Quality Assurance :
Product Quality Assurance
Quality Assurance
Product Quality Assurance
5
Ø penjaminan mutu produk yang tahan seumur hidup (life time warranty).
mendapatkan hasil maksimal baik dalam biaya produksi maupun kualitas produk.
Pengelolaan produksi yang baik menggunakan standar proses produksi (SOP)
yang selalu dievaluasi terus menerus guna menghasilkan proses produksi
(production servicing) yang paling baik dan pendek-efisien dalam pemakaian
bahan baku, biaya proses dan waktu. Pemakaian bahan baku menjadi maksimal
dan sisa-sisa bahan baku masih dapat dipakai untuk produk lain ataupun didaur
ulang.
Perbandingan antara nilai harga produk (product value) dengan ongkos proses –
jasa produksi, bahan baku yang dipakai dan biaya admintrasinya yang dipakai
untuk menghasilkan suatu produk dengan fitur-fitur manfaat produk tersebut
sesuai dengan yang diminta. Dengan demikian manfaat kondisi dan spesifikasi
hasil produksi memberikan perbedaan dalam definisi kualitas produk.
Menurut Garvin, terdapat 5 definisi kualitas, yaitu :
Ø Kualitas relative (Relatif quality) : Kualitas adalah standar pokok produk yang
dipahami secara universal, yang berhubungan dengan perbandingan fitur dari
karakteristik suatu jasa atau produk
Ø Kualitas Produk (Products based) : Kualitas adalah kandungan variable pada
suatu produk atau jasa yang dapat diukur dengan tepat (presisi). Perbedaan
kualitas tercermin pada perbedaan jumlah kandungan variable yang dimiliki
oleh suatu jasa atau produk.
Ø Kualitas produk berdasarkan definisi pemakai (User based definition) :
Kualitas adalah kesesuaian kandungan variable yang dimiliki suatu jasa atau
produk untuk penggunaan yang diinginkan / dimaksudkan.
Ø Definisi kualitas menurut produksen/manufacturing (Manufacturing based
definition) : Kualitas adalah tingkat kesesuaian jasa atau produk dengan
spesifikasi yang ditentukan.
Ø Definisi kualitas menurut nilai (Value base definition) : Kualitas ditentukan
oleh suatu kondisi biaya dan harga yang sepadan. Produk yang berkualitas
adalah produk yang mempunyai performance yang sesuai dengan nilai harga
yang didapat atau kesesuaian performance pada suatu biaya yang dikeluarkan.
• Ketepatan jadwal supply produk (On time delivery) sesuai yang disepakati
• Seberapa besar komitmen produksen/manufaktur untuk memproses
pesanan/order ini setelah adanya kesepakatan jual beli disetujui bersama.
Dikarenakan kontrak penjualan ini disepakati dalam kurun waktu yang
cukup lama hingga selesai pengiriman, maka rentan juga gejolak terhadap
perubahan harga bahan baku dan biaya produksi. Atau perubahan-
perubahan yang mungkin terjadi dimasukan dalam klausul perubahan
dalam kontrak jual beli, sebagai force majour.
• Besarnya tanggung jawab supplier (suppliers responbility) sebagai
pemilik produk bilamana terjadi permasalahan problem kualitas di
lapangan (hidden quality problems), dan timbul banyaknya
claim/complaint setelah pemakaian produk tersebut oleh konsumen
sebagai jaminan kualitas produk (products warranty). Atau bahkan produk
tersebut harus ditarik dari pasar karena dianggap cacat/gagal. Disini akan
dipisahkan problem kegagalan produk tersebut sebagai gagal karena
desain produk (quality of products designing) atau kegagalan manufaktur
yang tidak memproses sesuai standar spesifikasi dan SOP yang seharusnya
(quality of manufacturing), dimana letak beban tanggung jawab akan
berbeda posisi – produksen atau pemilik project (product designer).
d. Konsumen pemakai (end user), sebagai pemakai akhir yang akan menentukan
rangkaian mata rantai produksi produk tersebut dan menilai :
• Kualitas produk, dengan evaluasi penggunaan/manfaat produk
• Kualitas pelayanan dari suatu program/merek/brand yang melindungi
produk tersebut dalam kondisi baik hingga di tangan pemakai.
• Kualitas pelayanan dari mata rantai penjualan produk tersebut dan
• Kualitas purna jual yang menjamin produk tersebut, betul-betul baik
adanya dalam suatu kurun waktu pemakaian.
Mata rantai tuntutan di atas kita dapat membedakan tingkatan pelayanan yang
harus disediakan oleh produksen, importer atau agent pengadaan barang,
wholesaler dan distributor serta yang diminta oleh konsumen pemakai produk
(end user). Dan rantai pengadaan barang tersebut saling berkait, dan menuntut
mutu pelayanan yang bertingkat serta mengait serta saling mendukung dan
terikat, merupakan kerja bersama seperti teamwork yang solid, guna menjamin
mutu produk yang diciptakan dan dijual itu benar-benar berkualitas pilihan
bahkan dengan garansi pemakaian dalam kurun waktu tertentu (Quality
Assurance).
Memang kata “reliable” dalam kualitas dan kualitas tidaklah semudah yang
dijanjikan, tetapi butuh komitmen bersama dari semua elemen, mulai dari
manajemen atas (top management) hingga tingkat paling rendah dalam suatu
organisasi produksen.
• Kualitas bukanlah hanya sekedar masalah teknis saja, melainkan sudah
merupakan masalah bisnis.
• Untuk mensukseskan program peningkatan kualitas, manajemen atas harus
terlibat dan komitmen manajemen untuk mensukseskan pencapaian
program peningkatan kualitas.
• Kesuksesan usaha tergantung pada komitmen manajemen pada program
peningkatan mutu/kualitas.
Semua elemen dalam manajemen harus mempunyai komitmen yang sama, dan
saling mendukung – tanpa komitmen dari top manajemen sampai dengan lapisan
paling bawah sulitlah kita mencapai “reliable in Quality and Quantity”.
Guna memenuhi kualitas produk dan penjaminan kualitas produk dalam kurun
waktu tertentu/garansi maka semua tuntutan kualitas bertumpu pada
produksen/pabrik. Termasuk pemilihan kualitas bahan baku, kualitas mesin dan
perkakas produksi serta kualitas pekerjanya. Harapan kualitas yang didapat dari
produksen (manufacturing)
Kita
bertanggung
Supplier kita jawab Pelanggan kita
terhadap
Kualitas
Sebagai
Permintaan Permintaan
Sebagai Produksi Sabagai
dan umpan Konsumen Kita dan umpan
Produksen
balik Kita akan : akan : Kita akan :
balik
Belajar menerapkan
tools utk control Kita memahami
kualitas dan kebutuhan konsumen
Kita menyetujui dan
menularkan ke bagian dan menyetujuinya,
mengarsipkan semua
lainnya. mencatat semua yang
permintaan ke
supplier. Meningkatkan dapat dipenuhi.
kualitas secara Mengurangi cacat dan
Mengembalikan bahan
berkelanjutan kualitas yang tidak stabil.
yang cacat secara benar
mengurangi cacat, Mengukur tingkat hasil
dan secepatnya.
mempercepat waktu kualitas dari sudut
Memberikan masukan proses dan
pandang konsumen
(input) sebagai saran atas menndokumentasikan
sebagai pemakai produk
barang yang mereka supply proses dan tingkat
cacat produksi kita.
Gambar : 2-2
Gambar diagram interaksi supplier bahan – kita sebagai produksen – pelanggan, dalam upaya peningkatan
mutu dan kepuasan pelanggan.
untuk keselamatan kerja, evakuasi diri dari pabrik bila pabrik dalam
keadaan bahaya.
n System kalibrasi ukuran peralatan kerja (measuring tools calibration) dan
penentuan ukuran standar yang dianggap sebagai standar tolok ukur
(Master tools)
n System Riset dan Pengembangan (R&D) yang selalu menguji hasil produk
dan mengadakan percobaan-percobaan items/bahan baru untuk
pengembangan produksi. Hasil pengujian/pemeriksaan dari produksi
secara berkala dimonitor untuk pengendalian kualitas produk dan proses
produksi.
Dari bab-bab awal kita telah mempelajari bahwa dalam sebuah project atau
program order didasarkan pada desain yang disepakati bersama dengan pihak
pembeli, dan kesepakatan ini dibakukan dalam bentuk :
n Catatan khusus, bahwa Norma Industri yang berlaku selalu juga akan
diperbaharui oleh Dewan Standarisasi Norma Industri Eropa (European
Committee for Standardization), dan harus direcheck untuk versi yang
terkini (updated version).
1
Tabel status Norma Industri EN per 2012 http://www.fira.co.uk/standards-plus
3.1.2 Hak cipta produk milik pembeli dan pabrik hanya mendapatkan jasa
produksi.
3.1.3 Hak cipta produk adalah milik produksen/pabrik dan ada perjanjian
khusus dengan pembeli untuk pemasaran produk.
Kita mesti selalu ingat bahwa kualitas produk yang kita buat adalah suatu
kepercayaan yang diberikan oleh pembeli, dengan membeli produk kita, terutama
pada pada point 3.1.1. dimana biasanya pembeli adalah pedagang-trader-agent
marketing yang hanya ambil untung dari hasil penjualan-trading tanpa mau ambil
resiko pada kualitas produk. Desain dan patent produk ada pada produksen/pabrik
sehingga terdapat beban berat atas tanggung jawab resiko pada pabrik/produksen
untuk menjaga nama merek dagangnya “Brand Image”.
Sedangkan system Total Quality Check 100% adalah sangat berat bagi
produksen karena final, dan bilamana perjanjian tidak jelas sangat beresiko
barang tidak diambil oleh pembeli. Maka total quality check hanya berjalan kalau
ada perwakilan pembeli yang mengikuti proses produksi dari awal hingga akhir,
sehingga transfer pengetahuan selama proses bisa terjadi dan juga menghindarkan
produk akhir dari ketidaksesuaian spesifikasi seperti yang diminta pembeli.
Kembali saat kita mempersiapkan Master sample (Sample Refference), dan saat
merumuskan data-data keberterimaan kualitas dan membuat perjanjian
keberterimaan dengan pihak pembeli. Dan pada bagian ini kita lebih focus pada
Random Quality Check dan Average Quality Level, yang lebih lazim
dipergunakan pada proses produksi job order.
Pada saat diskusi awal dan saat desain pengembangan project supply garden
furniture bersama pihak pembeli kita sebenarnya sudah mengetahui arah Qualitas
dan Grading rules yang akan dipakai berdasarkan segment pasar yang hendak
dicapai. Makin tinggi qualitas yang hendak dicapai makin kecil toleransi cacat
yang diperbolehkan, sehingga makin sempurna pula hasil rata-rata qualitasnya.
Hasil rata-rata qualitas yang dicapai berdasarkan pemeriksaan acak (random
sampling) sering disebut sebagai Tingkat Qulitas Rata-rata (AQL-Average Quality
Level).
bar code yang dipasang bisa terbaca atau tidak. Penilaian kualitas
penampilan furniture ini biasanya masuk dalam range point MAJOR
sampai dengan MINOR, dengan pembatasan temuan jumlah Major dan
Minor tertentu yang bisa diterima. Bilamana jumlah Major atau Minor
melebihi batas keberterimaan, maka produk dianggap gagal (fail), dan
pabrik harus melakukan pekerjaan recheck dan membetulkan (repair) pada
produk hingga sesuai dengan data spesifikasi produk. Sesudah produk
direpair dan direcheck maka produk bisa diajukan untuk pemeriksaan
kualitas ulang (reinspect) .
4.3 Kekuatan fisik konstruksi furniture , pada bagian ini sangat sulit diperiksa
secara visual karena benda/produk sudah terbentuk. Sambungan-sambungan
dan demensi kayu sudah jadi berupa benda yang siap dipakai. Karena itu
kekuatan konstruksi diuji dengan test muatan (load test) dan test hentakan
(impact test) yang diformulasikan seperti saat benda dipakai pada
umumnya. Beban disesuaikan dengan beban pemakaian produk secara
wajar sesuai dengan fungsinya. Dan formulasi pengujian ini di Eropa sudah
dibakukan dalam peraturan/norma teknis : EN 581-2:2000. Pengujian bisa
dilakukan di laboratorium pihak ke3 (institusi laboratorium test produk dan
sertifikasi) dan/atau laboratorium R&D di pabrik bila fasilitas ada.
Bilamana pada test ini garden furniture ditemukan tidak lolos test (tidak
- Pelipit dijahit dengan pola 7 mata per inchi dan bagian balikan dimasukan
ke dalam untuk mencegah serat kain terurai. Dan pada ujung pelipit dibuat
perkuatan sehingga tidak lepas, dan mencegah pelipit tidak robek atau
lepas. Jarak pelipit dibuat dengan jarak tertentu sehingga serat kain tidak
putus/robek.
TESTING
Tekstil/kain yang dipakai oleh pabrik sebagai bahan kursi/tempat duduk harus
selalu diperiksa oleh supplier tekstil.
Pabrikan furniture (kursi/meja) harus mempunyai fasilitas untuk pemeriksaan/alat
uji batch produksi untuk pengujian kestabilan dan kekuatan, dengan metode
sampling sesuai dengan BS 6001/ISO 2589
PACKAGING
- Barcode harus ditempelkan dalam bentuk, ukuran format yang tepat
sehingga mudah dilihat dan dibaca/discan dengan PSC 810 Quick Check
Barcode Scanning and Reading dengan kualitas baca diklasifikasikan
A=Mudah dibaca, B=Perlu waktu untuk scanner membaca dan C=sulit
terbaca
- Bahan packaging dan sub-bagian packaging harus cukup kuat untuk
melindungi produk yang beberapa kali transit (berpindah tangan)
- Karton box harus diseal / disegel.
- Penandaan di luar box berupa gambar hitam putih, dan bila diperlukan
lengkap dengan gambar berwarna.
- Label barang berat packaging harus dicantumkan bilamana berat
packaging lebih dari 20kg.
Semua detail-detail di atas diterapkan pada produk garden furniture dalam bentuk
Spesifikasi Data Teknis Produk “TECHNICAL DATA & PRODUCT
SPECIFICATION” yang dicantumkan dalam keberterimaan SQA (Standard
Quality Acceptance) di dalam perjanjian kontrak jual-beli atau Purchase Order
dengan jelas.
Dan juga metode pengujian produk perlu pula dijelaskan dan dikonfirmasikan
sebagai suatu persyaratan keberterimaan output produksi sebagai produk jadi siap
diekspor/dikirimkan (conform to quality).
Persyaratan-persyaratan di atas harus selalu dicheck dan diupdate dengan
lembaga-lembaga sertifikasi mutu yang berkaitan dengan perubahan Norma yang
juga akan mengubah system pengujian dan juga laboratorium Test yang akan
diberlakukan. Dan juga perlu dicheck dengan peraturan masalah kebijakan
pemakaian bahan kayu sebagai bahan baku utama(terutama pada issue-isue Ilegal
logging dan system verifikasi legalitas kayu dan asal usul kayu - VLO), bahan
baku pembantu dan larangan-larangan material untuk dipergunakan dalam produk
seperti dalam MSDS (Material Safety Data Sheet).
Pengujian secara berkala kekuatan konstruksi pada produk garden furniture dapat
dilakukan di pabrik, dan sebagian pembeli mempersyaratkan pengujian final
barang jadi ini sebagai persyaratan keberterimaan kualitas produk akhir sebelum
produk dikirim. Pengujian teknis kekuatan ini disesuaikan dengan pengujian yang
dilakukan di laboratorium yayasan/lembaga perlindungan konsumen, sesuai
dengan standard kekuatan yang aman bagi pemakainya. Pengujian keamanan
(safety) ini berupa uji muatan (load test) dan uji hentakan beban (impact test).
Dilakukan dengan beban yang setara dengan hentakan manusia dewasa saat
menduduki atau memakai produk tersebut, dari posisi berdiri dan kemudian
duduk. Posisi yang dirasionalkan adalah berat beban dan jarak hentakan beban ke
permukaan dudukan kursi.
Beban yang dipakai adalah sebesar 50kg dan diangkat dengan jarak ke permukaan
dudukan yang diuji setinggi 100mm dan dihentakan sebanyak 10 kali dengan
kecepatan hentakan 10kali/menit. Pengujian system ini sesuai dengan standard
EN-581-2 section 5.6 dan 6.2.2.3 Beban dibuat berupa tas-kantong(bag) yang
berisi biji besi (gotri-steel ball) dengan berat total 50kg. Seperti tampak seperti
pada gambar di atas.
2
Data ENV 581-2:2000 dari BSI Shop
http://shop.bsigroup.com/ProductDetail/?pid=000000000030026653
Norma tersebut di atas sudah dicabut dan direvisi dengan Norma Eropa yang baru
yaitu ENV 581-2:2009 sbb :
Standard BS EN 581-2:2009
Title Outdoor furniture. Seating and tables for camping,
domestic and contract use. Mechanical safety requirements
and test methods for seating
Status Current
Publication Date 30 June 2009
Cross References EN 581-1, EN 1022:2005, EN 1728:2000
Replaces BS EN 581-2:2009
International EN 581-2:2009 Identical
Relationships
Supersedes Draft 07/30164812 DCDD ENV 581-2:2000
Descriptors Furniture, Domestic, External, Camping equipment,
Contract furniture, Mechanical properties of materials,
Health and safety requirements, Mechanical testing,
Seating, Benches, Chairs, Fatigue testing, Stability testing
ICS 97.140 (Furniture)
97.200.30 (Camping equipment and camp-sites)
Title in French Mobilier d'extérieur. Sièges et tables à usages domestique,
collectif et de camping. Exigences et essais de sécurité
mécanique des sièges
Title in German Außenmöbel. Sitzmöbel und Tische für den Camping-,
Wohn- und Objektbereich. Mechanische
sicherheitstechnische Anforderungen und Prüfverfahren
für Sitzmöbel
Committee FW/O/2
ISBN 978 0 580 58776 4
Publisher CEN
Format A4
Pages 22 pages
3
Detail-detail semua perubahan dari Norma ini harus selalu dimutahirkan datanya
dan yang berlaku saat ini, karena mereka akan selalu mengevaluasi aturan norma
ini di Technical Committee CEN/TC 207”Furniture” dan memperbaharuinya
sesuai dengan tuntutan pemakai terkini.
Dilakukan dengan cara pembebanan pada bidang dudukan kursi (chair seat) dan
juga pada sandaran tangan kursi (arms rest). Karena kedua bidang tersebut
biasanya dipakai untuk duduk dan menyangga berat tubuh manusia.
Sedangkan meja hanya diuji dengan pembebanan (Load Test) saja, karena meja
tidak menerima hentakan beban (Impact Test).
Level : S1
1.1.1 Test Statik pembebanan bidang duduk (mengacu pada sub-clause 6.2.2.1
dari ENV 581-2:2000)
Metode test : Pembebanan 1600N sebanyak 9 kali dengan waktu 30 detik/cycle +
pebebanan 1 cycle selama 30 menit (F1)
1.1.2 Test pembebanan hentakan/Impact test pada bidang duduk (mengacu pada
sub-clause 6.2.2.3 dari ENV 581-2:2000)
Metode Test : Beban 50 kg dijatuhkan/dihentakan dari ketinggian 100mm
sebanyak 10 kali ke permukaan yang diuji, dengan kecepatan 10 hentakan/menit
(F2)
Langkah 1: Hentakan pada A (F2) – 10 kali
Langkah 2 : Hentakan pada D (F2) – 10 kali
L=Garis tengah (Centre line) G=Pusat geomitris (Geometrical centre)
1.1.3 Test Statik pada sandaran tangan (mengacu pada sub clause 6.4.2.1 dari
ENV 581-2:2000)
Metode Test : Beban 750N dibebankan 10 kali pembebanan. Masing-masing
pembebanan berlangsung dalam waktu sekitar 10 detik/cycle. Pembebanan
dilakukan pada :
- Titik tengah-tengah masing-masing sandaran tangan E1 dan E2
- Kira-kira 50mm dari ujung muka sandaran tangan, atau bagian sandaran
tangan yang mudah cacat (defect).
A
E1 C
E2
D
G
L1
L L2
Level : S1
1.2.1 Test pembebanan static (mengacu pada sub-clause 6.2.2.1 dari ENV 581-
2:2000)
C1 A1 A2
E1
E2
D1
C2
L1 G
L
L2
D2
B1
B2
1.2.3 Test Statik pada sandaran tangan (mengacu pada sub clause 6.4.2.1 dari
ENV 581-2:2000)
1.1.1 Test Statik pembebanan bidang meja/table top (mengacu pada sub-clause
5.3.2.1 dari ENV 581-3:1999)
Metode test :
- Pembebanan 750N sebanyak 10 kali dengan waktu 30 detik/cycle dengan 5-10
detik jeda antara cycle
- Pembebanan pada PUSAT atau BAGIAN TENGAH MEJA (F)
L=Garis tengah (Centre line)
G=Pusat geomitris (Geometrical centre)
G
F L
F
G
Level : S1
1.1.1 Test Statik pembebanan bidang meja/table top (mengacu pada sub-clause
5.3.2.1 dari ENV 581-3:1999)
Metode test :
- Pembebanan 750N sebanyak 10 kali dengan waktu 30 detik/cycle dengan 5-10
detik jeda antara cycle
- Untuk panjang/lebar meja di bawah atau sama dengan 1600mm, pembebanan
pada PUSAT GEOMETRIS TENGAH MEJA (F)
G
F
F
G
Level : S1
1.1.1 Test Statik pembebanan bidang meja/table top (mengacu pada sub-clause
5.3.2.1 dari ENV 581-3:1999)
Metode test :
- Pembebanan 750N sebanyak 10 kali dengan waktu 30 detik/cycle dengan 5-10
detik jeda antara cycle
Titik Pembebanan :
a. Untuk panjang/lebar meja di bawah atau sama dengan 1600mm, pembebanan
pada PUSAT GEOMETRIS TENGAH MEJA (F)
b. Untuk panjang meja di atas 1600mm, titik pembebanan ada di 2 titik yaitu di
garis longitudinal yang berpotongan dengan garis 400 mm yang sejajar
dengan arah tranversal (F1 dan F2)
L=Garis tengah (Centre line) L
G=Pusat geomitris (Geometrical centre)
F1 F2
T=As Transversal (Transversal Axis)
G
Tr Tr
F1
L
F2
G
Tr
Tr
DEFINISI PRODUCT :
Semua produk furniture termasuk produk indoor, patio, garden dan teras, yang
terbuat dari kayu keras (hardwood) , tetapi tidak termasuk produk-produk produk-
produk untuk permainan anak-anak di luar ruangan (CHILDREN OUTDOOR
PLAY’S PRODUCT), pintu dan produk dapur (kitchen).
PRODUK HARUS MEMENUHI PERSYARATAN/PERATURAN SEBAGAI
BERIKUT: Semua peraturan dan persyaratan disesuaikan dengan versi terbaru (Latest
issue).
- Persyaratan Umum keamanan pemakaian produk (General safety
requirements)
- Dokumen perjanjian perdagangan (Trade Description Act)
- Peraturan/regulasi tata cara packing (Packing regulation)
PERSYARATAN UMUM (GENERAL REQUIREMENTS) :
Semua produk harus memenuhi persyaratan-persyaratan STANDARD, TEKNIS
dan TEST/PENGUJIAN yang dipersyaratkan sebagai berikut. Semua STANDARD
mengacu pada persyaratan dan norma yang paling baru (updated/latest issued
STANDARD NORMS) :
STANDART/NORMA YANG LAZIM DIPAKAI SEBAGAI DASAR.
BS-EN 581- Persyaratan-persyaratan umum keamanan pemakaian produk
1:1997 BS-EN tempat duduk dan meja outdoor (Safety)
581-1:2006
(Outdoor furniture - Seating and tables for camping, domestic and
(Latest version)
contract use - Part 1: General safety requirements)
BS-EN 581- Persyaratan keamanan mekanikal dan metode pengujian tempat
2:2000 duduk untuk outdoor (Strength and stability)
(Outdoor furniture - Seating and tables for camping, domestic and
contract use - Part 2: Mechanical safety requirements and test
methods for chairs)
BS-EN 581- Persyaratan keamanan mekanikal dan metode pengujian meja
3:1999 BS-EN untuk outdoor (Strength and stability)
581-3:2007
(Outdoor furniture - Seating and tables for camping, domestic and
contract use - Part 3: Mechanical safety requirements and test
methods for tables)
BS-EN Metode untuk penentuan/kepastian kestabilan tempat duduk
1022:1997 (Stability) (Domestic furniture. Seating. Determination of stability)
BS-EN
1022:2005
BS 7479:1991 Pengujian ketahanan terhadap karat dengan metode
penyemprotan kandungan garam pada udara buatan (salt test -
artificial atmospheres)
EN 71 Safety of Pengujian keamanan produk furniture kanak-kanak atau
Toys: Part 1 & 3 pemakaian oleh kanak-kanak
EN 71-1, Safety of toys - Part 1: Mechanical and physical
properties
EN 71-3, Safety of toys - Part 3: Migration of certain elements
6.3.4 Data klasifikasi Cacat pada Garden Furniture terbuat dari jok-sofa,
kayu, metal-logam dan resin
(Deffect Classifications for Garden furniture- upholstered, wood, metal and resin
plastic)
Sampling
No. Diskripsi Cacat Produk Kategori
Plan
1 Sudut tajam atau runcing CRITICAL VI-GIL 1
2 Kekuatan furniture secara Umum CRITICAL AT-SIL 1
3 Mutu Kekuatan Sambungan Konstruksi CRITICAL AT-SIL 1
4 Produk atau accessories tidak berfungsi FUNCTIONAL DCM-SIL
sebagaimana mestinya, setelah dicoba 5 kali 1
5 Terdapat bagian yang goyang, atau lepas FUNCTIONAL VI-GIL 1
6 Produk rusak selama pemeriksaan kualitas FUNCTIONAL VI-GIL 1
fungsional
7 Jenis kayu berbeda dari spesifikasi teknis MAJOR VI-GIL 1
8 Jenis kayu (wood species) tidak diketahui MAJOR VI-GIL 1
nama botani dan asalnya (origin)
9 Komponen baling (warping components) MAJOR VI-GIL 1
10 Lubang cacing/lubang jarum (worm holes/pin MAJOR VI-GIL 1
holes)
11 Kadar air kayu melebihi standard spesifikasi MAJOR DCM-SIL
1
12 Kayu Gubal MAJOR VI-GIL 1
13 Kayu busuk dan kerak kayu MAJOR VI-GIL 1
14 Penggunaan dempul/filler pada permukaan MAJOR VI-GIL 1
atas dan sambungan tidak rapi
15 Komponen/elemen metal berkarat MAJOR VI-GIL 1
16 Permukaan kasar, tidak diserut dan diamplas MAJOR VI-GIL 1
17 Demensi ukuran luar dan berat keseluruhan MAJOR DCM-SIL
tidak sesuai spesifikasi 1
18 Produk sulit dirakit mengikuti petunjuk MAJOR AT-SIL 1
perakitan (assembling instruction)
19 Barcode salah atau hilang MAJOR VI-GIL 1
20 Kualitas visual produk atau komponen tidak MAJOR VIGIL 1
sesuai dengan sample master yang disepakati
21 Produk tidak berfungsi sesuai yang diharapkan MAJOR VI-GIL 1
22 Daftar dan instruksi tidak sesuai MAJOR VI-GIL 1
23 Demensi masing-masing komponen tidak MAJOR VI-GIL 1
sesuai dengan ukuran demensi pada data
spesifikasi produk atau master sample
Sample
Sample
Sample
Terima
Terima
Terima
Re ject
Re ject
Re ject
AQL
AQL
AQL
size
size
size
2 to 8 2 NA 0 1 2 NA 0 1 2 NA 0 1
9 To 15 2 NA 0 1 2 NA 0 1 2 NA 0 1
KATEGORI CRITICAL
16 To 25 3 NA 0 1 2 NA 0 1 3 NA 0 1
26 To 50 3 NA 0 1 3 NA 0 1 5 NA 0 1
51 To 90 5 NA 0 1 3 NA 0 1 5 NA 0 1
91 To 150 5 NA 0 1 3 NA 0 1 8 NA 0 1
151 To 280 8 NA 0 1 5 NA 0 1 13 NA 0 1
281 To 500 8 NA 0 1 5 NA 0 1 20 NA 0 1
501 To 1200 13 NA 0 1 5 NA 0 1 32 NA 0 1
1201 To 3200 13 NA 0 1 8 NA 0 1 50 NA 0 1
3201 To 10000 20 NA 0 1 8 NA 0 1 80 NA 0 1
10001 To 35000 20 NA 0 1 8 NA 0 1 125 NA 0 1
35001 To 150000 32 NA 0 1 13 NA 0 1 200 NA 0 1
150001 To 500000 32 NA 0 1 13 NA 0 1 315 NA 0 1
500001 To over 50 NA 0 1 13 NA 0 1 500 NA 0 1
KATEGORI MAJOR
VI-GIL 1/ MAJOR DCM-SIL 1/ MAJOR
Sample
Sample
Terima
Terima
Re ject
Re ject
AQL
AQL
size
2 to 8 2 2.5 0 1 2 2.5 0 1
9 To 15 2 2.5 0 1 2 2.5 0 1
KATEGORI MAJOR
16 To 25 3 2.5 0 1 2 2.5 0 1
26 To 50 5 2.5 0 1 2 2.5 0 1
51 To 90 5 2.5 0 1 3 2.5 0 1
91 To 150 8 2.5 1 2 3 2.5 0 1
151 To 280 13 2.5 1 2 3 2.5 0 1
281 To 500 20 2.5 1 2 3 2.5 0 1
501 To 1200 32 2.5 2 3 5 2.5 0 1
1201 To 3200 50 2.5 3 4 5 2.5 0 1
3201 To 10000 80 2.5 5 6 5 2.5 0 1
10001 To 35000 125 2.5 7 8 5 2.5 0 1
35001 To 150000 200 2.5 10 11 8 2.5 1 2
150001 To 500000 315 2.5 14 15 8 2.5 1 2
500001 To over 500 2.5 21 22 8 2.5 1 2
KATEGORI MINOR
VI-GIL 1/ MINOR DCM-SIL 1/ MINOR
Sample
Sample
Terima
Terima
Re ject
Re ject
AQL
AQL
Lot atau Batch size
size
size
2 To 8 2 4.0 0 1 2 4.0 0 1
9 To 15 2 4.0 0 1 2 4.0 0 1
KATEGORI MINOR
16 To 25 3 4.0 0 1 2 4.0 0 1
26 To 50 5 4.0 1 2 2 4.0 0 1
51 To 90 5 4.0 1 2 3 4.0 0 1
91 To 150 8 4.0 1 2 3 4.0 0 1
151 To 280 13 4.0 1 2 3 4.0 0 1
281 To 500 20 4.0 2 3 3 4.0 0 1
501 To 1200 32 4.0 3 4 5 4.0 1 2
1201 To 3200 50 4.0 5 6 5 4.0 1 2
3201 To 10000 80 4.0 7 8 5 4.0 1 2
10001 To 35000 125 4.0 10 11 5 4.0 1 2
35001 To 150000 200 4.0 14 15 8 4.0 2 3
150001 To 500000 315 4.0 21 22 8 4.0 2 3
500001 To over 500 4.0 21 22 8 4.0 2 3
Sample 2 : Laporan untuk Pengujian Pra Shipment Oval Meja Extension Teak
Sertifikat hasil pengujian pra shipment sebagai suatu Document yang dipakai
untuk negosiasi pembayaran invoice yang ditagihkan ke buyer.
EUROPEAN PRESTANDARD
Rev. No. ENV 581-2:2000
Hasil riil dari produk yang berkualitas bukanlah pada saat kita dapat
mengatasi pra shipping test saja, melainkan setelah barang/produk telah terjual
semua di market dan kita mendengarkan evaluasi hasil penjualan tersebut lebih
lanjut. Bilamana buyer memberikan masukan untuk perbaikan kualitas kita harus
lapang dada dan menerimanya, demi perbaikan ke depan. Keberhasilan kerja team
QC/QA adalah bilamana pihak pembeli memberikan order tambahan (repeat
order) dengan volume lebih banyak dikarenakan antusias pembelian konsumen.
Gambar : 10-1 – Cycle PDCA teori Deming untuk proses pembaikan yang terus menerus
berkelanjutan (Continues Improvements)
Gambar : 10-2 – Permabikan mutu secara terus menerus (continuous improvements) dengan
menggunakan Quality Trilogy, yang didasarkan pada pelaksanaan perbaikan mutu secara
bertahap melalui project per project.
1
Diambil dari Slideshow presentation Arlene N Baratang MA
http://www.slideshare.net/ArleneBaratang/quality-management-11072663
11 Daftar Pustaka
12 Glossary