Sistem Proteksi Listrik
Sistem Proteksi Listrik
SISTEM PENGAMANAN
BAHAYA LISTRIK
Daftar Isi :
11.1. Sistem Pengamanan Bahaya Listrik ........................... 11-2
11.2. Kode International Protection .................................... 11-4
11.3. Jenis Gangguan Listrik ............................................... 11-7
11.4. Tindakan Pengamanan untuk Keselamatan ............... 11-8
11.5. Proteksi Tegangan Ekstra Rendah ............................. 11-9
11.6. Proteksi dengan Isolasi Bagian Aktif .......................... 11-10
11.7. Proteksi dengan Rintangan ........................................ 11-11
11.8. Proteksi dari Sentuhan Tidak Langsung ..................... 11-11
11.9. Jenis Sistem Distribusi ................................................ 11-12
11.10. Sistem Pembumian TN ............................................... 11-13
11.11. Pengukuran Pengaman Sistem Pembumian TN ........ 11-14
11.12. Proteksi Gawai Proteksi Arus Sisa (ELCB) ................ 11-15
11.13. Pengukuran Pengaman Sistem Pembumian TT ......... 11-17
11.14. Pengukuran Pengaman Sistem Pembumian IT .......... 11-18
11.15. Proteksi dengan Isolasi Ganda ................................... 11-19
11.16. Proteksi lokasi tidak Konduktif .................................... 11-20
11.17. Proteksi pemisahan Sirkit Listrik ................................. 11-21
11.18. Pengukuran Tahanan Pembumian ............................. 11-22
11.19. Pengukuran Tahanan Isolasi Lantai dan Dinding ....... 11-23
11.20. Pengujian Sistem Pembumian TN .............................. 11-24
11.21. Pengukuran Tahanan Pembumian dengan
Voltmeter dan Ampermeter ......................................... 11-24
11.22. Pengukuran Arus Sisa dan Tegangan pada ELCB...... 11-25
11.23. Rangkuman ................................................................ 11-25
11.24. Soal-soal ..................................................................... 11-27
Sistem Pengamanan Bahaya Listrik
UB = Rk. Ik = 1000ȍ x 50 mA = 50 V.
Gambar 11.2 : Aliran
listrik sentuhan langsung
11-2
Sistem Pengamanan Bahaya Listrik
11-3
Sistem Pengamanan Bahaya Listrik
Peralatan listrik pada name plate tertera simbol yang berhubungan dengan
tindakan pengamanan gambar-11.5. Klas I memberikan keterangan bahwa
badan alat harus dihubungkan dengan pentanahan. Klas II menunjukkan alat
dirancang dengan isolasi ganda dan aman dari tegangan sentuh. Klas III
peralatan listrik yang menggunakan tegangan rendah yang aman, contoh
mainan anak-anak.
Proteksi
terhadap
Proteksi Proteksi
benda padat 1
terhadap air terhadap
lebih besar
yang jatuh benturan
1 50 mm 1
ke bawah / dengan
(contoh,
vertikal energi
kontak
(kondurasi) 0,225 joule
dengan
tangan)
Proteksi
Proteksi
terhadap Proteksi
terhadap
benda padat terhadap air
benturan
2 lebih besar 2 sampai 2
o dengan
12 mm dengan 15
energi
(contoh jari dari vertikal
0,375 joule
tangan)
Proteksi
terhadap Proteksi Proteksi
benda padat 3 terhadap terhadap
lebih besar jatuhnya benturan
3 3
2,5 mm hujan dengan
o
(contoh sampai 60 energi 0,5
penghantar dari vertical joule
kabel)
Proteksi
Proteksi
terhadap Proteksi
terhadap
benda padat 4 terhadap
benturan
4 lebih besar 1 semprotan 5
dengan
mm (contoh air dari
energi 2
alat kabel segala arah
joule
kecil)
Proteksi
terhadap Proteksi Proteksi
5 debu (tidak 5 terhadap terhadap
ada semprotan benturan
7
lepisan/enda air yang dengan
pan yang kuat dari energi 6
membahaya segala arah joule
kan)
Proteksi 6 Proteksi 9 Proteksi
11-5
Sistem Pengamanan Bahaya Listrik
11-6
Sistem Pengamanan Bahaya Listrik
11-7
Sistem Pengamanan Bahaya Listrik
11-8
Sistem Pengamanan Bahaya Listrik
11-9
Sistem Pengamanan Bahaya Listrik
11-10
Sistem Pengamanan Bahaya Listrik
disentuh. Ketiga isolasi gagal, aliran listrik gangguan dikembalikan ke kawat PE,
sehingga orang terhindar arus kejut meskipun menyentuh bagian BKT.
Jenis pembumian sistem untuk sistem tiga phasa secara umum dikenal tiga
sistem, yaitu TN, TT dan IT.
11-12
Sistem Pengamanan Bahaya Listrik
1
PUIL 2000, hal 45
11-13
Sistem Pengamanan Bahaya Listrik
Alternatif-1 :
Jalannya arus saat terjadi gangguan
adalah : Arus dari trafo -> L1 -> belitan
phasa-1 -> badan alat-> kawat PE ->
netral trafo.
Gambar 11.24 : Sistem pembumian
TN-C-S digabung kawat PE
Alternatif-2 :
Kawat PEN dekat trafo putus, arus dari trafo -> L1 -> belitan phasa-1 -> badan
alat -> kawat PE ---> terminal penyama potensial -> pembumian RA -> tanah ->
pembumian RB -> netral trafo.
11-14
Sistem Pengamanan Bahaya Listrik
bergeser sebesar = 50V, besarnya tegangan phasa L1-N menjadi 180 V (230V-
50V). Tegangan phasa L2-N = L3-N menjadi 259V (metode geometris).
Desain fisik ELCB dengan satu phasa, dengan kawat phasa dan netral diputus
bersamaan dengan arus bocor 50mA gambar-11.27. Dilengkapi dengan
tombol reset, jika ditekan tombol reset maka ELCB akan bekerja memutus
rangkaian OFF. ELCB harus di ON kan kembali dengan menaikkan tombol ON
ke atas. Untuk pemakaian daya besar dipilih arus sisa dengan rating lebih
besar dari 30 mA, misalkan 300 mA atau 500 mA.
11-15
Sistem Pengamanan Bahaya Listrik
11-16
Sistem Pengamanan Bahaya Listrik
11-17
Sistem Pengamanan Bahaya Listrik
Contoh: Tegangan jala-jala 230 V diketahui tahanan saat hubung singkat 5ȍ,
diketahui tahanan pembumian PE sebesar 2ȍ. Hitunglah besarnya arus
gangguan dan besarnya tegangan sentuh.
Jawaban :
U O = 230V = 46 A
IK
RA 5:
UB = IK. RA = 46A x 2ȍ = 92 V
11-18
Sistem Pengamanan Bahaya Listrik
Zd U
2.Ia
Zs Impedansi pembumian
U Tegangan phasa-netral
Ia Arus gangguan (sistem TN )
RA . Id d UL
11-19
Sistem Pengamanan Bahaya Listrik
11-20
Sistem Pengamanan Bahaya Listrik
11-21
Sistem Pengamanan Bahaya Listrik
Pengukuran R
Tahanan pembumian sistem < 1ȍ
Tahanan terminal potensial < 0,1ȍ
Tahanan pembumian tegangan tinggi < 3ȍ
11-22
Sistem Pengamanan Bahaya Listrik
Sebagai contoh rumah tinggal disuplay listrik PLN dilakukan pengukuran isolasi
dengan menggunakan Megger, maka hasil yang dicapai harus lebih besar dari
yang tertera pada Tabel di bawah.
Beban sebesar 750 N (sekitar 75 kg, lantai) atau 250 N (25 kg, untuk dinding)
dipasang diatas pelat logam tersebut selama pengukuran berlangsung. Agar
rata letakkan sebatang kayu diatas permukaan logam.
ZX d U X
I
11-23
Sistem Pengamanan Bahaya Listrik
Dalam sistem TN dilakukan dengan cara semua BKT peralatan dan instalasi
dibumikan dengan melalui penghantar proteksi PE. Jika terjadi kegagalan
isolasi, mengalir arus gangguan yang akan memutuskan secara otomatis alat
pengaman fuse, MCB, ELCB sehingga tegangan sentuh yang berbahaya tidak
terjadi.
UE UL UL
RA RA d RA d
IE Ia I 'n
11-24
Sistem Pengamanan Bahaya Listrik
RA Tahanan pembumian
UE Tegangan phasa-netral
IE, Arus
Ia, Iǻn Arus gangguan
UL Tegangan sentuh
11.23. Rangkuman
11-25
Sistem Pengamanan Bahaya Listrik
11-26
Sistem Pengamanan Bahaya Listrik
11.24. Soal-soal
11-27