OLEH:
GINA AFRAHIYAH, S. Pd.
GURU BIMBINGAN KONSELING SMAN 1 KOTA SERANG
A. Rasional
Pemerintah Republik Indonesia pada bulan Juli tahun pelajaran 2013/2014
mencanangkan berlakunya Kurikulum 2013 secara bertahap, yang merupakan merupakan
penyempurnaan kurikulum sebelumnya. Kurikulum 2013 adalah Kurikulum Nasional yang
merupakan Kurikulum yang harus diwujudkan pada Pendidikan Nasional. Kurikulum 2013
dengan proses pendekatan saintifik membawa implikasi perubahan dalam pembelajaran di
Sekolah Menengah Atas (SMA).
Selain memuat isi kurikulum dalam bentuk mata pelajaran dan kegiatan lainnya,
Kurikulum Tahun 2013 menyajikan kelompok mata pelajaran wajib, mata pelajaran
peminatan, dan mata pelajaran pilihan untuk pendidikan menengah yang diikuti peserta
didik sepanjang masa studi mereka. Kelompok mata pelajaran peminatan meliputi
peminatan akademik, lintas mata pelajaran atau pendalaman mata pelajaran dan peminatan
studi lanjutan. Untuk SMA peminatan akademik meliputi peminatan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, peminatan Ilmu-Ilmu Sosial dan peminatan Bahasa dan Budaya.
Guru BK/Konselor membantu peserta didik dalam memenuhi Peminatan kelompok
mata pelajaran dan mata pelajaran untuk peserta didik sesuai dengan kemampuan dasar
umum, bakat, minat dan kecenderungan pilihan masing-masing peserta didik. Peminatan
memberikan kesempatan yang cukup luas bagi peserta didik untuk menempatkan diri pada
jalur yang lebih tepat dalam rangka penyelesaian studi secara terarah, sukses, dan jelas
dalam arah pendidikan selanjutnya. Wilayah Peminatan kelompok mata pelajaran dan mata
pelajaran bagi peserta didik ini, dalam keseluruhan program pendidikan satuan pendidikan
dasar dan menengah merupakan bidang pelayanan BK yang menjadi wilayah manajemen
BK dan wilayah tugas pokok Guru BK/Konselor dalam kerangka keseluruhan program
pelayanan BK pada satuan pendidikan.
Saat ini pengembangan Kurikulum 2013, sudah memasuki tahap implementasi
bertahap pada Kelas I dan IV SD/MI,Kelas VII SMP/MTs, dan Kelas IX SMA pada sebagian
satuan pendidikan dasar dan menengah di seluruh wilayah Indonesia serta sudah memasuki
tahun kedua pelaksanaan pada beberapa sekolah percontohan. Penjenjangan implementasi
ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi tingkat keterlaksanaan kurikulum dan memberi
peluang bagi penyempurnaan kurikulum secara bertahap.
Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Kota Serang merupakan salah satu SMA
di Kota Serang yang ditunjuk menjadi pilot project pelaksanaan Kurikulum 2013 sehingga
guru intinya sering ditugaskan untuk mengikuti diklat implementasi Kurikulum 2013. Diklat
implementasi Kurikulum 2013 merupakan langkah awal yang sangat penting untuk
mempercepat pemahaman dan kemampuan dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013
tersebut. Selain itu, untuk memelihara dan meningkatkan kesinambungan pemahaman
tentang implementasi kurikulum 2013 juga telah diprogramkan kegiatan pendampingan
terhadap guru baik di dalam sekolah maupun membimbing guru di sekolah lain yang baru
melaksanakan Kurikulum 2013.
Program pendampingan ini dilakukan sebagai penguatan dalam memahami konsep
kurikulum 2013 berikut perubahannya dilapangan serta untuk mengatasi berbagai kendala
yang muncul pada saat ini dalam pelaksanaan implementasi Kurikulum 2013 di Sekolah.
Salah satu strategi untuk memahami dan memantapkan implementasi Kurikulum 2013 pada
tingkat SMA yaitu melalui pelatihan (diklat) yang di ikuti di tingkat Provinsi, juga melalui
kegiatan pendampingan di tingkat kota dan sekolah. Kegiatan pendampingan dilaporkan
kepada Dinas Provinsi sebagai bahan kajian dan penyempurnaan pelaksanaan layanan BK
dalam Kurikulum 2013.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Secara umum Program Pendampingan Implementasi Layanan Bimbingan Konseling
dalam Kurikulum 2013 dimaksudkan untuk menjamin terlaksananya implementasi Layanan
Peminatan dan Bimbingan Konseling dalam Kurikulum 2013 secara efektif dan efisien di
sekolah.
2. Tujuan khusus
Secara khusus pendampingan Kurikulum 2013 dalam layanan Bimbingan Konseling
memiliki tujuan sebagai berikut.
a. Memberikan fasilitasi dalam memahami konsep Kurikulum 2013 yang meliputi:
1) Elemen perubahan dalam Kurikulum 2013
2) Peran dan posisi BK dalam Implementasi Kurikulum 2013
b. Memberikan fasilitasi dalam implementasi Kurikulum 2013 pada satuan pendidikan
terkait peran dan posisi BK dalam kurikulum 2013 yang meliputi:
1) Layanan peminatan peserta didik
2) Pengelolaan program BK (perencanaan dan penyusunan, pelaksanaan dan evaluasi
program BK)
3) Assesment dan penetapan peminatan peserta didik
c. Membantu memberikan solusi kontekstual dalam menyelesaikan permasalahan yang
dihadapi saat implementasi Kurikulum 2013 di sekolah masing-masing
C. Sasaran
Sasaran pendampingan adalah Guru BK SMA yang melaksanakan layanan peminatan
dalam Kurikulum 2013 di Kota Serang, dengan sebaran data sebagai berikut :
Jumlah Sekolah
Jenis Sekolah
Sasaran
SMA Negeri 8
SMA Swasta ± 20
Sekolah Mandiri
Jumlah
A. Persiapan
Persiapan yang dilakukan untuk melaksanakan pendampingan guru sasaran
adalah sebagai berikut :
1. Melaksanakan koordinasi dengan rekan guru pendamping Kota Serang
2. Melaksanakan koordinasi dengan sekolah sasaran yang akan didampingi yaitu
koordinasi dengan kepala sekolah dan guru sasaran yang akan didampingi.
3. Menyiapkan instrumen pendampingan
4. Menyiapkan bahan untuk memberikan penguatan kepada guru sekolah sasaran
implementasi kurikulum 2013.
B. Pelaksanaan
Pelaksanaan pendampingan guru sasaran implementasi kurikulum 2013
dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah disusun sebagai berikut :
Pelaksanaan
No Sekolah Nama Guru Sasaran Ket
Pendampingan
1. SMA Negeri 6 Irma Nurmalasari, S. Pd. 15 Oktober 2014
Kota Serang
2. SMA Negeri 8 Edy Santuso, S. Pd. 16 Oktober 2014
Kota Serang
3. SMA Prisma Riski Alfian 17 Oktober 2014
Serang
4. SMA PGRI 1 Ratnayanti, S. Pd. 18 Oktober 2014
Kota Serang
5. SMA PGRI 2 Ratnayanti, S. Pd. 18 Oktober 2014
Kota Serang
C. Hasil
Sekolah yang didampingi terdiri atas dua sekolah negeri dan tiga sekolah swasta.
Pada dua sekolah negeri tersebut input siswanya berlatar belakang ekonomi menengah ke
bawah sehingga peningkatan motivasi belajar merupakan aspek yang menjadi tujuan dalam
pembelajaran dan layanan BK. Perbedaannya secara fasilitas SMAN 6 kota Serang telah
lebih baik karena memiliki bangunan sekolah tetap dan tersedia ruang serta guru BK sesuai
kompetensi keahliannya. Sedangkan SMAN 8 Kota Serang bangunannya masih menginduk
di SMPN 18 Kota Serang dan tidak memiliki ruang BK khusus. Fungsi guru BK dijalankan
oleh Waka Kurikulum sehingga dalam hal administrasi dan pelaksanaan layanan BK masih
tertinggal dibandingkan sekolah negeri yang lain.
Adapun tiga sekolah swasta yang didampingi yaitu SMA PGRI 1 dan 2 serta SMA
Prisma. Di SMA PGRI 1 dan 2 sudah ada guru BK namun masih berperan ganda selain
sebagai guru BK juga mengajar mata pelajaran lain sehingga pelaksanaan layanan BKnya
masih bersifat kuratif dan belum berjalan optimal. Lain halnya dengan di SMA Prisma. Di
sekolah tersebut peran guru BK dipegang oleh Wakasek Kesiswaan dan tidak ada staf yang
membantu. Layanan BK yang diselenggarakan di sekolah tersebut yaitu dengan
memaksimalkan peran wali kelas.
Ditinjau dari hasil pengisian instrumen tiap aspek, pada aspek perubahan elemen
kurikulum 2013 sebagian besar guru BK kurang memahami konsep standar kompetensi
lulusan, standar isi, standar proses dan standar penilaian karena konsep tersebut cenderung
lebih dipahami oleh Waka Kurikulum. Dalam hal pemahaman peran dan posisi BK dalam
Kurikulum 2013 relatif sudah dikuasai oleh guru BK yang didampingi. Hanya saja dalam
pelaksanaannya terkendala fasilitas dan kondisi sekolah, misalnya ketiadaan jam layanan
BK secara klasikal.
Layanan peminatan yang baru mulai dilaksanakan mengimplikasikan beberapa
aspek yang harus diperbaiki yaitu belum optimalnya peran guru BK dalam layanan
peminatan karena terkesan layanan peminatan yang dilaksanakan hanya sekedar formalitas
dan belum sepenuhnya mempertimbangkan minat siswa. Pelajaran lintas minat untuk
masing-masing kelompok pun telah dipatok oleh sekolah karena disesuaikan dengan
kebutuhan jam mengajar guru di sekolah tersebut. Selain itu belum ada program peminatan
khusus yang disusun karena keterbatasan waktu sementara pembelajaran dengan
kurikulum baru harus segera dilaksanakan.
Pada sekolah yang memiliki guru BK, perangkat pembelajaran sesuai ketentuan
Kurikulum 2013 telah tersedia namun pelaksanaannya belum ideal karena kondisi sekolah
ataupun sistem pembelajaran yang belum memihak layanan BK. Kondisi sekolah dengan
input siswa berlatar belakang menengah ke bawah pun menggiring BK menjadi layanan
yang bersifat kuratif daripada pengembangan potensi siswa.
Adapun kegiatan assessment dan penetapan peminatan peserta didik masih belum
berjalan sesuai kriteria yang ditentukan. Pelaksanaannya masih ‘meraba-raba’ dan belum
ada instrumen baku yang digunakan untuk menjaring minat peserta didik. Penetapan
peminatan masih dilakukan dengan cara bertanya secara lisan dan hasilnya pun pada
akhirnya kembali pada kondisi kebutuhan mengajar guru di sekolah. Data tabulasi
perbandingan hasil pengisian instrumen perbandingan disajikan dalam tabel 1.1. di bawah
ini.
Tabel 1.1
Tabulasi Hasil Pendampingan Antar Sekolah Sasaran
Untuk mengatasi kendala yang dialami maka perlu dilakukan upaya sebagai
berikut:
1. Merancang ulang jadwal pendampingan dengan mempertimbangkan ketersediaan waktu
luang yang dimiliki guru sasaran
2. Menggunakan kendaraan pribadi walaupun yang disyaratkan dalam ketentuan Surat
Perjalanan Dinas (SPD) harus menggunakan kendaraan umum
3. Melakukan koordinasi yang lebih baik dengan rekan guru pendamping lain dan jika
memungkinkan dapat dilakukan pembahasan bersama mengenai tiap aspek pernyataan
4. Meyakinkan guru pendamping untuk mengisi instrumen dengan jujur karena
keterbukaan informasi berguna bagi pihak terkait (dinas) dalam memberikan intervensi
yang sesuai dengan kebutuhan sekolah.
BAB III
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Berdasarkan hasil pelaksanaan pendampingan didapatkan beberapa kesimpulan
sebagai berikut:
1. Guru sasaran yang berperan ganda sebagai Wakasek telah memahami elemen
perubahan dalam Kurikulum 2013 namun guru BK murni belum memahami konsep
tersebut.
2. Guru sasaran telah memahami peran dan posisi BK dalam Kurikulum 2013 namun
pelaksanaannya masih terkendala kondisi dan sistem pembelajaran di sekolah.
3. Pelaksanaan layanan peminatan belum optimal karena masih banyak dijalankan oleh
Wakasek dan BK hanya dilibatkan ketika membantu siswa yang mengalami masalah
peminatan
4. Perencanaan dan penyusunan program BK pada guru sasaran yang telah membuat
program sudah sesuai dengan ketentuan Kurikulum 2013
5. RPL Bimbingan Konseling telah sesuai dengan ketentuan dan pada sekolah yang tidak
memiliki guru BK tidak tersedia perangkat pembelajaran.
6. Evaluasi program dan layanan BK belum berjalan optimal
7. Assesmen dalam layanan peminatan peserta didik belum dilakukan secara ideal dan
penetapannya terkendala kebutuhan jam mengajar guru
8. Evaluasi hasil assesmen dan penetapan peminatan peserta peminatan belum berjalan
karena pelaksanaan Kurikulum 2013 baru dimulai
B. Rekomendasi
Adapun rekomendasi yang terkait dengan kesimpulan yang diperoleh yaitu:
1. Sekolah sasaran mengadakan rapat koordinasi atau IHT yang melibatkan guru BK untuk
membahas elemen-elemen perubahan dalam Kurikulum 2013
2. Pendekatan guru BK dengan pimpinan sekolah atau pejabat terkait untuk
mengoptimalkan pelaksanaan dan pengelolaan layanan BK
3. Supervisi layanan BK oleh Kepala Sekolah untuk mendorong berjalannya kegiatan
evaluasi dan tindak lanjut program BK
4. Melibatkan guru BK dalam kepanitiaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dan
memberi kesempatan untuk menjalankan peran yang seharusnya dalam layanan
peminatan peserta didik
5. Melakukan koordinasi antara guru BK, wakasek terkait dan Kepala Sekolah untuk
mengevaluasi dan menindaklanjuti hasil penetapan layanan peminatan.
LAMPIRAN
Lampiran 1
NAMA PESERTA
PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
RISKI ALFIAN
BIODATA
PESERTA PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
RATNAYANTI, S. Pd.
TESTIMONI
Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013
Oleh
IRMA NIRMALASARI, S. Pd.
Guru BK SMAN 6 KOTA SERANG
Saya guru BK SMAN 6 Kota Serang yang baru diangkat CPNS selama 7 bulan. Ketika
PPDB berlangsung saya sedang mengikuti prajabatan selama 3 minggu. Selama ini urusan
administrasi lebih banyak ditangani oleh senior saya sedangkan saya menangani masalah
siswa. Saya merasa layanan konsultasi dan konseling dalam kegiatan peminatan di sekolah
belum optimal. Setelah adanya pendampingan yang dilakukan oleh Ibu Gina Afrahiyah, S.
Pd. saya menjadi semakin sadar bahwa banyak hal yang harus diperbaiki dalam layanan BK
kami. Sebelumnya di sekolah kami tidak ada instrumen peminatan khusus, namun setelah
adanya pendampingan saya jadi memiliki gambaran tentang angket peminatan yang ideal
dan format evaluasi serta pelaporan program BK. Semoga pendampingan ini membuat
perubahan yang lebih baik bagi saya dan masa depan anak didik saya.
Oleh
EDY SANTUSO, S. Pd.
Guru BK SMAN 8 KOTA SERANG
Saya adalah guru Kimia di SMAN 8 Kota Serang yang dipercayai sebagai Wakasek
Kurikulum. Karena guru di sekolah terbatas, saya sempat memegang beberapa jabatan
secara bersamaan, termasuk menjadi guru BK. Saya pernah mengikuti pelatihan
implementasi Kurikulum 2013 di Wira Carita bersama Ibu Gina Afrahiyah, S. Pd. Setelah
mengikuti latihan saya menjadi tertarik untuk melanjutkan S2 jurusan BK. Ketika Bu Gina
melakukan pendampingan ke sekolah, saya menawarkan beliau untuk pindah ke sekolah
saya. Meskipun saya memiliki buku pedoman tentang perangkat layanan BK, tapi hal
tersebut belum dapat dikembangkan lebih lanjut karena banyaknya pekerjaan. Semoga
setelah kegiatan pendampingan, saya dapat termotivasi untuk memperbaiki proses dan
kelemahan-kelemahannya.
Oleh
RISKI ALFIAN
Guru BK SMA PRISMA SERANG
Saya menjabat sebagai Wakasek Kesiswaan di SMA Prisma Serang sehingga tugas BK pun
saya yang melaksanakan. Saya tidak memiliki staf dan sehari-hari mengajar mata pelajaran
Kimia. Karenanya dalam melaksanakan layanan BK saya berusaha memaksimalkan peran
wali kelas untuk menangani masalah siswa. Namun jika masalahnya sudah tidak dapat
diatasi baru diserahkan kepada saya. Saya bertemu Bu Gina Afrahiyah, S. Pd. selain pada
kegiatan MGBK juga pada saat pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 di Wira Carita.
Setelah memperoleh pendampingan saya menyadari masih banyak kekurangan dalam
pelaksanaan layanan peminatan di sekolah dan harus diperbaiki. Semoga pada tahun
selanjutnya layanan peminatan di sekolah saya menjadi lebih baik dan siswa saya
terfasilitasi untuk belajar sesuai potensinya
RISKI ALFIAN
TESTIMONI
Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013
Oleh
RATNAYANTI, S. Pd.
Guru BK SMA PGRI 1 SERANG
Saya baru lulus kuliah jurusan BK beberapa bulan yang lalu dan sekarang bertugas sebagai
guru BK di SMA PGRI 1 Serang. Selain bertugas sebagai guru BK saya juga mengajar mata
pelajaran Bahasa Jerman dan Bahasa Inggris. Sekolah swasta biasanya diidentikan dengan
banyaknya masalah dan hal tersebut benar adanya. Karena waktunya terbagi dengan
administrasi mata pelajaran, program layanan BK di sekolah saya belum tersusun secara
ideal. Saya banyak belajar dari Bu Gina Afrahiyah yang lulusan dari jurusan BK murni.
Dengan adanya pendampingan saya merasa terbantu karena secara tidak langsung sudah
terjadi proses evaluasi sebagai bahan tindak lanjut dan perbaikan program serta layanan
BK. Semoga setelah selesai kegiatan pendampingan dapat memotivasi saya untuk
meningkatkan kompetensi saya sebagai guru BK dan memperbaiki layanan terhadap
peserta didik.
RATNAYANTI, S. Pd.
Lampiran 5