Anda di halaman 1dari 6

KESALAHAN PENGUNAAN KATA GANTI “BIEREN DAN “RENJIA”

PADA MAHASISWA STBA-PIA SEMESTER IV T.A 2018/2019


亚院二年级学生使用代词“别人” 与 “人家”
的偏误分析

Disusun Oleh :

VINCENT VIO WIJAYA


黄俊雄

PROGRAM STUDI SASTRA CHINA


SEKOLAH TINGGI BAHASA ASING PERSAHABATAN INTERNASIONAL ASIA
MEDAN
印尼苏北棉兰亚洲国际友好学院
华文系

JULI 2019
DAFTAR ISI

Halaman
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………………………..i
BAB I PENDAHULUAN…………..…………………………………………………………………………………i
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………………………………….1
1.2 Rumusan Masalah…………………………………..……………………………………………………..4
1.3 Tujuan Penelitian………………………………………………………………………………………….4
1.4 Manfaat Penelitian……………………………………………………………………………………...…6
1.5 Ruang Lingkup…………………………………………………………………………………………….7
BAB II KAJIAN PUSTAKA…........…………………………………………………………………………………7
2.1 Kata…………………………………………………………………………………………………..……7
2.2 Jenis-jenis Kata……………………………………………………………………………………………8
2.3 Kata Ganti………………………………………………………………………………………………..10
2.4 Persamaan dan Perbedaan Kata Ganti “Bieren” dan “Renjia” ……………………………………….…11
2.4.1 Persamaan Kata Ganti “Bieren” dan “Renjia”……………………………………………………....11
2.4.2 Perbedaan Kata Ganti “Bieren” dan “Renjia”……………………………………………...………..12
2.5 Teori Kesalahan…………………………………………………………………………….……………15
2.5.1 Pengertian Kesalahan………………………………………………………………………………..15
2.5.2 Jenis-Jenis Kesalahan Berbahasa……………………………………………………………………16
2.5.3 Faktor-faktor Penyebab Kesalahan………………………………………………………………….18
2.6 Penelitian Terdahulu……………………………………………………………………………………..19
BAB III METODE PENELITIAN……..…………………………………………………………………………...22
3.1 Rancangan Penelitian………………………………………...…………………………………………..22
3.2 Subjek Penelitian……………………………………………………………………………………...….22
3.3 Teknik Pengumpulan Data…………………………………………………………………………….…23
3.4 Teknik Analisis Data……………………………………………………………………………………..24
DAFTAR RUJUKAN……………………………………………………………………………………………….26
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bahasa merupakan alat utama yang digunakan manusia untuk berkomunikasi. Komunikasi dapat dilakukan secara
langsung ataupun tidak langsung, seperti telepon, sms, email dan lain-lain. Bahasa memiliki peran penting dalam
kehidupan manusia, karena dengan bahasa manusia dapat menyampaikan pesan, perasaan, akal kepada orang lain.
Melalui bahasa manusia dapat berinteraksi ataupun bersosialisasi dengan orang lain. Jika tidak ada bahasa maka
manusia akan mengalami kesulitan dalam berkomunikasi ataupun bersosialisasi.
Keraf (2010) , bahasa merupakan suatu system komunikasi yang mempergunakan simbol-simbol vocal (bunyi
ujaran) yang bersifat arbitrer, yang dapat diperbuat dengan gerak-gerik badaniah yang nyata.
Di era globalisasi seperti ini, banyak bahasa asing yang dapat di pelajari dan dikuasai, contohnya bahasa Mandarin.
Bahasa Mandarin sekarang sudah semakin banyak di pelajari saat ini dan mulai diakui sebagai salah satu bahasa
internasional yang penggunaannya semakin penting bagi masyarakat. Walaupun bahasa Mandarin sekarang banyak
digunakan dalam kehidupan sehari-hari, tetapi banyak masyarakat yang tidak memahami penggunaan kata mandarin
yang tepat dan benar, hal ini dikarenakan banyaknya kata-kata Mandarin yang memiliki makna yang sama. Dalam
pembelajaran bahasa Mandarin, untuk memahami sepenuhnya tata bahasa itu tidaklah mudah, karena banyak kata-
kata dalam bahasa Mandarin yang memiliki pengertian yang hampir sama dan cara penggunaanya yang mirip.
Kata adalah unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan dan merupakan perwujudan kesatuan perasaan dan
pikiran yang dapat digunakan dalam berbahasa. Kata juga merupakan kombinasi morfem yang dianggap sebagai
satuan terkecil yang dapat dikatakan sebagai bentuk bebas atau satuan bahasa yang dapat berdiri sendiri (Achmad,
2015 55).
Menurut Gunawan (2016:159), kata ganti (pronomia) ialah kata yang menggantikan kata benda atau kata yang
dibendakan. Contoh: kata ganti dalam bahasa Indonesia, saya, engkau, mereka, kamu, dia, siapa, saya sendiri, masing-
masing, orang lain, seseorang, dan sebagai nya. Contoh kata ganti dalam bahasa mandarin, 我 wo , 你 ni , 他 ta , 自
己 ziji , 各自 gèzi , 憋人 biérén ,人家 rénjia ,有人 youren , dan sebagainya.
Zhaoxin (2001), menyatakan tentang perbedaan kata ganti "bieren" dan “renjia". Dalam penelitiannya, dijelaskan
bahwa kata ganti "bieren" dan "renjia" memiliki persamaan arti yaitu orang lain, tetapi terkadang ada perbedaan dan
cara penggunaannya yang berbeda. kata ganti "bieren" menyatakan seseorang atau orang lain, sedangkan "renjia"
selain menyatakan seseorang atau orang lain, "renjia" juga bisa digunakan dalam menyatakan seseorang yang sudah
disebutkan sebelumnya.
Gao (1996), dalam jurnal yang berjudul "Liu Xuesheng de daici Pianwu Yu Daici Zai Pianzhang Zhong de
Shiyong Yuanze", telah melakukan penelitian terhadap mahasiswa dalam menggunakan kata ganti dan menyimpulkan
bahwa ada 3 jenis kesalahan, yaitu: penambahan (addition), pengurangan (omission) dan pengganti (substitution).
Li dan Liu (2009), menyimpulkan bahwa ada perbandingan antara kata ganti orang pada siswa di China dan
Victnam, walaupun terdapat hal yang sama antara kata ganti orang dalam bahasa Vietnam dengan kata ganti orang
dalam bahasa Mandarin, tetapi terdapat perbedaan pembagian dalam arti emosional dan fungsi pragmatis, dimana
karena kurangnya kata ganti orang kedua dalam bahasa Vietnam seperti pada bahasa Mandarin "anda (ditujukan pada
yang lebib senior)","anda" , "kalian", sehingga dalam bahasa Vietnam harus menggunakan istilah kekerabatan yang
dalam hubungan sosial. Ketiadaan kata ganti orang kedua tersebut yang menyebabkan siswa Vietnam mengalami
kesulitan dalam mempelajari kata ganti orang kedua.
Bai Ru (2015), orang Korea yang menjadi guru bahasa Mandarin dalam pengunaan kata ziji (自己) ,bieren (别
人) , renjia (人家) masih terjadi kesalahan. Kesalahan dalam penggunaan kata ganti ketiga ini secara langsung
mempengaruhi komunikasi dengan orang Tiongkok.
Menurut Corder (1981:36), ada 4 jenis kesalahan dalam penggunaan suatu tata bahasa, yaitu : pengurangan
(omission), penambahan (addition), pengganti atau substitution dan pengurutan atau misordering
Menurut Brown (1987:109) faktor umum dari kesalahan adalah faktor interlingual dan faktor intralingual, dimana
faktor intralingual terbagi menjadi empat, yaitu: overgeneralisasi (Overgeneralization),ketidaktahuan akan
pembatasan kaedah (Ignorance of rule restriction), penerapan kaedah yang tidak sempuma (Incomplete application
of rules) dan kesalahan dalam menghipotesiskan konsep (False concepts hypothesized)
Kata ganti ini sering terdengar dan digunakan pada saat berkomunikasi ataupun bersosialisasi, tetapi peneliti
menemukan bahwa masih banyak mahasiswa yang sulit membedakan penggunaan kata ganti "bieren" dan "renjia".
Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tersebut sehingga peneliti memilih
judul "Kesalahan Penggunaan Kata Ganti “Bieren" dan "Renjia" pada Mahasiswa STBA-PIA Tingkat III T.A
2017/2018

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang dihadapi dalam penulisan skripsi ini adalah
sebagai berikut :
1. Jenis kesalahan apa saja yang terjadi dalam penggunaan kata ganti "bieren" ala dan "renjia" dalam bahasa
Mandarin pada mahasiswa STBA-PIA Tingkat III T.A 2017/2018?
2. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan penggunaan kata ganti "bieren"dan "renjia"dalam bahasa Mandarin
pada mahasiswa STBA-PIA Tingkat III TA 2017/2018.

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Memaparkan jenis kesalahan yang dilakukan mahasiswa STBA-PIA Tingkat III dalam menggunakan kata
ganti "bieren" dan "renjia"
2. Menjelaskan faktor penyebab kesalahan yang dilakukan mahasiswa mahasiswa STBA-PIA Tingkat III dalam
menggunakan kata ganti "bieren" dan "renjia".

1.3 Manfaat Penelitian


Hasil Penelitian ini diharapkan akan bermanfaat secara teoritis dan secara praktis
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk memperkuat teori tentang kesalahan
berbahasa dan juga untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi pembaca, khususnya pada mahasiswa
STBA-PIA tentang penggunaan kata ganti "bieren" dan "renjia".
2. Manfaat praktis:
a) Bagi mahasiswa
Mahasiswa diharapkan mampu memahami penggunaan kata ganti "bieren" dan "renjia" dalam bahasa
Mandarin, sehingga mempermudah mahasiswa untuk memahami penggunaan kata tersebut dan
menghindari terjadinya kesalahan.
b) Bagi pengajar
Dapat dijadikan sebagai dasar peningkatan teknik pengajaran dan pengembangan bahan ajar yang lebih
baik agar dalam jenis penggunaan kata ganti "bieren" dan "renjia" dalam bahasa Mandarin sehingga
tidak terjadi kesalahan penggunaan kedua kata kerja tersebut.
c) Bagi peneliti selanjutnya
Dapat dijadikan sebagai salah satu bahan acuan (referensi) untuk penelitian terkait, khususnya yang
berhubungan dengan penggunaan kata ganti "bieren” dan renjia"dalam bahasa Mandarin.

1.4 Ruang Lingkup Penelitian


Penelitian ini berhubungan dengan kajian linguistik pada tata bahasa Mandarin. Didalam tata bahasa tersebut,
terdapat bagian yang paling mendasar yaitu kata. Jenis-jenis kata dalam bahasa Mandarin dapat digolongkan menjadi
beberapa jenis, yaitu: kata benda, kata sifat, kata keria, kata ganti, kata keterangan dan sebagainya. Pada penelitian
ini, peneliti akan membahas kesalahan penggunaan kata ganti "bieren" dan "renjia" dan faktor-faktor penyebab
kesalahan, penggunaan kata ganti "bieren" dan "renjia"pada mahasiswa STBA-PIA Tingkat III T.A 2017/2018.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kata
Menurut Finoza (2004:63), kata adalah satuan bentuk terkecil (dari kalimat) yang dapat berdiri sendiri dan
mempunyai makna. Kesatuan yang terbentuk dari gabungan huruf atau gabungan morfem; atau gabungan huruf
dengan morfem, baru kita akui sebagai kata bila bentuk itu mempunyai makna.
Menurut Keraf (2010:10), kata merupakan suatu unit dalam bahasa yang memiliki stabilitas intern dan
mobilitas posisional , yang berarti ia memiliki komposisi tertentu dan secara relative memiliki distribusi yang bebas.
Sedangkan Yongxin (2005:2), kata adalah satuan terkecil bahasa yang bisa berdiri sendiri, mempunyai arti
dan bisa digunakan untuk membentuk kalimat".Beberapa kata tidak bisa digunakan secara tunggal, tetapi bisa
digunakan untuk membentuk kalimat. Yongxin juga menjelaskan bahwa kata dalam bahasa Mandarin bisa dibagi
menjadi dua bagian, yaitu kata konkrit dan kata abstrak. Kata konkrit adalah kata yang mempunyai arti yang konkrit,
yang dapat berdiri sendiri menjadi bagian dari kalimat, sedangkan kata abstrak adalah kata yang tidak mempunyai
arti yang konkrit dan tidak dapat berdiri sendiri menjadi bagian kalimat.

2.2 Jenis-Jenis Kata


Menurut Yongxin (2005:11-56). pembagian jenis kata dalam bahasa Mandarin dapat dikategorikan sebagai
berikut:
1. Kata Benda (名词)
Kata benda menyatakan orang, benda. waktu dan tempat, dap lain-lain, seperti : 老师(laoshi/guru), 手机
(shouji/telepon genggam), dan lain-lain.
2. Kata Bilangan ( ) dan Kata Bantu Bilangan(it i) Kata bilangan adalah kata yang menvatakan angka-anpka
Kata bantu bilangan adalah kata yang menyatakan satuan kegiatan atau benda. Contoh kata bilangan
(yilsatu),(erldua), dan lain-lain. seperti Contoh kata bantu bilangan seperti : (gelsebuah Jdigunakan untuk
semua. benda], 4(ben/sebuah[klasifikasi kata untuk buku]), dan lain-lain. 3. Kata Kerja (z) Kata kerja
menyatakan tindakan, tingkah laku atau perubahan dari tindakan benda, seperti dilakukan : (qu/pergi)
yang orang atau (bangzhu/menolong), dan lain-lain. 4. Kata Sifat ( Kata sifat adalah kata yang
mendeskripsikan bentuk, kualitas, gerakan, tingkah (da/besar), laku, perubahan suatu benda atau orang.
Contoh (piaoliang/cantik), dan lain-lain. 5. Kata Keterangan ()
BAB 2

KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

Anda mungkin juga menyukai