INDUSTRI
A. IDENTITAS PRIBADI
Nama Muhammad Afrizal Maulana, S.Farm
No. BP
Angkatan
1641013336
III / 2016 I
B. IDENTITASTEMPAT PKPA
Nama PT. Nusantara beta Farma (NBF)
Alamat Jalan Raya Padang – Bukit Tinggi KM 25
Pembimbing 1 Faisal Fahmi, S.Farm., Apt
Pembimbing 2 Dr. Muslim Suardi, M.Si., Apt
C. RESUME PKPA
1 ASPEK MANAJERIAL
Terdiri dari :
Produksi
Produksi obat-obatan dilaksanakan oleh Instalasi Produksi yang meliputi perencanaan, pengaturan,
pelaksanaan, dan pengendalian produksi. Yang mana setiap bahan yang diperlukan dilaporkan
kepada pihak PPIC untuk membantu membuat perencanaan tahunan. Proses produksi di PT. NBF
meliputi pembuatan obat (cair obat dalam dan luar, salap), kosmetik dan PKRT.
Ruang karantina
Ruangan karantina digunakan untuk menyimpan produk yang baru datang memerlukan pengujian
oleh Departemen Quality Control (QC) dan belum dirilis oleh departemen QA.
Ruang karantina terdiri dari :
a. Ruang karantina bahan baku
b. Ruang karantina bahan pengemas
c. Ruang karantina produk jadi
Dokumentasi :
- Dokumentasi seluruh protab
- Dokumen seluruh proses pembuatan obat.
- Dokumentasi setiap pengambilan sampel dan bahan uji (bahan baku, bahan setengah jadi,
produk ruahan, produk jadi).
- Dokumen setiap obat yang telah diluluskan
- Dokumentasi segala aktivitas ttg perbaikan, pemantauan dan pengendalian.
- Dokumentasi ttg spesifikasi
- Dokumetasi Pembersihan
2 ASPEK PEMBUATAN OBAT (untuk industri farmasi)
1. Manajemen Mutu
PT NBF telah memiliki manajemen mutu atau QA yang terstruktur dan independen. Manajemen mutu
dilakukan oleh manajer manajemen mutu yang memiliki tugas untuk pelulusan produk, penyetujuan
protap, dan menyimpan dokumen – dokumen.
2. Personalia
SDM PT. NBF Terdiri dari:
Apoteker : 4 orang (Manajer QA, QC, Produksi, dan Kosmetik)
Sarjana Penuh : 1 orang
Diploma III : 2 orang
Diploma I : 6 orang
SMK : 12 orang
SMU : 44 orang
SMP : 3 orang
4. Peralatan
Peralatan yang terdapat pada ruang produksi di PT. NBF menggunakan bahan yang inert agar
tidak menimbulkan reaksi adisi ataupun absorpsi yang dapat mempengaruhi mutu obat. Bahan yang
digunakan stainless steel 316 L. Peralatan yang terdapat di perusahaan ini sudah cukup untuk
melakukan proses produksi, khususnya pada bidang quality control telah dilengkapi alat-alat seperti:
HPLC, Spektrofotometer UV, Disolution Tester, Melting Point Aparatus, Friabillity Tester, Timbangan
Elektrik, dll. Bidang produksi juga dilengkapi dengan alat-alat seperti: Liquid Filler Machine (mesin
pengisi cairan), Pneumatic Paste Filler Machine (mesin pengisi salep), Powder Filler Machine (mesin
pengisi serbuk), Mixer, Tangki Stainless Steel, Cupping Machine,
6. Produksi
Dipimpin oleh seorang apoteker yang mengatur dan mengawasi jalannya proses produksi dari jadwal
pembuatan obat dari perencanaan untuk perbulan, perminggu, hingga per hari. Dan mengatur jadwal
para pekerja. adapun produk yang di produksi oleh perusahaan ini antara lain:
o Obat
Sirup OBH
o Kuasi
Boraks Gliserin
Carbo Gliserin
Salaf 2-4
Salaf Ichtiol
Salaf AAV 1 dan Salaf AAV 2
Salaf Levertaan
Garam Inggris
Salisil Spiritus
PK
o PKRT (Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga)
Alkohol 70%
Alkohol 95%
Kaporit
Lisol
Bethin
Rivanol
Beta Septik
Gentian Violet
o Kosmetika
Salisil Talk Wangi (Merupakan produk andalan PT. Nusantara Beta Farma)
Salisil Talk Tabung
Gliserin Kosmetik
Molissa Hand and Body Lotion
Molissa Hair and Body Mist
Molissa Bedak Kocok Anak
Molissa Bedak Kocok Dewasa
Molissa Parfum Talk Powder
Glozz
7. Pengawasan mutu
Pengawasan Mutu di PT NBF dipimpin oleh seorang Apoteker yang berperan dalam penetapan
spesifikasi, pengambilan contoh dan pengujian, dokumentasi dan prosedur pelulusan yang menjamin
bahwa pengujian yang diperlukan benar-benar dilaksanakan dan penelusuran bahan untuk dipakai
serta pelulusan produk untuk dijual tidak akan diberikan sebelum mutunya dinilai memuaskan.
Dokumen pokok yang umumnya digunakan dalam pengawasan mutu adalah catatan pengujian,
penetapan kadar, hasil pelulusan atau penolakan bahan awal, produk antara dan produk jadi.
9. Penanganan Keluhan terhadap Obat dan Penarikan Kembali Obat Jadi serta Obat Kembalian
PT. NBF belum pernah menerima komplain produk dan tetapi pernah menangani produk kembalian
yang kadaluwarsa dengan melakukan pengujian ke bagian QC apakah produk tersebut dapat
digunakan lagi atau tidak, jika tidak produk tersebut di musnahkan berdasarkan jenis sediaanya. Jika
ada komplain pihak perusahaan akan menunjuk QA untuk menyelesaikan masalah dengan meminta
bantuan QC dan produksi untuk melihat letak masalah yang timbul sebelum mengambil keputusan
produk di tarik kembali atau dapat dipertahankan di pasaran.
10. Dokumentasi
Dokumentasi setiap proses produksi harus diisi melalui bets record dan ada juga:
- Dokumentasi seluruh prota
- Dokumen seluruh proses pembuatan obat.
- Dokumentasi setiap pengambilan sampel dan bahan uji (bahan baku, bahan setengah jadi,
produk ruahan, produk jadi).
- Dokumen setiap obat yang telah diluluskan
- Dokumentasi segala aktivitas ttg perbaikan, pemantauan dan pengendalian.
- Dokumentasi ttg spesifikasi
- Dokumetasi Pembersihan
Yang mana setiap dokumen nantinya akan dientri dalam komputer.
4 SARAN
PT NBF dituntut untuk lebih mengembangkan produk obatnya karena sebagai industri farmasi obat,
PT NBF sangat kurang untuk mengembangkan produk obatnya. Produk andalan dapat di promosi
hingga keseluruh indonesia. Dan proses pembuatan PKRT dan kosmetik diharapkan dapat dipisah.
Catatan:
1. Resume ini diketik dengan huruf Tahoma, font size 10, 1 spasi pada kotak yang disediakan
2. Pertanyaan di tiap kolom tetap ditampilkan (tidak boleh dihapus)
3. Jika ditemukan ada kesamaan resume secara substansial dengan peserta lain, maka
keikutsertaan peserta dalam Seminar PKPA bisa dibatalkan