Dosen:
Karto Adiwijaya S.E., M.M.
Anna Amalyah Agus S.E., M.B.A
Oleh:
Lilian Dharmahutama (1506749584)
Salsabila Izzati (1506679344)
Tiara Maulida (1506679722)
Vika Ansy Anggraini (1506679823)
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa makalah/tugas terlampir adalah
murni hasil pekerjaan kami sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang kami gunakan tanpa
menyebut sumbernya. Materi ini tidak/belum pernah disajikan/digunakan sebagai bahan
untuk makalah/tugas pada mata ajaran lain kecuali kami menyatakan dengan jelas bahwa
kami menggunakannya.
Kami memahami bahwa tugas yang kami kumpulkan ini dapat diperbanyak dan atau
dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.
Cover
Statement of Authorship
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Company Background
1.2 Brand Positioning (existing)
1.3 Kondisi Persaingan diantara Merek
BAB II Marketing Channel Analysis (Perbandingan)
2.1 Alur Distribusi dan Struktur Distribusi/Channel Merek
2.2 Hasil Wawancara Strategi Distribusi pada Retail Tradisional
2.3 Hasil Pengamatan Strategi Distribusi pada Retail Modern
2.4 Summary Hasil Analisis Strategi Distribusi
BAB III Saran untuk Perbaikan Strategi
Bab IV Kesimpulan dan Saran
BAB I
PENDAHULUAN
Sumber : Euromonitor
Mengenai penetrasi produk-produk sweet biscuits pada ritel di Indonesia, sebanyak
64,57% produk didistribusikan melalui ritel tradisional, 34,91% melalui ritel modern, 0,45%
melalui ritel spesialis seperti toko-toko obat atau kecantikan, dan sisanya yakni 0,06%
melalui internel atau e-commerce. Hal ini menunjukkan bahwa ritel tradisional, terutama
independent small grocers merupakan saluran distribusi yang paling berpengaruh bagi
produk-produk sweet biscuits. Hal ini juga didukung oleh banyaknya warung-warung
tradisional di Indonesia.
Diantara merk Tango, Oreo, Tim Tam, dan Good Time, market share dari tahun 2014
hinga 2017 rata-rata mengalami penurunan kecuali produk Oreo yang meningkat sebesar
0,09% di tahun 2017. Meskipun kerap mengalami penurunan, Tango masih memimpin pada
posisi kedua setelah Richeese Nabati yang berhasil membalap Tango dari tahun 2014 hingga
2017. Namun di antara keempat merk yang akan dibahas dalam makalah ini kurang lebih
memiliki persaingan yang sama dalam empat tahun terakhir dengan Good Time menguasai
1,51% pasar, Tim Tam dengan 2,14% market share, Oreo dengan 6,16% dan Tango
memimpin pasar keempat merk ini dengan market share 1 2,18% di tahun 2017.
BAB II
MARKETING CHANNEL ANALYSIS
Distributor khusus consumer goods yang berlokasi di Surabaya, Jawa Timur ini
membawa misi untuk menciptakan hubungan saling menguntungkan antara mitra bisnis
dengan memasarkan produk-produk kualitas terbaik Indonesia di pasar global. Dengan
menawarkan harga yang kompetitif, distributor ini yakin akan memberikan real benefit bagi
perusahaan yang bekerjasama dengannya diantaranya ada Arnott’s Indonesia, Kraft Foods
Indonesia, dan Orang Tua Indonesia.
2. PT. Indotrada Utama
Berdiri pada tahun 1985, kini PT. Arta Boga Cemerlang menjadi distributor tunggal
OT yang mengantarkan produk-produk OT kepada konsumen di seluruh wilayah Indonesia.
Di sisi lain, Arta Boga Cemerlang terus memperkuat jaringannya di pasar tradisional dan
modern seperti supermarket, minimarket, dan hypermarket. Berikut gambaran peta distribusi
Arta Boga Cemerlang dengan penyebaran wilayah di Jawa dan Bali, Sumatera, Kalimantan,
Sulawesi, dan Papua.
Gambar 2.5 Peta Alur Distribusi Oreo, Good Time, Tim Tam, dan Oreo
Dilihat dari alur distribusinya maka, keempat perusahaan pun mengadopsi 5 level
channel structure :
Gambar 2.6 Channel Level Structure
Selain itu, ketiga perusahaan yang telah disebutkan sebelumnya menggunakan siklus
order, planning, dan logistic d alam produksi dan distribusi produknya. Siklus order dimulai
dari vendor atau kantor pusat. Vendor menetapkan barang beserta jumlahnya yang harus
diproduksi untuk memenuhi permintaan pasar. Vendor menyesuaikan ketersediaan bahan
baku dengan permintaan konsumen lalu menginstruksikan bagian raw material untuk
menyediakan bahan baku yang diperlukan. Selanjutnya, masuk ke dalam siklus perencanaan
(planning) . Pada tahap ini, bagian raw material menerima order dari vendor dan
merencanakan pengiriman bahan baku ke pabrik. Bagian raw material j uga bertugas untuk
mencari kebutuhan bahan baku serta menampungnya dalam gudang yang disediakan. Setelah
bahan baku telah disiapkan, bahan-bahan tersebut diantarkan menuju lokasi produksi dan
pengolahan bahan baku.
Siklus logistik dimulai saat pabrik atau tempat produksi menerima kiriman bahan
baku. Selanjutnya, raw material diolah menjadi sejumlah barang yang telah diminta oleh
vendor. Barang disimpan di dalam gudang milik perusahaan terlebih dahulu sebelum
erupakan gudang
didistribusikan ke berbagai anggota saluran distribusi. Distribution Center m
besar yang terletak di daerah strategis dan menjadi pusat pendistribusian barang bagi anggota
saluran distribusi. Perannya yang vital membuat pemilihan lokasi dari distribution center
menjadi hal yang krusial, distribution center umumnya terletak di daerah yang dekat dengan
pabrik serta memiliki akses ke pelabuhan serta jalur transportasi darat yang baik. Baik Orang
Tua, Arnott’s, dan Mondelez memiliki distribution center yang terletak di Jakarta dan
Surabaya. Distribusi barang di daerah Sumatra dan Jawa diatur oleh distribution center
Jakarta dan bagian Indonesia timur seperti Kalimantan, Bali, Sulawesi, dan sekitarnya diatur
oleh Surabaya yang memiliki Pelabuhan Tanjung Perak di dalamnya. Dari distribution center
juga, barang didistribusikan ke berbagai cabang dan outlet sehingga dapat dinikmati oleh end
customer.
Untuk biskuit manis, warung Dyah menjual Tango, Oreo, Nabati dan Timtam namun
tidak menjual Goodtime. Biasanya ia membeli barang dagangan ke agen besar dan sales yang
biasanya suka lewat datang. Karna daerah sini juga banyak warung dan agen jadi sering
datang seminggu sekali. Contohnya Goodtime dari Arnolts, Oreo dari Krafts. Karna sales
juga sering datang jadi kita bisa langsung order ke dia ketika stock barang mulai berkurang,
sistem nya juga seperti biasa kita beli di agen dengan kita mau beli brapa pack atau dus buat
stock dan langsung bayar ke mereka. Keuntungan nya kita sama mereka barang yang ga
kejual atau ada barang yang rusak bisa langsung diretur. Untuk produk lainnya ya paling beli
ke agen kita kesana. Distribusi selalu ke tempat yang sama ga berpindah, harga di mereka
standar ga ada diskon kecuali udah langganan di dia dan pembelian sedus gitu bisa smpe
1juta baru dapet diskon paling 1%. Tapi kalo di agen yang udah besar banget biasanya ada
diskon. Produk yang paling banyak kejual berdasar urutan yaitu Nabati, Oreo, Timtam,
Tango. Tango disini kurang laku sekarang, kebanyakan anak-anak beli nabati sama Oreo,
timtam standar.
2.3 Hasil Pengamatan Strategi Distribusi pada Retail Modern
A. Hypermart, Depok Town Square
Berdasarkan hasil wawancara dengan Pak Yanto selaku store manager dari
Hypermart Depok Town Square, alur distribusi barang dari produsen ke toko (Hypermart)
dikendalikan oleh Distribution Center ( DC) yang dimiliki oleh Hypermart. DC bertugas
untuk menerima kiriman barang dari DC produsen. Sebagai contoh, DC yang dimiliki oleh
Orang Tua mengirimkan 1000 kardus Tango ke DC yang dimiliki Hypermart. Selanjutnya,
DC Hypermart akan menyalurkan berbagai kardus Tango tersebut ke dalam toko-toko yang ia
miliki. Hypermart memiliki 3 DC yang terletak di Balaraja, Cibitung, dan Surabaya. DC yang
terletak di Cibitung fokus dalam pendistribusian bahan-bahan segar sedangkan Cibitung dan
Balaraja fokus pada pendistriubsian barang jadi. Selain itu, DC Balaraja bertugas untuk
mendistribusikan barang ke berbagai toko Hypermart yang terletak di Sumatra, Jabodetabek,
Jawa Barat, dan Jawa Tengah. Sementara itu, DC Surabaya fokus pada area Jawa Timur dan
luar pulau Jawa seperti Kalimantan dan Sulawesi.
Baik pihak toko Hypermart maupun DC tidak melakukan negosisasi harga terhadap
produsen. Mekanisme penetapan harga ditetapkan oleh Head Office ( kantor pusat) Hypermart
yang terletak di Karawaci. Namun, jika stok produk di gudang toko Hypermart masih banyak,
toko diperkenankan untuk menentukan mekanisme penjualan seperti pemberian diskon,
bundling, buy 1 get 1 atau sejenisnya Mekanisme tersebut harus diinfokan kepada kantor
pusat terlebih dahulu. Jika pihak toko membutuhkan bantuan Sales Promotion Girl ( SPG)
atau bonus produk dari produsen untuk membantu penjualan suatu produk, pihak toko juga
harus menginfokan dan meminta ke kantor pusat terlebih dahulu baru kebutuhannya dapat
disediakan.
Untuk tingkat penjualan produk Tango, Oreo, Goodtime, dan Timtam di Hypermart,
Pak Yanto menuturkan bahwa umumnya penjualan biskuit cenderung stabil pada keempat
biskuit tersebut. Tidak ada yang mendominasi karena selera biskuit merupakan preferensi
setiap konsumen. Penjualan meningkat hingga 100-400% saat menjelang bulan Ramadhan.
Produsen biskuit manis mengeluarkan kemasan biskuit kaleng. Budaya Ramadhan di
Indonesia yang kental dengan makan bersama serta memberikan parsel membuat penjualan
biskuit manis, terlebih dalam kemasan kaleng meningkat pesat. Bahkan Hypermart Depok
Town Square sempat tidak kebagian biskuit kaleng Tango di bulan Ramadhan tahun
sebelumnya. Barang tidak kunjung dikirimkan oleh pihak DC Hypermat karena stok pada DC
Hypermart semakin menipis. Menjelang seminggu sebelum lebaran, biskuit kaleng Tango
kembali masuk setelah sekian lama kosong. Untungnya tingkat permintaan konsumen masih
tinggi sehinggga biskuit yang telat datang tersebut laku terjual seluruhnya. Maka dari itu,
untuk mengantisipasi langkanya stok, pihak toko Hypermart Depok Town Square telah
melakukan pemesanan jauh hari sebelum bulan puasa dimulai. Sehingga untuk Ramadhan
pada tahun 2018 ini, Hypermart Depok Town Square telah melakukan pemesanan berbagai
biskuit kaleng sejak bulan Februari dan barang tersebut sudah masuk bertahap mulai bulan
Maret. Dengan demikian, Hypermart Depok Town Square sudah memiliki stok biskuit kaleng
yang mencukupi di bulan Ramadhan.
Hypermart Depok Town Square menggunakan sistem komputer untuk mengetahui
kapan saat yang tepat untuk melakukan re-stock. Melalui data penjualan yang inputnya
berasal dari tiap kasir dan data jumlah barang yang ada di rak dan gudang, Hypermart dapat
menentukan kapan saatnya melakukan pemesanan kembali ke DC Hypermart. Namun, pihak
toko tidak dapat memastikan kapan saatnya barang akan tiba di toko karena jadwal
pengiriman dari DC Hypermart tidak tentu. Setiap harinya truk pengangkut mengitari
Jaobodetabek dan sekitarnya untuk mengantarkan barang, jika ruang di dalam truk tidak
mencukupi, truk kembali ke Balaraja untuk melakukan pengangkutan barang dan barang
dapat diantarkan ke toko Hypermart Depok Town Square
B. Carrefour, ITC Depok
Gambar 2.9 Pintu Masuk Carrefour Gambar 2.10 Produk Tango di Carrefour
Carrefour terletak di lantai 1 ITC Depok yang terletak di jalan raya Margonda. Dari
pintu masuk, berbagai biskuit kaleng, sirup serta parsel yang sudah dirangkai memenuhi pintu
depan hingga menuju ke lorong berbagai produk. Harga serta varian yang ditawarkan pun
cukup bervariasi baik dalam kemasan kaleng maupun kardus atau plastik. Pada lorong biskuit
manis, Tango, Oreo, Timtam, dan Good Time diletakkan pada rak yang memanjang ke
samping. Dari keempat produk tersebut, hanya biskuit Tango yang diletakkan di rak teratas
yang sudut pandangnya dapat terlihat oleh konsumen dengan mudah. Biskuit Tango memiliki
banyak varian jenis dan kemasan biskuit seperti waffle dan kemasan pouch, sehingga satu rak
memanjang ke bawah dikuasai oleh produk Tango.
Sementara itu, biskuit Oreo yang memiliki jenis varian yang banyak namun ukuran
kemasan yang terbatas diletakkan pada rak terbawah hingga rak keempat teratas dari bawah.
Sudut pandang peletakan biskuit Oreo tidak dapat terlihat dengan mudah karena diletakkan di
rak yang tidak sejajar dengan mata konsumen. Namun, warna biru yang mencolok dari Oreo
membuat Oreo menjadi sedikit lebih mudah ditemui meski secara sudut pandang tidak terlalu
jelas. Varian Oreo juga nampak lengkap, mulai dari original hingga berbagai rasa seperti
Strawberry, Cokelat, hingga Blueberry.
Biskuit Good Time diletakkan pada satu tingkat di atas rak terbawah. Hal ini
membuat keberadaan biskuit Good Time sulit ditemukan karena konsumen harus berjongkok
terlebih dahulu agar dapat menemukan biskuit tersebut. Dengan jumlah varian yang cukup
banyak seperti Rainbow Chocochips, Classic Chocochips, dan Coffee Chocochips, biskuit
Good Time terletak memanjang ke samping. Tidak berbeda jauh dengan Good Time, biskuit
Timtam juga diletakkan pada satu tingkat di atas rak terbawah. Namun, dari sekian varian
biskuit Timtam, pihak Carrrefour ITC Depok hanya menjual dua varian saja, yaitu Classic
Chocolate dan Chocolate Wafer. Varian Timtam yang baru seperti Cheese Cake dan Red
Velvet tidak dijual di supermarket ini, berbeda dengan Hypermart yang menjual berbagai
varian rasa Timtam, termasuk kedua varian yang terbaru.
C. Circle K, Stasiun Manggarai
Gambar 2.11 Circle K, Stasiun Manggarai Gambar 2.12 Rak Biskuit Circle K
Circle K terletak di dalam Stasiun Manggarai dan fokus untuk melayani konsumen
yang komuter. Karena kebutuhan targetnya yang tidak terlalu banyak, Circle K Stasiun
Manggarai hanya memiliki beberapa produk dengan varian yang terbatas pula. Hal ini juga
disesuaikan dengan luas gerai Circle K yang terbatas. Meski fokus berjualan makanan siap
saji, Circle K juga menyediakan beberapa varian biskuit manis yang namun tidak terlalu
lengkap. Circle K menjual Tango, Good Time, dan Oreo akan tetapi tidak menjual biskuit
Timtam. Hanya terdapat dua varian biskuit Oreo yang dijual, yaitu Original dan Double Stuf.
Hal yang sama juga berlaku untuk Good Time dan Tango dimana hanya dua varian saja yang
dijual, yaitu Double Choc Chocochips dan Classic Chocochips serta Cokelat dan Vanila
untuk Tango. Biskuit Good Time dan Oreo diletakkan di rak yang sama namun tingkatnya
berbeda. Secara sudut pandang, peletakkan biskuit Good Time memiliki sudut pandang yang
lebih baik di mata konsumen dibandingkan dengan biskuit Oreo karena terletak sejajar
dengan mata konsumen. Sementara itu, biskuit Tango diletakkan di rak yang berbeda namun
sejajar dengan biskuit Oreo.
D. Indomaret, Kukusan
Gambar 2.15 Alfamart, Kukusan Gambar 2.16 Biskuit Kaleng dan Sirup
Pricing Strategy
Keempat produk ini baik Tango, Oreo, Timtam, maupun Good Time menggunakan strategi
harga yang kurang lebih sama. Strategi harga ini sering dilakukan di ritel-ritel modern seperti
Giant, Hypermart, dan Indomaret, di antaranya:
1. Beli 2 Gratis 1
Untuk meningkatkan penjualannya, seringkali Indomaret atau supermarket besar
lainnya mengadakan promo apabila membeli dua Oreo untuk varian rasa apapun akan
mendapat satu Oreo dengan varian rasa apapun dengan gratis. Begitu pula dengan
Timtam, Good Time dan Tango yang sering melakukan promo ini.
2. Bundling
Promo bundling ini seringkali dilakukan di hari raya seperti momen Lebaran. Dengan
membeli satu kaleng Good Time berukuran 345 gram akan mendapat sirup Marjan
coco pandan dengan harga paket yang lebih murah daripada membeli produk secara
terpisah.
3. Discount
Baik pada momen Lebaran ataupun tidak, Indomaret, Alfamart, dan berbagai ritel
modern lainnya menawarkan harga diskon pada produk Oreo, Timtam, Good Time,
ataupun Tango. Biasanya harga lebih murah sebanyak 20% hingga 30%. Namun
diskon ini hanya dapat ditemukan apabila konsumen membeli langsung di toko karena
masing-masing produk tidak memasarkan promo ini. Diskon ini diberikan bukan
hanya untuk menyambut hari raya, namun pada akhir bulan biasanya juga diadakan
diskon untuk produk tertentu.
Tango 45 72 79 196
Oreo 57 63 50 170
Dapat dilihat produk timtam lebih laku terjual pada jenis ritel tradisional sedangkan
berdasarkan hasil wawancara dengan Hypermart, produk oreo merupakan produk yang paling
laku terjual pada jenis ritel modern. Walaupun keempat produk menggunakan model
distribusi yang sama yakni multi distribution across region. Akan tetapi, strategi pemasaran
yang digunakan pada setiap produk berbeda.
Timtam sengaja menawarkan produk dengan ukuran kecil sehingga cocok dijual di
ritel tradisional yang biasanya konsumen membeli dalam jumlah kecil sedangkan produk
oreo lebih menawarkan berbagai varian rasa dan ukuran untuk dijual di ritel modern. Berikut
rangkuman peringkat produk yang paling laku terjual baik ritel tradisional dan modern serta
model distribusi yang digunakan oleh keempat produk :
3.2. Saran
Dari hasil analisis yang telah dipaparkan sebelumnya, dapat dihasilkan saran-saran
untuk produsen sweet biscuits s ebagai berikut:
● Dalam memilih saluran distribusi yang digunakan, produsen harus menyesuaikan
pasar dan kompetisi yang ada.
● Dalam memilih saluran distribusi yang digunakan, produsen harus
mempertimbangkan jenis produk yang dijual. Apabila menjual di ritel tradisional,
sebaiknya menjual produk dengan ukuran kecil. Sedangkan di ritel modern dapat
menyediakan produk-produk dengan ukuran yang besar atau kalengan, serta varian
rasa yang beragam.
● Penyaluran produk melalui agen-agen sangat penting agar produsen dapat
menjangkau ritel-ritel tradisional.
● Melakukan berbagai inovasi seperti mengeluarkan varian rasa baru atau jenis
packaging yang berbeda dapat meningkatkan penjualan terutama memasarkan melalui
media agar dapat viral atau populer di masyarakat.
● Menawarkan berbagai promo dan diskon seperti beli 2 gratis 1. Hal ini juga dapat
meningkatkan penjualan. Strategi ini efektif apabila diterapkan oleh ritel modern.
● Dalam manajemen distribusi, perusahaan dapat membuat sistem yang terintegrasi
dengan agen dan distributor utama agar dapat memproyeksikan permintaan dengan
lebih tepat, selain itu juga menjaga hubungan yang baik dengan saluran distribusi
akan memudahkan dalam penyaluran produk dan hubungan jangka panjang.