Anda di halaman 1dari 93

1|Page

Pengen Jadi Baik


by: sQu

-Untuk K dan Mama K, dua anugerah terindah yang dititipkan Allah kepadaku-

Segala illustrasi dicomot dari Google Image

Jika bermanfaat silakan menyebarkan e-book ini, menempatkan pada situs/blog,


menyalin, mengutip, mengcopy, mencetak, membagikan, sepanjang bukan untuk
diperjualbelikan.

Hak cipta milik Allah SWT

@Juni 2011 Jombang, Jawa Timur

2|Page
Prolog

A
ssalamu‟alaikum warohmatullahi wabarokatuh. Salam kenal ya akhi
wa ukthi fillah. Sebagian besar temenku manggil aku sQu atau
omsQu. Tulisan yang akan Agan (dari kata “juragan” -kaskus mode:
on) baca dibawah ini nanti, sebenarnya adalah kumpulan tulisanku yang selama ini
kuposting di internet, baik di facebook maupun di kajian harian sebuah forum
Islami di internal kantor tempatku bekerja.

Oh iya, aku bekerja sebagai seorang PNS. Kegiatan sehari-hariku selain


bekerja di kantor adalah menulis artikel-artikel yang barangkali bermanfaat untuk
diriku sendiri, keluargaku, dan teman-temanku semua. Sedangkan selain itu, di hari
Sabtu atau Minggu aku memberi tausiyah untuk santri-santri ngaji di TPA Baitul
Maghfiroh di musholla samping rumah yang dikelola istriku. Let us call my wife
Mama K (mama ke). Nanti agan-agan, mungkin akan sering menjumpai nama K
(dibaca kay-english alphabet, panggilan dari Kevin) dan Mama K disebut-sebut
dalam tulisan ini.

Karena aku nulis sesuka hati kapanpun aku mau dengan topik sehari-hari
terserah yang muncul di kepala (yeaaah right, tepok jidat) akhirnya ada beberapa
usulan teman-teman untuk mengumpulkan semua tulisanku yang sudah ada
menjadi satu e-book yang barangkali bisa lebih bermanfaat daripada tulisan
tercecer-cecer di internet. Dalam bentuk e-book mungkin lebih mudah di-share, bagi
yang berminat membacanya.

Aku cuma orang biasa, guy next door, orang yang persis sama dengan orang
yang ada di sebelahmu. Orang yang bercita-cita pengen jadi baik, berangan-angan
ingin jadi lebih baik dari sekarang. Orang yang ingin terus belajar, mengamalkan,
dan membaginya dengan saudara-saudaranya yang lain. Yang nulis juga ngga lebih
baik kok daripada yang baca.

Mudah-mudahan tulisan ini ada manfaatnya walau sedikit. Terimakasih


karena sudah mau meluangkan waktu untuk mendownload e-book ini, membaca,
kemudian mengamalkan ilmunya yang baik-baik. Apabila bermanfaat jangan lupa
untuk membagikannya kepada saudara-saudara kita yang lain, kita ajak untuk
selangkah demi selangkah, mendekatkan diri kepada Allah Azza wa Jalla.

Jazzakumullah khoiron katsiro.

3|Page
DAFTAR ISI

# 1. Tau dulu, Tujuan Hidup Kita Apa?


1. Dapet sakit ati
2. Orang di sebelahmu
3. Perang sepanjang jaman
4. Berawal dari niat doang I
5. Berawal dari niat doang II
6. Nunggu hidayah dimana?

#2. Tidak Pernah Berhenti Berharap


7. Lima hal yang sebenarnya kita udah tau
8. Arti bacaan sholat per kata
9. Curhat suami-suami yang baru ditinggal mati istri
10. Toples sedekah
11. Cowok bawah cowok tengah cowok atas
12. Menikmati hidup yang bagaimana
13. Pria pejalan kaki
14. Anak-anak yang belajar sedekah
15. Edisi untuk orang tua
16. Edisi tetangga
17. Bukan kacang yang lupa kulitnya
18. Mencium hajar aswad
19. Antara Sebastian Bach, Bruno Mars atau Syekh As-Sudais dan As-Suraim
20. Bapak-bapak dan jilbabnya
21. Belajar menyikapi rumput tetangga yang lebih hijau
22. Hafalan yang terbatas
23. Nambah satu lagi muadzin
24. Apa-apa saja yang menghalangi kita untuk Sholat Tahajud
25. Panglima perang yang mengangkat gunung

4|Page
#1
Tau Dulu, Tujuan Hidup Kita Apa?

wamaa khalaqtu aljinna waal-insa illaa liya'buduuni

Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
Dapat(QS.
mengabdi kepada-Ku Apa?
AdzSakit Hati
Dzaariyat:56)

Dapet Sakit Ati

5|Page
Dapet Sakit Ati

Sopir Taxi

B iasanya kalau naik taxi, aku selalu ngobrol tuh ama sopir taxinya. Nanya
ini itu lah, basa-basi, atau kadang ya ngobrol serius dengan topik yang
berganti-ganti. Nah suatu hari, dalam perjalanan dari rumah kakak di
daerah Cimanggis ke stasiun Gambir, aku pun ngobrol ama si sopir taxi. Kali ini aku
naik taxi Burung Biru (maap ini nama samaran, soalnya kalau nama aslinya ntar
dikira ngiklanin merk taxi yang bersangkutan wkwkwkwk).

Dia sambil nyetir lalu bercerita, "Dulu pertama kali saya nyupir taxi di Jakarta
nih, Mas, tiap ada mobil lain yang minta kesempatan, motong di depan begitu, pasti
saya kasih jalan."

"O iya bagus itu, Pak. Saya juga kadang-kadang begitu." kataku menimpali.

"Iya, dengan alasan nih, yaah siapa tahu lain kali kalau saya butuh, saya juga
dikasih kesempatan ama mobil lain di jalan." katanya. "Eh ternyata ya Mas, dari
dulu sampai sekarang, sekali pun belum pernah saya dikasih jalan ama mobil lain."

Si sopir taxi tertawa sendiri menyesali kebodohannya, "Abis itu kapok dah
Mas berbaik-baik ngasih jalan mobil lain di Jakarta. Sekarang mah siapa duluan saja,
percuma ngasih jalan juga ngga bakal kita dikasih jalan ama orang. Cuma dapat
sakit ati!"

6|Page
Lho kok? Aku mengerutkan kening, menjadi pening, dan mata terpicing. Ini
lah kesalahan dia. Berbuat baik kok berharap dibalas baik ama orang lain. Kalau
berharap baik itu berharaplah Allah ridho dengan apa yang kita lakukan. Soal nanti
kalau kita diberi kesulitan-kesulitan, ya mudah-mudahan Allah memudahkan jalan
kita dan memberi kita kesabaran dan kelembutan hati. Bukankah setiap kesulitan -
bahkan tertusuk duri sekalipun- akan digantikan dengan diampuninya dosa?

Pemuda Tampan

Hayo keburu nuduh ya kalau ada cerita pemuda tampan pasti ini
menggambarkan diriku?

Hahahaha baca dulu dong ceritanya jangan asal nuduh. Ini cerita tentang
beberapa pegawai rendahan yang baru saja bekerja di sebuah kota kecil di ujung
Jawa Timur, jauuh dari kampung halaman. Di antara sesama pegawai rendahan
dengan gaji tiga ratus ribuan per bulan, ada seorang pemuda tampan yang sudah
punya sepeda motor, hasil nghutang duit kakaknya. Otomatis satu-satunya sepeda
motor itu lah yang jadi pinjam-pinjaman teman-temannya yang lain.

Dipakai kesana sini. Dipinjam kesana sini. Monggo monggo. Bahkan seharian
sampai malam pun dipinjam juga si pemuda tampan ini ngga apa-apa. Tapi yang
jadi masalah adalah, bensin nya kosong. Ngga pernah diganti. Ngga pernah diisi.
Mau negur juga ngga enak, ngga berani, ntar dikira pelit. Mbok yo mereka itu
ngerti, kalau namanya minjem ya ngisi lah gantiin bensin. Masa sudah minjem
seharian, bensin nya juga minta. Dapat apa coba, yang ada cuma sakit ati!

Si pemuda tampan ini lalu mengadu ke mami nya yang tinggal di kampung
halaman betapa dia sebel ama teman-temannya yang ngga tahu diri padahal hidup
sama-sama ngirit mengencangkan ikat pinggang.

Dan si Mami menasehati begini, "Lho, siapa tahu itu akan jadi amalmu."

Jlebbb. Dan si pemuda tampan pun belajar untuk lebih ikhlas membantu
teman-temannya sesama orang sulit, meminjamkan motor plus bensin nya.

Gula Pasir

Ada saudaraku yang kala itu hidupnyaa masih sulit, belum berkecukupan
lah. Tapi hampir setiap hari, sahabat suaminya selalu main ke rumah ngopi dan
makan di situ. Padahal si sahabat ini secara ekonomi lebih mapan, istrinya pun
bekerja. Tapi karena keluarganya tinggal di lain kota, maka sehari-harinya si sahabat
ini menjadikan rumah saudaraku sebagai jujukan, tempat singgah, plus ngopi
dengan makan siang gratisan.

Saudaraku yang belum berkecukupan tentu saja menjerit dalam hati tanpa
berani ngomong ke suaminya. Ringan tangan ya ringan tangan, tapi kalau tiap hari
kan mencekik juga nih lha wong masih kekurangan. Gula pasir sekilo berapa coba.
Kopi berapa coba. Arggh. Sakit ati ini, kata dia. Seperti ngga ada jalan keluar.

7|Page
Ia pun mengadu ke aku. Susah Memang kalau tamu nya yang ngga tahu diri.
Tapi memang ngga ada jalan keluar, kecuali persahabatan bisa jadi retak. Dari
ceritanya aku langsung inget petuah mami waktu aku muda dulu, "Lho, siapa tahu
itu akan jadi amalmu." Tentu saja dengan kunasehat-nasehatin lain seperti langit
punya siapa, gunung punya siapa, betapa Allah itu Maha Kaya. Jlebb. Saudaraku
langsung berbunga-bunga wajahnya. Teraang sekali.

"Iya ya benar juga lo." Bukankah memuliakan tamu itu besar sekali
pahalanya. Dan pasti diganti ama Allah kalau kita ikhlas. Alhamdulillah saudaraku
jadi ikhlas. Dan sekarang alhamdulillah ekonominya teruuus membaik membaik
membaik.

Penumpang Tak Dikenal

Temenku, seorang pejabat eselon sekian, tiap hari ngantor bawa Kijang
Super-nya seorang diri (jaman itu kijang super masih mobil baru, belum ada kijang
kapsul bahkan inova). Dan di jalan selalu ada gerombolan pegawai-pegawai di halte
yang mencegat bis dengan tujuan mungkin sama searah dengannya. Hingga suatu
hari ada satu bapak-bapak tidak dikenalnya yang numpang karena memang searah.

Ternyata oleh si pejabat (atau perjanjian keduanya), si penumpang tak


dikenal ini tiap hari boleh menumpang, janjian dari halte situ dan berangkat bareng.
Tapi ngga gratis lho, karena sebulan sekali bayar 40 ribu (kejadiannya jaman dulu,
jadi uang segitu memang lumayan gede).

Mereka pun akrab, jadi teman seperjalanan setiap hari. Kira-kira sepuluh
bulan kemudian, si penumpang tak dikenal ini butuh uang dan mau minjem 400
ribu. Si pejabat dengan senang hati meminjamkan. Dan besoknya di halte itu, si
penumpang tidak dikenal tidak ada di situ. Begitu pula besoknya, besoknya dan
besoknya. Persis membawa pergi uang 40 ribu dikali sepuluh bulannya. Jlebb. Jahat
banget tuh orang.

Kasian temenku. Dapat apa selama sepuluh bulan? Duit ilang, temen baru
juga ilang. Dapatnya sakit ati. Mungkin lain kali kalau Memang mau numpangin ya
numpangin saja gitu ya, ngga usah diajak patungan bensin segala.

Padahal kata Rasulullah ”Setiap anggota badan manusia diwajibkan


bersedekah setiap hari selama matahari masih terbit. Kamu mendamaikan (dua
orang yang sedang berselisih) adalah sedekah, kamu menolong seseorang naik ke
atas kendaraanya atau mengangkat barang-barangnya ke atas kendaraannya adalah
sedekah, berkata yang baik itu adalah sedekah, setiap langkah berjalan untuk shalat
adalah sedekah, dan menyingkirkan suatu rintangan di jalan adalah sedekah” (HR.
Al-Bukhari dan Muslim)

8|Page
Kesimpulan

Semua hal memang kembali ke niat kita apa. Ngasih jalan buat mobil lain,
niatnya supaya apa. Minjemin temen motor, memuliakan tamu, niatnya apa. Ngasih
tumpangan orang niatnya apa.

Kalau kita ringankan kesulitan orang lain, tapi kita gantiiiiii niatnya cuma
karena mengharap ridho Allah, kelak akan dateng pertolongan yang ngga diduga-
duga insya Allah. Addda saja kemudahan-kemudahan.

Ketika panas-panas terik matahari siang bolong, eh mobilku mogok di jalan,


in the middle of nowhere, ngga bisa distarter-starter. Jleb. Piye iki? Tiba-tiba ada
angkot bison mendekat, "Mas, mau saya tarikin?" tanya sopirnya."Di depan situ ada
bengkel." Subhanallah.

Ketika tengah malam naik mobil carteran, saat melalui jalanan berkelok di
tengah hutan, lampu mobil kami mati. Gelaaappp gulita. Mobil jalan pelaan. Kalau
berenti menepi takut dimakan macan, digondol genderuwo. Kalau jalan terus pelan-
pelan, ya cuma nunggu waktu saja ditabrak mobil lain, nabrak pohon atau masuk
jurang. Tiba-tiba ada truk besar di belakang yang menyalakan lampu terang
benderang ngasih penerangan. Teruss saja ngikut di belakang, ngga mendahului,
terus mengantar sampai ke jalanan kota yang berlampu-lampu. Subhanallah.

Kata Rasulullah, "Barangsiapa yang meringankan dari seorang mukmin satu


kesulitan dan kesulitan-kesulitan dunia, maka Allah akan ringankan untuknya satu
kesulitan dari kesulitan-kesulitan Hari Kiamat. Barangsiapa yang memudahkan
seorang yang mengalami kesulitan, maka Allah akan beri kemudahan untuknya di
dunia dan di akhirat. Barangsiapa yang menutupi aib seorang muslim maka akan
Allah tutupi (aibnya) di dunia dan di akhirat. Allah akan senantiasa menolong
hamba selama sang hamba tersebut menolong saudaranya.“ (HR. Muslim)

***

9|Page
Orang Di Sebelah Mu

C
oba liat orang di sebelahmu sekarang. Iya sekarang. Sudah? Jangan
diliatin langsung gitu, dilirik aja. Sudah kan? Siapa dia?
Kalau kamu lagi di kantor, mungkin di meja sebelahmu itu temenmu
seruangan. Orangnya suka becanda, bersuara keras, ngakak-ngakak, suka ngledekin
teman-temannya, kadang suka becanda-becanda porno juga. Kamu kadang ketawa,
tapi kadang sebel juga sama dia kalau becandanya kelewatan.

Tapi mungkin kamu ngga tahu, tiap malam dia tahajud, nangis sujud sama
Allah, ngga pernah putus berharap atas ridhoNya. Dhuha-nya ngga pernah bolong.
Puasa sunnah senin kamis-nya ngga pernah lewat. Dia juga seorang donatur tetap di
sebuah yayasan panti asuhan.

Tapi kamu jelas ngga tahu lah. Dia kan ngga bilang-bilang. Aku juga ngga
tahu kalau dia gitu. Kita ngga tahu, bahwa mungkin sebenarnya dia jauh lebih mulia
daripada kita.

Kalau kamu lagi antri ATM, mungkin di sebelahmu ada mas-mas memakai
jaket kulit, tampang sengak, julurin kepalanya dengan ngga sabaran, sambil
merokok. Asapunyaa kemana-mana, bikin orang sebel. Rasanya ingin sesegera
mungkin ngarungin kepalanya dengan tas kresek, biar asapunyaa dia sedot-sedot
sendiri. Terus dia sambil telpon di ponsel yang di-loudspeaker, pake logat medok
dan suara kenceng. Bener-bener berisik.

Eh tapi mungkin kamu ngga tahu, kalau dia lagi buru-buru karena harus
transfer uang ke sodaranya yang butuh duit, lagi di rawat di RS. Atau mungkin dia
butuh duit cash segera di ATM karena dompetnya sekarang kosong melompong,
karena baruuuu saja dia sedekahin semua uangnya di kotak amal pembangunan
masjid yang tadi dia sempet mampir sholat jamaah.

10 | P a g e
Tapi kamu ngga tahu itu. Apalagi aku mana tahu kalau dia ternyata begitu.
Kita memang ngga ada yang tahu, bahwa mungkin sebenarnya dia jauh lebih mulia
daripada kita.

Kalau kamu lagi berdiri di bis atau kereta, mungkin di sebelahmu ada mas-
mas pedagang asongan yang berkeringat. Badannya bau asem banget, keteknya
ngga pernah kesentuh deodoran karena dia memang ngga kepikiran soal itu sama
sekali. Erggh nyebelin ya, kadang sampai kita nutup hidung, tahan napas lama tapi
akhirnya ya kesedot juga. Atau buang muka biar dia tahu kalau kita ngga suka ama
dia.

Tapi mungkin kamu ngga tahu, kalau di rumahnya dia sendirian


menanggung hidup keponakan-keponakannya yang ternyata yatim piatu. Anak
tinggalan kakaknya yang meninggal dunia sejak anak-anak itu masih kecil.

Tapi kamu ngga tahu. Aku juga ngga tahu. Kita ngga tahu, bahwa mungkin
sebenarnya dia jauh lebih mulia daripada kita.

Kita sehari-hari dimanapun bisa ketemu orang yang kita kenal atau pun ngga
kenal. Siapapun. Bisa jadi kita ngga suka. Tapi kita bener-bener ngga tahu siapa dia
sebenarnya di balik penampilan sehari-harinya yang kita liat. Siapa tahu dia
jauuuuh lebih mulia daripada kita.

Dont judge the book from the cover.

Be positive thinking always.

***

11 | P a g e
Perang Sepanjang Jaman

T
ahu ngga, kalau di dalam tubuh kita itu ada seekor raksasa
beesssaaaar. Ngga tahu ya. Oke deh aku ceritain. Raksasa ini
sangaaaaaat besar, sangaaaat kuat, badannya meletup-letup seperti
mau meledak, seperti ingin menelan semuanya, minta dipenuhi semua
keinginannya. Raksasa besar buruk rupa berwajah seram ini tidak pernah
terpuaskan, selalu minta, selalu minta. Semakin dipenuhi, dia semakin besar
menguasai kita.

Oh iya, dia juga didukung balatentara setan yang banyak sekali. Pasukan
setan itu ada di atas,bawah,depan, belakang, kanan kirinya, semua bersorak-sorak
memuji-muji si Raksasa. Tentu saja si Raksasa ngga tahu kalau setan-setan ini
memanfaatkan dia, tapi si Raksasa makin jumawa, makin kuat, merasa disupport
sehingga tubuhnya makin besar dan makin kuat.

"Akkuu pengeeen jaket adidas ituuuu!!" teriak si Raksasa menggelegak.


Matanya merah menyala, melotot, mulutnya terbuka menampakkan taring dan air
liurnya yang menetes-netes. "Iya keren paduka, keren!" bisik setan di telinga kanan
si Raksasa. "Jaket mahal itu paduka."

"Coba liat di google modelnya keren-keren paduka." bisik setan di telinga kiri.
"Yang jaket real madrid lebih keren paduka." kata setan yang lain.

Dan kebeli lah jaket adidas, dipakai oleh si Raksasa.


"Hwahahahahaha aku kerreeen!" kata si Raksasa makin bangga, dan badannya
makin membesar.

“Paduka keliatan beda ama yang lain. Like this pokoknya." puji si setan.
"Mungkin lebih pas kalau celana jins nya levi's tuh."

"Masa sih?" Raksasa mulai terpancing. "Akkuu mauu jeans levi's!!!" katanya
menggelegak.
12 | P a g e
"Coba liat di google modelnya keren-keren paduka." bisik setan yang di
telinga kiri. Si Raksasa pun akhirnya pake jeans levi's. Badannya pun membesar,
makin jumawa, makin kuat, makin berkuasa.

"Sneakers nya belum, gan?" tanya setan ngompor2in. *tepok jidat.

Siapa si Raksasa dahsyat yang begitu kuat di dalam diri kita itu? Dan kenapa
balatentara setan begitu semangatnya ngomporin? Siapa bisa jawab? Silakan
ngacung!

Siapa bisa jawab?

Naaaaah. Iyaaa benar. Ih benar ih, kamu pinter ih. Iya memang itu. Benar.
Apa? Ya ituuuuu.

Apaan?

Hahahaha masa ngga tahu. Raksasa itu hawa nafsu kita. Yang selalu
meledak-ledak minta dipenuhi keinginannya. Makin dipenuhi, makin nglunjak dia
minta yang lain lagi untuk dipuaskan. Dan kalau sudah terpuaskan tuh, aaaghh
rasanya ennaaakkk. Senaaaang. Fly. Melayang-layang. Eh tapi belum puas, karena
akan terus minta dipuaskan lagi. Lagi dan lagi.

Sementara itu, selain ada raksasa besar mengerikan yang selalu menggelegak,
dan selalu meminta tumbal itu, diri kita sendiri adalah Hati Nurani, yang kueciiil,
yang suci, yang cilik mentik, lemah, ngumpet di pojokan relung hati, tapi baiik
banget. Makanya kan suka dgr istilah "baik hati". Ya soalnya si Hati ini memang
baik aslinya.

Eh bentar-bentar sQu, terus kok ada istilah "iri hati", katanya hati pasti baik.
Iya Hati Nurani pasti baik. Kalau hatinya iri ama orang, dengki, culas, itu
sebenarnya si Raksasa yang sudah ngeracunin. So blame it on the giant, ok?

Back to topic,

Kalau si Raksasa ini selalu pengen menguasai diri kita seutuhnya, lalu apa
yang dilakukan Hati Nurani yang kecil seupil ini? Hey, jangan salah, dia sebenarnya
lagi membangun benteng buat menghadapi si Raksasa, buat menahannya agar tidak
menjadi besar.

Bentengnya itu fondasi nya iman, Gan. Batu batanya sholat, semennya puasa,
pasirnya sedekah, airnya dzikir. Soal peran masing-masing mah silakan
menganalogikan sendiri2 saja ya, pokoknya benteng ini dibangun atas amalan soleh
kita masing-masing.

Ketika kita puasa nih, bleeng tuh benteng langsung berdiri kokoh! Megah dan
kuat, bukan cuma menahan si Raksasa makin membesar, bahkan bisa sampai
mengurung nya tidak berkutik. Balatentara setan masih membisik2i, tapi sudah
lemah sebenarnya.

"Boss ada film Indonesia bagus tuh Boss." bisik si setan lirih.

13 | P a g e
"Mana?" tanya si Raksasa lirih juga.

"Di meja sebelah, liat sampulnya deh, hot gitu."

"Ane puasa." kata si Raksasa.

"Ya elah film Indonesia ini Boss, bukan film bokep. Ngga papa kaleee." bisik
si setan.

Akhirnya bisikan setan berhasil, kita liat sampul dvd nya.


"Weeitts, Masayu Anastasia Boss!" si setan teriak girang.

Glek, si Raksasa nelen ludah, menggelegak pengen membesar.


Tapi ngga sanggup. Ngga bisa bergerak. Dikurung benteng yang kuat dan kokoh.
Benteng puasa.

"Ane ngga bisa geraakkkk." keluh si Raksasa.

"Ah Boss payah." ejek si setan sambil manggil komandannya buat bantuin
bisikin. Hehehe ngga pernah berhenti mencoba memang tuh setan-setan.

Sayangnya benteng puasa yang cukup kuat dan kokoh ini cuma menahan
dari subuh sampai maghariib doang. Setelah berbuka puasa, Si Raksasa membesar
lagiiiiiiii. Menggelegak. Ngamuk minta dipuaskan.

Besok pagi nya, "Film yang kemaren masih ada?" tanya si Raksasa kita ke
Raksasa lain yang tinggal di tubuh temennya di meja sebelah. "Ada Gan, mantep
beneerrr." jawab dia. Well, antar setan, antar Raksasa memang akrab soal beginian.
*tepok jidat*

Begitu lah, benteng sholat, sedekah, iman, taqwa, dzikir tadi selalu bersusah
payah menahan desakan si Raksasa. Alhamdulillah ya kalau masih sanggup. Tapi
kalau ngga sanggup ya kedorong-dorong, si Hati Nurani (diri kita yang pure asli)
mulai terdesak-desak, makin kecil makin kecil, sampai akhirnya… sometime isi
badan kita full 99% dikuasai si raksasa dan setan-setannya.

Mungkin kita pernah ya ada di kondisi yang 99% itu. Hidup hanya untuk
memuaskan hawa nafsu. "Foto mu dengan pose duduk begitu sexy banget." bisik
setan.

"Masa sih?" Raksasa cewek yang besarr ini makin menggelegak bangga.
"Share di fesbuk saja, ciiin." bisik setan yang lain.

Si Raksasa cewek makin membesar, membesar, terus terpuaskan terus


terpuaskan, sampai menguasai 99% dari tubuhnya. Dan… ngga akan pernah
terpuaskan. Makin terperosok terperosok terperosok.

Itu lah sebab kita liat, kenapa ada pejabat tinggi, sudah di level sangat atas
tapi masih korupsi? Sudah kaya, sudah berkuasa, tapi masih ngiler ama duit?
Padahal mau buat beli apa lagi? Kan makan sehari cuma tiga kali, nasi sepiring juga
sudah kenyang, minuman segelas juga sudah kembung. Buat apa lagi? Akhirnya

14 | P a g e
yang engga engga deh. Sampai hidung dan dagu sudah bagus-bagus masih pake
diruncing2in lagi karena kelebihan duit. Masa jabatan mau usai, berlomba-lomba ke
dukun. Hadeeuuh. Dan setan makin ketawa terbahak-bahak dengan senang. "Sini lo
ikut gua ke neraka hahahaha."

Naudzubillah summa naudzubillah.

Itu lah sebab aku pernah bilang dulu, walaupun sholat kita jelek nih Gan,
sebenarnya kita masih punya benteng walau lemah. Tapi benteng itu masih ada. Jadi
sedikit sedikit bangunan itu berdiri. Ketika benteng yang ngga seberapa itu
dihempas hawa nafsu yang menggelegak, dia masih bisa bertahan.
Mau nonton film Indonesia yang judulnya Goyang Merangsang Pocong Gemulai
Pernah Perawan, tiba-tiba inget waktu kita wudhu membasuh muka.
Mau tanda tangan faktur fiktif dengan harga yang di-mark up, ah tiba-tiba inget
takbiratul ihrom.

Mau upload foto dengan pundak terbuka (ini buat cewek), ah tiba-tiba inget
sujud kita. Alhamdulillah ya kalau masih sholat. Bukankah sholat bisa mencegah
perbuatan keji dan mungkar?

Bahwa sebenar nya, setiap hari kita itu perang lho ya. Setiap kita bangun
tidur (bahkan sebelum bangun tidur sih), kita langsug berperang ama si Raksasa
besar dan balatentara setan nya.

Perang sepanjang zaman.

Dan kalau aku mati sekarang, nih, hari ini, aku memilih untuk mati dalam
keadaan berperang, dan bergerak menuju kemenangan. Yang terus dan terus
membangun benteng menjadi semakin kokoh. Bukan mati dalam keadaan
menyerah, jadi si 1% yang duduk mojok, kecil di lubuk hati yang paling dalem dan
cuma dijadiin budak, dijadikan kalah-kalahan oleh si Raksasa besar ini.

Kalau nanti Raksasa mu meledak-ledak, Insya Allah aku akan bantuin


bangun benteng, lewat nasehat-nasehat, ucapan-ucapan baik di fesbuk, gtalk, forum
sholahudin dan segala social media yang ada. Kalau nanti Raksasa ku meledak-
ledak, ingetin aku ya kawan, bantu aku menguatkan bentengku. Ingetin aku,
sodaramu yang lemah ini.

Bismillah.

***

15 | P a g e
Berawal Dari Niat Doang I

N
iat doang sudah dicatet kebaikan ama malaikat. Dan ini benarr, Boss.
Innamma al-a'malu bi an-niyat. Sesungguhnya semua perbuatan (bisa
dilaksanakan dengan sempurna) hanyalah dengan niat [HR. Bukhari
dan Muslim].

Sering ya dengar-dengar atau baca tentang kesajaiban sedekah? Di tv, di


cerita temen, di siraman rohani. Nah berikut ini ada cerita tentang kesajaiban
sedekah kisah nyata yang barangkali bisa menginspirasi kita untuk berbuat sesuatu
lebih banyak buat sekeliling kita. Kalau kita sayang ama mahluk-mahlukNya,
mudah-mudahan Allah juga makin sayang ama kita.

Muriyati seorang mahasiswi, tanpa sengaja suatu sore di jalan ia bertemu


dengan Bu Mardiyah seorang pengurus yayasan panti asuhan, terus ngobrol-
ngobrol deh mereka berdua. Kebetulan jauh-jauh sebelum ini Mur sudah ada
kepikiran untuk bersedekah ke panti asuhan kalau ada duit. Siapa sangka hari itu ia
dipertemukan Allah dengan Bu Mardiyah. Bener-bener ketemuan yang tidak
direncanakan manusia.

Mur tiba-tiba nanya, "Eh Bu Mar, anu..mm.. kira-kira panti asuhan sekarang
ini lagi butuh apaan ya?"

Bu Mardiyah bilang, "Kami, anak-anak ini, kamar mandinya berebutan, terus


tempat tidurnya sudah berjejal-jejalan, kebanyakan anak tapi fasilitasnya kurang.
Mungkin yang paling dibutuhin sekarang tuh kalau ada rejeki mau bangun kamar
mandi baru, ama tempat tidur bertingkat gitu kali ya."

16 | P a g e
Mur jadi membayangkan, anak-anak kecil antri kamar mandi lama, nunggu
giliran. Sementara kalau mau tidur berdesak-desakan, ada yang tidur di kasur ada
yang tidur di lantai, berjejalan, sudah tidak nyaman lagi. Kasian ya mereka.

Mur kemudian nanya lagi, "Memang kira-kira berapa ya kaya gitu?" Bu


Mardiyah menjawab, "Ya paling total sih butuh lima belas jutaan." Ia asal nyebut
saja kira-kiranya.

Glek.

Mur yang sejak awaaaaaal sudah ada niatan pengen banget bantu, tiba-tiba
nafasnya tercekat.

Ya Robbi, dari mana duit segitu.

Ngga ada uang segitu gedenya, apalagi Mur masih kuliah. Uang sakunya
mana cukup. Rencana-rencana awal mah paling tinggi dia mau ada rencana
ngumpulin paling sejuta dua juta. <---segini saja sudah gede benar buat Mur.

Bu Mardiyah nanya lagi, "Hayo ngapain nanya-nanya. Memang Mur mau


nyumbang ya?"

Cieeee Mur senyum malu-malu, "Cuma nanya saja, hihihihi. Pengen sih
nyumbang. Ya barangkali ada rejeki."

Bu Mardiyah senyum, "Ya mudah-mudahan Mur. Kali saja malaikat dengar


terus dicatet."

Mur bilang, "E amiiin."

Malamnya Mur berdoa di tahajudnya, "Ya Allah, titipkan pada ku rejeki yang
banyaaaaaaaak Ya Allah, yang banyaaaaaaaaaakkk, nanti kusumbangkan ke panti
asuhan."

Ia bilang buanyaaak soalnya uang lima belas juta segitu memang gede
banget.

Jlebbb!! Dua hari kemudian, Mur dikabarin mau dapat rejeki, karena tanah
keluarganya laku dijual. Padahal ngga ada angin ngga ada hujan ngga ada kabar
kalau tanah kebun itu mau dijual. Memang siih sudah ada niat keluarga sejak jauh-
jauh hari, tapi Memang ngga pernah kepikir lagi selama bertahun-tahun.

Setelah transaksi, duitnya kemudian dibagi-bagi tuh sekeluarga, Mur dapat


jatah tiga puluh juta. Subhanallah. Persis dua kali lipat jumlah kebutuhan panti
asuhan tadi.

Persisss benar.

Bener-bener uang yang ngga diduga-duga. Langsung deh itu uang besoknya
ia sedekahin seperti yang dibutuhin Panti Asuhan sebesar lima belas juta, sementara
Mur juga dapat tuh uang sejumlah yang sama lima belas juta, sisanya.

17 | P a g e
Padahal waktu Mur niatin itu, dia ngga punya uang apa-apa lho, sama sekali.
Siapa sangka 2 hari kemudian dapat 2x lipat!!! Allah tuh yang nitipin, sesuai doanya
Mur waktu tahajud. Sesuai dengan niatan awalnya.

Seakan-akan Allah bilang gini kali, "Hei Mur, nih kamu kukasih rejeki, yang
separoh jangan lupa, janji mu ke panti asuhan ya. Separohnya lagi bonus deh buat
kamu." Alhamdulillah pikir Mur, sisanya bisa buat-buat tabungan haji. Diniatin
dulu ama Mur mulai sekarang. Biar dicatet ama malaikat.

Mungkin, ketika Mur nanya-nanya ke Bu Mardiyah di hari pertama, soal


yang dibutuhin itu. Bu Mardiyah kemudian sampai di panti asuhan terus cerita ke
anak-anak yatim asuhannya, "Eh anak-anak, tadi ada Mbak Mur ketemu Ibu,
kayanya mau beliin kita tempat tidur deh terus bangunin kamar mandi juga!"

Alhamdulillah.

Alhamdulillah.

Alhamdulillah, kata mereka.

Anak-anak kecil itu girang kesenangan. Mereka membayangkan kasur-kasur


baru. Tempat tidur-tempat tidur bertingkat. Kamar mandi-kamar mandi yang baru
yang bersih dan nyaman. Cuma modal niat doang, Mur tanpa sadar sudah
membahagikan anak-anak yatim ini.

Bu Mardiyah mungkin kala itu bilang, "Yuk kita semua doain mbak Mur yuk,
semoga diberi rejeki yang banyak dan kita semua bisa dapat tempat tidur baru."

Mungkin gitu kali ya prosesnya. Mungkin lho. Pertama niat yang baik dan
tulus, terus niat itu disampaikan biar banyak yang ngedoain, terus ditambahin
tahajud dan ibadah-ibadah lain, terus makanya doa bersama-sama itu kemudian
dikabulkan Allah.

Aku merinding, Boss.

Ini kisah nyata. Real. Jumlah rupiahnya real segitu. Cuma dengan tokoh,
karakter, cerita dan setting yang diubah-ubah jadi fiksi yang berbeda dari cerita
aslinya. Biar ngga jadi riya gitu. Tapi whattever lah, dasarnya tetep based on true
story, yang bisa terjadi juga ke kita semua kalau mau nyoba.

***

18 | P a g e
Berawal dari niat doang II

J
adi gimana, setelah baca notes Berawal Dari Niat Doang yang pertama,
tergerak belum untuk berniat sesuatu yang baik mulai sekarang?
Bismillah ya Allah aku berniat naik haji untuk ku keluarga ku dan orang
tua ku, amin (walaupun belum mulai nabung apa-apa). Bismillah ya Allah aku
berniat pengeeen bikin panti asuhan yatim piatu sendiri deh, amin (walaupun
belum ada gambaran apa-apa). Bismillah ya Allah aku berniat mau membuat
pondok pesantren, amin (walaupun misalnya ngaji Qur'an saja belum khatam).

Ngga papa kale, niat baik kok. Gantungkan cita-cita kita setinggi-tinggi nya.

Setelah kemarin aku bercerita soal Mur. Kali ini juga kisah nyata, tentang
Sulaiman dan niat baiknya. Bener-bener real story, cuma seperti biasa nama, tokoh,
setting kuubah-ubah dikit, cerita-cerita ditambah-tambah dikurang-kurang dikit
untuk mengaburkan cerita aslinya supaya terhindar dari penyakit hati.

Sulaiman pegawai kantoran biasa, pegawe TU. Kalau sholat selalu di


musholla di kantor instansi pemerintah di sebelah kantor nya. (kantor Sul ada
mushollanya juga tapi jauh di lantai tiga, jadi dia memilih yang dekat).

Nah, musholla sebelah itu kotor dan jorok. Karpetnya dulunya mungkin
warna nya biru, tapi sekarang sudah nglontok tipis sampai warna nya jadi coklat,
berdebu, ngeres (berpasir) kalau diinjek. Seakan-akan nginjek keset raksasa. Masya
Allah. Belum lagi waktu sujud, bau benar di hidung.

Sulaiman pun berdoa, "Ya Allah kalau aku punya rejeki lebih. Aku mau
benarin nih Musholla. Aku beliin karpet-karpet baru, sajadah-sajadah baru, aku pel

19 | P a g e
aku bersihin. Ngga pedulilah ini musholla punya instansi pemerintah. Yang kutahu
ini rumah ibadah kepadaMu. Punya umat muslim siapapun juga."

Selesai berdoa, Sul keluar musholla, eh ada telpon dari temennya Wahyu,
"Sul, aku mau jualan tanah nih, lo bantu jualin dong, lagi butuh duit nih."

Setelah ngobrol ini itu, Sul lalu kembali ke kantornya, duduk, lalu nelpon
kenalannya yang lain seorang pengusaha, "Cik, katanya nyari tanah, ini aku ada
tanah nih mau dijual."

"Ya sudah bawa sini Sul sertifikatnya."

Sul lalu menuju tempat temannya pengusaha itu, yang langsung tertarik ama
tanah yang dijual. "Wah tanah bagus, murah begini." Saat itu juga langsung dikasih
depe, seratus juta dalam bentuk cek! Jleebbb! Ngga sampai sejam dari niatan di
musholla tadi lho. Huiiiii. Semudah itu.

Cek pun langsung dicairin, uangnya ditransfer ke rekening wahyu. "Sul


mrinio ta." Kesini deh, kata Wahyu via telpon. Sul pun menuju ke tempat Wahyu.

Sebagai imbalan, Wahyu ngasih Sul fee sepuluh juta! "Allahu AKbar!!!" kata
Sul seketika (Huiih aku merinding waktu diceritain ini).

Sul langsung berpikir untuk mewujudkan niat nya tadi buat musholla.
Bersama temennya, ia langsung belanja-belanja. Terus ganti karpet, sajadah-sajadah,
ngepel lantainya dulu, terus dikasih pewangi segala macam, tanpa seorang pun
pegawai kantor instansi sebelah itu tahu. Total cuma abis satu juta berapa gitu,
sementara sisanya "bonus dari Allah" atas doanya.

Besoknya para jamaah musholla langsung deh pd bersorak sorai, "Waaaah


gini dong diganti baruuu."

“Alhamdulillah ngene lak jadi resik." Gini kan jadi bersih.

Dan barokallah, seperti ada yang mengomando, pegawai-pegawai kantor


instansi pemerintah itu kemudian kerja bakti memperbaiki dan mengecat musholla,
jadi seperti bangunan baru. Alhamdulillah. Hanya berawal dari niatan Sul, seorang
pegawai TU yang sebelumnya juga ngga punya duit apa-apa.

***

20 | P a g e
Nunggu Hidayah Dimana?

S
elalu ya kita sering dengar (atau ngucap) kata ngeles "nunggu hidayah
dari Allah" atau "belum ada panggilan di hati" dan sebagainya. Nah
hidayah itu jangan ditunggu, memang mau nungguin dimana? di halte?
di perempatan?

Hidayah sendiri berasal dari bahasa arab, dari kata hadâ–yahdî–hud[an] wa


hady[an] wa hidy[an] wa hidâyat[an]. Hudâ dan hidayah secara bahasa artinya ar-
rasyâd (bimbingan/tuntunan) wa ad-dalâlah (petunjuk).

Hmmm, jadi artinya Petunjuk ya.

Petunjuk itu sebenarnya terpampang dimana-mana. Dan jelas. Contoh ya,


misal kita dari Jombang menuju Surabaya bawa kendaraan sendiri tanpa tahu arah
sama sekali. Nah petunjuk jalannya sudah tersedia tuh dimana-mana. Misalnya dari
rambu-rambu lalu lintas, Surabaya ke sini, Malang kesitu. Jangan sampai tersesat.
Kalau pun kita bingung, kita bisa nanya kanan kiri.Atau bisa liat GPS kalau ada.

Kembali ke judul di atas, nunggu petunjuk itu gimana. Tetep jalan saja tanpa
tahu arah sesuka kita, yang jelas akan nyasar karena kita ngga peduli petunjuk-
petunjuk arah sama sekali. Kalau ditanya kok nyasar, jawab saja seperti di atas,
"Masih nunggu petunjuk." Weh petunjuk sudah sebanyak itu kok. Memang nunggu
ditegur polisi? atau nunggu bensin nya abis dan mesin mobil mati! Doweeng itu
baru mesin mobilnya yang mati. Kalau kita yang mati dalam keadaan tersesat?
Jleebbbb.

21 | P a g e
Terus petunjuk yang disediakan segitu banyak itu apa ngga keliatan?
Sebenarnya keliatan, tapi kita nutup mata nutup telinga  Kita keburu asyik dengan
perjalanan kita, sampai lupa tujuan utama mau ke Surabaya. Lupa tujuan utama kita
diciptakan semata-mata hanya untuk beribadah kepadaNya.

Aku, yang lalai ini, mau berterima kasih melalui tulisan notes yang sederhana
ini kepada orang-orang yang kepada mereka lah petunjuk-petunjuk dititipkan untuk
kulihat.

Yang paling utama, tentu saja. Terimakasih ya Allah yang menyediakan


semua petunjukmu. Yang masih mau menitipkan hidayahMu kepadaku, kepada
keluargaku, tetangga-tetanggau dan teman-temanku untuk selalu ingat kembali ke
jalan yang lurus, bahwa hidup dan mati kami semata-mata hanya untuk beribadah
kepadaMu.

Terimakasih kepada Nabi Akhir Jaman, sebaik-baik mahluk Rasulullah


Muhammad SAW yang hingga detik ini kita masih belajar kepadanya.

Hidayah itu pertama-tama dititipkan tentu saja lewat kedua orangtua ku,
keluarga ku, guru-guru ngajiku (pak anang, mas basri, mas sayuti) yang sudah
mendidikku, memberi begituuuu banyak petunjuk di masa kecil, tapi ketika dewasa
aku lalai.

Lewat istriku, Mama K, guru ngajiku yang cantik, yang sabar, solehah,
sederhana, yang selalu memberi contoh contoh dan contoh, ga pernah lelah
mengajar walau dengan ilmu yang menurutnya hanya sedikit, sementara... Jlebb,
suaminya jegigisan, cengengesan, womanizer, ngalor ngidul gak genah, pemarah,
egois, manja, sok ganteng, sok sugih. Hadeuuh.

Lewat Kevin, Rio, Dwi, Laili, Galih, Ikhsan, Irfan, Gita, Putra, Agus, Cindy,
Della, Anna dan puluhan anak-anak kecil langgar lor lain yang ga bisa kusebutin
semua (ntar baca ya di buku ku Haji Mohawk dan Anak-anak langgar lor, kalau
terbit hihihihi, amin amiin).

Lewat temenku di kantor, yang hobi bike to work, yang temen becandaan
yang kalau ketemu aku suka bilang, "Stt yan yan, cewek itu lho psst psst psst." terus
kami tertawa-tawa. Ternyata dia tiap hari sholat dhuha di musholla, Jlebb. Nggak
pernah lewat meluangkan waktu kerjanya sejenak untuk bersujud. Thanx bro, walau
kamu ngga pernah ngomong apa-apa, tapi petunjuk itu dititipin ke kamu.

Lewat teman-temanku sehari-hari yang berjenggot, bercelana di atas mata


kaki, yang berjilbab syar'i, yang santun, ngga banyak ngomong, ngga banyak
tertawa, yang keliatan kalau rendah hati dan tawaddu. Jlebb. Kebanting banget ama
gayaku yang sok modis, borjuis, hedonis dan sadomasokhis (eh yang terakhir ini
engga, hahahaha).

Lewat temenku yang menegur, "Sudah lewat lah Yan masa adrenalin
pumping." Jlebb. Mengingatkan betapa usia sudah semakin tua.

22 | P a g e
Lewat saudara-saudaraku semua, yang terus saja nulis yang baik-baik di
BBM, di twitter, di facebook, di gtalk, di FS dan semua socialmedia yang
dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk jalan dakwah.

Lewat semua teguran, sindiran, ejekan, perbuatan jahat, santet dan apapun
yang sebenarnya justru membuat kita jadi makin ngerti dan ngerti. Bukankah besi
harus dipanaskan dan dipukul-pukuli terus supaya terbentuk pisau yang bagus dan
tajam?

Hwiih ternyata hidayah itu ada di mana-mana kalau kita mau liat dan
berusaha menggapainya. Semoga Allah membalas kebaikan kalian semua yang
kuhormati dengan pahala berlipat-lipat dan ngga pernah putus hingga ajal
menjemput.

***

23 | P a g e
#2
Tidak Pernah Berhenti Berharap

iyyaaka na'budu wa-iyyaaka nasta'iin

Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami
meminta pertolongan (QS. Al Fatihah: 5)

24 | P a g e
Lima Hal Yang Sebenarnya Kita Sudah Tahu

S
i suami kalau ngomong bentak-bentak, curigaan, nuduh-nuduh melulu,
main tampar main pukul, ngga pulang-pulang karena ngga betah di
rumah, pelariannya cari hiburan di luar rumah. Atau mungkin si istri
juga sama saja, bentak-bentak memaki-maki suaminya, nuduh-nuduh selingkuh, ini
dibilang salah begitu dibilang salah. Ngomong dikit langsung diserang dengan
omelan, langsung keluar tanduknya. Apalagi ngomong banyak, malah lebih dikata-
katain caci maki sumpah serapah. Salah satu minggat keluar rumah. Atau malah
keduanya yang keluar rumah, menghindari ketegangan yang ngga selesai-selesai.
Anak-anak nangis liat orangtuanya bertikai, pada pergi kesana kesini. Ujung-
ujungnya bercerai. Bahkan ada yang sampai pilih mau bunuh diri saja minum
baygon. Bahkan sekaleng-kalengnya dimakan biar cepet mati.

Kalau sudah kaya gini, kita ngga bisa mengubah pasangan kita jadi seperti
yang kita mau. Ngga bisa. Yuk ngubah diri kita sendiri saja dulu. Kalau kata Mario
Teguh, pantaskan diri kita dulu. Sudah benar belum? Jangan-jangan dia begitu ya
karena memang kita yang buruk.

Tapi berubahnya karena mengharap ridho Allah, jangan mikir siapa tahu
kalau kita baik dia jadi baik? Mikirnya begini saja, siapa tahu kalau kita jadi baik,
terus Allah ridho terus memudahkan jalan keluar bagi semua urusan kita. Ya
mungkin salah satunya (kita ngga tahu rencana Allah sih ya) adalah menjadikan dia
baik juga buat kita. Terus abis itu liat diri kita sendiri, apa sih yang kurang dari kita.
Huiii ternyata banyak banget ya keburuk-keburukan kita yang selama ini sadar
ngga sadar kita lakuin. Kalau sudah gitu kita ikuti lima langkah-langkah di bawah
ini, mudah-mudahan setelah dijalanin jadi ada perbaikan-perbaikan Insya Allah.

Tapi ini semua ngga akan jalan kalau sejak awal kita sudah merasa baik
sendiri. Merasa "Ih memang dia yang kebangetan, aku selama ini sudah baiiiik,

25 | P a g e
sudah nurutt, sudah sabar dan sebagainya" Mending close saja tulisan ini sekarang
karena akan nyape-nyapein baca 

Nah ini ada lima langkah-langkah yang kita juga sebenarnya sudah tahu.

1.Perbaiki sholat kita dulu

Kalau sudah perbaiki sholatnya makin khusyu' makin yakin kalau sedang
berdialog ama Allah, otomatis amal-amal baik yang lainnya bakal ngikut. Kalau
amalan baik lain belum ngikut yaa mmm.. mungkin sholatnya yang harus
diperbaiki lagi. Bukankah sholat itu bisa mencegah perbuatan keji dan munkar?

Aku ada tuh ebook gratisan Khuyu' Itu Mudah karangan Mardi Bross. Bagus,
sederhana bahasa-bahasanya, tapi Insya Allah bikin kita jadi mengerti bagaimana
memperbaiki sholat kita. Yang minat bisa download di www.sholatcenter.com. Atau
kalo ngga minat yang ini bisa coba cari referensi lain tentang bagaimana sih sholat
khusyu‟ itu.

2.Tobat yuk

Setelah sholat khusyu nya jalan, nah pasti jadi bertobat. Beneran deh. Karena
bakal terasa tuh kalau sholat kita bukan cuma sekedar jungkar jungkir, tapi bener-
bener sedang menghadap Allah Azza Wa Jalla. Yuk sudahan yuk. Tobat nasuha ya.
Tobat yang sebener-benernya tobat, yang ngga akan ngulangin yang dulu-dulu lagi
gitu. Kita pasti jadi ketakutan ama dosa-dosa di masa lalu.

Nangis-nangis deh mohon ampun. Ngadu ke Allah. Kalau sudah tobat, yang
lainnya bakal ngikut jadi baik.

Sejak tobat, mulai deh belajar jaga aurat, jaga najis, jaga lisan, jaga pandangan
dan jaga perbuatan.

Allah liat lho, hayo katanya mau tobat, kok masih liat okep? kok masih pake
eng-op? kok masih pake ot-pen? Kira-kira begitu.

3.Dan ternyata tobat saja ga cukup

Ayo ditebus kesalahan-kesalahan yang lalu dengan kebaikan-kebaikan.


Perbanyak sedekah, tapi utamakan yang wajib dulu. Yang 2,5% saja itu zakat
memang sudah wajibnya. Nafkahi orang tua itu wajib. Jangan sampai kita sudah
sedekah ke sana sini tapi ke orang tua kagak pernah ngasih apa-apa.

Kalau orangtuanya masih mampu, bahkan lebih kaya dari kita, tanyain deh
ke beliau soal kewajiban menafkahi begini. Biasanya orangtua yang sudah mampu
akan jawab, "Aduh papa ama mama mah sudah cukup, sudah buat kamu dan
keluargamu saja dulu, benaran, papa mama ikhlas." Nah kalau yang kaya gitu mah,

26 | P a g e
tetep sisihin penghasilan kita berapa gitu, terus sedekahin deh ke fakir miskin/anak
yatim, tapi niatkan atas nama Papa Mama, insya Allah nyampe buat bekal mereka
juga di akhirat, amiin.

Yang wajib lain apa lagi? Segerakan membayar hutang. Itu juga wajib. Kalau
angsuran sudah dipotong rutin per bulan ya sudah, ngga bisa disegerakan lagi
(kecuali kita menyisihkan nabung emas buat ngejar tuh kreditan), tapi yang
dimaksud di sini hutang-hutang selain yang begitu. Jangan sampai kita sudah
sedekah ke sana sini, bleng bleng gede-gedean, tapi telat sehari bayarin gaji mbak
asisten rumah tangga yang di rumah. Atau telat seminggu bayarin bon-bonan
hutang di warung sebelah.

Kalau yang wajibnya udaaaaah, baru deh perbanyak sedekahnya. Yang dulu
cuma 2,5% doang, ya lebihin dong jadi 10%, dan bertahap naik naik naik lagi.
Utamakan kanan kiri kita dulu. Tetangga depan belakang samping kanan kiri. Terus
keluarga-keluarga kita yang masih kekurangan. Ngasih makan orang miskin,
keluarga muslim, hadeeeeuuh pahalanya gede benar. Sama kaya pahalanya tujuh
kali haji. Padahal pahala haji itu sama kaya,, hadeeuh sudah deh bayangin ndiri dah.

4. Belajar Hidup Sederhana

Kalau sudah dapat nikmatnya sholat, nikmatnya sedekah, pasti hidup jadi
lebih sederhana. Jadi lebih zuhud nih ceritanya hihihihi. Ya belum yang zuhud
benaran laah, cuma belajar hidup sederhana. Karena bakal mikir tuh, misalnya, "Eh
ternyata sedekah ku kemaren tuh senilai ama bensin mobilku tiga hari! Uang segitu
sudah bisa nyenengin sodaraku lain ya. Ah kalau gitu selama ngga hujan-hujanan
naik motor saja ah. Kan lumayan duitnya bisa disisihin sedekah." Nah kan jadi lebih
sederhana hidupnyaa, tidak bermegah-megahan lagi.

5.Setelah yang wajib, mulai deh ibadah-ibadah sunnah pasti ngikut

Adab-adab Islami yang baik-baik pasti ngikut juga. Ngaji, hafalan, belajar,
dan mengajarkan Al Qur'an, sholat-sholat sunnah, tahajud, dhuha, puasa-puasa
sunnah dan lain-lain otomatis bakal jadi rutinitas sehari-HR.

Kalau kelimanya ini sudah dijalanin hati akan jadi lebih lembut, terjaga
emosinya ngga gampang marah, jadi ikhlaaaas ama apapun, jadi sabar dan makin
sabar. Kalau kelimanya sudah dijalanin tapi masih belum ada perbaikan, ya yang
sabar, ayo diperbaiki lagi dari nomor satu lagi. Bukankah kita mengharap ridho
Allah dengan apapun jawabanNya nanti.

Bukan berarti seperti mau kita, kalau kita sudah belajar baik nanti suami
bakal jadi baik, atau istri bakal langsung jadi baik. Ya belum tentu. Karena jawaban
Allah ama doa-doa kita bisa dalam bentuk yang macam-macam. Cintai Allah di atas
segala-galanya, bukan di bawah cinta kita kepada suami atau kepada istri atau
kepada anak-anak.

27 | P a g e
Tulisan ini ngga ada maksud menggurui sama sekali. Siapa lah seorang
omsQu yang you-know-who-i-am. Aku cuma mau share bantu temen mencarikan
jalan keluar, yang barangkali sedang dirundung masalah dalam rumah tangganya.
Atau bisa juga buat siapapun teman-temanku yang belum juga menemukan
tambatan hatinya, atau sedang dirundung masalah yang berat, lima langkah yang
sebenarnya kita semua sudah tahu ini bisa dicoba. Mohon maaf bener-bener kalau
ada yang salah, mohon dikoreksi-koreksi, aku ngga papa. Kita semua memang lagi
belajar.

Buat yang nanti sudah menerapkan ini, jangan berhenti di kita sendiri. Kalau
baik, sebarkan ke yang lain, ke keluarga, orangtua, anak, cucu, adik, kakak dan lain-
lain.

Kewajiban kita untuk menasehat-nasehati saudara-saudara kita yang lain.


Jangan takut riya. Riya' itu bisikan setan. Niat kita engga gitu kok. Setan saja yang
berusaha belok2in, kita mah cuek-cuek saja. Setuju ya? Bismillah, ayo dimulai
sekarang.

Pada bab-bab berikutnya di bawah ini, aku sajikan beberapa tulisanku


tentang sholat, tentang sedekah, tentang hidup sederhana, tentang adab kepada
orangtua maupun kepada tetangga dan lain-lain, untuk melengkapi detil tulisan
yang ini nih yang lagi Agan baca sekarang. Sebagai penjabaran dari bab yang ini.
Insya Allah bermanfaat. Baca sampe abis ya.

***

28 | P a g e
Arti Bacaan Sholat Per Kata

K
alo aku shalat, setelah mulutku mengucap (membaca) bacaannya, nah
hatiku jg berbisik mengikuti artinya. Supaya aku tau nih, ketika aku
berdialog ama Allah, apa sebenarnya yang aku ucapkan. Aku iki lho
ngomong opo sakjane. Aku ini sebenernya ngomong apaan. Karena itu per kata demi
kata, harus hapal artinya. Dengan apal per kata nya, jd lebih menghayati. Beneran
deh. Sehubungan dengan usaha awal kita untuk perbaiki sholat, yuk belajar bareng
yuk mulai dari mengerti dulu apa yang kita baca.

Ini urutannya.

1. Doa Iftitah:

Allaahu akbar.. (Allah Maha Besar) kabiiraa (lagi Maha Sempurna kebesaranNya)

Wal hamdu lillaahi... (Segala puji bagi Allah) katsiraa (dengan pujian yang
sebanyak-banyaknya)

Wasubhaanallahi.. (Dan Maha Suci Allah) bukrataw..(sepanjang pagi) wa ashiila


(dan petang)

Inni wajjahtu... (Kuhadapkan wajahku) wajhiya.. (dan hatiku) Lilladzi fatharas


samaawaati.. (Kepada Dzat yang menciptakan langit) wal ardha (dan bumi).

Haniifam.. (Dengan lurus) muslimaw.. (dan dengan menyerahkan diri)

Wamaa ana.. (Dan aku bukanlah) minal musyrikiin (dari golongan orang musyrik)

29 | P a g e
Inna shalaatii... (Sesungguhnya sholatku) wanusukii... (dan ibadahku)
wamahyaaya...(dan hidupku)wamamaati...(dan matiku) Lillahi.. (Untuk Allah)
Rabbil 'aalamiin (Tuhan Semesta Alam)

Laa syarika lahuu... (Tidak ada sekutu bagiNya) wa bidzaalika umirtu... (dan
dengan demikianlah aku diperintahkan) wa ana... (Dan aku) minal muslimin. (dari
golongan orang muslim)

2. Al Fatihah

Bismillaahi[r]..(Dengan menyebut Nama Allah) rahmani[r]...(Yang Maha Pengasih)


rahiim (Maha Penyayang)Alhamdulillaahi[r]... (Segala puji bagi Allah) rabbil
'aalamiin (Tuhan Semesta Alam)

Arrahmanir rahiim (Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang)

Maaliki...(yang Merajai) yau middiin (Hari Pembalasan)

Iyyaa ka... (Hanya kepada Engkau) na' budu... (kami menyembah) wa iyya ka... (dan
hanya kepada Engkau) nasta 'iin (kami mohon pertolongan)

Ih dinaa[sh]... (tunjukkanlah kami) shirraatal.. (jalan) mustaqiim (yang lurus)

Shirraatal.. (yaitu jalan) ladzina an 'amta... (yang Engkau telah beri nikmat)
'alaihim... (atas mereka) ghairil maghdhuubi.. (bukan jalannya yang Kau murkai)
'alaihim... (atas mereka) walladhaaliin... (dan bukan jalan orang-orang yang tersesat)
amiin (kabulkanlah doa kami)

3. Surat Pendek

Yang ini artinya tergantung suratnya masing-masing Agan mau baca apa.

Di sini aku cobain ketik Al Asr aja deh ya kan cuma 3 ayat, biar gampang apalin
artinya

Wal Asr (Demi Masa)

Innal insaana (Sesungguhnya manusia itu) lafii khusriin (benar-benar dalam


kerugian)

Ilaa ladziina 'aamanuu... (Kecuali orang-orang yang beriman) wa amilush


shaalihaati.. (dan orang-orang yang beramal soleh) watawaa shaw bil haqqi... (dan
nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran) watawaa shaw bishshabr (dan
nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran)

4. Ruku

Subhaana.. (Maha Suci) rabbiiyal 'adhiimi (Tuhan yang Maha Agung).. wa bihamdih
(dan memujilah aku padaNya)

30 | P a g e
5. I'tidal

Sami' Allahu.. (Allah mendengar) liman hamidah (orang yang memuji-Nya)

6. Sujud

Subhaana.. (Maha Suci) rabbiiyal a'laa (Tuhan yang Maha Tinggi).. wa bihamdih
(dan memujilah aku padaNya)

7. Duduk di antara dua sujud

Rabbighfirlii.. (Ya Tuhan ampuni dosaku) war hamnii.. (dan kasihanilah aku)
wajburnii... (cukupkanlah kekuranganku/ ada jg yg mengartikan tutupi aibku ya)
warfa'nii... (dan angkatlah derajatku) war zuqnii (dan berilah rejeki kepadaku)
wahdinii.. (dan berilah petunjuk kepadaku) wa 'aafinii.. (dan berilah kesehatan
kepadaku) wafu'anii (dan maafkan aku).

8. Tahiyat

Attahiyyatu[l].. (Segala kehormatan) mubaarakaatu[s]... (keberkahan)


shalawaatu[t]... (kebahagiaan) thayyibaatulillaah. (kebaikan adalah bagi Allah)

Assalamu 'alaika... (Keselamatan tetap untukmu) ayyuhan nabiyu (wahai Nabi


[Muhammad]) warahmatullaahi.. (dan rahmat Allah) wabarakatuh (serta barokah-
Nya).

Assalamu 'alaina.. (Keselamatan semoga bagi kami) wa 'ala 'ibadillaahi[s].. (dan bagi
kami hamba Allah) shaalihiin (yang saleh-saleh).

Asyhadu.. (saya bersaksi) alla ilaha.. (bahwa tidak ada Tuhan) illallah (kecuali
Allah).Wa asyhadu... (dan saya bersaksi) anna muhammadda[r]... (bahwa nabi
Muhammad) rasulullah (adalah utusan Allah).

9. Shalawat Nabi

Allahumma sholli... (Ya Allah limpahkanlah rahmat) 'ala muhammad... (kepada nabi
Muhammad) wa 'alaa... (dan kepada) aali muhammad... (keluarga nabi
Muhammad).

Kamaa shallaitaa... (Sebagaimana Engkau limpahkan rahmat) 'alaa ibrohima...


(kepada nabi Ibrohim) wa 'alaa... (dan kepada) aali ibrohiim... (keluarga nabi
Ibrohim.

Wabarik... (Dan berikanlah berkah) 'alaa muhammad... (kepada nabi Muhammad)


wa 'alaa... (dan kepada) aali muhammad (keluarga nabi Muhammad).

Kamaa barakta (Sebagaimana Engkau beri berkah) 'alaa ibrahiima... (kepada nabi
Ibrohim) wa 'alaa... (dan kepada) aali ibrohiim (keluarga nabi Ibrohim)

31 | P a g e
[Fil 'aalamiina] innaka hamiduun majiid (Sesungguhnya Engkau terpuji dan Maha
Mulia.

10. Salam

Assalamu 'alaikum (keselamatan semoga untukmu) warahmatullah (dan juga


rahmat Allah).

Mohon maaf kalo ada salah. Semoga bermanfaat.

***

32 | P a g e
Curhat Suami-suami yang baru ditinggal mati istri

P
ak Burhan dan Pak Jono sedang berduka. Mereka baru saja kehilangan
istri tercinta mereka begitu mendadak, ketika mereka sedang tidak di
rumah. Mereka lalu saling bercerita.

"Saya kemaren memang sedang ngga di rumah, karena lagi jenguk putri saya
di pondok pesantren." kata Pak Burhan. "Biasanya kami sebulan sekali jenguk ke
Bandung, ini putri saya lagi mondok tahfidz. Tapi kemarin ini Bundanya lagi agak
ngga enak badan. Pusing-pusing. Jadi di rumah saja katanya. Ya sudah, saya
berangkat sendirian deh. Eh baru sampai Bandung sudah ditelpon assisten di
rumah, kalau istri sudah meninggal."

"Sama saya juga kemaren lagi gak di rumah, lagi anu.. itu.. anu.. lagi di luar
kota ada urusan kerjaan." kata Pak Jono. "Urusan belum keluar, eh maksud saya
belum kelar, ditelpon pembantu di rumah kalau istri saya sudah meninggal."

***

"Sebenarnya saya sudah ingetin istri jangan puasa Daud dulu, namanya juga
lagi sakit. Tapi dia bilang ah cuma pusing gini saja kok." kata Pak Burhan.

"Sebenarnya saya sudah ingetin istri jangan dateng acara undangan


temennya. Biasanya sih acara dugem gitu kan sampai pagi. Apalagi sampai minum-
minum." kata Pak Jono. "Tapi dia bilang ngga enak ama temen, palagi ini acara
ulang tahun temennya, kan cuma setahun sekali." Padahal setahu Pak Jono, temen
istrinya anggota gank ibu-ibu gaul itu ada belasan orang. Dan tiap dugem pasti

33 | P a g e
dapat kenalan lagi kenalan lagi jadi makin sering dong party "ulang tahun"nya. Itu
yang masih ulang tahun tanggalan masehi. Belum lagi yang ulang tahun cina, ulang
tahun jawa dan ulang tahun tanggalan arab.

***

"Kata asisten di rumah, seharian nganterin ibu ngurusin yayasan, mondar


mandir sana sini. Soalnya ada empat anak yatim yang sakit bareng-bareng." kata
Pak Burhan. "Begitu sampai rumah sudah malam, ibu bilang ngga kuat. Trus ambil
wudhu pake mukenah, ngga tahu mau sholat apa mau ngaji. Eh terus jatuh di ruang
tengah, terus meninggal dunia. Innalillahi wa ina ilaihi rojiun."

"Kata pembantu, istri pulang pagi dianter orang-orang, laki-laki, ngga tahu
siapa. Dalam keadaan ngga sadar. Pembantu bingung. Kata orang itu sih istri mabok
sampai teler." cerita Pak Jono."Istri kemudian ditidurin saja di kamar, ya gitu tidur
saja kaya pules, masih pake gaun v-neck dan backless nya. Aduh itu baju-baju mahal
kesayangannya, beli waktu kami liburan di Singapura. Eh ternyata sampai siang
juga ngga bangun-bangun. Terus anak saya pulang sekolah coba bangun-bangunin
tetep ngga bangun-bangun, ternyata sudah meninggal."

***

"Selalu do'akan ibu setiap abis sholat ya?" pesan Pak Burhan kepada putrinya
yang baru berusia 14 tahun yang duduk di sampingnya. Ia berjilbab, menundukan
wajah cantiknya yang dirundung duka sambil berkata, "Insya Allah, Ayah."

"Tuh dengarin. Do'ain mama, jangan lupa!" pesan Pak Jono kepada putrinya
yang juga berusia 14 tahun yang duduk di sampingnya. Putrinya mengenakan
tanktop tali spageti di pundak dan hotpants yang sangat pendek. Ia menundukkan
wajah cantiknya menghadap layar blackberry, mata nya sembab kebanyakan
menangis sejak kemaren. "Iya iya Papa." katanya dengan nada agak jengkel karena
saat itu jempolnya sedang mencet-mencet keypad tat tut tat tut. Dia ternyata sedang
berduka dan berdoa cara online. Sibuk update status di fb, twitter sekaligus
foursquare cek in di kuburan: "Ja auwo,i'm so sad T.T Kenuvu Kemooh mBeel m4m4
akyuh." (ya Allah, aku sangat sedih. Kenapa Kamu ambil mama ku). Sementara
seketika teman-temannya langsung pada jempolin, pada retweet dan pada komen:
"Eeank zubhur eaa." (yang sabar ya).

*cuma cerpen Gan, fiksi kok,, wkwkwk siapa tahu ada manfaatnya ^_^b

***

34 | P a g e
Toples Sedekah Di Rumah

M
usholla di deket rumah lagi mau bikin pagar. Pagar besi dua pintu
yang model bukaannya dengan digeser. Soalnya nih kadang-
kadang suka ada ayam masuk ke musholla. Naik-naik ke lantai
teras terus ee' deh sembarangan, cret-cret. Akhirnya harus pada ngepel,
menyingkirkan ai otok-ai otok yang bertebaran di segala penjuru. Yah maklum,
namanya juga ayam, mau diiket juga ngga mungkin, memangnya anjing.
Dikurungin terus juga ngga mungkin, jadi kaya memenjarakan kebebasannya
beraktifitas. Mungkin kalau sudah digoreng, baru deh masalah terpecahkan.

Aku pun ditunjuk sebagai bendahara dadakan. Siapapun warga sekitar yang
mau nyumbang silakan. "Dana yang dibutuhkan adalah sekian-sekian, yang mau
sedekah silakan titipin ke Abah." gitu kata pak imam sholat jamaah. Warga pun
manggut-manggut sambil megang janggut, usap-usap perut dan garuk-garuk lutut.

Dalam semalam adalah beberapa warga yang langsung titip duit buat pagar,
alhamdulillah. Di ruang tamu, aku nyatetin tuh satu-satu siapa saja yang setor
sekalian ngitung duit di dalem amplop. Waktu itu Kevin baru saja dapat uang-jajan-
jatah-dari-mbah-nya (setiap mbah nya dapat uang pensiun tgl 1) sebesar sepuluh
rebu.

Karena sejak awal K (panggilannya Kevin) sudah ngikutin betapa orang-


orang banyak nyumbang untuk pager musholla, maka begitu punya duit K
langsung nyodorin tuh duit sepuluh rebu. "Aku juga Pa."
"Benaran? Mau nyumbang?" tanya bendsem (bendahara hensem) itu.
35 | P a g e
Kevin ngangguk, sambil tersenyum lebar dan mata berseri-seri.

"Alhamdulillah." bisa bayangin kan perasaan ku. Berbunga-bunga banget.


Trus kucatet deh Kevin nyumbang sepuluh rebu, dijajaran nama-nama donatur. "Eh
bentar." kata K yang lalu rogoh-rogoh sakunya. Cari sana sini, eh nemu duit seribu
lecek, terus dikasih ke aku lagi.

"Ini juga?"

Kevin ngangguk, sambil tersenyum lebar keliatan giginya. "Subhanallah.


Alhamdulillah." aku dan Mama K senyam-senyum terharu. Mudah-mudahan,
mudah-mudahan, sejak kecil K semangat sedekah terusss hingga dewasa selama
nafas masih dikandung badan. Trus kucatet deh Kevin nyumbang serebu, di bawah
nama donatur sebelumnya yang juga bernama sama tapi nyumbang sepuluh rebu.

Besok paginya, usai sholat subuh, sepertiiii biasa K bilang, "Pa beli jajan Pa."

Ups. Kesemmmpatan nih. Aku lalu minta tolong Mama K cariin toples bening
dari plastik, dan dapat. Di bagian luar toples kutulisin SEDEKAH KEVIN pake
spidol besar warna hitam.

Kevin lalu kupanggil ke ruang tamu, berdua saja. “K, ini toples
sedekahmu.”kataku, "Dengarin. Mulai sekarang, setiap separoh dari uangmu
dimasukin kesini ya? Disedekahin.”

Kevin senyum lebar, mata jelinya berbinar-binar, lalu mengangguk.

Aku terusin, “Jadi kalau kamu minta Papa uang jajan, trus Papa kasih dua
rebu, berarti yang serebu kamu masukin toples sini. Kalau Papa kasih uang serebu,
berarti yang lima ratus masuk sini. Ngerti ya?”

Kevin mengangguk lagi dengan cepat. “Trus uang sedekahnya ini mau kita
kasih ke siapa?” tanyaku. Kevin yang duduk agak tidur-tiduran di kursi ruang tamu
sambil kakinya diangkat-angkat, dengan tertawa-tawa menjawab, “Hehehe.. Ngga
tahu.”

“Ya kita kasih ke masjid." kataku, "Ke teman-temanmu yang susah, ke orang-
orang miskin, ke siapa saja terserah kamu.”

Kevin mengangguk lagi. Sepertinya ia mengerti.

“Ya sudah, ntar toples ini Papa taruh di atas tv ya.” Lalu aku ngeluarin
selembar uang dua ribuan (sebenarnya aku mau tukerin uang ini dengan dua
lembar uang seribuan, tapi Mama K ngga setuju "biar kita liat yang seribu
dimasukin toples apa engga").

“Nah K, ini, dua ribu buat kamu. Sana buat jajan.” Kevin lalu pergi ke luar
rumah, mungkin beli snack-snack kesukaannya, sementara aku liat tv. Acara tv
kalau pagi-pagi begini ada berita, tayangan gosip juga ada, acara pengajian juga ada.
Pilih yang bermanfaat.

36 | P a g e
Ngga lama kemudian Kevin masuk rumah lagi. Di tangannya ada dua
bungkus snack jagung rasa coklat seharga lima ratusan.

“Ini Pa.” kata Kevin sambil menyerahkan uang sedekahnya seribu rupiah,
kembalian dari warung tadi. “Alhamdulillah." ternyata Kevin faham."Papa masukin
ya.” kataku sambil masukin ke dalam toples. Terus Kevin balik badan dan kembali
ke luar bersama teman-temannya.

Tiba-tiba Kevin balik lagi. “Paaa.” Sambil tersenyum lebar dan bangga, ia
mengacungkan potongan sedotan kecil, yang di dalamnya digulung uang seribu
rupiah. Oalah dapat hadiah! Sedotan kecil berisi uang itu diperolehnya dari dalam
salah satu snack yang dibelinya.

“Subhanallah.” kataku sambil memegang sedotan berisi uang itu. Wah


benaran dapat hadiah, hihihi. “Tuh kan, baruu saja kamu sedekahin seribu, duitnya
langsung balik lagi.” kataku.

“Itu masukin toples juga saja, Pa.” usul Kevin. “Disedekahin lagi?” Kevin
ngangguk dengan yakin, sambil mengunyah-ngunyah snack jagung rasa coklatnya.

Aku lalu membuka toples dan memasukkan uang itu, sementara Kevin
melangkah keluar, kembali ke halaman bersama teman-temannya. Subhanallah,
mudah-mudahan ini awal yang baik. Bahwa ada pelajaran yang ingin ditanamkan
ke Kevin hingga ia kelak dewasa, bahwa ada hak orang lain disetiap rejeki yang ia
terima.

Ya Allah kabulkan lah doa kami semua orang tua, yang ingin anak-anak yang
diamanahkan kepada kami menjadi anak-anak yang beriman dan beramal soleh,
yang selalu menjaga sholatnya, dan selalu menyisihkan sebagian rejekinya untuk
sedekah.

*catatan:
Sebelum berangkat sekolah, Kevin menyisihkan lagi seribu uang sakunya ke dalem
toples. Terus sampai sekolah dia beli snack jagung yang sama seharga lima ratus,
dan di dalemnya dapat gulungan uang seribu lagi di dalem potongan sedotan.
Alhamdulillah.

***

37 | P a g e
Cowok bawah cowok tengah cowok atas

P
ernah liat ya gambar otak laki-laki yang isinya ternyata sebagian besar
SEX? Memang cuma jokes saja sih, eh tapi ngga salah juga tuh. Ada
benarnya juga. Cowok-cowok pertama kali liat gambar itu pasti pada
ngakak-ngakak kalau liat gambar itu sambil tepok jidat "eh iya kali ya?" Wajah jadi
memerah dadu, tersipu malu.

Ngga usah dimasukin ati lah soal jokes itu, tapi khusus untuk hari ini saja,
mari kita anggep jokes itu benar. Atau paling gak ya sebagian besar cowok seperti
itu ya. Anggep lah 75% cowok begitu. Kurang ya? Oke deh anggep saja 85% cowok
seperti itu.

Nah ternyata nih gan, sudah cowok dikaruniai otak kaya gitu, eee ternyata
cewek-cewek di kanan kiri kita memanfaatkan itu. Dengan dalih "Kita dikaruniai
keindahan kok, ya disyukuri dong." Jiyaaaah jlebb jlebb jlebb. Mereka tahuuuu saja
kalau cowok bakal tertarik ama body mulus dan sexy. Karena itu diumbarlah
kemana-mana. Mulai di lingkungan kerja, lingkungan pemandangan sehari-hari,
temen gaul, temen online, dan semua yang ada di media, koran, majalah, televisi,
mulai dari selebritis, public figure, pembawa berita, iklan dan lain-lain. Cuma radio
doang yang ngga mamerin paha mulus.

Itu cuma yang mempertontonkan body saja ya? Belum lagi cewek yang
pedekate terang-terangan atau sembunyi-sembunyi, meskipun si cowok ini sudah
beristri. Berat ya jadi cowok. Sudah dihajar dengan pemandangan-pemandangan
erotis setiap hari, masih digempur lagi ama rayuan-rayuan dan pedekate. Apalagi,
kalau ni cowok (walaupun diketahui sudah beristri) ternyata sudah mapan, kaya,
karir bagus, penghasilan melimpah, terkenal. Apalagi, ganteng pula. Pasti makin
banyak yang ngincer. Semakin tinggi score nya, tentu saja semakin besar godaannya.

Ada tiga tipe cowok dalam menghadapi situasi di atas.

38 | P a g e
1. Cowok Atas.

Cowok ini sudah ada di derajat taqwa yang lebih tinggi dari kita-kita nih. Isi
kepalanya beda, bukan sex melulu tapi diganti dengan ibadah-ibadah dan ibadah.
Seluruh hidup dan mati nya semua tercurahkan hanya untuk ibadah kepada Allah.
Apa ngga ada sex nya? Ya ada, tetep porsi besar juga (hahahaha tetep ya namanya
juga cowok) tapi sex nya dalam rangka ibadah. Jadi tentu saja hanya untuk yang
halal baginya. Ya itu untuk istri tercinta nya saja. Ah so sweet. Mudah-mudahan
semua cowok yang baca notes ini bisa jadi Cowok Atas semua, amin.

2. Cowok Tengah

Nah ini kita nih (kita? elo kali, gue engga) wkwkwkwk . Cowok tengah ini
cowok-cowok biasa yang hmmhhh masih saja suka liat yang ngga halal buat
matanya, tapi demi Allah dia lagi belajar untuk menjaga pandangannya. Menjaga
perbuatannya. Melawan dorongan-dorongan di kepalanya yang meledak-ledak.
Beraat banget errgghhh.

Misalnya di jalan ada cewek sexy. Ujung mata kita liat tuh. Sedikit. Trus
astaghfirullah. Tapi ternyata masih saja dibisiki setan, "Eh kayanya dia celana nya
pendek banget deh itu tadi." Terus si cowok tengah ngeliat lagi, bukan cuma melirik
tapi memastikan. E iya benar bok, Memang pake hotpants. Astgahfirullah
astaghfirullah. Setan masih bisikin lagi, "Eh kayanya dia ngeliatin terus." Terus si
cowok tengah penasaran lagi ah masa sih. Begituuuu terus si setan membisikin. Tapi
cowok tengah masih inget Allah. Masih sayang ama hapalan-hapalan Qur'an nya
yang ntar bakal rontok berguguran kalau dia tidak bisa menjaga pandangan.

Buru-buru sadar. Buru-buru liat arah lain. Ngga peduli bisikan setan.

Berat banget kan? Apalagi tipe cowok tengah yang imannya naik turun. Tapi
walau berat, cowok tengah tetap berusaha memilih jalan yang sukar ini. Semoga
Allah yang Maha Pemurah mau mengampuni dosa-dosa hambaNya yang teruuus
mau berikhtiar di jalan yang lurus.

3. Cowok Bawah

Cowok bawah ni siapa? Ini kita juga. Eh kok nuduh. Huss belum selesai
ngomong. Maksudku ini kita duluuu sebelum kita kemudian jadi Cowok Tengah.
Cowok bawah ini penikmat sex sejati. Dia bangga dengan isi otaknya sesuai gambar.
"Gue banget tuh wakakak." katanya sambil tos ama teman-teman cowoknya. Ya gitu
deh, namanya juga cowok, begitu dalihnya.

Ketika ada yang mulus-mulus sexy di sampingnya, langsung dipelototin.


"Huiih mulus amat." Bahkan walaupun dari jarak 10 meter, dia bisa liat tahi lalat tuh
cewek di mana, langsung bisa nebak rambut nya tuh cewek diwarnai apa, ukuran

39 | P a g e
bra nya berapa, parfum apa yang dipakai.Kalau bisa kenalan malah mantap
baginya.

Bagi Cowok Bawah yang tajir, karir bagus, kaya, waddduuh dia bisa dapatin
siapa saja cewek yang dia mau. Tentu saja modal duit beli sana sini. Tapi kalau
cowok bawah yang sudah tajir, karir bagus, kaya eh ganteng eh terkenal pula,
jiyaaaaaah ngga usah pake duit, bakal banyak tuh cewek-cewek yang mengerumuni.

Kalau ada cewek yang pedekate, ngga pake lama, langsung saja diemplok
(ditelen). Glek. Hebat, katanya kalau bisa ngedapetin. Cowok bawah ngga punya
benteng sama sekali. Kalau cowok tengah iman nya naik turun. Cowok bawah ini
imannya keluar masuk. Kadang masuk, kadang keluar, ee bahkan ngga masuk-
masuk lagi. Hadeeeeuuhh. Kalau cowok tengah berusaha bersusah-susah payah
memilih jalan yang sukar, cowok bawah justru cari yang gampang-gampang saja
deh. Gampang bagi dia, gampang bagi setan juga.

Misal nih di mall, ada cewek abege pake baju sexy. Setan pun bisikin. "Eh
sebelah ada cewek yang.." Si setan belum selesai bisikin, si cowok bawah sudah
dapat tuh nomor hp si abege. Setan pun sampai tepok jidat saking frustasi nya,
"Lama-lama pensiun dini gue." batin si setan.

Sehubungan ama jalan yang sukar dan jalan yang gampang, ada nih Firman
Allah dalam Surat Al Balad ayat 8 sampai 11. Sudah pada apal kan? Ada di juz 30
soalnya, biasanya sudah pada apal.

Alam naj'al lahu 'aynayn

Walisaanan wasyafatayn.

Wahadaynaahunnajadiayn.

Falaa iqtahamal'akuabah.

Artinya:

Bukankah Kami telah memberikan kepadanya dua buah mata, lidah dan dua buah
bibir.Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan (yang dimaksud dengan
"dua jalan" ialah jalan kebajikan dan jalan kejahatan). Tetapi dia tiada menempuh
jalan yang mendaki lagi sukar.

Kesimpulan

Kesimpulan ini buat cewek-cewek, ibu-ibu, mbak-mbak, ya ukhti fillah, kaum


hawa yang dimuliakan Allah. Sudah tahu kan bagaimana suami-suaminya? Masuk
cowok atas, tengah atau bawah. Kalau termasuk cowok atas ya Alhamdulillah.
Mudah-mudahan si cowok atas ini ngga pernah berhenti menariiiik teman-
temannya cowok tengah untuk segera naik ke atas. Amin. (kalau teman-teman

40 | P a g e
cowok mau share tulisan ini kemana-mana, berarti bisa jadi kamu cowok atas yang
kumaksud).

Gimana kalau si suami ternyata Cowok Tengah. Bismillah, ayo didukung.


Doain doain dan doain terus. Ciptakan kehangatan di rumah, sehingga istri bisa jadi
benteng keluarganya dari api neraka. Bahwa ketika pulang ke rumah, suami yang
kebakaran di luar tadi, langsung nyesss adeeemmmmm. Baiti jannati, rumahku
surga ku yang sebener-benernya.

Bayangin kalau si suami di luar babak belur, bertahan sendirian menghadapi


semua godaan di atas. Allah Allah Allah, terus saja dia berdzikir melawan godaan
setan bertubi-tubi, eh sampai rumah istrinya dasteran lusuh, bau kecut, muka
berminyak, rambut rol-rolan. Eeeeh marah-marah pula, "Papaaaaa... jam segini baru
pulang!! Ga tahu apa akuua galon abis?? Memang nya aku yang disuruh angkat-
angkat? Pengen istrinya jadi kuli!!" Si suami cuma glek, ngelus dada, sambil
ngeliatin lengan gede istrinya teracung-acung berotot kaya kuli.

Yuk Bu, Yuk Mbak, disupport suami nya.

Nah sekarang gimana kalau ternyata si suami termasuk Cowok bawah? Siapa
yang mau punya suami cowok bawah!!!???

Ngacung?

...

Gak ada ya? Semua ga ada yang mau.

Kembali, pantaskan diri dulu. Kan udah baca Lima Hal Yang Sebenarnya Kita
Tahu. Banyak-banyak berdoa. Doain doain doain doain doain suami masing-masing.
Karena nngga ada yang tahu, sebenar nya masuk cowok bawah apa cowok tengah
atau cowok atas. Yang penting perbaiki sholat, jaga aurat. Tentu saja si istri gak mau
suami nya di luar sana terbius oleh banyak cewek yang memamerkan aurat-aurat.
Karena itu si istri juga jangan berlaku sama.

Kalau si istri seneng jalan-jalan di mall pake tanktop dan hotpants, pake baju-
baju ketat, bangga ama kemolekan tubuhnya, yaah kemungkinan (kemungkinan lho
ya) suaminya tipe Cowok Bawah. Ya dong. Dia ngga mau suaminya lirik-lirik cewek
lain. Tapi dia sendiri seneng dilirik cowok-cowok lain. Ooo tidak bisa, kata Sule.
Kemungkinan besar suaminya memang Cowok Bawah.

Tulisan ini intinya, minta dukungan.

Ladies, support kami, para cowok-cowok yang lemah ini, untuk selalu ada di
jalanNya.Mudah-mudahan setiap usaha kita mendekatkan diri, diberi kemudahan-
kemudahan oleh Allah SWT.

***

41 | P a g e
Menikmati Hidup Yang Bagaimana

S
ering banget pertanyaan diajuin ke aku, "Kok naik motor Bah? " Ngga
bawa mobil Gan? "Hujan-hujan kok naik motor? "Mobilnya kemana?"
dan sebagainya. Bahkan pagi ini sudah dua orang yang nanya. Kemaren
sore sudah tiga yang nanya gitu. Biasanya aku akan jawab, "Tanggal tua." atau "Lagi
bokek." atau "Gak ada duit." Hahahaha, terus kami tertawa bersama.

It's a joke, right?

Semua juga tahu kalau itu cuma jawaban iseng, celetukan lucu, guyonan
sehari-hari. Bensin mobil sebulan buat dipakai ngantor tiap hari tuh ngga nyampe
400 ribu. Serius. Jarak dari rumah ke kantor memang cuma kurang lebih 14 km.
Bolak balik 28 km.

Nah 400 ribu itu juga sudah plus seminggu sekali silaturahim ke orangtua,
yang jaraknya cuma ga nyampe 11 kamu dari rumah. Karena itu lah jawaban2ku di
atas memang bener-bener cuma joke.

Yang jadi masalah adalah ketika pertanyaan tadi setelah kujawab berubah
menjadi, "Waah berarti manajemen keuangan lo jelek."

Dowweeeeng. Astaghfirullahaladzim. Apa iya seburuk itu aku? Ngga bisa


ngatur duitku sendiri.

Jadi gini Gan.

Pertama-tama positif thinking always. Bismillah, yuk kita mulai belajar dr


sekarang (kita berarti termasuk aku nih) untuk tidak menjudge orang lain dari
luarnya doang. Kan sudah pada baca notesku yang Orang Di Sebelahmu.

Kedua, hidup ini pilihan. Ada temen yang punya mobil bagus, tapi
ngantornya naik kereta api tiap pagi. Apa kita langsung mikir "Tuh orang bego

42 | P a g e
ngatur duit sih." Tuh orang ngga menikmati hidup banget sih." Ya belum tentu, dia
memang memilih untuk naik kereta api dengan alasan ini itu itu ini yang kita ngga
tahu.

Ada temen yang ngantor naik sepeda kayuh, coba. Bike to work. Di rumah
punya mobil, tapi dia memilih berkeringat supaya sehat dan tidak berpolusi.
Kebetulan beliau ini duda. Sebagian tetangga malah mikir, "Oo dia nyamar, pura-
pura ngga kaya, untuk menghindari calon istri yang matre." Jiyahahahaha.

Ayolah, hidup ini pilihan.

Kita kan ngga tahu, kenapa seseorang memilih hidup lebih sederhana ketika
sebenarnya harta dia melimpah. Mungkin (mungkin lho ya, karena kita ngga tahu)
dia merasa bersenang-senangnya sudah cukup laah selama ini. Sekarang dia
memilih untuk bersenang-senang di awal bulan, dengan bersedekah,
menyenangkan banyak orang-orang miskin, banyak anak-anak yatim.

Ah hidup kok ngga dinikmati.

Sekali lagi hidup ini pilihan. Apa salah orang yang menikmati hidup dengan
hartanya. Engga salah dong, lha wong duit-duitnya sendiri. Tapi ada juga yang
menikmati hidup dengan menyenangkan orang lain. Yuk kita lihat contoh-
contohnya.

Duit ada, pengen makan di restoran, ngemall, sekali makan di pizza hut abis
250 ribu. Ya ga papa sesekali (atau tiap hari) nyenengin anak istri. Lagian itu duit-
duitnya sendiri, ngga nyolong dan makanannya pun halal. Its ok. Kenyang dan
puas.

Duit ada, pengen makan di rumah pake tempe penyet masakan istri. Abisnya,
yaah.. kalau dihitung-hitung mungkin cuma 10 ribu. Terus yang 240 ribu
disedekahin ke 24 orang miskin lain di kanan kirinya. Lho ya ngga papa, malah
lebih sueeeeeneeeeeeeng di hati daripada ngabisin makanan mewah sendirian. Yang
kenyang dan puas bukan kita sendiri lho, tapi banyak orang lain.

"Apa yang bermewah-mewah lo kira ngga sedekah?"

Engga engga. Aku ngga pernah bilang gitu. Aku kan bilang dari awal tadi,
pertama, positif thinking always. Sekali lagi aku ngga pernah nyalahin yang
menikmati hidup ini dengan bersenang-senang, karena banyak teman-temanku
yang kaya raya tapi memang sedekahnya bleng bleng bleng. Salut buat kalian.

Soal kaya raya sekarang kita coba tengok Rasulullah Muhammad S.A.W. sebaik-
baiknya manusia. Contoh kita nih. Apa Rasulullah miskin? Lho engga. Beliau kaya
raya. Seluruh jazirah Arab dalam genggamannya lho. Tapi Beliau makannya kurma
tiga biji ama air putih. Kadang tiga hari ngga makan. Ketika sahabat-sahabat lapar,
perutnya sampai diganjal batu. Rasulullah justru perutnya diganjal batu tiga.

43 | P a g e
Ketika seorang sahabat diundang makan-makan di sebuah negeri, Beliau
menolak soalnya langsung inget Rasulullah yang sudah tiga hari makannya cuma
roti gandum.

Pasti kita akan kembali bilang, "Yaah itu kan Rasulullah. Nabi. Orang yang
bebas dari dosa. Kita mana bisa niru Beliau." Hmmmhh iya ya. Kita belum bisa lah
zuhud kaya Beliau, yang memang sebaik-baiknya teladan. Kita jauuuuuuh super
jauh dari Beliau. Sekarang tinggal pilih, apa kita mau jalan menjauhi teladan Beliau,
atau kita berusaha jalan mendekati?

Ayo liat diri kita sendiri. Kita menjauhi apa mendekati? Kita jalan ngadep
Beliau, atau memunggungi Beliau? Let's think.

Teman-temanku pasti mencibir, "Halah sQu, pake ngomong soal zuhud


segala. Gimana dengan kebiasaan ngopi mu di Starbucks? Baju-baju mahal.
Sneakers-sneakers bermerk?"

(_ _") Itu dulu boss. Jangan diungkit-ungkit lagi. Semua juga tahu seborjuis
apa masa lalu ku. Semua kan belajar.

Apa ngopi di Starbucks ngga boleh? Boleh dong, selama ditraktir temen
(hahaha). Tapi kalau akhirnya tahu Starbucks punya Israel mah mending kagak dah
:p

Apa pake baju mahal ngga boleh? Boleh dong, selama memang bagus, awet
dan cocok dan tidak jadi pamer (sombong) karena merk nya.

Apa pake sneakers bermerk internasional ngga boleh? Boleh, selama memang
awet, enak di kaki, jaminan mutu dan sekali lagi ngga jadi sombong karenanya.
Setuju ya?

"Yah lo mah sudah puas duniawi, makanya sekarang bilang gini."


Alhamdulillah kalau dibilang puas duniawi, padahal ya belum juga. Masih banyak
mimpi-mimpi pengen ini pengen itu. Boleh dong mimpi. Tapi kita ganti mimpinya
dengan yang manfaat, bukan mimpi buat diri sendiri.

Ah jadi inget Aa Gym. Guru kita semua. Yang kemudian dicela-cela karena
poligami-nya, tapi kita jadi lupa ama kebaikan-kebaikannya yang lain. Beliau bilang,
masih kuinget terus nih, dan teman-teman juga kudu inget banget. "Orang kaya itu
adalah orang yang bisa bermanfaat, berguna buat orang lain."

Jlebb.

Itu saja (sambil menghela napas).

Semoga bermanfaat ya. Mohon maap, ma'aaaaaaaaaapp benar kalau salah


kata. Yang nulis ngga lebih baik daripada yang baca kok. Kalau ada salah dengan
senang hati dikritik dihajar babak belur, Sami'na wa atho'na (kami mendengar dan
kami patuhi).

***

44 | P a g e
Pria Pejalan Kaki

H
ari itu hari sabtu atau minggu, seperti biasa kalau lagi di rumah, siang-
siang, biasanya aku ngimamin sholat di musholla kampung. Hari itu aku
pake kopiah haji putih rajutan ala Ustadz Arifin Ilham gitu (cuma
wajahnya ngga seganteng beliau), pake baju koko putih, ama sarung putih.

Selesai adzan, aku sholat sunnah qobliyah dzuhur, sambil menunggu jamaah-
jamaah berdatangan. Ketika itu lah ada mas-mas yang usianya mungkin sebaya atau
lebih muda dari aku, pake kemeja dimasukin, pake celana jins, pake topi dan kaca
mata item. Dia bawa tas dan sebuah map. Si mas-mas ini lalu ambil wudhu. Tas,
topi, kacamata dan lain-lain tadi dia copotin dan ditaruh di dekatnya. Ia kemudian
sholat sunnah juga.

Selesai dia sholat, terus nyalamin aku, sambil senyum. Hormaat sekali
gayanya, andap asor, dan rendah hati dengan menganggukkan kepala dalem gitu.
Aku pun membalasnya demikian.

Sambil menunggu jamaah berdatangan, aku puji-pujian di micropon, "Ya


Nabi salam, alaika. Ya Rosul salam, alaika. dan seterusnya." diikuti anak-anak kecil
yang sudah pada berdatangan. Eh aku kalau baca ini kadang suka nangis sendiri,
mungkin karena suaraku sendiri yang mendayu-dayu hihihihi.

Lirak-lirik ternyata sudah lumayan banyak anak-anak dan ibu-ibu yang


masuk musholla. Jam-jam segitu memang ngga ada jamaah bapak-bapak, karena
sabtu minggu mereka kerja.

Lalu aku berdiri, baca iqomah. Trus aku persilakan si mas-mas tadi untuk
ngimamin, "Monggo? Mas?" Dia menolak halus dengan tersenyum dan menyuruh
aku saja, "Monggo." katanya sambil menunjuk dengan jempol. Kami pun sholat
berjamaah.

45 | P a g e
Cerita yang biasa ya?

Tapi betapa kalau dipikir-pikir nih Gan, betapa banyak orang di jalan, yang
kalau dgr adzan ngga berenti mencari masjid terdekat? Atau kalau kita lagi di mall,
jam dzuhur jam ashar cuek saja. Dengan alasan ah musafir ini ntar saja di jama'
qosor ama ashar. Atau lagi nonton bioskop yang jam 12 siang.

Trus sholat dzuhurnya kapan? Mepet-mepet nanti jam dua-an kan, atau
setengah tiga? Atau lagi wisata, ntar saja nyampe rumah masih ada waktu ashar.
Dzuhurnya masih bisa di-jama'. Hmmmhhhhhh.

Tapi si mas-mas ini tadi engga gitu ya. Dia beda ama kita-kita yang masih
lalai mementingkan urusan dunia daripada panggilan adzan.

Dia, si mas-mas yang aku ngga tahu kerjanya apaan. Yang jalan kaki bawa tas
gede dan map yang mungkin isinya penting bagi dia. Yang ngga tahu mau
memasarkan apa.

Ah aku jadi kudu nangis.

Terus, abis sholat itu, masih di atas sajadah imam, aku berdoa buat dia.Ya
Allah, buat mas itu ya Allah. Karuniai rejeki yang banyaaak yang
barokaaaaah.Diberi kesehatan selalu, Diterima semua amal ibadahnya dan
diampuni dosa-dosanya.

Aku ngga kenal dia. Kita cuma sama-sama satu musholla di suatu masa.Insya
Allah, mudah-mudahan, mudah-mudahan doa nya nyampe, soalnya kalau
mendoakan orang lain tapi orang itu ngga tahu kalau didoain, konon doanya
mustsajab.

Kita ngga tahu lho dia itu orang apa malaikat. Yang jelas Allah menitipkan
hidayahNya buat ku, dan buat kita semua (melalui catatan ini) lewat si mas-mas
bertopi, berkacamata hitam itu.

Semoga ada pelajaran yang bisa dipetik ya Gan.

46 | P a g e
Anak-anak Yang Belajar Sedekah

D
i kampung ku sini, di kanan kiri rumahku banyak anak-anak kecil
teman-temannya Kevin yang juga murid ngaji nya Mama K. Cuma
kalau ngga ngaji, anak-anak itu sambil bermain-main di rumah, juga
sering ngobrol-ngobrol ama aku. Dan mereka ini seneng banget kalau kudongengin
apaaaa saja. Ya agama, ya bola, ya planet-planet, ya negara-negara. Anything yang
mereka mau tanyain.

Nah aku tuh pengen ngajarin mereka tentang sedekah. Sesuatu yang
mungkin (mungkin lho ya) luput dari pendidikan anak-anak kecil di sekolah.
Diajarin sholat iya, puasa iya, tapi sedekah?

Mama K ngajarin sedekah sih, kalau jumatan murid-murid ngaji yang cowok
kudu sedekah di kotak masjid. Lagian mereka lho anak-anak ga punya. Bukan kaum
the have di komplek-komplek elit. Sedekahnya pake duit dari mana, uang saku nya
saja sedikit banget.

Terus aku ceritain lah di depan anak-anak ini, waktu mereka ngumpul di
ruang tamu rumahku, pas mereka lagi main siang-siang, terus aku dongengin.

Aku bilang ke mereka, "Siapa di sini yang pengen kaya? Pengen bnyk duit?"
Terus mereka pada ngacung. "Kalau mau dapat banyak rejeki, rejeki sehat, rejeki
duit dan lain-lain ya harus sedekah."

Mereka bengong. Mungkin mikir mau sedekah apaan?

47 | P a g e
"Kalau punya duit ya sedekah, kalau ngga punya duit? sedekah yang paling
mudah itu mesem. Senyum ke temennya." Terus kucontohin, senyum lebar yang
muanis.

Mereka pun saling senyum ama tengok kanan kiri.

"Coba kalian liat abah (aku). Kalau ketemu abah, abah mesem ngga?"

"Nggih bah." jawab mereka serentak. Terus mereka pun saling bercerita
sahut-sahutan, pengalaman masing-masing ketika di jalan ketemu aku. Walau aku
di mobil, mereka jalan, kalau ketemu pasti aku angkat tangan ama senyum.

"Kalian tahu Guk Samsun (tukang becak) yang punya musholla di sana itu?
Guk Samsun kalau ketemu abah, pasti nyapa, angkat tangannya, sambil bilang
assalamualaikum."

Terus mereka niruin, angkat tangan, senyum lebar dan bilang


assalamualaikum. Terus ada latihannya juga, kaya drama gitu.
Hihihihi. Satu persatu kusuruh latian, ketika jalan, hadap-hadapan ama temen terus
harus bersikap gimana. Hihihihi, pada ngakak-ngakak njungkel-njungkel gitu.

Mereka akhirnya pada dulu-duluan bilang assalamualaikum.


"Disik-disikan ta bah?" (dulu-duluan). Aku bilang,"Iya, assalamualaikum itu kan doa
lho." Terus kujelasin artinya.Kujelasin juga kalau siapa yang nyapa duluan, itu yang
paling dekat ama Allah.

Dan akhirnyaaa....

Kemarin sore pas aku pulang. Aku masih di mobil, disambut anak-anak kecil
buanyaaaaakkkkk.

Assalamualaikum.

Assalamualaikum.

Assalamualaikum.

Ama angkat tangan. Ama senyum lebar. Bisa bayangin ngga apa yang
kurasain. Sueeenneeeeng banget.

Hari itu alhamdulillah, dongengan ku dipakai ama mereka hihihihi.


Mereka, anak-anak kecil dari bukan golongan berada itu, sudah belajar sedekah
lewat senyum dan mendoakan orang lain.

Allah ngga pernah ingkar janji. Allah akan membalas sedekah mereka dengan
berbarangkali lipat, Insya Allah. Amiinnn.

***

48 | P a g e
Edisi Untuk Orang Tua

A
da cerita yang dulu pernah kutulis di status facebook ku, ntah tahun
berapa, mungkin ada yang masih ingat, tentang Pak Haji kaya raya
yang ibu kandungnya nenek-nenek kurus, ditempatkan di sebuah
gudang tanpa jendela, berlantaikan tanah, tidurnya di balai bambu tanpa kasur,
campur dengan ayam-ayam.Kompornya berupa tungku kayu bakar.Masak-masak
sendiri, makan-makan sendiri, hanya dijatah (kalau ngga salah) tiga ribu rupiah per
hari.

Pernah cerita kan ya tentang itu? Baru-baru ini aku menjenguk si nenek, yang
mengeluh betapa peliiiiiiiiiiiiiiit anaknya. (huruf i nya memang banyak, karena si
nenek juga bilangnya gitu). Aku bilang ke si nenek, "Yang sabar ya Nek.Nanti nenek
Insya Allah diganti rumah di surga yang bagus ama Allah." Ah sQu sok tahu. Ya itu
kan doa. Masa ngga boleh mendoakan yang baik. Mudah-mudahan kesulitan-
kesulitan yang diderita si nenek sekarang diganti dengan diampuninya dosa-dosa
beliau di masa lalu.

Dari ceritaku di atas, mari kita simpulkan bersama-sama, kepada siapa


pertama kali kita bersedekah. Sedekah atau sedekah itu macam-macam ya, ada
zakat, ada infak, ada tahajud, ada dhuha, ada beramal soleh, ada senyum dan lain-
lain. Semuanya menolak bala, mendatangkan rejeki, dan segala kebaikan-kebaikan
lain dunia dan akhirat. Setelah sedekah wajib kita ke keluarga kecil kita, coba deh ke
orang tua dulu.

Banyak ya cerita-ceritaku tentang memuliakan orang tua.Sering kuulang-


ulang ditulisan-tulisanku yang lain, bilang sbelum sedekah bleng-bleng kemana-
mana gede-gedean, sungkem dulu ke orang tua. Mohon restu dulu. Allah ridho
kalau orang tua ridho kan? Kita semua sudah tahu surga di bawah telapak kaki ibu,

49 | P a g e
tapi kadang kita cuma nganggep itu slogan biasa yang bisa ditebus dengan sungkem
setahun sekali kalau lebaran. Abis itu ngilang lagi, "See you next year, mom."

Yeah kadang kita memang berdomisili jauh dari orangtua kita ya, sehingga
pulang kampung memang cuma bisa setahun sekali atau dua tahun sekali.Tapi
jangan hanya dengan sungkem terus merasa kita sudah berbakti.Bukan kah kita
harus selalu berbakti pada orangtua, bahkan hingga mereka meninggal nanti.

Terus gimana sQu?

Pertama: Senangkan hatinya.

Jalin hubungan yang selalu baik, selalu hangat dan selalu rukun ama
orangtua. Meskipun jarak jauh,meskipun orangtua sifatnya nyebelin,dan meskipun-
meskipun yang lain. Telpon, ngobrol, nanya kabar.Orangtua kita cuma dua, dijaga
benar supaya hati mereka senang. Kasian sudah pada sepuh, dulu mereka susah
mendidik membesarkan kita, sekarang kita sudah gede, waktunya kita senang-
senangkan mereka.

Dengan beli-beliin sesuatu,dengan ngajak jalan-jalan, dengan ngasih hadiah-


hadiah? Gitu boleh.Tapi yang paling penting sih, hatinya tenang, hatinya senang.
Jangan sampai kita sudah merasa baik, merasa soleh, tapi orangtua diam-diam
sedih, jengkel, geregetan karena kita kurang berbakti padanya.
Bismillah, semoga kita bisa jadi anak-anak yang bisa membuat hati orangtua kita
selalu senang.

Kedua: Cukupi kebutuhan dunianya.

Sandang, pangan dan papan nya. Seperti yang kubilang kemarin, kalau
orangtua sudah kaya gimana, orangtua yang ngga mau dikasih lagi. Ya sudah,
sedekahkan saja jatah orangtua kita ke yang berhak, misalnya masjid, anak yatim,
fakir miskin dan lain-lain dengan mengatasnamakan kedua orangtua kita.

Gimana kalau si orangtua anaknya banyak, tapi ngga semua anak-anaknya


ngerti. Misal kita sudah menanggung orangtua banyak,tapi saudara-saudara kita
yang lain ternyata ongkang-ongkang ngga pernah bantu apapun. Aduh, biarin saja
kale. Tiap orang kan beribadah masing-masing. Yang mau mendekatkan diri ke
Allah ya silakan. Yang ngga mau ya silakan. "Bunda, itu gimana sih Kak Amir kok
ngga pernah kirim uang ke Bunda. Kebangetan banget." misalnya.

Si Bunda akan bilang, "Sudah ngga usah dipikirin, Samsul." Ceritanya si anak
soleh namanya Samsul, "Kan kebutuhan sehari-hari Bunda sudah cukup dari kamu
dan kakak-kakakmu yang lain. Asal kan Kak Amir mu sehat, Bunda sudah bahagia
kok."

Gitu kan ya? Itulah orangtua kita. Ngga nuntut apa-apa kecuali kebahagiaan
anak-anaknya.

Soal restu orang tua, nih ada cerita td pagi, dari Ust Yusuf Mansur tentang
seorang anak (baru lulus SMP) di sebuah kota terpencil, yang satu kecamatan ketika

50 | P a g e
itu (1994) yang punya telpon cuma satu orang ya itu Pak Camatnya doang. Si anak
ini bilang Ibunya, "Bu aku pengen kuliah di Amerika."

Kata Ibunya, "Siapa yang punya Amerika?"

"Allah." kata si anak.

Ibunya bilang, "Minta sama Allah."

Sejak itu, selama tiga tahun di SMA, si anak ini ngga pernah putus sholat
malam, minta ama Allah. Sampai akhirnya lulus SMA, dia berkesempatan lulus
masuk seleksi di propinsi untuk ikut ujian bea siswa kuliah di Amerika,
alhamdulillah. Waktu itu nilainya pas-pasan. Sementara saingan-saingannya
keliatan pinter-pinter. Ada yang kacamatanya tebel banget, ngga perlu diragukan
lah keliatan kutu buku. Ada yang matematika nya jago banget. Saking tinggi
nilainya, kalau ada nilai 11, tuh anak nilainya 11 kali.

Tapi si anak ini pede saja. Bekalnya sholat malam, dan doa restu
orangtuanya. Tiap malam, doa-doanya di-amini oleh ibu nya. Dan itu sudah cukup.
Hanya saja, Allah lah pemilik segala takdir.Kadang kita berharap banyak akan
sesuatu, tapi Allah punya rencana yang lebih baik buat kita. Si anak ini ngga ketrima
ujian. Dia ngga lulus. Rejekinya belum sampai kesitu.

Si anak kemudian ikut program Padat Karya, dari Depnaker waktu itu.
Program pemerintah dimana bertujuan ngga boleh lagi ada pengangguran. Semua
anak muda kudu bekerja, walaupun cuma dapat imbalan sekedar nasi bungkus. Dan
si anak ini kerja di pantai, sebagai guide.

Dan ternyata, orang asing yang dia guide-in ini seorang profesor dari
Amerika. Setelah urusan penelitiannya tentang kelautan di Indonesia (yang dibantu
si anak tadi) selesai, dia ajak deh tuh anak sekolah di Amerika. Sekarang lagi ambil
program doktoral di sana. Subhanalloh.

Ketiga: Doain orangtua kita.

Ini yang penting nih setelah Senangkan hatinya dan Cukupi kebutuhannya.
Doain doain doain. Ngga akan diterima lho doa kita kalau ngga doain orangtua kita
dulu, ketika mereka masih hidup apalagi kelak ketika sudah meninggal. Bukankah
doa anak yang soleh bakal terus mengalir walaupun orangtua kita sudah meninggal.

Doain kedua orang tua kita setiap abis sholat. Doain juga kakek nenek kita.
Mbah buyut almarhum. Kakek nenek nya mbah buyut almarhum, dan leluhur-
leluhur kita teruus ke atas sampai Nabi Adam dan Siti Hawa. Doain juga mertua,
orangtua nya mertua, kakek nenek mertua, mbah buyutnya, dan leluhur-leluhur nya
terus ke atas ampe Nabi Adam dan Siti Hawa. Kalau kakek nenek kita sih masih
tahu namanya, bisa disebutin, tapi kalau sudah semakin ke atas kita ngga kenal, ya
sudah doain begini saja. Insya Allah nyampe.

Cuma syaratnya, doa anak soleh ya yang bisa nyampe. Terus kalau belum
soleh, buat apa berdoa dong? Ya ngga gitu. Kalau kita sayang ama orang tua kita, ya

51 | P a g e
terus berdoa sambil terus memperbaiki diri, berharap menjadi anak soleh yang doa
nya bisa nyampe dan mudah-mudahan dikabulkan Allah. Amiin amiiin.

Seperti yang sudah-sudah, yang nulis ini ngga lebih baik daripada yang baca.
Kalau ada salah-salah kata, langsung saja dikoreksi, kalau ada kurang-kurang
langsung saja ditambahin. Aku cuma bener-bener pengeeeen pengeeeeen banget,
membahagiakan orangtua ku. Pengeeeen pengeeeeeen banget, teman-temanku
saudara-saudaraku semua juga sama-sama berusaha keras membahagiakan orang
tua kita masing-masing. Mereka sudah lakukan banyak hal sejak kecil buat kita.
Coba bayangin waktu kita umur setahun gimana ya. Umur lima tahun gimana ya.
Umur dua belas tahun gimana ya. Bayangin deh. Terus, sudah pantaskah kita
memperlakukan orangtua kita sekarang?

***

52 | P a g e
Edisi Tetangga

D
alam perjalanan di Surabaya menuju Terminal Bungurasih, dalam
sebuah taxi, aku ngobrol ama supir taxi nya. Hehe biasa ya, aku
selalu gitu. Tanya sedikit, dan sopir taxinya bercerita banyak. I think
i'm a good listener kok, siapa tahu dapat ilmu baru, meskipun dari seorang sopir
taxi. Dan obrolan kami pun kemudian tertuang di sini, siapa tahu bisa bermanfaat
buat kita semua.

Si sopir taxi bercerita tentang tetangganya yang haji dua kali, sangat kaya
raya, tapi ngga pernah sedekah katanya. Ah bapak ini, orang sedekah kan ga harus
semua orang tahu? kataku. Siapa tahu selama ini dia selalu rajin sedekah tapi diam-
diam. Si sopir taxi bilang, "Sedekah apa mas, lha wong tetangga depan rumahnya
saja lho miskin ngga pernah dikasih apa-apa."

Dowweeeng.

*menghela nafas

Get the point,don't you?

Mari kita berprasangka baik pada si Pak Haji Dua Kali, bahwa mungkin dia
ini gemar sedekah kemana-mana secara diam-diam. Bleng bleng bleng. Dia sedekah
ke masjid-masjid besar. Dia donatur panti-panti asuhan misalnya. Ngga ada yang
tahu, termasuk sopir taxi, termasuk semua tetangga-tetangga yang menggunjingkan
nya selama ini. Tapi ternyata, dia tidak melakukan yang paling mudah... yaitu dia
tidak pernah menyantuni tetangga depan rumahnya yang memang miskin.

53 | P a g e
That's the problem. Akhirnya jadi fitnah kemana-mana. Dan memang
kebangetan sih ya kalau masih punya tetangga yang kekurangan tapi dia lewatkan.
Kenapa ngga tetangga-tetangganya dulu yang dia muliakan.

Misalnya ada nih tetangga yang miskin, ngga bisa makan, misalnya nasinya
tuh ternyata nasi aking, atau makannya gaplek, sementara kita makannya enak-enak
terus. Masa sih kita ngga bisa sedekah barang beras berapa gitu tiap bulannya. Eh
tapi sQu, dia miskin memang karena kesalahannya sendiri. Berani banget kalau
nghutang. Dan orangnya amit-amit nyebelin. Hmmh, ya itu ujian kita sih memang.
Tetaplah lurusin niat, kasih sedekah ke dia. Kita ngasih dia karena apa dulu? Karena
semata-mata pengen ridho Allah kan? Cuman kasih kesempatan kita buat
berdakwah tuh.

Misalnya gini, "Eh Pung, ini ane bantu-bantu insya Allah tiap bulan."

"Alhamdulillah ustad." kata si Ipung.

"Tapi ada syaratnya Pung."

"Apa ustad?"

"Sholat lagi yuk, jamaah di musholla. Dulu kan Ipung sering jamaah."

"Iya ustad."

Atau

"Banyakin sedekahnya Pung. Kalau ngga ada duit, sementara ya sedekah


tenaga. Kan Ipung dulu paling seneng tuh bantu-bantuin kalau tetangga ada
kesusahan. Ipung paling ringan tangan lah di kampung."

"Eh iya iya ustad."

"Nanti kalau ada rejeki, dikit-dikit lah sisihin, dicelengin buat sedekah."

"Iya ustad, Insya Allah."

Tuh kan. Setelah pelajaran sholat masuk, masukin lagi deh pelajaran sedekah
dan seterusnya. Jangan diem saja liat tetangga yang lagi bermasalah. Bermasalah
ekonominya maupun bermasalah ibadahnya.

Cobain ya besok-besok di tetangga masing-masing. Kadang berhasil, kadang


juga ngga. Ya ngga usah kecil hati, toh sedekah kita Insya Allah nyampe, dakwah
kita juga nyampe. Soal hasil akhir, biar Allah yang Maha Berkehendak.

Buanyak banget hadits-hadits tentang memuliakan hak-hak tetangga. Bahkan


kalau bikin masakan disuruh banyakin kuahnya,maksudnya supaya tetangga-
tetangga juga kebagian.Banyak kok ya di antara kita yang sudah gitu.
Misalnya, "Jeng Sri, ini lho aku incip-incip sop buntut." kata tetangga sambil bawa
smemangkok sop buntut.

54 | P a g e
"Aduh Bu Darmi, makasih lho yaaaa." kata Jeng Sri tadi.
Seneng kan? Nanti lain kali Jeng Sri yang kirim-kirim makanannya ke Bu Darmi.

Padahal Bu Darmi dan Jeng Sri sama-sama bukan orang miskin, tapi mereka
saling kirim2an makanan lho.Apalagi ke tetangga kita yang fakir miskin. Apalagi
kalau ternyata ada tetangga kita yang ga bisa makan setiap harinya. Apalagi
ternyata ada nenek-nenek janda miskin, atau anak-anak yatim di kanan kiri kita?

Nah sebelum mulai sedekah bleng-bleng gede-gedean ke mana-mana yang


jauh-jauh, atau ngasih pengemis-pengemis terkoordinir di jalanan, coba tengok
kanan kiri kita dulu.Yang disebut tetangga itu empat puluh rumah ya ke segala
penjuru.

Waaah di ujung kampung kita sebelah sana ada lho orang miskin yang
tidurnya cuma di tiker, misalnya. Padahal harga kasur kapuk itu berapa, dua ratus
ribu ya? Lebih murah tuh daripada rokok sebulan.

Wah ada sepupu nya anaknya paman kita (masih kerabat lah) yang
rumahnya ngga begitu jauh, yang ternyata anak yatim. Mumpung ada rejeki,
sebelum sedekahin ke panti asuhan, ah mending ya ke kerabat dulu. Kira-kira
begitu.

Ada temen yang nanya, om boleh ngga om aku sedekahin insentif ku bulan
depan ke adikku sendiri, soalnya adik ku kan anak yatim om. Terus aku bilang ya
boleh dong.

Di Surat Al Balad ayat 12-16 ada tuh:

Wamaa adraaka maa al'akuabat

Fakku raqabat

Aw ith'aamun fii yawmin dzii masghabat

Yatiiman dzaa maqrabat

Aw miskiinan dzaa matrabat

Artinya:

Tahukah kamu apakah jalan yang mendaki lagi sukar itu? (yaitu) melepaskan
budak dari perbudakan,atau memberi makan pada hari kelaparan, (kepada) anak
yatim yang ada hubungan kerabat, atau kepada orang miskin yang sangat fakir.

Tuh, ada kata-kata hubungan kerabat. Berarti Memang kudu diutamakan ya.

Ketika baru-baru ini ada temen yang nawarin ladang amal, "Yaa barangkali
minat nyumbang di tempat gue ini itu jadi donatur tetap." Addduh dengan senang
hati. Tapi, kanan kiri masih banyak tetangga yang butuh, masih banyak fakir miskin
yang keliat mata. Masa yang deket belum, yang deket masih kekurangan, sudah
yang jauh-jauh? Ya yang jauh boleh, dengan senang hati, tapi mungkin sesekali saja,

55 | P a g e
ngga sampai jadi donatur tetap yang hingga 100% sedekah kita, kita salurkan kesitu.
Kira-kira gitu. Faham ya?

Tapi gimana sQu, tinggalku di apartemen. Atau di cluster mewah. Atau


tinggalku di komplek perumahan elit yang kanan kiri nya orang-orang kaya.
Jangankan sekedar say hi tegur sapa, jangankan kenal, liat mukanya saja belum
pernah.

Hmmhh itu lah kalau kita memilih tinggal di lingkungan elit tapi elitnya yang
sampai segitu ekslusifnya, pager tinggiiiii tinggiiiiiiiii, tertutup rapat. Bahkan sela2
pager besinya pun dilas, jadi orang dr luar ga bisa ngintipppp sama sekali di dalem
ada apa.

Kalau tetangga yang kaya gitu mah ya paling ngga coba bertamu, ketuk-
ketuk, say hi lah. Masa sih ngga kenal ama tetangga kan kebangetan. Sedangkan
untuk ladang sedekahnya, pasti ada di sekitar situ pedagang bakso kek, tukang
becak kek, tukang ojek kek, pasti ada. Biasanya juga rumahnya ngga jauh-jauh dari
situ kok. Termasuk tetangga juga. Cuma biasanya dibatesin ama dinding tembok
tinggi antara komplek dan kampung. Atau jamaah masjid di deket situ, mungkin
ada yang keliatan kekurangan, marbot nya kek, atau penjaga sandalnya kek. Jangan
menyerah. Kalau kita mau melek, selalu ada orang-orang yang susah di kanan kiri
kita yang akan sangat senang jika dibantu diringankan bebannya.

Eh aku sok menggurui ngga sih? *tepok jidat* Mudah-mudahan ngga


yaaaaaaaaaa (sambil garuk-garuk tembok). Aku cuma pengen share sedikiiit saja
ilmu yang kupunya dan kutahu. Cuma pengen saling nasehat menasehati untuk aku
sndiri dan teman-temanku, bahwa kalau kita mati nih, siapa yang angkat jenazah
kita ke kuburan, kalau bukan tetangga kita?

***

56 | P a g e
Bukan Kacang yang Lupa Kulitnya

K
embali ke masa lalu yuk bentar.
Mmm.. let see. Tiap-tiap dari kita punya masa kecil, masa remaja yang
berbeda-beda. Masa-masa yang mungkin sulit, dari tingkat ekonomi
yang menengah ke bawah. Ada sih yang menengah ke atas, tapi mungkin ngga
banyak ya. Mungkin cerita-cerita di bawah ini bisa merefresh lagi sebenarnya kita
hidup buat apa.

Coba diinget-inget jaman SD dulu, ada temen (maap kalau agak-agak lupa
persisnya) yang masuk sekolah siang, ternyata paginya jualan koran dari bis ke bis
di terminal, angkat-angkat koran berharap dapat pembeli. Sementara ibunya jualan
rujak. Alhamdulillah kalau dapat uang yang ngga seberapa saja senengnya bukan
main, seperti dapat rejeki nomplok yang banyaaak sekali. Ngga nyangka ya,
sekarang jadi auditor, jadi pejabat, punya mobil. Dan mudah-mudahan beliau tetap
istiqomah dan tetap sederhana, Insya Allah.

Ada juga yang ibu nya terima jahitan di rumah, punya toko kecil, sementara
si anak tiap hari berangkat sekolah bawa termos es, menjualkan es di SD nya.
Sementara anak-anak kecil lain sekolah bawa tas bawa buku, si anak kecil ini bawa
tas, buku, dan termos es berat yang ditentengnya satu tangan. Kalau capek ya ganti
tangan satu nya. Jalan kaki mungkin sejauh 200-300 meter. Alhamdulillah sekarang
si anak SD ini juga jadi auditor, jadi pejabat, punya mobil dan serba berkecukupan.
Ngga nyangka ya.

Ada temenku si Fulan yang masa kecilnya sangat susah, rumah cuma bilik
bambu (gedek), orangtuanya tukang patri panci.Tapi si anak ini memang soleh, giat
bekerja, sedikit sedikit naik naik, sampai kemudian jadi binisman sukses. Walaupun
rumahnya sudah ditingkat dobel saking kayanya, sudah haji suami istri (bahkan
akan segera menghajikan kedua orang tua nya), mengangkat derajat adik-adiknya,
diberi pekerjaan, diberi pancing dan kail bukan cuma ikan, tapi beliau juga tidak
lupa berdakwah, bahkan kuliat juga masih sering khutbah jum'at.

57 | P a g e
Subhanallah, dia yang menurutku sudah begitu soleh dan bukan kacang yang
lupa kulitnya, ternyata masih diuji dengan begitu berat. Mungkin sangat berat
menurutku. Dan beliau bercerita dengan tetap sabar dan ikhlas. "Lha wong Nabi
Nuh saja yang sudah level nabi masih diuji ama Allah kok, apalagi cuma seorang
Fulan." katanya sambil tersenyum legowo. Subhanallah.

Kalau orang soleh kemudian kena musibah, berarti itu ujian. Kemudian kalau
dia sabar dan ikhlas, tahu kalau musibah itu sebenarnya anugerah akan diampuni
dosa-dosanya, akan digantikan dengan kemudahan-kemudahan dunia dan akhirat,
pasti dia akan bilang alhamdulillah. Kemudian dianggep lulus oleh Allah, dan naik
derajatnya menjadi lebih baik, menjadi lebih beriman.

Kalau orang yang senang bermaksiyat kena musibah, berarti itu adzab.
Kemudian kalau dia sabar dan ikhlas diadzab, tahu kalau dia selama ini keliru dan
kali ini ditegurNya, ya siapa tahu kemudian diampuni dosa-dosanya, terus
bertahubat, terus lulus dan naik derajatnya di sisi Allah. Tapi kalau dia kena
musibah malah misuh-misuh, malah mengeluh kesana sini, malah makin durhaka
dan kecewa ama Allah, ya berarti ga lulus, makin terperosok makin jauh dari rahmat
Allah, dan tinggal nunggu adzab berikutnya. Nau'udzubilah.

Coba yuk yang begitu-begitu diinget lagi. Ke masa-masa kecil kita dulu. Ke
masa-masa remaja kita dulu. Ke masa-masa yang mungkin bagi sebagian orang
mudah, tapi bagi sebagian besar cukup sulit.

Masa-masa sulit yang oleh Allah kemudian dibalik derajatnya, dari susah
menjadi menjadi mudah. Dari masa sulit menjadi masa elit. Dari masa perjuangan
menjadi masa kemenangan. Allah semua sumber rejeki itu, tapi terus kenapa berani
bermaksiyat?

Kenapa ketika seharusnya kita jadi makin mencintai Allah, kok malah kita
makin mencintai harta benda dunia tadi? Kenapa kita jadi seperti kacang yang lupa
kulitnya?

Ketika kita terlalu mencintai harta, bisa saja kemudian Allah mencabut harta
itu dari kita. Bukan karena Allah benci, tapi justru karena Allah sayang, supaya kita
inget, terus kembali kepadaNya. Coba kalau Allah ngga sayang, waaaah dibiarin tuh
kita terus bermewah-mewah, terus lupa, terus lalai sampai akhirnya meneriba adzab
yang pedih di akhirat sana. Saat di akhirat nanti baru kita inget. Baru kita nyesel.
Tapi buat apa? Sudah telat.

"Yauma idziy yatadzakkarul insaanu wa annaa lahudz dzikroo. Yakuuulu


yaa laytanii qoddamtu lihayaatii." ..dan pada hari itu ingatlah manusia, akan tetapi
tidak berguna lagi mengingat itu baginya. Dia mengatakan: Alangkah baiknya
kiranya aku dahulu mengerjakan (amal saleh) untuk hidupku ini.
(QS Al Fajr: 23-24)

Semoga ada manfaatnya ya Gan buat kita. Mohon maaf kalau ada yang
kurang berkenan, boleh dikoreksi.

58 | P a g e
Mencium Hajar Aswad

E h eh mau ngga kuceritain soal mencium Hajar Aswad? Yaaa siapa tahu
dengan berbagi pengalaman di sini bisa jadi masukan buat teman-
teman semua yang sudah niatan mau berangkat haji. Hayo ada yang
belum niat haji sekarang? Buruan niat, sekarang. Terus mulai deh nabung sedikit
sedikit. Terus dirupain emas se-gram se-gram, khusus diniatin buat haji.
Bismillahirrohmanirrohim, semoga dimudahkan buat kita semua untuk menuju
tanah suci.

Jadi begini nih agan-agan semua.

Hari ini aku mau cerita soal pengalamanku dan istriku Mama K dalam usaha
kami mengikuti sunnah Rasulullah Muhammad, S.A.W junjungan kita untuk
mencium Hajar Aswad. Ini sunnah lho ya, bukan wajib. Jangan sampai karena
sunnah lalu melalaikan yang wajib. Jangan karena sunnah, terus desak-desak pake
otot dorong-dorong orang lain, nyakitin orang lain, malah dosa ntar. Mudah-
mudahan kita dijauhkan dari yang begitu-begitu.

O iya, sebelumnya (sehubungan dengan ceritaku nanti) mau jelasin dulu soal
empat sudut Ka'bah. Ada empat rukun (sudut) di situ. Keempat sudut itu adalah
Rukun Aswad, Rukun Iraqi, Rukun Syami dan Rukun Yamani. Nah yang paling
penting dan dimuliakan dari keempat sudut itu tentu saja Rukun Aswad karena di
sudut yang ini ada Hajar Aswad, batu hitam yang diletakkan oleh Nabi Ibrahim dan
Nabi Ismail ketika membangun Ka'bah.

Ada riwayat yang menceritakan bahwa sebenarnya Ka'bah sudah ada di situ
sejak Nabi Adam, tapi kemudian hancur karena musibah banjir besar di jaman Nabi
Nuh. Lalu Nabi Ibrahim dan putranya Nabi Ismail membangun kembali di tempat
yang sama.

59 | P a g e
Dari Ibnu Abbas ra. bahwa Rasulullah SAW bersabda, ”Hajar Aswad turun
dari surga berwarna lebih putih dari susu lalu berubah warnanya jadi hitam akibat
dosa-dosa bani Adam." (HR. Timirzi, An-Nasa`i, Ahmad, Ibnu Khuzaemah dan Al-
Baihaqi).

Dari Ibnu Abbas ra. bahwa Rasulullah SAW bersada, ”Demi Allah, Allah
akan membangkit hajar Aswad ini pada hari qiyamat dengan memiliki dua mata
yang dapat melihat dan lidah yang dapat berbicara. Dia akan memberikan kesaksian
kepada siapa yang pernah mengusapunyaa dengan hak.” (HR. Tirmizi, Ibnu Msajah,
Ahmad, Ad-Darimi, Ibnu Khuzaemah, Ibnu Hibban, At-Tabrani, Al-Hakim, Al-
Baihaqi, Al-Asbahani).

At-Tirmizi mengatakan bahwa hadits ini hadits hasan. Sedangkan Albani


mengatakan bahwa hadits ini shahih dalam kitab Shahihul Jami` no. 2180, 5222 dan
6975.

Dari Abdullah bin Amru berkata, ”Malaikat Jibril telah membawa Hajar
Aswad dari surga lalu meletakkannya di tempat yang kamu lihat sekarang ini.
Kamu tetap akan berada dalam kebaikan selama Hajar Aswad itu ada. Nikmatilah
batu itu selama kamu masih mampu menikmatinya. Karena akan tiba saat di mana
Jibril datang kembali untuk membawa batu tersebut ke tempat semula.” (HR. Al-
Azraqy).

Suatu hari, aku sedang thowaf seorang diri. Muter-muter gitu. Ketika sampai
di Rukun Syami menuju Rukun Yamani, kok aku liat orang-orang berbaris rapi. Lho
lho, ternyata sedang dibuatkan antrian oleh petugas-petugas keamanan di masjidil
Harom. Aku pun langsung masuk dalam antrian. Lalu berbaris, menempel dinding
Ka'bah, lalu bergerak satu per satu mendekati Hajar Aswad.

Ada beberapa jamaah yang mencoba potong antrian (biasa lah yang kaya
gini), tapi langsung lehernya ditarik ama petugas keamanan yang guede, berotot,
hitam dan bessar sekali kaya raksasa. Huhuyy serem euy. Makanya jangan suka
main serobot, antri sana di belakang. Dan alhamdulillah, aku pun bisa mencium
Hajar Aswad walaupun sak nyuk (sebentar) karena buru-buru harus minggir,
terdesak oleh antrian berikutnya.

Gampang ya?

Ngga pake perjuangan. Hahahaha. Yeaah tapi yang model ngantri berbaris
rapi kaya gini ini memang jarang terjadi. Yang terjadi biasanya adalah ratusan ribu
orang berdesak-desakan menuju satu titik, saling sikut saling dorong. Hmmh
alhamdulillah kok ya aku diberi kemudahan tanpa harus sikut-sikutan dorong-
dorongan injek-injekan. Mari berharap nanti kita diberi kemudahan kaya yang
kuceritain barusan.

Lalu gimana dengan Mama K?

"Pa aku pengen Pa." kata Mama K.

60 | P a g e
Huah apalagi sudah kuceritain betapa mudahnya aku mencium batu itu."Ya
sudah ayo aku anterin. Tapi ngga usah maksa ya Ma. Kan cuma sunnah. Palagi
cewek, malah bahaya. Lebih banyak mudaharatnya daripada manfaatnya." Kira-kira
gitu jawabanku. Tapi Mama K tetep pengen mencoba.

(please dont try this at home hihihi pertimbangkan masak-masak dulu sebelum
mencoba untuk meniru)

Maka, ketika sudah diniatin mau ke Hajar Aswad, maka sejak Rukun Yamani,
kamipun mendekati Rukun Aswad. Tidak ada lagi antrian kaya aku.Yang ada
adalah ribuan bahkan ratusan ribu jamaah berdesak-desakan. Mau mencoba masuk,
malah kedorong-dorong sampai ngelewatin Rukun Aswad, dan ngga mungkin
ngelawan arus. Fiuuuh gagal.

Mungkin kita harus mendekati Ka'bah sejak sebelum Rukun Yamani, usulku.
Maka sejak sebelum Rukun Yamani kami mulai mrepet-mrepet ke dinding
Ka'bah.Dan perjuangan menembus ratusan ribu orang itu memang ga gampang
karena semua orang juga berebut mendekat kesitu.

Huwaaaah kami berdua terjebak di dalam pusaran. Tapi teruus saja mencoba
masuk. Di antara segitu banyak jamaah haji bertubuh besar-besar. Tinggi dan besar-
besar lho. Aku dan Mama K bagaikan dua anak kecil yang bisa menerobos di sela-
sela ketiak mereka. Sreet sreet. Mama K kupeluk di depanku, tapi pengemudinya
tetap aku. Lengan kecilku berfungsi sebagai penjaga istriku. Sreet sreet. Di kanan
otot lengan. Di kiri otot lengan. Di belakang badan orang besar. Di depan punggung
orang. Semua keras-keras. Tapi kami terus bergerak maju. Sedikit demi sedikit
mendekat. Tapi makin mendekat, himpitan kanan kiri depan belakang makkkiiiin
menyesakkan badan. Hmpppff. Tahaan tahaan.

Kurang satu meter. Hanya kurang satu meter di depan Hajar Aswad. Aku
sudah merasa ngga sanggup bernafas. Sesak. Begitu tertekan. Badanku digenceeeet
dari kanan kiri jadi semakin keciiil, semakin layu. Yang kupikirkan waktu itu adalah
istriku. Kalau aku saja sudah merasa gepeng kaya gini, gimana dengan Mama K ya?
Tulang-ulang ini sudah remuk rasanya. Sudah kaya triplek saja. Gepeng, penyet.
Bisa mati kami dua kurcaci ini digencet ratusan ribu raksasa berotot yang SANGAT
kuat-kuat.

Seketika itu juga, aku mundur, tarik Mama K kebelakang. "Nggak bisa Ma."
Sreeet sreet sreeet. Langsung mundur, makin longgar makin longgar sampai kami
bisa bernafas lega. Huuwaaaaah alhamdulillah.Basah tubuh ini oleh keringat.Ayo
ayo minum air zam zam dulu. Istirahat.Kayanya memang ga bisa nih nembus
kesana. Fiuuuh.

"Gimana Ma? Masih pengen?" tanyaku. "Masih." jawabnya. Wooooo masih


ya? Hahahaha.

Kami pun atur-atur strategi lagi. Ya sudah kita ke Multazam saja dulu.
Multazam merupakan dinding Ka‟bah yang terletak di antara Hajar Aswad dengan
pintu Ka‟bah. Tempat ini merupakan tempat utama dalam berdoa, yang

61 | P a g e
dipergunakan oleh jama‟ah Haji dan Umroh untuk berdoa/bermunsajat kepada
Allah SWT.

Rasulullah SAW bersabda, “Antara Rukun Hajar Aswad dan Pintu Ka‟bah,
yang disebut Multazam. Tidak seorangpun hamba Allah yang berdoa ditempat ini
tanpa terkabul permintaannya.”

So, kami berdua lagi-lagi mrepet ke dinding Ka'bah, melewati Hajar Aswad
yang dipenuhi jamaah, dan mendekati Multazam. Berdesak-desakan, dan sedikit
berkelok kelok mengandalkan kecilnya kedua tubuh kami. Eh berhasiiil,
alhamdulillah. Di dinding Multazam kami berdoa. Kalau ngga salah Mama K
berdoa, "Ya Allah, hamba cuma mau melakukan apa yang pernah dilakukan
Rasulullah." (maksudnya dia pengen mencium Hajar Aswad).

Tiba-tiba askar, petugas keamanan yang bergelayutan di Ka'bah memanggil-


manggil kami. Ntah memanggil atau kami yang GR sih ya, wkwkwk, tapi kami
Memang melihat dia memberi isyarat kami untuk mendekat.

FYI, semua jamaah yang thowaf bergerak mengitari Ka'bah berlawanan arah
dengan jarum jam. Tapi Hajar Aswad saat itu sungguh sangat dekat di sebelah kiri
kami. Maka aku dan Mama K pun bergeser sedikit-sedikit ke kiri, melawan arus,
sesuai petunjuk si petugas keamanan tadi.

Dan tibalah Mama K di depan batu Hajar Aswad.

Kalau orang lain harus membungkuk, lalu cukup mencium sak nyuk,
kemudian segera didesak orang-orang lain untuk pergi. Mama K justru naik, kedua
lututnya dinaikkan ke undakan di bawah Hajar Aswad. Dan bukan hanya mencium,
tapi juga berdoa di situ. Robbana atina dan seterusnya.

Aku yang menjaga di belakangnya (jaga apaan?Kalau ratusan ribu orang itu
mau dorong, bisa patah seketika punggungku) cuma bisa mengedarkan pandangan
mataku ke sekeliling. Orang-orang besar itu, orang turki orang mesir orang negro
yang berukuran raksasa itu, semua menunggu. Semua diem. Ngga ada yang dorong.
Ya Allah Ya Robbi. Terus terang, aku ketakutan."Maa sudah Maa sudah Maa..
cepetan Maa.." bisikku ke Mama K.Lha katanya mau nyium Hajar Aswad. Lha kok
pake berdoa segala. Panjang pula. Mungkin sepuluh detik lebih. Sampai kemudian
Mama K mengakhiri doa nya, kutarik minggir dan BLESSSSSS ratusan ribu orang
itu kembali berebut berdesak-desakan sikut sana sini.

Alhamdulillah.Kami berdua diberi kesempatan. Sekali lagi, pertimbangkan


masak-masak. Jangan sampai ibadah sunnah sampai melalaikan yang wajib.Kalau
mudaharatnya lebih besar daripada manfaatnya, lebih baik tinggalkan.Tapi kalau dr
awal sudah niat, dan keyakinannya kuat, bismillah.Pilihannya di tangan antum
masing-masing.

*mohon maap kalau ada salah kata, cmiiw, monggo dikoreksi,cuma mau share
pengalaman siapa tahu jadi ada gambaran buat di sana kelak ^_^

62 | P a g e
Antara Sebastian Bach, Bruno Mars atau Syekh As-Sudais
dan As-Suraim

E
h aku mau cerita nih. Jadi gini, sebenarnya cerita ini sudah kutulis dikit
di status pesbuk ku pagi ini, cuma karena field nya cuma sanggup
menampung 420 karakter doang, jadi yaaaah belum sanggup
menampung isi kepalaku yang meledak-ledak pengen keluar (hahaha apa coba). So,
here i am, nulis lagi di sini ^_^ Jangan bosen ama tulisanku ya akhi, ya ukhti.

Pagi-pagi tadi mau berangkat kerja, sudah pake jaket, sudah ngeluarin motor
di halaman, di teras rumahku ada anak-anak kecil (termasuk Kevin) yang lagi pada
becanda. Lho jam segini kok pada nongkrong di teras rumahku? Iya, Memang gitu.
Sejak bubaran jamaah sholat subuh di musholla, anak-anak kecil itu ngga pada
tidur, mereka suka main ke rumah sampai matahari mulai muncul di ufuk timur.
Bisa baca-baca buku, bisa main mobil-mobilan, whattever lah yang mereka suka
(ini gara-gara aku pernah bilang kalau Rasulullah ngga pernah tidur lagi setelah
sholat Subuh).

Setelah langit terang, biasanya mereka main bola di jalanan di depan rumah,
atau main pasir di rumah sebelah yang lagi dibangun ama yang punya.

Nah, kembali ke cerita ya. So sambil aku siap-siap berangkat kerja, di teras
rumah, anak-anak kecil yang usianya 6-7 tahun itu pada becanda, tapi ternyata
becandanya itu sambil saling koreksi hafalan doa setelah sholat dhuha mereka.

"Allahumma innadh dhuha-a dhuha-uka, wal bahaa-a bahaa-uka, wal jamaala


jamaaluka, wal quwwata quwwatukka, wal qudrota qudrotuka, wal ishmata ishmatuka... "
dan seterusnya.

Sambil tertawa-tawa, sambil ledek-ledekan. Aaaagghh, rasa nya pengen


kuacak-acak rambut mereka semua saking gemesnya.

63 | P a g e
Aku tiba-tiba jadi inget soal anak-anak kecil lain yang aduuuh pintar sekali
bernyanyi. Memang bakat sih gitu itu. Dikaruniai suara yang merdu, hafal banyak
lagu-lagu, mulai lagu anak-anak sampai lagu-lagu orang dewasa, lagu barat sampai
lagu indonesia. Bahkan ngga fals sama sekali. Orang-orang di sekitarnya sangat
bangga dan kagum padanya.

Kalau Kevin? Kevin bisa nyanyi, semangat, lantang (kalau ga ada orang), tapi
nadanya lurus. Hihihihi. Yaaaa mudah-mudahan Kevin bisa jadi anak soleh yang
terus saja berada di jalan yang lurus, selurus nada yang dipilihnya dalam
bernyanyi.Amiin amin.

Kalau sQu? Well, oke, aku seneng nyanyi. Mantan anak band, dari panggung
ke panggung. Suaraku itu yaaah mirip-mirip antara Sebastian Bach-nya Skid Row
dan Bruno Mars (idih hoek). Walau sekarang sudah ngga nyanyi-nyanyi lagi, sudah
ngga karaokean lagi, tapi kadang di kantor masih suka nyanyi-nyanyi sendiri *tepok
jidat. Sampai pada suatu hari, ketika aku jalan ngambil hasil ngeprint di printer,
tanpa sadar aku berdendang lagu dangdut koplo Bojoku Nakal nya Anjar Agustin
bersama O.M. Monata.

Tiba-tiba Ria anak pemeriksaan bilang, "Pak Ustad kok lagunya gitu?"

Jlebbb.

Astaghfirulloh. Aku ngapain sih?

Alhamdulillah ya, ada yang negur. *menghela nafas* menyesal*


Lha wong aku lho ngga pernah nyanyi-nyanyi lagi, kok ya tiba-tiba terlintas lagu itu
di kepalaku, terus keucap di mulut, berdendang belum sebait dan langsung ditegur
ama Ria. Fiuuuh, sekali lagi alhamdulillah ada yang negur *seka keringet di jidat*

Sekarang aku memang sudah lumayan jauh lah dari dunia musik. Biasanya,
di antara adzan dan iqomah, aku suka tuh nyamber micropon, melantunkan doa
"Allahummar hamnabil Qur'an..." dan seterusnya. Dan anak-anak kecil pada "Ssst sst
meneng meneng rungokno (sst diem diem dengarin)." Wenak iki wenak iki, kata mereka
sambil kemudian mendengarkan dengan hikamuad, dengan tatapan mata berbinar-
binar. Lucu ama reaksi mereka (dan ibu-ibu yang juga suka) ^_^

Atau ketika aku selesai ngimamin di musholla, anak-anak kecil ngikutin di


belakangku, "Bah, Al Fatihah e uwenak e." kata Novi (6th) sambil senyum-senyum.
Hahahaha "Iyo ta? Yo wis kapan-kapan Abah maneh sing ngimami yo?" (O ya? Ya
sudah lain kali Abah lagi yang ngimamin ya). Novi kecil tersenyum lebar sampai
matanya merem. Hihihihi. Yah alhamdulillah kalau makmum nya suka gaya
bacaanku yang kebawa2 niru bacaan murotalnya imam Masjidil Harom, Syekh As
Sudais dan As- Suraim. :ngarep

Kesimpulannya apa sQu?

Well, let's see. Setelah baca ceritaku di atas, ..

64 | P a g e
Lebih seneng mana, anak kita becanda di teras sambil melantunkan hafalan
doa sesudah sholat dhuha atau anak kita becanda di teras ama teman-temannya
mendendangkan lagu nya Justin Bieber "Never Say Never" sekaligus rap nya Jaden
Smith?

Lebih seneng mana, anak kita mengepak buku-buku sekolah sambil


mulutnya melantunkan hafalan surat Al Fajr yang masih blepotan, atau anak kita
mengepak buku-buku sambil mendendangkan lagu nya Wali Band "Aku Bukan
Bang Toyib" dengan ngga fals, hafal bahkan sampai ke musik-musiknya?

Tentu saja pengen pilihan yang pertama ya? Dan tentu saja harus orangtua
nya dulu yang memulai.

Kalau bapaknya tiap hari berdendang lagu-lagu Lucky nya Jason Mraz, ya
pasti si anak akan ngikut karena dia pengen seperti bapaknya. Kalau ibunya tiap
hari mengaji hafalan surat Al Qori'ah dengan merdu misalnya, ya pasti anaknya
nanya, "Itu surat apa Bunda?" Terus dia bakal buka Al Qur'an nya sendiri mencari-
cari di mana posisi surat Al Qori'ah. Dia pengen bisa hafal seperti Bundanya.

Get the point ya?

Apa kalau aku nulis begini berarti aku hebat? Kevin hebat? Mama nya hebat?
Aduh, jauh Gan. Jauh. Jauuuuh banget. Kami sekeluarga juga keluarga yang baru
bangun tidur. Baru melek. Terus tiba-tiba kepikiran dan inget sesuatu, menawarkan
hal baik yang barangkali bisa kita coba lakukan bersama-sama di keluarga masing-
masing.

Yaitu kenapa mindset kita ngga kita ubah bersama-sama?


Gimana, kalau kita sepakat mulai sekarang, untuk mendidik anak-anak kita sebagai
anak-anak yang menghafal Al Qur'an. Bukan anak-anak kecil yang dipuji-puji
karena hafal semua lagu-lagu pop yang tiap hari tayang di Dahsyat, Inbox, Dering,
Mantab dan sejenisnya.

***

65 | P a g e
Bapak-bapak dan jilbabnya

A
ku dan Kevin (ketika itu baru 2 th) parkir motor dan mau masuk ke
dalam sebuah toserba. Dari etalase luar, tampak manequin-manequin
kepala berjilbab yang dipsajang berjejer-jejer. "Pa, beli kudung Pa."
kata Kevin sambil nunjuk-nunjuk. Kudung = kerudung = jilbab.

Hadeuh Kevin, dasar anak kecil. Mungkin dia belum tahu soal gender,
memang tugas orangtua untuk menjelaskan, "Kevin, kudung itu buat cewek. Kevin
kan cowok. Kalau cowok ya engga pake kudung dong."

"BUAT MAMA, PAA.." tegas Kevin dengan nada protes.


Ups, wkwkwkwk maap maap, Kevin so sweet inget mama nya,
Malah Papa nya yang lebay.com.

Coba bayangin kalau mama nya suka pake buka-bukaan, pasti si anak cowok
akan nunjuk-nunjuk di etalase, "Pa, minidress Pa. Pa tanktop Pa. Pa itu hotpants Pa,
buat Mama." Benar ngga? Atau kalau si anak cewek, dia akan bilang, "Beliin tanktop
dan hotpants buat Mama dan aku ya, Pa."

Atau misalnya di sebuah mall, yang jalan-jalan itu si Mama dan anak
gadisnya, "Haduh Ma, ini hotpants lucu banget gak sih?" kata si anak. Trus si Mama
mengiyakan, "Beli dua yuk, sayang. Kan bisa kita pake jalan-jalan.Boleh kan Pa?" Si
Papa gak memperhatikan, soalnya lagi ngelirik cewek-cewek lain yang lalu lalang
ber-tanktop dan hotpants. "Boleh-boleh." jawab si Papa membolehkan cewek-cewek
yang tadi lewat itu ketika sedang minta nomor hape-nya.

Hadeuuh ngga nyambung.

Padahal si Mama, si anak gadis, dan si Papa tahu bahwa dengan berbusana
terbuka, sexy-sexy gitu akan menarik perhatian banyak cowok. Dan mereka bangga
mengenakannya.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, beliau berkata bahwa Rasulullah


shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

66 | P a g e
“Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat: [1]
Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan
[2] para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlengga-lenggok, kepala mereka
seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan
tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian
dan sekian.” (HR. Muslim no. 2128)

Nah lho, bukan cuma ngga bisa masuk surga, mencium baunya pun engga.
Astaghfirulloh.

Menurutku sekarang ini ada empat tipe penampilan perempuan sehari-hari.


Satu, ada yang berjilbab syar'i yang lebar hingga menutupi dadanya.

Kata al-Khumur (QS.An Nuur:31) adalah bentuk plural dari khimaar,kain


penutup kepala dan leher perempuan, yang diperintahkan oleh Allah untuk
diulurkan hingga ke bagian dada.Kata al-Jalaabiib (QS.Al Ahzaab:59) adalah bentuk
plural dari jilbab,pakaian lebar yang dipakai perempuan dan menutupi seluruh
tubuhnya. Semoga yang sudah berjilbab syar'i tetap istiqomah dan semakin lebih
baik lagi, amin.

Dua, ada yang berjilbab menutup rambut dan leher, berpakaian tertutup
semua, tapi masih menampakkan lekuk-lekuk tubuhnya. Yang begini ini ada yang
bilang jilbab jupe, atau jupe syari'ah, jadi memang berjilbab tapi belum sempurna
karena masih ingin menonjolkan bentuk badannya.Dikit lagi, pelan-pelan
perempuan yang seperti ini bisa menyempurnakan lagi jilbabnya. Amin amin. Ayo
semua mengamini saudara-saudara kita muslimah.

Tiga, ada juga yang tidak berjilbab menutup rambutnya, tapi pakaiannya
sudah tertutup rapi dan sudah sopan. Yang ini juga sama seperti yang di atas,
bahwa dikit lagi, pelan-pelan perempuan yang seperti ini bisa menyempurnakan
lagi dengan menambahkan kerudung dan seterusnya. Amin amin. Ayo semua
mengamini saudara-saudara kita muslimah.

Empat, ada lagi yang tidak cuma rambutnya yang terbuka, tapi pundak,
leher, dada, paha dan semuanya. Yang ini juga pelan-pelan bisa menyempurnakan
lagi, dikit-dikit jadi lebih tertutup, rapi dan sopan trus akhirnya berjilbab. Mudah-
mudahan bisa dan tidak terlalu pelan-pelan, soalnya hidup ini kan ngga lama.
Mudah-mudahan dimudahkan jalannya menuju kebaikan. Amin amin. Ayo semua
mengamini doa-doa kita buat semuanya.

Dari keempat itu model di atas, yuk kita lihat diri kita sendiri dan keluarga
kita, masuk golongan yang mana, karena dari ketiganya itu, cuma yang pertama
yang benar. Sedangkan yang lain masih termasuk membuka aurat.

Kalau ditanya babi haram ya? siap, itu haram. Kalau ditanya minum
minuman keras haram ya? siap, itu haram. Kalau ditanya buka aurat haram, siap?
Oo tidak bisa (kaya Sule), soalnya belum siap. Lho yang lain siap kok yang ini ngga
siap.

67 | P a g e
Padahal sudah ada Firman Allah: Dan apabila dibacakan kepadanya ayat-
ayat Kami dia berpaling dengan menyombongkan diri seolah-olah dia belum
mendengarnya, seakan-akan ada sumbat di kedua telinganya; maka beri kabar
gembiralah dia dengan azab yang pedih. (QS Lukman:7)

Ya Allah ya Robbi, ampuni kami yang masih lalai ini.

Sesuai judul catatan ini, sekarang ayo kita kembalikan ke kepala keluarganya
deh, ke bapak-bapaknya dulu. Sepakat dulu untuk menjaga diri kita dan keluarga
kita dari api neraka. Karena keluarga kita itu tanggung jawab kita, jadi anggeplah
jilbab istri dan anak gadis kita adalah jilbab kita juga. Jika istri dan anak kita keluar
rumah tanpa jilbab, anggep saja itu kita yang membuka aurat, kita yang tidak
berjilbab.

“Wahai orang-orang yang beriman, jagalah diri kalian dan keluarga kalian
dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya
malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap
apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang
diperintahkan.” (At-Tahariim: 6)

Mudah-mudahan ngga ada salah ucapku hari ini. Kalau ada salah kata,
mohon dimaafkan ya ukhti ya akhi, namanya juga orang biasa yang lagi sama-sama
belajar kaya yang lain, yang nulis ngga lebih baik daripada yang baca kok. Mungkin
nyusun-nyusun katanya kurang tepat. Mohon maaf sebesar-besarnya.
Semoga Allah selalu ridho dan memudahkan setiap langkah kita yang tertatih-tatih
mencoba menjadi lebih baik.

***

68 | P a g e
Belajar Menyikapi Rumput Tetangga Yang Lebih Hijau

R
umput tetangga selalu tampak lebih hijau dibanding rumput kita.
Hanya tampak lho ya. Tampaknya saja, dipandang mata. Padahal nih
ya, bagi si tetangga itu (atau tetangga yang lain) hei rumput kita ini
yang tampak lebih hijau dari pada rumputnya! Apa yang tampak begitu mudah
diperoleh orang lain, amat sulit bagi kita memperolehnya. Padahal apa yang kita
peroleh mungkin sangat sulit diperoleh orang lain.

Tolong istilah rumput tetangga ini diluaskan lingkupunyaa. Bukan cuma


sebatas cewek lain, cowok lain, istri orang atau suami orang. Masa aku pernah nulis
tentang rumput tetangga terus dikomenin "Pake kacamata kuda saja sQu."
Hahahaha pasti dia ngarahnya ke cewek lain atau istri orang yang lebih menggoda.
Bukan ya, bukan itu.

Oke, apakah menganggep rumput tetangga lebih baik selalu jelek? Ngga juga.
Misalnya liat keluarga lain bahagia, harmonis, romantis selalu, terus kita jadi ngiri,
"Iiihh pengen deh kaya keluarga si Fulan dan Fulanah, mesra benar hubungan
suami istri nya." Tiap berangkat kerja, si Fulan pamit, terus istrinya si Fulanah cium
tangannya. Lalu si Fulan mengecup kening istrinya. Padahal si Fulan ini kerjanya
cuma buka warung di depan rumah. Hahahaha segitu mesra nya ya. *tepok jidat

Terus si tetangga yang "iri baik" ini kemudian mencoba meniru Fulan dan
Fulanah. "Ma, Papa mau berangkat kerja." katanya sambil menyodorkan tangannya
untuk dicium istrinya. Terus istri yang masih bengong liat perubahan sikap
suaminya ini kemudian mencium tangannya, dan membiarkan si suami mengecup
keningnya. Lalu si istri bertanya, "Tapi Pa, bukannya papa kerja nya cuma di depan
leptop di ruang tamu? Kan Papa kerjanya bisnis onlen?"

Hahahaha kumat deh sQu kalau ngarang nyontohin cerita.

Eh yang penting dapat poinnya kan yaa.

So itu tadi soal iri baik. Banyak contoh iri-iri baik lain yang tujuannya bikin
kita pengen lebih baik lagi seperti rumput tetangga. Salah satunya tentang temenku.

69 | P a g e
Aku masih inget banget salah satu blog temen kita yang sudah jadi penulis terkenal.
Dan oke aku ngaku kalau aku ngiri banget ama doski . Hhmpppf bahasa ku kok jadi
kaya angkatannya NKOTB gini sih.

*NKOTB = New Kids On The Block, boyband era 80-an

Yalaah (bilang 'yalah' nya ini pake nada nya Kak Ross upin ipin ya). Yalaah,
siapa sih yang ngga ngiri ama dia yang tulisannya bagus. Apalagi buku nya yang
diterbitin Gramedia sudah banyak. Dan tentu saja kalau suatu hari nanti aku bikin
buku, aku akan sangat berterima kasih ama dia yang selama ini sudah jadi sumber
inspirasi. Seakan-akan dia bilang ke aku. "Lho pengen kaya gue? Nulis dong." Gitu.

Suatu hari si temen ku ini nulis di blog nya, tentang teman-temannya yang
ngiri ama dia. Teman-temannya yang terang-terangan bilang enak banget jadi elo,
sudah nulis banyak buku, skripsi sudah kelar (waktu itu dia nyambi kuliah), kerja di
DJP enak dan segala macam kehijauan rumput nya di mata tetangga-tetangga yang
lain. Tapi di blog itu juga dia nulis, andai kalian tahu bahwa sebenarnya dia ini iri
ama beberapa orang. Dia nyebut tuh sekitar empat atau lima orang, dan salah
satunya adalah omsQu.

Whattaaa??

Orang yang kepadanya aku iri itu, ternyata ngiri ama aku. Hahahahaha.
Iri apa sih ke kamu, sQu? Stop, I wont tell you, ntar aku dikira bangga, dikira ge-er,
dikira narsis.

Poinnya, kalau kamu iri akan kelebihan orang lain, sebenarnya ada orang
yang juga iri akan kelebihanmu. Dan itu terus terang akan memudahkan kita untuk
mengucap Alhamdulillah.

Ok back to topic.

Jelas ya soal rumput tetangga tadi. Bahwa ada iri baik, ada iri buruk.
Iri yang buruk itu ya yang seperti iri dengki, sampai benci, bahkan mengarah ke
su'udzon. Iri karena ingin punya apa yang orang lain punya, tapi sampai jadi benci
ama yang kita iri, atau sampai kita terpuruk sedih berlarut-larut, sampai jadi khufur
nikmat, sampai lupa bersyukur, sampai hal-hal buruk lainnya.

Padahal lho itu anugerah dari Allah. Orang lain punya pekerjaan enak, ya
karena Allah menganugerahkan itu ke dia, bukan ke kita. Tiap orang lho sudah
dianugerahi macam-macam sesuai porsi kita. Si A dianugerahi kemudahan-
kemudahan di hal yang ini. Si B dianugerahi kemudahan-kemudahan di hal yang
itu. Macam-macam, sudah ada garisnya sendiri-sendiri.

Eh bentar. Kadang kita paham bangeeet kayanya soal ini ya.


"Iya sQu, memang rejeki tiap orang beda-beda."

Naaaah itu sudah tahu, kenapa sedih berlarut-larut? Dan yang parah kenapa
benci sama orang yang lebih dari kita?

70 | P a g e
Berikut ini aku kumpulin apa-apa yang biasanya bisa menimbulkan keirian
dan kecemburuan atas kelebihan orang lain. Apa sebenarnya yang orang lain punya,
tapi kita tidak punya, yang sering bikin kita iri. O iya ini versi-versi ku sendiri ya,
jelas kurang lengkap, jadi kalau mau ya mohon ditambah-tambahin mohon
dikoreksi. Atau misal kurang berkenan dihapus semua juga ngga papa wong cuma
ala sQu, wkwkwk, bukan ala kitab para Ulama, bukan hasil kajian para peneliti di
kampus-kampus.

1. Kelebihan fisik
2. Harta
3. Jodoh
4. Keturunan

Yuk dibahas satu per satu.

1. Kelebihan Fisik

Ada yang ngiri ama BCL kok body nya bisa langsing begitu, pose di pantai
ama pacarnya itu (lupa siapa namanya). Kalau ngiri yang baik: ah pengen punya
body gitu, pasti sehat, lebih mudah beraktifitas, dan indah diliat, suami pasti ngiler,
ngeces, mupeng, hingga meneteskan air mata bahagia.

Tapi kalau ngiri yang jelek: ih pengen deh punya body gitu, biar bisa jalan-
jalan di pantai pake bikini ama si Fulan (selingkuhannya), yah sekalian biar diliatin
cowok-cowok lain. Hahahaha kacau deh kalau niatnya gini, mbak.
Atau saking ngiri nya sampai benci: ih BCL resseeeeh ketahuan banget kalau sedot
leeemmmaaak!

Atau sampai terpuruk: ngaca di cermin (ceritanya ini cewek ya). Astaga
gendut. Lemak dimana-mana. Ngga enak diliat gini. Pake baju apa saja ngga cocok.
Baju ini ngga cocok, baju itu ngga cocok. Ah andai badanku lebih ramping kaya si
BCL pasti pake kaos ketat pantes nih. Maka diet ketat, sedot lemak dan berbagai
usaha dilakuin, tapi dengan niat yang salah. Andai kulitku lebih halus lagi, pasti
pake tanktop lebih menarik, pake bikini di pantai lebih sexy, pundak, paha dan
punggungku bisa keliatan. Maka perawatan di sana sini, tapi dengan niat yang
salah.

Apa itu lebih baik?

Yakin ngga, kalau nanti kamu dikaruniai wajah lebbiiiih cantik dan body
lebbiiih indah dari sekarang, maka kamu tetep berjilbab dan solehah seperti
sekarang? Belum tahu kan ya? So kenapa ngiri ama yang berwajah lebih cantik?
Bahkan saking pengennya cantik sampai hidung dimancung-mancungin, dagu
diruncing-runcingin, hasilnya malah kaya badut. Nyesseeeeeel nya ngga habis-habis
karena sudah ngga bisa balik lagi kaya dulu.

So kenapa pengen putih, mukanya diampelas (dengan dalih perawatan)


sampai putih kemerah-merahan, sakkkit clekit-clekit kena matahari, kaya kepiting
rebus. Padahal tangannya tetep item. Lehernya tetep item.

71 | P a g e
What for? Cantik itu di sini (sambil megang dada) dan di sini (megang
kepala). Kata Jim Carrey, yang bilang inner beauty itu hanya cewek yang jelek. Lho
itu kan joke. Jangan dimasukin hati. Inner beauty itu benaran ada, dan cowok tahu.
Kalau kamu hangat, anggun, santun, selalu baik ama orang lain, Allah bakal sayang
ama kamu, penghuni langit ikut sayang, dan orang-orang di sekelilingmu juga ikut
sayang. Keren ya?

Ah sQu dari tadi kok sasarannya cewek mulu. Engga engga, cowok juga sama
saja. Hey, aku tiba-tiba jadi inget baru-baru ini ada foto di pesbuk, ada cowok abege
berambut pirang ala Justin Bieber lagi makan di warteg. Bentuk hidungnya saja
sudah beda antara JB asli ama JB versi jowo. Kenapa harus maksa dimirip-miripin
hihihihi. Ya ngga papa kalau itu sih, i mean, bahwa ngga selalu yang cocok buat
orang lain cocok buat kita. Ngga selalu nanti kalau badanmu sebagus artis idola mu,
"ukuran" mu sebesar cewek-cewek yang pamer aurat di tv, maka itu akan lebih baik
buat kamu di dunia dan akhirat.

Terus sekarang ayo kembali ke cermin. Ngaca lagi. Mulai dari atas ya, mmm
dari rambut. Eh jangan, dari isi kepala dulu. Dari otak kita. Kita punya otak, yang
diisi akal dan kepandaian. Akal untuk berfikir kebesaran Allah, akal untuk
bersyukur. Terus diisi kepandaian. Kepintaran.

Duh si anu pinnter banget sih, aku kok bodoh. Duh si itu hebat banget sih
kuliah di luar negeri, sementara aku S1 saja merangkak bersusah payah. Iri yang
begini ayo dijadikan motivasi, bukan jadi demotivasi yang bikin terpuruk. Lagian
pinter itu anugerah. Pemberian. Dikasih. Lha wong cuma dikasih, apa yang mau
disombongin, apa yang mau diiriin. Kan terserah Yang Ngasih. Yang penting
sekarang, gimana kita memanfaatkan kepintaran itu.

Mending mana, selalu ngomong bahasa inggris hebat banget cas cis cus kalau
nyetatus di fesbuk, sampai yang komen pada bingung karena ngga ngerti? Atau
bahasa inggris mu cuma sekelas anak SMP, yang modal vocab, present, past dan
continuous tens doang, tapi kamu share ilmu bahasa inggris mu tadi ke anak-anak
kecil (dari keluarga ngga mampu) di sekelilingmu?

Yuk coba kita liat saudara-saudara kita yang ngga berakal. Duduk diem di
pinggir jalan, tertawa-tawa sendiri, telanjang, kumel, rambut gimbal. Alhamdulillah
ya kita jauuuuuh lebih sempurna daripada mereka.

Next ke rambut ya. Ada lho yang usia muda tapi sudah botak. Rambutnya
memang susah tumbuh. Sedikit sekali. Atau sangat gampang rontok.
Aaaah alhamdulillah, rambut kita tebal dan indah.

72 | P a g e
Jidat kita gimana? Bentuk kepala gimana. Bagus, pas ya, ngga bejendol ke
depan. Alhamdulillah ya, ngga kaya si itu Subhanalloh kepalanya peang, kasian.

Alis gimana? Huiih alisku biasa saja. Memang ngga setebel shah rukh khan.
Eh tapi kasian si anu, sampai malu dan ngga pede karena ngga punya alis. Tipiis
banget jadi kaya hantu. Atau si inu alisnya tebbel banget kaya ulet bulu sampai
nyambung dari kanan kiri kaya penjahat. Kasian ih, kalau ada petugas kesehatan
bisa disemprot racun hama tuh karena dikira ulet bulu. Hmmhhh, alhamdulillah ya
alis kita sudah pas banget ama mata kita. Buat apa dicukur lalu ditatoo naga. (eh ada
apa alis tatoo naga).

Mata? Betapa banyak orang yang tuna netra ngga bisa melihat. Kok kita
masih mikirin mata kita kurang belok atau terlalu belok. Bibir? Ribuan anak-anak
kecil berbibir sumbing, kok kita malah mikir bibir kita kurang tebel kurang sexy,
atau ah ketebelan kurang tipis. Gigi? Mulut? Dagu? Leher? Pipi? Kuping?
Alhamdulillah, banyaaaaaaaaaak yang lebih tidak beruntung dari kita. Kalau
dibahas satu-satu memang baru keliatan ya betapa ngga bersyukurnya kita T.T

Belum lagi kalau kita lihat badan kita secara utuh. Tinggi badan kita? Kok
pendek ya? Hmmh, coba liat saudara-saudara kita yang lahir cebol. Atau saudara-
saudara kita yang lahir dengan badan terlalu tinggi menjulang kaya tiang listrik.

Terus liat anggota tubuh kita yang lain ada tangan, ada jari lengkap, ada kaki.
Sementara banyak sekali orang yang ngga punya tangan, yang ngga punya kaki.
Alhamdulillah kita punya lengkap dan berfungsi dengan baik.

Btw sQu, apa yang cantik dan ganteng selalu jelek? Ya engga gitu. Kita kan
lagi bahas untuk menyikapi sikap iri ama kelebihan fisik orang lain nih ceritanya.
Kalau kamu cantik dan ganteng, ya dimanfaatkan untuk hal yang berguna di jalan
Allah.

Misal ya…

Suatu hari ada dua anak kecil, Ana (5th) dan Yani (9th) main ke rumah.
Duduk manis gitu di ruang tamu, hihihi ngapain coba main tamu-tamuan gitu.
Terus Mama K nanya, "Hei, umi mau nanya. Kok anak-anak seneng banget ngaji
ama umi kenapa sih? Padahal umi kan galak, suka nyetrap kalau ngga sholat."

Dengan jujur, polos, tanpa senyum, muka datar, lugu dan spontan, Yani
jawab, "Lha wong Umi uuuuaaaayuuuu e." Mama K spontan ketawa.
Subhanalloh. Ternyata kecantikan bisa jadi salah satu sumber penarik di jalan
dakwah lho. Sama kaya yang waktu aku dikerumunin anak-anak kecil di musholla,
aku nanya, "Seneng guru ngaji ganteng opo elek?" Mereka serentak jawab,
"Ganteeeeeng." Aku ketawa, "Yo wis abis ini Abah kasih tahusiyah." Asyeeek
asyeeek kata mereka bergembira.

Kembali ke ruang tamu ku lagi, di depan Ana dan Yani tadi, setelah istriku
dipuji, aku langsung motong dengan agak maksa. "Lho kalau Abah ganteng ta elek?"

73 | P a g e
Ganteeeeeeeeeng, kata Ana dan Yani dengan semangat empat lima.
Oke oke, masing-masing kemudian kubeliin permen coklat satu satu, hahahahaha.

2. Kekayaan harta

Baru-baru ini di kajian nya Ust. Yusuf Mansur di mnctv, ada mas Mono,
pemilik restoran kuliner ayam bakar mas mono yang sudah punya cabang di mana-
mana. Mas Mono ini dulunya orang ngga punya, jualan gorengan, tapi kemudian
karena sedekah Beliau bisa sukses seperti sekarang.

Dulu Mas Mono ini maluuu ama bapaknya yang jualan. Eh malah akhirnya
dia sendiri juga jualan gorengan. Mas Mono pun menyebar virus "kaya" kepada
semua orang. Supaya semua muslim harus kaya. Karena bisa ini dan itu, banyak lah
kebaikan yang bisa diraih kalau kita kaya (secara ekonomi maksudnya).

Tapi justru Ustad Basuni Abdullah, gurunya Ust. Yusuf Mansur yang berdiri
juga di situ berkata lain. Yang paling kuinget, beliau bilang gini, "Pengen kaya."
katanya, "Kayanya buat apa?"

Ada temenku cewek, single, yang sering cerita tentang teman-teman


cowoknya. Dari beberapa kali cerita nya nih, yang kudapat tuh temen cowoknya ini
pasti kaya yang suppper kaya. Mobil mewah tinggal tunjuk, selain punya rumah
juga punya apartemen, wisata ke luar negeri. Tapi menderita. Keluarga ngga
harmonis, dan pelarian nya kepada suka main perempuan, masih suka minum
minuman keras. Yuk kita tekankan kata-kata "tapi menderita" nya.

Hal sejenis pernah kudapat dari membaca sebuah artikel, tentang seorang
istri yang punya suami kaya raya. Punya kapal pesiar coba. Mungkin sejenis yacht
gitu deh ya. Eh cara bacanya yang benar: "Mungkin sejenis yacht (sejenis boat
mewah) gitu deh ya".

Bukan, "Mungkin sejenis, yaaaaaacht gitu deh”.

Nah back to topic, di yacht nya itu ada kamar mandi nya, ada bathtub nya
dengan pancuran kran dr emas. Kata si istri, "Ga tahu deh sudah berapa tangan
wanita yang muter kran emas ini." Kaya rayaaa tapi menderita.

Tetap di artikel yang sama (cuma aku bacanya jaman aku muda sih, jadi lupa
siapa yang nulis), tentang sebuah keluarga miskin di Filipina. Di kampung kecil itu,
kalau mau mandi mau ee' harus jalan kaki jauuuh ke bawah menuju sungai. Semua
orang begitu. Nah si istri walaupun miskin tapi dia bahagiaaa sekali, karena tanpa
disuruh, suami nya membuatkan kamar kecil buatnya buat mandi dan buang air
besar tanpa harus jalan kaki jauh ke sungai.

"Ini bener-bener kamar kecil, karena memang kecil sekali bentuknya." kata si
istri kira-kira gitu, "Tapi aku bahagia karena suamiku begitu memuliakan aku." Oke
kita catet "tapi bahagia" nya.

Get the point ya?

74 | P a g e
Ada yang kaya tapi menderita. Ada yang miskin tapi bahagia.
Kita mau yang mana? Ya jelas kaya tapi bahagia.

"Iya sQu, memang rejeki tiap orang beda2."

Naaaah itu sudah tahu, kenapa sedih berlarut-larut kalau kekurangan? dan
yang parah kenapa benci sama orang yang lebih kaya dari kita?
Kalau mau ngiri, irilah ama orang kaya tapi soleh dan dermawan. Yang hidupnyaa
zuhud. Yang ahli sedekah. Orang kaya raya tapi memilih untuk puasa sunnah Senin
Kemis (bahkan puasa Daud) ketika dia sebenarnya bisa makan tiap hari di restoran
yang mahal. Orang kaya yang bisa tidur pules di kasur yang empuk dari pagi
sampai pagi lagi (kebangetan nih mah hahahaha), tapi dia memilih untuk tidur lima
jam saja. Tidur jam 9 malam dan bangun jam 3 pagi untuk sholat tahajud.

Aku ingeet banget omongan Aa Gym, guru kita itu.


"Orang kaya itu orang yang bisa bermanfaat buat orang lain." Jadi selamaaaaaa kita
kaya, punya mobil berderet-deret di garasi, rumah mewah tinggi sundul langit, tapi
kita hidup di dunia ini ngga bermanfaat buat orang lain berarti itu namanya belum
kaya.

Kalau hidup sederhana kaya Ust Basuni Abdullah yang kerja nya naik turun
bis nawarin tiket di terminal kalideres, "Palembang palembang palembang." tapi
hidupnyaa bermanfaat bisa bikin ulama kaya Ust Yusuf Mansur yang punya jutaan
murid di Indonesia... itu baru kaya.

Dulu, jaman gaji di DJP masih kecil, masih sedikit banget, aku dan istri sudah
merasa cukup. Bahkan berlebih-lebih. Kalau pengen kulkas, ya nabung beberapa
bulan terus beli. Kalau pengen mager rumah ya nabung, beberapa bulan terus beli.
Cukup kan? Bisa kebeli juga akhirnya. Cuma harus kudu lebih sabar saja.

Ketika kemudian subhanalloh gaji di DJP digedein berbarangkali lipat, aku


dan istri tetep merasa cukup sama kaya dulu. Gaya hidup toh sama kaya dulu. Beda
nya kalau beli apa ga pake nabung, langsung kebeli. Terus bedanya ama dulu apa?

Bedanya sekarang sisa duitnya lebih banyak.

Wooooh ternyata itu ya rahasia Allah. Ketika kita diuji dengan harta yang
banyak, maka pertanyaannya jadi "Mau kamu pake apa duit ini, sQu?"

Yakin kalau kaya raya seperti Melinda Dee kita ngga akan keblinger?
Ah mending gini-gini saja deh. Cukup dan barokah. Cukup itu artinya ngga
kekurangan. Barokah itu bermanfaat menuju kebaikan. Kebaikan buat siapa? Ya
kita sendiri dan buat orang-orang di sekitar kita.

Mudah-mudahan nih Gan, kalau kita sekarang lagi berlebih, masih inget
untuk berbagi ama yang membutuhkan. Dan ketika nanti kita dalam keadaan
kurang pun, masih inget untuk tetep berbagi. Semoga Allah ridho ya.

75 | P a g e
3. Jodoh

Eh sQu, tadi waktu soal kelebihan fisik, kok pake dijelasin satu persatu
kelebihan kita akan fisik ini supaya kita bisa belajar bersyukur, kok yang soal harta
kita ngga disuruh bersyukur dengan melihat kanan kiri, orang-orang yang masih
serba kekurangan?

Ya soalnya kalau orang yang masih kekurangan kan sudah keliat di kanan
kiri. Sudah sangat banyak. Jadi aku ngga ceritain lagi soal itu. Insya Allah teman-
teman semua sudah pahaaaammm banget.

Sudah-sudah.

Sekarang ini bab nya soal jodoh. Let's start.

Seperti yang di atas-atas tadi, jodoh juga hal yang jadi rahasia Allah. Ngga
ada yang tahu siapa jodohnya siapa. Yang kita tahu petunjuknya adalah kalau
cowok baik ya jodohnya cewek baik. Kalau cewek baik ya jodohnya cowok baik.
Begitu pula sebaliknya kalau cowok ngga baik ya jodohnya bukan cewek baik-baik.
Thats the clue.

So, buat yang sekarang belum nemu jodohnya. First of all, ya sabar.
Sabaaaaarrr. Sama kaya yang nomor dua tadi juga harus sabar. Sabar kan ada
batasnya sQu.

Kata siapa? Ngga, ngga ada. Sabar ngga ada batas nya. Sabbaaaaaaaar saja
pokoknya. Jangan iri ama orang lain yang lebih beruntung. Kan tiap orang sudah
ada garisnya sendiri-sendiri.

Second, jadikan diri kita orang baik yang pantas mendapatkan jodoh yang
baik pula. Iya ini bahasanya Mario Teguh nih kalau sudah pake pantaskan
pantaskan hahahaa. Jadi orang baiknya gimana. Ya seperti yang kubilang di notes
ku yang dulu, yang tentang Lima Hal yang sebenarnya kita sudah tahu itu.

Sementara itu, aku juga akan nulis tentang Tips-tips buat yang jomblo,
supaya selain pendekatan kepada Allah tentang Lima Hal tadi, ada juga jurus-jurus
buat kita supaya orang lain suka. Takutnya kan, misalnya kita sudah baik sudah
lurus, tapi ketek bau. Atau sudah baik sudah lurus, tapi kurang gentleman, kurang
mengerti wanita. Akhirnya cewek-cewek pun enggan mendekat.
Nah yang begini-begini memang ada trik dan tips nya. Aku akan tulis di catatan
yang lain.

Kembali ke topik rumput tetangga, yuk jangan ngiri ama si ini atau si itu
yang dimudahkan jodohnya.

Ada sebuah cerita nih. Si Sherly (nama ngarang) gampang banget dapat
cowok. Abis putus ama yang ini, dia pacaran lagi ama si itu. Mana ganteng-ganteng.
Mana cowok-cowok nya keliatan tajir, bawa motor sport keren. Atau kadang ada
yang bawa mobil. Ah Sherly memang cantik sih idola semua orang. Bukan cuma
pinter, Sherly juga sexy, ramah, hangat, selalu ceria ke semua orang. Keluarganya

76 | P a g e
Sherly juga bangga ama dia, seakan-akan pasang plang di depan rumahnya "Ini
anak ku laku, banyak yang suka."

Sedangkan si Minah (juga nama ngarang) bertubuh ngga sexy, kecil mungil,
pendiem, anak rumahan. "Kayanya aku ngga cantik deh. Kalau aku cantik pasti
banyak cowok yang pedekate." begitu batin Minah dalam hati. "Siapa yang mau ama
aku?" So ngga ada cowok yang ngapelin dia layaknya Sherly, tetangganya.

Ini cerita real tentang dua gadis remaja. Si Minah yang merasa minder ini,
sejak SMP sudah rajin sholat Dhuha dan ngga putus sampai sekarang. Sejak SMP itu
dia selalu berdoa, "Ya Allah berikan aku jodoh lelaki yang soleh." Titik. Lho sudah?
Gitu doang, soleh, titik.

Si Minah kemudian menikah dengan seorang lelaki yang Insya Allah soleh,
ganteng, serba berkecukupan, jadi orang kaya dan terpandang, dihormati di
lingkungannya dan di usia muda kemudian mereka naik haji. Oh iya, sebenarnya
Minah jauuuuuuh lebih cantik daripada Sherly.

Si Sherly gonta-ganti pacar, kemudian hamil duluan. Well, untungnya


dinikahi oleh pacarnya itu, yang kerjanya jadi bandar togel dan sempet masuk
penjara. Sherly sampai kurus, dan ngga cantik karena lagi mikir suaminya. Kasian
ya. Naah kalau sudah begini, Minah baru tahu tuh buat apa iri ama orang lain yang
keliatannya lebih dan malah bikin dirinya sendiri terpuruk. Minah jadi ngerti apa
balasan Allah atas sholat Dhuha dan doa nya selama ini.

Get the point ya?

Kata Minah sekarang, "Minta lah jodoh ama Allah orang yang soleh. Bukan
minta yang ganteng, pengertian, mapan, kaya. Yakin deh, kalau sudah dikasih orang
yang soleh, yang lainnya itu bakal ngikut dengan sendirinya."

4. Keturunan
Sepasang suami istri menikah. Yang ada dibenaknya pertama kali adalah
sesegera mungkin punya keturunan. Bismillah, they did it. Terus belum hamil. They
did it again. Belum berhasil lagi. Dapat enaknya tapi belum dapat anaknya. Sebulan,
dua bulan, lima bulan, setahun. Akhirnya mulai ikhtiar, cek ke dokter, keduanya
sehat. Alhamdulillah ga ada apa-apa. Terus dicoba lagi dua tahun, tiga tahun, lima
tahun dan seterusnya.

Ada yang dalam usahanya berikhtiar itu berhasil, ada juga yang belum. Yang
sabar. Terus berikhtiar, terus berdoa, terus bersujud, dan tidak pernah berhenti
berharap, karena yang bisa ngasih anak itu Allah. Bukan kata dokter, bukan kata
tabib. So, mintanya ya ama Allah saja. Minta minta minta. Sabar sabar sabar.

Pasangan yang belum dikaruniai anak ini jelas sedih. Sama sedihnya dengan
mereka yang belum dikaruniai pekerjaaan yang tetap, belum dapat penghasilan
yang mencukupi. Sama sedihnya dengan mereka yang belum dikaruniai jodoh.
Makin sedih lagi kalau ditanyain kapan nikah? kapan punya anak? kerja dimana?

77 | P a g e
Kalau ditanya, kapan nikah? jawab saja Insya Allah, mudah-mudahan dalam
tempo dekat. Doain ya.

Kalau ditanya, kapan punya anak? jawab saja Insya Allah, mudah-mudahan
dalam tempo dekat. Doain ya.

Kalau ditanya, kapan dapat kerja? jawab saja Insya Allah, mudah-mudahan
dalam tempo dekat. Doain ya.

Gitu saja. Sama kok jawabannya. Tinggal copy paste saja. Dan jangan benci
ama mereka yang suka nanya-nanya begitu. Itu karena mereka care kok. Pengen
tahu kabar baik tentang kita. Insya Allah gitu. Prasangka baik saja lah.

Ada pasangan suami istri yang baru menikah langsung hamil. Si anak baru
gede dikit, langsung hamil lagi. Malah kali ini kembar. Si anak kembar sudah agak
gede dikiit, langsung hamil lagi anak ketiga. Subhanalloh, kayanya mudaaah banget
dititipin anak ama Allah. Ibarat kata tukeran sandal saja hamil, hehehe. Sementara
bagi keluarga yang lain, suliiiiit banget.

"Jelas saja si Fulanah belum hamil, ngga dipercaya tuh ama Allah." kata si ibu
beranak lima ngomongin tetangga nya yang dia ngga suka. Wooow, sudah dapat
dosa fitnah, dapat dosa jelek-jelekin kuasa Allah pula. Atau ucapan itu justru datang
dari si Fulanah "Iya nih, aku belum hamil. Mungkin Allah belum percaya ama aku."
katanya dengan sedih.Yaa elah, kok jadi suudzon ama Allah siiih.

Ngga ada deh soal ngga dipercaya ngga dipercaya. Memang nya yang punya
anak itu berarti ibu yang baik. Memang yang ngga dikasih anak itu ibu yang buruk.
Engga kan?

Di lain tempat, ada yang belum nikah sudah hamil. Coba. Zinah tuh, eh
hamil. Sudah gitu yang parah anaknya digugurin. Atau kalau pun digugurin nya
gagal, terus lahir terus dibunuh atau dibuang. Naudzubillah.

Di sisi lain bumi ini ada sepasang suami istri yang sujud, nangis-nangis,
mohon dikaruniai Allah keturunan, di sisi lain ada yang dengan biadab nya
membunuh bayinya sendiri. Hmmhhhh *menghela napas*

Kesimpulan dari semua muanya yang di atas:

Semuuuuaaa kehendak Allah. Yakin dulu. Imani itu dulu. Orang itu kok
dimudahkan begini begini, kita engga. Ya memang itu kehendak Allah untuk dia
dan kita. Bahwa ada rencana terbaik buat kita dari Sang Maha Pencipta yang kita
ngga tahu. Sebagian dari kita kurang beruntung ya, mungkin dimudahkan di yang
satu, tapi disulitkan di yang lain.

Misalnya fisik oke, tapi belum punya pekerjaan tetap, lontang lantung,
gimana mau dapat jodoh dan punya anak?

Atau ada fisik ngga oke, tapi sudah punya kerjaaan tetap, tapi belum punya
jodoh, gimana punya anak?

78 | P a g e
Atau fisik oke, punya kerjaan tetap, istrinya juga cantik, tapi belum dikasih
anak.

Atau sudah fisik ngga oke, kerjaan ga ada, ga ada cewek yang mau, dan ga
mungkin punya anak.

Ada yang cuma satu dari 4 itu yang dia miliki. Ada yang gak sama sekali.

See?

Kita dimudahkan di yang satu, tapi disulitkan di yang lain. Ternyata kita lagi
diajarin bersyukur nih sebenarnya. Masih kah iri ama orang lain kalau begini?

Yuk, mulai sekarang tiap abis sholat, ditambahin di doa kita. Ngga lagi doa
buat kita sendiri tapi juga buat yang lain. Terserah doa nya gimana, bahasa
Indonesia juga ngga papa yang penting doain orang-orang di sekeliling kita atau
yang kita kenal supaya dimudahkan yang sulit-sulit baginya.

"Ya Allah, untuk si A, si B, si C dan semua hamba Mu yang selalu bersujud,


selalu bangun malam untuk tahajud, selalu sholat dhuha tak putus, yang memohon-
mohon untuk dipertemukan dengan jodohnya ya Allah, mudahkan lah bagi mereka
ya Allah. Mudahkan lah bagi mereka ya Allah."

Abis itu doa lagi, "Ya Allah, untuk si D, si E, si F dan semua hamba Mu yang
selalu bersujud, selalu bangun malam untuk tahajud, selalu sholat dhuha tak putus,
yang memohon-mohon untuk diberi pekerjaan, penghasilan dan rejeki yang halal
dan barokah ya Allah, mudahkan lah bagi mereka ya Allah. Mudahkan lah bagi
mereka ya Allah."

Abis itu doa lagi satu lagi, "Ya Allah, untuk si G, si H, si I dan semua hamba
Mu yang selalu bersujud, selalu bangun malam untuk tahajud, selalu sholat dhuha
tak putus, yang memohon-mohon untuk dikaruniai keturunan ya Allah, mudahkan
lah bagi mereka ya Allah. Mudahkan lah bagi mereka ya Allah."

Semoga tulisan ini bermanfaat ya. Amiin.

***

79 | P a g e
Hafalan Yang Terbatas

Setiap sholat sendirian atau sebagai makmum, surat pendek yang kubaca
setelah Al Fatihah pasti hanya surat itu-itu saja. Al Kautsar ama Al Ikhlas. Atau Al
Falaq dan An Naas. That's it. Empat surat itu saja ngga lebih. Dari hari ke hari, bulan
ke bulan, tahun ke tahun.Teman-teman juga ada yang gitu? Sama kalau gitu kaya
aku hehehee.

Kenapa hanya surat-surat pendek itu saja? Soalnya keempat surat itu saja
yang hapalannya sudah melekat di dada. Istilah lain tuh, sudah apal di luar kepala
dan ngga mungkin blank di waktu sholat. Sementara surat-surat pendek yang lain,
mmm.. bukan ngga hapal, tapi sudah banyak lupanya karena ya tadi itu, hapal nya
jaman dahulu kala dan jarang dipraktekkan dalam sholat. Dan yang parah.. ngga
pernah ada terlintas sedikitapiun niat untuk menghapalkan lebih banyak surat Al
Quran lagi. Menyedihkan ya?

Yeah,, that' s me *menunduk malu*

Sampai suatu hari, dari musholla sebelah, kedengaran suara anak-anak kecil
ngaji hapalan surat pendek. "Innaaaaaaaaaaaa a'thoina kal kautsar..."Wew,,"Na" nya
panjang to? *tepok jidat*

Terus aku nanya mama K. Kok selama ini aku bacanya pendek ya?

Hari itu lah aku baruuuu merasa disentil, kalau selama ini hapalan surat
pendekku (yang menurutku sudah hapal di luar kepala itu) ternyata jauh dari
sempurna.

Aku pun mulai niat nambah menghapal surat-surat pendek, dan mulai
belajar menyempurnakan bacaannya di bawah bimbingan Mama K, dan kedua
imam Masjidil Harom (di mp3 mobil). Masa kalah ama anak-anak kecil? hihihi. Aku
pun mulai mengingat-ingat lagi surat-surat pendek yang dulu sudah pernah hafal.
Kuhapalin lagi. Kusalin di hape, kubaca berbarangkali lalu kuapalin satu ayat demi

80 | P a g e
ayat. Kuulang lagi kuulang lagi. Kalau sudah melekat di dada terus kutandain dan
mulai menghapal ayat berikutnya. Kalau sudah satu surat penuh baru kupraktekkan
dalam sholat. Again and again. Again and again.

Maklum aku sudah tidak muda lagi, sudah susah untuk menghapal, apalagi
bahasa yang bukan bahasa kita sehari-hari, jadi untuk hapal satu ayat pun memang
harus berulang kali berulang kali.Aku juga belajar artinya dari tafsir Al Qur'an,
karena Kevin itu sewaktu-waktu langsung suka nanya artinya apa.

Belum lagi di tv, Ustad Yusuf Mansyur juga mengajarkan hapalkan satu ayat
per HR. Beliau mengajarkan kita supaya menghapalkan Al Waqi‟ah, Surat Yasiin, Ar
Rahman, Al Mulk dan lain-lain. Beliau juga mendirikan pondok-pondok Rumah
Tahfidz agar makin banyak penghapal-penghapal Qur'an.

Hmmh semakin merinding. Ternyata aku jauuuuuh terbelakang.


Jadi pengeeen bangettttttt belajar lagi.

Setelah mengulang-ulang surat-surat yang dulu aku sudah apal, selanjutnya


aku pun mulai menghapal dari surat-surat pendek yang lain, yang aku suka.

Yang kalau dengarin tuh ademm benar di hati.

Misalnya kaya Al Qaari'ah. Kalau dengar surat ini dibacakan, perasaanku


langsung melayang-layang ke suasana di sekitar Masjidil Harom sana. Atau surat Al
A'laa, yang membawaku ke jaman aku SMP ketika jamaah di masjid sekolah.
Hadduuuh sejuuk benar rasanya.

Atau surat Al 'Aadiyaat yang sangat mengesankan ketika dibaca imam di


masjid pusdiklat waktu di Jakarta. Itu surat apa ya. Aku pengen bisa. Karena sudah
suka duluan (walau belum tahu artinya), aku berfikir pasti akan lebih mudah
menghapalkannya.

Motivasi tiap orang Memang beda-beda ya. Macam-macam jalan untuk


mendapatkan hidayahNya. Ada banyak teman-temanku yang bisa hapal Al Qur'an
lebih dari satu juz. Bahkan ada yang hafidz Qur'an.Sementara banyak juga yang
kaya aku. Yang ngeremehin soal hafalin Al Qur'an. Yang baru pengen belajar di
umur segini. Kemaren-kemaren ane kemana saja ya, gan.

Ntaaaar nih beberapa bulan lagi, kalau sudah bisa hapal banyak, jangan
sampai ini jadi kebanggaan walaupun hanya di hati, daripada ntar kejungkel. "Eh
ternyata gue sudah apal satu juz, kerren nih." atau "Gue dong sudah lima juz."
Setan yang seneng ntar memanfaatkan kelemahan kita.

SQu malu? Iya, malu karena terlambat. Jauh ketinggalan ama yang lain. Tapi
aku ngga malu karena baru mau belajar sekarang. Dan mumpung aku masih hidup
hari ini, aku ngga akan berhenti belajar.Yang belum mulai belajar ayo semangat
belajar lagi. Buat teman-temanku yang tiap hari Memang sudah kebiasaan mulutnya
ngga pernah berhenti komat kamit menghapal, semangat ya! Semoga Allah ridho.

***

81 | P a g e
Nambah satu lagi muadzin

S
uka dengarin adzan maghariib di TV? Atau mungkin di radio kalau pas
lagi di mobil? Atau langsung dengar sayup2 dari toa masjid? Ada yang
cuek ga dengarin, ngomong sendiri ama temennya.Ada yang langsung
diem, dengarin dan menyimak.Ada juga yang dengarin, menyimak dan ikutin
bacaan dan iramanya.Kalau semua pasif, pada cuek, kira-kira siapa ya yang adzan?

Kaset? Rekaman? *bahkan konon Turki malah ada program butuh 5000
muadzin lho, orang Indonesia yang suara adzan nya enak, terus apal Qur'an satu
dua juz bisa dikirim ke sana, karena di sana muadzin sudah jarang* Yeaah, bisa jadi
kalau ngga ada regenerasi suatu ketika di Indonesia juga bakal begitu.

Naah, kalau agan lagi sendirian di rumah nih, cobain deh adzan sambil
direkam di-HP. Ada temen bilang, "Aku ngga bisa lagunya."Aah yang benar ngga
bisa lagunya. Coba ditiruin saja adzan-adzan yang selama ini kita dengarin terus
dicobain sendirian kalau lagi di rumah.

Ngga usah takut fals, lha wong nyanyi Garuda Di Dadaku ngga fals gitu
kok.Apalagi buat agan-agan yang seneng karaokean, sudah biasa ngadepin mic,
pasti lebih merdu kalau adzan.

Coba saja diulang-ulang iramanya mpe mantep.Terus buruan dicobain di


musholla terdekat. Ngga usah langsung ke masjid, ke musholla saja dulu hihihihi
(namanya juga belajaran). Sampairin deh musholla yang biasanya agan pake
jamaah. Di kantor, di kampung, musholla yang agan sudah kenal ama orang-
orangnya. Datang di awal waktu, sebelum masuk waktu sholat.

Abis ambil air wudhu terus sampairin deh takamuirnya, minta ijin. Atau ke
muadzin yang biasanya adzan di situ.

"Saya pengen adzan, boleh ngga Ji?" Si muadzin biasanya pastiiiiiiii akan
bilang, "Boleh boleh, silakan silakan." sambil nyiapin mic dan nyalain soundsistem.

82 | P a g e
Terus pegang deh itu mic.

Ngga usah tegang, ngadep tembok ini, ngga ada banyak orang, bukan lagi di
panggung, bukan lagi di depan seminar Jakarta Lawyers Club. Paling di situ cuma
ada muadzin dan beberapa orang yang dateng duluan. Allah liat nih agan lagi
berdiri sendirian megang mic. Cuma karena Allah agan berdiri di situ.

Kalau ngga karena Allah, agan pasti lagi di tempat lain, mungkin lagi makan,
lagi ngobrol, lagi nonton tv.

Bismillah dulu. Tarik nafas dalem-dalem.

"Allahuakbar, Allahuakbar.."

Suara agan menggema tuh. Terdengar kenceng benar dari toa masjid. Deg
deg deg, nafas tuh berdegup kenceeeeng banget karena takut salah. Salah ngga ya.
Abis ini apa ya. Deg deg deg.

Jangan takut gan. Cuma jin ifrit kok yang ketakutan lari pontang panting
dengar agan adzan.Agan benar kok, ngga salah bacaan nya. Tarik nafas lagi.
Tenangin ati.

"Allahuakbar, Allahuakbar.."

"Asyhadu alla ilaha illallah . Asyhadu alla ilaha illallah .”

"Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah.

Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah ."

"Hayya 'alash sholah .Hayya 'alash sholah .”

Agan ajak tuh orang-orang untuk sholat. Yang tadinya duduk depan
komputer, langsung berdiri.Yang lagi main bola, langsung berenti, terus pada
bergerak meninggalkan lapangan.

"Hayya 'alal falah .Hayya 'alal falah ."

"Allahuakbar, Allahuakbar.."

"Lailaha ilallah ."

Baca doa setelah adzan. Alhamdulillah selesai sudah. Deg-degan nya ilang,
berganti jadi lega. Terus matiin micnya. Nengok ke belakang, senyum ke muadzin
yang tadi, dia nya ngga bales liat ke agan, soalnya dia juga lagi mau sholat
sunnah.Tapi agan bahagiaaa banget.

Bahagiaa banget.

Agan sudah jadi penyeru sholat. Nambah satu lagi muadzin baru. Nambah
satu langkah lagi mendekati Allah. Semoga Allah ridho.

***

83 | P a g e
Apa-apa saja yang menghalangi kita untuk Sholat Tahajud

B
anyak di antara kita yang lebih mudah bangun malam untuk nonton
bola daripada bangun malam untuk sholat Tahajud. Benar ngga?
Kadang sudah bangun tuh malam-malam, dini hari, tapi ya ngga ambil
wudhu, ngga sholat barang dua-empat rakaat. Mending duduk depan tv saja
mantengin pemain-pemain bola. Glory glory, bersorak-sorak ketika tim kesebelasan
nya menang. Benar gitu? Padahal bukannya "khayya alal falaaah" berarti raih
kemenangan yang sebenarnya? Jlebb ada yang kesindir? Hihihihi maap maap, toh
yang kesindir ini, abis ini sebelum mantengin tv liat bola, pasti langsung ke
belakang dulu ambil wudhu, terus sholat malam, berdoa, terus balik lagi duduk di
depan tv. Insya Allah.

Menurutku sendiri nih, ada beberapa hal yang menghalangi kita sholat
tahajud. Yang bikin kita jadi males, atau enggan untuk bangun dan sholat malam.

1. Ga kepikiran tahajud sama sekali.

Well, mau ngomong apa kalau gini. Biasanya sih karena kita terlalu banyak
mikir duniawi. Jadi niatan untuk "ah pengen deeeh bisa tahajud" itu memang ga
pernah ada. Angin lalu. Wuuuz, apaan tuh. No reken you. So, kalau memang ga
kepikiran buat itu, mungkin notes ini ga akan berguna. Bahkan waktu liat judulnya
saja, langsung males buat ngeklik. Paan tuh. Etapiiii kalau sudah ngeklik, dan d
dalam hati masiiih ada setitik asa pengen belajar, ayo kita baca berikutnya sampai
selesai ^_^

2. Sholat tahajud cuma sholat sunnah

Ini nih salah satu nya yang bikin kita berat sholat tahajud. Ya kan Memang
cuma sholat sunnah. Ngga wajib. Jadi kalau ngga dikerjain juga ngga apa-apa, ngga
dosa ini. Tidur masih enak.

Ya sih tahajud memang sunnah.

Qiyamul lail itu hukumnya sunnah, sebagaimana Rasulullah sabdakan,


“Shalat yang paling utama sesudah (shalat) fardhu, (ialah) shalat lail” (HR. Muslim).

84 | P a g e
Tapi Gan, ini sunnah yang selalu dikerjakan Rasulullah SAW. Tiap hari lho
ya. Bahkan ketika Rasulullah tidak tahajud dalam suatu malam, beliau
menggantinya dengan 12 rakaat sholat sunnah di waktu Dhuha. Kalau sebenarnya
ibadah sunnah itu baik dikerjakan, tapi tidak dikerjakan juga tidak apa-apa.
Sekarang jadi bisa diartikan (kata guru ane dulu), ibadah sunnah itu baik dikerjakan,
tapi rugi bila tidak dikerjakan.

Sehari saja ngga tahajud. Duh, nyesseeeeeellllll. Nyeseeeeeell nya bisa


seharian. Coba.

Sampai harus ada nebusnya tuh diganti pake 12 rakaat di waktu Dhuha, baru
deh agak legaan. Seakan-akan kita sudah melewatkan satu waktu terbaik untuk
bertamu ama Allah.

Al-Mughirah bin Syu‟bah Radhiallahu‟anhu berkata: Rasulullah


shallallahu‟alaihi wasallam berdiri (sholat pada waktu malam) sehingga kedua kaki
beliau bengkak. Maka beliau ditanya; Bukankah Allah telah mengampunimu dosa
yang telah lalu dan yang akan datang? Beliau menjawab: "Apakah tidak sepatutnya
aku menjadi seorang hamba yang bersyukur”(HR. Bukhari dan Muslim).

Jaman dulu Aisyah bangun malam-malam, Rasulullah masih sholat malam.


Aisyah tidur, terus bangun lagi, Rasulullah masih sholat lagi sampai kakinya
bengkak-bengkak. Kalau sekarang istri terbangun malam-malam, liat suaminya
bersila depan tv liat bola, berisik dengar "Goooll!!" Terus tidur lagi. Eh kebangun
lagi, si suami tetep di depan tv sampai kakinya linu2 bersila, pantatnya panas,
karena ngga beranjak duduk selama 2x 45 menit. Eh sekali lagi maap ya
membandingkan nya ama bola. Soalnya jam segitu (dini hari), aktifitas yang paling
sering ada di antara kita ya nonton bola. Bukan dugem, bukan clubbing, bukan ajep-
ajep. Ini kayanya sudah so old school lah yaaa.

Padahal ya gan, Allah berfirman:

“Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa itu berada dalam taman-taman


(syurga) dan mata air-mata air, sambil menerima segala pemberian Rabb mereka.
Sesungguhnya mereka sebelum itu di dunia adalah orang-orang yang berbuat
kebaikan. Di dunia mereka sedikit sekali tidur di waktu malam. Dan selalu
memohonkan ampunan diwaktu pagi sebelum fsajar.” (QS. Adz Dzariyat: 15-18).

Nah sedap ngga tuh janji Allah. Insya Allah kita abis ini ngga meremehkan
ibadah sholat tahajud karena cuma ibadah sunnah ya.

3. Tidur terlalu malam

Manusia dewasa kaya kita nih, tidurnya 6 jam sudah cukupp. Kalau bayi sih
memang 8 jam ya. Kalau anak-anak mungkin 7 jam. Tapi kalau manusia dewasa
cukup 6 jam. Bahkan orang-orang tua, para manula tidurnya cuma 5 bahkan 4 jam
saja, sudah ga bisa merem lagi. So, kalau ada orang yang tidurnya lengket ama
kasur, lebih dari 8 jam, itu berarti pingsan!

85 | P a g e
Ah jarang kok orang tidurnya selama itu kalau ngga ngobat. Tapi sussah sQu
mau bangun malam. Iya susah karena tidurnya yang terlalu malam. Anggep lah
tidurnya standard tiap malam jam berapa? Jam 11 ya? liat tv dulu? atau nongkrong
ama tetangga? Biasanya liat tv ya? atau main game, atau internetan. Oke anggeplah
jam 11, maka 11+6 berarti jam 5 pagi baru bangun. Gagal deh dapat sepertiga malam
terakhir.

Memang the best time nya sepertiga malam terakhir itu kapan? Yang paling
utama sih antara dini hari sampai sebelum berkumandang adzan Subuh.

Ada riwayat hadits Zaid bin Sabit ia berkata: Kami makan sahur bersama
Nabi kemudian beliau pergi shalat. Ada yang bertanya: Berapa (lama) antara adzan
dan waktu makan sahur ? Dia (Zaid) menjawab: kira-kira (selama membaca) lima
puluh ayat” (HR. Bukhari dan Muslim).

Kalau di Arab sih, sekitar sejam-an sebelum adzan Subuh, berkumandanglah


adzan Fsajar. Jadi itu seakan-akan buat ngingetin atau jadi patokan, bahwa ini nih
waktunya sepertiga malam terakhir. Jadi kalau subuhnya jam 4 pagi, maka
tahajudnya mulai jam 3 pagi.

Kembali ke ukuran tidur kita yang cuma 6 jam. Artinya kalau kita mau
bangun malam jam 3, maka kita harus tidur jam 9 malam. Deal ya? Meleset2 dikit
gapapa lah, disesuaikan ama wilayah masing-masing. Kalau aku biasanya tidur tuh
jam 9. Meleset2nya ya setengah sepuluh. Kalau lagi baca buku bagus ya jam
sepuluh, tapi jarang sih. Karena kalau tidur jam 10, aku tetep akan bangun jam 3 tapi
dengan masih ngantuk, galau, labil, maksa, dan berat (karena tidurnya cuma 5 jam).

Get the point ya agan? Kalau mau bangun jam tiga, tidurnya ya jam 9.
Rasulullah juga gitu kok, kalau tidur malah lebih early lagi. Dan apa yang
menghalangi kita tidur lebih early begini? Apalagi kalau bukan tv? Iya kan? So mari
kita sepakat, kalau benda kotak memukau bernama tv itu Memang sungguh
memabukkan.

4. Sudah biasa ngga sholat subuh di awal waktu.

Gimana mau sholat tahajud, gimana mau bangun malam, kalau sholat
subuhnya saja santai-santai. Dipuas-puasin saja ngebo nya. Ntar sebangun-
bangunnya saja lah baru sholat subuh. Malah kadang dijadiin kebiasaan lho, bangun
sebangun-bangunnya gitu. Misal bangun tidur jam 6 setiap pagi, terus cek Blekberi,
terus duduk di kasur, ambil remote tv, liat tv Oon sebentar, terus terbuai. Terus
kucek-kucek mata, terus ke kamar mandi, wudhu, kemudian gelar sajadah di kamar
terus sholat subuh 2 rakaat dalam 1 menit, terus liat tv lagi.
Ada yang gitu?

Aku pernah baca tentang siksa neraka bagi orang yang suka menunda-nunda
sholat yang kaya gitu. Tapi lupa persisnya, barangkali ada temen yang mau bantu
boleh lah sekalian perowinya ya.

86 | P a g e
Orang yang biasa menunda-nunda sholat, biasanya juga sulit untuk sholat
tahajud. Iya benar.

Aku pernah ikut rapat sidang dengar pendapat ama Anggota Dewan bersama
menteri keuangan, dirjen pajak dan direktur-direktur eselon II. Duduk ku di tengah
pula. Kursinya kayu-kayu berat yang kalau mau geser akan mendorong kursi-kursi
lain. Dan berat banget. Kalau aku mau keluar dari ruangan, berarti aku harus
menyapu minggir itu para eselon II. So, ketika waktu sholat tiba, aku cuma bisa
gelisah, karena rapat masih terus dilanjutkan, ngga ada yang bergeming. Gelisah.
Gelisah. Kapan usai. Kapan usai.

Yang paling sulit sholat di awal waktu mungkin memang subuh ya? Terus
apa sih kok selama ini bisa bangun pas sholat subuh? Alarm dan kumandang adzan
dari toa masjid? Benar ya? Lebih top mana tuh di antara keduanya? Jelas alarm
laaaah. Karena alarm bisa kita setel sesuka kita. So, kalau memang tiap hari sudah
setel alarm jam 4 misalnya ketika masuk waktu subuh, puter deh lima belas menit ke
belakang. Lumayaaaan tuh lima belas menit bisa buat sholat tahajud dua rakaat plus
berdoa nya. Terus terdengar deh suara adzan.

Kalau sudah biasa, diputer lagi deh itu alarm jadi setengah jam ke belakang.
Jadi jam 3.30 bangun. Lumayaaan bisa sholat tahajud empat rakaat sekalian doa nya.
Boleh dicoba tuh, gan!

4. Alarm kurang maksimal

Jiyaaaah, ada-ada saja nih sQu. Nomor limanya kok bisa pas banget
kelanjutan soal alarm. Ya memang disengaja gitu kali hahaha.
Ada memang beberapa orang yang sudah pasang alarm tapi ternyata ngga
maksimal membangunkan. Berarti setannya kuat banget tu nyumpetin kuping kita.

Clepp. Wuuung, ngga dengar apapun. Begitu tidur, sudah deh di alam lain,
kaya yang ngga balik-balik ke dunia nyata lagi.

Caranya gini. Jangan cuma ngandalin alarm. Ayo berdoa dulu sbelum tidur,
minta dibangunin buat sholat tahajud. Terus abis itu pasang alarm yang banyak.
Jangan cuma satu, tapi dua. Letaknya juga kudu strategis. Kalau terlalu deket,
gampang tuh kamu matiin lagi dan tidur lagi. Syukur-syukur tuh kalau punya
alarm yang ada model snooze nya. Jadi walau sudah dimatiin, tapi juragan belum
bangun, si alarm akan tetep bunyi sepuluh menit kemudian. Dikeplak lagi, mati.
Sepuluh menit kemudian bunyi lagi. Mantap tuh alarm model gitu.

Kalau naro alarm nya terlalu jauh, juga ntar malah ngga efektif. Ngga dengar,
malah sia-sia. So naro nya di tengah-tengah saja. Ngga terlalu jauh, tapi ngga terlalu
deket. Ngga terlalu jauh sehingga suaranya ngga terdengar, ngga terlalu deket
sehingga mudah bagi kita untuk menjangkau.

Bunyi alarm juga dipilih yang efektif. Ada alarm nya temenku bunyinya
suara cewek, "Bangun. Bangun. Baaaangun." suaranya lembut banget mendayu-
dayu. Terus kalau dikeplak, dia bunyi. "Selamat pagi." Ngga siang ngga malam, asal

87 | P a g e
tombol di atasnya dikeplak bunyinya selamat pagi. Nah alarm mendayu-dayu
begini jangan dibeli gan, ngga bakal bisa bangun, yang ada malah terbuai.

Ada bunyi alarm yang tit-tit tit-tit tit-tit, terus kalau dicuekin jadi
tititititititititit. Huwaaa alarm model gini bikin sakit jiwa Gan, kaget yang sekaget-
kagetnya, nyawa belum sambung sudah dipaksa kebangun, mata melotot, panik,
kacau, jantung berdegup-degup cepat. Pilih deh alarm dengan bunyi yang paling
passss buat kita. Ngga bikin terbuai tapi juga ngga bikin sakit jiwa.

Ada alarm lain yang lumayan gencaaarrr berbunyi di waktu-waktu itu, yaitu
kokok ayam. Kukuruyuk berulang-ulang. Jam berapa tuh? Jam dua, jam tiga, jam
empat. Abis itu sudah deh ayam-ayam itu ngga berkokok lagi. Kenapa ayam
berkokok jam segitu? Pernah ada yang nulis di status FB nya, "Ayaam gilaaaaa, jam
segini sudah berkokok." Waktu itu sekitar jam dua dini hari dia ngomel-ngomel.
Padahal itu ayam-ayam lagi liat malaikat. Mungkin jam segitu banyak sekali
malaikat yang turun ya.

“Apabila kamu mendengar ayam jago berkokok (di waktu malam), mintalah
anugerah kepada Allah, sesungguhnya ia melihat Malaikat. Tapi apabila engkau
mendengar keledai meringkik (di waktu malam), mintalah perlindungan kepada
Allah dari gangguan syaitan, sesungguhnya ia melihat syaitan. (HR.Bukhari)

Terus alarm gimana sQu yang paling efektif? Alarm paling efektif buat
bangunin kita adalah pasangan kita. Misal suaminya sudah bangun duluan, terus
cium-cium pipi istrinya. "Cintaa, bangun yuk, tahajud ama papa." Atau istrinya
yang cium-cium suaminya, "Ayah, katanya mau tahajud. Anterin Bunda ke belakang
yuk." Waaah senangnya. Trus gimana biar pasangan kita kaya gitu? Balik lagi ke
tulisanku yang lalu, yang ada 5 Hal yang sebenarnya kita sudah tahu itu.

Oke, gan. Thats it, lima hal yang mungkin bisa bermanfaat. Sebenarnya di
internet banyak tips-tips bangun malam yang lain. Yang kutulis ini cuma yang aku
tahu saja. Kalau masih merasa kurang bisa coba googling baca-baca yang lain,
sampai dirasa bener-bener cocok dan bisa dipraktekkan.

Rasulullah SAW bersabda : “Tuhan kita Yang Maha Luhur dan Maha Agung
turun setiap malam kepada langit dunia ketika sepertiga malam terakhir, seraya
menyeru : Adakah yang menyeru Ku maka Aku akan menjawab untuknya, adakah
yang memohon pada Ku maka Aku akan memberinya, adakah yang beristighfar
pada Ku maka akan Kuampuni untuknya” (Shahih Bukhari)

Semoga bermanfaat ya Gan, mulai nanti malam yuk dicoba.

***

88 | P a g e
Panglima Perang Yang Mengangkat Gunung

E
h eh aku mau cerita nih. Bukan dongeng yang sudah lama
beredar, lha wong ini cerita karanganku sendiri, hahahaa. Etapi ini
basic on true story lho. Jadi ini bener-bener real story, cuma dikemas
berbeda saja untuk menyamarkan cerita aslinya. Nama-nama tokohnya juga mirip-
mirip nama aslinya hihihihi. Yaaah mudah-mudahan ada manfaat yang bisa dipetik
ya, gan. Bismillah.

Jadi jaman dahulu kala, terdapat sebuah kerajaan yang dipimpin seorang
rajanya yang masih muda, bertubuh kurus dan berkumis tipis, yang bernama Sultan
Mulud. Dalam memimpin kerajaannya, Sultan Mulud dibantu oleh tiga orang
Jenderal besar, yaitu Jenderal Usman yang terkenal paling pandai, Jenderal Wahid
yang lucu, dan Jenderal Falah yang paling santai dan easy going. Masing-masing
jenderal tadi memiliki dua panglima perang. Jadi total, ada enam panglima perang
yang masing-masing memiliki pasukan tempur yang sangat kuat dalam
menghadapi musuh.

Di antara keenam panglima perang itu terdapat seorang panglima yang tidak
hanya gagah berani, tapi juga pintar dan tampan, bernama Ibnu Abdul Manan Bin
Hasyim, yang berada di bawah perintah Jenderal Falah. Namun walaupun namanya
ke-arab-arab-an, tapi Ibnu Abdul ini bermata sipit. Sebagian orang mengira ia masih
ada keturunan jenderal-jenderal besar dari Mongolia.

Ibnu Abdul bukan orang yang terpintar, terkuat dan terhebat di antara
panglima perang lain. Tapi entah mengapa, suatu hari Sultan Mulud memanggilnya
menghadap. Sang raja memerintahkan Ibnu Abdul untuk mengangkat sebuah
gunung, dan memindahkannya ke tempat lain untuk menghalangi serangan musuh.
"Tahukah engkau wahai Ibnu Abdul." kata Sultan Mulud, "Dua jenderal menolak
perintahku ini dikarenakan mereka merasa tidak sanggup."

89 | P a g e
"Tapi Yang Mulia, bukankah Jenderal Usman adalah jenderal terpandai di
negeri ini. Dia pasti sanggup mengangkat gunung itu."

"Memang benar." jawab Sultan Mulud. "Tahun lalu, Jenderal Usman sudah
sanggup mengangkat gunung yang lain. Dalam waktu delapan bulan, gunung itu
akhirnya berhasil dipindahkan. Tapi segala tenaganya telah terkuras habis untuk
itu. Aku tidak tega memberi tugas yang serupa tahun ini kepadanya." jawab Sultan
Mulud.

"Tapi Yang Mulia, bukankah Jenderal Wahid akan sanggup mengangkatnya?"


"Jenderal Wahid menyatakan dia tidak sanggup, apalagi ketika dia tahu bahwa
gunung ini harus dipindahkan dalam waktu empat bulan saja."

"Apa? Empat bulan saja?" Ibnu Abdul terkejut. Lemas lututnya. "Wahai Yang
Mulia, Jenderal Usman yang terpintar saja baru sanggup memindahkan dalam 8
bulan, bagaimana bisa aku mengangkatnya dalam 4 bulan?"

"Tapi pimpinanmu Jenderal Falah menyanggupi tugas ini." tegas Sultan


Mulud. "Jenderal Falah terlalu santai, Yang Mulia." sanggah Ibnu Abdul, "Dia tidak
mengerti apa yang dihadapinya."

"Ibnu Abdul. Aku telah memutuskan perintah!" bentak Sultan Mulud dengan
kesal. "Laksanakan perintahku! Atau empat bulan ke depan, musuh akan dengan
mudahnya masuk menyerang kerajaan kita. Kupercayakan pundakamuu untuk
melaksanakan tugas ini." Dicabutnya pedang dan diletakkan di atas pundak Ibnu
Abdul.

Ibnu Abdul menghela nafas. Ia lalu berdiri dan mengangguk mantap. "Siap,
Yang Mulia."

Ibnu Abdul terduduk lemas di ruang kerjanya. Ia tahu ia tak sanggup. Terlalu
berat mengangkatnya sendirian. Pertama-tama ia tak tahu caranya. Kedua, pasukan
bala tentaranya juga tak akan cukup mengangkat gunung itu. Ia tidak mungkin
minta bantuan pasukan lain, karena masing-masing sudah punya tugasnya masing-
masing yang tidak mungkin ditinggalkan. Sempat ia hendak bertanya tips dan trik
pada Jenderal Usman, tapi ah, ia batalkan. Gengsi rasanya. Dulu pernah ia meminta
bantuan beliau tapi sepertinya Jenderal Usman agak ogah-ogahan. Hal itu lah yang
membuat Ibnu Abdul membatalkan niatnya.

Tapi Ibnu Abdul hanya yakin pada Allah. Bahwa kepada Allah lah ia
meminta dan memohon pertolongan. Ibnu Abdul inget sebuah hadits Rabi‟ah bin
Ka‟ab Al-Aslami ra bahwa ia bercerita, “Aku pernah menginap di rumah Rasulullah
SAW. Aku membawakan air wudhu dan keperluan beliau. Beliau berkata, „Mintalah
sesuatu.‟ Aku menjawab, „Aku ingin menjadi orang yang menemanimu di Surga.‟
„Atau ada permintaan lain?‟ Tanya beliau. „Itu saja.‟ Jawabku. Rasulullah SAW
bersabda: “Bantulah aku untuk memenuhi keinginanmu itu dengan memperbanyak
sujud..” (HR. Muslim)

90 | P a g e
Maka hari demi hari Ibnu Abdul mulai disibukkan hanya dengan
memperbanyak ibadahnya. Diawali dengan cium tangan orangtuanya untuk
memohon bantuan doa, lalu bangun dini hari untuk sholat tahajud, sholat dhuha,
puasa sunnah, banyaaaaak banyakin sedekah dan segala amalan solehah yang lain.
Menjalankan semua perintahNya dan menjauhi laranganNya.
Teruuuus saja hanya itu.

Ia bener-bener merasa kemampuan, kepandaian dan tenaganya tak akan


sanggup mengangkat gunung itu, jadi hanya kepada Allah lah ia meminta.

Hari demi hari pun berlalu. Minggu ke minggu. Belum ada jawaban atas doa-
doanya. Namun tak sedikit pun keyakinannya berkurang. Allah akan menolongnya.
"Mudahkan ya Allah. Mudahkah ya Allah." Itu saja yang dipanjatkannya selalu.

Bulan demi bulan pun bergeser. Waktu semakin mendekati jatuh tempo. "Ya
Allah tak pernah sedikitapiun aku meragukanMu." bisik Ibnu Abdul dalam doanya.

Sampai tiada diduga-duga, si gunung meringankan bobotnya sendiri.

Ya Allah ya Robbi. Jawaban itu bener-bener ada, ya Allah. Tiba-tiba


panglima-panglima perang lain ikut membantu, tanpa dimintai bantuan. Di detik-
detik akhir, tiba-tiba Jenderal Usman yang terkenal pintar itu berdiri di
belakangnya, "Wahai Ibnu Abdul, maukah kau kubantu untuk mengangkat gunung
itu?" Subhanalloh. Keyakinannya terbukti!! Allah menolongnya dengan cara yang
tidak diduga-duganya sama sekali. Hingga akhirnya gunung itu pun terangkat dan
dipindahkan, alhamdulillah.

***

Ibnu Abdul itu aku. That's why aku bilang ini kisah nyata. Tapi Ibnu Abdul
juga bisa berarti kamu. Bisa kita.

Gunung itu masalah kita. Masalah yang sangaaaaaaatttt berraaat yang sdg
kita alami dan ada jatuh tempo nya pula. Misalnya target penjualan tiga mobil yang
harus dipenuhi dalam waktu sebulan, atau silakan kerja di tempat lain. Atau hutang
denda puluhan juta yang harus dilunasi dalam waktu seminggu, atau rumah akan
diambil paksa. Semmua serba kepepet, semua serba terdesak. Dada sesak, nafas
ngos-ngosan. Pundak tak sanggup lagi membawa beban ini.

Cuma Allah gan tempat kita meminta.Yakkkkiiiiin. Yaaakkiiiiin, seperti


yakinnya Ibnu Abdul pada Allah. Minimal 17 kali dalam sehari kita bilang, "iyyaaka
na'budu wa-iyyaaka nasta'iin"

Yang artinya: Hanya Engkaulah yang kami sembah [a], dan hanya kepada
Engkaulah kami meminta pertolongan. [b] (QS Al Fatihah: 5)

[a] Na'budu diambil dari kata 'ibaadat: kepatuhan dan ketundukkan yang
ditimbulkan oleh perasaan terhadap kebesaran Allah, sebagai Tuhan yang
disembah, karena berkeyakinan bahwa Allah mempunyai kekuasaan yang mutlak
terhadapunya.

91 | P a g e
[b] Nasta'iin (minta pertolongan), terambil dari kata isti'aanah: mengharapkan
bantuan untuk dapat menyelesaikan suatu pekerjaan yang tidak sanggup dikerjakan
dengan tenaga sendiri.

*sumber tafsir dari alquran-indonesia.com

Tuh.

Jelasss.

17 kali sehari kita baca itu, masa ngga yakin.


Sholat sunnah 2 rakaat sebelum subuh itu lebih besar pahalanya daripada bumi dan
segala isinya. Kalau cuma target penjualan tiga mobil, atau hutang puluhan juta,
akan terasa jadi kecil kalau kita yakin dengan kekuasaan Allah.

Yuk, imani dulu yang ini. Yakin dulu seyakin-yakinnya Allah akan
memudahkan semua masalah kita. Sembari kita terus ikhtiar, berdoa, ayo
pannnnnnntaskan diri kita dulu. Mudah-mudahan setelah kesulitan-kesulitan ini,
kita diberi kemudahan-kemudahan.

Fa inna ma'al usri yusroo.

Inna ma'al usri yusroo.

***

92 | P a g e
Epilog

P
enjelasan tentang tujuan hidup: sudah. Penjelasan tentang kita harus
ngapain saja: sudah. Nah, sudah cukup belum? Jelas belum lah
hehehehe, ilmu pengetahuan itu luas tiada bertepi. Ngga ada
pinggirannya. Jangan berhenti belajar sampe di sini. Terus belajar. Terus
mengamalkan ilmu yang agan punya, dan terus share-share-share. Sebarkan dan
ajarkan kepada saudara-saudara yang lain, semoga kita semua sedikit demi sedikit
berusaha menjadi lebbih baik dari kemarin.

Sekali lagi, yang nulis ngga lebih baik dari yang baca. Kita sama-sama belajar
kok ya. Mohon maaf sebesar-besarnya kalau ada salah-salah. Maklum ane manusia
biasa yang ngga luput dari segala kesalahan. Palagi ngomongku suka blepotan
ceplas-ceplos hihihihi. Mohon maap ya agan-agan semua. Karena itu mohon
support nya supaya bisa lebih baik lagi. Segala kritik dan saran bisa ditujukan ke
lewatmanasqu.blogspot.com.

Ilal liqo‟

Uusikum wa nafsi bittaqwallah

Wassalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh

93 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai