Anda di halaman 1dari 10

1/14/2014

Neraca Massa
NERACA MASSA DALAM (Mass Balance)
PENGOLAHAN PANGAN
• Mengkaji/menganalisa aliran bahan yang
masuk (inflow) dan keluar (outflow) unit
Tujuan Instruksional Khusus : pengolahan  menentukan jumlah bahan
• Mahasiswa dapat menjelaskan prinsip dasar dalam setiap aliran proses
hukum kekekalan massa
• Mahasiswa dapat melakukan analisa aliran • Berguna dalam perumusan, evaluasi
bahan yang masuk dan keluar selama
proses pengolahan pangan komposisi akhir, rendemen, efisiensi, dll.
• Prinsip Dasar  Hukum Kekekalan Massa 
Zat tidak diciptakan ataupun dimusnahkan.

• Sehingga, dalam setiap proses, neraca Diagram Aliran Proses


massa sbb.: – Gambarkan aliran proses dan tentukan
• Inflow = Outflow + Accumulation batas sistem dimana analisa
keseimbangan massa akan dilakukan
– Informasi berkaitan dg distribusi aliran
bahan  sangat perlu
IN OUT

• Accumulation = 0  steady state EVAPORATOR BLENDER

• Accumulation  0  unsteady state 


jumlah dan konsentrasi bahan dalam sistem
berubah dengan waktu

1
1/14/2014

Mengapa Mempelajari Neraca Massa? • Contoh : pada proses kristalisasi


• Masalah : Tentukan jumlah gula (yang bebas air)
• Penting dalam proses pencampuran ingradient yang dapat dihasilkan dari 100 kg larutan gula
dengan komposisi 20% w/w gula, 1% gula yang
dalam pengolahan pangan larut air serta kotoran yang tidak dapat
• Penting untuk proses pemisahan : dikristalisasi. Larutan dikonsentrasikan
(dipekatkan) hingga menjadi 75% gula,
Evaporasi didinginkan hingga suhunya 20oC ,disentrifusi dan
Dehidrasi kristalnya kemudian dikeringkan.
Distilasi
Adsoprsi
Gambarkan diagram alir prosesnya.
Pertukaran ion

Larutan Kristal
Evaporator Crystallizer Centrifuge Drier
Gula 20% Kering

Gambar 1. Diagram Alir Proses Kristalisasi Gambar 2. Diagram alir proses kristalisasi yang menunjukkan aliran
input dan output dari sistem.

Tidak lengkap, karena tidak menggambarkan bahan yang masuk dan keluar dari sistem.

2
1/14/2014

• 3 prinsip fisik dalam masalah di atas yang tidak


dinyatakan:
Pindah Massa Total
1. Kristal akan dikeluarkan dari larutan ketika • Berlaku Hukum Kekekalan Massa
konsentrasi larutan sudah lewat jenuh
2. Kristal tdd bahan terlarut yang murni serta
kotoran
3. Cairan tidak dapat dipisahkan secara sempurna
dari bagian padat hanya dengan sentrifugasi.

Perlu diketahui : konsentrasi larutan gula jenuh


pada suhu 20oC dan kadar air kristal setelah
disentrifugasi.

Contoh 1 W

• Bahan berupa larutan masuk ke dalam evaporator dan keluar


dalam bentuk bahan yang sudah dikonsentrasikan. Selama
proses air diuapkan. Jika I adalah berat larutan yang masuk ke
dalam sistem. W = berat air yang diuapkan, dan C = berat C
konsentrat, tulislah persamaan yang menunjukkan neraca
massa total untuk sistem tsb. Asumsikan bahwa proses
berada dalam keadaan steady state (ajeg).

Penyelesaian : Gambar 3. Aliran masuk dan keluar dari proses evaporasi


Total neraca Massa :
Aliran Masuk = Aliran Keluar + Akumulasi
I = W + C (dalam keadaan ajeg akumulasi = 0)

3
1/14/2014

Penyelesaian Contoh 2
Contoh 2
Bahan masuk = udara dan air  yang keluar juga harus berupa udara
• Buatlah diagram dan persamaan neraca massa dan air
untuk sebuah alat pengering (dehidrator). Karakteristik dehidrator yang tidak disebutkan di dalam soal adalah
Udara masuk dengan laju A lb/menit, dan bahwa air dikeluarkan dari bahan padat dipindahkan ke udara dan
dikeluarkan dari sistem dengan aliran udara. Gambar 4 menunjukkan 2
bahan basah masuk dengan laju W lb/menit. subsistem yang terpisah, yaitu satu untuk bahan padat dan satu lagi
Bahan kering keluar dari sistem dengan laju D untuk udara. Neraca massa total dapat ditulis :
lb/menit. Asusmsikan proses dalam keadaan W + A = udara basah + D
ajeg.
Subsistem udara :
A + air = udara basah
Neraca massa untuk subsistem bahan padat :
W = air + D

Komponen Neraca Massa

• Sama dengan neraca massa total, tetapi


Udara (A)
Udara basah komponen2nya dihitung secara tersendiri
Udara
• Jika ada n komponen  dapat dibuat n persamaan
Air independen, 1 persamaan untuk neraca massa total
(D) Bahan Padat kering
Bahan Padat Basah (W)
Bahan Padat
dan n-1 persamaan neraca komponen.

Gambar 4. Diagram aliran bahan pada proses pengeringan

4
1/14/2014

• Bentuk persamaan neraca komponen yang penting


Contoh 1
dalam menyelesaikan masalah dalam proses
konsentrasi atau dilusi adalah persamaan fraksi • Gambarlah diagram dan tulis persamaan neraca massa
massa atau persen berat total dan neraca massa komponen untuk sebuah kristalizer,
dimana 100 kg konsentrat larutan gula yang mengandung
85% sukrosa dan 1% (w/w) kotoran larut air. Larutan gula
massa komponen A
Fraksi massa A = -----------------------------------------------------------
dikristalisasi pada proses pendinginan. Pemisahan kristal
massa total campuran yang mengandung A dari fraksi cair (mother liquor) dilakukan dengan
menggunakan sentrifus. Fraksi slurry kristal yang diperoleh
Massa komponen A sebanyak 20% (w/w) dan bagian cairannya mempunyai
Massa total campuran yang mengandung A = ------------------------------ komposisi yang sama dengan mother liquor. Mother liquor
Fraksi massa A mengandung 60% (w/w) sukrosa.

Penyelesaian
• Neraca massa total :
S=C+M
• Neraca massa sukrosa :
S(0.85) = M(0.6) + C (0.2)(0.6) + C (0.8)
Sukrosa pada sukrosa pada sukrosa pada mother sukrosa pada kristal
Larutan gula (C) Kristal aliran masuk mother liquor liquor yang dibawa kristal

100kg (S)
20% w/w • Neraca massa untuk air :
Kristalizer Sentrifus (M)
85% Sukrosa Misal x = fraksi massa kotoran dalam mother liquor
14% air Mother Liquor
60% Sukrosa S(0.14) = M (0.4-x) + C(0.2)(0.4-x)
1% kotoran Air masuk air dalam mother liquor air dalam mother liquor yang
terdapat pada kristal

• Neraca massa kotoran :


Gambar 5. Diagram komposisi dan aliran bahan pada proses kristalisasi S(0.01) = M(x) + C(0.2) (x)

 Ada 4 persamaan yang dapat dibuat, tapi hanya 3 yang tidak diketahui (C,M
dan x).

5
1/14/2014

Contoh 2
Lemak Punggung
3% Protein
• Gambarlah diagram dan buatlah persamaan neraca (B) 15% Air
80% Lemak
massa total dan komponen untuk sistem
pencampuran daging (mengandung 15% protein, Daging (D) (M)
20% lemak dan 63% air) dengan lemak punggung 15% Protein
Mixer 100 kg
20% Lemak 25% Lemak
(mengandung 15% air, 80% lemak dan 3% protein) 63% air

untuk membuat 100 kg campuran yang


mengandung 25% lemak. Gambar 6. Diagram proses pencampuran

• Neraca massa total :


Contoh 3
P + B = 100
• Neraca lemak : • Untuk memproduksi krim rendah lemak (18% lemak
0.2P + 0.8 B = 0.25 (100) w/w) digunakan double krim (48% lemak w/w) dan
• Substitusi P = 100-B ke pers neraca lemak : susu (3.5% w/w). Berapa banyak double krim dan
0.2(100-B) + 0.8B = 25
susu yang dibutuhkan untuk membuat 100 kg krim
25 – 20
rendah lemak?
B = ------------- = 8.33 kg
0.8-0.2

P = 100 – 8.33 = 91.67 kg

6
1/14/2014

Contoh 4 BASIS AND TIE MATERIAL

• Puree buah dikeringkan dengan alat pengering • Basis perhitungan :


kontiniu. Puree buah basah mengandung 0.80 kg Penting jika tidak diberikan jumlah awal secara kuantitatif
H2O/kg puree, masuk ke dalam alat pengering Penting untuk proses kontiniu
dengan laju aliran 100 kg/jam, dan keluar dari alat • Tie material :
pengering dengan laju aliran 25 kg/jam. Puree buah Komponen yang digunakan untuk menghubungkan jumlah
kering mengandun 0.20 kg H2O/kg puree. Kadar air dari satu aliran proses dengan jumlah proses lainnya
udara panas yang masuk = 0.01 kg H2O/kg, dan Biasanya : komponen yang tidak berubah selama proses
kadar air udara keluar = 0.02 kg H2O/kg. Hitunglah  contoh : solid pada proses pengeringan dan evaporasi
laju aliran udara kering.

MATERIAL BALANCE PROBLEMS INVOLVED IN • PERUBAHAN VOLUME DALAM PENCAMPURAN


DILUTION, CONCENTRATION, AND DEHYDRATION  Jika 2 larutan dicampur  volumenya tidak selalu bersifat aditif
(terutama pada larutan dan cairan yang saling larut).
• STEADY STATE  dipecahkan dengan membuat persamaan  Contoh : larutan NaCl, larutan gula, larutan etanol  mengalami
formulasi massa total dan neraca komponen kemudian diselesaikan perubahan volume
secara simultan.  Neraca massa harus didasarkan pada massa (bukan volume) 
• Contoh 1 : konsentrasi berbasis volume harus diubah menjadi berbasis massa
sebelum dilakukan perhitungan neraca massa.
15 kg Larutan NaCl 20% dilarutkan dengan air sehingga
diperoleh larutan NaCl dengan konsentrasi 10%. Berapa banyak  Contoh 1 :
larutan NaCl 10% yang dihasilkan? Kandungan alkohol pada minuman dinyatakan sebagai % volume.
Sebuah “proof” adalah 2 kali persentase volume alkohol. Densitas
• Contoh 2 :
etanol absolut 0.7893 g/cm3. densitas larutan yang mengandung
Berapa besarnya penurunan berat yang terjadi jika bahan etanol 60% w/w adalah 0.891 g/cm3. Hitunglah volume etanol absolut
dengan kadar air 85% dikeringkan hingga kadar airnya menjadi yang harus dilarutkan dengan air untuk memroduksi 1 L larutan etanol
50%? 60% w/w. Hitunglah “proof” dari larutan etanol 60%.

7
1/14/2014

• Recycle
• Kontiniu vs Batch  Dievaluasi sebagaimana contoh sebelumnya, tapi dibuat
 Pada sistem Batch : massa total diperhitungkan (masuk dan pembatas (boundary) di sekitar subsistem untuk mengisolasi
keluar) dalam satu waktu. aliran proses yang dievaluasi.
 Pada sistem kontiniu : basisnya adalah 1 unit waktu operasi,  Sistem didefenisikan sebagai sistem dengan pembatas di sekitar
kemudian neraca bahan dibuat berdasarkan jumlah yang masuk sistem yang menyederhanakan masalah dalam neraca bahan.
dan keluar selama periode tsb  misal kg/jam (jika basisnya 1  Contoh :
jam, maka prosesnya Batch). Falling film evaporator memmiliki kapasitas evaporasi 10 kg
 Contoh : air/jam. Pompa resirkulasi memindahkan 20 kg fluida/jam.
Sebuah evaporator memiliki kapasitas evaporasi air 500 Jika bahan masuk memiliki padatan 5.5% dan konsentrat
kg/jam. Hitunglah laju produksi konsentrat juice yang yang diinginkan adalah dengan kandungan padatan 25%,
mengandung padatan total 45% dari juice awal dengan hitunglah : a) laju aliran bahan masuk dan laju aliran keluar
kandungan padatan total 12%. produk, b) jumlah konsentrat yang direcycle, dan c)
konsentrasi campuran dari bahan baku dan konsentrat yang
direcycle.

Gambar 7. Single-effect falling film evaporator Gambar 8. Upper section of a falling film evaporator

8
1/14/2014

Recycle + Feed
20 kg, x% Solid

• Basis : 1 kg/jam
Heater • Neraca massa dan neraca bahan padat dari bahan masuk (feed) dan
konsentrat  dihitung
Vapor (V)
• Massa total : F = C + V ; F = C + 10
10 kg Condensor
Solids : F (0.055) = C (0.25) ; F = C (0.25/0.055) = 4.545 C
Substitusi nilai F :
Liquid 4.545 C = C + 10; C = (10/(4.545-1)) = 2.82 kg
Receiver a. F = 4.545 (2.82) = 12.82 kg/jam
Condensate (V)
C = 2.82 kg/jam
Recycle (R)
b. Neraca bahan pada pompa resirkulasi : R + F = 20; R = 20-12.82 =
Concentrate
recovery Concentrate (C) 7.18  laju recycle = 7.18 kg/jam
pump 25% Solids
c. Neraca bahan yang dapat dibuat pada bagian sistem dimana uap
dipisahkan dari fluida yang dipanaskan dapat dilihat apda Gambar 10.
Feed (F) 5.5%
Solids Neraca solid : 20(x) = 10(0.25); x = 2.5/20 = 0.125  fluida yang
Recirculating
pump masuk ke pemanas mengandung 12.5% solid
Gambar 9. Diagram aliran bahan pada Falling Film Evaporator dengan recycle produk

Feed + recycle • Unsteady State


20 kg
x% Solids  Akumulasi ikut dihitung
Heater
 Akumulasi = diferensial laju dari variabel per waktu
 Perhitungan neraca massa sama dengan kondisi steady state 
persamaan diferensial diintegrasikan untuk mendapat persamaan
dari nilai variabel dependen sebagai fungsi dari waktu .
Vapor  Contoh :
10 kg
Sebuah tanki berpengaduk dengan volume 10 L berisi larutan
garam dengan konsentrasi 100 g/L. Jika garam bebas air
Concentrate
25% solids
dimasukkan secara kontiniu ke dalam tanki dengan laju 12
20-10 = 10 kg L/jam, dan volume selalu konstan berapa konsentrasi garam
setelah 90 menit?

Gambar 10. Diagram neraca bahan pada heater dari sebuah Falling Film Evaporator

9
1/14/2014

• Blending of Food Ingredients • Multistage Processes


 Contoh :
 Meliputi neraca massa total dan komponen dan persamaan diselesaikan
secara simultan Dalam pembuatan jam, digunakan buah dengan kandungan
 Contoh 1: padatan terlarut 10% dan ditambahkan pektin grade 100.
Hitunglah jumlah konsentrat juice (dengan padatan 65%) yang harus Hitunglah berat buah, gula dan pektin yang dibutuhkan untuk
dicampurkan dengan single-strength juice (padatan 15%) untuk menghasilkan 100 kg jam. Standard pembuatan jam adalah
menghasilkan 100 kg konsentrat dengan padatan 45%. buah : gula = 45 : 55, dan jam harus memiliki nilai TSS 65%.
(Pektin grade 100 = pektin yang akan membentuk gel pada
 Contoh 2:
perbandingan pektin dan gula 1 kg : 100 kg).
Hitunglah jumlah daging, lemak dan air yang digunakan untuk membuat
formulasi 100 kg frankfurter. Komposisi bahan mentah dan frankfurter
adalah sbb :
- Daging : 14% lemak, 67% air, 19% protein
- Lemak : 89% lemak, 8% air dan 3% protein
- Frankfurter : 20% lemak, 15% protein, 65% air

10

Anda mungkin juga menyukai