TINJAUAN PUSTAKA
Habitat sotong pada umumnya pada daerah demersal dekat pantai dan
zona di perairan hangat dan subtropis. Sotong hidup di dasar berbatu, berpasir dan
iklim. Jenis Sepia recurvirostra tersebar di Pasifik Barat, Laut Andaman, Laut
Cina Selatan, Filipina dan selatan Laut Cina Timur. Sotong ini hidup di daerah
Filum : Mollusca
Kelas : Cephalopoda
Bangsa : Sepiida
Suku : Sepiidae
Marga : Sepia
Tubuh sotong terbagi menjadi tiga bagian, yaitu organ mantel, kepala dan
5
Universitas Sumatera Utara
lengan/tentakel. Organ mantel mencakup sistem sirkulasi, reproduksi, pencernaan
dan ekskresi. Di dalam mantel terdapat struktur yang analog dengan tulang
belakang pada vertebrata, yang disebut dengan cuttlebone. Bentuknya seperti bulu
ayam, tersusun atas matriks kalsium sehingga lebih keras dibanding organ lain.
Sirip terdapat di kanan-kiri mantel, pada bagian posterior tidak menyatu. Dalam
kepala terletak organ mata, otak sebagai sistim saraf pusat serta struktur rahang
yang mirip paruh burung beo. Mata dilindungi oleh selaput transparan, terdapat
berjumlah 8 buah yang tersusun kiri dan kanan, tidak dapat ditarik ke dalam
kanan dan dapat ditarik masuk (retractable) ke dalam kantong yang terdapat di
pangkalnya, tentakel terletak diantara lengan ke-3 dan ke-4. Pemanjangan organ
tentakel ini dikarenakan fungsinya untuk menangkap mangsa. (Jereb & Roper,
2005). Cangkang sotong tersusun atas kalsium karbonat dan berfungsi agar sotong
hitam atau coklat dan memiliki bintik-bintik pada kulitnya. Perubahan warna pada
sotong mungkin saja terjadi karena pada kulit sotong terdapat tiga jenis pigmen,
yaitu kromatofor, leukofor dan iridofor. Pigmen ini berfungsi sebagai alat
komunikasi sesama sotong dan sebagai kamuflase agar tidak dapat ditemukan
oleh predator dengan cara berubah warna atau merubah tekstur kulit mereka
(Jereb dan Roper 2005). Sepia recurvirostra dewasa mencapai ukuran maksimum
mantel 17 cm. Spesies ini merupakan jenis sotong ekonomis penting terutama di
6
Universitas Sumatera Utara
Hongkong (Jereb dan Roper 2005).
untuk jenis sotong juga disebabkan oleh adanya tinta ini. Kantung tinta
mengandung pigmen melanin dan lendir. Tinta sotong berwarna coklat tua yang
mengandung tirosin, dopamin dan sejumlah kecil asam amino, contohnya taurin,
asam aspartat, asam glutamat, alanin, dan lisin. Tinta sotong digunakan sebagai
alat tulis pada zaman dahulu, namun saat ini tinta sotong juga digunakan sebagai
pewarna makanan dan bumbu, misalnya dalam pembuatan pasta atau saus. Studi
2.2.1 Alkaloida
mencakup senyawa bersifat basa yang mengandung satu atau lebih atom nitrogen,
biasanya dalam gabungan sebagai bagian dari sistem siklik. Alkaloida mempunyai
2.2.2 Glikosida
menjadi gula (glikon) dan senyawa lain (aglikon atau genin). Aglikon dapat
berupa terpen, flavonoid, kumarin atau bahan alam lainnya (Heinrich et al).
7
Universitas Sumatera Utara
Glikosida Umumnya mudah terhidrolisis oleh asam mineral atau enzim
2.2.3 Steroid/Triterpenoid
karbonnya berasal dari enam satuan isoprena dan secara biosintesis masuk jalur
asam mevalonat yang diturunkan dari hidrokarbon C30 asiklik, yaitu skualena
(Harborne, 1987).
dimana steroid memberikan warna hijau biru dan triterpen memberikan warna
merah atau ungu (Fansworth, 1966). Steroid pada umumnya berupa alkohol
dengan gugus hidroksil pada C3 sehingga steroid sering juga disebut sterol
(Robinson, 1995). Gambar struktur dasar steroid dan triterpenoid dapat dilihat
8
Universitas Sumatera Utara
2.2.4 Saponin
Saponin berasal dari bahasa latin yaitu sapo (sabun). Saponin banyak
dijumpai pada tumbuhan tingkat tinggi tetapi lebih banyak lagi dijumpai pada
hewan bawah laut terutama pada filum echinodermata, kelas holothuruidea dan
asteroidea. Aglikon pada saponin disebut genin atau sapogenin. Saponin terbagi
menjadi tiga kelas tergantung dari jenis aglikonnya yaitu triterpen glikosida,
steroid glikosida dan steroid alkaloid glikosida (Hostettmann dan martson, 2005).
permukaan yang kuat dan menimbulkan busa jika dikocok dalam air dan pada
2.3 Ekstraksi
sehingga terpisah dari bahan yang tidak dapat larut dengan menggunakan suatu
pelarut cair (Ditjen, POM., 2000). Ekstrak adalah sediaan pekat yang diperoleh
dengan mengekstraksi zat aktif dari simplisia nabati atau simplisia hewani
menggunakan pelarut yang sesuai, kemudian semua atau hampir semua pelarut
diuapkan dan massa atau serbuk yang tersisa diperlakukan sedemikian hingga
9
Universitas Sumatera Utara
a. Cara dingin
disebut remaserasi.
2. Perkolasi adalah proses penyarian simplisia dengan pelarut yang selalu baru
bahan.
b. Cara panas
temperatur titik didihnya, selama waktu tertentu dan jumlah pelarut terbatas
10
Universitas Sumatera Utara
temperatur 90oC selama 30 menit.
2.4 Kromatografi
diam (dapat berupa zat cair atau zat padat) dan fase gerak (dapat berupa gas atau
zat cair). Kromatografi serapan dikenal jika fase diam berupa zat padat, jika zat
cair dikenal sebagai kromatografi partisi, karena fase gerak dapat berupa zat cair
dan gas maka ada empat macam sistem kromatografi (Sastrohamidjojo, 1985) :
pemisah terdiri atas bahan berbutir-butir (fase diam), ditempatkan pada penyangga
berupa plat gelas, logam atau lapisan yang cocok. Campuran yang akan dipisah
berupa larutan yang di totolkan baik berupa bercak ataupun pita. Plat atau lapisan
11
Universitas Sumatera Utara
dimasukkan ke dalam bejana tertutup rapat yang berisi larutan pengembang yang
(Stahl, 1985). Fase gerak akan bergerak sepanjang fase diam karena pengaruh
cara. Pengamatan dengan sinar ultraviolet adalah cara sederhana yang dilakukan
berfluorosensi jika disinari dengan sinar ultraviolet gelombang pendek (254 nm)
atau gelombang panjang (366 nm). Senyawa yang tidak dapat dideteksi
yang membuat bercak tersebut tampak yaitu pertama tanpa pemanasan, kemudian
cm. Pembatasan ketebalan lapisan dan ukuran plat sudah tentu mengurangi jumlah
bahan yang dapat dipisahkan dengan KLT preparatif. Penyerap yang paling umum
cuplikan dalam sedikit pelarut. Cuplikan ditotolkan berupa pita dengan jarak
sesempit mungkin karena pemisahan tergantung pada lebar pita. Penotolan dapat
dilakukan dengan pipet tetapi lebih baik dengan penotol otomatis. Pengembangan
plat KLT preparatif dilakukan dalam bejana kaca yang dapat menampung
12
Universitas Sumatera Utara
beberapa plat. Bejana dijaga tetap jenuh dengan pelarut pengembang dengan
2.5 Spektrofotometri
Serapan cahaya oleh molekul dalam daerah spektrum ultraviolet tergantung pada
Suatu atom atau molekul menyerap sinar UV maka energi tersebut akan
lebih tinggi. Tipe eksitasi tergantung panjang gelombang cahaya yang diserap.
obat adalah cincin benzena, Jika terdapat lebih banyak ikatan rangkap pada
struktur dalam konjugasi (yaitu dua ikatan rangkap atau lebih dalam suatu seri
yang dipisahkan oleh ikatan tunggal), serapan terjadi pada panjang gelombang
yang lebih panjang dan dengan intensitas yang lebih besar (Watson, 2009).
13
Universitas Sumatera Utara
daerah sidik jarinya.
gelombang 4000–200 cm-1. Energi yang dihasilkan oleh radiasi ini akan
menyebabkan vibrasi atau getaran pada molekul. Pita absorpsi infrared sangat
khas dan spesifik untuk setiap tipe ikatan kimia atau gugus fungsi. Jika suatu
frekuensi tertentu dari radiasi inframerah dilewatkan pada sampel suatu senyawa
organik maka akan terjadi penyerapan frekuensi oleh senyawa tersebut. Detektor
yang ditempatkan pada sisi lain dari senyawa akan mendeteksi frekuensi yang
dilewatkan pada sampel yang tidak diserap oleh senyawa. Banyaknya frekuensi
yang melewati senyawa (yang tidak diserap) akan diukur sebagai persen
transmitan. Persen transmitan 100 berarti tidak ada frekuensi IR yang diserap oleh
senyawa. Pada kenyatannya, hal ini tidak pernah terjadi. Selalu ada sedikit dari
oleh senyawa. Serapan yang sangat tinggi ini akan memberikan informasi penting
daerah sidik jari. Secara praktikal, spektrum IR hanya dapat digunakan untuk
14
Universitas Sumatera Utara