FLEBOTOMI KATAPENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, berkat Ridho dan
Karunia-Nya, Modul Pelatihan Flebotomi Dasar untuk Ahli Teknologi Laboratorium
Medik (ATLM) dapat terselesaikan dengan bait Modul ini sebagai acuan dalam
penvelenggaraan pelatihan flebotomi terutama dalam hal kurikulum dan materi pelatihan.
Penyusunan modul ini merupakan salah satu wujud kongkrit dari Lembaga Diklat
Profesi ( LDP) Persatuan Ahli Teknologi Medik Indonesia (PATELKI) sebagai upava
untuk penyelenggaran pelatihan yang terstandar, sehingga diharapkan peserta diklat
pelatihan ini menghasilkan lulusan flebotomist yang kompeten.
Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terkait dalam
penyusunan modul ini terutama kepada seluruh jajaran pengurus LDP dan Pengurus
Dewan Pimpinan Pusat PATELKI yang telah mendukung baik berupa moril maupun
materiil sehingga modul ini ini dapat diselesaikan.
Kamipun menyadari bahwa penyusunan Modul Pelatihan Flebotomi Dasar ini
masih memiliki kekurangan_ Oleh karena itu, masukan, saran dan perhatian untuk
pengembangan modul ini sangat kami terima dengan tangan terbuka untuk kemajuan
ATLM dan PATELKI yang lebih baik lagi.
Penyusun
DATTAR ISI
Ha la man
Bab 1. BLC
Bab 2. Etika Profesi ATLM
Bab 3. Aspek Hukum dan Perundang - L'ndangan
Bab 4. Kompetensi dan sertiflkasi Flebotomi
Bab 5. Anatomi Fisiologi Pembuluh Darab Manusia
Bab 6. Sistem Sirkulasi Darah manusia
Bab 7. Sistem hemostasis dan Koagulasi
Bab 8. Teknik Komunikasi Flebotomi
Bab 9. Teknik Flebotomi
Bab 10. Persiapan Flebotomi
Bab 11. Flebotomi dalam keadaan khusus dan penvulit
Bab 12. Quality Assurance Flebotomi
Bab 13. Penanganan dan Distribusi Spesimen
Bab 14. Trouble shooting Flebotomi
9. Referensi
1 Etika merupakan karakter individu, bahwa orang yang beretika adalah orang
yang baik a mdividu yang beretika.
1.3 Pengertian Profesional
Profesional adalah orang yang memiliki pekerjaan yang dilakukan dengan memiliki
kemampuan yang tinggi dan berpegang teguh kepada nilai moral yang mengarahkan serta
mendasari perbuatannya atau seseoorang yang hidup dengan cara mempraktikan suatu
keterampilan atau keahlian tertentu dan terhbat dengan suatu kegiatan menumt keahliannya.
seorang profesional hams dapat bertindak objektif yang artinya bebas dari rasa
sentimeiL benci, malu maupun rasa malas dan enggan bertindak serta mengambil
keputusan
Etika profesi adalah sebagai sikap hidup untuk memenuhi kebutuhan pelayanan
profesional dari klien dengan keterlibatan dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka
kewajiban masyarakat sebagai keselumhan terhadap para anggota masyarakat yang
membutuhkannya dengan disertai refleksi yang seksama. (Anang UsmaiL SH., MSi.)
Etika Profesi adalah konsep etika yang ditetapkan atau disepakati pada tatanan profesi atau
lingkup kerja tertentu, contoh : pers dan jurnalistik, engineering (rekayasa), science,
akuntan, pengacara medis. dokter, ATLM dan sebagainya
Adalah pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam melaksanakan tugas dan dalam
kehidupan sehari-hari.
Kode etik profesi auntuk mengatur moral suatu kelompok khusus organisasi melalui
ketentuan-ketentuan tertulis yang diharapkan akan dipegang teguh oleh seluruh
anggotanya.
Kode etik profesi ini berperan sebagai sistem norma, nilai, dan aturan profesional secara
tertulis yang dengan tegas menyatakan apa yang benar/ baik, dan apa yang tidak benar
tidak baik bagi seorang profesional. Dengan kata lain, kode etik profesi dibuat agar
seorang profesional bertindak sesuai dengan aturan dan menghindari tindakan yang tidak
sesuai dengan kode etik profesi.
a. Pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip profesionalitas yang digariskan
a. Sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan.
b. Mencegah campur tangan pihak di luar organisasi profesi
2.8 Kode Etik ATLM
Pasal 11: Setiap ATLM dalam memberikan pelayanan hams bersikap adil dan
mengutamakan kepentingan pasien dan atau pemakai jasa tanpa
membeda-bedakan kedudukan, golongan, suku, agama, jenis
kelamin dan kedudukan sosial.
Satuan Acara Pembelajaran (SAP)
3.1 Pendahuluan
Perkembangan manusia sejak awal hingga sekarang selalu mengalami perubahan
kearah kemajuan merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindarkan. Demikian pula
termasuk perkembangam aturan atau hukum terus mengalami perubahan yang
disesuaikan dengan kemajuan jaman. Untuk itu: dalam suatu negara hukum sangat perlu
mengadakan pembangunan terutama di bidang hukum dan tidak boleh bertentangan
dengan tertib hukum yang lam yang telah ada sebelumnya.
Hukum merupakan suatu sistem atau tatanan asas-asas dan kaidah- kaidah hukum
yang tidak lepas dari masalah keadilan, maka definisi hukum positif yang lengkap adalah
sistem atau tatanan hukum dan asas-asas berdasarkan keadilan yang mengatur kehidupan
manusia di dalam masyarakat (Mochtar Kusumaatmadja, 2000).
Pembangunan kesehatan yang diamanahkan konstitusi merupakan salah satu bagian
dari upaya pembangunan nasional bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan,
dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar tenvujud deraj at kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginva, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya
manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis, melalui upaya peningkatan kualitas
sumber daya manusia di bidang kesehatan secara luas dan menyeluruh. Undang-Undang
Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan menjelaskan bahwa pembangunan kesehatan
diselenggarakan dengan berasaskan perikemanusiaan, keseimbangan, manfaat,
pelindungan, penghormatan terhadap hak dan kewajiban, keadilan, gender dan non
diskriminatif dan norma-norma agama.
Sebagai tenaga kesehatan yang melakukan pelavanan profesinya kepada
masyarakat, penting bagi ATLM untuk mengetahui apa tujuan mempelajari tlmu hukum
sebagai upaya untuk membentuk kepnbadian tenaga kesehatan yang mengacu pada mlai-
nilai tertentu. Dengan mengkaji dan memahami aspek hukum dan peraturan perundang-
undangan pada flebotomi maka ATLM akan mampu memenuhi ketentuan dalam
melakukan praktik flebotomi dan
menghindarkan dan kesalahan dan kelalaian sehingga mutu pelayanan dapat terpenuhi.
3.8 KESIMPULAN
Flebotomis sebagai salah satu pelayan kesehatan yang berada di garis depan
pelayanan laboratorium hams melengkapi dirinya dengan kompetensi dalam bidangnya
dan mengerti aspek hukum dan etika, sehingga dapat memberikan pelayanan yang prima.
Aspek hukum dan peraturan perundang-undangan dalam flebotomi mempakan hal yang
hams dipahami oleh ATLM sebagai jaminan dalam dalam melaksanakan praktik
flebotomi.
Ahli Teknologi Laboratorium Medik mempakan tenaga kesehatan maka dengan
kualifikasi minimum yang dipersyaratkan bervvenane untuk menyelenggarakan
pelayanan kesehatan berpegang pada tiga ukuran atau standar medik umum yaitu
kewenangan. kemampuan rata-rata dan ketelitian yang umum sesuai dengan bidang
keahlian yang dimiliki. wajib memiliki izin pemerintah, hams memenuhi ketentuan kode
etik, standar profesi, hak pengguna pelayanan kesehatan, standar pelayanan, dan standar
prosedur operasional.
Undang-undang dan peraturan khusus untuk mengatur praktik pelayanan
flebotomis dan pelayan kesehatan lain diluar dokter dan dokter gigi di Indonesia, akan
memberikan perlindungan hukum yang kuat bagi ATLM.
SOAL LALIHAN
1. Setiap tenaga kesehatan berhak melakukan tugas pelayanan kesehatan sesuai dengan
peraturan yang berlaku. Kewajiban apakah yang hams dilakukan oleh tenaga
kesehatan dalam melaksanakan tugasnya?
A. Wajib melaksanakan tugas sesuai dengan profesinya
B. Wajib untuk mematuhi standar profesi dan menghormati hak pasien
C. Wajib melakukan kegiatan kesehatan sesuai dengan keahliannya
D. Wajib mematuhi standar profesi dan melaksanakan tugas dengan baik
E. Wajib melakukan kegiatan kesehatan sesuai dengan keahliannya dan
menghormati pasien 2
2 Ahli Teknologi Laboratorium Medik adalah mempakan profesi kesehatan yang mulia
sehingga hams memenuhi berbagai kriteria. Manakah kriteria yang hams dipenuhi?
C. Pendidikan formal, ketvenangan dan keahlian
D. Pendidikan formal, kompetensi dan pelayanan
E. Pendidikan formal, kewenangan dan pelayanan
3. Merupakan proses administrasi yang dilakukan oleh pemerintah atau pihak yang
benvenang dalam bentuk surat ijin praktik yang diberikan kepada tenaga profesi yang
telah teregistrasi untuk pelayanan mandiri. Manakah yang merupakan pengertian dari
pemyataan diatas?
A. Ijazah
B. Lisensi
C. Absensi
D. Sertifikat
E. Registrasi
1. REFERZNSI
Ali Zainudin, 2006, Fils afar Hukum, Sinar Grafika, Jakarta, him.27.
Azrul Azwar. 1995. Menjaga Mum Pelayanan Kesehatan : Aplikasi print ip Lingkaran
Pemecahan Masalah, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta, him. 1. Benyamin Lumenta.
1989. Pelayanan Medis. Citra, Konflik dan Harapan, Kanisius, Yogyakarta. him. 15.
Burhanudin Salam. 2002. Etika Sosial, Asas dalam Kehidupan Manusia, Rineka Cipta,
Jakarta, him.30.
Carraro P, Plebani M. 2007. Errors in a stat laboratory: types and frequencies 10 years
later : Department of Laboratory Medicine, Azienda Ospedaliera- Universita and
Azienda ULSS 16, Padova, Italy. Diunduh pada tanggal 20 September 2016
Hendrojono Soewono. 2007. Batas Pertanggungjawaban Hukum Malpraktek Dokter
Dalam Transaksi Terapeutik, Srikandi, Surabaya, him. 100.
Janus Sidabalok, 2006, Hukum Perlindungan Konsumen di Indonesia. PT Citra Adilya
PerUaku profesional:
1. Keinginan tulus dalam perawatan kesehatan (melayani, kestabilan emosi)
2. Tanggung jawab untuk melakukan dengan baik (sesuai SOP, tepat waktu, kesehatan diri)
3. Kinerja bennutu tinggi (meningkatkan ketrampilan, mengikuti perkembangan, raj in
bertanya ininta bantuan dalam situasi sulit, menghormati hak pasien)
Hak Pasien
Memahami bahwa pasien berada dalam perlindungan petugas bertanggung jawab penuh atas
kesehatan, keselamatan dan martabat pasien:
1. Mendapat perlakuan perawatan yang baik, penuh perhatian (tanpa suku, JK,WN)
2. Mendapat penjelasan tentang prosedur pemeriksaan yang akan dijalam
3. Penjelasan akurat tentang diagnosis, pengobatan dan prognosis
4. Mevakini kerahasiaan terjaga
5. Informed concent (hak menolak • harus ada ijin pasien atas perlakuan yang diberikan)
BAB V
TEKNIK KOMUNEKASIFLEBOTOMI
5.7 HakPasein
LX" Kesehatan No. 36 Tahun 200?
Pasal 8 : Setiap orang berhak memperoleh infotmasi tentang data kesehatan dirinva
termasuk tindakan dan pengobatan yang telah maupun yang akan diterimanva dari
tenaga kesehatan
Organisasi tubuh manusia dan struktur yang terkecil sampai terbentuk mbuh manusia yang utuh.
Dari atom, molekul, selanjutnya membentuk organel sel yang akan tersusun menjadi sel. Sel-
sel yang berbeda akan membentuk organ tubuh yang akan bergabung dengan organ lain
membentuk sistem organ.
Rangka'tulang Penyangga
Otot Pergerakan
Pemafasan pencemaan, saluran Asupan oksigen dan nutrisi, pertukaran dan kemih
pembuangan zat-zat sisa metabolisme.
2. Jantung
Jantung manusia dan hewan mamalia terbagi menjadi 4 ruanean yaitu: bilik kanan, bilik
kiri, serambi kanan, serambi kiri. Pada dasamya sistem transportasi pada manusia dan
hewan adalah sama. Jantung terletak di dalam mediastinum di rongga dada. 2/3 nya terletak
di bagian kiri, 1/3 nya terletak di bagian kanan dari garis tengah tubuh. Berat jantung orang
dewasa laki-laki 300-350gr, berat jantung orang dewasa wanita 250-350 gr. Panjang jantung
12 cm, lebar 9 cm dan tebal 6 cm atau 4 gr/kg BB dari berat badan ideal.
Struktur Pericardium dan Lapisan Jantung
a. Epikardium (lapisan terluar )
b. Myocardium (lapisan tengah), jaringan otot jantung yang paling tebal dari jantung dan
berfungsi sebagai pompa jantung dan bersifat involunter.
c. Endocardium ( lapisan terdalam ), lapisan tipis dari endotelium yang melapisi lapisan
tipis jaringan penghubung yang memberikan suatu batas yang licin bagi ruang-ruang
jantung dan menutupi katup-katup jantung /Endocardium bersambung dengan
endothelial yang melapisi pembuluh besar jantung
Bagian - bagian jantung
a. Atrium kanan menerima darah dari cava superior,cava inferior dan sinus koronarius.
b. Ventrikel kanan membentuk hampir sebagian besar permukaan depan jantung.
c. Atrium kiri membentuk sebagian besar dasar jantung.
d. Ventrikel kiri membentuk apex dari jantung seperti pada ventrikel kanan mengandung
trabecula cameae dan mempunvai chorda tendinea yang dimana mengikat daun katup
bikuspid ke papillary muscle.
e. Katup atrioventrikuler, letaknya di antara atrium dan ventrikel. Katup atrioventrikuler terdiri
dari dua katup yaitu biskupid dan trikuspid,dan ketika katup atrioventrikuler terbuka daun
katup terdorong ke ventrikel.
f. Katup Semilunar terdiri dari katup pulmonal dan katup aorta. Katup pulmonal terletak pada
arteri pulmonalis memisahkan pembuluh ini dari ventrikel kanan. katup aorta terletak antara
aorta dan ventrikel kiri.
3. Pembuluh Darah
Ada 3 macam pembuluh darah yaitu: arteri, vena, dan kapiler (yang merupakan pembuluh
darah halus).
a. Pembuluh Nadi
Tempat agak ke dalam, dinding pembuluh tebal, kuat dan elastis. Aliran darah berasal
dari jantung, denyut terasa katup hanya disatu tempat dekat jantung. Bila ada luka darah
memancar keluar.
b. Pembuluh Vena
Dinding pembuluh tipis, tidak elastis dekat dengan permukaan tubuh (tipis kebiru-
biruan). Aliran darah menuju jantung, denyut tidak terasa, katup disepanjang pembuluh.
Bila ada luka darah tidak memancar. Sistem peredaran darah tertutup dan peredaran
darah ganda
c. Pembuluh kapiler
Dalam keadaan normal darah ada didalam pembuluh darah, ujung arteri bersambung
dengan kapiler darah dan kapiler darah bertemu dengan vena terkecil (venula) sehingga
darah tetap mengalir dalam pembuluh darah walaupun terjadi pertukaran zat, hal ini
disebut sistem peredaran darah tertutup.
BAB vn
a. Membawa oksigen dan zat-zat makanan ke seluruh sel-sel tubuh manusia, dan
membawa kembali karbon dioksida dan zat-zat buangan lainnya dari sel-sel ke
organ-organ ekskresi seperti grnjal, paru-paru dan kulit.
b. Memandu proses koagulasi (pembekuan darah) pada waktu terjadi perlukaan.
c. Membantu melawan penyakit
d. Pengaturan pH, elektrolit serta mengatur suhu tubuh.
a. Jantung yang normal terdiri dari 2 serambi (kanan dan kiri) dan 2 bilik (kanan dan
kiri), antara serambi dan bilik sisi yang sama dihubungkan melalui katup.
2. Mempunyai dinding tipis. 2. Mempunyai dinding yang tebal
3. Jaringannya kurang elastis 3. Mempunyai jaringan yang elastis
4. Mempunyai katup-katup sepanjang jalannya 4.Katup hanva pada permulaan keluar dari
mengarah ke jantung. jantung
5. Tidak ada tempat untuk meraba aliran darah. 5. Arteri superfisial dapat menjadi tempat
untuk meraba denyut aliran darah.
8.1 Pengertian
Hemostasis adalah kemampuan alarm untuk menghentikan perdarahan pada lokasi luka
oleh spasme pembuluh darah, adhesi trombosit dan keterlibatan aktif faktor koagulasi,
adanya koordinasi dan endotel pembuluh darah.. agregasi trombosit dan aktivasi jalur
koagulasi. Fungsi utama mekanisme koagulasi adalah menjaga keenceran darah (blood
fluidity) sehingga darah dapat mengalir dalam sirkulasi dengan baik, serta membentuk
thrombus sementara atau hemostatic thrombus pada dinding pembuluh darah yang
mengalami kerusakan (vascular injury).
d. Fibrinolisis
TEKNIK FLEBOTOMI
.1 Instrument Flebotomi
Instmmentasi yang dipergunakan untuk flebotomi antara lain :
a. T abung Yakum
b. Tabung dengan Tutup Merab, Digunakan pemeriksaan : Kimia, Imunologi dan Serologi,
Bank Darab (crossmatch).
a. Tabung dengan Tutup Warua Etnas, untuk pemeriksaan : Kimia, Imunologi dan Serologi
b. Tabung dengan Tutup Wama Hijau Terang ,( Plasma Separating Tube (PST) dengan
heparin Lithium) untuk pemeriksaan : Kimia
c. Tabung dengan Tutup Wama Ungu, (EDTA) untuk pemeriksaan : Hematologi (CBC) dan
Bank Darah (crossmatch); requires full draw - invert 8 times untuk mencegah
penggumpalan dan pembekuan darah.
d. Tabung dengan Tutup Wama Biru Terang. ( Natrium sitrat). untuk pemeriksaan : Tes
koagulasi (protime dan waktu protrombin), full draw required
e. Tabung dengan Tutup Wama Hijau (Sodium heparin atau heparin lithium)., untuk
pemeriksaan : tingkat lithium, menggunakan heparin natrium, level amonia,
menggunakan heparin natrium atau lithium
f. Tabung dengan Tutup Wama Biru Tua. (EDTA), digunakan untuk pemeriksaan : Test
Trace Elemen (seng, tembaga, timah, merkuri) dan toksikologi
g. Tabung dengan Tutup Wama Gray Terang,( Sodium fluoride dan kalium oksalat).
digunakan untuk pemeriksaan : Glucoses, requires full draw (may cause hemolysis if short
draw)
h. Tabung dengan Tutup Warna Kuning. (ACD (acid-citrate-dextrose)), digunakan untuk
pemeriksaan : HLA tissue typing, paternity testing, DNA studies
i. Tabung dengan Tutup Wama Kuning - Hitam (Kaldu campuran). digunakan untuk
pemeriksaan : Mikrobiologi - aerob, anaerob, jamur
j. Tabung dengan Tutup Wama Hitam. (Natrium sitrat (buffered)). Digunakan untuk
pemeriksaan : Westergren Sedimentation Rate; requires full draw
k. Tabling dengan Tutup Waraa Orange (Trombin). Digunakan untuk pemeriksaan : STAT
serum kimia
l. Tabung dengan Tutup Wama Coklat Terang (Sodium heparin). Digunakan untuk
pemeriksaan : Serum lead determination
m. Tabung dengan Tutup Wama Pink (Kalium EDTA). Digunakan untuk pemeriksaan:
Immunohematology
n. Tabung dengan Tutup Wama Putih (Kalium EDTA). Digunakan untuk pemeriksaan :
Molecular PC'R and bDNA testing
o. Spuit, Spuit digunakan untuk pengambilan darah atau pemberian injeksi intravena dengan
volume tertentu
p. Tourniquet; Tourniquet digunakan untuk pengebat atau pembendung pembuluh darah
pada organ yang akan dilakukan penusukan plebotomv. Tujuan pembendungan adalah
untuk fiksasr pengukuhan vena yang akan diambil. Dan juga untuk menambah tekanan
vena yang akan diambil. sehingga akan mempermudah proses penvedotan darah kedalam
spuit
q. Kapas alcohol; Tujuan penggunaan kapas alkohol adalah untuk menghilangkan kotoran
yang dapat mengganggu pengamatan letak vena sekaligus mensterilkan area penusukan
agar resiko infeksi bisa ditekan
r. Needle, Wing Needle; Ujung spuit atau jarum yang digunakan untuk pengambilan secara
vakum. Needle ini bersifat non fixed atau mobile sehingga mudah dilepas dari spuit serta
container vacuum
s. Blood Container; Tabung tempat penampungan darah yang tidak bersifat vakum udara.
Ini biasa digunakan untuk pemeriksaan manual
t. Plester; Digunakan untuk fiksasi akhir penutupan luka bekas plebotomi, sehingga
membantu proses penvembuhan luka dan mencegah adanva infeksi akibat perlukaan atau
trauma akibat penusukan
u. Lancet; Merupakan jamm kecil disposable yang digunakan untuk pengambilan darah
kapiler dipermukaan kulit atau ujung jari pasien
.2 Prosedur Keija Seorang Flebotomy Autara Lain :
A. Persiapan
1. Persiapan Administrasi
Isi Formulir permintaan
a. Nama pasien lengkap
b. Tanggal lahir, jems kelamin
c. Alamat. No telp. No Hp
d. Tanggal / Jam pengambilan
e. Jenis tea
f. Nama pengambil bahan
g. No MR
h. Ruang
2. Persiapan Punks i
a. Pilili Tabung vacum yang sesuai
b. Beri label pada tabung
c. Persiapkan alat dan bahan sebelum punksi
3. Prosedur Higiene
a. CuciTangan
b. Gunakan sarung Tangan
4. Strategi Komunikasi
a. Mengucapkan salam
b. Melakukan pendekatan secara professional
b. Melakukan wawancara utk konfirmasi data pasien secara singkat dan lengkap
c. Memberi penjelasan tentang tujuan dan proses pengambilan bahan pemeriksaan
d. Memberi penvuluhan kesehatan
f. Mengucapkan tenmakasih.
5. Persiapan Pasien
Pasien dalamkeadaan tenang, rilek dan kooperatif dan motivasi : sakit sedikit, proses
cepat dan diben penjelasan perlu atau trdak untuk puasa.
6. Posisi Pasien
Pasien duduk atau berbaring dengan nvaman. Pada posisi duduk lengan diletakkan di atas
meja atau tempat tidur, dapat menggunakan bantal untuk memberikan posisi nyaman.
Pada posisi berbaring lengan diulurkan lurus dari bahu sampai
pergelangan tangan. Idealnya posisi pasien saat pengambilan sampel darah haius dicatat
Perbedaan posisi dapat mempengaruhi hasil.
C. Order of drau
D. Pasca Phlebotomi
1. Membuang jarum bekas ke dalam disposal container khusus untuk jarum
2. Memberi label identitas sample pada masing-masing tabung vakum
3. Memperhatikan petunjuk khusus specimen
4. Mengucapkan ucapan terimakasih kepada pasien
5. Melepaskan sarung tangan dan cuci tangan dengan antiseptic
6. Mendistribusikan specimen sesuai dengan pemeriksaan yang akan dilakukan.
a. Memberi kesempatan
bertanva kepada peserta
b. Menjawab pertanyaan
peserta
10. Referensi :
Permenkes No.43 tahun 2015.
Jakarta
Naraiumber
a. Pasien
b. Kondisi klinis
A. Klasifikasi pasien:
1. Pediatric
2. Geriatic
B. Kondisi klinis
1. Lukabakar
1. Kemoterapi
3. Hemodialisa
4. Perawatan ICU
Pengambilan darah :
1. Vena
2. Arteri
3. Perrier
BAB XI
8. Evaluasi :
Feserta dapat menjelaskan dan melakukan kegiatan QC pada pra analitik Peserta
dapat melakukan kegiatan perbaikan dan pencegahan apabila terjadi
ketidaksesuaian
11. Referensi :
Permenkes No.43 tahun 2015.
Jakarta ............................;
BAB XI
a. Dalam Kamus Indonesia-Inggris kata mutu memiliki aiti dalam bahasa Inggris quality
artinya taraf atau tmgkatan kebaikan; nilaian sesuatu. Jadi mutu berarti kualitas atau nilai
kebaikan suatu hal.
b. Mutu adalah faktor yang mendasar dari pelanggan. Mutu adalah penentuan pelanggan,
bukan ketetapan insmyur, pasar atau ketetapan manajemen. Ia berdasarkan atas pengalaman
nyata pelanggan terhadap produk dan jasa pelayanan, mengukumya, mengharapkannya,
dijanjikan atau tidak, sadar atau hanva dirasakan, operational teknik atau subyektif sama sekali
dan selalu menggambarkan target yang bergerak dalam pasar yang kompetitif:.
c. Mutu produk dan jasa adalah seluruh gabungan sifat-sifat produk atau jasa pelayanan
dari pemasaran, engineering, manufaktur, dan pemeliharaan di mana produk atau jasa
pelayanan dalam penggunaannya akan bertemu dengan harapajn pelanggan
Menurut, Philip B. Crosby, ada “empat hal yang mutlak (absolut)" menjadi bagian integral
dari manajemen mutu, yaitu bahwa :
1. Definisi mutu adalah kesesuaian terhadap persyaratan (The Definition of Quality is
conformance to requirements).
2. Sistem mutu adalah pencegahan (The system of quality is prevention).
3. Standar penampilan adalah tanpa cacat (The performance standard is Zero Defects).
4. Ukuran mutu adalah harga ketidaksesuaian (The measurement of quality is the price of nonconformance).
Standar-standar Mutu
Standar produk dan jasa terdiri dari:
a) Kesesuaian dengan spesifikasi
b) Kesesuaian dengan tujuan dan manfaat
c) Tanpa cacat (Zero Defects)
d) Selalu baik sejak atval
Trilogi Juran:
1. Perencanaan Mutu (Quality Planning,)
Suatu mutu seharusnva direncanakan atau dirancang, yang terdiri atas tahap-tahap sebagai
berikut:
£3 Menetapakan (Identifikasi) siapa pelanggan
£3 Menetapkan (identifikasi) kebutuhan pelanggan
£3 mengembangkan keistimewaan produk merespon kebutuhan pelanggan.
£3 mengembangkan proses yang mampu menghasilkan keistimewaan produk £3
Mengarahkan perencanaan ke kegiatan-kegiatan operasional
Evaluasi :
Peserta dapat menjelaskan proses pendokumentasian pengelolaan spesimen
Peserta dapat menjelaskan proses pengiriman specimen
12. Referensi :
Permenkes No.43 tahun 2015.
Jakarta, ..............
Narasumber
BAB xn
• Penyimpanan specimen
• Pengolahan specimen
Seorang ATLM perlu mendapatkan pelatihan pra analitik karena tingkat kesalahan pada
kegiatan pra anahtik ini mencapai 57,3%.
1. Pada flebotomi dokumentasi sangat penting, dokumentasi pada flebotomi berhubungan
dengan pengisian formulir laboratorium, dimana formulir harus terisi informasi secara
lengkap, yang mehputi:
a. Cara permintaan pemeriksaan laboratorium melalui tertulis via telepon harus jelas.
b. Kelengkapan identitas pasien mehputi nama, umur / tanggal lahir, alamat, nomor
rekam medis harus diidentrfikasi dengan benar dan tepat.
c. Kelengkapan identitas pengirim mehputi nama, asal ruangan
d. Informasi khususvang mehputi pasien sedang dalam kondisi puasa atau tidak,
keterangan klinis diagnosis, obat
e. Jenis pemeriksaan, dugunakan untuk tentukan tipe tabung
f. Sampel harus menunjukan keterangan tanggal dan jam pengambilan, jenis sampel,
lokasi tubuh yang diambiL teknik pengambilan (venakapiler), jenis transportasi,
jam pemrosesan, jam penyimpanan.
g. Nama flebotomis
h. Keteransan saat tindakan flebotomi, adanva kesulitan atau tidak
i. Pelabelan pada tabling : kecocokan dengan identitas pasien
2. Penanganan samp el
Penanganan sampel pada flebotomi meliputi:
a. Pelabelan. pelabelan dicocokan dengan identitas pasien dan dilakukan setelah selesai
melakukan flebotomi.
b. Penolakan sampel, sample ditolak apabila:
1) Tidak berlabel
2) Sampel hemolisis lipemik ikterik
3) Penggunaan tabung yang salah
4) Salah sampel (tidak sesuai dengan formulir)
5) Volume sampel tidak adekuat
6) Stabilitas sampel tidak baik (selisih lama waktu mulai dari pengambilan sampel
dan penerimaan sampel
c. Menganggap seluruh sample sebagai sample infeksius sehingga perlu untuk menghindari
kebocoran container dan kontaminasi formulir.
d. Jenis permintaan jika “urgent” segera dilakukan penanganan.
e. Penundaan pemeriksaan : perhatikan pemisahan serum plasma dari sel dan penyimpanan
Perhatikan stabilitas sampel (suhu, lama penundaan, cahava)
f. Serum dan plasma segera dipisahkan, Maksimum 2 jam dari jam pengambilan pada
suhu kamar, untuk pemeriksaan Kalium, Asam Laktat glukosa
Pengolahan specimen
Setelah mendapatkan specimen dari proses flebotomi, segera lakukan pengolahan specimen.
Pengolahan specimen harus memperhatikan waktu, suhu dan kecepatan proses sentrifugasi.
Setelah specimen di sentrifuge segera lakukan proses pemisahan specimen dengan cara
aliquoting. Perhatikan cara kerja proses aliquoting karena hal mi merupakan titik kritis pada
proses pengolahan specimen, kesalahan tertukar identitas specimen dapat terjadi pada tahapan
ini.
Penyimpanan specimen
Specimen yang tidak langsung dikerjakan harus disimpan sesuai dengan persvaratan
pemeriksaan. Perhatikan suhu dan waktu penyimpanan. Proses penyimpanan tidak hanva untuk
specimen yang belum dikerjakan tapi berlaku juga untuk specimen yang sudah dilakukan
pemeriksaan. Buatlah denah / form untuk penyimpanan specimen yang sudah dilakukan
pemeriksaan, catat waktu penyimpanan
BAB XIII
Dasar Hukum
UU No. 1 Th. 1970 tentang Keselamatan Kerja UU No. 36 Th. 2009
tentang Kesehatan UU No. 13 Th. 2003 tentang Ketenagakerjaan
Permenkes No. 43 Th. 2013 tentang Cara Penyelenggaraan laboratorium klinik yang bait
Bab VM Kesehatan dan Keselamatan di Laboratorium Pengertian K3 di laboratorium ???
ini tidak ada materinya Saran L pengertian, tujuan K3
Peralatan K3 yang harus tersedia di laboratorium klinik :
1. APD ( sarung tang an. jas laboratorium. masker, google, sepatu karet tertutup )
2. APAR (sesuai kebutuhan spt Coi)
3. Spill kit
4. Tempat sampah medis dan domistik
5. Limbah jarum suntik
6. Eye washer
7. Emergency shower Bagaimana cara perawatan nya???
Masing - masing peralatan K3 harus dibuatkan EK penggunaan dan perawatan dan di
tunjuk seorang petugas sebagai penanggung jawab K3 di laboratorium.
Untuk perawatan peralatan K3 dibutuhkan • dibuatkan cek list untuk mempermudah
proses pengawasan perawatan dan penggunaan.
Dibuatkan jadwal untuk simulasi penggunaan peralatan K3 bagi seluruh petugas! pegawai
di linglkungan laboratorium.
Apa itu patient safety???
Penggunaan APD untuk mencegah infeksi silang
Bagaimana tata cara pemakaian APD dan tatacara melepaskan APD
Infeksi silang apa saja yang mungkin terjadi pada proses dilaboratorium
Hak pasien, keluarga pasien dan petugas laboratorium dalam hukum K3
Kecelakaan kerja yang mungkin terjadi di laboratorium dan bagaimana cara
menanggulangiuya.
Manajemeti Risk???
Pengertian manajement risk
Table manajement risk, bagaimana mengelola manajement risk Korektif action dan
preventif action
Tata pelaksanaan keselamatan sangat penting untuk dipelajari. Tujuan utama tata
laksana keselamatan dan keamanan prosedur kerja adalah untuk pencegahan infeksi terhadap
petugas pasien dan pasien. Sangat penting untuk mengerti bagaimana infeksi dapat terjadi,
mencegah penularan dengan cara melindungi diri dan pasien dari kuman- kuman infeksius.
Kewaspadaan standar termasuk alat pelindung diri merupakan metode pengendalian infeksi
terhadap darah, jaringan serta cairan tubuh lainnya yang berpotensi menularkan (infeksius)
yang meliputi dari:
1. Kebersihan tangan.
Pencucian tangan sangat penting dalam pencegahan penyebaran infeksi yang bertujusn
untuk menghilangkan kotoran dari kulit secara mekanis dan mengurangi jumlah
mikroorganisme.
2. Pemakaian alat pelindung diri.
a. Sarung tangan bertujuan untuk melindungi tangan dari kontak dengan darah.
b. Masker Yang cukup besar untuk menutupi hidung, mulut dan dagu bertujuan menahan
cipratan yang keluar sewaktu berbicara, batuk atau bersin serta mencegah percikan darah
memasuki hidung atau mulut.
c. Penutup kepala mencegah jatuhnya mikroorganisme yang ada pada rambut dan
mehndungi alat-alat atau daerah steril dan melindungi kepala rambut petugas plebotomi.
d. Jas laboratorium; apron-celemek melindungi dari percikan dekontaminasi darah. Bila
terkena darah harus diganti.
e. Sepatu pelmdung pelindung kaki yaitu imtuk melindungi kaki dari percikan darah atau
jatuhnya peralatan yang memungkinkan mengenai kaki.
Tindakan Yang Dilakukan Saat Terjadi Kecelakaan Kerja Seorang Pengambil Darah Atau
Sampel (Plebotomist)
Urutan pemakaian APD yaitu jas lab, masker, kaca mata dan sarung tangan, sedangkan
urutan melepas APD adalah sarung tangan, kaca mata, jas lab kemudian masker.
Pada tahap pre analitik tata keselamatan kerja saat flebotomi adalah menggunakan APD
dan mempersiapkan segala seuatu yang dibutuhkan sesuai dengan tujuan pengambilan
sample sehinggan tidak mengganggu kegiatan analitik, tidak lupa pula memberikan
pelabelan pada specimen, memastikan kosndisi steril pada semua alat atau ruang yang
digunakan serta memastikan specimen layak. Sedangkan pada tahap pasca analitik
adalah dengan mencuci tangan setelah melakukakan sampling, membuang ? amp ah
infeksius pada tempat sampah masing-masing, memisahkan antara limbah padat, cair dan
benda tajam, melakukan desinfeksi alat maupun ruangan.
BAB XIV
ll.Evaluasi :
Peserta dapat menjelaskan macam - macam komplikasi
flebotomi Peserta dapat melakukan penanganan jika terjadi
komplikasi
13. Referensi :
Permenkes No.43 tahun 2015.
Jakarta.
BAB XV
a. Fasten
b. Phlebotomist
c. Lingkungan
a. Hematoma
b. Perdaraban
c. Infeksi
d. Syncope
e. Cedet a pada saraf
f. Iatrogenic anemia
g. Alergi
h. Osteomielitis
i. Petechiae
j. Ekstravasasi
k. Cedera arteri, arteriospasme, sumbatan arteri, tertusuknya arteri
l. Nveri lokal, phobia, thrombus