Anda di halaman 1dari 7

Kasih Sayang Orang Tua_Erlangga Rahmansyah

Halo kawan-kawan nama saya Surya, umur saya sekarang adalah 35 tahun.
Saya juga termasuk salah satu motivator terkenal dan sukses dikarenakan saya
diajarkan oleh guru terbaik saya di dunia, tidak lain adalah pengalaman saya
sendiri yang penuh dengan penyesalan dan kebahagiaan sementara ketika masih
muda.

Waktu itu dimulai ketika saya bersekolah di suatu Sekolah Menengah


Atas(SMA) Negeri. Saya adalah anak tunggal dari sebuah keluarga yang bisa
dikatakan kurang mampu. Ayah ku adalah seorang tukang kayu yang bekerja
untuk suatu mebel lokal dekat dengan lokasi sekolah ku dengan gaji yang pas-
pasan, sedangkan ibu ku merupakan seorang ibu rumah tangga.

Walaupun aku dilahirkan dari keluarga yang kurang mampu aku masih
dianugrahi orang tua yang pengertian dan sayang kepada ku. Ketika aku
mengalami masalah mereka akan selalu mendengarkan ku dan memberikan
nasehat nya kepada ku berdasarkan pengamalan mereka masing-masing.
Meskipun kebanyakan nasehat nya ku hiraukan, karena dulu aku masih muda
naif dan penasaran tentang hal baru.

Maka saya pun tidak mengerti maksud sebenarnya dari nasehat mereka kepada
ku. Salah satu nasehat nya adalah “Bumi itu berputar layak nya kehidupan,
untuk menjadi orang yang sukses itu harus bergerak tidak terdiam aja di zona
nyaman saja” ujar ayahku seraya melihat kendaraan di jalan raya yang ramai di
depan rumah .

Kondisi tersebut yang memaksa ku untuk menjadi anak yang mandiri serta
bergaul dengan anak-anak kekinian yaitu anak geng motor. Kalian pasti
penasaran kenapa sih aku bergaul dengan anak geng motor? Karena aku hanya
ingin dihormati dan dikenali sama siswa-siswi lain di SMA ku aja simple, agar
aku dilihat sebagai anak keren.

Kecuali itu saya juga sering mengikuti lomba balap liar, kalau menang lumayan
tuh uang nya untuk mencicil kreditan motor ama jajan di sekolah karena
terkadang aku tidak dapat uang saku dari orang tua. Untuk urusan kreditan
motor sih, aku punya sahabat nama nya Rangga. Paman nya merupakan penjual
motor-motor bekas.
Berkat bantuan sahabat ku aku diperbolehkan mengkredit dan juga
mendapatkan diskon 10% dari paman nya, motor itu adalah Honda Revo
berwarna merah. Fakta nya motor itu adalah motor pertama ku, maka nya aku
rawat dengan baik. Ku cuci setiap hari minggu agar cinklong dan kalau punya
ekstra uang ku pakai untuk memodifikasi motor ku biar kece.

Oh nya karena orang tua ku tidak punya motor otomatis ndak bisa mengajari
ku mengendarai motor, Rangga lah yang mengajariku mengendarai motor.
Kelompok geng motor ku itu bernama ADL singkatan dari Awak Dewe Loss,
menurut ku untuk semua nama wapik tenan.

Geng ku bisa dikatakan anak nya setia ama kawan sak geng, yang penting bisa
mengendarai motor itu wajib dan menjaga etika terhadap sesama terutama
dengan ketua geng. Karena kebiasaan ku pulang larut malam itu membuat
orang tua ku tidak suka.

Ibu ku berkata “Nak jangan tiru anak-anak seperti itu, mereka dapat merusak
masa depan mu nanti.” Dengan wajah yang khawatir, aku pun membalaskan
dengan rasa marah “Kenapa sih bu, jangan atur-atur aku!! aku ikut balapan
juga untuk memenuhi kebutuhan ku sendiri, juga aku merasa nyaman dengan
mereka. Mereka selalu surport aku!!”

Ayah ku berkata dengan menghela nafas “Mungkin sekarang mereka


mendukung mu, akan tetapi bagaimana jika kamu mengalami kesusahan?apa
mereka akan tetap mendukung mu?”. Dengan rasa kecewa aku kabur dari
rumah dan memilih untuk tinggal di kosan nya sahabat ku Rangga.

Besok nya ketika pulang dari sekolah, waktu saya sendang nongkrong teman
geng ku. Tiba-tiba ayah ku menghampiri ku dan ingin meminta maaf dan
mengajak ku untuk pulang ke rumah. Teman ku semua kaget dan mereka
berkata “Wiih Sur, itu beneran ayah mu.” Sambil diam-diam tersenyum.

Aku secara spontan berkata “Bukan dia bukan ayah ku, dia hanya orang gila!”
dengan wajah senang menyembunyikan rasa malu. Lalu aku mengajak teman-
teman ku nongkrong di tempat lain, dan setelah kejadian itu aku tidak pernah
pulang ke rumah dan memutuskan untuk Tinggal bareng ama kosaan nya
Rangga.

Untuk masalah jajan, SPP sekolah, dan kebutuhan lain-lain, saya penuhi dengan
memenangkan beberapa lomba balap dan pekerjaan sampingan. Dimana
Kejadian itu sangat aku sesali seumur hidup ku. Ketua geng ku itu nama nya
Helga, dia itu orang nya tegas dan gampang marah jika merasa di sindir.
Akan tetapi jika dia sudah mengangap mu sebagai teman dia menjadi orang
yang ramah, setia, dan suka tolong menolong . Maka nya semua siswa di sekolah
ku itu menghormati nya dan kebanyakan takut jika ingin berurusan dengan nya,
mungkin karena itu dia layak menjadi pemimpin geng motor ADL.

Suatu ketika saat malam minggu libur panjang sekolah , waktu itu aku kelas 2
SMA ada lomba balap liar dengan geng lainya nama nya Arek Macan. Dengan
ada nya Revo ku aku mengikuti lomba tsb dengan hadiah 1 JT bagi yang juara.
Untuk keamanan nya agar tidak ketahuan polisi, Helga dan pemimpin Arek
Macan sudah mencari tempat yang sepi jadi aman.

Aku di pilih ama Helga karena Aku yang paling mahir dalam beginian di geng
ku, sedangkan musuh ku dari geng sebelah menggunakan motor jenis sport.
Walaupun awal nya itu membuat ku ragu, akan tetapi tidak bisa mengoyahkan
semangat ku untuk menang.

Lomba nya itu cukup menantang karena musuh ku itu juga berpengalaman,
akan tetapi ketika dia mau mencapai di garis finis dia lengah. Kesempatan emas
ini ku gunakan dengan baik, dan akhirnya aku dapat memenangkan lomba.

Semua teman ku sangat bangga terhadap ku sampai-sampai mereka memeluk


ku, tidak lupa saya bagikan uang itu kepada semua geng ku. Tapi jangan salah
paham yah, aku itu bukan tipe orang yang suka menghamburkan uang karena
menurut ku sepeser uang itu berharga.

Di malam itu sehabis lomba teman ku merayakan atas kemenangan ku secara


tidak sengaja aku bertemu perempuan cantik nama nya naila, dia seperti
rembulan indah yang bersinar di kegelapan malam. Dan beruntung juga dia
seumuran dengan ku, lalu aku tembak dia. Kaget nya dia mau dan akhirnya
saya surya punya pacar.

Singkat cerita, moment-moment ini adalah sumber kebahagiaan ku untuk


sekarang. Dimana semua keiginan ku telah tercapai, saya memiliki teman yang
banyak serta dan telah berpacaran sekitar 2 bulan. Rasa nya aku tidak ingin
lepas dari kebagiaan ku ini, dan aku pun tidak menjawab panggilan telepon
orang tua ku karena terlena dengan kebagiaan sesaat ini. Waktu itu saya belum
menyadari nya dan tidak dapat bersiap di peristiwa yang akan datang.

Yaitu ketika aku sedang nongkrong di warkop bersama Naila dan teman-teman
ku, secara tiba-tiba kami di razia oleh Satpol PP. Dimana semua teman ku dapat
kabur, hanya aku saja yang tertangkap. Aku berusaha meminta tolong kepada
teman-teman ku khusu nya Rangga, akan tetapi mereka hanya memikirkan diri
mereka sendiri dan menelantarkan ku.
Saat moment itu juga saya paham perkataan ayah ku yaitu “Mungkin sekarang
mereka mendukung mu, akan tetapi bagaimana jika kamu mengalami
kesusahan?apa mereka akan tetap mendukung mu?”. Ketika itu juga aku
merindukan rumah ku, dimana terdapat orang yang selalu memikirkan ku serta
mendukung ku dalam suka maupun duka.

Karena kasus balap liar di sekitar lingkungan ku membuat rusuh warga.


Awalnya aku akan di pidana selama 6 bulan di penjara, karena saya masih di
bawa umur. Petugas Polisi menaruh ku di lembaga permasyarakatan anak
selama 3 bulan dengan tujuan agar menjadi anak yang lebih baik.

Di sana saya merasa berada di pesantren, dimana kita dibiasakan untuk rajin
shalat 5 waktu, tadarus Al-Qur’an dan diceramahi oleh kiyai Ahmad
Abror(Pemimpin lembaga ini) habis shalat maghrib, dan melakukan kegiatan
positif lain nya. Awal nya aku merasa tidak nyaman dan menunggu kedatangan
teman-teman dari geng motor ku yang tak kunjung datang.

Tetapi perlahan-lahan aku merasa nyaman karena semua penghuni di lembaga


tersebut ramah dan pengertian kepada ku, secara tidak sengaja mengingat ku
dengan orang tua ku yang sayang pada ku. Saya pun berfikir setelah pulang dari
lembaga ini aku ingin pulang ke rumah dan meminta maaf sedalam-dalam nya
kepada mereka.

Setelah 2 bulan disana saya sudah bisa beradaptasi disana, saya juga mempunyai
teman dekat nama nya Adit. Kami menjadi teman dekat karena memiliki
pengalaman yang sama yaitu di tinggal teman nya ketika ketangkap Satpol PP,
bedanya kalau saya geng motor kalau dia adalah pencuri motor.

Setiap hari kami selalu bersama layak nya batu yang tak dapat di pisahkan,
kalau ada yang mengalami masalah yang satu akan membantu. Kita juga sering
menceritakan pengalaman dan memberikan nasehat kita masing-masing ketika
sebelum tidur, mumpun kita satu atap. “Hey Sur, emang nya awal nya kamu
bisa masuk ke sini gimana?” kata di Adit.

Aku pun berkata dengan menghela nafas “Rumit pokok nya, dulu aku itu
pembalap motor handal. Hampir semua lomba balap liar aku menangkan tetapi
saat aku dengan geng ku lagi nonkrong di warkop kami terkena razia Satpol PP
dan yah aku ada disini gituh.”

“Wih aku juga turut bersedih, di tinggal ama teman ketika saat-saat perlunya.”
Dengan wajah nya Adit yang kecewa. Aku pun Kaget lalu bertanya dengan
spontan “Loh, kamu kok tau padahal aku belum menceritakan nya padamu?”,
wajah Adit yang santuy “Taulah, aku juga sama.
Ketika itu ada motor matic Honda Beat yang menjadi sasaran kita, teman ku
membawa motor nya sementara aku dengan cepat berlari dan mecoba membuka
setir nya, Tiba-tiba ada Satpol PP yang Menangkap ku. Aku sempat bisa
melarikan diri, tetapi karena kita panik. Justru teman ku kabur dengan motor
nya meninggalkan ku sendiri dan yup aku ada disini.”

Aku pun merasa terkegut karena penderitaan kita sama dan setelah perkacapan
tersebut kita menjadi sahabat. Di lembaga tersebut aku juga tertarik dengan
gadis yang namanya Aisyah, dia adalah anak nya kiyai Ahmad. Ketika aku
diam-diam mengikuti nya, tiba-tiba aku pun di pegang pundak ku oleh sang
kiyai tersebut.

“Mau ngapain diam-diam mengikuti anak ku, emang nya ada apa?” dengan
wajah nya yang heran. Aku pun secara sontak merasa malu, kiyai ahmad
mengetahui niat ku secara langsung. Dia pun membawa ku ke taman di bawah
pohon rindang, lalu beliau pun berkata “Nak kamu aslinya orang nya baik,
tetapi pergaulan mu lah yang membuat kamu tersesat dari jalan yang benar.”

Sontak aku pun mulai menangis dan berkata “Enggeh pak, saya memang salah.
Karena perbuatan ku ini aku berani durhaka kepada orang tua ku dan takut
nya aku tidak akan di maafkan oleh orang tua ku.”. Beliau pun berkata
“Seberapa rusak nya anak, orang tua akan selalu menyayangi nya bagaima pun.
Oleh karena itu jika kamu ingin dapat restu dari saya, maka mulailah dengan
meminta maaf ke orang tua mu dan jadilah orang yang baik dan berguna bagi
masyarakat.

Itu adalah pesan beliau kepada ku yang sampai sekarang masih aku ingat,
setelah keluar dari lembaga tersebut saya langsung pulang ke rumah ku dengan
membawa Adit untuk menemani ku. Setelah itu aku meminta maaf senangis-
nangis nya kepada orang tua ku yang sudah sakit-sakitan, untung nya masih
menerima ku…anak durhaka ini.

Aku pun memeluk mereka dengan erat seperti anak kecil yang takut di tinggal
pergi ama orang tua nya. Awal aku agak malu dilihat sahabat ku Adit, tetapi dia
berkata “Ndak papa Sur, kamu pantas melakukan nya.” Dengan wajah yang
senang.

Setelah moment indah tersebut aku serius akan merawat orang tua ku dan
melanjutkan pendidikan tingkat SMA ku melalui jalur alternative karena
masalah criminal ku, aku pun dikeluarkan dari sekolah lama ku. Setelah
akhirnya lulus dari SMA aku mengucapkan selamat tinggal kepada kawan lama
ku geng ADL terutama kepada Rangga dengan hati yang penuh kekecewaan,
tapi setelah aku merasa seperti beban telah hilang aku merasa puas.
Sebelum aku meninggalkan mereka, Rangga pun berlari dan meminta maaf
kepada ku. Sebagai permohonan maaf dia akan meninggal kan geng ADL dan
mengikuti ku serta akan memberiku motor matic Honda Beat secara gratis.
Awal nya aku menolak tetapi aku teringat dengan permohonan maaf ku kepada
orang tua ku, sebagus-bagusnya orang adalah dia yang mampu memaafkan
kesalahan orang lain sebesar apapun kesalahan nya.

Dan akhirnya aku mendapat restu dari kiyai Ahmad Abror, lalu menikah
dengan Aisyah ketika berumur 21 tahun, sedangkan dia 20 tahun. Saya Surya,
Rangga, Aisyah, Dan Adit mendirikan channel youtube yang konten nya adalah
membuat lagu motivasi kepada orang lain agar tidak mengalami penderitaan
seperti ku.

Sejak itu kami terus berkembang dan akhirnya menjadi motivator terkenal dan
sukses di penjuru dunia. Sebelum saya akhiri saya ingin memberikan pesan
kepada kalian semua para pembaca. Seberapa indah atau menyenangkan sebuah
tempat bagimu, rumah akan menjadi tempat terbaik bagimu.

Karena terdapat orang tua yang sudah merawat mu dari bayi hingga sekarang,
oleh karena itu mereka hanya ingin yang terbaik untuk mu menurut pendapat
mereka masing-masing. Maka rawatilah dan sayangilah mereka sebelum
terlambat. Itu adalah cerita ku, kalau kamu gimana?
Biodata
Nama : Erlangga Rahmansyah
Email : Athaya.zachel@gmail.com
No.WA : +62 878-4607-5466
ID Instagram : erlangga_502
Alamat : Perum Melian Permai no. 26 Japanan, Pasuruan

Anda mungkin juga menyukai