Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

SM K3, UU K3 dan AUDIT K3

Tentang

Perundang-Undangan Dan Peraturan K3

Disusun Oleh :

Desri Resfita 1711213036

Tiya Irnawati 1711213004

M. Harpin Gunawan 1811216019

Ananda Irmania Zsalsabila 1711213021

Ulfa Dwi Riwayati 1711212021

Rahmi Fadila 1711211017

Finy Marsyah 1711213003

Ruella Rivenska Melian 1711213019

Zilhasrati 1711212057

Elin Rasyita 1711211034

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG

2019
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia_Nya kepada
kita semua serta shalawat dan salam yang senantiasa tercurahkan kepada nabi besar
Muhammad SAW, sehingga makalah sederhana tentang “Perundang-undangan dan peraturan
K3” dapat kami susun dengan lancar.
Harapan kami semoga makalah yang telah tersusun ini dapat bermanfaat sebagai
rujukan maupun pedoman bagi para pembaca, menambah wawasan serta pengalaman,
sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi dari makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami mengakui bahwa masih banyak kekurangan yang
terkandung di dalamnya. Kami berharap kepada pembaca untuk memberikan kritik dan saran
demi lebih memperbaiki makalah ini. Terima kasih.

Padang,17 agustus 2019

Pennyusun
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 1

DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 3

BAB I ......................................................................................................................................... 4

PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 4

1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 4

1.2 Tujuan.......................................................................................................................... 4

BAB II........................................................................................................................................ 5

PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 5

2.1 Perundang Undangan Dan Peraturan K3 .................................................................... 5

2.2 Undang Undang No 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan ................................. 7

2.3 Uu No 36 Tahun 2009 Terkait K3 .............................................................................. 9

BAB III .................................................................................................................................... 11

PENUTUP................................................................................................................................ 11

3.1 Kesimpulan................................................................................................................ 11

3.2 Saran .......................................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 12


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hukum keselamatan kerja (K3) di Indonesia belum begitu banyak dikenal oleh
masyarakat. Memang disadari bahwa indonesia belum mempunyai kemampuan yang
cukup untuk melakukan kegiatan secara luas di bidang k3 secara luas di bidang K3
seperti di beberapa negara maju. Hal ini terlihat dari banyaknya industri yang kurang
memperhatikan masalah keselamatan kerjanya, sedangkan K3 merupakan aspek yang
penting dalam aktivitas dunia industri. Unguk itu akan dibahas tentang sejarah hukum
K3, struktur hukum manajemen K3

1.2 Tujuan
 Untuk mengetahui peraturan dan undang-undang tentang k3
 Untuk mengetahui hukum management K3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Perundang Undangan Dan Peraturan K3


Undang-Undang K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) :

 Undang-Undang Uap Tahun 1930 (Stoom Ordonnantie).


 Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
 Undang-Undang Republik Indonesia No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

Peraturan Pemerintah terkait K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) :

 Peraturan Uap Tahun 1930 (Stoom Verordening).


 Peraturan Pemerintah No 7 Tahun 1973 tentang Pengawasan atas Peredaran,
Penyimpanan dan Peredaran Pestisida.
 peraturan Pemerintah No 19 Tahun 1973 tentang Pengaturan dan Pengawasan
Keselamatan Kerja di Bidang Pertambangan.
 Peraturan Pemerintah No 11 Tahun 1979 tentang keselamatan Kerja Pada Pemurnian
dan Pengolahan Minyak dan Gas Bumi.

Peraturan Menteri terkait K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) :

 Permenakertranskop RI No 1 Tahun 1976 tentang Kewajiban Latihan Hiperkes Bagi


Dokter Perusahaan.
 Permenakertrans RI No 3 Tahun 1978 tentang Penunjukan dan Wewenang Serta
Kewajiban Pegawai Pengawas Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Ahli
Keselamatan Kerja.
 Permenakertrans RI No 1 Tahun 1980 tentang Keselamatan Kerja pada Konstruksi
Bangunan.
 Permenakertrans RI No 2 Tahun 1980 tentang Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja
Dalam Penyelenggaraan Keselamatan Kerja.
 Permenakertrans RI No 1 Tahun 1981 tentang Kewajiban Melapor Penyakit Akibat
Kerja.
 Permenaker RI No 5 Tahun 1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja. ( di ubah menjadi PP PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2012 TENTANG PENERAPAN SISTEM
MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA ).
 Permenaker RI No 3 Tahun 1998 tentang Tata Cara Pelaporan dan Pemeriksaan
Kecelakaan.

Pada dasarnya, setiap pekerja di Indonesia berhak atas jaminan keselamatan


dan kesehatan kerja. Berdasarkan Undang-undang Jaminan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja itu ditujukan untuk seluruh pekerja dimanapun tempat kerjanya
berada, baik di darat, di dalam tanah, di permukaan air, di dalam air maupun di udara,
yang berada di dalam wilayah kekuasaan hukum Republik Indonesia. Berikut
berbagai Peraturan dan Perundang-undangan yang mengatur K3 adalah sebagai
berikut :

 Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja

Menurut pasal 12 UU No.1 tahun 1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja,
kewajiban dan hak tenaga kerja adalah sebagai berikut :

 Memberikan keterangan yang benar bila diminta oleh pegawai pengawas atau ahli
keselamatan kerja
 Memakai alat-alat perlindungan diri yang diwajibkan
 Memenuhi dan mentaati semua syarat-syarat keselamatan dan kesehatan yang
diwajibkan
 Meminta pada Pengurus agas dilaksanakan semua syarat keselamatan dan kesehatan
yang diwajibkan
 Menyatakan keberatan kerja pada pekerjaan di mana syarat keselamatan dan
kesehatan kerja serta alat-alat perlindungan diri yang diwajibkan diragukan olehnya
kecuali dalam hal-hal khusus ditentukan lain oleh pegawai pengawas dalam batas-
batas yang masih dapat dipertanggung-jawabkan.

Tugas Pengurus Dan Pengawas K3

Pengurus atau Pengawas merupakan orang yang mempunyai tugas memimpin


langsung sesuatu tempat kerja atau bagiannya yang berdiri sendiri. Berdasarkan pasal 8,
9, 11 dan 14 Undang – Undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Pengurus bertanggung jawab untuk :

 Memeriksakan kesehatan badan, kondisi mental dan kemampuan fisik dari tenaga
kerja yang akan diterimanya maupun akan dipindahkan sesuai dengan sifat – sifat
pekerjaan yang diberikan padanya.
 Memeriksa semua tenaga kerja yang berada di bawah pimpinannya, secara berkala
pada Dokter yang ditunjuk oleh Pengusaha dan dibenarkan oleh Direktur
 Menunjukkan dan menjelaskan pada tiap tenaga kerja baru tentang :
o Kondisi-kondisi dan bahaya-bahaya serta apa yang dapat timbul dalam tempat
kerjanya
o Semua pengamanan dan alat – alat perlindungan yang diharuskan dalam semua
tempat kerjanya
o Alat-alat perlindungan diri bagi tenaga kerja yang bersangkutan
o Cara-cara dan sikap yang aman dalam melaksanakan pekerjaannya
 Bertanggung jawab dalam pencegahan kecelakaan kerja dan pemberantasan
kebakaran serta peningkatan keselamatan dan kesehatan kerja, pula dalam pemberian
pertolongan pertama dalam kecelakaan.
 Melaporkan tiap kecelakaan yang terjadi dalam tempat kerja yang dipimpinnya, pada
pejabat yang ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerja.
 Secara tertulis menempatkan dalam tempat kerja yang dipimpinnya, semua syarat
keselamatan kerja yang diwajibkan, sehelai Undang-undang ini dan semua peraturan
pelaksanaannya yang berlaku bagi tempat kerja yang bersangkutan, pada tempat-
tempat yang mudah dilihat dan terbaca dan menurut petunjuk pegawai pengawas atau
ahli kesehatan kerja.

Undang-Undang ini mengatur dengan jelas tentang kewajiban pimpinan tempat kerja
dan pekerja dalam melaksanakan keselamatan kerja.

2.2 Undang Undang No 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan


Undang-Undang ini mengatur mengenai segala hal yang berhubungan dengan
ketenagakerjaan mulai dari upah kerja, jam kerja, hak maternal, cuti sampi dengan
keselamatan dan kesehatan kerja.
Sebagai penjabaran dan kelengkapan Undang-undang tersebut, Pemerintah
juga mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) dan Keputusan Presiden terkait
penyelenggaraan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), diantaranya adalah :

 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 11 Tahun 1979 tentang


Keselamatan Kerja Pada Pemurnian dan Pengolahan Minyak dan Gas Bumi
 Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1973 tentang Pengawasan Atas
Peredaran, Penyimpanan dan Penggunaan Pestisida
 Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 1973 tentang Pengaturan dan
Pengawasan Keselamatan Kerja di Bidang Pertambangan
 Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 1993 tentang Penyakit Yang Timbul
Akibat Hubungan Kerja

Berikut adalah beberapa Keputusan Menteri Ketenagakerjaan terbaru tentang


Peraturan Menteri Ketenagakerjaan terkait Keselamatan dan Kesehatan kerja :
a. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) No. 33 Tahun 2015
tentang perubahan atas Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker)
No. 12 tahun 2015 Keselamatan dan Kesehatan Kerja listrik di Tempat
Kerja
b. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) No. 9 Tahun 2016
tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam Pekerjan pada
Ketinggian.
c. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) Nomor 5 Tahun 2018
tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja.

Dalam ulasana Warta Ekonomi, Kementerian Ketenagakerjaan


(Kemenaker) menerbitkan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker)
Nomor 5 Tahun 2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan
Kerja.

Permenaker tersebut sekaligus mencabut peraturan sebelumnya yaitu


Peraturan Menteri Perburuhan Nomor 7 tahun 1964 tentang Syarat Kesehatan,
Kebersihan, serta Penerangan di Tempat Kerja dan Peraturan Menteri Tenaga
Kerja Dan Transmigrasi No. 13 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas
Faktor Fisika dan Kimia di Tempat Kerja. Berikut adalah pembahasan dalam
PERMENAKER No. 5 Tahun 2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Lingkungan kerja.

2.3 UU No 36 Tahun 2009 Terkait K3

Pemerintah Indonesia telah merumuskan aturan dasar yaitu Undang-Undang nomor


36 tahun 2009 tentang kesehatan kerja, bab XII pasal 164-166.

BAB XII Kesehatan Kerja


Pasal 164
(1) Upaya kesehatan kerja ditujukan untuk melindungi pekerja agar hidup sehat
dan terbebas dari gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang diakibatkan
oleh pekerjaan.
(2) Upaya kesehatan kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi pekerja di
sektor formal dan informal.
(3) Upaya kesehatan kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku bagi setiap
orang selain pekerja yang berada di lingkungan tempat kerja.
(4) Upaya kesehatan kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
berlaku juga bagi kesehatan pada lingkungan tentara nasional Indonesia baik
darat, laut, maupun udara serta kepolisian Republik Indonesia.
(5) Pemerintah menetapkan standar kesehatan kerja sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dan ayat (2).
(6) Pengelola tempat kerja wajib menaati standar kesehatan kerja sebagaimana
dimaksud pada ayat (5) dan menjamin lingkungan kerja yang sehat serta
bertanggung jawab atas terjadinya kecelakaan kerja.
(7) Pengelola tempat kerja wajib bertanggung jawab atas kecelakaan kerja yang
terjadi di lingkungan kerja sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 165
(1) Pengelola tempat kerja wajib melakukan segala bentuk upaya kesehatan
melalui upaya pencegahan, peningkatan, pengobatan dan pemulihan bagi
tenaga kerja.
(2) Pekerja wajib menciptakan dan menjaga kesehatan tempat kerja yang sehat dan
menaati peraturan yang berlaku di tempat kerja.
(3) Dalam penyeleksian pemilihan calon pegawai pada perusahaan/instansi, hasil
pemeriksaan kesehatan secara fisik dan mental digunakan sebagai bahan
pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
(4) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 166
(1) Majikan atau pengusaha wajib menjamin kesehatan pekerja melalui upaya
pencegahan, peningkatan, pengobatan dan pemulihan serta wajib menanggung
seluruh biaya pemeliharaan kesehatan pekerja.
(2) Majikan atau pengusaha menanggung biaya atas gangguan kesehatan akibat
kerja yang diderita oleh pekerja sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemerintah memberikan dorongan dan bantuan untuk perlindungan pekerja
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2).
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berikut adalah beberapa Keputusan Menteri Ketenagakerjaan terbaru tentang

Peraturan Menteri Ketenagakerjaan terkait Keselamatan dan Kesehatan kerja :

a. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) No. 33 Tahun 2015


tentang perubahan atas Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker)
No. 12 tahun 2015 Keselamatan dan Kesehatan Kerja listrik di Tempat
Kerja
b. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) No. 9 Tahun 2016
tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam Pekerjan pada
Ketinggian.
c. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) Nomor 5 Tahun 2018
tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja.
Dalam ulasana Warta Ekonomi, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker)

menerbitkan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) Nomor 5 Tahun

2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja.

Permenaker tersebut sekaligus mencabut peraturan sebelumnya yaitu Peraturan

Menteri Perburuhan Nomor 7 tahun 1964 tentang Syarat Kesehatan,

Kebersihan, serta Penerangan di Tempat Kerja dan Peraturan Menteri Tenaga

Kerja Dan Transmigrasi No. 13 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor

Fisika dan Kimia di Tempat Kerja.

3.2 Saran

Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat untuk pembaca dan mudah

dipahami, sehingga bisa menjadi sumber ilmu pengetahuan dan informasi untuk

pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009


Tentang Kesehatan. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI: 2009.
Lestari, Martina Indah dan Yusuf Efendi. 2015. Himpunan Perturan Perundangan

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) RI di https://toolsfortransformation.net/wp-

content/uploads/2017/05/Himpunan-Perundang-undangan-K3-RI.pdf ( di akses 16

Agustus 2019 )

Indonesia.Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Tenaga Kerja.

Warta Ekonomi Online, Jakarta.

https://www.wartaekonomi.co.id/read187927/kemenaker-terbitkan-aturan-k3-

terbaru.html

Anda mungkin juga menyukai