Chapter II PDF
Chapter II PDF
TINJAUAN PUSTAKA
menghasilkan hubungan antara janin dan ibu yang biasa dikenal sebagai
plasenta. Invasi merupakan salah satu ciri khas dari suatu keganasan.
manifestasi yang paling sering, baik bentuk jinak maupun ganas. 10,11
6
2.2. Insidensi dan epidemiologi
1000 kehamilan untuk mola komplit dan 3 : 1000 kehamilan untuk mola
atau Eropa. Hal ini mungkin karena perbedaan antara populasi dan data
tahun), tetapi sebagian besar dijumpai pada wanita usia lanjut (>45
dan parsial meningkat 1%. Dengan riwayat dua kehamilan mola, risiko
7
menarche setelah 12 tahun dan penggunaan kontrasepsi oral akan
sehingga lebih banyak terjadi ovum yang kosong atau yang intinya tidak
aktif.13
komplit, yaitu:14
8
proliferasi trofoblas merupakan akibat dari tekanan vili yang
oedemateus tadi.
karena sebuah ovum yang tidak berinti (kosong) atau yang intinya
ibu yang akan membentuk bagian embrional (anak) dan unsur ayah yang
ketuban, dll) secara seimbang. Karena tidak ada unsur ibu, pada MHK
9
gangguan pada proses meosis, yang seharusnya diploid 46 XX pecah
komplit ovum inilah yang dibuahi. Gangguan proses meosis ini, antara lain
kosong oleh 2 sperma sekaligus (dispermi). Bisa oleh dua haploid 23X,
atau satu haploid 23 X dan atu haploid 23Y. Akibatnya bisa terjadi 46 XX
sedangkan yang kedua berasal dari dua sperma (heterozigot). Ada yang
ovum normal dari ibu (23 X) dibuahi secara dispermi. Bisa oleh dua
haploid 23 X, satu haploid 23 X san satu haploid 23Y atau dua haploid 2
YYY tidak pernah ditemukan. Jadi MHP mempunyai satu haploid ibu dan
dua haploid ayah sehingga disebut Diandro Triploid. Karena disini ada
unsur ibu, ditemukan bayi. Tetapi komposisi unsur ibu dan unsur ayah
tidak seimbang, satu berbanding dua. Unsur ayah yang tidak normal itu
10
menyebabkan pembentukan plasenta yang tidak wajar, yang merupakan
gabungan dari vili korialis yang normal dan yang mengalami degenerasi
hidropik. Oleh karena itu fungsinya pun tidak bisa penuh sehingga janin
tidak bisa bertahan sampai besar. Biasanya kematian terjadi sangat dini. 13
Biasanya sama atau lebih kecil. Dalam hal terakhir disebut Dying Mole.
Gambaran USG tidak selalu khas, tapi dapat didiagnosis bila ditemukan
kantong janin.16
membentuk bagian luar korion yang menjadi vili korionik yang menutupi
11
Trofoblas intermediet terletak pada vili, tempat implantasi, dan kantung
trofoblas ganas ini telah lama dianggap sebagai kelompok penyakit yang
profil ekspresi gen dari berbagai tipe keganasan dan pola dari ekspresi
yang berbeda pada awal plasenta yang sehat. Setelah transformasi sel
12
Gambar 2.3.1 . Patogenesis penyakit trofoblas ganas (dikutip dari Shih IeM, 2007,
Gestational Trophoblastic Neoplasia-pathogenesis and potential therapeutic
12
targets)
ganas, penelitian saat ini difokuskan pada faktor biologi dari keganasan
tumorigenesis.12
13
dijumpai juga kista ovarium teka lutein. Pada akhirnya harus dibuktikan
Bentuk koriokarsinoma dan PSTT / ETT bisa jauh lebih sulit untuk
mengukur hCG pada wanita usia subur dengan penyakit metastasis yang
perdarahan sangat berisiko pada penyakit ini dan tidak diperlukan untuk
14
memberikan konfirmasi histologis untuk konfirmasi diagnostik atau analisis
genetik.10
serum dan USG doppler pelvik untuk konfirmasi tidak adanya kehamilan,
pasien, tidak mempengaruhi hasil akhir. Namun, jika dijumpai lesi pada
stadium anatomis pada PTG. Sejak tahun 2002, semua penanganan PTG
Skor 0-6 dan ≥7 menunjukkan risiko rendah dan tinggi terhadap resistensi.
15
Risiko tinggi hampir tidak memiliki kemungkinan sembuh dengan terapi
persisten (hari 1, 7, 14 dan 21) atau lebih lama, atau peningkatan hCG
4. Foto toraks
16
7. Kuretase harus dilakukan bila ada perdarahan uterus. Biopsi
uterus
IV Adanya metastasis
Table 2.4.1. Stadium Klinis PTG, FIGO 2000 (dikutip dari Ngan HY, 2003, FIGO
Cancer Report 2012 : Trophoblastic Disease)
17
Pada tahun 2000, FIGO menerima sistem skor WHO berdasarkan
faktor prognostik yang pertama kali dikenalkan oleh Bagshawe. Nilai untuk
faktor risiko adalah 1,2 dan 4. Ambang batas neoplasia risiko rendah dan
Tabel 2.4.2. Sistem skoring FIGO/WHO berdasarkan faktor prognostik (dikutip dari
Ngan HY, 2003, FIGO Cancer Report 2012 : Trophoblastic Disease. Int J Gynecol
Obstetri)
PTG risiko rendah, di mana skor WHO kurang atau sama dengan 6
pada FIGO stadium I-III. Hampir seluruh pasien risiko rendah diterapi
dosis, frekuensi, dan rute pemberian kemoterapi. Pasien yang gagal pada
dengan lini kedua bahkan lini ketiga, dengan survival sampai 100%.17,18
18
Molahidatidosa komplit Koriokarsinoma
& parsial (hislopatologi)
(PersistenTrophoblastic
Disease/PTD)
Diagnosis PTG
hCG, Darah rutin, RFT, LFT, HST, Foto toraks, USG pelvic (jika foto toraks
(+) CT/USG abdomen, terutama hepar, CT & MRI otak (jika ada indikasi)
Stadium I, skor Stadium II, skor Stadium III, skor Stadium IV, skor
No Response
Resolus
i Ganti agen atau rejimen kemoterapi
Kemoterapi kombinasi
Kemoterapi multi agen No Response
(pertimbangan histerektomi)
Gambar 2.5.1. Panduan penatalaksanaan PTG risiko rendah (dikutip dari May T,
2011. Chemotherapy Research and Practice : Current Chemotherapeutic
Management of Patient with Gestational Trophoblastic Neoplasia )
tunggal :3,9
19
a. Metotreksat 0,4 mg/kg intramuskular selama 5 hari, berulang setiap 2
minggu. Ini adalah satu dari protokol konvensional pada PTG dan
evidence C).
ke kulit dan harus diinjeksi via infus intravena yang baru. Bila
20
e. Aktinomisin-D 12 mikrogram/kg yang diberikan secara intravena atau
8%.
evidence C).
multiagen.6
respon yang lebih baik dan toksisitas sedang pada grup aktinomisin D
21
(Level of evidence A). Beberapa pedoman juga telah meletakkan
<5000 IU/L. Akan tetapi, bila kasus yang didapat adalah jaringan mola
sel ganas di dalam tubuh kurang dari 105, dan ini tidak berarti penyakit
dengan respon terhadap pemberian MTX tunggal pada PTG risiko rendah
adalah usia pasien, nilai hCG pra kemoterapi dan skor FIGO.22
22
Davis dkk tahun 2012 menganalisis faktor-faktor yang berhubungan
lebih tinggi.23
1. Usia
komplit (31,7 tahun, SD 9,2).22 Nilai median (kelompok remisi komplit dan
mendapat hasil sedikit lebih tinggi, yaitu median usia untuk kelompok
remisi komplit adalah 33,7 tahun dan kelompok resisten adalah 33,6
tahun.24
peran usia terhadap respon kemoterapi MTX ini, tanpa adanya perbedaan
resistensi.22,23,25,26
23
penelitian menunjukkan hasil yang serupa. Chan dkk (2006), mendapat
(2003) dan Gillani dkk (2013) juga mendapat hasil yang tidak jauh
berbeda.6,27
Davis dkk (2012) yang menyebutkan tingginya kadar hCG pra kemoterapi
(p=0,001).23
24
Hal ini didukung hasil penelitian Chan dkk, 2006, yang
4. Metastasis
adalah 17,5%.24
metastasis (17%).23
25
5. Skor FIGO resiko rendah
tunggal, yaitu 13% pada skor 0-2, 32% pada skor 3-4 dan 48% pada skor
5-6.23
6. Siklus kemoterapi
siklus).8
MTX terhadap DHFR sekitar seribu kali lipat daripada folat. Asam folat
dalam sintesis DNA. Juga folat sangat penting untuk purin dan pirimidin
dan protein akan terhambat, dan akan berakhir dengan kematian sel,
26
Gambar 2.7.1. Mekanisme kerja MTX sebagai antagonis folat (dikutip dari
Rajagopalan PT, 2002, Interaction of dihidrofolate reductase with Methotrexate:
Ensemble and Single-molecule kinetics)
bebas penyakit yang lama masih sangat sulit, bahkan pada keganasan
mendapat hasil resisten MTX sebesar 10,7% (27 pasien). 33 Chalouhi dkk
kemoterapi rejimen yang berbeda dari MTX tunggal seperti, MTX 5hari
27
ataupun MTX+FA 8hari dapat digunakan dengan angka remisi komplit
kenaikannya) atau jika dijumpai nilai yang tetap pada dua kali
dengan adanya nilai tetap (kurang dari 50% penurunan hCG titer) atau
Pfeffer dkk. (2007) menunjukkan bahwa pada 15.279 pasien tidak ada
rekurensi yang signfikan setelah terapi MTX. Akan tetapi, pada peneltiian
28
Tabel 2.8.1. Protokol follow up pasien PTG setelah kemoterapi (UK) (dikutip
dari Seckl MJ, 2013, Gestational Trophoblastic Disease: ESMO Clinical Practice
Guidelines for diagnosis, treatment and follow-up)
subunit, alfa dan β, dan merupakan indeks yang penting untuk penyakit
yang langsung pada subunit β. Pada kehamilan, subunit ini biasanya intak
dapat memberikan hasil positif palsu sampai 800 mIU/mL. Hal ini
29
non spesifik. Lebih lanjut, hal ini disebabkan banyaknya variasi alat
risiko rendah yang diterapi dengan kemoterapi lini tunggal terhadap satu
pasien.9
terapi PTG risiko rendah untuk identifikasi resistensi MTX secara dini. Dari
30
kurva tersebut didapat 2,5% pasien mencapai nilai β-hCG normal setelah
siklus pertama (minggu ke-2) dan 50% pasien mencapai nilai normal β-
pada persentil 97.5 normalisasi berakhir di kadar β-hCG 4,3 ᴫg/L (cut off 2
resisten MTX (13,8%) berada diatas garis p97.5 kurva remisi komplit.
31
Gambar 2.9.2. A. Kurva regresi hCG serum normal pasien yang mendapat
MTX (grup control, n=79) B. Kurva regresi hCG serum normal grup kontrol dengan
pengukuran individual pada grup kasus (n=29) (dikutip dari Trommel FC, 2005,
Diagnosis of hydatidiform mole and persistent trophoblastic disease: Diagnosis
accuracy of total human chorionic gonadotropin (hCG), free hCG α-and β-subunits,
and their ratios,” European Journal of Endocrinology)
EMA/CO. Konsentrasi hCG inisial pada kelompok PTG risiko tinggi lebih
tinggi dikarenakan load tumor yang lebih tinggi pada grup resisten MTX
32
yang telah mengalami regresi tumor dengan MTX (p<0,001). Tujuan
hCG median sebelum onset terapi adalah 21 ng/mL dan sebelum siklus
pasien dengan resistensi MTX memiliki kadar hCG normal sebelum siklus
Gambar 2.9.3. Kurva regresi pasien PTG resisten MTX yang diterapi dengan
EMA/CO (dikutip dari Lybol C. Westerdijk K. Sweep FC. Ottevanger PB. Massuger
LF. Thomas CM. Human chorionic gonadotropin (hCG) regression s for patients
with high-risk gestational trophoblastic neoplasia treated with EMA/CO (etoposide,
methotrexate, actinomycin D, cyclophosphamide and Vincristine) Chemotherapy)
33
Kurva regresi pasien yang diterapi dengan EMA/CO untuk PTG risiko
7059 ng/ml pada siklus pertama dan 50% setelah siklus kelima akan
konsentrasi hCG 1520 ng/ml, dan 10% mengalami remisi sebelum siklus
keempat.37
Gambar 2.9.4. Kurva regresi pasien yang diterapi dengan EMA/CO pada PTG risiko
tinggi (dikutip dari Lybol C. Westerdijk K. Sweep FC. Ottevanger PB. Massuger LF.
Thomas CM. Human chorionic gonadotropin (hCG) regression s for patients with
high-risk gestational trophoblastic neoplasia treated with EMA/CO (etoposide,
methotrexate, actinomycin D, cyclophosphamide and Vincristine) Chemotherapy)
34
setelah kemoterapi dihentikan sebelum merencanakan kehamilan (Level
of eveidence C).38,39
35
2.6. Kerangka Teori
Folic acid
DHFR
DHFR
Tetrahidrofolic
Sperma Empty
- 46XX oocyte /
Cell Death
- 46XY normal
Grape appearance
Keterangan gambar :
Variabel penelitian
Proses terhambat
36