EU/European Union) disebut EN
atau ENV, dan kemudian juga dimasukan dalam standard masing-masing negara
menjadi norma nasional misalkan BS-EN (Inggris), DIN-EN (Jerman)

5 Standard atau Norma-norma yang berlaku untuk Furniture Kayu


secara Umum

(General Specification for Wooden Furniture)

DEFINISI PRODUCT GARDEN FURNITURE :


Produk Garden Furniture adalah produk yang dipakai sebagai tempat duduk dan
meja berserta payung/parasol, atau sejenis penutupnya yang terbuat dari sejenis
kain (fabrics) yang dipakai di luar ruangan (OUTDOOR), dengan kekecualian
produk-produk untuk permainan anak-anak di luar ruangan (CHILDREN
OUTDOOR PLAY’S PRODUCT).
PERSYARATAN UMUM (GENERAL REQUIREMENTS) :
Semua produk harus memenuhi persyaratan-persyaratan STANDARD, TEKNIS
dan TEST/PENGUJIAN yang dipersyaratkan sebagai berikut. Semua STANDARD
mengacu pada persyaratan dan norma yang paling baru (updated/latest issued
STANDARD NORMS) :
STANDART/NORMA YANG LAZIM DIPAKAI SEBAGAI DASAR.

Bab 5. | Quality Assurance – Introduction to Product Design


Bab 5. Quality Assurance – Product Quality Assurance 19
19
Introduction to Product’s Design

BS-EN 581-1:1997 Persyaratan-persyaratan umum keamanan pemakaian


(withdrawn) produk tempat duduk dan meja outdoor (Safety)
(Outdoor furniture - Seating and tables for camping, domestic
BS-EN 581-1:2006
and contract use - Part 1: General safety requirements)
(Latest version)
BS-EN 581-2:2000 Persyaratan keamanan mekanikal dan metode pengujian
(withdrawn) tempat duduk untuk outdoor (Strength and stability)
(Outdoor furniture - Seating and tables for camping, domestic
BS-EN 581-2:2009
and contract use - Part 2: Mechanical safety requirements and
(Latest Version)
test methods for seating)
BS-EN 581-3:1999 Persyaratan keamanan mekanikal dan metode pengujian meja
(withdrawn) untuk outdoor (Strength and stability)
(Outdoor furniture - Seating and tables for camping, domestic
BS-EN 581-3:2007
and contract use - Part 3: Mechanical safety requirements and
(Latest Version)
test methods for tables)
BS-EN 1022:1997 Metode untuk penentuan/kepastian kestabilan tempat duduk
BS-EN 1022:2005 (Domestic furniture. Seating. Determination of stability)
(Latest Version)
BS-EN 1728:2001 Metode pengujian untuk menentukan kekuatan dan umur
pakai untuk tempat duduk (Domestic furniture – Seating. Test
EN 1728:2000
Methode for the determination of strength and durability)
BS-EN 12520:2010 Tuntutan keamanan structural dan mekanikal (Mechanical
and Structural safety requirements)
EN 12520:2010
BS-EN 1730:2000 Metode pengujian untuk menentukan kekuatan dan umur
+ AMDs 13509 and pakai untuk Meja (Domestic furniture – Tables. Test Methode
13563 for the determination of strength and durability)
EN 1730:2000
BS-EN 12521:2009 Persyaratan untuk Meja
(Requirements for Domestic – Tables)
EN 12521:2009
ISO 7174-1:1988 Kursi dan Stool tegak (Upright Chairs and Stools)
Kursi dengan sandaran dapat dimiringkan atau reclining
penuh, dan kursi goyang (Chair with Tilting or reclining
ISO 7174-2:1992
mechanism when fully reclined, and rocking chairs)
BS Metode untuk pengujian pemudaran warna pada produk
1006:1990(1996) tekstil dan kulit
BS-EN ISO 12947 Pengujian ketahanan abrasive tekstil dengan metode
Martindale
BS 7479:1991 Pengujian ketahanan terhadap karat dengan metode
penyemprotan kandungan garam pada udara buatan
(artificial atmospheres)
BS 5852:1990 Metode pengujian ketahanan bakar pada bantalan-

Bab 5. | Quality Assurance – Introduction to Product Design


Bab 5. Quality Assurance – Product Quality Assurance 20
20
Introduction to Product’s Design

BS 7176:1995 jok/upholsetery tempat duduk akibat percikan atau sulutan


Clause 4.1 excld api (ignitability)
clause 5
EN 71 Safety of Pengujian keamanan produk furniture terhadap pemakaian
Toys: Part 1 & 3 oleh kanak-kanak atau ditujukan untuk kanak-kanak
EN 71-1, Safety of toys - Part 1: Mechanical and physical
properties
EN 71-3, Safety of toys - Part 3: Migration of certain elements
KUALITAS/PERFORMANCE PRODUK
Bagian-bagian fungsional dan konstruksi akan diuji kestabilan dan tingkat
kekuatannya sesuai dengan BS-EN 581-2:2000 yang sekarang memakai BS-EN 581-
2:2009 untuk tempat duduk/kursi dan BS-EN 581-3:1999 /BS-EN 581-3:2007 untuk
meja
Lulus terhadap pengujian persyaratan keamanan pemakaian sesuai dengan
standart yang ditetapkan dalam BS-EN 581
JENIS KAYU (WOOD SPECIES)
Jenis kayu ditetapkan berdasarkan species umum pada category sebagai produk
berasal dari kayu keras (Hardwood Product) atau kayu lunak sejenis pinus
(Softwood Product) lengkap dengan ketentuan kadar air yang ditetapkan sebagai
dasar.
Sumber bahan kayu bisa berasal dari hutan tanaman industri (Plantation), hutan
yang dikelola dengan management legalitas kehutanan yang baik (Verified Legal
Origin - VLO) atau hutan yang dikelola dengan penanaman kembali – hutan lestari
(Forest Stewardeship Council - FSC) – sesuai dengan permintaan
DESAIN PRODUK GARDEN FURNITURE
- Produk didesain tanpa adanya lubang/celah tampungan air (NO WATER
TRAPS)
- Konstruksi produk dibuat agar memungkinkan kayu bergerak kembang
dan susut
- Ujung-ujung sisi tajam dibuang atau dibulatkan (ROUNDED OFF) sesuai
dengan standart BS-EN 581
- Semua jarak lubang/gaps atau celah harus lebih kecil dari 7mm atau lebih
besar dari 12mm
- Semua lubang, celah atau gaps yang berukuran antara 7mm sampai 12mm
harus ditutup, dan lubang berdiameter antara 7mm sampai 12mm dengan
kedalaman lebih dari 10mm harus ditutup juga
- Pada saat pemakaian ruang antara bagian-bagian yang bergerak, bilamana
memungkinkan dimasukkan batangan berdiameter 7mm harus juga bisa
dimasukan batangan berdiameter 18mm
- Kursi harus mempunyai bentuk format sandaran yang baik dan enak
diduduki (comfortable) serta bisa didekatkan kea rah meja.
- Semua furniture harus stabil dan tidak bergoyang
- Semua furniture lipat (folding furniture) harus dilengkapi dengan pengunci
agar furniture dapat tetap pada posisi siap dipakai

Bab 5. | Quality Assurance – Introduction to Product Design


Bab 5. Quality Assurance – Product Quality Assurance 21
21
Introduction to Product’s Design

- Lubang tempat payung (parasol) berdiameter 50mm (+/- 2mm)


- Produk harus mudah dirakit/asembling
FINISHING
- Semua bahan finishing yang diaplikasikan harus dikeringkan terlebih
dahulu sebelum packing
- Bahan packing tidak boleh melekat (lengket) ke produk dikarenakan bahan
finishing
- Bahan finishing tidak boleh merusak kualitas/efektivitas sambungan
perekat
- Bahan finishing diuraikan kandungannya secara lebih detail dalam MSDS-
Material Specification Data Sheets sehingga kalau ada kandungan bahan
yang berbahaya bagi pemakai bisa dikoreksi atau diberikan cara
penanggulangannya
HARDWARE
Semua hardware harus lolos pengujian ketahanan terhadap korosi sesuai dengan
BS 7479:1991
PETUNJUK PERAKITAN (ASSEMBLING INSTRUCTION)
- Petunjuk perakitan harus menampilkan dan menunjukan keseluruhan
komponen, dan peralatan kerja yang dibutuhkan
- Harus mencantumkan cara/petunjuk perawatan dilengkapi dengan detail
perawatan permukaan, perawatan sambungan konstruksi dan
- Semua produk meja dan kursi lipat harus dilengkapi dengan peringatan
(WARNING) : peringatan hati-hati jari tangan mudah terjepit pada saat
membuka/menutup, seluruh kaki meja atau kursi lipat harus menyentuh tanah
(tidak jonjing), simpan di almari/tempat kering, jangan dihujan-hujankan dsb.
KAIN/FABRICS
Semua kain/tekstil atau canvas harus sesuai dengan: BS 5852 - Metode pengujian
ketahanan terhadap api pada bantalan-jok/upholsetery tempat duduk terhadap
percikan atau sulutan api
Semua kain/tekstil harus :
- Ketahanan warna pudar akibat pencucian: BS-EN ISO 105 C06 Test A2S:
Minimum grade 3
- Ketahanan warna pudar akibat air : BS-EN 1006-E01:Minimum Grade 4
- Ketahanan warna pudar akibat sinar : BS-EN 1006-B02:Minimum Grade 5
- Ketahanan warna pudar akibat gesekan : BS-EN ISO-X12 Minimum Grade
4 untuk kondisi kering dan Minimum Grade 5 untuk kondisi basah
- Label, termasuk deklarasi komposisi bahan tekstil (100% kapas/cotton), dan
instruksi untuk mencuci atau merawat.
- Kain/tekstil harus 100T x 50T/20S x 300D
Semua jenis tekstil/kain yang dipakai untuk bahan furniture outdoor harus
mempunyai kekuatan minimum sbb :
- Daya rentang/peregangan serat kain memanjang 360N/5cm, melebar
300N/5cm dan pelipit 300N/5cm
- Daya rentang/peregangan tiba-tiba serat kain dan pelipit 600N/5cm
- Tahanan abrasi sampai patahan pertama 15.000 gesekan (12kPa). Dan pada
5.000 gesekan tidak menampakan perubahan penampilan (no alternation to
surface performance)

Bab 5. | Quality Assurance – Introduction to Product Design


Bab 5. Quality Assurance – Product Quality Assurance 22
22
Introduction to Product’s Design

- Pelipit dijahit dengan pola 7 mata per inchi dan bagian balikan dimasukan
ke dalam untuk mencegah serat kain terurai. Dan pada ujung pelipit dibuat
perkuatan sehingga tidak lepas, dan mencegah pelipit tidak robek atau
lepas. Jarak pelipit dibuat dengan jarak tertentu sehingga serat kain tidak
putus/robek.
TESTING
Tekstil/kain yang dipakai oleh pabrik sebagai bahan kursi/tempat duduk harus
selalu diperiksa oleh supplier tekstil.
Pabrikan furniture (kursi/meja) harus mempunyai fasilitas untuk pemeriksaan/alat
uji batch produksi untuk pengujian kestabilan dan kekuatan, dengan metode
sampling sesuai dengan BS 6001/ISO 2589
PACKAGING
- Barcode harus ditempelkan dalam bentuk, ukuran format yang tepat
sehingga mudah dilihat dan dibaca/discan dengan PSC 810 Quick Check
Barcode Scanning and Reading dengan kualitas baca diklasifikasikan
A=Mudah dibaca, B=Perlu waktu untuk scanner membaca dan C=sulit
terbaca
- Bahan packaging dan sub-bagian packaging harus cukup kuat untuk
melindungi produk yang beberapa kali transit (berpindah tangan)
- Karton box harus diseal / disegel.
- Penandaan di luar box berupa gambar hitam putih, dan bila diperlukan
lengkap dengan gambar berwarna.
- Label barang berat packaging harus dicantumkan bilamana berat
packaging lebih dari 20kg.

Semua detail-detail di atas diterapkan pada produk garden furniture dalam bentuk
Spesifikasi Data Teknis Produk “TECHNICAL DATA & PRODUCT
SPECIFICATION” yang dicantumkan dalam keberterimaan SQA (Standard
Quality Acceptance) di dalam perjanjian kontrak jual-beli atau Purchase Order
dengan jelas.
Dan juga metode pengujian produk perlu pula dijelaskan dan dikonfirmasikan
sebagai suatu persyaratan keberterimaan output produksi sebagai produk jadi siap
diekspor/dikirimkan (conform to quality).
Persyaratan-persyaratan di atas harus selalu dicheck dan diupdate dengan
lembaga-lembaga sertifikasi mutu yang berkaitan dengan perubahan Norma yang
juga akan mengubah system pengujian dan juga laboratorium Test yang akan
diberlakukan. Dan juga perlu dicheck dengan peraturan masalah kebijakan
pemakaian bahan kayu sebagai bahan baku utama(terutama pada issue-isue Ilegal
logging dan system verifikasi legalitas kayu dan asal usul kayu - VLO), bahan
baku pembantu dan larangan-larangan material untuk dipergunakan dalam produk
seperti dalam MSDS (Material Safety Data Sheet).

Bab 5. | Quality Assurance – Introduction to Product Design


Bab 5. Quality Assurance – Product Quality Assurance 23
23
Introduction to Product’s Design

6 System pengujian/test keamanan produk yang dapat dilakukan di


pabrik EN-581-1:1997 dan EN-581-1:2006

Pengujian secara berkala kekuatan konstruksi pada produk garden furniture dapat
dilakukan di pabrik, dan sebagian pembeli mempersyaratkan pengujian final
barang jadi ini sebagai persyaratan keberterimaan kualitas produk akhir sebelum
produk dikirim. Pengujian teknis kekuatan ini disesuaikan dengan pengujian yang
dilakukan di laboratorium yayasan/lembaga perlindungan konsumen, sesuai
dengan standard kekuatan yang aman bagi pemakainya. Pengujian keamanan
(safety) ini berupa uji muatan (load test) dan uji hentakan beban (impact test).

6.1 Uji hentakan beban (Impact Test)

Dilakukan dengan beban yang setara dengan hentakan manusia dewasa saat
menduduki atau memakai produk tersebut, dari posisi berdiri dan kemudian
duduk. Posisi yang dirasionalkan adalah berat beban dan jarak hentakan beban ke
permukaan dudukan kursi.

Gambar : 6-1 Gambar : 6-2


Tas dengan isi biji bola-bola peluru besi yang Peralatan uji beban hentakan (impector) yang dipergunakan di
dipakai sebagai beban alat uji hentakan laboratorioum test yang juga bisa dibuat di pabrik secara
sederhana

Beban yang dipakai adalah sebesar 50kg dan diangkat dengan jarak ke permukaan
dudukan yang diuji setinggi 100mm dan dihentakan sebanyak 10 kali dengan
kecepatan hentakan 10kali/menit. Pengujian system ini sesuai dengan standard

Bab 5. | Quality Assurance – Introduction to Product Design


Bab 5. Quality Assurance – Product Quality Assurance 24
24
Introduction to Product’s Design

EN-581-2 section 5.6 dan 6.2.2.3 Beban dibuat berupa tas-kantong(bag) yang
berisi biji besi (gotri-steel ball) dengan berat total 50kg. Seperti tampak seperti
pada gambar di atas.

ENV 581-2:2000, yang direvisi dan dimutahirkan menjadi ENV 581-2:2009


Outdoor furniture. Seating and tables for camping, domestic and contract use.
Mechanical safety requirements and test methods for seating

Standard DD ENV 581-2:2000


Title Outdoor furniture. Seating and tables for camping,
domestic and contract use. Mechanical safety requirements
and test methods for seating
Status Revised, Withdrawn
Publication Date 15 July 2000
Withdrawn Date 30 June 2009
Cross References EN 1022, ISO 48, ISO 2439
Replaced By BS EN 581-2:2009
International ENV 581-2:2000 Identical
Relationships
Supersedes Draft 95/521113 DC
Descriptors Furniture, Domestic, External, Camping equipment,
Contract furniture, Mechanical properties of materials,
Health and safety requirements, Mechanical testing,
Seating, Benches, Chairs, Thermal testing, High-
temperature testing, Low-temperature testing
ICS 97.140 (Furniture)
97.200.30 (Camping equipment and camp-sites)
Title in French Mobilier d'exterieur. Sieges et tables a usages domestique,
collectif et de camping. Exigences et essais de securite
mecanique des sieges
Title in German Sitzmoebel und Tische fuer den Wohn-, Objekt- und
Campingbereich. Mechanische sicherheitstechnische
Anforderungen und Pruefverfahren fuer Sitzmoebel
Committee FW/O
ISBN 0 580 34285 9
Publisher CEN
Format A4
Pages 46 pages
2

2
Data ENV 581-2:2000 dari BSI Shop
http://shop.bsigroup.com/ProductDetail/?pid=000000000030026653

Bab 5. | Quality Assurance – Introduction to Product Design


Bab 5. Quality Assurance – Product Quality Assurance 25
25
Introduction to Product’s Design

Norma tersebut di atas sudah dicabut dan direvisi dengan Norma Eropa yang baru
yaitu ENV 581-2:2009 sbb :

Standard BS EN 581-2:2009
Title Outdoor furniture. Seating and tables for camping,
domestic and contract use. Mechanical safety requirements
and test methods for seating
Status Current
Publication Date 30 June 2009
Cross References EN 581-1, EN 1022:2005, EN 1728:2000
Replaces BS EN 581-2:2009
International EN 581-2:2009 Identical
Relationships
Supersedes Draft 07/30164812 DCDD ENV 581-2:2000
Descriptors Furniture, Domestic, External, Camping equipment,
Contract furniture, Mechanical properties of materials,
Health and safety requirements, Mechanical testing,
Seating, Benches, Chairs, Fatigue testing, Stability testing
ICS 97.140 (Furniture)
97.200.30 (Camping equipment and camp-sites)
Title in French Mobilier d'extérieur. Sièges et tables à usages domestique,
collectif et de camping. Exigences et essais de sécurité
mécanique des sièges
Title in German Außenmöbel. Sitzmöbel und Tische für den Camping-,
Wohn- und Objektbereich. Mechanische
sicherheitstechnische Anforderungen und Prüfverfahren
für Sitzmöbel
Committee FW/O/2
ISBN 978 0 580 58776 4
Publisher CEN
Format A4
Pages 22 pages
3

Setelah 9 tahun dipakai sebagai pedoman Standard EN 581-2:2000 direvisi


dan disetujui oleh Komite Teknis CEN/TC 207 “Furniture” secara resmi menjadi
Standard baru EN 581-2:2009 dan mulai dipakai mulai Oktober 2009, dengan
perubahan-perubahan signifikan sebagai berikut :

- Penyederhanaan pada “pengkondisian Test/Uji Umum” seperti persiapan


awal, penentuan titik pembebanan pada dudukan dan sandaran, penentuan
jenis tekanan dan sebagainya dengan mereferensi EN 1728:2000. Periode
3
Data ENV 581-2:2009 dari BSI Shop
http://shop.bsigroup.com/en/ProductDetail/?pid=000000000030164813

Bab 5. | Quality Assurance – Introduction to Product Design


Bab 5. Quality Assurance – Product Quality Assurance 26
26
Introduction to Product’s Design

pengkondisian dari tempat duduk outdoor diubah dari awalnya 1 minggu


menjadi minimum 24 jam.
- Sama dengan standard furniture yang lain, test, test sebagian, dan parameter
test digambarkan dalam format pengujian meja yang mencakup pada bagian-
bagian sebagai berikut :

Test Outdoor seating Loungers


(Camping/Dome
stic/Contract)
Test Sequence Test Sequence
Seat and back static load test (EN 1728:2000. 6.2.1) 1 1
a) c)
Seat front edge static load test (EN 1728:2000 6.2.2) 2 -
a)
Seat and back fatigue test for seating (EN 1728:2000, 3 2
6.7)
a)
Fatigue test on back rest mechanism (EN 581-2:2009. 4 3
Annex A)
b)
Arm downwards static load test (EN 1728:2000, 6.6) 5 4
b)
Arm fatigue test (EN 1728:2000, 6.10) 6 5
b)
Leg forwards static load test (EN 1728:2000, 6.12) 7 -
b)
Leg sideways static load test (EN 1728:2000, 6.13) 8 -
b)
Seat impact test (EN 1728:2000. 6.15) 9 6
a)
Foot rail static test for high seating (EN 1728:2000, 6.4) 10 -
Lifting test (EN 581-2:2009, B.2.1.7) - 7
Forward stability (EN 1022:2005, 6.2-6.3) 11 9
Rearward stability (EN 1022:2005, 6.6) 12 -
Sideways stability (EN 1022:2005, 6.4-6.5) 13 8
a)
Test ini tidak terdapat pada Norma Standard ENV 581-2:2000
b)
Parameter test ini direvisi pada Norma Standard ENV 581-2:2009
c)
Test Cyclic pada sandaran, Test dari tekananan khusus lain pada sandaran punggung
kursi dengan sandaran punggung multi posisi, Test hentakan beban pada sandaran
punggung, dan Test hentakan beban pada sandaran tangan seperti yang tertera pada
ENV 581-2:2000 dipindahkan ke EN 581-2:2009

Detail-detail semua perubahan dari Norma ini harus selalu dimutahirkan datanya
dan yang berlaku saat ini, karena mereka akan selalu mengevaluasi aturan norma
ini di Technical Committee CEN/TC 207”Furniture” dan memperbaharuinya
sesuai dengan tuntutan pemakai terkini.

6.2 Test pengujian pembebanan konstruksi (Load Test)

Dilakukan dengan cara pembebanan pada bidang dudukan kursi (chair seat) dan

Bab 5. | Quality Assurance – Introduction to Product Design


Bab 5. Quality Assurance – Product Quality Assurance 27
27
Introduction to Product’s Design

juga pada sandaran tangan kursi (arms rest). Karena kedua bidang tersebut
biasanya dipakai untuk duduk dan menyangga berat tubuh manusia.

Sedangkan meja hanya diuji dengan pembebanan (Load Test) saja, karena meja
tidak menerima hentakan beban (Impact Test).

Bab 5. | Quality Assurance – Introduction to Product Design


Bab 5. Quality Assurance – Product Quality Assurance 28
28
Introduction to Product’s Design

6.2.1 TEST KEKUATAN PADA KURSI TUNGGAL

Level : S1

1.1.1 Test Statik pembebanan bidang duduk (mengacu pada sub-clause 6.2.2.1
dari ENV 581-2:2000)
Metode test : Pembebanan 1600N sebanyak 9 kali dengan waktu 30 detik/cycle +
pebebanan 1 cycle selama 30 menit (F1)
1.1.2 Test pembebanan hentakan/Impact test pada bidang duduk (mengacu pada
sub-clause 6.2.2.3 dari ENV 581-2:2000)
Metode Test : Beban 50 kg dijatuhkan/dihentakan dari ketinggian 100mm
sebanyak 10 kali ke permukaan yang diuji, dengan kecepatan 10 hentakan/menit
(F2)
Langkah 1: Hentakan pada A (F2) – 10 kali
Langkah 2 : Hentakan pada D (F2) – 10 kali
L=Garis tengah (Centre line) G=Pusat geomitris (Geometrical centre)
1.1.3 Test Statik pada sandaran tangan (mengacu pada sub clause 6.4.2.1 dari
ENV 581-2:2000)
Metode Test : Beban 750N dibebankan 10 kali pembebanan. Masing-masing
pembebanan berlangsung dalam waktu sekitar 10 detik/cycle. Pembebanan
dilakukan pada :
- Titik tengah-tengah masing-masing sandaran tangan E1 dan E2
- Kira-kira 50mm dari ujung muka sandaran tangan, atau bagian sandaran
tangan yang mudah cacat (defect).
A
E1 C
E2
D

G
L1
L L2

Bab 5. | Quality Assurance – Introduction to Product Design


Bab 5. Quality Assurance – Product Quality Assurance 29
29
Introduction to Product’s Design

6.2.2 TEST KEKUATAN PADA KURSI DOUBLE

Level : S1

1.2.1 Test pembebanan static (mengacu pada sub-clause 6.2.2.1 dari ENV 581-
2:2000)

Metode test : Pembebanan 1600N sebanyak 9 kali dengan waktu 30 detik/cycle +


pebebanan 1 cycle selama 30 menit (F1)
Langkah 1: Berikan beban (F1) pada A1 dan A2
Langkah 2 : Berikan beban (F1) pada B1 dan B2
1.2.2 Test pembebanan hentakan/Impact test (mengacu pada sub-clause 6.2.2.3
dari ENV 581-2:2000)
Metode Test : Beban 50 kg dijatuhkan/dihentakan dari ketinggian 100mm sebanyak 10
kali ke permukaan yang diuji, dengan kecepatan 10 hentakan/menit (F2)
Langkah 1: Hentakan pada A1 atau A2 (F2) – 10 kali
Langkah 2 : Hentakan pada D1 atau D2 (F2) – 10 kali
L=Garis tengah bangku (Bench Centre line)
L1 dan L2=Garis tengah masing-masing dudukan (Seat Centre Line)
G1 dan G2=Pusat geomitris masing-masing dudukan (Geometrical centre)

C1 A1 A2
E1
E2
D1

C2

L1 G
L
L2
D2
B1
B2

1.2.3 Test Statik pada sandaran tangan (mengacu pada sub clause 6.4.2.1 dari
ENV 581-2:2000)

Bab 5. | Quality Assurance – Introduction to Product Design


Bab 5. Quality Assurance – Product Quality Assurance 30
30
Introduction to Product’s Design

Metode Test : Beban 750N dibebankan 10 kali pembebanan. Masing-masing pembebanan


berlangsung dalam waktu sekitar 10 detik/cycle. Pembebanan dilakukan pada :
- Titik tengah-tengah masing-masing sandaran tangan E1 dan E2
- Kira-kira 50mm dari ujung muka sandaran tangan, atau bagian sandaran tangan
yang mudah cacat (defect).

Bab 5. | Quality Assurance – Introduction to Product Design


Bab 5. Quality Assurance – Product Quality Assurance 31
31
Introduction to Product’s Design

6.2.3 TEST KEKUATAN PADA MEJA PERSEGI/BULAT/OCTAGONAL


Level : S1

1.1.1 Test Statik pembebanan bidang meja/table top (mengacu pada sub-clause
5.3.2.1 dari ENV 581-3:1999)
Metode test :
- Pembebanan 750N sebanyak 10 kali dengan waktu 30 detik/cycle dengan 5-10
detik jeda antara cycle
- Pembebanan pada PUSAT atau BAGIAN TENGAH MEJA (F)
L=Garis tengah (Centre line)
G=Pusat geomitris (Geometrical centre)

G
F L
F
G

Bab 5. | Quality Assurance – Introduction to Product Design


Bab 5. Quality Assurance – Product Quality Assurance 32
32
Introduction to Product’s Design

6.2.4 TEST KEKUATAN PADA MEJA DENGAN PANJANG SAMPAI


DENGAN 1600MM

Level : S1

1.1.1 Test Statik pembebanan bidang meja/table top (mengacu pada sub-clause
5.3.2.1 dari ENV 581-3:1999)

Metode test :
- Pembebanan 750N sebanyak 10 kali dengan waktu 30 detik/cycle dengan 5-10
detik jeda antara cycle
- Untuk panjang/lebar meja di bawah atau sama dengan 1600mm, pembebanan
pada PUSAT GEOMETRIS TENGAH MEJA (F)

L=Garis tengah (Centre line)


G=Pusat geomitris (Geometrical centre)

G
F

F
G

Bab 5. | Quality Assurance – Introduction to Product Design


Bab 5. Quality Assurance – Product Quality Assurance 33
33
Introduction to Product’s Design

6.2.5 TEST KEKUATAN PADA MEJA DENGAN PANJANG LEBIH


DARI 1600MM

Level : S1

1.1.1 Test Statik pembebanan bidang meja/table top (mengacu pada sub-clause
5.3.2.1 dari ENV 581-3:1999)

Metode test :
- Pembebanan 750N sebanyak 10 kali dengan waktu 30 detik/cycle dengan 5-10
detik jeda antara cycle
Titik Pembebanan :
a. Untuk panjang/lebar meja di bawah atau sama dengan 1600mm, pembebanan
pada PUSAT GEOMETRIS TENGAH MEJA (F)
b. Untuk panjang meja di atas 1600mm, titik pembebanan ada di 2 titik yaitu di
garis longitudinal yang berpotongan dengan garis 400 mm yang sejajar
dengan arah tranversal (F1 dan F2)
L=Garis tengah (Centre line) L
G=Pusat geomitris (Geometrical centre)
F1 F2
T=As Transversal (Transversal Axis)
G

Tr Tr
F1
L
F2
G
Tr

Tr

Bab 5. | Quality Assurance – Introduction to Product Design


Bab 5. Quality Assurance – Product Quality Assurance 34
34
Introduction to Product’s Design

6.3 Pemeriksaan Kualitas Visual (Visual Quality Control)


Selain pemeriksaan kualitas produk melalui test/uji mekanikal beban (load test)
dan hentakan beban (impact), diperiksa juga kualitas secara visual oleh petugas
QC internal dan/atau oleh audit qualitas oleh pihak ke 3 (External Audit), karena
itu diperlukan daftar point-point cacat dan criteria berat nilai cacat (defect score/
defect classification level) yang diformat untuk mencatat temuan-temuan cacat
pada saat pemeriksaan kualitas. Secara umum furniture mempunyai daftar cacat
umum dan kategori penilaian cacat sbb :

6.3.1 Data klasifikasi Cacat pada Furniture secara Umum


(General Deffect Classifications for wooden furniture)

Product Diskripsi Cacat Klasifikasi Cacat


Sudut runcing dan Termasuk komponen metal, paku dan Critical/Major
tajam stapless
Karat/korosi Termasuk paku dan sekrup sambungan Critical/Major
konstruksi
Kehalusan finishing Tidak ada bidang kasar Critical/Major
permukaan
Kekuatan furniture Produk harus cukup kuat menahan Critical/Major
secara Umum beban setara pemakaian berat (heavy
use) yang dibebankan di atasnya, karena
hal tersebut akan mencerminkan kelas
mutu kekuatannya.
Mutu Kekuatan Sambungan yang dilem tidak boleh ada Critical/Major
Sambungan celah lebih besar dari 0,5mm.
Konstruksi Konstruksi sambungan harus ditest
secara manual, dengan cara member
beban di atasnya yang mencerminkan
beban pemakaian berat (heavy use)
Kualitas Visual Kualitas visual produk harus sama Major
serupa dengan sample yang disepakati,
termasuk warna dan kehalusan finishing
produk
Sanding Finishing permukaan halus, dan Major
terutama pada sisi atas. Tidak boleh
tampak bekas gergajian
Komponen/elemen Major
yang cacat atau
rusak
Baling (warping) Pada sisi/komponen yang lurus tidak Major
diijinkan baling lebih dari 3mm
Mata kayu mati Diameter lebih besar dari 10mm Major
Kadar Air kayu Kadar air lebih dari 8-12% untuk indoor/ Major

Bab 5. | Quality Assurance – Introduction to Product Design


Bab 5. Quality Assurance – Product Quality Assurance 35
35
Introduction to Product’s Design

dan 12-15% untuk outdoor


Demensi Lebih dari 5% dari demensi sample atau Major
komponen gambar kerja
Retak dan mata Retak dan mata kayu tidak dibagian Major
kayu hidup yang tampak, setiap 500mm tidak boleh
lebih dari 1 mata kayu berdiameter
10mm
Noda dan kayu Major
bergelombang
Mengandung Major
jamur kayu atau
kerak
Dempul lebih dari Major
5mm
Kelengkapan Produk tidak komplet, tetapi fungsi Major
produk dapat dicapai
Assembling Tidak dapat dirakit sesuai dengan Major
petunjuk instruksi
Hardware kurang Minor
Permukaan atas – tidak diperkenankan. Minor
Lubang cacing Permukaan bawah tidak boleh lebih dari
(Worms holes) 10 lubang dan berdaimeter lubang
cacing tidak boleh lebih dari 2mm
Kayu gubal Tidak boleh lebih dari 10% Minor
Bekas paku Minor
Fungsi product Produk tidak dapat difungsikan Fungsional
sebagaimana mestinya
Packing dan Label packing
Kurang atau Critical
instruksi tidak
benar
Diskripsi produk Critical
salah atau tidak
benar
Karton box cocok Critical
untuk transportasi
(tidak rusak)
Label pada packing Critical/Major
hilang atau tidak
benar
Box berjamur /kerak Major
Demensi box tidak Major
sesuai dengan
produk
Semua cacat yang diketemukan pada saat pemeriksaan kualitas produk harus dicacat
atau dibuat catatan/memo, walaupun daftar kalasifikasi cacat produk tidak/belum
ada.

Bab 5. | Quality Assurance – Introduction to Product Design


Bab 5. Quality Assurance – Product Quality Assurance 36
36
Introduction to Product’s Design

6.3.2 Kreteria Spesifikasi Furniture kayu keras (hardwood) :


(Specification for hardwood furniture products):

DEFINISI PRODUCT :
Semua produk furniture termasuk produk indoor, patio, garden dan teras, yang
terbuat dari kayu keras (hardwood) , tetapi tidak termasuk produk-produk produk-
produk untuk permainan anak-anak di luar ruangan (CHILDREN OUTDOOR
PLAY’S PRODUCT), pintu dan produk dapur (kitchen).
PRODUK HARUS MEMENUHI PERSYARATAN/PERATURAN SEBAGAI
BERIKUT: Semua peraturan dan persyaratan disesuaikan dengan versi terbaru (Latest
issue).
- Persyaratan Umum keamanan pemakaian produk (General safety
requirements)
- Dokumen perjanjian perdagangan (Trade Description Act)
- Peraturan/regulasi tata cara packing (Packing regulation)
PERSYARATAN UMUM (GENERAL REQUIREMENTS) :
Semua produk harus memenuhi persyaratan-persyaratan STANDARD, TEKNIS
dan TEST/PENGUJIAN yang dipersyaratkan sebagai berikut. Semua STANDARD
mengacu pada persyaratan dan norma yang paling baru (updated/latest issued
STANDARD NORMS) :
STANDART/NORMA YANG LAZIM DIPAKAI SEBAGAI DASAR.
BS-EN 581- Persyaratan-persyaratan umum keamanan pemakaian produk
1:1997 BS-EN tempat duduk dan meja outdoor (Safety)
581-1:2006
(Outdoor furniture - Seating and tables for camping, domestic and
(Latest version)
contract use - Part 1: General safety requirements)
BS-EN 581- Persyaratan keamanan mekanikal dan metode pengujian tempat
2:2000 duduk untuk outdoor (Strength and stability)
(Outdoor furniture - Seating and tables for camping, domestic and
contract use - Part 2: Mechanical safety requirements and test
methods for chairs)
BS-EN 581- Persyaratan keamanan mekanikal dan metode pengujian meja
3:1999 BS-EN untuk outdoor (Strength and stability)
581-3:2007
(Outdoor furniture - Seating and tables for camping, domestic and
contract use - Part 3: Mechanical safety requirements and test
methods for tables)
BS-EN Metode untuk penentuan/kepastian kestabilan tempat duduk
1022:1997 (Stability) (Domestic furniture. Seating. Determination of stability)
BS-EN
1022:2005
BS 7479:1991 Pengujian ketahanan terhadap karat dengan metode
penyemprotan kandungan garam pada udara buatan (salt test -

Bab 5. | Quality Assurance – Introduction to Product Design


Bab 5. Quality Assurance – Product Quality Assurance 37
37
Introduction to Product’s Design

artificial atmospheres)
EN 71 Safety of Pengujian keamanan produk furniture kanak-kanak atau
Toys: Part 1 & 3 pemakaian oleh kanak-kanak
EN 71-1, Safety of toys - Part 1: Mechanical and physical
properties
EN 71-3, Safety of toys - Part 3: Migration of certain elements

6.3.3 Kriteria Spesifikasi :

Kekuatan Komponen individual harus mampu untuk menopang 25kg, dan


kalau tidak harus disebutkan dalam spesifikasi teknis.
Species
Kayu Gubal Kayu gubal diperkenankan sampai dengan 10% dan bebas noda
Otorisasi dan kalibrasi meter kadar air (MC Tester) dari pabrik
yang juga disesuaikan dan dicocokan dengan standard yang
diminta oleh konsumen/pembeli. Elektroda palu (Electrodes
hammer) harus dipakai sesuai dengan petunjuk/konsultasi dari
Kadar air konsumen.
kayu pada 1) Kadar air untuk produk interior diijinkan diantara 8-12%,
saat proses tetapi dengan nilai rata-rata 10% +/-1%
produksi 2) Kadar air untuk produk outdoor diijinkan di antara 12-15%,
tetapi dengan nilai rata-rata 14% +/-0.5%
Langkah2 pengendalian kadar air harus dilakukan selama proses
produksi – sehingga kadar air produk akhir tidak melampaui
batasan yang diijinkan
Cacat proses - Cacat proses pengeringan kayu, seperti : pecah (splits), retak
pengeringan dalam (honeys combing), bagian dalam basah tak merata (case
kayu hardening), tidak diperkenankan.
- Pecah, pecah/retak ujung dan pecah pada batas sambungan
laminasi atau searah serat kayu tidak diijinkan
Kayu busuk Kayu busuk, berjamur/berkerak dan bernoda tidak diijinkan
dan - Tidak boleh ada serangga/insect penggerek yang masih
berjamur hidup dalam kayu
- Pada permukaan atas tidak diijinkan ada lubang cacing
(worm holes). Disisi balik lubang cacing diijinkan sampai 10
lubang dengan diameter maksimal 2mm, dan warnanya tidak
kontras
- Lubang2 (pin holes) berdiameter lebih dari 2mm tidak
diijinkan
- Cacat rayap tidak diijinkan sama sekali

Bab 5. | Quality Assurance – Introduction to Product Design


Bab 5. Quality Assurance – Product Quality Assurance 38
38
Introduction to Product’s Design

6.3.4 Data klasifikasi Cacat pada Garden Furniture terbuat dari jok-sofa,
kayu, metal-logam dan resin
(Deffect Classifications for Garden furniture- upholstered, wood, metal and resin
plastic)

1 Sudut runcing atau tajam Critical


2 Mengandung/terdapat potongan pisau, silet, jarum Critical
atau benda asing yang sejenisnya
3 Terdapat/memakai kawat (kecuali disebutkan dalam Critical
spesifikasi)
4 Produk atau packing produk membahayakan Critical
keselamatan
5 Produk rusak atau kondisi konstruksi produk Function
melemah/memburuk setelah pengujian fungsional
6 Produk atau accessories tidak berfungsi sebagaimana Function
mestinya, setelah dicoba 5 kali
7 Terdapat bagian yang goyang, atau lepas Function
8 Fitting/accessories ada yang hilang atau dalam kondisi Major
rusak atau tidak bisa berfungsi dengan baik
9 Bahan tidak sesuai dengan sample reference Major
10 Celah atau lubang lebih besar dari 10mm Major
11 Terdapat komponen yang dapat tertelan dan Major
menyumbat sehingga menyebabkan nafas
sesak/tercekik tanpa adanya PERINGATAN BAHAYA
12 Instruksi pemakaian atau peringatan resiko/bahaya Major
tidak ada/hilang
13 Kadar air kayu lebih besar dari 17%, dan kadar air Major
rata-rata 10% - bukannya kadar air rata-rata diantara
7-14%
14 Komponen kayu rumpil atau berpermukaan kasar Major
15 Mata kayu mati-lepas, pecah dan retak Major
16 Tidak stabil pada bidang permukaan rata Major
17 Label harga/barcode tidak sesuai dengan spesifikasi Major
atau sample reference
18 Perekat label tidak dapat hilang dan menyebabkan Major
noda pada permukaan
19 Warna produk tidak sesuai dengan sample reference Major
atau warna produk tidak konsisten
20 Demensi packing dan jumlah isi produk dalam packing Major
tidak disebutkan. Toleransi jumlah pieces +/-5%, atau
packing disebutkan isi minimum
21 Label, Peringatan, Instruksi packing atau Detail data Major
packing tidak cocok, hilang atau tidak sesuai
22 Konstruksi sambungan dengan perekat tidak Major
sempurna/kuat (tidak aman)

Bab 5. | Quality Assurance – Introduction to Product Design


Bab 5. Quality Assurance – Product Quality Assurance 39
39
Introduction to Product’s Design

23 Produk dan/atau accessories tidak dipacking dengan Major


aman
24 Lembab, Bau tidak sedap, karat, korosi, atau kerak Major
jamur
25 Kotor akibat noda atau lumpur Major/Minor
26 Permukaan tidak sempurna difinishing, atau kotor Major/Minor
27 Label/tanda produk berkontur/bentuk gilap berkilau, Major/Minor
lekuk-lekuk, gelombang kelak-kelok
28 Lem/perekat tampak berlepotan Major/Minor
29 Cacat permukaan, memar/dent, berlubang, retak, Major/Minor
bergelombang atau gelombang berulang
30 Cetakan (printing) pada packing jelek/tidak sempurna Major/Minor
31 Karton packing robek atau ternoda lumpur Major/Minor

Bab 5. | Quality Assurance – Introduction to Product Design


Bab 5. Quality Assurance – Product Quality Assurance 40
40
Introduction to Product’s Design

7 Contoh penggunaan DCL dalam suatu pemeriksaan Quality Control


produk :

DEFFECT CLASSIFICATION LEVEL


Generik : Teak Garden Furniture Issued Date : 25 Oct 2003
LatestUpdate : 25 Oct 2007

Document No. Update by :

Sampling
No. Diskripsi Cacat Produk Kategori
Plan
1 Sudut tajam atau runcing CRITICAL VI-GIL 1
2 Kekuatan furniture secara Umum CRITICAL AT-SIL 1
3 Mutu Kekuatan Sambungan Konstruksi CRITICAL AT-SIL 1
4 Produk atau accessories tidak berfungsi FUNCTIONAL DCM-SIL
sebagaimana mestinya, setelah dicoba 5 kali 1
5 Terdapat bagian yang goyang, atau lepas FUNCTIONAL VI-GIL 1
6 Produk rusak selama pemeriksaan kualitas FUNCTIONAL VI-GIL 1
fungsional
7 Jenis kayu berbeda dari spesifikasi teknis MAJOR VI-GIL 1
8 Jenis kayu (wood species) tidak diketahui MAJOR VI-GIL 1
nama botani dan asalnya (origin)
9 Komponen baling (warping components) MAJOR VI-GIL 1
10 Lubang cacing/lubang jarum (worm holes/pin MAJOR VI-GIL 1
holes)
11 Kadar air kayu melebihi standard spesifikasi MAJOR DCM-SIL
1
12 Kayu Gubal MAJOR VI-GIL 1
13 Kayu busuk dan kerak kayu MAJOR VI-GIL 1
14 Penggunaan dempul/filler pada permukaan MAJOR VI-GIL 1
atas dan sambungan tidak rapi
15 Komponen/elemen metal berkarat MAJOR VI-GIL 1
16 Permukaan kasar, tidak diserut dan diamplas MAJOR VI-GIL 1
17 Demensi ukuran luar dan berat keseluruhan MAJOR DCM-SIL
tidak sesuai spesifikasi 1
18 Produk sulit dirakit mengikuti petunjuk MAJOR AT-SIL 1
perakitan (assembling instruction)
19 Barcode salah atau hilang MAJOR VI-GIL 1
20 Kualitas visual produk atau komponen tidak MAJOR VIGIL 1
sesuai dengan sample master yang disepakati
21 Produk tidak berfungsi sesuai yang diharapkan MAJOR VI-GIL 1
22 Daftar dan instruksi tidak sesuai MAJOR VI-GIL 1
23 Demensi masing-masing komponen tidak MAJOR VI-GIL 1
sesuai dengan ukuran demensi pada data
spesifikasi produk atau master sample

Bab 5. | Quality Assurance – Introduction to Product Design


Bab 5. Quality Assurance – Product Quality Assurance 41
41
Introduction to Product’s Design

24 Terdapat bagian/komponen yang rumpil MAJOR VI-GIL 1


(chipped)
25 Diskripsi pada packing box tidak sesuai dengan MAJOR VI-GIL 1
isi/komponen yang di dalam box
26 Perekat (Glue) tidak diaplikasikan dengan MAJOR VI-GIL 1
sempurna
27 Paku, sekrup ada yang hilang pada konstruksi MINOR VI-GIL1
sambungan
28 Informasi demensi dan berat packing box tidak MINOR VI-GIL 1
tercantum
29 Eles/dented MINOR VI-GIL 1
30 Warna agak jelek/kurang bagus dan serasi MINOR DCM-SIL1
DEFINISI SAMPLING PLAN
Visual Inspection - Draw random samples per BS6001 General Inspection VI-GIL 1
Level G-1
Dimension Check and measurements - Draw random samples per BS6001 DCM-SIL
Special Inspection Level S-1 1
Assembly Test - Draw random samples per BS6001 Special Inspection AT-SIL 2
Level S-2
Assembly Test - Draw random samples per BS6001 Special Inspection AT-SIL 3
Level S-3

Bab 5. | Quality Assurance – Introduction to Product Design


Bab 5. Quality Assurance – Product Quality Assurance 42
42
Introduction to Product’s Design

Tabel penentuan jumlah produk yang diperiksa secara RANDOM-Sampling (BS-6001)


KATEGORI CRITICAL

AT-SIL 3/CRITICAL AT-SIL 2/CRITICAL VI-GIL 1/CRITICAL

Lot atau Batch size

Sample

Sample

Sample
Terima

Terima

Terima
Re ject

Re ject

Re ject
AQL

AQL

AQL
size

size

size
2 to 8 2 NA 0 1 2 NA 0 1 2 NA 0 1
9 To 15 2 NA 0 1 2 NA 0 1 2 NA 0 1
KATEGORI CRITICAL

16 To 25 3 NA 0 1 2 NA 0 1 3 NA 0 1
26 To 50 3 NA 0 1 3 NA 0 1 5 NA 0 1
51 To 90 5 NA 0 1 3 NA 0 1 5 NA 0 1
91 To 150 5 NA 0 1 3 NA 0 1 8 NA 0 1
151 To 280 8 NA 0 1 5 NA 0 1 13 NA 0 1
281 To 500 8 NA 0 1 5 NA 0 1 20 NA 0 1
501 To 1200 13 NA 0 1 5 NA 0 1 32 NA 0 1
1201 To 3200 13 NA 0 1 8 NA 0 1 50 NA 0 1
3201 To 10000 20 NA 0 1 8 NA 0 1 80 NA 0 1
10001 To 35000 20 NA 0 1 8 NA 0 1 125 NA 0 1
35001 To 150000 32 NA 0 1 13 NA 0 1 200 NA 0 1
150001 To 500000 32 NA 0 1 13 NA 0 1 315 NA 0 1
500001 To over 50 NA 0 1 13 NA 0 1 500 NA 0 1

KATEGORI MAJOR
VI-GIL 1/ MAJOR DCM-SIL 1/ MAJOR
Sample

Sample
Terima

Terima
Re ject

Re ject
AQL

AQL

Lot atau Batch size


size

size

2 to 8 2 2.5 0 1 2 2.5 0 1
9 To 15 2 2.5 0 1 2 2.5 0 1
KATEGORI MAJOR

16 To 25 3 2.5 0 1 2 2.5 0 1
26 To 50 5 2.5 0 1 2 2.5 0 1
51 To 90 5 2.5 0 1 3 2.5 0 1
91 To 150 8 2.5 1 2 3 2.5 0 1
151 To 280 13 2.5 1 2 3 2.5 0 1
281 To 500 20 2.5 1 2 3 2.5 0 1
501 To 1200 32 2.5 2 3 5 2.5 0 1
1201 To 3200 50 2.5 3 4 5 2.5 0 1
3201 To 10000 80 2.5 5 6 5 2.5 0 1
10001 To 35000 125 2.5 7 8 5 2.5 0 1
35001 To 150000 200 2.5 10 11 8 2.5 1 2
150001 To 500000 315 2.5 14 15 8 2.5 1 2
500001 To over 500 2.5 21 22 8 2.5 1 2

Bab 5. | Quality Assurance – Introduction to Product Design


Bab 5. Quality Assurance – Product Quality Assurance 43
43
Introduction to Product’s Design

KATEGORI MINOR
VI-GIL 1/ MINOR DCM-SIL 1/ MINOR

Sample

Sample
Terima

Terima
Re ject

Re ject
AQL

AQL
Lot atau Batch size

size

size
2 To 8 2 4.0 0 1 2 4.0 0 1
9 To 15 2 4.0 0 1 2 4.0 0 1
KATEGORI MINOR

16 To 25 3 4.0 0 1 2 4.0 0 1
26 To 50 5 4.0 1 2 2 4.0 0 1
51 To 90 5 4.0 1 2 3 4.0 0 1
91 To 150 8 4.0 1 2 3 4.0 0 1
151 To 280 13 4.0 1 2 3 4.0 0 1
281 To 500 20 4.0 2 3 3 4.0 0 1
501 To 1200 32 4.0 3 4 5 4.0 1 2
1201 To 3200 50 4.0 5 6 5 4.0 1 2
3201 To 10000 80 4.0 7 8 5 4.0 1 2
10001 To 35000 125 4.0 10 11 5 4.0 1 2
35001 To 150000 200 4.0 14 15 8 4.0 2 3
150001 To 500000 315 4.0 21 22 8 4.0 2 3
500001 To over 500 4.0 21 22 8 4.0 2 3

Bab 5. | Quality Assurance – Introduction to Product Design


44
Bab 5. Quality Assurance – Product Quality Assurance 44
44
Introduction to Product’s Design

8 Lampiran contoh Pemakaian inspection test sebelum


cargo disetujui untuk pengapalan (pre shipping random
test)

Lampiran berikut adalah contoh laporan hasil Pemeriksaan dan Test


Produk/Survey Quality Assurance dari Sucofindo untuk suatu kontrak produk
garden furniture.

8.1 Teak Folding Chair


8.2 Teak Extension Dining Table
Dan bilamana hasil random test untuk cargo tersebut lulus (passed) maka akan
diterbitkan :

8.3 Sertifikat Quality Assurance sebagai rekomendasi proses ijin pengiriman


(proses export dan negosiasi di Bank lebih lanjut).

Bab 5. | Quality Assurance – Introduction to Product Design


Bab 5. Quality Assurance – Product Quality Assurance 45
45
Introduction to Product’s Design

Sample 1 : Laporan untuk Pengujian Pra Shipment Folding Chair Teak

Bab 5. | Quality Assurance – Introduction to Product Design


Bab 5. Quality Assurance – Product Quality Assurance 46
46
Introduction to Product’s Design

Bab 5. | Quality Assurance – Introduction to Product Design


Bab 5. Quality Assurance – Product Quality Assurance 47
47
Introduction to Product’s Design

Bab 5. | Quality Assurance – Introduction to Product Design


Bab 5. Quality Assurance – Product Quality Assurance 48
48
Introduction to Product’s Design

Bab 5. | Quality Assurance – Introduction to Product Design


Bab 5. Quality Assurance – Product Quality Assurance 49
49
Introduction to Product’s Design

Sample 2 : Laporan untuk Pengujian Pra Shipment Oval Meja Extension Teak

Bab 5. | Quality Assurance – Introduction to Product Design


Bab 5. Quality Assurance – Product Quality Assurance 50
50
Introduction to Product’s Design

Bab 5. | Quality Assurance – Introduction to Product Design


Bab 5. Quality Assurance – Product Quality Assurance 51
51
Introduction to Product’s Design

Bab 5. | Quality Assurance – Introduction to Product Design


Bab 5. Quality Assurance – Product Quality Assurance 52
52
Introduction to Product’s Design

Bab 5. | Quality Assurance – Introduction to Product Design


Bab 5. Quality Assurance – Product Quality Assurance 53
53
Introduction to Product’s Design

Bab 5. | Quality Assurance – Introduction to Product Design


Bab 5. Quality Assurance – Product Quality Assurance 54
54
Introduction to Product’s Design

Bab 5. | Quality Assurance – Introduction to Product Design


Bab 5. Quality Assurance – Product Quality Assurance 55
55
Introduction to Product’s Design

Sertifikat hasil pengujian pra shipment sebagai suatu Document yang dipakai
untuk negosiasi pembayaran invoice yang ditagihkan ke buyer.

Bab 5. | Quality Assurance – Introduction to Product Design


3/31/2013

Bab 5.1 ENV 581-2:2000 (Lampiran 1.)

Wooden Garden Furniture : Introduction to Product Design | Dodong Budijanto


57
Bab 5. Quality Assurance – Product Quality Assurance 57
57
Introduction to Product’s Design

9 Lampiran 2. – Sample ENV leaflets

EUROPEAN PRESTANDARD
Rev. No. ENV 581-2:2000

Outdoor furniture – Seating and tables for camping, domestic


and contract use – Part 2: Mechanical safety requirements and
test methods for sampling.

Sejak 2009 Standard ENV 581-2:2000 ini


sudah direvisi dan digantikan dengan
ENV-2:2009

Bab 5.1 | Quality Assurance – Introduction to Product Design


Bab 5. Quality Assurance – Product Quality Assurance 58
58
Introduction to Product’s Design

Bab 5.1 | Quality Assurance – Introduction to Product Design


Bab 5. Quality Assurance – Product Quality Assurance 59
59
Introduction to Product’s Design

Bab 5.1 | Quality Assurance – Introduction to Product Design


Bab 5. Quality Assurance – Product Quality Assurance 60
60
Introduction to Product’s Design

Bab 5.1 | Quality Assurance – Introduction to Product Design


Bab 5. Quality Assurance – Product Quality Assurance 61
61
Introduction to Product’s Design

Bab 5.1 | Quality Assurance – Introduction to Product Design


Bab 5. Quality Assurance – Product Quality Assurance 62
62
Introduction to Product’s Design

Bab 5.1 | Quality Assurance – Introduction to Product Design


Bab 5. Quality Assurance – Product Quality Assurance 63
63
Introduction to Product’s Design

Bab 5.1 | Quality Assurance – Introduction to Product Design


Bab 5. Quality Assurance – Product Quality Assurance 64
64
Introduction to Product’s Design

Bab 5.1 | Quality Assurance – Introduction to Product Design


Bab 5. Quality Assurance – Product Quality Assurance 65
65
Introduction to Product’s Design

Bab 5.1 | Quality Assurance – Introduction to Product Design


Bab 5. Quality Assurance – Product Quality Assurance 66
66
Introduction to Product’s Design

Bab 5.1 | Quality Assurance – Introduction to Product Design


Bab 5. Quality Assurance – Product Quality Assurance 67
67
Introduction to Product’s Design

Bab 5.1 | Quality Assurance – Introduction to Product Design


Bab 5. Quality Assurance – Product Quality Assurance 68
68
Introduction to Product’s Design

Bab 5.1 | Quality Assurance – Introduction to Product Design


Bab 5. Quality Assurance – Product Quality Assurance 69
69
Introduction to Product’s Design

Bab 5.1 | Quality Assurance – Introduction to Product Design


Bab 5. Quality Assurance – Product Quality Assurance 70
70
Introduction to Product’s Design

Bab 5.1 | Quality Assurance – Introduction to Product Design


Bab 5. Quality Assurance – Product Quality Assurance 71
71
Introduction to Product’s Design

Bab 5.1 | Quality Assurance – Introduction to Product Design


Bab 5. Quality Assurance – Product Quality Assurance 72
72
Introduction to Product’s Design

Bab 5.1 | Quality Assurance – Introduction to Product Design


Bab 5. Quality Assurance – Product Quality Assurance 73
73
Introduction to Product’s Design

Bab 5.1 | Quality Assurance – Introduction to Product Design


Bab 5. Quality Assurance – Product Quality Assurance 74
74
Introduction to Product’s Design

Bab 5.1 | Quality Assurance – Introduction to Product Design


Bab 5. Quality Assurance – Product Quality Assurance 75
75
Introduction to Product’s Design

Bab 5.1 | Quality Assurance – Introduction to Product Design


Bab 5. Quality Assurance – Product Quality Assurance 76
76
Introduction to Product’s Design

Bab 5.1 | Quality Assurance – Introduction to Product Design


Bab 5. Quality Assurance – Product Quality Assurance 77
77
Introduction to Product’s Design

Bab 5.1 | Quality Assurance – Introduction to Product Design


Bab 5. Quality Assurance – Product Quality Assurance 78
78
Introduction to Product’s Design

Bab 5.1 | Quality Assurance – Introduction to Product Design


Bab 5. Quality Assurance – Product Quality Assurance 79
79
Introduction to Product’s Design

Bab 5.1 | Quality Assurance – Introduction to Product Design


Bab 5. Quality Assurance – Product Quality Assurance 80
80
Introduction to Product’s Design

Bab 5.1 | Quality Assurance – Introduction to Product Design


Bab 5. Quality Assurance – Product Quality Assurance 81
81
Introduction to Product’s Design

Bab 5.1 | Quality Assurance – Introduction to Product Design


Bab 5. Quality Assurance – Product Quality Assurance 82
82
Introduction to Product’s Design

Bab 5.1 | Quality Assurance – Introduction to Product Design


Bab 5. Quality Assurance – Product Quality Assurance 83
83
Introduction to Product’s Design

Bab 5.1 | Quality Assurance – Introduction to Product Design


Bab 5. Quality Assurance – Product Quality Assurance 84
84
Introduction to Product’s Design

Bab 5.1 | Quality Assurance – Introduction to Product Design


Bab 5. Quality Assurance – Product Quality Assurance 85
85
Introduction to Product’s Design

Bab 5.1 | Quality Assurance – Introduction to Product Design


Bab 5. Quality Assurance – Product Quality Assurance 86
86
Introduction to Product’s Design

Bab 5.1 | Quality Assurance – Introduction to Product Design


Bab 5. Quality Assurance – Product Quality Assurance 87
87
Introduction to Product’s Design

Bab 5.1 | Quality Assurance – Introduction to Product Design


Bab 5. Quality Assurance – Product Quality Assurance 88
88
Introduction to Product’s Design

Bab 5.1 | Quality Assurance – Introduction to Product Design


Bab 5. Quality Assurance – Product Quality Assurance 89
89
Introduction to Product’s Design

Bab 5.1 | Quality Assurance – Introduction to Product Design


Bab 5. Quality Assurance – Product Quality Assurance 90
90
Introduction to Product’s Design

Bab 5.1 | Quality Assurance – Introduction to Product Design


Bab 5. Quality Assurance – Product Quality Assurance 91
91
Introduction to Product’s Design

Bab 5.1 | Quality Assurance – Introduction to Product Design


Bab 5. Quality Assurance – Product Quality Assurance 92
92
Introduction to Product’s Design

Bab 5.1 | Quality Assurance – Introduction to Product Design


Bab 5. Quality Assurance – Product Quality Assurance 93
93
Introduction to Product’s Design

Bab 5.1 | Quality Assurance – Introduction to Product Design


Bab 5. Quality Assurance – Product Quality Assurance 94
94
Introduction to Product’s Design

Bab 5.1 | Quality Assurance – Introduction to Product Design


Bab 5. Quality Assurance – Product Quality Assurance 95
95
Introduction to Product’s Design

Bab 5.1 | Quality Assurance – Introduction to Product Design


Bab 5. Quality Assurance – Product Quality Assurance 96
96
Introduction to Product’s Design

Bab 5.1 | Quality Assurance – Introduction to Product Design


Bab 5. Quality Assurance – Product Quality Assurance 97
97
Introduction to Product’s Design

Bab 5.1 | Quality Assurance – Introduction to Product Design


Bab 5. Quality Assurance – Product Quality Assurance 98
98
Introduction to Product’s Design

Bab 5.1 | Quality Assurance – Introduction to Product Design


Bab 5. Quality Assurance – Product Quality Assurance 99
99
Introduction to Product’s Design

Bab 5.1 | Quality Assurance – Introduction to Product Design


Bab 5. Quality Assurance – Product Quality Assurance 100
100
Introduction to Product’s Design

Bab 5.1 | Quality Assurance – Introduction to Product Design


Bab 5. Quality Assurance – Product Quality Assurance 101
101
Introduction to Product’s Design

10 Perbaikan Mutu Berkelanjutan (Continueus


Improvements)
Dalam hal pra shipping test, sebenarnya hanya bermaksud untuk
menyaring barang yang tidak berkualitas sesuai dengan standar tidak terkirimkan
dan dijual, guna menghindarkan claim atau masalah yang lebih besar setelah
barang ada di pasar.

Hasil riil dari produk yang berkualitas bukanlah pada saat kita dapat
mengatasi pra shipping test saja, melainkan setelah barang/produk telah terjual
semua di market dan kita mendengarkan evaluasi hasil penjualan tersebut lebih
lanjut. Bilamana buyer memberikan masukan untuk perbaikan kualitas kita harus
lapang dada dan menerimanya, demi perbaikan ke depan. Keberhasilan kerja team
QC/QA adalah bilamana pihak pembeli memberikan order tambahan (repeat
order) dengan volume lebih banyak dikarenakan antusias pembelian konsumen.

Seperti teori W. Edwards Deming, bahwa perputaran apa yang sedang


berjalan dengan proses pembelajaran sejalan dengan lingkaran cycles,
pembelajaran apa yang berhasil dan apa yang tidak sejalan dengan teori-skematik
rencana. Suatu cycle selesai dan untuk dievaluasi guna proses cycle berikutnya
yang mulai berjalan.

Gambar : 10-1 – Cycle PDCA teori Deming untuk proses pembaikan yang terus menerus
berkelanjutan (Continues Improvements)

Dan menurut Armand V Feigenbaum yang menggagas “Total Quality


Control” memberikan gambaran Total Kontrol Kualitas adalah :

Bab 5.1 | Quality Assurance – Introduction to Product Design


Bab 5. Quality Assurance – Product Quality Assurance 102
102
Introduction to Product’s Design

“Suatu system efektif untuk perbaikan kualitas, pemeliharaan kualitas dan


pengembangan kualitas secara teritegrasi membutuhkan usaha dari berbagai
kelompok dalam organisasi, yang dapat membuat produksi dan jasa mencapai
tingkat paling ekonomis yang dapat member kepuasan pada pelanggan”.

“An effective system for integrating quality development, quality


maintenance and quality improvement efforts of the various groups within
an organisation, so as to enable production and service at the most
economical levels that allow full customer satisfaction”.1

Menurut Dr. Joseph M Juran, bahwa suatu hasil pencapaian kualitas


melalui pengendalian adalah merupakan suatu proses, kemudian dibuat suatu
evaluasi dan rencana untuk perbaikan kualitas ke depan, menggunakan
peralatan tehnik manajemen seperti diagram pareto dsb.

Kualitas produk ditentukan oleh tingkat kepuasan konsumen, tingkat


prioritas untuk perbaikan mutu produk dan juga langkah-langkah dalam
organisasi untuk perbaikan mutu secara bertahap project by project.

Gambar : 10-2 – Permabikan mutu secara terus menerus (continuous improvements) dengan
menggunakan Quality Trilogy, yang didasarkan pada pelaksanaan perbaikan mutu secara
bertahap melalui project per project.

Dengan beberapa metoda atau cara harus tetap diusahakan untuk


perbaikan kualitas (quality improvements) dikarenakan perbaikan mutu tidak
hanya membawa hasil pada mutu/kualitas produk (products quality) tetapi
juga akan memberikan efek pada efisiensi proses produksi dan efisiensi
pemakaian bahan baku, sehingga akan memberikan kontrubusi pada efisiensi
biaya produksi, yang menyebabkan harga pokok produksi akan turun. Juga

1
Diambil dari Slideshow presentation Arlene N Baratang MA
http://www.slideshare.net/ArleneBaratang/quality-management-11072663

Bab 5.1 | Quality Assurance – Introduction to Product Design


Bab 5. Quality Assurance – Product Quality Assurance 103
103
Introduction to Product’s Design

pada kecepatan proses dikarenakan factor keselamatan kerja dan keamanan


proses produksi menjadikan volume output produksi meningkat.

Penting bahwa dalam era globalisasi ini adalah produktivitas, quality,


price dan environmental aspects dinilai dan dipergunakan sebagai point-point
persaingan usaha. Zero waste (non limbah), pemakaian kembali bahan baku
buangan (recycle dan re-use) akan sangat menguntungkan secara
kebijaksanaan dan sebagai penunjang pemasaran, sesuai dengan prinsip-
prinsip Kaizen yang menjalankan kebijakan perbaikan mutu secara terus
menerus, mengurangi limbah dan mengefisienkan proses produksi.

Bab 5.1 | Quality Assurance – Introduction to Product Design


Bab 5. Quality Assurance – Product Quality Assurance 104
104
Introduction to Product’s Design

11 Daftar Pustaka

- Slideshow presentation Arlene N Baratang MA


http://www.slideshare.net/ArleneBaratang/quality-management-11072663
- Sucofindo Semarang Report – data dan QA certificate project Kingfisher –
2003, E-mail ref : SMG.CPR. 00040.2003 , KAL inspection report format
Rev E. 15 Jan 2003 on Folding Armchair No,:SMG.CPR.00236.2003 dan
KAL inspection report format Rev E. 15 Jan 2003 on Oval Extension Table
No.: SMG.CPR. 00236A.2003 email dd March 05, 2003 8:21 AM.
Inspection report of 675pcs Folding Chair -- Item# 600404 -- Order#
10024339 -- ISS# C1041/03 -- 9th Shipments
- Bahan-bahan pra order dan penetapan check sample order Kingfisher,
Kingfisher P/O for Soltera (23-Aug-2002 7:42).
- The Toyota Way – 14 prinsip manajemen – Jeffrey K Liker, penerbit
Erlangga ISBN 979-781-377-0

Bab 5.1 | Quality Assurance – Introduction to Product Design


Bab 5. Quality Assurance – Product Quality Assurance 105
105
Introduction to Product’s Design

12 Glossary

§ Product Quality : kualitas produk § SOP-Standard Operational Process :


§ Quality Assurance : penjaminan kualitas urutan proses produksi yang telah
§ End User : pemakai, konsumen distandarkan
§ New product development program : § Quality of manufacturing process :
R&D, pengembangan design baru diproses sesuai dengan kualitas proses
§ Low cost program : program ekonomis § Quality of packaging : kualitas kemasan
dan harga dapat terjangkau § products specification data sheet
§ Good servicing : mutu pelayanan baik :lembaran data spesifikasi produk.
§ Limited warranty : penjaminan dalam § Importer : pengimpor
kurun waktu tertentu § Wholesaler : grosser, pedagang partai
§ Life time warranty : jaminan seumur besar
hidup § Distributor : distributor, agen penjualan
§ Production cost : biaya produksi § random sampling check : random check
§ Standard Operational Procedure : beberapa produk sesuai standar atas
standar proses operasi (SOP) mutu produk
§ product value : nilai harga produk § piece by piece checking : diperiksa satu
§ Relative Quality : Kualitas relative demi satu
§ User based definition : Kualitas produk § on grade quality passed :
berdasarkan definisi pemakai jumlah/kuantitas yang lolos
§ Manufacturing based definition : Definisi § Products Quality Risk : beresiko pada
kualitas menurut kualitas
produksen/manufacturing § On time delivery : Ketepatan jadwal
§ Value base definition : Definisi kualitas supply produk
menurut nilai produk. § force majour : di luar kemampuan dan
§ Supply Chains : urutan/rantai supply, hitungan manusia.
keberterimaan barang § suppliers responbility : Besarnya
§ Manufacturing : Produksen, pabrik tanggung jawab supplier
§ quality of raw material : kualitas bahan § quality of products designing : kualitas
baku desain produk
§ Standard of material required : standar § quality of manufacturing : kualitas
mutu bahan baku yang diperlukan pabrikasi produk
§ Realible : dapat diperhitungkan menerus
kepastiannya § Internal Quality Control System :
§ reliable in Quality and Quantity : dapat Sistem Pengendalian Kualitas Internal
diperhitungkan dan kepastian dalam § Company Organization Structure :
hasil kualitas dan kuantitas. Struktur organisasi perusahaan
§ product physical appearance : § QC/QA - Quality Control/Quality
penampilan fisik produk Assurance : Kontrol
§ production toolings quality : mesin dan kualitas/penjaminan kualitas
perkakasnya § Quality Control Training : mengadakan
§ production skill : kualitas kompetensi pelatihan kualitas
pekerja produksi § zero defect : produksi untuk mencapai
§ quality of workmanship : kualitas hasil efisiensi dengan bahan rijek minimal
pekerjaan yang sempurna § zero waste : limbah nihil
§ Management Quality Control : § Marketing : pemasaran
manajemen – tata kelola pengendalian § product technical data : data teknis
kualitas spesifikasi produk
§ Just in Time Delevery : sesuai jadwal § complain : keluhan
waktu pengiriman yang disepakati § claim : klem, permintaan ganti rugi
§ Continues Improvements : § traceable : dapat dilacak kembali
penyempurnaan kualitas yang terus § general production quality standard :

Bab 5.1 | Quality Assurance – Introduction to Product Design


Bab 5. Quality Assurance – Product Quality Assurance 106
106
Introduction to Product’s Design

Manual standard kualitas produksi Norma Industri Eropa Basic


§ PPC-Production Process Control : Requirements : dasar
System Kontrol Proses Produksi permintaan/persyaratan
§ Production records documentation : § Technical Advisor & Buyer Inspector :
System administrasi produksi dan perwakilan pembeli sebagai penasehat
dokumentasi rekaman proses produksi produksi dan kualitas
§ non conforming quality materials and § Basic Requirements : dasar
products handling : System/prosedur permintaan/kebutuhan Children
penanganan bahan dan produk yang Outdoor Play’s Products : Produk-
tidak sesuai dengan kualitas produk permainan anak untuk luar
§ safety device : peralatan keamanan ruangan / kebun
kerja § Latest Version : Versi terbaru
§ measuring tools calibration : System § Outdoor furniture : Perkakas mebel
kalibrasi ukuran peralatan kerja luar ruangan
§ Master tools : standar tolok ukur § Seating and tables for camping,
§ External Quality Control System : domestic and contract use : Meja dan
Tuntutan Pengendalian Kualitas kursi/tempat duduk untuk pemakaian
§ Company Operating Technology umum atau tertentu di luar
Standard : standar tehnologi ruangan/berkemah
operasional proses produksi § General safety requirements :
§ updated regulations on standart persyaratan umum keamanan
procedure : standar kualitas dan § Mechanical safety requirements and
perubahan prosedur proses paling baru test methods for chairs : Persyaratan
§ Final Product Inspection : Pemeriksaan keamanan mekanikal dan metode
produk pengujian tempat duduk
§ Technical Product Specification : § Strength and stability : Kekuatan dan
Spesifikasi Teknis produk stabilitas
§ Bill of Material (BOM) : daftar bahan § Mechanical safety requirements and
§ Material Safety Data Sheets (MSDS) : test methods for tables : Persyaratan
data petunjuk keselamatan dan keamanan mekanikal dan metode
pemakaian bahan pengujian meja
§ Assembling manual : manual instruksi § Domestic furniture. Seating.
§ Essential Requirements/regulations : Determination of stability : Metode
regulasi data material bahan packaging untuk penentuan/kepastian kestabilan
§ Recycle material : bahan yang dapat tempat duduk
didaur ulang General Specification § artificial atmospheres : atmosphere
for Wooden Furniture : Spesifikasi udara buatan
Furniture Kayu secara Umum § ignitability : mudah disulut api
§ Europe Norm (EN) : Norma standard § Safety of toys : Keamanan mainan
Eropa anak
§ European Prestandard/ Europäische § Mechanical and physical properties :
Vornorm (ENV) : Norma Standard ketahanan mekanis dan fisik
Eropa § Migration of certain elements :
§ British Standard – Europe Norm (BS- perubahan atau perpindahan elemen-
EN) : Norma Standard Eropa – elemen tertentu
British/Inggris § Brand Image : nama harum merek
§ Deutsche Industrie Norm – Europe dagang
Norm (DIN-EN) : Norma Standard § tailor made order/job : order
Eropa – Jerman berdasarkan spesifikasi order
§ Go Green issue : isu-isu menuju § Total Quality Check : Satu demi satu
hijau/ekologis produk direcheck kualitasnya secara
§ Defect Classification Level : Daftar § Random Quality Check : barang dipilih
Tingkat Cacat acak dalam jumlah tertentu yang
§ European Committee for dianggap mewakili totalitas volume
Standardization : Dewan Standarisasi barang dan diperiksa secara

Bab 5.1 | Quality Assurance – Introduction to Product Design


Bab 5. Quality Assurance – Product Quality Assurance 107
107
Introduction to Product’s Design

§ Acceptable Quality Level (AQL) : § Sample size : jumlah sample/comtoh


Tingkatan kualitas yang dapat diterima yang diambil
atau masuk criteria § General Inspection Level - GIL :
§ Deffect Classification Level (DCL) : tingkat/level inspeksi umum
tingkatan klasifikasi cacat-cacat § Special Inspection Level - SIL :
kualitas tingkat/level inspeksi khusus yang
§ Hardwood : Kayu keras dicermati
§ Softwood : Kayu lunak § Draw random sample : diambil dari
§ Verified Legal Origin (VLO) : Legalitas sample-sample secara acak
asli yang diverifikasi, pembuktian § Batch size : jumlah sekali turun
keaslian legalitas produksi
§ Forest Stewardeship Council (FSC) : § Survey Quality Assurance : Hasil
Badan sertifikasi hasil hutan dari hutan pemeriksaan penjaminan kualitas
lestari § Teak folding chair : kursi lipat jati
§ No water traps : tidak ada genangan air § Teak Extesion Oval table : meja tarik
§ Rounded off : dibulatkan lipat oval jati
§ Comfortable : enak diduduki § Inspection result : hasil pemeriksaan
§ Assembling instruction : petunjuk untuk § Pass : lulus
merangkai § Fail : gagal
§ Warning : peringatan § Pending : ada hal-hal yang perlu
§ no alternation to surface performance: konfirmasi
tidak ada perubahan penampilan pada
permukaan
§ conform to quality : sesuai dengan
persyaratan kualitas yang diminta
§ load test : test beban, uji beban/muatan
§ Impact test : uji hentakan beban/muatan
§ Impector : Peralatan uji hentakan
§ Arm rest : sandaran tangan
§ Chair seat : dudukan kursi
§ Centre line : garis pusat
§ Geometrical line : garis geometris
§ External audit : pemeriksa dari pihak
luar atau pihak ke 3
§ Visual Quality Control : pemeriksaan
kualitas visual – bagian yang terlihat
§ Defect score : nilai skor cacat-cacat
yang ada
§ Heavy use : sering dipakai, dipakai
untuk beban berat
§ Trade Description Act : Documen
pernyataan perjanjian perdagangan
§ Packing regulation : regulasi/peraturan
kemasan
§ Upholstered : dengan jok
§ wood, metal and resin plastic : kayu,
metal-logam dan plastic resin
§ Major : besar
§ Minor : kecil
§ Printing : cetakan
§ Wood species : Jenis kayu
§ warping components : komponen yang
baling
§ pin holes : lubang jarum
§ Chipped : rumpil

Bab 5.1 | Quality Assurance – Introduction to Product Design

Anda mungkin juga menyukai