Anda di halaman 1dari 12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kajian Terdahulu


Dalam penelitian (Vasudev dan Akshay, 2016) dalam penelitian yang
berjudul Smart Power Monitoring System. Manusia hidup di dunia di mana
hampir semuanya menggunakan listrik. 67% dari sumber daya yang digunakan
untuk menghasilkan listrik adalah sumber energi yang tidak terbarukan. Namun
tidak memahami keseriusan untuk melestarikan sumber daya yang ada sebagai
tingkat di mana menggunakannya, diperkirakan bahwa semua sumber energi yang
tidak terbarukan di bumi akan habis pada tahun 2100. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengembangkan kekuatan monitor konsumsi untuk penggunaan
domestik. Ini menggunakan arduino, Sensor Arus ACS712, ESP8266 dan
platform cloud sebagai layanan untuk menyimpan dan menganalisis data dan
penelitian ini bertujuan untuk menghemat daya dengan terus-menerus,
memberitahukan daya yang dikonsumsi oleh peralatan, dan memberikan wawasan
yang lebih baik kepada pengguna dan akan membantu pengguna untuk
mengurangi kekuatan yang tidak ada duanya dan dengan demikian menghemat
banyak sumber daya dan uang.
Rancang Bangun Alat Monitoring Arus dan Tegangan Berbasis
Mikrokontroler dengan SMS Gateway (Afrizal dkk, 2016). Monitoring
penggunaan daya listrik pada beban skala rumah tangga secara real time berbasis
mikrokontroler Atmega328P. Dalam melakukan fungsinya, sistem menggunakan
aksi kontrol on-off untuk melakukan proteksi dengan modul relay sebagai
aktuator, sedangkan sensornya menggunakan sensor arus berbasis hall effect
ACS712 dan Sensor Tegangan ZMPT101B. Sistem tersebut juga menggunakan
modul GSM sim900 untuk memberikan informasi serta untuk memonitor
penggunaan daya listrik. Sistem juga dilengkapi dengan modul RTC untuk
memberikan informasi waktu secara real time dan peraga LCD untuk
menampilkan data hasil pembacaan sensor. Secara keseluruhan sistem telah dapat

4
memberikan proteksi dengan cara memutuskan arus listrik ketika terjadi beban
berlebih. Sistem juga telah dapat memonitor penggunaan daya listrik dengan cara
menampilkan data daya pada LCD secara real time, serta mengirim SMS kepada
operator. Persentase error rata-rata sistem dalam pembacaan nilai daya sebesar
1,62%.
Penerapan Perangkat Wireless Monitoring Energi Listrik Berbasis
Arduino dan Internet oleh (Wahri dan Dinata, 2014). Pada penelitian ini,
perangkat terdiri 4 (empat) bagian yaitu sensor, processor, display dan network.
Bagian sensor terdiri dari current transformer dan AC ke AC power adapter.
Processor yang digunakan adalah Arduino Uno yang akan mengolah hasil sensor,
display menggunakan liquid crystal display (LCD) tipe untuk menampilkan data
keluaran real time. Bagian terakhir yaitu network terdiri dari ethernet shield, 3G
router, 3G modem untuk komunikasi ke database server sebagai tempat
penyimpanan tetap dan pengolahan data lebih lanjut. Melalui perangkat ini user
dapat memantau penggunaan energi listrik setiap saat tanpa harus mendatangi
lokasi titik pengukuran tersebut.

2.2. Landasan Teori


2.2.1 Arus
Arus digambarkan dengan simbol i (berasal dari kata Perancis: intensite),
didefinisikan sebagai perubahan kecepatan muatan terhadap waktu, atau
pengertian lainnya adalah muatan yang mengalir dalam suatu waktu. Jadi, arus
sebenarnya adalah muatan yang bergerak.
Muatan terdiri dari dua jenis yaitu muatan positif dan muatan negatif. Arah
arus listrik searah dengan arah muatan positif atau berlawanan arah dengan aliran
elektron. Suatu partikel dapat menjadi muatan positif apabila kehilangan elektron,
dan menjadi muatan muatan negatif apabila menerima elektron dari partikel lain.
Coulomb adalah unit dasar dari international of units (SI) yang digunakan
untuk mengukur muatan listrik.
Simbol : Q = Muatan konstan

q = Muatan listrik

5
Muatan 1 elektron = -1,6021 x 10-19 coulomb

1 coulomb = -6,24 x 1018 elektron


Secara sistematis, arus didefinisikan :
𝑑𝑞
i= ............................................................................... (1)
𝑑𝑡
Satuan arus : Ampere (A)
Dalam teori rangkaian, arus merupakan pergerakan muatan positif. Ketika
terjadi beda potensial di suatu elemen maka akan muncul arus di mana arah arus
positif mengalir dari potensial tinggi kepotensial rendah dan arah arus negatif
mengalir sebaliknya. Jika terdapat suatu arus yang mengalir pada arah tertentu
dengan nilai positif, maka arus tersebut akan bernilai negatif jika mengalir ke arah
yang berlawanan. Seperti pada Gambar 2.1 sebagai berikut.

Gambar 2.1. Representasi arus yang sama


(Sumber : Buku Rangkaian Listrik Mohamad Ramdhani, 2018)
Macam-macam arus :
1. Arus searah direct current (DC)
Arus DC adalah arus yang mempunyai nilai polaritas yang tetap atau
konstan terhadap satuan waktu. Nilai polaritas bisa selalu bernilai positif
ataupun selalu bernilai negatif. Seperti pada Gambar 2.2 sebagai berikut.

Gambar 2.2. Salah satu bentuk arus DC


(Sumber : Buku Rangkaian Listrik Mohamad Ramdhani, 2018)

6
2. Arus bolak-balik alternatif current (AC)
Arus AC adalah arus yang mempunyai nilai polaritas yang berubah-ubah
terhadap satuan waktu. Pada suatu waktu nilai polaritasnya positif, tetapi
pada selang waktu lain nilai polaritasnya negatif. Seperti pada Gambar 2.3
sebagai berikut.

Gambar 2.3. Salah satu bentuk arus AC


(Sumber : Buku Rangkai Listrik Mohamad Ramdhani, 2018)
2.2.2. Tegangan
Tegangan (voltage), atau disebut sebagai “beda potensial” adalah kerja
yang dilakukan untuk menggerakkan muatan sebesar satu coulumb dari satu
terminal ke terminal lainnya. Dengan kata lain, jika muatan sebesar satu coulumb
digerakkan atau dipindahkan, maka akan terdapat beda potensial pada kedua
terminalnya. Seperti pada Gambar 2.4 sebagai berikut.

Gambar 2.4. Beda potensial antara 2 terminal


(Sumber : Buku Rangkai Listrik Mohamad Ramdhani, 2018)
Kerja yang dilakukan sebenarnya adalah energi yang dikeluarkan. Jadi
berdasarkan pegertian tegangan adalah energi persatuan muatan.
Secara matematis :
𝑑𝑤
v= ............................................................................. (2)
𝑑𝑞
Satuannya : Volt (V)

7
Gambar 2.5. Representasi tegangan yang sama
(Sumber : Buku Rangkai Listrik Mohamad Ramdhani, 2018)
Pada Pada Gambar 2.5, Terminal A mempunyai potensial lebih tinggi
daripada potensial di terminal B. Ada dua istilah yang sering dipakai pada
rangkaian listrik, yaitu :
1. Tegangan turun (voltage drop)
Jika dipandang dari potensial lebih tinggi ke potensial lebih rendah dalam
hal ini dari terminal A ke teminal B.
2. Tegangan naik (voltage rise)
Jika dipandang dari potensial lebih rendah ke potensial lebih tinggi dalam
hal ini terminal B ke terminal A.

2.2.3. Hukum Kirchoof Arus dan Tegangan


Arus merupakan suatu muatan yang bergerak, hukum aksiomatis ini
disebut sebagai hukum arus kirchhoff (disingkat KCL yang merupakan
pendekatan dari kirchhoff current law) dan menyatakan bahwa, “Jumlah aljabar
dari arus-arus yang memasuki setiap node adalah nol” .
Secara matematis, dituliskan :
∑𝑁
𝑛=1 in = 0..................................................................................... (3)

Jadi dapat dituliskan :


𝑖1 + i2 + i3 + + ⋯ + 𝑖𝑁 = 0 ............................................................ (4)

Hukum kirchhoff tegangan atau disingkat KVL (kirchhoff voltage law)


menyatakan bahwa: “Penjumlahan aljabar dari tegangan disekeliling suatu
lintasan tertutup sama dengan nol”
Secara matematis, :

8
∑𝑁
𝑛=1 𝑣𝑛 = 0 .................................................................................. (5)
Jadi dapat dituliskan :
𝑉1 + V2 + V3 + + ⋯ + 𝑉𝑁 = 0 ...................................................... (6)
Secara matematis, disimbolkan :Σ Ѵ= 0 untuk loop tertutup.
Loop tertutup adalah suatu jalur dimulai dari suatu titik, berjalan
mengeliling satu putaran suatu rangkaian, dan kembali lagi ke titik asalnya
tanpa melewati jalur yang sama.

2.3 Perangakat Keras


2.3.1 Mikrokontroler
Mikrokontroler adalah sebuah chip yang berfungsi sebagai pengontrol
rangkaian elektronik dan umunya dapat menyimpan program di dalamnya.
Mikrokontroler adalah sebuah chip yang berfungsi sebagai pengontrol rangkaian
elektronik dan umunya dapat menyimpan program, umumnya terdiri dari central
processing unit (CPU), memori, I/O tertentu dan unit pendukung seperti analog-
to-digital converter (ADC) yang sudah terintegrasi di dalamnya. Kelebihan utama
dari mikrokontroler ialah tersedianya RAM dan peralatan I/O pendukung
sehingga ukuran board mikrokontroler menjadi sangat ringkas.
Arduino Uno adalah board mikrokontroler berbasis ATmega328
(datasheet). Arduino memiliki 14 digital pin input/output (dimana 6 dapat
digunakan sebagai output PWM), 6 input analog, osilator kristal 16 MHz, koneksi
USB, jack listrik, header ICSP, dan tombol reset. Papan ini berisi semua yang
diperlukan untuk mendukung mikrokontroler, dengan mudah terhubung ke
komputer dengan kabel USB atau kabel power dengan adaptor AC-DC atau
baterai. Uno berbeda dari semua papan sebelumnya dalam hal itu tidak
menggunakan FTDI chip driver USB-to-serial. Sebaliknya, fitur Atmega8U2
diprogram sebagai konverter USB-to-serial Seperti Pada Gambar 2.6 sebagai
berikut.

9
Gambar 2.6. Board Arduino Uno
(Sumber : Rancang Bangun Alat Monitoring Arus dan Tegangan Berbasis Mikrokontroler dengan
SMS Gateway, 2018)

2.3.2 Sensor Arus


Transformer arus (CT) merupakan sensor yang digunakan untuk mengukur
arus AC. Dapat digunakan untuk mengukur seluruh arus listrik disebuah
bangunan. Sensor ini bentuknya non-invasive sehingga dapat digunakan tanpa
perlu mengubah wiring existing (kabel yang ada) terlebih dahulu.

Gambar 2.7 Sensor Arus SCT 013-000


(Sumber : Rancang Bangun Alat Monitoring Arus dan Tegangan Berbasis Mikrokontroler
dengan SMS Gateway, 2018)
Jenis trafo arus SCT 013-000 pada Gambar 2.7 dengan batas maksimum
arus yang dapat diukur sebesar 100 amper. Transformator arus ini menggunakan
magnet permanen sebagai cincin ferromagnetic (YHDC, 2011). Cara kerjanya
yaitu koil induksi yang mendeteksi perubahan medan magnet yang terjadi di
sekeliling konduktor pembawa arus. Dengan mengukur jumlah arus yang

10
dibangkitkan oleh koil, maka dapat menghitung jumlah arus yang melewati
konduktor tersebut.

Gambar 2.8 Gambar rangkaian pendukung Sensor Arus SCT 013-000


(Sumber : Monitoring Ketidak Seimbangan Beban Tiga Fasa Menggunakan Mikrokontroller Dan
SMS, 2018)
Pada Gambar 2.8 menunjukkan skematik dari konektor Sensor Arus SCT
013 – 000 terhadap pin analog arduino R3, sebab untuk mengkoneksikan sensor
dengan Arduino Uno R3 diperlukan sebuah rangkaian lagi agar sensor
tersebut dapat terhubung dan error dari pembacaan nilai arus dapat diminimalisir
sekecil mungkin sehingga perlu untuk menghitung nilai dari burden resistor.
Untuk menghitung nilai dari burden resistor maka dapat dirumuskan sebagai
berikut:
I (measured) = √2 x Irms (Current)
1,414 x 100A = 141,41A
Karena nilai arus dari keluaran sensor sangat dipengaruhi oleh
jumlah lilitan sensor maka dapat dirumuskan:
𝑉 (𝑆𝑒𝑛𝑠𝑜𝑟)
2
R (ideal burden) = 𝐼 (𝑆𝑒𝑛𝑠𝑜𝑟)

5𝑉
2
R (ideal burden) = = 35,4 Ω
0,0707𝐴

11
Karena di pasaran tidak tersedia nilai resistor dengan ukuran 35,4Ω
maka diganti dengan yang mendekatinya yaitu 33Ω.

2.3.3 Sensor Tegangan


Sensor Tegangan ZMPT101B adalah modul yang digunakan untuk
mengukur tegangan AC 1 Fasa. Sensor Tegangan ZMPT101B dirancang dengan
menggunakan transformator sehingga hanya dapat digunakan untuk membaca
tegangan AC.

Gambar 2.9 Modul Sensor Tegangan ZMPT101B


(Sumber : Sistem Monitoring Arus Tidak Seimbang 3 Fasa Berbasis Arduino Uno, 2018)
Prinsip kerja modul sensor tegangan yaitu didasarkan pada prinsip
penekanan resistansi, dan dapat membuat tegangan input berkurang hingga 5 kali
dari tegangan asli. Bentuk modul sensor tegangan seperti ditunjukkan pada
Gambar 2.9.
Sensor Tegangan ZMPT101B ini dapat mengukur tegangan listrik
yang berkisar antara 110 - 250V AC dengan fitur sistem active transformer,
kompatibel dengan arduino ataupun mikrokontoller AVR, serta dapat langsung
disambungkan dengan sumber listrik tegangan PLN 220V. Prinsip kerja modul
sensor tegangan ini dapat membuat tegangan input mengurangi 5 kali dari
tegangan asli. Sehingga, sensor hanya mampu membaca tegangan maksimal 25 V
bila diinginkan arduino analog input dengan tegangan 5 V, dan jika untuk
tegangan 3,3 V, tegangan input harus tidak lebih dari 16.5 V.
Pada dasarnya pembacaan sensor hanya dirubah dalam bentuk bilngan dari
0 sampai 1023, karena chip Arduino AVR memiliki 10 bit, jadi resolusi simulasi
modul 0,00489 V yaitu dari (5V/1023), dan tegangan input dari modul ini harus

12
lebih dari 0,00489 V x 5 = 0,02445 V. Spesifikasi Sensor Tegangan ZMPT101B
dapat dilihat pada Tabel 2.1 sebagai berikut :
Tabel 2.2 Spesifikasi Sensor Tegangan ZMPT101B
Karakteristik Simbol Rating Maksimal

Tegangan Suplai VDC 5V


Input Arus mA 2 mA
Range Voltage V AC 110 – 250 V AC

(Sumber : Datasheet Sensor Tegangan ZMPT101B)

2.3.4 Power Supply


Power supply merupakan sebuah rangkaian yang berguna untuk mengubah
tegangan AC yang tinggi menjadi DC yang rendah. Adaptor merupakan sebuah
alternatif pengganti dari tegangan DC karena penggunaan pada perancangan ini
digunakan sebagai supply untuk arduino. Modul power supply dapat dilihat seperti
Gambar 2.10 sebagai berikut.

Gambar 2.10 Modul power supply


(Sumber : Dokumentasi, 2018)

2.3.5 Liquid Crystal Display (LCD) 16x2


Liquid crystal display (LCD) merupakan suatu perangkat elektronika yang
telah terkonfigurasi dengan kristal cair dalam gelas plastik atau kaca sehingga
mampu memberikan tampilan berupa titik, garis, simbol, huruf, angka ataupun
gambar. LCD terbagi menjadi dua macam berdasarkan bentuk tampilannya, yaitu
Text-LCD dan Grapic-LCD. Berupa huruf atau angka, sedangkan bentuk tampilan
pada Graphic-LCD berupa titik, garis dan gambar.

13
Dalam LCD setiap karakter ditampilkan dalam matriks 5x7 pixel. Gambar
2.11 merupakan LCD 2x16 yang berguna untuk menampilkan pembacaan sensor
arus dan tegangan yang sudah diolah oleh mikrokontroler dan kemudian
ditampilkan ke LCD untuk interface hasil pembacaan sensor.

Gambar 2.11 LCD 16x2


(Sumber : Dokumentasi, 2018)

2.3.6 Modul Inter integrated circuit (IIC)


Inter integrated circuit (IIC) atau sering disebut I2C adalah standar
komunikasi serial dua arah menggunakan dua saluran yang didesain khusus untuk
mengirim maupun menerima data. Sistem I2C terdiri dari saluran SCL (serial
clock) dan SDA (serial data) yang membawa informasi data antara I2C dengan
pengontrolnya seperti pada Gambar 2.12.

Gambar 2.12 Modul IIC / I2C


(Sumber : Dokumentasi, 2018)
Piranti yang dihubungkan dengan sistem I2C Bus dapat dioperasikan
sebagai master dan slave. Master adalah piranti yang memulai transfer data pada
I2C Bus dengan membentuk sinyal start, mengakhiri transfer data dengan
membentuk sinyal stop, dan membangkitkan sinyal clock. Slave adalah piranti
yang dialamati master.

2.3.7 Perangakat Komunikasi Arduio Ethernet Shield


Arduino ethernet shield memungkinkan papan arduino untuk terhubung ke
internet. Hal ini berbasiskan pada ethernet chip Wiznet W5100. Wiznet W5100

14
menyediakan jaringan (IP) mampu ditumpuk baik TCP dan UDP. Chip ini
mendukung hingga empat koneksi soket simultan dan mengunakan ethernet
library untuk menulis program yang terhubung ke internet dengan menggunakan
shield. ethernet shield seperti pada Gambar 2.13 terhubung ke papan arduino
menggunakan header wired-wrap yang panjang untuk memperpanjang melalui
arduino ethernet shield.
Hal ini membuat tata letak pin utuh dan memungkinkan shield lain yang
harus ditumpuk diatasnya. Ethernet Shield memiliki standar koneksi RJ-45,
dengan transformator garis terpadu dan power over ethernet yang diaktifkan.

Gambar 2.13 Board ethernet shield


(Sumber : Sistem Monitoring Besaran Listrik Dengan Teknologi Internet Of Things (IoT), 2018)

15

Anda mungkin juga menyukai