Anda di halaman 1dari 30

PENANGGULANGAN KEBAKARAN

BANGUNAN GEDUNG
PELAYANAN MEDIS

Ir. Arif Muhaimin MSc. FPE


Latar Belakang
Permasalahan Kondisi Bangunan Gedung Pelayanan
Medis , Kebakaran pada gedung rawat inap/jalan
merupakan ancaman serius bagi penghuni
bangunan khususnya bagi pasien karena beberapa
faktor diantaranya adalah :
 Hampir semua individu (pasien) yang sedang dalam
perawatan tidak mampu keluar bangunan secara
cepat jika terjadi kebakaran,
 Material yang tersedia dirumah sakit seperti oksigen,
kertas, kain dll akan mendukung terjadi pembakaran
dan penyebaran api jika kontak dengan sumber panas,
 Sumber panas seperti pemanas, instalasi listrik yang
terkait dengan peralatan medis untuk perawatan
pasien yang relatif cukup banyak dan sangat
dibutuhkan oleh rumah sakit.
Latar Belakang
Berbasis pada kondisi tersebut, pengelola
bangunan gedung rawat inap dan rawat jalan
perlu pengetahuan dan ketrampilan dalam :
– manajemen darurat dalam penyelamatan manusia
dan aset bangunan gedung
– menilai sarana dan sistem proteksi kebakaran yang
tersedia dan terpasang di bangunan gedung
gedung rawat inap dan rawat jalan sehingga
sarana dan fasilitas yang tersedia dan terpasang
telah memenuhi persyaratan
Rumah Sakit di Kualalumpur Terbakar ,
6 Pasien Kritis Terpanggang saat Rumah Sakit Terbakar
RS TPT DR Soeharsono Banjarmasin
Tahapan Penyusunan
Program Penanggulangan Kebakaran
Data
Deskrisi infomasi
Bangunan Bangunan

Identifikasi
Bahaya Peta Potensi
Kebakaran Kebakaran

Skenario & Dinamika


Dampak Api
Kebakaran
Paska Mitigasi Pra-
Darurat Darurat

Manajemen
Pencegahan Rehabilitasi &
Kebakaran
Darurat
Kebakarann
Rekonstruksi Pra Kesiapsiagaan

Saat Tanggap Pra-


Darurat Darurat Darurat
Program
Pencegahan
Kebakaran
Uraian Bangunan
– Klasifikasi Bangunan
– Tinggi &Karaktersitik Bangunan, Volume
Ruangan
– Tata Letak Bangunan
– Karakteristik Penghuni Bangunan
– Karakteristik bahan yang dapat Terbakar
– Sarana/peralatan kerja yang digunakan,
– Tataletak bahan yang dapat terbakar
– Sumber Panas yang digunakan
– Sarana Darurat yang tersedia :
• Sarana jalan keluar bagi penghuni bangunan
• Sistem proteksi aktif
• Sistem proteksi pasif
Karakteristik Penghuni Bangunan
 Jumlah Penghuni Bangunan
 Tipe penghuni berbasis pada kemampuan evakuasi
diri sendiri
o Mampu evakuasi evakuasi diri sendiri secara normal :
Karyawan dan tamu karyawan
Keluarga/Kerabat Pasien
o Kemampuan evakuasi diri terbatas :
Pasien yang dapat bergerak sendiri dengan berjalan normal
Pasien yang dapat bergerak bergerak sendiri namun geraknya
terbatas berjalan terbatas karena masih ada peralatan medis
atau masih belum kesehatannya
Pasien yang tidak dapat bergerak sendiri, butuh bantuan dengan
peralatan kursi roda atau ranjang tempat tidur
Pasien yang tidak dapat dipindahkan karena ketergantunga alat
(pasien di ICU/Ruang Operasi dll)
Karakteristik Isi bangunan
 Jenis dan volume bahan yang dapat terbakar
Bahan padat
Bahan Cair
Bahan gas

 Tataletak penempatan bahan yang dapat terbakar

 Sumber panas yang dapat memicu kebakaran


Instalasi listrik
Panas terbuka
 dll
Contoh Pemetaan
Potensi Bahaya Kebakaran
Dinamika Api
Perkembangan api dalam ruang tertutup dapat
dibagi menjadi 5 (lima) tahap:
• Tahap penyalaan,
• Tahap pertumbuhan,
• Tahap flashover,
• Tahap pembakaran penuh, dan
• Tahap surut.
FENOMENA KEBAKARAN
KENAIKAN TEMPERATUR

FLASHOVER PASKA FLASHOVER

PEMBAKARAN PENUH

PERTUMBUHAN

SURUT

PENYALAAN

WAKTU
Pencegahan Kebakaran
Pencegahan
Kebakaran

Pengendalian Pecegahan Pengendalian


Sumber Panas Penyalaan Bahan bakar

Pengendalian bahan Bakar :


• Penataan & Peletakan bahan yang memenuhi persyaratan
• Menerapkan 5 R yang baik

Pengendalian sumber panas


• Identifikasi semua sumber panas pada aktifitas rutin dan non
rutin
• Lakukan inspeksi berkala semua sumber pans dengan acuan
standard
MANAJEMEN DARURAT
 Manajemen darurat : proses dari penyiapan, penanggulangan dan pemulihan dari setiap
kejadian yang tidak direncanakan yang memberikan dampak negatif terhadap kegiatan
perusahaan

 Sasaran adalah bagaimana mengatasi kerentanan dalam keadaan darurat.

 Tiga pokok penting ;

• adanya tujuan yang ingin dicapai dalam keadaan darurat;

• tujuan dicapai dengan mempergunakan kegiatan organisasi tanggap darurat dan


sarana yang tersedia;

• kegiatan-kegiatan organisasi harus dilakukan pembinaan dan dievaluasi secara


berkelanjutan.
MANAJEMEN DARURAT
(Potensi Bahaya & Rencana Tanggap Darurat)

MITIGASI

BASIS
REHABILITASI POTENSI BAHAYA KESIAPSIAGAAN

TANGGAP
DARURAT
Mitigasi kebakaran
 Mitigasi: tindakan yang dilakukan untuk mengurangi
dampak yang disebabkan oleh terjadinya kebakaran
 Mitigasi memfokuskan pada tindakan jangka panjang
untuk mengurangi risiko darurat kebakaran .
 Tindakan mitigasi terdiri dari mitigasi struktural dan
mitigasi non-struktural.
TAHAPAN MITIGASI
• Mitigasi non-struktural adalah tindakan terkait kebijakan
dan komitmen pengelola bangunan, pembinaan dalam
bentuk pelatihan peningkatan pengetahuan dan
penyebarluasan informasi untuk mengurangi risiko terkait
dampak darurat, pembangunan kepedulian dan
peningkatan ketrampilan dalam menghadapi darurat.

• Mitigasi struktural adalah tindakan untuk mengurangi atau


menghindari kemungkinan dampak darurat secara fisik
seperti pembangunan gedung dengan struktur ketahanan
terhadap penjalaran api sampai waktu tertentu,
penyediaan sarana darurat untuk jalan keluar beserta
pendukungnya, sarana proteksi kebakaran secara aktif,
sarana komunikasi darurat dll
Diagram analisis tingkat kerugian dikaitkan
dengan kinerja sistem proteksi kebakaran aktif pada bangunan

19
WAKTU EVAKUASI
WAKTU EVAKUASI YANG TERSEDIA

WAKTU EVAKUASI

WAKTU
BERGERAK BATAS
KETERLAMBATAN WAKTU EVAKUASI BERBA
HAYA

INTER SIAP
PERSEPSIPRESTASI BERGERAK

NYALA PERALATAN ALARM/ EVAKUASI


DETEKSI PERINGATAN SELESAI
Pedoman Teknis Prasarana Rumah Sakit
Sistem Proteksi Kebakaran Aktif,
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang, Medik Dan Sarana
Kesehatan, Direktorat Bina Upaya Kesehatan,
Kementerian Kesehatan Ri, Tahun 2012

BAB I : KETENTUAN UMUM


BAB II : SISTEM “DETEKSI” DAN “ALARM KEBAKARAN” .
BAB III: ALAT PEMADAM API RINGAN
BAB IV: SISTEM PIPA TEGAK DAN KOTAK SLANG KEBAKARAN
BAB V: SISTEM SPRINGKLER OTOMATIK
BAB VI: INSTALASI POMPA KEBAKARAN
BAB VII: SISTEM PENGENDALIAN ASAP KEBAKARAN
BAB VIII: INSPEKSI, TES DAN PEMELIHARAAN
BAB IX: MANAJEMEN PENGAMANAN KEBAKARAN
BAB X: PENUTUP
Audit/ Evaluasi/ Asesmen
Keselamatan Kebakaran
9.5.1. Sekurang-kurangnya satu kali setiap tahun, atau
apabila terdapat renovasi, pengalihan fungsi ruangan
atau lantai, atau konstruksi bangunan baru, MPK harus
melakukan evaluasi keselamatan kebakaran.
9.5.2. Audit/ evaluasi/ asesmen keselamatan kebakaran
harus menggunakan FSES (Fire Safety Evaluation
System) sesuai dengan NFPA 101A, Guide on Alternative
Approaches to Life Safety, untuk bangunan rumah sakit
KESIAPSIAGAAN DARURAT

Tindakan yang dilakukan dalam rangka


mengantisipasi suatu kondisi darurat, guna
memastikan bahwa tindakan yang dilakukan
dapat dilaksanakan secara cepat, tepat dan
efektif pada saat dan setelah terjadi kebakaran.
KESIAPSIAGAAN DARURAT

 Menyiapkan prosedur darurat kebakaran yang mencakup


organisasi pelaksana darurat, tindakan yang harus dilakukan
secara cepat dan tepat dalam keadaan darurat, serta sarana
yang digunakan (Siapa melakukan apa dalam keadaan
darurat dan peralatan apa yang digunakan).
 Koordinasi baik secara internal maupun eksternal.
 Bagaimana memindahkan penghuni bangunan secara cepat,
tepat dan selamat menuju ketempat yang aman.
KESIAPSIAGAAN DARURAT
 Prosedur evakuasi dan penyelamatan pasien sangat tergantung pada :
 Sarana jalan keluar yang tersedia pada bangunan gedung
 Sistem proteksi pasif bangunan gedung : konstruksi dan penyekatan asap dan panas
(kompartemenisasi )

 Prosedur Pengendalian Api tergantung pada tersedianya sarana dan sistem pemadam
(sistem proteksi aktif) yang terpasang
 Pelatihan simulasi darurat yang bertujuan untuk menilai:
 Kesiapan personil/petugas tanggap darurat dalam memahami prosedur tanggap darurat,
 Ketepatan prosedur tanggap darurat dalam mengantisipasi keadaan darurat,
 Kepedulian penghuni bangunan terhadap prosedur tanggap darurat
 Keandalan sarana darurat yang terpasang.
Tahapan, Tujuan dan Mekanisme Tindakan Darurat Kebakaran
Tahapan Tujuan Mekanisme

Tekan Tombol Alarm


Melihat api Sinyal bagi Perawat/Dokter Teriak Kebakaran
Beritahu Secara Langsung
Alarm Membangunkn Pasien
Cari bantuan/tilpun
Ventilasi
Kendalikan Asap
Pengendalian Kompartemenisasi
Kendalikan Api Padamkan Api secara Manual
Isolasi Bahanyang terbakar
Evakuasi Pindah ke area Pengungsian Secara Vertikal
Keluar ke luar Bangunan Secara Horizontal

Pindahkan Pasien Bawa &tuntun Pasien


Penyelamatan
Manajemen pergerakan
Manajemen Evakuasi pasien serta kebutuhan
layanan medis bagi pasien

Strategi Evakuasi Penghuni Bangunan Rumah Sakit


“Defended in Place"
Strategi Evakuasi
“Defend in Place"
 The defend-in-place strategy diimplementasikan dengan
menggunakan pendekatan konsep total. Pendekatan total
konsep adalah melengkapi sarana proteksi untuk
menghindari gerakan pasien keluar bangunan. Semua pasien
yang mungkin dekat bahaya dapat dipindahkan ke area yang
aman pada lantai yang sama.
 Persyaratan yang dibutuhkan adalah jenis konstruksi
bangunan, detection systems, sprinklers, alarm dan pelatihan
simulasi yang dapat menjamin pasien aman atau cukup
terproteksi dari potensi bahaya jika terjadi kebakaran.
• Rehabilitasi dan rekonstruksi adalah serangkaian
program kegiatan yang terencana, terpadu, dan
menyeluruh yang dilakukan setelah kejadian darurat.
• Kegiatan pemulihan meliputi tindakan pemulihan
dalam jangka pendek dan panjang,
• Kegiatan rekonstruksi dan rehabilitasi bangunan
gedung.
TANGGAP DARURAT
• Tanggap darurat adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan

dengan segera setelah terjadi kejadian darurat, guna mengurangi

dampak buruk yang ditimbulkan.

• Yang termasuk kegiatan tanggap darurat adalah tindakan

penyelamatan penghuni bangunan, bangunan dan penyelamatan

korban dan pemberian pertolongan pertama dan aset

perusahaan,, serta pemulihan kegiatan menjadi normal.


ADA PERTANYAAN ?

SEMOGA BERMANFAAT
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai