10 P F Ekstremitas Atas Bawah
10 P F Ekstremitas Atas Bawah
EKSTREMITAS ATAS
I. Persiapan
1. Siapkan alat-alat yang diperlukan
Goniometer
Sarung tangan
Baju periksa
Refleks hammer
2. Cuci tangan
3. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan kepada klien
4. Minta klien untuk mengenakan baju periksa
5. Pastikan ruang periksa nyaman dan cukup penerangan
A. BAHU
1. Atur Posisi
Minta klien duduk berhadapan dengan pemeriksa,
berdiri atau tidur dengan posisi supine
2. Inspeksi
a. Kulit disekitar sendi bahu, perhatikan warna dan
keutuhan kulit
b. Bahu dan arah frontal, perhatikan kesimetrisan bahu
kanan dan kiri. Perhatikan ukuran dan bentuk klavikula
dan spakula dari arah anterior dan posterior
3. Palpasi
a. Sendi sternoklavikular
Mulai palpasi dari sendi sternoklavikular, kemudian
bergerak lateral sepanjang klavikula kearah sendi
akromioklavikular.
Palpasi kearah bawah subakromial dan tuberkulus
mayor dari humerus. Periksa apakah daerah ini
cukup lembut.
b. Tendon otot biseps dan triseps
B. SIKU
1. Inspeksi
Dukung lengan klien dengan tangan non dominan
Inspeksi aspek lateral dan medial siku. Perhatikan
kesimetrisan kedua siku dan kulit pada area siku.
2. Palpasi
a. Aspek lateral dan medial prosesus olekranon
b. Otot biseps brachi dan triseps brachi untuk mengetahui
tonus dan massa otot
c. Arteri Brachialis
Minta klien untuk meluruskan siku
Palpasi arteri brachialis pada area superior fossa
antecubiti. Catat irama, amplitudo, frekuensi dan
kesimetrisan pada kedua lengan.
3. Periksa rentang pergerakan sendi
a. Fleksi – Ekstensi
Minta klien untuk menekuk siku semaksimal
mungkin dan meluruskan kembali. Sudut fleksi siku
adalah 1600 dan sudut ekstensi adalah 180/00.
b. Pronasi – supinasi
Minta klien untuk meletakkan kedua lengan diatas
paha dengan siku fleksi.
Minta klien menghadapkan telapak tangan ke arah
atas kemudian ke arah bawah. Sudut pronasi dan
supinasi adalah 900.
5. Periksa refleks
a. Refleks Biseps
Minta klien duduk dengan relaks dan meletakkan
kedua telapak tangan diatas paha
Dukung lengan bagian bawah dengan tangan non
dominan
Letakkan telunjuk tangan non dominan diatas tendon
biseps
Pukulkan refleks hammer diatas telunjuk. Observasi
kontraksi otot biseps (fleksi siku)
b. Refleks Triseps
Dengan posisi yang sama denga point a, pukulkan
refleks hammer pada prosesus olekranon. Observasi
kontraksi otot triseps (ekstensi siku)
C. PERGELANGAN TANGAN DAN TELAPAK TANGAN
1. Inspeksi
a. Pergelangan tangan dan punggung tangan
Perhatikan warna kulit dan kesimetrisan kedua
pergelangan tangan. Perhatikan adanya bengkak dan
deformitas
b. Telapak tangan
Perhatikan warna kulit dan penonjolan pada daerah
proksimal ibu jari
2. Palpasi
a. Pergelangan tangan dan telapak tangan untuk
mengetahui tekstur dan suhu area tersebut. Pada
keadaan normal suhu dikedua area sama
d. Arteri Radialis
Letakkan 3 jari diatas arteri radialis dan perhatikan
kecepatan, frekuensi, irama, amplitudo dan
kesimetrisan pada kedua lengan
f. Oposisi
Minta klien untuk menyentuhkan ujung ibu jari dengan
ujung jari lainnya secara bergantian. Perhatikan
kemudahan bergerak
b. Jari-jari
Minta klien untuk merenggangkan jari-jari dengan
melawan tahanan.
5. Periksa refleks brachioradialis
Minta klien duduk dan meletakkan telapak tangan
diatas paha dengan posisi pronasi.
Pukulkan refleks hammer diatas tendon (kira-kira 2-3
inchi dari pergelangan tangan). Observasi gerakan
fleksi dan supinasi telapak tangan.
EKSTREMITAS BAWAH
A. PANGGUL
1. Beri posisi
Minta klien untuk tidur pada posisi supine
2. Inspeksi
a. Posisi panggul dan kaki
Bandingkan kesimetrisan kedua panggul
b. Kulit diarea panggul. Perhatikan warna kulit dan keutuhan
kulit diarea tersebut
3. Palpasi
a. Sendi panggul
Letakkan telapak tangan pada Krista iliaka diaspek lateral
dan palpasi
c. Arteri Femoralis
Minta klien untuk tidur dengan kedua tungkai pada posisi
eksternal rotasi
Palpasi arteri femoralis untuk mengetahui kecepatan,
irama, amplitudo dan kesimetrisan
c. Abduksi – Adduksi
Gerakkan tungkai kearah samping menjauhi garis tengah
tubuh dan kemudian gerakkan kearah medial sampai
melewati garis tengah tubuh sejauh mungkin. Sudut
abduksi adalah 450 dan sudut adduksi adalah 300.
d. Hiperekstensi
Minta klien tidur dengan posisi prone
Dengan lutut ekstensi, naikkan tungkai ke arah belakang
– atas sejauh mungkin. Sudut hiperekstensi adalah 150.
Lakukan pemeriksaan pada kedua tungkai
B. LUTUT
1. Beri posisi
Minta klien untuk duduk dengan kedua tungkai bawah
menggantung
2. Inspeksi
a. Warna kulit dan struktur lutut
Warna kulit harus sama dengan dibagian tubuh lain, patella
harus berada ditengah dengan kedua sisi cekung
b. Otot quadrisep dari aspek anterior
Observasi bentuk dan ukuran otot
c. Struktur dan bentuk lutut pada saat klien berdiri. Lutut
harus sejajar dengan paha dan tumit
3. Palpasi
a. Struktur otot dan jaringan pendukung
Palpasi otot untuk mengetahui tonus dan massa otot
b. Sendi Tibiofemoralis
Palpasi dengan menggunakan ibu jari disepanjang sisi tibia
ke arah atas hingga memutari patella ke arah luar
c. Arteri poplitea
Minta klien untuk tidur dengan posisi prone
Naikkan tungkai bawah hingga lutut fleksi
Palpasi arteri poplitea untuk mengetahui kecepatan,
irama, amplitudo dan kesimetrisan pada kedua tungkai
1. Beri posisi
Minta klien untuk tidur denga posisi supine
2. Inspeksi
a. Kulit untuk mengetahui warna dan integritas kulit
b. Struktur dan posisi pergelangan dan telapak kaki. Observasi
kesejajaran telapak kaki, tumit dan tungkai
3. Palpasi
a. Sendi pergelangan kaki
Pegang telapak kaki dengan 2 tangan
Palpasi aspek inferior dan lateral dari tumit
b. Tendon achilles
Palpasi tendon achilles mulai dari os. Calcaneus ke arah
atas untuk mengetahui struktur sendi dan adanya nyeri
c. Sendi metatarsofalangeus
Palpasi mulai dari bawah mata kaki ke arah jari-jari kaki
untuk mengetahui struktur dan adanya nyeri
d. Sendi interfalangeus
Palpasi dari sisi kanan dan kiri telapak kaki. Untuk
mengetahui struktur sendi dan adanya nyeri