Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PENELITIAN DAN ANALISIS

PENGEMBANGAN KEGIATAN ANAK USIA DINI


DI KB AL-FATHANA AISYIYAH KECAMATAN MASAMBA
KABUPATEN LUWU UTARA

DISUSUN OLEH:
NAMA : NISRAH NURDIN
NIM : 859388488
PROGRAM : S1 PAUD

PROGRAM S1 PAUD POKJAR LUTRA 1


UPBJJ MAKASSAR

UNIVERSITAS TERBUKA
2021
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PENELITIAN DAN ANALISIS


PENGEMBANGAN KEGIATAN ANAK USIA DINI
DI KB AL-FATHANA AISYIYAH KECAMATAN MASAMBA
KABUPATEN LUWU UTARA

Judul Penelitian : Mengembangkan Kemampuan Motorik Halus Anak


Melalui Kegiatan Meronce Menggunakan Media
Manik-Manik
Waktu Pelaksanaan : 29 April 2021
Tempat Penelitian : KB AL-FATHANA AISYIYAH

Masamba, mei 2021


Supervisor/Pembimbing Mahasiswa

NURHASNANIA,S.Pd Hatriana
NIP. 19790902 201512 2001 NIM: 837972385
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan


Ralrmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan tugas
ini dapat diselesaikan.
Penulis menyadari bahwa meskipun upaya maksimal telah ditakukan
dalam penyusunan tugas ini untuk mencapai hasil yang lebih baik, namun masih
banyak kekurangan dan kelemahan sehingga saran dan kritik yang sifatrrya
konstruktif untuk lebih menyempurnakannya kami terima dengan lapang dada.
Tugas ini disusun untuk diajukan sebagai tugas mata kuliah Analisis
Pengembangan Kegiatan Anak Usia Dini pada Program S-1 PAUD Akhirnya
kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu mulai dari
awal sampai selesainya tugas ini, terutama kepada Ibu Pembimbing/Supervisor
yang telah memberikan motivasi dan bimbingan sekingga seluruh rangkaian
aktifitas dapat kami selesaikan.
Demikin tugas ini disusun semoga bermanfaat, agar dapat memenuhi tugas
mata kuliah Program S1 PAUD

Penyusun

Hatriana
NIM: 837972385
DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL....................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang Penelitian..............................................................................1
B. Fokus Penelitian..............................................................................................3
C. Tujuan Penelitian............................................................................................3
D. Manfaat Penelitian..........................................................................................4
BAB II LANDASAN TEORI...............................................................................18
A. Pengertian Perkembangan Motorik.............................................................18
B. Pengertian Motorik Halus.............................................................................18
C. Karakteristik Perkembangan Motorik Halus................................................20
B. Karakteristik Anak Usia Dini.......................................................................20
C. Menghubungkan Gambar Titik-Titik...........................................................21
BAB III METODE PENELITIAN.......................................................................22
A. Subjek Penelitian..........................................................................................22
B. Metode Penelitian.........................................................................................22
C. Instrumen Penelitian.....................................................................................22
BAB IV ANALISIS DATA..................................................................................20
A. Hasil Pengamatan.........................................................................................20
B. Analisis Kritis...............................................................................................22
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN................................................................25
A. Kesimpulan...................................................................................................25
B. Saran.............................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................27
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian


Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) memiliki peran yang sangat strategis
dalam proses peletakan dasar pendidikan generasi bangsa pada masa
mendatang. PAUD merupakan tahap awal proses pendidikan yang
diselenggarakan secara terstruktur dalam upaya pembentukan sumber daya
manusia Indonesia agar kelak mampu menjadi generasi yang handal dan mampu
membangun bangsanya serta memiliki harkat dan martabat yang mampu
bersaing dengan bangsa-bangsa lain. Anak pada masa usia dini memiliki
karakteristik yang khas pada setiap perkembangannya. Batasan anak usia dini
sendiri disampaikan oleh NAEYC (National Association for The Education of
Young Children) adalah anak yang berada dalam rentang usia 0-8 tahun (Siti
Aisyah 2008:1-3). Dalam rentang usia ini berbagai perkembangan terjadi dengan
sangat pesat. Sebagaimana tertulis dalam pasal 1 butir 14 Undang-undang No 20
tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasianal, menyebutkan bahwa
Pendidikan Anak Usia Dini merupakan suatu upayah yang ditujukan kepada
anak sejak lahir hingga enam tahun yang dilakukan melalui pemberian
ransangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan
jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan untuk memiliki jenjang
pendidikan yang lebih lanjut.
Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan
kepada anak sejak lahir sampai dengan enam tahun yang dilakukan melalui
pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki
pendidikan lebih lanjut.” (Depdiknas, 2003).
Terkait dengan uraian di atas, Conny R. Semiawan (Jalal, 2002: 16)
menjelaskan bahwa “bermain bagi anak adalah kegiatan yang serius tetapi
menyenangkan, bermain adalah aktivitas yang dipilih sendiri oleh anak karena
menyenangkan, bukan karena hadiah atau pujian”. Melalui bermain, semua aspek
perkembangan anak dapat ditingkatkan. Oleh karena itu, bermain bagi anak
usia dini merupakan jembatan bagi berkembangnya semua aspek. Bermain adalah
medium, dimana anak menyatakan jati dirinya, bukan saja dalam fantasinya, tetapi
juga benar nyata secara aktif. Selain itu, bermain merupakan pendekatan dalam
mengelola kegiatan belajar anak, dengan menerapkan metode, strategi, sarana, dan
media belajar yang merangsang anak untuk melakukan eksplorasi, menemukan
dan menggunakan benda-benda yang ada disekitarnya. Permainan juga merupakan
alat bagi anak untuk menjelajah dunianya, dari yang tidak dikenali, sampai pada
yang ia ketahui, dan dari yang tidak dapat diperbuatnya hingga mampu
melakukannya. Secara tegas dapat dikatakan bahwa belajar sambil bermain bagi
anak usia dini merupakan prasyarat penting bila orang tua menginginkan anaknya
sehat mental. Akan tetapi sebagian kelompok bermain belum bisa menerapkan
model pembelajaran yang lebih mengedepankan pola bermain sambil belajar.
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini merupakan kurikulum yang
berbasis kompetensi. Proses pembelajaran yang dilakukan diarahkan untuk
tecapainya kompetensi sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan dan keterampilan
yang melibatkan 6 aspek perkembangan secara terpadu yakni: moral agama, sosial
emosional, kognitif, bahasa, fisik motorik dan seni.
Pendidik PAUD sebagai ujung tombak yang bertanggungjawab dalam
pembelajaran diharapkan mampu merancang, melaksanakan dan mengevaluasi
kegiatan yang melibatkan seluruh aspek perkembangan sehingga tercapai
kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara optimal sesuai dengan
perkembangan usia.
KB AL-FATHANA AISYIYAH Kecamatan Masamba Kabupaten Luwu
Utara adalah sebuah lembaga kelompok bermain yang berdiri didirikan di
kelurahan Bone Kecamatan Masamba Kabupaten Luwu Utara.
Adapun visi dari TK AISYIYAH MASAMBA adalah “Terwujudnya manusia
muslim berakhlak mulia,cakap,percaya kepada diri sendiri,berguna bagi
masyarakat,bangsa dan Negara.”
Dan misi TK AISYIYAH MASAMBA adalah:
Pengembangan karakter /sifat (siddiq, Istiqomah, Fatanah, Amanah tabliq
para Nabi)
Tujuan:
1. Memperkenalkan pendidikan pada anak usia 0- 6 tahun sesuai UU Sistem
Pendidikan Nasional No 20 tahun 2003.
2. Meletakkan pondasi dasar ke-Islaman pada Anak Usia Dini.

B. Fokus Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka
masalah yang akan diselidiki dalam penelitian ini adalah: Bagaimana
Mengembangkan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan
Meronce Dengan Menggunakan Manik-Manik pada Anak Usia Dini pada
KB Al- Fathana Aisyiyah Kecamatan Masamba Kabupaten Luwu Utara?

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Secara Umum :
Untuk mengetahui bagaimana perkembangan motorik halus anak pada anak
usia dini.
2. Tujuan Secara Khusus :
Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah :
a. Untuk memperoleh gambaran kemampuan motorik halus anak di KB Al-
Fathana Aisyiyah Kecamatan Masamba Kabupaten Luwu Utara melalui
kegiatan mencap menggunakan bahan alam.
b. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan bahan alam dalam
meningkatkan kemampuan motorik halus anak di KB Al- Fathana
Aisyiyah Kecamatan Masamba Kabupaten Luwu Utara melalui kegiatan
mencap menggunakan bahan alam.

D. Manfaat Penelitian
Hasil perbaikan ini diharapkan dapat bermanfaat :
 Bagi anak didik :
- Mendorong anak agar memiliki kemampuan berpikir kritis, analitis, dan
memiliki kemampuan memecahkan masalah.
- Memberikan pengalaman belajar yang lebih bermakna kepada anak
dengan mendorong anak melakukan kegiatan mengamati,menanya,
mengumpulkan informasi,menalar/mengasosiasi,dan mengomunikasikan.
- Mendorong anak mencari tahu dari berbagai sumber melalui observasi
dan bukan hanya diberitahu.
 Bagi guru :
- Memberikan informasi pada pendidik/orangtua tentang pertumbuhan dan
perkembangan yang telah dicapai oleh anak selama mengikuti PAUD.
- Menggunakan informasi yang didapat sebagai bahan umpan balik bagi
pendidik untuk memperbaiki kegiatan pembelajaran dan meningkatkan
layanan pada anak agar sikap, pengetahuan, dan keterampilan
berkembang secara optimal.
- Memberikan masukan pada orang tua untuk melaksanakan pengasuhan di
lingkungan keluarga yang sesuai dan terpadu dengan proses
pembelajaran di PAUD.
- Memberikan bahan masukan kepada berbagai pihak yang relevan untuk
turut serta membantu pencapaian perkembangan anak secara optimal.
 Bagi orang tua :
Orang tua dapat mengetahui dan mendukung minat anak serta dapat
memotifasi anak lebih meningkatkan kemampuan motorik halus melalui
berbagai kegiatan sebagai persiapan memasuki jenjang selanjutnya.
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Pengertian Perkembangan Motorik


Usia balita merupakan saat dimana tumbuh kembang anak terjadi dengan
sangat cepat. Karena alasan inilah, maka perlu memberikan stimulasi yang tepat
untuk merangsang pertumbuhannya. Selain kecerdasan kognitif, kecerdasan
motorik anak juga perlu dilatih. Kecerdasan motorik terdiri dari dua, yakni
motorik kasar dan motorik halus. Motorik kasar merupakan kecerdasan yang
berhubungan dengan gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot besar. Motorik
kasar mempengaruhi kemampuan si kecil untuk duduk, merangkak, berjalan,
hingga berlari. Selain motorik kasar, ada pula yang disebut kemampuan motorik
halus. Perkembangan motorik halus berhubungan dengan keterampilan fisik yang
melibatkan otot kecil dan koordinasi mata-tangan.
Elizabeth B Hurlock (1978: 159) menyatakan bahwa perkembangan motorik
diartikan sebagai perkembangan dari unsur kematangan pengendalian gerak tubuh
dan otak sebagai pusat gerak. Gerak ini secara jelas dibedakan menjadi gerak
kasar dan halus.
Menurut Emdang Rini Sukamti (200:15) bahwa perkembangan motorik
adalah sesuatu proses kemasakan atau gerak yang langsung melibatkan otot-otot
untuk bergerak dan proses pensyarafan yang menjadi seseorang mampu
menggerakkan dan proses persyarafan yang menjadikan seseorang mampu
menggerakan tubuhnya.
Dari berbagai pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa perkembangan
motorik merupakan perubahan keterampilan motorik dari lahir sampai umur lima
tahun yang melibatkan berbagai aspek perilaku dan keterampilan motorik.

B. Pengertian Motorik Halus


Gerakan motorik halus mempunyai peranan yang sangat penting, motorik
halus adalah gerakan yang hanya melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu yang
dilakukan oleh otot-otot kecil saja. Oleh karena itu gerakian didalam motorik
halus tidak membutuhkan tenaga akan tetapi membutuhkan koordinhasi yang
cermat serta teliti. ( Depdiknas, 2007:1)
Menurut Dini P dan Daeng Sari (1996:72) motorik halus adalah aktivitas
motorik yang melibatkan aktivitas otot-otot kecil atau halus gerakan ini menuntut
koordinasi mata dan tangan serta pengendalian gerak yang baik yang
memungkinkannya melakukan ketepatan dan kecermatan dalam gerak.
Yudha M Saputra dan Rudyanto (2005: 118) menjelaskan bahwa motorik
halus adalah kemampuan anak dalam beraktivitas dengan menggunakan otot-otot
halus (kecil) seperti menulis, meremas, menggenggam, menggambar, menyusun
balok dan memasukkan kelereng. Sedangkan menurut Kartini Kartono (1995: 83)
motorik halus adalah ketangkasan, keterampilan, jari tangan dan pergelangan
tangan serta penugasan terhadap otot-otot urat pada wajah. Pendapat lain yang
dikemukakan oleh Astati (1995 : 4) bahwa motorik halus adalah gerak yang hanya
menggunakan otot-otot tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil yang
membutuhkan koordinasi gerak dan daya konsentrasi yang baik.
Menurut Lindya (2008) motorik halus yaitu aspek yang berhubungan dengan
kemampuan anak untuk melakukan gerakan pada bagian-bagian tubuh tertentu
saja dan dilakukan oleh otot–otot kecil tetapi memerlukan koordinasi yang cermat.
Elizabeth B.
Hurlock (1998:39) mengemukakan bahwa perkembangan motorik anak
adalah suatu proses kematangan yang berhubungan dengan aspek deferensial
bentuk atau fungsi termasuk perubahan sosial emosional. Proses motorik adalah
gerakan yang langsung melibatkan otot untuk bergerak dan proses persyaratan
yang menjadikan seseorang mampu menggerakkan anggota tubuhnya (tangan,
kaki, dan anggota tubuhnya).
Berdasarkan kutipan-kutipan diatas, maka pengertian motorik halus adalah
pengorganisasian penggunaan otot-otot kecil seperti jari-jemari dan tangan yang
sering membutuhkan kecermatan koordinasi mata dan tangan.
C. Karakteristik Perkembangan Motorik Halus
Karakteristik perkembangan motorik halus anak dapat dijelaskan dalam
Depdiknas, 2007: 10, sebagai berikut:
1. Pada saat anak berusia tiga tahun
Pada saat anak berusia tiga tahun kemampuan gerakan halus pada masa bayi.
Meskipun anak pada saat ini sudah mampu menjumput benda dengan
menggunakan jempol dan jari telunjuknya tetapi gerakan itu sendiri masih
kikuk.
2. Pada usia empat tahun
Pada usia empat tahun koordinasi motorik halus anak secara substansial
sudah mengalami kemajuan dan gerakannya sudah lebih cepat bahkan
cenderung ingin sempurna.
3. Pada usia lima tahun
Pada usia lima tahun koordinasi motorik halus anak sudah lebih sempurna
lagi tangan, lengan, dan tubuh bergerak dibawah koordinasi mata. Anak juga
telah mampu membuat dan melaksanakan kegiatan yang lebih majemuk,
seperti kegiatan proyek.
4. Pada akhir masa kanak-kanak usia enam tahun
Pada akhir masa kanak-kanak usia enam tahun ia telah belajar bagaimana
menggunakan jari jemarinya dan pergelangan tangannya untuk menggerakkan
ujung pensilnya.

B. Karakteristik Anak Usia Dini


Setiap anak memiliki karakter masing-masing. Ada anak yang mudah diatur,
ada anak yang butuh waktu lebih lama untuk beradaptasi dengan lingkungan baru,
ada pula yang sering menolak rutinitas dan sering menangis.Meski karakter anak
tidak bisa digeneralisir, terdapat beberapa hal standar yang menjadi karakteristik
anak usia dini. Karakteristik yang dikelompokkan berdasarkan usia ini melihat
perkembangan anak secara keseluruhan, mulai dari segi fisik hingga
kemampuannya berkomunikasi.
Anak usia dini di kelompok umur 2 – 3 tahun ini adalah batita (bayi di bawah
usia 3 tahun) yang dicirikan dengan anak yang mulai mandiri. Beberapa
karakteristik anak usia 2-3 tahun adalah:
 Anak sangat aktif dan senang mengeksplorasi benda-benda yang ada di
sekitarnya. Eksplorasi inilah yang menjadi kunci proses belajar yang sangat
efektif
 Anak mulai belajar mengembangkan kemampuan berbahasa, yaitu dengan
berceloteh. Anak juga semakin memantapkan kemampuan berkomunikasinya
dengan memahami pembicaraan orang lain hingga mengungkapkan isi hati
dan pikirannya
 Anak belajar mengembangkan emosi yang didasarkan pada faktor lingkungan
karena emosi lebih banyak ditemui pada lingkungan.

C. Meronce Menggunakan Manik-Manik.


Permainan untuk membantu mengembangkan kemampuan motorik halus
anak adalah permainan mencap. Saat ini, kita dengan mudah dapat menemukan
bahan alam untuk mencap karena sifatnya mudah ditemukan da nada disekitar
anak.
Dalam kegiatan mencap ini melibatkan otot untuk bergerak dan proses
persyaratan yang menjadikan seseorang mampu menggerakkan anggota tubuhnya
(tangan, kaki, dan anggota tubuhnya). Kegiatan ini tentunya membutuhkan
konsentrasi dan akan melatih ketelitian mereka agar hasil capnya sesuai dengan
yang telah ditentukan.
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah anak-anak, pendidik, dan penyelenggara anak
usia dini pada KB Al- Fathana Kecamatan Masamba Kabupaten Luwu utara
Tahun Pelajaran 2020-2021. Dan objek penelitiannya adalah mencap
menggunakan bahan alam.

B. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode bermain dari lingkungan yang ada di
sekitarnya.

C. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah;
a. Observasi yaitu untuk melihat fenomena yang unik menarik untuk dijadikan
fenomena penelitian dan melihat metode apa yang digunakan dalam kegiatan
pembelajaran dan melihat jumlah anak yang ada di kelas tersebut yang ada di
KB Al-Fathana Aisyiyah Kecamatan Masamba Kabupaten Luwu Utara.
b. Wawancara yaitu untuk menggali informasi lebih mendalam mengenai
fokus penelitian
c. Dokumentasi yaitu untuk mengumpulkan bukti-bukti dan pejelasan yang
lebih luas mengenai fokus penelitian.
Sedangkan langkah-langkah instrumen penelitian yang harus dilakukan
diantaranya sebagai berikut:
a. Mengurutkan metode sebelumnya dengan metode sajian melalui tanya jawab
sebagai kegiatan
b. Menyampaikan tujuan pembelajaran
c. Menjelaskan metode pembelajaran secara sistematis
BAB IV
ANALISIS DATA

A. Hasil Pengamatan
1. Pemimpin
a. Tabulasi Data
Aspek Wawancara dengan Penyelenggara

Penyelenggara Yayasan aisyiyah,

Pendirian Berdiri tahun 2008

Membentuk anak cerdas, baik dan terampil,


Visi berakhlak mulia, sholeh/sholehah sehingga
terwujud anak kreatif dan mandiri”.
 Melaksanakan pembelajaran aktif, efektif
dan inovatif
 Mendidik anak secara optimal sesuai
dengan kemampuan anak
Misi
 Menyiapkan anak didik ke jenjang
pendidikan dasar dengan ketercapaian
kompetensi dasar sesuai tahapan
perkembangan anak.
 Mendidik anak agar menjadi generasi yang
berkualitas bagi agama, nusa dan bangsa.
Tujuan  menyiagakan anak didik memasuki jenjang
pendidikan dasar sesuai dengan tahap
perkembangan anak.

Peraturan Penerimaan Siswa Siswa berumur 3 – 4 tahun.

Keunggulan Anak-anak belajar mandiri

Jumlah Anak 12 anak


Jumlah Pendidik 2 orang

Bentuk Kelompok Bermain

Memberikan kesenangan kepada anak usia dini


sehingga dapat bertumbuh dan berkembang
Target
sesuai potensinya dan siap memasuki tingkat
pendidikan selanjutnya.

Klasifikasi Usia 3 – 4 tahun

Jumlah Pembimbing/Pendidik 2 orang

Waktu Operasional Pagi

b. Analisis Data
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa KB Al- Fathana Aisyiyah
Kecamatan Masamba Kabupaten Luwu Utara secara didirikan untuk membangun
landasan bagi berkembangnya potensi anak usia dini agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, berakhlak mulia, cerdas, kritis, kreatif,
inovatif, mandiri, berbudaya dan bertanggungjawab dan menciptakan lembaga
pendidikan yang berbudaya dan siap menghadapai tantangan jaman.
2. Tabulasi Data
Aspek Yang Hasil Wawancara
Hasil Observasi Dokumentasi
Diteliti dengan Pendidik
Anak-anak Di KB Al-Fathana Saya berkeyakinan Anak
dalam kegiatan Aisyiyah kemampuan dengan meletakkan melakukan
bermain motorik halus melalui dasar yang kuat untuk kegiatan
meronce kegiatan bermain kemampuan motorik meronce
dengan meronce dengan halus anak untuk menggunakan
menggunakan media manik-manik berkreatifitas sesuai media manik-
media manik- dengan tujuan dengan tingkat manik.
manik. mengembangkan perkembangan anak.
aspek motorik halus Dengan demikian
anak anak-anak lebih siap
untuk belajar
mencapai
kemampuan motorik
halus dengan media
apapun secara
optimal.

Terdapat Untuk memberikan Supaya anak dapat


ruangan khusus kesempatan pada anak melaksanakan
untuk bermain untuk bermain dengan kegiatan yang aman,
apa yang disukainya nyaman dan
secara leluasa menyenangkan.

b. Analisis Data
Analisis data dilakukan deskriptif kualitatif, analisis perkembangan
digunakan untuk mengetahui perkembangan kemampuan anak di dalam kegiatan
pembelajaran motorik halus yaitu bermain meronce menggunakan manik-manik.

B. Analisis Kritis
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan meronce menggunakan
manik-manik yang dipandu oleh pendidik merupakan kegiatan yang bermaksud
dapat mengembangkan kemampuan fisik motorik, kognitif, kreasi, kemandirian
dan yang terpenting lagi menanamkan sikap perilaku agar anak sejak dini telah
terbiasa dengan hal tersebut sehingga akan terbiasa dalam kehidupannya sehari-
hari.
Dengan demikian di KB Al- Fathana Aisyiyah Kecamatan Masamba
Kabupaten Luwu Utara dapat dikembangkan diterapkan kebiasaan yang baik yang
akan mendorong menjadi manusia yang baik pula.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Dari hasil perbaikan pembelajaran yang telah dilakukan ternyata dapat
membantu para guru dan anak dalam melaksanakan tugasnya, lebih jelasnya dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Kegiatan mencap menggunakan bahan alam adalah untuk melatih otot-otot/
jari, koordinasi otot, mata dan keterampilan tangan, melatih pengamatan,
memupuk ketelitian dan kerapian.
2. Kemampuan motorik anak didapatkan dengan anak selalu berusaha untuk
menggerakkan fisiknya secara terkendali dan terarah sesuai dengan aturan-
aturan pada umumnya dalam tata cara meronce menggunakan manik-manik.
Kemampuan didapatkan dari olah tangan yang berulang-ulang, sehingga
semakin lama anak akan mampu mengendalikan dan megarahkan sehingga
yang dihasilkan dari olah tangan mereka sendiri dengan yang
dikehendakinya. Dari kebiasaan ini, keterampilan berkarya akan tercapai
3. Kegiatan anak harus diberikan dengan metode bermain dan berkreasi, serta
memberi bimbingan kepada anak belum mampu melaksanakan tugas dengan
baik.

B. Saran
Berdasarkan hasil pelaksanaan perbaikan pembelajaran di kelas maka upaya
yang dapat dilakukan, oleh guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
sebagai berikut:
1. Seorang pendidik anak usia dini (AUD) diharapkan perlu memiliki wawasan
seni yang lugas termasuk bidang pengembangan motorik halus.
2. Pendidik diharapkan merencanakan program pendidikan yang berkualitas
tinggi dan mampu menciptakan pengalaman kreatif melalui variasi bahan-
bahan pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA

Rahmadonna. Siska. 2009. Sumber Belajar. Staff.UNY.ac.id

Bambang Sujiono, dkk, 2007, “Metode Pengembangan Fisik”, Universitas


Terbuka, Jakarta

https://repository.bbg.ac.id/bitstream/523/1/
Buku_Panduan_Pendidik_Kurikulum_2013_PAUD_Anak_Usia_5-
6_Tahun.pdf

https://shimajiro.id/article/418/5-permainan-untuk-melatih-motorik-halus-pada-
anak

http://repository.radenintan.ac.id/5285/1/SKRIPSI%20LAILY%20SAFITRI.pdf

https://kiddo.id/2019/11/22/5-ide-aktivitas-untuk-anak-yang-masih-tk/

Sahari .2020.Laporan Hasil Observasi Dan Analisis Kegiatan Perkembangan


Anak Usia, Universitas Terbuka
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai