Anda di halaman 1dari 2

BAB II

LANDASAN TEORI
STUNTING
Definisi Stunting
Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh asupan zat gizi yang
kurang dalam waktu cukup lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan
kebutuhan gizi (Millennium Challenge Account,2014). Stunting merupakan salah satu
permasalahan gizi yang terjadi pada balita. Stunting yang terjadi pada balita merupakan
hasil dari permasalahan gizi yang telah terjadi sejak awal kehidupannya (UNICEF,
2017).
Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang
kurang dalam waktu cukup lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai
kebutuhan gizi. Stunting terjadi mulai janin masih dalam kandungan dan baru Nampak
saat anak berusia 2 tahun. Kekurangan gizi pada usia dini meningkatkan angka
kematian bayi dan anak, menyebabkan penderitanya mudah sakit dan memiliki postur
tubuh tidak maksimal saat dewasa (MCA Indonesia, 2014).

Indikator Stunting
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1995/MENKES/SK/XII/2010 tentang
Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak, pengertian pendek dan sangat
pendek adalah status gizi yang didasarkan pada Indeks Panjang Badan menurut Umur
(PB/U) atau Tinggi Badan menurut Umur (TB/U) yang merupakan istilah stunted
(pendek) dan severely stunted (sangat pendek). Balita pendek adalah balita dengan
status gizi berdasarkan panjang atau tinggi badan menurut umur bila dibandingkan
dengan standar baku WHO nilai Z-scorenya kurang dari -2SD dan dikategorikan sangat
pendek jika nilai Z-score nya kurang dari -3SD (Kemenkes, 2016).

Etiologi Stunting
Menurut Puspita (2014), stunting disebabkan banyak factor baik factor langsung
maupun factor tidak langsung :
 Faktor langsung
- Asupan makanan
Kurangnya asupan makanan menyebabkan tubuh kekurangan zat yang
diperlukan untuk tumbuh dan bekembang, sehingga balita yang asupan
makanannya kurang dapat
- Berat badan lahir
- Penyakit infeksi
 Factor tidak langsung

Anda mungkin juga menyukai