Garut
FITRI HANDRIANTI
NIM : 200416027
Puji syukur saya panjatkan kepada dzat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat
dengan baik. Tidak lupa saya ucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah
Adapun tujuan dari laporan hasil observasi ini yakni untuk mengenalkan dan
Saya menyadari bahwa dalam laporan hasil observasi ini masih banyak terdapat
kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat saya
harapkan. Akhir kata, semoga laporan hasil observasi ini bermanfaat bagi para
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
unik juga berada dalam masa keemasan. Masa keemasan ini adalah masa
anak usia dini, merasa bahagia adalah yang paling penting didapatkan di
usianya. Dalam hal bermain di PAUD pun ada jenjang yang memfokuskan
(KOBER).
lebih positif sejak dini. Tidak heran di masa ini sudah banyak tersedia Lembaga
Rumusan Masalah
1
BAB II
anak usia 2−4 tahun, sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar 1945 dan UU
RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3, yaitu
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan menjadi warga negara yang
1
Izzatil Anisa, Widuri Monicha, and Retno Wulandari, “PENGELOLAAN PEMBELAJARAN DI
KELOMPOK BERMAIN (KB),” Jurnal Multidisipliner Bharasumba 1, no. 01 April (April 28, 2022):
175–87.
2
B. Lokasi dan Waktu Observasi
Garut pada hari Rabu tanggal 20 bulan Juli tahun 2022, pukul 07.00 WIB sampai
12.00 WIB.
tekhnik pengumpulan data lainnya yaitu interview kepada narasumber yaitu Ibu
Nina Triana sebagai kepala Lembaga, dan Ibu Euis Nurhidayah sebagai
BAB III
PEMBAHASAN
kata unik merupakan kata yang menggambarkan karakter seluruh anak di dunia. Nk
memiliki mood yang kadang berubah-rubah dalam waktu yang singkat merupakan
suatu tantangan tersendiri bagi para pendidik. Memahami perasaan anak adalah cara
yang tepat untuk bisa menganalisa emosional anak. Tidak jarang ada anak yang
berperilaku kasar hanya untuk mendapatkan perhatian dari guru, maka dari itu guru
harus bisa memahaminya dan memberikan energi positif kepada anak tersebut.
Untuk membentuk karakter anak yang baik bisa dengan melakukan pembiasaan
secara konsisten.
3
KOBER Al-ikhwan menggunakan model pembelajaran secara kelompok
dengan pengaman, model pembelajaran ini dipilih karena Ibu Nina yang merupakan
kelompok dengan pengaman juga dinilai lebih fleksibel dan bisa menyesuaikan
peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok ini diberikan
tugas seperti hasil karya, kognitif, keaksaraan awal,dll. Kendala dalam model
pembelajaran ini dimana ada anak yang tidak mau mengikuti kegiatan, tetapi
biasanya anak disuruh memilih kegiatan yang ingin dia lakukan dan guru tetap
dengan lembaga lainnya yaitu bernyanyi, bercerita, demonstrasi dan unjuk kerja.
Metode-metode itu digunakan karena dinilai sangat menyenagkan bagi anak, selain
asik dan tidak membosankan metode tersebut dinilai sangat menarik perhatian anak
juga merangsang rasa ingin tahu anak. Kendala yang dirasakan saat melakukan
disusun dan disesauikan dengan kondisi lingkungan sekolah sehingga tidak ada
2013, dan membuat kurikulum sendiri yang disusun kedalam protah dan prosem
yang dibuat sesuai dengan keadaan lingkungan sekolah. Program dibuat sebelum
tahun ajaran baru dimulai, dengan terlebih dahulu melakukan evaluasi terhadap
4
Proses pembelajaran KOBER Al-ikhwan mengutamakan proses bermain
sambil belajar, dengan kegitan awal berupa penyambutan anak dan pembiasaan
membaca iqro. Dilanjutkan dengan cuci tangan dan baris berbaris yang
inti dan penutup. Anak dibiasakan membawa bekal anak yang mengandung
sayuran. Penanaman karakter di lembaga ini yaitu dengan pengucapan 3 kata Ajaib
yaitu terima kasih, minta tolong, dan minta maaf yang dikemas dalam metode
ceklis, hasil kaya, dan anekdot. Penialaian dilakukan saat proses pembelajran
namun untuk pencatatannya biasa dilakukan setelah kegiatan selesai dengan cara
membagi nya. 15 orang anak dibagi 5 hari yaitu 3 orang anak, sehingga dalam 1
hari 3 anak dinilai seluruh aspek perkembangannya. Kendala yang terjadi jika
melakukan penilaian seperti ini yaitu ketika anak yang ingin dinilai tidak
bersekolah, makan pendidik menggantinya dengan anak yang lain yang belum
dinilai.
Sarana dan prasarana KOBER Al-ikhwan bisa dikatakan cukup baik. Buku
penunjang untuk guru didapatkan dari hasil bekerja sama dengan rekan terdekat Ibu
Nina, dan dana BOP juga pelatihan-pelatihan. Menggunakan bahan alam untuk
papan titian, egrang batok, ape dalam lego balok, alat memasak, alat main peran,
5
Untuk menjadi pendidik di lembaga ini Ibu Nina tidak mengharuskan
lulusan S1 jurusan PAUD, dilembaga ini bisa dari lulusan SMA yang terpenting
pelatihan.
psikolog, dan desa. Kemitraan ini sangat menunjang program yang akan
dilaksanakan oleh Lembaga. Untuk evaluasi kerja guru dilakukan secara ruitin yaitu
3 bulan sekali, evaluasi kerja guru penting dilakukan untuk mengetahui kelebihan
dan kekurangan dan juga untuk saling sharing. Pengawasan dari pihak Yayasan
rutin dilakukan seperti dengan cara memonitor sarana prasarana yang tersedia, dan
memonitor kegiatan.
dilakukan 2 kali dalam satu tahun. Bahkan untuk kasus tertentu biasa Ibu Nina
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Stimulasi yang maksimal pun harus diberikan kepada anak agar anak
6
bekerja secara kelompok bahkan saling berebut saat bermain, disinilah
B. SARAN
menyarankan agar setiap hari nya seluruh anak mendapatkan hak untuk
dinilai.
7
DAFTAR PUSTAKA
Fahyuni, E.F. (2017), Teknologi Informasi dan Komunikasi, Prinsip dan Aplikasi
dalam Studi Pemikiran Islam, Sidoarjo : Umsida Press. Hlm 51- 6 .
8
LAMPIRAN
9
10
11
12
13
14
15