Anda di halaman 1dari 4

Yason Pranata (06207)

Vika Sulistyarini (06208)


Siti Maryam W. (06210)
Teori Analisis Faktor
Raymond Cattell lahir pada 1905 di Hilltop, Inggris. Ia mendapat gelar sarjana kimia
di Universitas London. Cattel diundang oleh Gordon Allport untuk bergabung di Universitas
Harvard, dimana ia mulai beberapa penelitian dalam kepribadian. Raymond Cattel yakin
bahwa kepribadian memiliki dimensi – dimensi yang dapat diukur melalui statistika.
Penelitian dan pengukuran yang empiris ini membuat teori analisis faktor terus digunakan
oleh para ahli psikologi. Salah satu hasil yang paling penting dari aplikasi Cattell tentang
analisis faktor adalah penemuan 16 faktor yang mendasari kepribadian manusia.
1. Struktur Traits (Sifat – sifat)
Menurut Cattel traits adalah elemen dasar dari kepribadian yang berperan penting
dalam usaha meramalkan tingkah laku. Kepribadian sendiri adalah struktur kompleks dari
traits yang tersusun dalam beberapa kategori, yang memungkinkan prediksi tingkah laku
dalam situasi tertentu (Alwisol, 2009). Kategori traits:
 Kategori Kepemilikan
a. Trait umum = sifat yang dimiliki semua orang. Misalnya inteligensi,
introvensi, dan sifat suka berteman.
b. Trait khusus = sifat unik yang dimiliki oleh satu orang saja, berhubungan
dengan perilaku dan minat.
 Kategori Kedalaman
a. Trait permukaan = sifat yang tampak dilihat orang lain. Contoh: periang dan
depresif.
b. Trait sumber = elemen – elemen dasar dibalik tingkah laku, bisa bersifat
bawaan maupun pengaruh lingkungan, hanya dapat diidentifikasi melalui
analisis faktor.
 Kategori Modalitas Ekspresi
a. Trait kemampuan = menentukan keefektifan seseorang dalam usaha mencapai
tujuan. Misalnya kecerdasan.
b. Trait temperamen = gaya atau irama tingkah laku. Contoh: ketenangan,
kegugupan, keberanian, santai, dsb.
c. Trait dinamik = motivasi pendorong tingkah laku. Contoh: dorongan, minat,
dan ambisi.
Faktor Primer
Dari penelitiannya Cattel menemukan 4000 sifat manusia, namun dikelompokkan
menjadi 35 sifat sumber atau sifat primer, lalu dikelompokkan lagi menjadi 23 sifat
populasi normal, 12 sifat populasi patologis. Dari 23 itu dibagi lagi menjadi 16 sifat
sumber dan 7 sifat populasi normal.
16 Faktor Pimer Cattel
Skor Rendah Simbol Nama Faktor Simbol Skor Tinggi
Tidak ramah A- Sizia–Affectia A+ Ramah
Kurang cerdas B- Intelligence B+ Lebih Cerdas
Emosional C- Ego Strength C+ Stabil
Rendah hati E- Submissive–Dominance E+ Tegas, sombong
Bijak F- Disurgency–Surgency F+ Riang
Ceroboh G- Superego–Strength G+ Cermat
Malu H- Threctia-Parmia H+ Berani
Keras Hati I- Harria-Premsia I+ Lembut Hati
Mudah Percaya L- Alaxia-Protension L+ Curiga
Praktis M- Praxernia-Autia M+ Imajinatif
Jujur apa adanya N- Artlessness-Shrewdness N+ Cerdik
Tenang – aman O- Assurance-Guild Proneness O+ Khawatir
Kolot Q1 - Conservative–Radicalims Q1 + Senang Hal baru
Terikat kelompok Q2 - Group adherenc –Self Sufficient Q2 + Mandiri
Sembarangan Q3 - Low Integration - High Self Concept Q3 + Teratur
Santai Q4 - Ergic tension Q4 + Tegang

2. Dinamika Trait

a. Sikap (Attitude) = konsep tentang tingkah laku yang spesifik sebagai respon terhadap
suatu situasi.
b. Erg = dorongan atau motif bawaan, dorongan primer yang dibawa sejak lahir.
Sepuluh erg independen menurut Cattel:
 Lapar  Takut
 Seks  Bangga
 Kesendirian  Kenikmatan
 Kasih sayang  Marah
 Ingin tahu  Tamak
c. Sentimen = sikap yang memperoleh energi dari erg namun dibentuk oleh hasil belajar
dalam lingkungan.
3. Perkembangan Kepribadian
a. Tahap Bayi (0-6 tahun) = individu sangat dipengaruhi oleh orang tua dan orang
sekitar. Tahap ini membentuk sikap sosial, kekuatan superego, perasaan aman,
otoritas, dan kecenderungan neurotik.
b. Tahap Anak (6 – 14 tahun) = adanya kecenderungan menuju kemandirian dan
meningkatnya identifikasi dengan teman sebaya.
c. Tahap Adolescence / Remaja (14 – 23 tahun) = tahap yang sulit, banyak muncul
neurosis, kelainan mental, konflik kemandirian, keyakinan diri, seks, dan lainnya.
d. Tahap Maturity / Kemasakan (23 – 50 tahun) = ditandai dengan kesibukan,
kebahagiaan, dan produktivitas, menyiapkan karir, perkawinan, dan keluarga.
e. Tahap Usia pertengahan (50 – 60/70 tahun) = terjadi perubahan fisil, sosial, dan
psikologikal yang membuat penyesuaian kembali kepribadian.
f. Tahap Senility / Tua (60/70 tahun – mati) = penyesuaian terhadap kehilangan,
kematian, kesendirian, kehilangan status di masyarakat, dan perasaan tidak aman.
Cattel menaruh perhatian terhadap pengaruh relatif antara keturunan dan
lingkungan, melalui penelitian ia menemukan banyak hubungan negatif antara keduanya.
Cattel menyebutnya sebagai Hukum Pemaksaan ke Arah Rerata Sosial. Seperti individu,
lingkungan juga memiliki trait yang dinamakan syntality, yaitu karakter dari suatu
kelompok sosial. Memahami individu perlu juga dengan memahami syntality kelompok
individu tersebut.
4. Psikopatologi
a. Neurosis = pola tingkah laku yang ditunjukkan oleh seseorang yang merasa dirinya
mengalami kesulitan emosional tetapi tidak menunjukan gangguan psikotik. Cattel
menemukan neurosis banyak berkembang di keluarga yang penuh konflik, kurang
disiplin, dan kurang kasih sayang.
b. Psikosis = bentuk gangguan mental yang berbeda dengan neurosis, dimana individu
kehilangan kontak dengan realita dan membutuhkan perawatan untuk melindungi
dirinya dan orang lain. Psikotik tidak memiliki pemahaman mengenai masalanya,
tidak dapat merawat diri, serta dapat membahayakan orang lain maupun dirinya
sendiri.
5. Psikoterapi
Menurut Cattel, tes kepribadian sangat penting dalam terapi. Tes ini dapat
digunakan sebagai diagnosis dan menentukan perlakuan yang diperlukan untuk mengatasi
kelemahan yang perlu diperbaiki. Tes perlu dilakukan sebelum dan sesudah terapi untuk
mengukur perubahan yang terjadi. Cattel mengembangkan metode terapinya dari pemahaman
teori Freud serta pengubahan tingkah laku dari behaviorisme, namun perlu didasarkan dan
dilakukan melalui tes atau asesmen.
Daftar Pustaka

Alwisol. (2009). Psikologi Kepribadian. Malang: UMM Press.


Supratiknya. (1993). Teori- Teori Pskikodinamik. Yogyakarta : Kanisius.

Anda mungkin juga menyukai