Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN HASIL

PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

MENGOLAH DATAMASKUMHAM DI KANTOR WILAYAH


KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM JAWA BARAT

Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Syarat

mengikuti UAS dan UAN

Tahun Pelajaran 2019-2020

Disusun Oleh:

Aliffia Nur Fadilah

NIS : 171810117

YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM H. DULL

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

SMK AL-HADI BANDUNG

(SK Pendirian Nomor 421.3/1239-KESRA)

Jl. AH. Nasution No. 25 7279126 Kota Bandung Kode Pos 40194
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH

Judul : Mengolah DATAMASKUMHAM di Kantor Wilayah

Kementerian Hukum Dan HAM Jawa Barat

Penulis/NIS : Aliffia Nur Fadilah/ 171810117

Bidang Keahlian : Bisnis Manajemen

Program Keahlian : Administrasi

Paket Keahlian : Otomatisasi Tata Kelola Perkantoran

Telah diteliti dan disahkan oleh guru pembimbing Praktek Kerja Lapangan (PKL) di
SMK Al-Hadi Bandung pada :

Hari :

tanggal :

Menyetujui,

Ketua Jurusan, Guru Pembimbing,

Susri Maryam, S.PD. Maman Rusman

Mengetahui,

Kepala Sekolah Wks. Humas dan Hubin

Drs. Haris Royani, M.M. Gina Sakinah, S.E. Sy., M.E.


LEMBAR PENGESAHAN INSTANSI

Judul : Mengolah DATAMASKUMHAM di Kantor Wilayah


Kementerian Hukum dan HAM Jawa Barat

Penulis/NIS : Aliffia Nur Fadilah/ 171810117

Bidang Keahlian : Bisnis Manajemen

Program Keahlian : Administrasi

Paket Keahlian : Otomatisasi Tata Kelola Perkantoran

Telah diteliti dan disahkan oleh guru pembimbing Praktek Kerja Lapangan (PKL) di
Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM pada :

Hari :

Tanggal :

Mengetahui,

Manajer Pembimbing

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas petunjuk, rahmat, dan
hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Lapangan tanpa ada
halangan apapun sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Laporan ini disusun
berdasarkan pengalaman dan ilmu yang saya peroleh selama melaksanakan Praktek Kerja
Lapangan(PKL).

Laporan Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang telah saya tulis ini dibuat
dalam rangka memenuhi tugas dan sebagian syarat dari sekolah untuk mengikuti Ujian
Akhir Nasional dan Ujian Akhir Sekolah. dan sebagai bahan pertanggung jawaban atas
kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan
HAM Jawa Barat.

Saya menyadari bahwa laporan ini tidak akan tersusun dengan baik tanpa adanya bantuan
dari pihak- pihak terkait. Oleh karena itu, pada kesempatan ini tidak lupa juga saya
mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu saya dalam
PKL maupun dalam saya menyusun laporan ini, antara lain :

Ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kami sampaikan kepada:

Bapak Drs. Haris Royani, M.M. selaku kepala sekolah SMK Al-Hadi Bandung.

Ibu Susri Maryam, S.Pd selaku ketua jurusan yang telah memberikan petunjuk dalam
penyusunan laporan ini.

Bapak Hasbullah selaku pimpinan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa
Barat yang telah bersedia menerima kami untuk melaksanakan Prakek Kerja Lapangan
(PKL) selama ± 3 bulan

Bapak Dani selaku pembimbing di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa
Barat yang telah bersedia menerima kami untuk melaksanakan Prakek Kerja Lapangan
(PKL) selama 3 bulan dan membantu kami dalam melaksanakan kegiatan di Kantor
Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Barat.

Bapak Maman Rusman selaku pembimbing sekolah,yang telah mengawasi maupun


memonitoring kami selama melaksanakan (PKL) di Kantor Wilayah Kementerian Hukum
dan HAM Jawa Barat.

Bapak/Ibu Guru yang ikut serta seluruh staff dan karyawan SMK Al-Hadi Bandung yang
telah mendorong baik material maupun spiritual hingga laporan ini dapat terselesaikan
dengan baik dan lancar.

Orang tua, kakak adik tercinta dan teman yang selalu setia mendorong dan memotivasi
selama penyusun Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL).

Dan semua pihak yang telah ikut serta memberikan bantuan dan dorongan dalam proses
penyelesaian laporan ini
Saya sadar bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran
yang membangun sangat saya harapkan, demi kesempurnaan laporan ini. Akhir kata saya
mohon maaf yang seikhlas-ikhlasnya apabila dalam sayaan laporan ini banyak kesalahan.
Semoga bermanfaat bagi saya sendiri dan bagi pembaca.

Bandung, 09 Maret 2019

Penyusun

RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama Aliffia Nur Fadilah, lahir di Bandung tepatnya di pasir
impun pada tanggal 24 Desember 2001, Putri dari pasangan Ernawati dan
Herman, anak ke 1 dari 1 bersaudara.

Penulis menempuh pendidikan dari Tk yaitu Tk Al-Ikhlas selama 2 tahun dari


tahun 2006 sampai 2008, lalu pendidikan sekolah dasar di Sd Negeri Sindanglaya
06 selama 6 tahun dari tahun 2008 sampai 2014, kemudian pendidikan sekolah
menengah pertama di SMP Negeri 53 selama 3 tahun dari tahun 2014 sampai
2017, selanjutnya pendidikan sekolah menengah kejujuran di SMK Al-Hadi
sampai sekarang.
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia adalah negara hukum berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar


1945, sehingga setiap warga negara memiliki hak yang sama di bidang hukum dan hak
asasi manusia (HAM) yang terkait dengan hak individu dan masyarakat. Menurut
Undang-Undang Dasar nomor 39 tahun 1999 HAM adalah seperangkat hak yang melekat
pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan
merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh
negara, hukum dan Pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan
harkat dan martabat manusia. Di Indonesia, meskipun pemerintah telah mengeluarkan
peraturan perundangan undangan mengenai HAM namun pelanggaran HAM tetap selalu
ada. Pelanggaran-pelanggaran tersebut merupakan cerminan telah terjadi kelalaian atas
pelaksanaan kewajiban asasi manusia. Padahal sudah jelas bahwa setiap hak asasi itu
disertai dengan kewajiban asasi yaitu kewajiban untuk menghormati hak asasi orang lain
dan patuh kepada undang-undang yang berlaku.

Pelanggaran hak asasi manusia (HAM) masih sering terjadi di lingkungan masyarakat
dan merupakan perbuatan seseorang atau kelompok yang di sengaja maupun tidak di
sengaja mencabut hak asasi manusia seseorang atau kelompok yang di jamin oleh
Undang-undang berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku. Selain itu, pengembangan
diri merupakan salah satu cara agar berkurangnya kasus pelanggaran HAM, sebab
konteks ini pada yang akhirnya juga mengakibatkan seseorang melakukan
pelanggaran tersebut sehingga mengalami kesulitan untuk menghadapi sendiri
atau beberapa orang pihak saja, tanpa melibatkan masyarakat, padahal betapa
pentingnya hal tersebut secara sosial dan politik. Sehingga perlu organisasi dan
gerakan saling kerja sama untuk membahas mengenai pelanggaran dan
permasalahan Hukum dan HAM.

Pengolahan datamaskumham pada dasarnya merupakan salah satu kegiatan yang


ditujukan untuk mengelola segala bentuk permasalahan hukum dan HAM yang
dituangkan ke dalam suatu lingkup provinsi yang dapat digunakan sebagai penunjang
aktivitas organisasi tersebut dalam mencapai tujuannya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud hak-hak dasar dan HAM di Kantor Wilayah Kementrian
Hukum dan HAM Jawa Barat?
2. Apa saja hak-hak perempuan dalam HAM di Kantor Wilayah Kementerian
Hukum dan HAM Jawa Barat?
3. Bagaimana proses pengolahan data permasalahan Hukum dan HAM di Kantor
Wilayah kementerian Hukum dan HAM Jawa Barat?
1.3 Tujuan Praktek Kerja Lapangan

2 1.2 Tujuan
3 Tujuan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) adalah sebagai berikut :
4 1. Diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan yang
berharga, dan memperoleh masukan serta umpan balik guna memperbaiki
dan mengembangkan kesesuaian pendidikan dan kenyataan yang ada di
lapangan.
5 2. Meningkatkan pengetahuan siswa pada aspek-aspek usaha yang
professional dalam lapangan kerja antara lain struktur organisasi, jenjang
karir dan teknik.
6 3. Untuk mencapai Visi dan Misi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Bangun Bangsa Mandiri.
7 4. Mengimploitasikan antara pendidikan disekolah dan diluar sekolah.
8 5. Untuk memperkenalkan siswa pada dunia usaha.
9 6. Menumbuhkan dan meningkatkan sikap profesional yang di perlukan
siswa untuk memasuki dunia usaha.
10 7. Memperkokoh link and mact antara SMK dan dunia kerja
10.1
Tujuan dari program sekolah mengadakan Praktek Kerja Lapangan ni adalah
untuk membantu siswa – siswi memahami, beradaptasi secara langsung,
berkompetisi dan bekerja pada lokasi Praktek Kerja Lapangan,

Tujuan sekolah mengadakan Praktek Kerja Lapangan ini bagi siswa-siswi SMK
adalah

1. Melatih dan mengasah keterampilan siswa – siswi dalam dunia kerja

2. mental disiplin siswa – siswi dan memberikan motivasi agar serius dan
bersemangat dalam mencapai cita- cita.
3. ilmu pengetahuan siswa – siswi tentang dunia kerja
4. kreativitas siswa – siswi untuk mengembangkan bakat dan minat

Manfaat Praktek Kerja Lapangan Bagi Siswa


Praktek Kerja Lapangan ini memiliki banyak manfaat bagi siswa siswi nya,
sebagai berikut

sumber daya manusia yang memiliki keahlian, keterampilan, pengetahuan, serta


etos kerja.

keterampilan yang diberikan oleh sekolah menengah kejuruan ( SMK ).

keterampilan, pengetahuan, dan gagasan seputar dunia usaha serta industri


yang professional dan handal.

pola berpikir siswa -siswi agar terlaksana denganbaik serta memberikan


pengalaman dalam dunia Industri maupun dunia kerja.

Menjalin kerja sama yang baik antara sekolah dan perusahaan, baik dunia usaha
maupun dunia Industri.

siswa – siswi pada pekerjaan lapangan di dunia industri dan usaha sehingga
dapat beradaptasi dengan cepat.

efisiensi waktu dan tenaga dalam melatih tenaga kerja yang berkualitas.

bentuk pengakuan dan penghargaan bahwa pengalaman kerja sebagai bagian


dari proses pendidikan.

sumber daya manusia berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan masa kini.

keuntungan bagi pihak sekolah dan siswa – siswi, karena keahlian yang tidak
diajarkan di sekolah didapat didunia usaha dan industri..
Manfaat Praktek Kerja Lapangan Bagi Sekolah
Selain bermanfaat untuk siswa, Praktek Kerja Lapangan ini juga bermanfaat
bagi sekolah yang mengadakannya, antara lain

1. Menjalankan kewajiban terhadap undang undang dasar 1945

2. Meningkatkan citra sekolah

3. Meningkatkan hubungan sekolah dengan masyarakat.

4. Meningkatkan popularitas sekolah di mata masyarakat.

5. Memberikan kontribusi dan tenaga kerja bagi perusahaan.

Manfaat Praktek Kerja Lapangan Bagi Perusahaan


Bagi perusahaan sendiri mendapat manfaat yang cukup banyak, diantaranya :

Mendapatkan tenaga kerja sementara

Mendukung program pendidikan pemerintah

1. Meningkatkan citra perusahaan.

1.5 Langkah-langkah Praktek Kerja Lapangan

Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan

1. Tempat Praktek

a. Nama Instansi : Kantor Wilayah Kementerian


Hukum dan HAM Jawa Barat

b. Alamat Lengkap : jalan Jakarta


no.27

c. Nama Pimpinan : Hasbullah

2. Waktu Pelaksanaan

a. Lama Praktek : 12 Minggu (3 Bulan)

b. Dimulai tanggal : 1 januari 2019

c. Diakhiri tanggal : 30 mare t2019


Dalam melaksanakan Praktek Kerja Lapangan sesuai
dengan yang telah ditentukan yaitu 1januari 2019 awal kegiatan jam
kerja adalah sebagai berikut :

Hari Jam Masuk Jam istirahat Jam Pulang

Minggu Libur Libur Libur

Senin 07.30 WIB 12.00 WIB 13.30 WIB

Selasa 07.30 WIB 12.00 WIB 13.30 WIB

Rabu 07.30 WIB 12.00 WIB 13.30 WIB

Kamis 07.30 WIB 12.00 WIB 13.30 WIB

Jum’at 07.30 WIB 12.00 WIB 13.30 WIB

Sabtu Libur Libur Libur

3. Kegiatan

Berikut adalah kegiatan selama melaksanakan Praktek Kerja


Lapangan di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa
Barat antara lain :

1) Senam Pagi sebelum bekerja di hari jum’at

2) pembacaan janji kenerja sebelum memulai apel pagi setiap hari


Senin.

3) Apel pagi setiap hari sebelum bekerja

BAB II

PEMBAHASAN DAN HASIL PRAKTEK KERJA LAPANGAN

2.1 Sejarah Berdirinya Kanwil Kemenkumham Jabar


Terbentuknya Kementrian Hukum dan HAM, telah melalui proses sejarah
yang sangat panjang dengan beberapa tahapan dimulai dari :

1. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 1945 Tentang Pembentukan


Departemen-departemen di Republik Indonesia.
2. Pengumuman Pemerintah tanggal 19 Agustus 1945 Tentang Pembentukan
Kabinet I, untuk Departemen Kehakiman Republik Indonesia. Maka
diangkat Prof. Dr. MR. Supomo sebagai Menteri Kehakiman Republik
Indonesia pertama. Kemudian pada tanggal 1 Oktober 1945 Departemen
Kehakiman diperluas, menjadi :
a. Kejaksaan berdasarkan Maklumat Pemerintah tahun 1945 tanggal 1
Oktober 1945.
b. Jawatan Topograpi berdasarkan Penetapan pemerintah tahun 1945
Nomor 1/S.D.
3. Mahkamah Islam Tinggi dikeluarkan dari Departemen Kehakiman
Republik Indonesia dan masuk ke Departemen Agama Republik Indonesia
berdasarkan Penetapan Pemerintah tahun 1946 Nomor 5/S.D.
4. Jawatan Topograpi dikeluarkan dari Departemen Kehakiman Republik
Indonesia dan masuk ke Departemen Pertahanan berdasarkan Penetapan
Pemerintah tahun 1946 Nomor 8/S.D.
5. Pada tanggal 5 Juli 1959 keluar Dekrit Presiden untuk kembali ke Undang-
undang Dasar 1945. Kemudian dibentuk Lembaga Pembinaan Hukum
Nasional (LPHN) berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 194 tahun 1961
kedudukan LPHN dipindahkan dari Perdana Menteri ke Departemen
Kehakiman Republik Indonesia.
6. Undang-undang Pedoman 19 tahun 1964, Lembaran Negara Nomor 107
tahun 1964 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman,
berlaku tanggal 31 Oktober 1964, maka Peradilan Negara Republik
Indonesia menjalankan dan melaksanakan hukum yang mempunyai fungsi
Pengayoman, yang dilaksanakan dalam lingkungan :
1. Peradilan Umum;
2. Peradilan Agama;
3. Peradilan Militer;
4. Peradilan Tata Usaha Negara
7. Pada lingkungan Peradilan Umum dan Mahkamah Agung berdasarkan
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1965. Lembaran Negara Nomor 70
tahun 1965 menegaskan bahwa Kekuasaan Kehakiman dalam lingkungan
Peradilan Umum dilaksanakan oleh :
a. Mahkamah Agung;
b. Pengadilan Tinggi;
c. Pengadilan Negeri.
8. Undang-Undang Nomor 19 tahun 1964, Lembaran Negara Nomor 107
tahun 1964 tentang Pokok-Pokok Kekuasaan kehakiman dianggap tidak
sesuai lagi dengan keadaan, maka dikeluarkan Undang-Undang Nomor 14
tahun 1970 tentang Ketentuan Pokok-Pokok Kekuasaan kehakiman dan
mulai berlaku tanggal 17 Desember 1970 yang menegaskan Kekuasaan
kehakiman adalah Kekuasaan yang merdeka, dilaksanakan oleh :
1. Peradilan Umum;
2. Peradilan Agama;
3. Peradilan Militer;
4. Peradilan Tata Usaha Negara.
9. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 44 tahun 1974 tentang
Pokok-Pokok Organisasi Departemen diatur tentang :
a. Kedudukan Tugas pokok dan Fungsi Departemen;
b. Susunan Organisasi Departemen : Tugas dan Fungsi Departemen
Sekretariat Jenderal, Inspektorat Jenderal, Direktorat Jenderal, Staf Ahli
dan Unit-unit Vertikal di Daerah. Untuk susunan Organisasi
Departemen Kehakiman Republik Indonesia diatur dalam Keputusan
Presiden Republik Indonesia Nomor 45 tahun 1974,Lampiran 3,
Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor J.S.4/3/7
tahun 1975 tentang Susunan Organisasi dan Tata kerja Departemen
Kehakiman Republik Indonesia.
10. Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia tanggal 23
September 1985 Nomor M.06-UM.01.06 tahun 1985 tentang penetapan
Tanggal 30 Oktober sebagai hari kehakiman Republik Indonesia. Pada
pasal 2 hari kehakiman disebut dengan hari Dharma Karyadhika.
11. Sistem Holding Company ke system Integrated di lingkungan
Departemen Kehakiman Republik Indonesia dengan surat persetujuan
Menpan Nomor B 477/I/MENPAN/7/84 Tanggal 6 Juli 1984 Keppres RI
Nomor 124/M Tahun 1984 dan Kepmenkeh RI Nomor M.05-PR.07.10
Tahun 1984 tentang Organisasi dan Tata kerja Departemen Kehakiman
Republik Indonesia.
12. Akibat Reformasi, dikeluarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia
Nomor 136 tahun 1999 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Departemen. Keputusan Presiden Republik
Indonesia Nomor 355/m tahun 1999 tentang Pengangkatan Menteri
Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia.
13. Keluarnya undang-undang nomor 35 tahun 2000 tentang Perubahan atas
Undang-undang Nomor 14 tahun 1970 tentang Ketentuan-ketentuan Poko
Kekuasaan Kehakiman yang menegaskan bahwa di lingkungan Peradilan
Umum dikeluarkan dari Departemen Kehakiman Republik Indonesia ke
Mahkamah Agung Republik Indonesia dengan masa transisi paling lama
5 (lima) tahun (lebih kurang tahun 2003sudah selesai).
14. Berdasarkan Surat Persetujuan Menteri Negara Pendayaan Aparatur
Negara Nomor 24/M.PAN/I/2000 dikeluarkan Keputusan Menteri Hukum
dan Perundang-undangan Republik Indonesia Nomor M.03-PR.07.10
tahun 2000 tanggal 5 April 2000 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Departemen Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia.
15. Setelah sidang tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik
Indonesia pada tanggal 7 Agustus 2000 sampai degan 14 Agustus 2000,
Presiden Republik Indonesia KH. Abdurahman Wahid merampingkan
Kabinet Kesatuan dengan mengeluarkan Keputusan Presiden Republik
Indonesia Nomor 234/m 2000 tentang pengangkatan Menteri Kehakiman
dan Hak Asasi Manusia Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra.
16. Terakhir nomenklatur berubah menjadi Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia.
17. Dalam perkembangannya, Kantor Wilayah di setiap provinsi salah
satunya di kantor wilayah Jawa Barat mempunyai wewenang sebagai
penerima permohonan Pendaftaran jaminan Fidusia.
18. Selain itu kantor wilayah juga dapat memberikan pelayanan hukum
lainnya yang berada dalam lingkup Departemen Hukum dan Hak Asasi
Manusia kepada pihak-pihak yang bersangkutan.
19. Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Kantor wilayah Jawa Barat,
yang berada di Jalan Jakarta Nomor 27 Bandung mempunyai wewenang
sebagai penerima permohonan pendaftaran Jaminan Fidusia berdasarkan
SK. MENTERI KEHAKIMAN DAN HAM REPUBLIK INDONESIA
NOMOR : M.08-PR.07.01 TAHUN 2000 TENTANG PEMBUKAAN
KANTOR WILAYAH DEPARTEMEN KEHAKIMAN UNTUK
MENERIMA PERMOHONAN PENDAFTARAN JAMINAN FIDUSIA.

Kantor Wilayah Jawa Barat ini berdiri dan menjalankan tugas dan
wewenangnya berdasarkan peraturan perundang-undangan.

2.2 Visi, Misi dan Tujuan Kanwil Kemenkumham Jabar


Visi :
” Masyarakat Jawa Barat Memperoleh Kepastian Hukum”

MISI :
“Melindungi Hak Asasi Manusia Khususnya Masyarakat Jawa Barat”

VALUE :
“Kepentingan Masyarakat, Integritas, Responsif, Akuntabel, Profesional”

MOTTO :
”Harmoni dalam Gerak dan Langkah”

SEMBOYAN :
“Kerja Keras, Kerja Cerdas, Kerja Ikhlas”

2.3 Struktur, Tugas Dan Wewenang Organisasi Kanwil Kemenkumham


Jabar
Struktur Organisasi

a. Tugas Dan Wewenang Kapala Kantor Wilayah

Kantor Wilayah mempunyai tugas melaksanakan tugas dan fungsi


Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam wilayah provinsi
berdasarkan kebijakan Menteri dan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Kantor Wilayah


menyelenggarakan fungsi:

1. Pengkoordinasian perencanaan, pengendalian program, dan pelaporan;


2. Pelaksanaan pelayanan di bidang administrasi hukum umum, hak
kekayaan intelektual, dan pemberian informasi hukum;
3. Pelaksanaan fasilitasi perancangan produk hukum daerah, pengembangan
budaya hukum dan penyuluhan hukum, serta
4. konsultasi dan bantuan hukum;
5. Pengoordinasian pelaksanaan operasional unit pelaksana teknis di
lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
6. di bidang keimigrasian dan bidang pemasyarakatan;
7. Penguatan dan pelayanan hak asasi manusia dalam rangka mewujudkan
penghormatan, pemenuhan, pemajuan, pelindungan, dan penegakan hak
asasi manusia; dan
8. Pelaksanaan urusan administrasi di lingkungan Kantor Wilayah.

b. Tugas Dan Wewenang Divisi Asministrasi

Divisi Administrasi mempunyai tugas membantu Kepala Kantor Wilayah


dalam melaksanakan pembinaan administrasi dan pelaksanaan teknis di
wilayah berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sesuai
dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Sekretaris Jenderal.

Dalam melaksanakan tugas dimaksud, Divisi Administrasi menyelenggarakan


fungsi:

1. koordinasi penyusunan pelaksanaan kebijakan teknis, rencana dan


program serta laporan;
2. pelaksanaan urusan keuangan dan perlengkapan;
3. pengelolaan urusan kepegawaian, hubungan masyarakat, tata usaha dan
rumah tangga di lingkungan kantor wilayah.

c. Tugas Dan Wewenang Divisi Permasyarakatan

Divisi Pemasyarakatan mempunyai tugas membantu Kepala Kantor


Wilayah dalam melaksanakan sebagian tugas Kantor Wilayah di bidang
pemasyarakatan berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Direktur
Jenderal Pemasyarakatan.

Dalam melaksanakan tugas dimaksud, Divisi Pemasyarakatan


menyelenggarakan fungsi :

1. pembinaan dan bimbingan teknis di bidang pemasyarakatan;


2. pengkoordinasian pelaksanaan teknis di bidang pemasyarakatan;
3. pengawasan dan pengendalian pelaksanaan teknis di bidang
pemasyarakatan.

d. Tugas Dan Wewenang Divisi Keimigrasian


Divisi Keimigrasian mempunyai tugas membantu Kepala Kantor Wilayah
dalam melaksanakan sebagian tugas Kantor Wilayah di Bidang Keimigrasian
berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Imigrasi.

Dalam melaksanakan segenap tugasnya, Divisi Keimgrasian


menyelenggarakan fungsi:

1. Perencanaan,pelaksanaan, pengendalian dan pengamanan teknis


operasional di bidang keimigrasian;
2. Pengaturan,bimbingan dan pengamanan teknis pelaksanaan tugas di
bidang lalu lintas keimigrasian,izin tinggal dan status keimigrasian;
3. Pengaturan,bimbingan dan pengamanan teknis pelaksanaan tugas di
bidang penindakan keimigrasian dan rumah detensi imigrasi;
4. Pengaturan,bimbingan dan pengamanan teknis pelaksanaan tugas di
bidang sistem informasi keimigrasian;
5. Pengaturan, bimbingan dan pengamanan teknis pelaksanaan tugas di
bidang intelijen keimigrasian dan Tempat Pemeriksaan Imigrasi.

e. Tugas Dan Wewenang Divisi Pelayanan Hukum dan HAM

Divisi Pelayanan Hukum dan Hak Asasi Manusia mempunyai tugas


membantu Kepala Kantor Wilayah dalam melaksanakan sebagian tugas
Kantor Wilayah di bidang pelayanan hukum dan hak asasi manusia
berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal/Kepala
Badan terkait.

Dalam melaksanakan tugas dimaksud, Divisi Pelayanan Hukum dan Hak


Asasi Manusia menyelenggarakan fungsi :

1. pembinaan dan bimbingan teknis di bidang hukum;


2. pengkoordinasian pelayanan teknis di bidang hukum;
3. pelayanan administrasi hukum umum dan jasa hukum lainnya;
4. pelayanan penerimaan permohonan pendaftaran di bidang hak kekayaan
intelektual;
5. pelaksanaan litigasi dan sosialisasi di bidang hak kekayaan intelektual;
6. pelaksanaan pemenuhan, pemajuan, perlindungan, dan penghormatan hak
asasi manusia;
7. pengembangan budaya hukum, pemberian informasi hukum, penyuluhan
hukum, dan diseminasi hak asasi manusia;
8. pengkoordinasian program legislasi daerah;
9. pelaksanaan pengkoordinasian jaringan dokumentasi dan informasi
hukum;
10. pengawasan pelaksanaan teknis di bidang hukum.
2.4 Implementasi Dasar-Dasar Administrasi Perkantoran Kanwil
Kemenkumham Jabar

Pengertian Implementasi
Secara sederhana, implementasi dapat diartikan pelaksanaan atau
penerapan. Implementasi dapat diartikan sebagai satu proses penerapan ide,
konsep, kebijakan atau inovasi dalam bentuk tindakan praktis sehingga dapat
memberikan dampak, baik berupa perubahan pengetahuan, ketrampilan maupun
nilai dan sikap (Hamalik, 2007: 237).

Pengertian Administrasi
Administrasi menurut Henry Sisk yang dikutip oleh Onisimus Amtuadalah
suatu proses koordinasi dari semua sumber daya melalui perencanaan,
pengorganisasian, pemimpinan dan pengendalian dalam rangka mencapai tujuan
(Amtu, 2011: 2).

Pengertian Kantor
kantor adalah lebih diartikan sebagai tempat atau ruangan dan proses kegiatan
penanganan data/informasi. Dalam hubungan ini yang dimaksud dengan
penanganan adalah pengumpulan, pencatatan, pengolahan, penyimpanan dan
pendistribusian atau penyimpanan data/informasi. Dengan demikian pengertian
kantor dapat dirumuskan sebagai berikut:
a. Tempat atau ruangan penyelenggaraan kegiatan pengumpulan, pencatatan,
pengolahan, penyimpanan dan pendistribusian atau penyampaian
data/informasi.
b. Proses penyelenggaraan kegiatan pengumpulan, pencatatan, pengolahan,
penyimpanan dan pendistribusian/penyampaian data/informasi.

Pengertian Administrasi Perkantoran


menurut The Liang Gie yang dikutip Maryatiadalah proses perencanaan,
pengendalian, dan pengorganisasian pekerjaan perkantoran, serta menggerakkan
mereka yang melaksanakannya agar mencapai tujuan yang telah ditentukan
(Maryati, 2007: 12).
Implementasi Manajemen Perkantoran
Implementasi manajemen perkantoran adalah penerapan ide, konsep
kebijakan atau motivasi pada pelayanan pemerolehan,perekaman, dan
penganalisisan informal, pelayananperencanaan, dan pelayanan komunikasi serta
penggerakkan mereka yang melaksanakannya agar mencapai tujuan-tujuan yang
telah ditentukan sebelumnya.
Sasaran kegiatan Administrasi Perkantoran
Sasaran yang terkena oleh rangkaian kegiatan itu pada umumnya adalah
pekerjaan perkantoran (office work) walaupun demikian, sasaran kegiatan
administrasi perkantoran sebenarnya lebih luas lagi cakupannya. Seperti yang
disusun oleh carles libbey adalah sebagai berikut:
1. Ruang perkantoran (office space)
Ruang perkantoran meliputi perkiraan kebutuhan ruang., pemanasan dan
peredaran udara, pendingin udara, pantulan suara, lukisan, fasilitas
kebersihan, ruang pertemuan, faktor keselamatan, pemindahan kantor,
perubahan-perubahan, pemeliharaan.
2. Komunikasi (communication)
Komunikasi meliputi pengiriman surat, pelayanan pesuruh, telepon,
susunan kabel, sistem telepon antar kantor, papan pengumuman,
pelayanan terima tamu.
3. Kepegawaian Perkantoran (office personnel)
Kepegawaian perkantoran meliputi pemilihan, perkenalan, latihan,
pengujian, kenaikan pangkat, pergantian, sistem saran, keterlambatan,
wawancara pemberhentian, fasilitas ruang, semangat kerjasama dan
disiplin
4. Perabotan dan perlengkapan (furniture and equipment)
Perabotan dan perlengkapan meliputi meja kerja, kursi, meja panjang,
perlengkapan arsip, ruang dan peti besi, perabotan fungsional, perabotan
gudang, pemeliharaan dan perbaikan, lemari perbekalan dan penempatan
rak dan perabotan perpustakaan.
5. Peralatan dan mesin (appliances machines)
Peralatan dan mesin meliputi mesin tik, mesin hitung, perlengkapan kirim
surat, dan lain-lain perkantoran, perlengkapan kebersihan, pemeliharaan
dan perbaikan, penilaian peralatan, dan mesin baru.
6. Perbekalan dan keperluan tulis (supplies and stationary)
Perbekalan dan keperluan tulis meliputi barang-barang keperluan
tulis,serta surat, formulir, perbekalan kebersihan, perbekalan pengandaan,
penilaian perbekalan baru.
7. Metode
Metode meliputi pengolahan bahan keterangan, penyelidikan perkantoran,
prngukuran hasil kerja tulis, penjadwalan prosedur rutin.
8. Warkat (records)
Warkat meliputi pengkoordinasian formulir, perancangan formulir,
pelayanan surat menyurat, pola surat, peninjauan surat menyurat, pusat
pengetikan, (tyipping rools), metode pelaporan, jadwal penyimpanan,
praktek kearsipan dan penyimpanan.
9. Kontrol pimpinan pelaksana (excutive controls)
Kontrol pimpinan pelaksaan meliputi perencanaan organisasi, pemusatan
atau pemencaran pelayanan, perencanaan anggaran, perkiraan
(forecasting),pedoman petuinjuk kerja, latihan pemindahan fungsi, dan
analis tugas pekerjaan.
2.5 Fungsi Manajemen Administrasi Perkantoran
1. Perencanaan
Kegiatan pertama dari pimpinan organisasi/kantor adalah menyusun
perencanaan yaitu keseluruhan proses pemikiran danpenentuan cara yang matang
dari kegiatan-kegiatan yang akan dikerjakan di masa yang akan datang, dalam
rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan untuk mencapai tujuan yang
dimaksud, perlu ditentukan cara mana yang harus ditempuh dengan
mempertimbangkan resiko yan mungkin terjadi. Perencanaan terhadap sumber
daya manejemen perkantoran perlu benar-benar dirumuskan agar sesuai dengan
kebutuhan. Berap jumlah pegawai yang dibutuhkan dan keahlian yang
diharapkan, demikian pula terhadap pengaduan dan pemeliharaan peralatan, tata
ruang kantor biaya dan sarana menunjang lainnya, agar tercipta tata hubungan
yang efisien.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Hak dasar dan HAM


Hak adalah tuntutan yang dapat diajukan seseorang kepada orang lain
sampai pada batas-batas pelaksanaan hak tersebut. Hak asasi manusia
merupakan hak hukum yang dimiliki setiap orang sebagai manusia dan
bersifat universal, serta tidak memandang apakah orang tersebut kaya
atau miskin, laki-laki maupun perempuan.

Hak dasar adalah hak yang melekat pada diri manusia yang ada sebelum
lahir atau anak yang masih dalam kandungan seorang wanita dan
dianggap telah lahir, setiap kali kepentingan yang menghendakinya.

Pengertian HAM menurut UU No 39/1999, HAM adalah


seperangkat hak yang melekat pada manusia sebagai makhluk Tuhan
Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati,
dijunjung tinggi dan dilindungi oleh Negara, hukum, pemerintah dan
setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat
manusia.

Dengan akal budin dan nuraninya, manusia memiliki kebebasan untuk


memutuskan sendiri perbuatannya. Disamping itu, untuk mengimbangi
kebebasannya tersebut manusia memiliki kemampuan untuk bertanggung
jawab atas semua tindakan yang dilakukannya.

Kebebasan dasar dan hak-hak dasar itulah yang disebut Hak Asasi
Manusia yang secara kodratnya melekat pada diri manusia sejak manusia
dalam kandungan yang membuat manusia sadar akan jati dirinya dan
membuat manusia hidup bahagia. Setiap manusia dalam kenyataannya
lahir dan hidup di masyarakat. Dalam perkembangan sejarah tampak
bahwa Hak Asasi Manusia memperoleh maknanya dan berkembang
setelah kehidupan masyarakat makin berkembang khususnya setelah
terbentuk Negara. Kenyataan tersebut mengakibatkan munculnya
kesadaran akan perlunya Hak Asasi Manusia dipertahankan terhadap
bahaya-bahaya yang timbul akibat adanya Negara, apabila memang
pengembangan diri dan kebahagiaan manusia menjadi tujuan.

Secara teoritis Hak Asasi Manusia adalah hak yang melekat pada diri
manusia yang bersifat kodrati dan fundamental sebagai suatu anugerah
Allah yang harus dihormati, dijaga, dan dilindungi. hakikat Hak Asasi
Manusia sendiri adalah merupakan upaya menjaga keselamatan
eksistensi manusia secara utuh melalui aksi keseimbangan antara
kepentingan perseorangan dengan kepentingan umum. Begitu juga upaya
menghormati, melindungi, dan menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia
menjadi kewajiban dan tangung jawab bersama antara individu,
pemeritah (Aparatur Pemerintahan baik Sipil maupun Militer), dan
negara.

HAM adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat keberadaan


manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Hak itu merupakan
anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi
oleh Negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan
serta perlindungan harkat dan martabat manusia (Undang-Undang
Nomor 39 tahun 1999 Pasal 1 angka 1 tentang HAM dan UU No. 26
Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM).
B. Contoh Hak Dasar dan HAM

1. Hak dasar

Yang termasuk hak dasar ialah:

1. Hak untuk hidup


2. Hak berkeluarga dan melanjutkan keturunan
3. Hak mengembangkan diri
4. Hak meperoleh keadilan
5. Hak atas kebebasan pribadi
6. Hak atas rasa aman
7. Hak atas kesejahteraan
8. Hak turut serta dalam pemerintah
9. Hak wanita
10. Hak anak

C. Perbedaan Hak Dasar dengan HAM

 Hak Dasar
1. Kelebihannya
2. Jelas ketentuannya
3. Member pedoman
4. Sudah diketahui secara jelas tentang hak-hak setiap orang
5. Ada keputusan hukum
6. Hak milik
7. Menghargai hak orang lain
8. Kekurangannya
9. Terbatasnya hak
10. Timbulnya ketimpangan
11. Kadang-kadang kurang efektif

 HAM

1. Kelebihannya ialah:
2. Mutlak
3. Kodati (milik hidup kemerdekaan/kebebasan)
4. Perlindungan diri
5. Penegakkan demokrasi

Intinya HAM adalah melindungi hak-hak kodrati. HAM secara


positif (+) dapat menimbulkan demokrasi.

1. Kekurangannya ialah:
2. Tak terbatas
3. Kurangnya pedoman
4. Melanggar hak orang lain
5. Lebih mengutamakan hak daripada kewajiban
6. Penyalah gunaan hak
7. Jika tidak konsisten, dapat merugikan bangsa sendiri
8. Menganggap hak sama dengan kebebasan.

Anda mungkin juga menyukai