Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Dinamis Vol. I, No.

7, Juni 2010 ISSN 0216 - 7492

ANALISA UMUR PEMAKAIAN SCREW PRESS PADA MESIN


PENGEKSTRAKSI MINYAK MENTAH KELAPA SAWIT

Tekad Sitepu
Staf Pengajar Departemen Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara

Abstrak

Worm Screw Press adalah salah satu komponen utama pada mesin pengekstraksi Minyak
Mentah Kelapa Sawit (Crude Palm Oil). Pemakaian Worm Screw Press sering mengalami
gangguan sehingga produksi minyak berkurang. Tulisan ini mencoba memberikan analisa umur
pemakaian srew terhadap berbagai tegangan kempa yang dialami screw.

Kata kunci : Analisa Umur, Worm Screw Press, Crude Palm Oil

I. PENDAHULUAN akumulator 30 – 40 kgf/cm2. Ulir


dipasangkar pada suatu poros
Brondolan sawit setelah direbus berongga dengan diameter luar 95 mm
dan dirontokkan dari janjangannya, dan diameter dalam 33 mm. Pada
dicacah pada digister sampai bagian ulir (screw) mengalami gaya
menyerupai bubur. Hasil cacahan ini tekan serta torsi . Pada kenyataan di
dikempa pada screw press untuk lapangan kondisi tegangan yang
mengambil minyak dari adukan. Alat ini dialami worm screw press berubah –
terdiri dari sebuah silinder (press ubah atau berfluktasi antara beberapa
cylinder) yang berlubang – lubang dan harga. Serat yang terjadi pada
di dalamnya terdapat 2 buah ulir permukaan worm screw press akan
(screw) yang berputar secara mengalami tegangan tarik dan tekan
berlawanan arah. Tekanan kempa pada setiap putaran yang diberikan
diatur oleh 2 buah konus (cones) sebesar 12 rpm. Hal ini menyebabkan
berada pada bagian ujung pengempa worm screw press mengalami suatu
yang digerakan maju – mundur secara kegagalan akibat beban dinamis.
hidrolis dengan tekanan hydrolic pada

Gambar 1 Worm Screw Press

1
Jurnal Dinamis Vol. I, No. 7, Juni 2010 ISSN 0216 - 7492

Tabel 1 Sifat Fisis dan Mekanis material Cast Carbon Steel.

No Sifat Fisis Nilai Satuan


1 Modulus Elastisitas (E) 200 GPa
2 Poison Ratio 0.32
3 Density 0,0078 g/mm3
4 Yield Strenght 248,168 MPa
5 Ultimate Tensile Streght 482,549 MPa
6 Thermal Conductivity 30 W/mK
7 Thermal Expantion Coefficient 1,2 e-005
8 Specific Heat 500 J/kgK
Sumber: Handbook of Material.

Cast Carbon Steel merupakan komponen mesin menimbulkan


salah satu bahan untuk pembuatan tegangan yang berfluktuasi antara
worm screw press yang biasa beberapa harga. Misalnya suatu serat
digunakan pada Pabrik Kelapa Sawit. tertentu pada permukaan poros yang
Adapun sifat fisis dan mekanis dari berputar diberi beban lentur, akan
bahan ini dapat dilihat pada tabel 1 mengalami kedua tegangan tarik dan
tekan pada setiap putaran dari poros
tersebut.
II. TINJAUAN PUSTAKA Kekuatan lelah suatu bahan
disusun dari serangkaian percobaan
Untuk mengaji kekuatan suatu dengan pemberian beban sampai
material solid sebagai akibat dari beban terjadi kegagalan pada siklus tertentu,
luar yang bekerja, akan membutuhkan hasilnya digambarkan dalam suatu
pemahaman terhadap beberapa aspek. bentuk kurva S-N (Kurva Wohler)
Aspek – aspek tersebut adalah seperti yang ditunjukkan pada gambar
tegangan, regangan dan pemindahan, 2. Pada kurva S-N, tegangan (S)
hubungan tegangan dan regangan, dipetakan terhadap jumlah siklus
tegangan – tegangan utama dan teori hingga terjadi kegagalan, sedangkan N
kegagalan. adalah jumlah siklus tegangan yang
Pembahasan aspek diatas dikaji menyebabkan terjadinya patah
dengan mengambil beberapa asumsi sempurna benda uji . Tegangan yang
dan pertimbagan bahwa material solid dipetakan dapat berupa S a (tegangan
adalah kontinue, homogen, dan
bolak-balik), S maks (tegangan
isotropis, yang berarti properti elastik
adalah sama untuk ke segala arah. maksimum) dan Smin (tegangan
Ketika komponen dibebani minimum). Menurut Dieter (1986), nilai
maka akan terjadi tegangan uniaksial, tegangan adalah tegangan nominalnya
yang mana tegangan dan kekuatan dengan demikian tidak terdapat
dapat langsung dibandingkan untuk penyesuaian untuk konsentrasi
menentukan faktor keamanan, atau tegangan.
menyelidiki kapan komponen rusak. Pada baja, siklus (N) yang
Metode ini dapat digolongkan melampaui batas lelah (N > 107), baja
sederhana, karena hanya ada satu dianggap mempunyai umur tak
tegangan dan hanya ada satu nilai terhingga atau kegagalan diprediksi
kekuatan, apakah itu kekuatan luluh, tidak akan terjadi, sedangkan untuk
kekuatan ultimate, kekuatan geser atau logam bukan besi (non ferrous) tidak
lainya sebagai pendekatan. Bentuk terdapat batas lelah yang signifikan,
kegagalan yang terjadi umumnya memiliki kurva S-N dengan gradien
Kegagalan Dinamis. yang turun sedikit demi sedikit sejalan
Beban dinamis merupakan dengan bertambahnya jumlah siklus.
suatu gaya yang bekerja pada

2
Jurnal Dinamis Vol. I, No. 7, Juni 2010 ISSN 0216 - 7492

Gambar 2. Kurva S-N dari hasil pengujian Metode Standar Uji


Fatik (Collins, pp. 375)

Tegangan pada spesimen di


C  log
0.8S ut 
2

suatu titik tertentu dengan tipe ..2.3


pembebanan cantilever ditentukan Se
dengan rumus berikut (shigley, 1995):

M cYc Se = ka. kb. kd. ke. Se’ (Shigley,


Sc  dimana: 1995) .. ..2.4
I zx
dimana
Sc = tegangan pada titik c di Se’ = batas ketahanan (endurance
permukaan spesimen limit) dari spesimen = 0,504 (Sut)
Mc = momen pada titik c akibat beban Sut = kekuatan tarik maksimum
pada spesimen (MPa)
Yc = jarak maksimum dari titik pusat ka = faktor permukaan
spesimen ke arah titik c pada kb = faktor ukuran
permukaan spesimen kd = faktor suhu
Izx = momen inersia polar spesimen = ke = faktor modifikasi terhadap
 4 pemusatan tegangan
dc
64
dc = diameter pada titik c spesimen Sebaliknya bila diketahui Sf dan
N yang dicari, maka persamaan (2.1)
Hubungan antara kekuatan spesimen menghasilkan
akibat beban dengan jumlah putaran
sampai terjadi patah lelah sempurna N  10 C / b S 1f / b 103 ≤ N ≤ 106
adalah:
S f  10C N b 103 ≤ N ≤ 106 ..2.1 Kegagalan lelah disebabkan
dimana : beban berulang (beban dinamis) atau
Sf = Kekuatan lelah (MPa) perubahan struktur permanen,
N = Jumlah siklus tegangan terlokalisasi dan progresif yang terjadi
pada bahan yang dibebani dengan
1 0.8S ut tegangan/regangan fluktuasi yang
b   log ..2.2 dapat mengakibatkan retak atau
3 Se patahan setelah jumlah siklus tertentu.
Sedangkan yang menyebabkan
kegagalan lelah adalah tegangan tarik
maksimum yang cukup tinggi, variasi

3
Jurnal Dinamis Vol. I, No. 7, Juni 2010 ISSN 0216 - 7492

atau fluktuasi tegangan yang cukup kekuatan lelah (S) dengan umur (N)
besar, dan siklus penerapan tegangan untuk bahan baja ditunjukkan dalam
yang cukup besar. Hubungan antara gambar 3.

Gambar 3 Kurva S – N (Harsokoesoemo,1990).

III. PEMBAHASAN: F 4F

3.1. Tegangan pada screw
σ =

A  Dr 2  d r 2 
Ada dua bentuk tegangan yang
terjadi pada screw, yaitu tegangan Dimana luas penampang sebuah
lentur dan tegangan geser. Besarnya screw diperoleh (Ugural, 2003):
masing-masing tegangan akan
diperoleh berdasarkan perhitungan A=πdbn
berikut.
n ialah jumlah screw yang mengalami
tekanan pada worm screw press
A = π (270) (40) (1)
A = 33929,2 mm2
= 339292,2 × 10-6 m2
dengan tan λ = p dm λ= 170
Gambar 4 Geometri dari screw press .
Untuk penampang screw tegak lurus
sumbu poros, ialah :
A = (339292,2 × 10-6 )cos 170
Tegangan geser nominal τ dimana torsi
= 0,032446655 m2
bekerja pada dasar screw dapat
dihitung dengan :
Beban untuk sebuah screw
16TD F = (2 × 106) (0,032446655)
 nom 

 Dr 4  d r 4  = 64893,31 N

Tegangan aksial σ pada dasar screw Torsi (T) adalah:


akibat beban F ialah : F .d m  p   ..dm 
T  
2   .dm  . p 

4
Jurnal Dinamis Vol. I, No. 7, Juni 2010 ISSN 0216 - 7492

64893,312 .(180)  173   .0,25.(180)  N  10 c / b S 1f / b 103 ≤ N ≤ 106


T =  
2   .(180)  0,25.(173)  (Shigley,1995)
T = 3016173,92 N.mm Dimana Sf adalah batas kekuatan lelah
untuk baja, besarnya kekuatan lelah
Dari persamaan – persamaan diatas yang terjadi pada baja sebanding
maka dapat diperoleh besar tegangan dengan tengangan geser maksimum
pada screw, yaitu : yang terjadi pada komponen pengujian
(Grover,H.J dan Jakson , 1960).
Tegangan geser nominal τ : Batas ketahanan Se pada bagian ujung
(16)(3016173,921)(95) dari worm screw press dapat dihitung
 nom   18,18

 95 4  334  dengan persamaan :
Se = ka. kb. kd. ke. Se’
2
N/mm dengan :
Sut = 482,549 MPa = 69987,8 psi
Tegangan aksial σ:  Batas ketahanan dari spesimen
(4)(64893,312) Se’ = 0,504 Sut = 35273,8512 psi
σ   10,41 N/mm2

 95 2  332   Faktor permukaan untuk benda
yang dibubut abtara 0,7 s/d 0,8;
dalam hal ini diperkirakan:
Tegangan lentur σb:
(3)(64893,312)(87,5) k a  0,766
σb =  54,66 - Faktor ukuran kb untuk poros
 .95  33(1)(40) 2
berongga :
N/mm2
d = (952  332 ) = 89,08 mm
Tegangan geser τ yang bekerja pada kb = 1,189 (89,08)-0,097 = 0,77
dasar screw: - Faktor suhu, dimana pada
kondisi yang terjadi pada proses
(2,5)(64893,312) pengolahan oleh screw press
  65,41 N/mm2 terdapat suhu kerja 900C maka
95  33.(1).40 kd = 1.
- Faktor modifikasi terhadap
pemusatan tegangan ke yang
3.2. Analisa Kegagalan Pada Worm terjadi pada dasar screw :
Screw Press
 maks
- Kt =
Untuk menentukan umur dari worm  no min al
screw press pada tekanan maksimum
40 Bar dalam penggunaannya dapat 65,41 MPa
digunakan persamaan 2.5: = = 3,60
18,18 MPa

Dari gambar 5 dapat ditentukan q dengan menggunakan interpolasi sebagai berikut :

5
Jurnal Dinamis Vol. I, No. 7, Juni 2010 ISSN 0216 - 7492

Gambar 5 Metode interpolasi untuk menentukan q

4  y 100  70 Perhitungan Tekanan Terhadap Umur


 y = 1 mm Worm Screw Press
4  0 100  60
dengan q = 0,8
Kecepatan linier screw V(mm/det) yang
Faktor pengurangan kekuatan lelah
diperlukan untuk memindahkan bubur
didapat sebesar :
kelapa sawit sebanding dengan putaran
Kf = 1 + q (Kt - 1) = 1 + 0,8(3,74-1)
n(rpm) atau jarak maju screw L(mm),
= 3,19
dengan persamaan V = nL (E.
1 1
Sehingga : ke =  = 0,313 Shigley dan Joseph,1996).
K f 3,19
Maka batas ketahanan Se pada bagian
ujung dari worm screw press sebesar :

Se = (0,766) 0,77. (1). 0,313.


(35273,8512 psi)
Se = 6511,883139 psi = 44,8979 MPa

Dengan mengikuti prosedur persamaan Gambar 6 Skema worm screw press


2.2 dan persamaan 2.3: : pada proses pengempaan

1 0,8S ut 1 0,8(69987,8 ) dengan


b = - log = - log L : lead screw (jarak maju) = 173 mm
3 Se 3 6511,883139
n = 12 rpm
= - 0,311 173
C = log
0,8Sut 2 = log
V=
5
(mm/det) = 34,6 mm/det
Se S 872mm
t= = t = 25,20 dtk
(0,8  69987,8 ) 2 V 34,6mm / s
= 5,68
6511,883139
Waktu yang diperlukan untuk
- C/b = - 5,68/(-0,311) = 18,24 menempuh jarak P :
1/b = 1/(-0,311) = - 3,21
tp = P/V P = 160 mm
Maka umur dalam siklus pengempaan 160mm
=
yang terjadi pada worm screw press 34,6mm / s
N = 10-C/b S 1f / b = 1018,24(9877.0878)-3,21 = 4,62 detik
3
= 262,501 (10) siklus
Maka waktu yang diperlukan untuk satu
siklus pengempaan t = 29,82 detik

6
Jurnal Dinamis Vol. I, No. 7, Juni 2010 ISSN 0216 - 7492

Banyak siklus pengempaan yang terjadi


dalam satu jam Np : Lt = 262,501 (10)3 / 121
= 2169.43 jam
3600
Np = = 120,7  121 siklus Pada kondisi dilapangan tekanan yang
29,82
terjadi berfluktasi antara 30 – 40 Bar,
sehingga perhitungan variasi tekanan
Dari perhitungan diatas maka dapat terhadap umur Lt (Life time) pemakaian
disimpulkan umur Lt (Life time) worm screw press dapat dilihat pada
pemakaian worm screw press dengan tabel 2
tekanan 40 Bar ialah

Tabel 2 Hubungan variasi tekanan terhadap jumlah siklus pengempaan


Jumlah Siklus pengempaan Umur worm screw press
Tekanan (MPa)
(103) (jam)
1,50 621,654 5137,642
1,55 561,048 4636,762
1,60 513,441 4243,318
1,65 466,048 3851,642
1,70 399,747 3303,700
1,75 390,947 3230,972
1,80 360,960 2983,142
1,85 333,875 2759,300
1,90 306,643 2534,244
1,95 284,669 2352,637
2,00 262,501 2169,432

Pada tabel 2 diperoleh bahwa pencacahan buah pada digester juga


pembebanan tekananan 1,5 MPa mempengaruhi tekanan kempa pada
menjadikan umur pada worm scew worm screw press. Pada PKS tekanan
press lebih lama (5137,642 jam). kempa berkisar antar 30 – 40 Bar
Kondisi dilapangan tekanan kempa (untuk satu buah worm screw press
sebesar 1,5 MPa sangat sulit terpenuhi tekanan kempa 1,5 – 2 MPa) dengan
mengingat fruits kelapa sawit yang umur pemakaian ± 6000 jam. Tabel 2
menjadi olahan memiliki tingkat dapat diplot pada gambar 7.
kematangan yang bervariasi dan unsur

7
Jurnal Dinamis Vol. I, No. 7, Juni 2010 ISSN 0216 - 7492

1
y
(0,0007  0,00069x 0,822)

Gambar 7. Grafik hubungan antara tekanan dan life time

Pembuatan Kurva S – N = 24053,0864 psi

Berdasarkan gambar 3 dapat Kekuatan lelah untuk N = 106


dibuat kurva S-N dengan perhitungan S = 6511,883139 psi.
berikut.
Mengikuti prosedur diatas maka dapat
ditabulasi perhitungan untuk
Kekuatan lelah untuk N = 103 untuk menentukan kekuatan lelah pada
tekanan 2 MPa N = 103 dan N = 106 seperti pada
K 'f  1 tabel 3.
 0,5
K f 1 Dari hasil perhitungan diperoleh umur
Kf‘ = 1 + (3,19 - 1)(0,5) = 2,095 pemakaian maksimum yaitu 7186,698
(0,9)( u ) (0,9)(0,8 u ) Jam pada tekanan 1,5 MPa dan pada
S= '
= tekanan 2 MPa umur pemakaian
Kf K 'f
2875,802 Jam.
(0,9)(0,8)(69987,8)
S=
2,905

Tabel 3 Tabulasi perhitungan kurva S – N

S pada N = 103 S pada N = 106


Kf Kf’
(psi) (psi)
23849,60883 3,225747799 2,112873899 6449,736375
23856,01601 3,224612860 2,112306430 6452,006433
23893,12510 3,218051493 2,109025746 6465,161593
23897,84418 3,217218559 2,108609280 6466,835415
23727,59060 3,247478546 2,123739273 6406,577479
23935,01468 3,210669321 2,105334661 6480,026696
23966,00620 3,205224316 2,102612158 6491,034906
23995,39645 3,200073635 2,100036817 6501,482557
23996,82616 3,199823399 2,099911700 6501,990992
24023,98618 3,195075340 2,097537670 6511,653310
24024,63198 3,194962574 2,097481287 6511,883139

8
Jurnal Dinamis Vol. I, No. 7, Juni 2010 ISSN 0216 - 7492

Kurva S – N dapat diperoleh dengan memplot tabel 3 seperti pada gambar 8.

Gambar 8 Kurva S – N

IV. KESIMPULAN 5. E.Shigley, Joseph, D.Mitchell,


Larry,(2004), Mechanical
Umur pemakaian screw press dengan Engineering Design. 7th ed,
tekanan kempa 30 s/d 40 bar berkisar McGraw-Hill Book Company. . pp:
antara 2.875 jam s/d 7.186 jam. 404-407
Tekanan kempa yang semakin tinggi 6. Hibbeler, R.C. ,(2005)Mechanics of
akan mengurangi umur pemakaian Material, 6th ed. Prentice-Hall, Inc.,
screw press. Singapor,. pp: 162-165 , 343-344
7. E.Shigley, Joseph,(1996),
Mischke,Charles.R,
DAFTAR PUSTAKA Brown,Thomas.H, Standard
Handbook of Machine Design. 3th
1. E.Shigley, Joseph, D.Mitchell, ed, McGraw-Hill Book Company .
Larry,( 1995), Perencananaan pp : 133-139
Teknik Mesin jilid 1. Trans. Ir. 8. Harsoekoesoemo,Darmawan
Gandhi Harahap, M,Eng. Edisi (1990), Analisis Tegangan Dalam
keempat, PT. Erlangga, Jakarta,. Bejana, Institut Teknologi
pp : 277-326 Bandung. pp : 60-84
2. Hutton, David V., (2004)
Fundamentals Of Finite Element
Analysis , MC Graw Hill. New
York.. pp: 364-372
3. Schaum Hall, Allen, (1982).
Theory and problems of Machine
Design. New York: McGraw-Hill
Book Company.. pp: 146-153
4. Ugural, Ansel C, ( 2003).
Mechanical Design : an integrated
approach. New York: McGraw-Hill
Book Company.. pp: 605-616

Anda mungkin juga menyukai