Anda di halaman 1dari 2

2.3.

1 Faktor yang mempengaruhi keberhasilan rawat gabung

Keberhasilan rooming in (rawat gabung) yang mendukung peningkatan penggunaan


ASI dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain:
1. Peranan sosial budaya
Kemajuan teknologi perkembangan industri dan pengaruh kebudayaan barat
menyebabkan pergeseran nilai sosial budaya masyarakat, seperti memberi susu
formula dianggap modern karena memberikan ibu kedudukan yang sama dengan
ibu-ibu golongan atas. Ketakutan mengendornya payudara membuat ibu-ibu
enggan menyusui bayinya. (Setyawati, 2016)
2. Faktor ekonomi
Beberapa wanita memilih bekerja diluar rumah karena status atau memang dirinya
dibutuhkan. Pada sebagian kasus lainnya ibu bekerja diluar rumah hanya semata
karena tekanan ekonomi dimana penghasilan suami dirasakan belum dapat
mencukupi kebutuhan keluarga. Dengan bekerja diluar rumah ibu tidak dapat
berhubungan penuh dengan bayinya. Dengan demikian frekwensi penyusuan akan
berkurang dan akan menyebabkan produksi menurun. Keadaan ini selanjutnya akan
mendorong ibu untuk menghentikan pemberian ASI. (Setyawati, 2016)
3. Peranan tata laksana rumah sakit/rumah bersalin.
Peranan tata laksana rumah sakit/rumah bersalin sangat penting mengingat kini
banyak ibu yang lebih menginginkan melahirkan di pelayanan kesehatan yang lebih
baik. Tata laksana rumah sakit yang tidak menunjang keberhasilan menyusui harus
dihindari, seperti:
a) Memisahkan bayi dari ibunya
b) Pemberian sampel susu formula harus dihilangkan karena akan membuat
ibu salah sangka dan menganggap susu formula sama baiknya bahkan
lebih baik dari ASI. (Setyawati, 2016)

4. Faktor dalam diri ibu sendiri.

a) Keadaan gizi
b) Pengalaman/sikap ibu terhadap menyusui.
c) Keadaan emosional
d) Keadaan payudara (Setyawati, 2016)
DAFTAR PUSTAKA

Setyawati, A. (2016). Perilaku Ibu Postpartum Saat Pelaksanaan Rawat Gabung Di Rumah
Sakit Bersalin Muhammadiyah Cirebon. Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran
Bandung

Anda mungkin juga menyukai