Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN

GANGGUAN RASA NYAMAN NYERI


PADA TN.H DI RUANG NAKULA 1 RSWN SEMARANG

Tanggal Pengkajian/Jam: 06 Agustus 2019/13.00 WIB Ruang/RS : Nakula 1/RSWN


A. BIODATA
1. Biodata Pasien
a. Nama : Tn. H
b. Umur : 46 tahun
c. Alamat : Rumah susun blok C-IV / 68
d. Pendidikan : SMA
e. Pekerjaan : Karyawan swasta
f. Tanggal Masuk : 05 Agustus 2019. Jam. 19.32 WIB
g. Diagnosa Medis : Close Fraktur Femur Sinistra
h. Nomor Register : 480007
2. Biodata Penanggungjawab
a. Nama : Sunarto
b. Alamat : Gendong
c. Pekerjaan : Karyawan Swasta
d. Hubungan dengan pasien : Adik

B. KELUHAN UTAMA
Pasien mengatakan sakit pada paha sebelah kiri.

C. RIWAYAT KESEHATAN
1. Riwayat kesehatan sekarang
Pasien mengatakan nyeri pada paha yang patah sebelah kanan seperti menusuk dan
berdenyut, ketika ingin bergerak pasien mengatakan terasa nyeri
P : nyeri muncul/bertambah saat pasien bergerak
Q : nyeri terasa seperti menusuk
R : nyeri terasa di paha sebelah kiri
S : skala nyeri yang dirasakan 4 (nyeri yang mengganggu)
T: nyeri terasa setiap saat dan menetap

1
2. Riwayat kesehatan dahulu
Pasien mengatakan bahwa ini pertama kalinya pasien masuk rumah sakit, biasanya
pasien hanya sakit flu ataupun masuk angin dan tidak ada riwayat penyakit
keturunan
3. Riwayat kesehatan keluarga
Pasien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit
keturunan.

D. PENGKAJIAN POLA FUNGSIONAL


1. Pola manajemen dan persepsi kesehatan
Pasien mengatakan bahwa ini pertama kalinya pasien masuk rumah sakit karena
sakit yang parah, biasanya pasien hanya sakit flu ataupun masuk angin dan setiap
kali dia merasakan sakit, dia hanya beli obat ke warung.
2. Pola nutrisi dan metabolism
Pasien mengatakan makan nasi 3 kali sehari dengan porsi penuh dari rumah sakit.
3. Pola eliminasi
a. BAB : 1 kali sehari
Konsistensi : lunak
Warna : normal
Peristaltik usus : 11 kali/menit
b. BAK : 5-6 kali/hari
Jumlah : 5-6 aqua gelas/hari (1200-1440ml/hari)
Warna : jernih
4. Pola istirahat dan tidur
Pasien mengatakan mengalami gangguan tidur, tidak bisa tidur karena sakit pada
kaki yang patah.
5. Pola aktifitas dan latihan
Pasien mengatakan ketika berada dirumah pasien biasa mengajak anak bermain
setiap hari dan bebas beraktifitas, tetapi sekarang semenjak di rumah sakit pasien
lebih banyak berbaring.
6. Pola peran dan hubungan
Pasien mengatakan dia seorang kepala rumah tangga yang memiliki 1 orang anak
dan istri, tetapi semenjak dirawat di rumah sakit pasien tidak bisa berperan sebagai

2
ayah maupun sebagai suami. Hubungan pasien dengan anak dan istri pasien sangat
baik dan harmonis.
7. Pola persepsi kognitif dan sensori
Pasien mengetahui tentang penyakit yang dideritanya sekarang, dan pasien
mengatakan tidak mengetahui teknik relaksasi untuk mengurangi rasa nyerinya.
8. Pola persepsi diri/konsep diri
Pasien merasa sekarang dirinya hanya mengalami sakit yang merupakan sebuah
kecelakaan akibat kelalaian diri dan pasien selalu optimis akan sembuh jika diobati
dan mengikuti anjuran dokter maupun perawat, serta pasien dapat menerima
keadaan dirinya yang sekarang
9. Pola seksual dan reproduksi
Pasien mengatakan mempunyai 1 anak dan 1 istri, yaitu anak perempuan yang
masih bersekolah.
10. Pola mekanisme koping
Pasien mengatakan dukungan keluarga merupakan hal yang sangat penting karena
dengan adanya dukungan dari keluarga pasien merasa tidak sendirian dan semua
yang dialaminya akan baik-baik saja dan pasien selalu mendiskusinya setiap
masalah yang dialaminya bersama keluarga.
11. Pola nilai dan kepercayaan
Pasien mengatakan selalu menjalani ibadah sholat 5 waktu secara teratur, dan
pasien mengatakan yakin dengan beribadah dapat mempercepat penyembuhannya.

E. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum : Baik, pasien mampu diajak berkomunikasi
Kesadaran : Komposmentis
- GCS : E: 4 , V: 5, M: 6
- TTV
N : 80 kali/menit
RR : 20 kali/menit
TD : 110/70 mmHg
S : 36,0 °C
2. Head to toe
a. Kepala
Inspeksi : Bentuk simetris, rambut hitam, tidak ada benjolan

3
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan dan tidak ada benjolan
b. Mata
Inspeksi : Simetris, conjungtiva anemis, sklera jernih bersih dan pupil isokor
c. Hidung
Inspeksi : Simetris, tidak ada sekret, tidak ada polip, fungsi penciuman baik
d. Mulut
Inspeksi : Bibir tidak kering, gigi dan mulut bersih dan tidak ada terpasang
gigi palsu
e. Telinga
Inspeksi : Simetris, tidak ada serumen, tidak ada gangguan pendengaran, tidak
ada alat bantu pendengaran.
f. Leher
Inspeksi : Tidak ada benjolan, tidak ada lesi (luka)
Palpasi : Tidak ada benjolan, tidak ada lesi (luka)
g. Abdomen
Inspeksi : Tidak ada benjolan, tidak ada lesi (luka)
Auskultasi : Bising usus normal ( 11 kali/menit)
Palpasi : Tidak teraba massa, tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Tympani
h. Integumen
Inspeksi : Tidak pucat, tidak kering, bersih dan terdapat lesi pada paha
sebelah kiri
Palpasi : Tidak ada odema
i. Thorax
Inspeksi : Bentuk dada normal, gerakan dada simetris
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
j. Genetalia
Inspeksi : Bersih dan tidak ada lesi
k. Ekstremitas
Ekstremitas atas : mampu flexi, ekstensi, abduksi, adduksi, akral dingin
Ekstremitas bawah kanan : mampu flexi, ekstensi, abduksi, adduksi, akral
dingin
Ekstremitas bawah kiri (fraktur) : tidak mampu flexi dan ekstensi

4
Kekuatan otot : 5 5
5 0

F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Pemeriksaaan laboratorium :
Hari : Senin Tanggal : 05 Agustus 2019
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI NORMAL
Leukosit H 15,7 uL 3.8-10.6
Trombosit 379 uL 150-400
Hemoglobin 13,6 g/dL 13.2-17.9
Hematokrit 40,00 % 40-52
GDS 104 mg/dL 70-110
Ureum 15.2 mg/dL 17.0-43.0
Creatinin 0.8 mg/dL 0.6-1.1
Natrium 136.0 mmol/L 135.0-147.0
Kalium 3.80 mmol/L 3.50-5.0
Calsium 1.25 mmol/L 1.00-1.15
HBsAg Negatif Negatif

Hasil Rontgen Foto Femur Sinistra Ap. Lateral


- Fraktur komplit oblik pada 1/3 proksimal os femur sinistra
- Displacement ke medial aposisi dan alignment kurang baik

5
G. PROGRAM TERAPI
NO Terapi 06/08/2018 07/08/2018 08/08/2018
1. Infus RL (20 tpm) RL (20 tpm) RL (20 tpm)
2. Injeksi - Ketorolac 30 mg / - Ketorolac 30 mg / - Ketorolac 30 mg /
(Intravena) 12 jam 12 jam 8 jam
- Ranitidine 50 mg / - Ranitidine 50 mg / - Ranitidine 50 mg /
24 jam 24 jam 24 jam
- Cefotaxime 1 gr / - Cefotaxime 1 gr / - Ceftriaxone 1 gr /
24 jam 24 jam 8 jam
- Phenytoin 100 mg / - Kalnex 500 mg /
24 jam 8 jam

6
ANALISA MASALAH

No Tanggal/jam Data fokus Etiologi Masalah


keperawatan
1. 06/08/2018 Data Subjektif : Trauma (langsung Nyeri Akut
11.00 WIB Pasien mengatakan : atau tidak langsung)
- Nyeri pada paha kiri
yang patah
- Sulit tidur karena nyeri Fraktur (terbuka atau
- Tidak nyaman dengan tertutup)
keadaannya sekarang
- Pada pengkajian nyeri,
klien mengatakan : Pergeseran fragmen
P : nyeri muncul/ tulang
bertambah saat pasien
ingin bergerak
Q : nyeri terasa seperti Menekan saraf
tertusuk-tusuk perasa nyeri
R : nyeri terasa di paha
kiri
S : skala nyeri yang Nyeri
dirasakan 4 (nyeri yang
mengganggu)
T: nyeri terasa setiap saat
dan menetap
Data Objektif :
- Pasien tampak meringis
- Pasien tampak kesulitan
bergerak
- Pasien mengalami
fraktur 1/3 proksimal os.
Femur sinistra

7
INTERVENSI KEPERAWATAN

No Diagnosa Rencana Perawatan


Keperawatan Nursing Out Come (NOC) Nursing Intervention Classification (NIC)
1. Nyeri akut Setelah dilakukan tindakan - Lakukan pengkajian nyeri secara
berhubungan keperawatan selama 3x24 komprehensif termasuk lokasi,
dengan agen jam diharapkan nyeri karakteristik, durasi frekuensi, kualitas
cedera fisik hilang/ berkurang dengan dan faktor presipitasi
kriteria hasil: - Observasi reaksi nonverbal dan
- Mampu mengontrol nyeri ketidaknyamanan
(tahu penyebab nyeri, - Gunakan teknik komunikasi terapeutik
mampu menggunakan untuk mengetahui pengalaman nyeri
tehnik nonfarmakologi pasien
untuk mengurangi nyeri, - Kontrol lingkungan yang dapat
mencari bantuan) mempengaruhi nyeri seperti suhu
- Melaporkan bahwa nyeri ruangan, pencahayaan dan kebisingan
berkurang dengan skala 1 - Kurangi faktor presipitasi nyeri
menggunakan manajemen - Ajarkan tentang teknik non
nyeri farmakologi (napas dalam)
- Mampu mengenali nyeri - Berikan analgetik untuk mengurangi
(skala, intensitas, nyeri
frekuensi dan tanda nyeri) - Evaluasi keefektifan kontrol nyeri
- Menyatakan rasa nyaman - Tingkatkan istirahat
setelah nyeri berkurang - Kolaborasikan dengan dokter jika ada
- TTV dalam batas normal keluhan dan tindakan nyeri tidak
berhasil

8
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Tanggal/jam Diagnosa Tindakan Keperawatan Respon TTD


Perawat
06/08/2019 Nyeri akut b.d - Melakukan pengkajian nyeri secara S : Pasien mengatakan nyeri pada paha sebelah kiri yang Dina
11.00 agen cidera komprehensif termasuk lokasi, patah
fisik karakteristik, durasi frekuensi, - P : nyeri muncul/bertambah saat pasien bergerak
kualitas dan faktor presipitasi - Q : nyeri terasa seperti tertusuk-tusuk
- R : nyeri terasa di paha sebelah kiri
- S : skala nyeri yang dirasakan 4 (nyeri yang
mengganggu)
- T : nyeri terasa setiap saat dan menetap
O : Pasien tampak meringis kesakitan

- Mengobservasi reaksi nonverbal S : Pasien mengatakan nyeri pada leher sebelah kanan Dina
dan ketidaknyamanan O:
- Pasien tampak menahan nyeri
- Pasien tampak meringis

- Menggunakan teknik komunikasi S : Pasien mengatakan tidak bisa tidur karena tidak Dina
terapeutik untuk mengetahui nyaman dengan nyeri yang dideritanya

9
pengalaman nyeri pasien O:
- Pasien tampak meringis saat menceritakan sakit
dipaha kirinya

- Membantu pasien dan keluarga S : Pasien mengatakan dengan kehadiran keluarganya Dina
untuk mencari dan menemukan disini dia merasa lebih baik
dukungan O:
- Pasien tampak senyum
- Pasien tampak mengobrol dengan keluarganya

- Mengurangi faktor presipitasi nyeri S : Pasien mengatakan nyeri bertambah ketika bergerak Dina
O:
- Pasien tampak kesakitan ketika bergerak
- Pasien tampak bergerak dengan berhati-hati

- Mengajarkan tentang teknik non S : Pasien mengatakan mengerti dengan terknik yang Dina
farmakologi (nafas dalam) diajarkan
O : Pasien tampak mencoba melakukan teknik yang
diajarkan

- Memberikan analgetik untuk S : Pasien mengatakan lebih baik setelah diberikan obat Dina

10
mengurangi nyeri (injeksi intravena pengurang rasa nyeri
ketorolac 2 x 30 mg / 12 jam) O : Pasien tampak lebih nyaman

- Mengevaluasi keefektifan kontrol S : Dina


nyeri - Pasien mengatakan sudah mencoba teknik relaksasi
yang diajarkan ketika nyeri itu timbul
- Pasien mengatakan sedikit berkurang sakitnya dengan
skala 3
O : Pasien tampak lebih relaks

- Memonitor penerimaan pasien S : Pasien mengatakan sudah paham apa yang harus Dina
tentang manajemen nyeri dilakukan kalau nyeri muncul
O : Pasien tampak mempraktekkan teknik relaksasi

07/08/2019 Nyeri akut b.d - Melakukan pengkajian nyeri secara S : Pasien mengatakan nyeri sedikit berkurang Dina
15.00 agen cidera komprehensif termasuk lokasi, - P : nyeri ketika bergerak
fisik karakteristik, durasi frekuensi, - Q : nyeri terasa seperti ditusuk-tusuk
kualitas - R : paha sebelah kiri
- S : 3 (nyeri ringan)
- T : menetap
O : Pasien tampak lebih relaks

11
- Mengobservasi reaksi nonverbal S : Pasien mengatakan nyeri sudah tidak seperti hari Dina
dan ketidaknyamanan kemarin
O : Pasien tampak nyaman

- Mengurangi faktor presipitasi nyeri S : Pasien mengatakan nyeri saat bergerak Dina
O : Pasien tampak bergerak dengan berhati-hati

- Memberikan analgetik untuk S : Pasien mengatakan nyeri berkurang saat diberikan Dina
mengurangi nyeri (injeksi intravena obat dengan skala nyeri 3 (ringan)
ketorolac 2 x 30 mg / 12 jam) O : Pasien tampak lebih nyaman

- Mengevaluasi keefektifan kontrol S : Pasien mengatakan sekarang nyeri berkurang tidak Dina
nyeri seperti kemarin dengan skala nyeri 2 (ringan)
O:
- Pasien lebih banyak bercerita dari hari kemarin
- pasien sudah tidak tampak meringis

- Memonitor penerimaan pasien S : Pasien mengatakan melakukan teknik nafas dalam Dina
tentang manajemen nyeri ketika nyeri muncul
O : Pasien tampak mempraktekkan teknik relaksasi

12
08/08/2019 Nyeri akut b.d - Melakukan pengkajian nyeri secara S : Pasien mengatakan nyeri pada kaki kiri setelah Dina
15.00 agen cidera komprehensif termasuk lokasi, operasi, dengan pengkajian nyeri :
fisik karakteristik, durasi frekuensi, - P : nyeri ketika bergerak
kualitas dan faktor presipitasi - Q : seperti ditusuk-tusuk dan berdenyut
- R : di paha sebelah kiri
- S : 5 (nyeri yang mengganggu)
- T : menetap
O : Pasien tampak meringis kesakitan

- Mengurangi faktor presipitasi nyeri S : Pasien mengatakan nyeri pada kaki kiri setelah Dina
operasi dengan skala nyeri 5
O : Pasien tampak meringis kesakitan

- Kolaborasi dengan dokter S : Pasien mengatakan nyeri sedikit berkurang, dengan Dina
pemberikan analgetik untuk skala nyeri 4 (sedang)
mengurangi nyeri (injeksi intravena O : Pasien masih tampak meringis kesakitan
ketorolac 2 x 30 mg / 12 jam)

13
CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal/jam Diagnosa Subjektif, Obyektif, Assasment, Planning TTD
keperawatan SOAP Perawat
06/08/2019 Nyeri akut b.d S : Pasien mengatakan nyeri pada paha kiri Dina
12.00 agen cidera fisik yang patah, dengan pengkajian nyeri :
- P : nyeri muncul/bertambah saat pasien
bergerak
- Q : nyeri terasa seperti tertusuk-tusuk
- R : nyeri terasa di paha sebelah kiri
- S : skala nyeri 3 (nyeri ringan)
- T : nyeri terasa setiap saat dan menetap
O : Pasien tampak meringis kesakitan
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
- Lakukan pengkajian nyeri secara
komprehensif termasuk lokasi,
karakteristik, durasi frekuensi, kualitas dan
faktor presipitasi
- Observasi reaksi nonverbal dan
ketidaknyamanan
- Kurangi faktor presipitasi nyeri
- Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
- Evaluasi keefektifan kontrol nyeri
- Monitor penerimaan pasien tentang
manajemen nyeri

07/08/2019 Nyeri akut b.d S: Dina


16.00 agen cidera fisik - Pasien mengatakan nyeri sedikit berkurang
- Pasien mengatakan paham dengan teknik
relaksasi yang diajarkan
Pengkajian nyeri :
- P : nyeri ketika bergerak
- Q : nyeri terasa seperti ditusuk-tusuk

14
- R : paha sebelah kiri
- S : 2 (nyeri ringan)
- T : menetap
O: - Pasien tampak mempraktekkan teknik
relaksasi
- TD : 120/70 mmHg
- N : 80 kali/menit
- RR : 20 kali/menit
- S : 36,0oC
A: Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan Intervensi
- Lakukan pengkajian nyeri secara
komprehensif termasuk lokasi,
karakteristik, durasi frekuensi, kualitas dan
faktor presipitasi
- Kurangi faktor presipitasi nyeri
- Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri

08/08/2019 Nyeri akut b.d S: Dina


agen cidera fisik - Pasien mengatakan nyeri setelah operasi
Pengkajian nyeri :
- P : nyeri ketika ditekan
- Q : seperti ditusuk-tusuk
- R : dileher sebelah kanan
- S : 5 (nyeri sedang)
- T : waktu benjolan ditekan
O: - Pasien tampak lebih nyaman
- TD : 130/80 mmHg
- N : 80 kali/menit
- RR : 22 kali/menit
- S : 36,0 oC
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi

15
- Lakukan pengkajian nyeri secara
komprehensif termasuk lokasi,
karakteristik, durasi frekuensi, kualitas dan
faktor presipitasi
- Observasi reaksi nonverbal dan
ketidaknyamanan
- Kurangi faktor presipitasi nyeri
- Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
- Evaluasi keefektifan kontrol nyeri
- Monitor penerimaan pasien tentang
manajemen nyeri

16

Anda mungkin juga menyukai