Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Natural, Desember 2020. Vol 16.

No 2 e-ISSN: 2746-427X , p-ISSN:1412 – 1328 66

PENERAPAN HUKUM KIRCHOFF PADA RANGKAIAN


EKUIVALEN UNTUK MEMPEROLEH PERSAMAAN TELEGRAF

Application of Kirchoff Law to The Equivalen Circuit to Obtain Telegraph Equation

Maria D. L. Rumlus, Tri Widjajanti, S. Si., M. Si., Rium Hilum, S. Pd., M. Si


Email: laurarumlus11@gmail.com, t.widjajanti@unipa.ac.id, riumhilum@gmail.com.

Abstrak

Telegraf merupakan mesin untuk mengirim dan menerima pesan dari jarak jauh. Telegraf menurut
Zauderer dapat dimodelkan atau dinyatakan dalam bahasa matematika yaitu persamaan telegraf.
Hukum Kirchoff I berkaitan dengan arus dan Hukum Kirchoff II merupakan dasar untuk
menganalisis semua rangkaian listrik. Tujuan penelitian ini adalah mengaplikasikan Hukum
Kirchoff untuk memperoleh persamaan telegraf. Tahapan dalam penelitian antara lain: menentukan
rangkaian ekuivalen, membuat asumsi, menerapkan Hukum Kirchoff I dan II pada rangkaian
ekuivalen tersebut, dan pembentukan persamaan telegraf. Hasil penelitian ini adalah mendapatkan
persamaan telegraf yang merupakan persamaan diferensial parsial dengan bentuik umum
( ) .

Abstract

Telegraph is a machine for sending and receiving messages remotely. Telegraph according
to Zauderer can be modeled or expressed in mathematical language, namely the telegraph
equation. Kirchoff I's Law deals with currents and Kirchoff II's Law is the basis for
analyzing all electrical circuits. The purpose of this research is to apply Kirchoff's Law to
obtain the telegraphic equation. The stages in research include: determining the equivalent
circuits, making assumptions, applying Kirchoff's Laws I and II to the equivalent circuits,
and forming telegraphic equations. The results of this study are to obtain a telegraphic
equation which is a partial differential equation with general forms
( )

Keyword: Rangkaian Ekuivalen, Hukum Kirchoff, Persamaan Telegraf.

PENDAHULUAN salah satu mesin yang menggunakan


prinsip kerja rangkaian listrik.
Telegraf atau telegraf elektrik
Rangkaian listrik (atau rangkaian
merupakan mesin untuk mengirimkan
elektrik) merupakan interkoneksi
dan menerima pesan dari jarak jauh.
berbagai piranti (device) yang secara
Salah satu contoh sederhana dari telegraf
bersama melaksanakan suatu tugas
eletrik adalah pemancar signal radio ke
tertentu. Tugas itu dapat berupa
setiap antena radio yang aktif. Telegraf
pemrosesan energi ataupun pemrosesan
menurut Zauderer Tahun 1983, dapat
informasi. Melalui rangkaian listrik,
dimodelkan atau dinyatakan dalam
energi maupun informasi dikonversikan
bahasa matematika yaitu persamaan
menjadi energi listrik dan sinyal listrik,
telegraf yang merupakan persamaan
dan dalam bentuk
diferensial parsial. Telegraf merupakan
Jurnal Natural, Desember 2020. Vol 16. No 2 e-ISSN: 2746-427X , p-ISSN:1412 – 1328 67

sinyal inilah energi maupun informasi adalah resistansi/hambatan, adalah


dapat disalurkan dengan lebih mudah ke induktansi, adalah kapasitansi, dan
tempat ia diperlukan (Sudirham, 2012). adalah konduktansi dari rangkaian.
Besaran listrik menurut Sudirham Penelitian ini menerapkan Hukum
Tahun 2012 ada lima besaran listrik yang Kirchoff pada rangkaian ekuivalen untuk
dihadapi, dua di antaranya merupakan memperoleh sebuah persamaan telegraf.
besaran dasar fisika, yaitu energi dan
muatan listrik. Namun dalam analisis
METODE PENELITIAN
rangkaian listrik, besaran listrik yang
sering diolah adalah tegangan, arus, dan Metode yang digunakan dalam
daya listrik, yang menyatakan suatu penelitian ini adalah studi literatur yang
sumber atau bagian yang aktif dari suatu menganalisis terapan dari Hukum
rangkaian. Pada beban atau bagian yang Kirchoff pada rangkaian ekuivalen.
pasif dari suatu rangkaian, biasa Secara garis besar, prosedur yang
dinyatakan oleh nilai elemen dari dilakukan adalah membuat asumsi,
rangkaian listrik, yaitu Resistor ( ), penerapan Hukum Kirchoff pada
Induktor ( ), dan Kapasitor ( ) rangkaian ekuivalen dan pembentukan
(Greenbreg, 1988). Rangkaian ekuivalen persamaaan telegraf dengan
merupakan salah satu rangkaian listrik menggunakan sifat turunan.
atau rangkaian pengganti, dimana
rangkaian tersebut merupakan kombinasi
dari setiap elemen yang telah diganti HASIL DAN PEMBAHASAN
pada rangkaian listrik yaitu resistor,
induktor dan kapasitor (Zukhri, 2007). Asumsi Pembentukan Persamaan
Hukum Kirchoff I (Hukum Arus) Telegraf dalam Rangkaian Ekuivalen
dan Hukum Kirchoff II (Hukum
Saat saluran transmisi seragam
Tegangan) merupakan dasar untuk
dapat diasumsikan bahwa resistansi ( ),
menganalisis semua rangkaian listrik,
kapasitansi ( ), induktansi ( ) dan
sehingga dari Hukum Kirchoff dapat
leakage/konduktansi ( ) perunit panjang
diuraikan pada berbagai rangkaian yang
pada saluran transmisi adalah konstan.
diberikan (Humi dan William, 1992).
Rangkaian listrik yang digunakan
Salah satu penerapan Hukum Kirchoff
adalah rangkaian listrik ekuivalen yang
dapat dilihat pada sebuah rangkaian
dapat dilihat pada Gambar 1.
ekuivalen pada bagian kecil sebuah kabel
antara dan demikian
Jurnal Natural, Desember 2020. Vol 16. No 2 e-ISSN: 2746-427X , p-ISSN:1412 – 1328 68

Gambar 1 Rangkaian Ekuivalen untuk Bagian Potongan dari Kabelgram.

Elemen setiap rangkaian ekuivalen tegangan akan ada saat arus berubah
pada Gambar 1 adalah R, , dan . terhadap waktu (Sudirham, 2012),
Karena rangkaian ekuivalen berdimensi sehingga diperoleh persamaan tegangan
satu, maka setiap elemen dikali dari L atau induktor yang dinotasikan
sehingga diperoleh elemen rangkaian dengan adalah
ekuivalen sebagai berikut . (7)
(1)
Karena arus merupakan laju perubahan
(2)
jumlah muatan yang melewati titik
(3)
tertentu dimana titik x pada waktu t, dan
dan
saat tegangan pada posisi dan pada
. (4)
waktu , maka (7) menjadi
( )
( ) . (8)
Selanjutnya dibahas penurunan
tentang atau resistor. Karena pada Selanjutnya untuk penurunan atau
resistor arus dan tegangan berbanding kapasitor. Karena pada kapasitor arus
lurus (Sudirham, 2012), sehingga hanya akan mengalir jika tegangannya
diperoleh pesamaan tegangan dari atau berubah terhadap waktu (Sudirham,
resistor yang dinotasikan dengan 2012), sehingga diperoleh persamaan
adalah arus dari atau kapasitor yang
. (5) dinotasikan dengan adalah
Karena arus merupakan laju perubahan . (9)
jumlah muatan yang melewati titik Karena arus mengikuti laju perubahan
tertentu dimana titik pada waktu, dan jumlah muatan yang melewati titik
saat tegangan pada posisi dan pada tertentu dimana titik x pada waktu t, dan
waktu , maka arus dan tegangan pada (5) saat tegangan pada posisi dan pada
menjadi waktu , maka (9) menjadi
( ) ( ). (6) ( )
( ) . (10)
Selanjutnya untuk penurunan tentang L
atau induktor. Karena pada induktor
Jurnal Natural, Desember 2020. Vol 16. No 2 e-ISSN: 2746-427X , p-ISSN:1412 – 1328 69

Selanjutnya untuk penurunan atau Kirchoff II dimana drop atau penurunan


konduktansi atau G = , karena tegangan pada suatu Loop harus sama
dengan nol pada setiap saat (Zukhri,
konduktansi merupakan kebalikan dari R
2007), maka akan diperoleh
atau resistor maka arus dan tegangan
( ) ( ) . (13)
berbanding lurus juga (Sudirham, 2012),
Persamaan (3.12) merupakan hasil
sehingga jika (4) disubsitusikan ke
penerapan Hukum Kirchoff II pada A, D
, maka diperoleh persamaan
dengan drop atau penurunan tegangan
turunan dari atau konduktasi yang
pada suatu Loop harus sama dengan nol
dinotasikan dengan adalah
pada setiap saat. Karena pada A, D
(11)
terdapat resistor seperti pada Gambar 1,
Karena arus mengikuti laju perubahan yang mempunyai sifat menghambat arus
jumlah muatan yang melewati titik listrik yang lewat pada resistor dan
tertentu dimana titik x pada waktu t, dan tegangan yang melalui elemen
saat tegangan pada posisi dan pada berbanding lurus dengan arus
waktu , maka (11) menjadi (Greenbreg, 1988), sehingga tegangan
( ) ( ). (12) yang berada pada A, D dikurangi dengan
resistor yang dilewati, jika (6)
Penerapan Hukum Kirchoff disubstitusikan ke (13), maka diperoleh
Penerapan Hukum Kirchoff pada ( ) ( ) ( )
rangkaian ekuivalen dengan Hukum (14)
Kirchoff II akan diterapkan pada bagian dan karena pada A, D terdapat induktor
seri dari rangkaian ekuivalen dan Hukum seperti pada Gambar 1, yang mempunyai
Kirchoff I akan diterapkan pada bagian sifat menghambat arus listrik yang
paralel dari rangkaian ekuivalen. Berikut dilewati dan menunda timbulnya arus
penerapannya. terhadap tegangan yang berpasangan
(Greenbreg, 1988), sehingga tegangan
Penerapan Hukum Kirchoff II pada yang berada pada A, D dikurangi dengan
A,D induktor yang dilewati, jika (8)
Jika pada A, D yang dapat dilihat disubstitusikan ke (14), maka diperoleh:
pada Gambar 1 diterapkan Hukum

( )
( ) ( ) ( )
atau
( )
( ) ( ) ( )+ . (15)
Jurnal Natural, Desember 2020. Vol 16. No 2 e-ISSN: 2746-427X , p-ISSN:1412 – 1328 70

Sehingga (15) merupakan persamaan dengan nol. Karena pada Node B terdapat
baru dari penerapan Hukum Kirchoff II kapasitor seperti pada Gambar 1 yang
pada A, D. mempunyai sifat mempercepat arus
listrik yang lewat serta menggeser
Penerapan Hukum Kirchoff I pada tegangan arus yang melewati kapasitor
Node B atau Simpul B (Greenbreg, 1988), sehingga arus yang
Jika pada Node B yang dapat dilihat berada pada Node B dikurang kapasitor
pada Gambar 1 diterapkan Hukum yang dilewati dengan jika (10)
Kirchoff I dimana arus yang menuju disubstitusikan ke (16), maka diperoleh
simpul dinyatakan positif dan yang ( )
( )
meninggalkan simpul dinyatakan negatif
( ) (17)
atau secara matematis hukum ini ditulis
dan karena pada Node B terdapat
sebagai berikut ∑ (Zukhri, 2007),
konduktansi seperti pada Gambar 1 yang
maka akan diperoleh
merupakan kebalikan dari resistor,
( ) ( )
sehingga arus yang berada pada node B
atau
dikurangi konduktor yang dilewati, jika
( ) ( ) . (16)
(12) disubstitusikan ke (17), maka
Persamaan (16) merupakan hasil
diperoleh
penerapan Hukum Kirchoff I pada Node
B dengan ∑ sehingga arus sama

( )
( ) ( ) (18)
atau
( )
( ) ( ) + ( ). (19)
Sehingga persamaan (19) merupakan persamaan baru dari penerapan Hukum Kirchoff I
pada Node B.

Pembentukan Persamaan Telegraf


Pembentukan persamaan telegraf dapat dibentuk dari dua persamaan yang telah
didapat dari penerapan Hukum Kirchoff. Berikut penerapannya.
Jika (15) ditukar posisi ( ) dan ( ), maka diperoleh
( )
( ) ( ) ( )+ . (20)
Jika (20) dikali ( ), maka diperoleh
( )
( ) ( ) ( ) . (21)
Jika (21) dibagi dengan , maka diperoleh
( ) ( ) ( )
( ) (22)
Jika , maka (22) dapat menjadi
( ) ( ) ( )
( ( ) )
atau
( )
( ) ( ) (23)
Jurnal Natural, Desember 2020. Vol 16. No 2 e-ISSN: 2746-427X , p-ISSN:1412 – 1328 71

Selanjutnya untuk mendapatkan sebuah persamaan dengan ( ) yaitu jika (23)


didiferensialkan terhadap , maka diperoleh
( )
( ) ( ( )) ( ( ) )
atau
( )
( ) ( ( )) ( ) (24)
dan
( )
( ) ( ( )) ( ( ) )
atau
( )
( ) ( ( )) ( ) (25)
Jika menggunakan aturan turunan pada (24) dan (25), maka diperoleh
( ) ( ) ( )
( ) * ( ) + * +
( ) ( )
( ) ( )
( ) ( )
(26)
dan
( ) ( ) ( )
( ) * ( ) + * +
( ) ( )
( ) ( )
( ) ( )
. (27)
Jika (19) ditukar posisi ( )dan ( ), maka diperoleh
( )
( ) ( ) + ( ). (28)
Jika (28) dikali ( ), maka diperoleh
( )
( ) ( ) ( ). (29)
Jika (29) dibagi dengan , maka diperoleh
( ) ( ) ( )
+ ( ). (30)
Jika , maka (30), dapat menjadi
( ) ( ) ( )
( ( ))
atau
( )
( ) ( ). (31)
Selanjutnya untuk mendapatkan sebuah persamaan dengan ( ) yaitu jika (31)
didiferensialkan , maka diperoleh
( )
( ) ( ( )) ( ( ) )
atau
( )
( ) ( ( )) ( ) (32)
Jurnal Natural, Desember 2020. Vol 16. No 2 e-ISSN: 2746-427X , p-ISSN:1412 – 1328 72

dan
( )
( ) ( ( )) ( ( ) )
atau
( )
( ) ( ( )) ( ) (33)

Jika menggunakan aturan turunan pada (30) dan (31), maka diperoleh
( ) ( ) ( )
( ) * ( ) + * +
( ) ( )
( ) ( )
( ) ( )
(34)
dan
( ) ( ) ( )
( ) * ( ) + * +
( ) ( )
( ) ( )
( ) ( )
. (35)
Selanjutnya setelah diperoleh hasil diferensial dari (23) dan (31), langkah berikutnya untuk
memperoleh persamaan dengan e( ) yaitu, jika (31) dan (35) disubsitusikan ke (26)
maka diperoleh
( ) ( ) ( )
( ) ( ( )) ( )
( ) ( ) ( )
= + ( )
( ) ( )
(( ) ) ( )
atau
( ) ( ) . (36)
Demikian untuk mendapatkan persamaan dengan ( ), jika (23) dan (27) disubsitusikan
ke (34), maka diperoleh
( ) ( ) ( )
( ) ( ( ) ) ( )
( ) ( ) ( )
( )
( ) ( )
(( ) ) ( )
atau
( ) ( )
(( ) ) ( )
atau
( ) ( ) . (37)
Persamaan (35) dan (36) disebut persamaan Telegraf atau secara umum
= LC + (RC + GL) + RGu.
Jurnal Natural, Desember 2020. Vol 16. No 2 e-ISSN: 2746-427X , p-ISSN:1412 – 1328 73

KESIMPULAN Greenberg. 1988. Advanced


Engineering Mathematics.
Persamaan telegraf yang diperoleh University of Delaware.Denmark.
dari penerapan Hukum Kirchoff pada Humi, Mayer dan William B. Miller.
rangkaian ekuivalen dengan 1992. Boundary Value Problems
menggunakan sifat turunan. Bentuk and Partial Differential Equations.
United States of America.
umum persamaan telegraf sebagai
Kreyszig, E. 1993. Matematika Teknik
berikut: Lanjutan. Bambang Sumantri,
penerjemah. Gramedia Pustaka
= LC + (RC + GL) + RGu.
Utama. Jakarta.
Penurunan persamaan telegraf Purcell, E. J., D. Varberg, dan S.E
Rigdon. 2003. Kalkulus Jilid 1.
diperoleh dari memodelkan rangkaian
Nyoman Susila, penerjemah.
ekuivalen, menerapkan Hukum Kirchoff I Erlangga. Jakarta.
dan II serta menerapkan sifat perkalian Purcell, E. J., D. Varberg, dan S.E
turunan. Rigdon. 2003. Kalkulus Jilid 2.
Nyoman Susila, penerjemah.
SARAN Erlangga. Jakarta.
Setianto, H. R. Heru dan Djoko Santoso.
Penelitian ini hanya membahas 2006. Teori Dasar Rangkaian
tentang penerapan Hukum Kirchoff pada Listrik. Pustaka Pena. Jogjakarta.
rangkaian ekuivalen sehingga Sudirham. 2012. Analisis Rangkaian
memperoleh Persamaan Telegraf yang Listrik . Bandung; Darpublik.
telah ditentukan. Oleh karena itu, Zauderer, E. 1983. Partial Differential
Equation of Applied Mathematics.
disarankan untuk membuat rangkaian
John Wiley & Sons. New York.
listrik ekuivalen yang lain untuk Zukhri, Zainudin. 2007. Analisis
memperoleh Persamaan Telegraf. Rangkaian Edisi 2. Graha Ilmu.
Yogyakarta.

DAFTAR PUSTAKA

Boyce,W. E. dan R. C. Diprima. 2005.


Elementary Differential Equation
and Boundary Value Problems,
Eight Edition. John Wiley & Sons,
Inc. New York.
BSN. 2000. Persyaratan Umum
Instalasi Listrik.
Farlow,S.J. 1982. Partial Differential
Equations for Scientists and
Engineers. Johm Wiley and Sons.
New York.
Giancoli, D.C.1998. Fisika Edisi 5 Jilid
2. Yuhilza Hanum, dan Irwan Arifin,
Penerjemah.Erlangga. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai