Anda di halaman 1dari 10

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

Nama Sekolah : SMKN 6 MALANG


Mata Pelajaran : Kompetensi Kejuruan (KK)
Kelas/Semester : X/II
Standar Kompetensi : 18. Memperbaiki sistem starter dan pengisian
Kode Kompetensi : KK18.020
Kompetensi dasar : 18. 1. Mengidentifikasi sistem starter
Alokasi Waktu : 1 jam @ 45 Menit
Indikator :
 Menjelaskan prinsip kerja sistem stater
 Mengidentifikasi jenis-jenis sistem stater
 Menyebutkan ulang nama dan fungsi komponen sistem starter
 Menjelaskan cara kerja komponen sistem stater

I. Tujuan Pembelajaran:
1.1 Tujuan Akademis
Setelah melalui pembelajaran ini, diharapkan:
1. siswa dapat menjelaskan prinsip kerja sistem stater
2. siswa dapat mengidentifikasi jenis-jenis sistem stater
3. siswa dapat menyebutkan ulang nama dan fungsi komponen sistem starter
4. siswa dapat menjelaskan cara kerja komponen sistem stater

1.2 Tujuan Karakter


1. siswa dapat menghormati pendapat orang lain sesuai dengan prestasi
2. siswa dapat melaksanakan tugas dengan disiplin kerja personal dan
intrapersonal
3. siswa dapat menghayati dan mensyukuri anugerah listrik dari Tuhan YME
untuk kesejahteraan manusia
II. Materi Pembelajaran :
1. Prinsip kerja sistem starter
2. Nama, fungsi dan cara kerja komponen-komponen sistem starter
3. Identifikasi jenis-jenis sistem stater

III. Metode Pembelajaran:


3.1 Strategi
Strategi yang dipakai pada pembelajaran kompetensi dasar ini adalah Peer
Teaching parsial pada skenario pembelajaran yang di butuhkan.
3.2 Metode
Metode yang dipakai diantaranya:
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Curahgagasan (brainstorming)
4. Grup-discussion

IV. Skenario Pembelajaran


a. Kegiatan Awal
WAK
N AKTIVITAS AKTIVITAS
KEGIATAN TU
O SISWA GURU (mnt)
1 Apersepsi Mendengarkan, Menjelaskan, 5
(cerita orang yg memancal kick starter Tanya-jawab, bertanya,
motor dan membandingkan bila itu di brainstorming menyimpulkan
lakukan pada mobil besar)
2 Informasi Mapel Menyimak Menjelaskan 5
(kelas hari ini akan belajar perihal motor
starter)

3 Tujuan Mapel Menyimak Menjelaskan, 5


,Tanya Tanya-jawab

b. Kegiatan Inti
WAK
N AKTIVITAS AKTIVITAS
KEGIATAN TU
O SISWA GURU (mnt)
1 (Eksplorasi Konsep) menjelaskan jenis- Menyimak, Menjelaskan, 5
jenis wiring dan penerangan (harus di Tanya Tanya-jawab
jelaskan tahapan) arti konsep
penerangan wiring

2 Membentuk grup kecil (4-5 org/grup) Membentuk Mengelola, 5


grup mengawasi,
3 Curahgagasan tiap grup dengan Berdiskusi, dan Mengawasi, 10
mencocokkan symbol-simbol kelistrikan tanyajawab mengelola
kode warna wiring diskusi

4 (Elaborasi Konsep) small-grup discussion Diskusi, Tanya Mengawasi dan 20


setiap grup menyampaikan kesulitan dan jawab mengelola
Tanya jawab diskusi
5 Simpulan-simpulan Menyimak Menyimpulkan, 5
menjelaskan
6 (Konfirmasi Konsep) melakukan proses Praktek singkat Mengarahkan 7,5
perangkaian pada trainer kelistrikan perkelompok dan mengawasi
berkelompok
7 Pemberian materi tentang kesalahan umum Menyimak Ceramah, 7,5
menjelaskan
c. Kegiatan Akhir
WAK
N AKTIVITAS AKTIVITAS
KEGIATAN TU
O SISWA GURU (mnt)
1 Pemantapan materi, pemberian pertanyaan Menyimak, Menunjuk 5
secara random menjawab siswa,
menyimpulkan
2 Evaluasi Menjawab Memberikan 5
Pemberian soal-soal post test soal
3 Refleksi (kesan dan pesan) Menyampaikan Menunjuk 3
kesan & pesan siswa,
(representatif) mengarahkan
4 Pemantapan pesan moral Menyimak Menjelaskan 2

V. Sumber, Media, Bahan, Alat dan Pustaka

Sumber Bengkel Otomotif SMKN 6 Malang dan Guru


Media Power point, dan Video
Bahan Trainer Pelistrikan Bodi Standar, Mobil yang memiliki
Pelistrikan Bodi Standar
Alat LCD Proyektor,Laptop
Pustaka 1. Manual Book Bodi Standar VEDC/PPPPTK
2. Jobsheet dan hand-out

VI. Penilaian Hasil Belajar


1. Observasi
2. Soal post-test

Soal latihan
NO SOAL JAWAB SKOR
1 Sebutkan komponen utama motor Komponen utama starter: Solenoid, main
starter switch, filed coil, armature, over running
cluth

2 Jelaskan cara kerja dari mainswitch Main switch terdiri dari kumparan Pull in
coil, kumparan hold in coil dan mainswitch,
bila kunci kontak On maka Pull in coil
bekerja menarik main switc dan ditahan
oleh Hold in Coil untuk menahan hubungan
main switch, pada saat ini alrus besar
baterei mengalir dari terminal 30 ke terminal
C, sehingga mampu memutar motor starter

3 Sebutkan fungsi dari over running Fungsi over running cluth adalah mencegah
cluth putaran berlebihan pinion gear akibat
putaran fly wheel saat mesin hidup, ini juga
mencegah armature terbakar akibat arus
yang timbul dari putaran tadi

VII. Skala Penilaian

Penilaian Harian (nilai 4 = tertinggi, nilai 1 terendah)


No Aspek yang dinilai Kognitif Afektif Psikomotorik
(1-4) (1-4) (1-4)
1 Pakaian katel pak (wearpack)
2 Kerjasama
3 Sikap saat menjawab/bertanya
4 Bahasa yang digunakan (termasuk diksi)
5 Isi (content) pertanyaan/jawaban
6 Kecakapan/kesigapan praktek
7 Kepemimpinan
8 Menghargai pendapat orang lain

Penghitungan nilai akhir dalam skala 0—100 adalah sebagai berikut.


No. Aspek Persentase Nilai Akhir (%)
1 Tugas Harian 20 %
2 Ujian Tengah Semester 30%
3 Ujian Akhir Semester 40 %
4 Presensi 10 %
PEROLEHAN SKOR
SKOR MAKSIMUM 100 %

NO PRESTASI RENTANGAN ∑ % KETERANGAN


NILAI
1 Sangat Baik (A) 9.00=100
2 Baik (B) 8.00-8.99
3 Cukup (C) 7.00-7.99
4 Kurang (D) 6.00-6.99
5 Sangat Kurang (E) < 6.00

Perolehan Skor
Nilai akhir = ------------------------ X Skor Ideal (100) =.
Skor Maksimum (100)

......., ........................
Mengetahui, Guru Pengampu,
Kepala SMKN 6 MALANG

Mukhamad Suhermanto, S.Pd


NIM108513414362

Lampiran
Sistem Starter
1. Pengertian
Sistem Starter adalah serangkaian komponen yang terkait satu sama lain untuk
membantu menghidupkan mesin dengan memutar flywheel yang meneruskan ke
putaran mesin.
2. Tujuan
Sistem starter berfungsi penggerak mula pada mesin sehingga terjadi ignition dan
mesin dapat bekerja.
3. Komponen
a. Ignition switch
b. Fusible link
Sekering (fuse) berfungsi sebagai pembatas arus (pengaman) agar tidak terjadi
kelebihan tegangan yang akan menyebabkan kerusakan pada setiap komponen
sistem kelistrikan.
c. Baterai
d. Motor Starter
1. Field coil (kumparan medan)
Field coil dibuat dari lempengan tembaga dan berfungsi untuk
membangkitkan medan magnet. Field coil disambungkan secara seri dengan
armature coil agar arus yang melewati field coil juga mengalir ke armature coil.
Field coil hanya terdapat pada sepeda motor yang menggunakan motor starter tipe
elektromagnet.
2. Armature
Armature terdiri atas sebatang besi yang berbentuk silindris dan diberi slot-
slot, armature shaft, komutator serta armature coil. Armature berfungsi untuk
merubah energi listrik menjadi energi mekanik, dalam bentuk gerak putar.
3. Yoke dan pole core
Yoke (stator) berfungsi sebagai tempat untuk mengikatkan pole core. Yoke
terbuat dari logam yang berbentuk silinder. Sedangkan pole core berfungsi untuk
menopang field coil dan memperkuat medan magnet yang ditimbulkan field coil.
4. Brush
Brush dibuat dari tembaga lunak, dan berfungsi untuk meneruskan arus
listrik dari field coil ke armature coil langsung ke massa melalui komutator. Motor
starter pada sepeda motor ada yang mempunyai dua buah sikat (satu sikat posisitf
dan satu sikat negatif) dan empat buah sikat (dua sikat positif dan dua sikat negatif)
tergantung dari beban mesin yang akan diputar. Pada bagian stator diikatkan field
coil dan pole core yang berfungsi untuk menghasilkan medan magnet. Untuk
memperbesar momen putar yang dihasilkan motor disamping dengan adanya
perbandingan gigi sproket (pinion) pada motor starter dengan gigi sproket pada
crankshaft, maka pada salah satu ujung armature terdapat gigi reduksi. Dengan gigi
reduksi perbandingan putaran output menjadi lebih kecil, sehingga momen
putarnya akan lebih besar.
5. Starter Relay
Starter relay (solenoid switch) ada yang sederhana dan pre-en gaged starter.
Starter relay yang sederhana maksudnya adalah sejenis relay biasa yang hanya
terdiri dari sebuah kumparan dan empat buah terminal dan ditempatkan terpisah
dari motor starter. Starter relay ini pada umumnya digunakan pada motor
berukuran kecil. Starter relay jenis pre-engaged starter umumnya terdapat pada
motor besar. Solenoid ini bertugas seperti relay, menghubungkan arus yang besar
dari baterai ke starter motor dengan bantuan sejumlah kecil arus listrik yang
dikontrol dari kunci kontak.
Terdapat dua kumparan dalam starter jenis pre-engaged, yaitu pull-in coil
dan holding coil. Pull-in coil bertugas menarik plunger melawan spring hingga
kontak terhubung, dan holding coil bertugas menghold plunger pada posisi tertarik
agar pengontakan tetap berlangsung. Shift lever bertugas untuk menggeserkan
pinion gear motor starter ke depan hingga terkait dengan flywheel gear.
Overrunning clutch/starter clutch dan gigi pinion bertugas menyalurkan putaran
yang dihasilkan motor starter ke flywheel dan mencegah terjadinya overrunning.
4. Rangkaian
a. Automatic Transmision

b. Manual Transmision
5. Cara Kerja
Prinsip Kerja
Bekerjanya suatu motor starter mempunyai banyak persamaan dengan generator
DC, tetapi dalam arah yang sebaliknya. Motor starter mengubah energi listrik menjadi
energi mekanik (tenaga putar), sedangkan generator DC mengubah energi mekanik
menjadi energy listrik. Dalam kenyataannya, motor DC akan menghasilkan tenaga
listrik jika diputar secara mekanik, dan generator DC dapat berputar seperti motor.
Motor bisa berputar jika diberi aliran arus berdasarkan prinsip berikut ini:
Pada saat arus mengalir melewati konduktor (penghantar) A dan B yang berada
diantara kutub magnet, maka penghantar A dan B akan menerima gaya dorong
berdasarkan garis gaya magnet yang timbul dengan arah seperti pada gambar 3.23 di
bawah ini. Hubungan antara arah arus, arah garis gaya magnet, dan arah gaya dorong
pada penghantar merujuk pada aturan/kaidah tangan kiri Fleming.

Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam prinsip kerja motor starter
a. Sifat starter
Tenaga putar yang dihasilkan motor starter akan menambah kadar arus yang
mengalir pada starter secara proporsional. Makin rendah putaran, makin besar arus
yang mengalir pada starter sehingga menghasilkan tenaga putar yang besar.
b. Kecepatan putar dari mesin
Mesin tidak akan hidup sebelum melakukan siklus kerjanya berulang-ulang.
Langkah pertama untuk menghidupkan mesin, lalu memutarkannya dan menyebabkan
siklus pembakaran awal. Motor starter minimal harus dapat memutarkan mesin pada
kecepatan minimum yang diperlukan untuk memperoleh pembakaran awal.
c. Torque yang dihasilkan starter untuk menggerakkan mesin
Torque yang dihasilkan starter merupakan faktor penting dalam menentukan
apakah starter dapat berfungsi dengan baik atau tidak. Setiap mesin mempunyai torque
maksimum yang dihasilkan dan untuk dapat menggerakkan mesin dengan kapasitas
tertentu diperlukan torque yang melebihi kapasitas tersebut.
Cara Kerja
a. Starter sederhana
Starter dengan relay starter sederhana banyak digunakan pada motor
berukuran kecil. Motor jenis ini banyak dijumpai di kalangan masyarakat yang
banyak digunakan sebagai alat transportasi keluarga. Gambar 3.30 di bawah ini
adalah contoh rangkaian sistem starter dengan relay starter sederhana yang
digunakan pada salah satu tipe sepeda motor.

Pada saat starter switch ditekan, arus dari baterai akan mengalir ke
kumparan relay starter melalui ignition switch terus ke massa. Dalam hal ini arus
akan sampai ke massa jika posisi kopling sedang ditekan atau posisi gigi transmisi
posisi netral. Bagi sepeda motor dengan sistem starter yang tidak dilengkapi
dengan sistem pengaman, maka aliran arusnya dari tombol starter kekumparan
relay starter ke massa.
Arus yang dialirkan ke kumparan relay ini cukup kecil sehingga tidak akan
membuat kontak pada tombol starter kelebihan beban. Setelah arus sampai ke
massa, pada kumparan relay starter terjadi kemagnetan. Hal ini akan menyebabkan
plat kontak pada relay starter tertarik, sehingga arus yang besar langsung dari
baterai mengalir menuju motor starter. Selanjutnya motor starter tersebut akan
berputar untuk menghidupkan mesin sesuai prinsip kerja motor starter.
b. Pre engage starter
Sistem starter jenis pre-engaged banyak digunakan untuk motor berukuran
besar. Rangkaian sistem starter jenis pre-engaged bisa dilihat pada gambar 3.31 di
bawah ini

Pada saat kunci kontak di-ON-kan, arus listrik akan mengalir ke pull in coil
dan hold in coil secara bersamaan. Selanjutnya pull in coil akan menarik plunger
ke arah kanan dan hold in coil akan menahan plunger pada posisi terakhirnya.
Dalam rangkaian sistem starter ini, pull ini coil terpasang seri dengan field coil
sehingga arus yang keluar dari pull in coil akan diteruskan ke field coil kemudcian
ke massa,
Pada saat yang bersamaan, pergerakan plunger juga akan menyebabkan
shift lever tertarik sehingga gigi pinion akan bergeser ke arah flywheel. Bila gigi
pinion sudah berkaitan penuh dengan flywheel, moving contact akan menutup
contact point sehingga arus besar dari baterai yang telah stand by pada contact
point sebelah atas akan mengalir langsung ke field coil melalui terminal C.
Akibatnya armature akan berputar cepat dan putaranya akan dilanjutkan ke
flywheel melalui overrunning clutch dan gigi pinion.
Pada saat moving contact telah berhubungan dengan contact point, maka
arus dari pull in coil tidak dapat mengalir, akibatnya plunger ditahan oleh
kemagnetan hold in coil saja. Jika mesin sudah mulai hidup, flywheel akan
memutarkan armature melalui pinion karena kecepatan putar motor starter lebih
kecil dibanding kecepatan mesin. Untuk menghindari kerusakan apada starter
akibat hal tersebut, maka overrunning clutch akan membebaskan dan melindungi
armature dari putaran yang berlebihan.

Daftar Pustaka
1. Jama Jalius, dkk. 2008. TEKNIK SEPEDA MOTOR JILID 1; Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah KejuruanTahun 2008
2. www.google.com//mp_full.php.htm
3. www.google.co.id/jiunkpe/s1/elkt/2003/jiunkpe-ns-s1-2003-23498042-8830-
rc_100-chapter2.pdf

Anda mungkin juga menyukai