Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH 1

PADA Ny. E DENGAN GANGGUAN THYPOID FEVER

DI BANGSAL MINA RS PKU MUHAMMADIYAH

KARANGANYAR

Hari, tanggal pengkajian : Jumat, 1 Maret 2019

Jam : 14.00

Ruang : Bangsal Mina

A. PENGKAJIAN
1. Identitas pasien

Nama : Ny. E
Umur : 24 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku : Jawa
Alamat : Jetis kulon 3/5, Jaten, Karanganyar
Status : Menikah
UU. RM : 279xxx
Diagnosa medis : Typoid Fever
Tanggal masuk : 28 Februari 2019

2. Identitas penanggung jawab

Nama : Ari Widarsono


Umur : 30 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Jetis kulon 3/5, Jaten, Karanganyar
Agama : Islam
Hubungan dengan pasien : Suami
B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan utama
Pasien mengeluh demam 5 hari, pusing cekut-cekut, mual, muntah di malam hari
2. Riwayat kesehatan sekarang
Pasien datang ke IGD pukul 18.15 tanggal 28 Februari 2019 dengan keluhan demam sudah 5
hari, pusing cekut-cekut, mual dan muntah di malam hari dan badan terasa lemas. Pasien
diketahui memiliki riwayat penyakit tipe4s saat dilakukan pemeriksaan hasil TTV, TD : 180
mmlHg, s : 38,5°c, RR : 20x/menit, N : 110x/menit, SPO2 : 98% . Pasien dipindah ke bangsal
Mina pada jam 19.00
3. Riwayat kesehatan dahulu
Pasien mengatakan dari kecil ada riwayat penyakit tipes
4. Riwayat kesehatan keluarga
Pasien mengatakan ibu pasien ada riwayat penyakit hipertensi
C. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan umum : lemah
b. Kesadaraan : Compos mentis
c. Tanda-tanda vital : TD : 120/80 mmHg

N : 110 x/ menit

S : 38, 5 °c

RR : 20 x/ menit

d. Kepala : Tulang kepala mesocephal , rambut hitam, kulit kepala bersih tidak
ada oedema, frontal teraba panas.
e. Mata : Penglihatan tidak kabur, konjungtiva merah muda, seklera tidak
interik, keadaan mata normal.
f. Hidung : Baik(normal), tidak ada secret.
g. Telinga : Penglihatan baik, tidak ada serumen.
h. Leher : Tidak ada pembesaran tiroid.
i. Mulut : Bibir kering, beslag (+) , gusi merah muda.
j. Dada
Paru-paru : Inspeksi : gerakan dada simetris, tidak tampak
menggunakan alat bantu pernapasan.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan.
Perkusi : saat perkusi terdengar sonar.
Askultasi : tidak ada bunyi ronki.
Jantung :I : Dada simetris.
A : Suara jantung normal L1 dan L2.
P : Tidak ada pembesaran jantung, pekak.
P : Tidak ada nyeri tekan.
Abdomen :I : Simetris.
A : Bunyi peristaltik usus 8x / menit.
P : Adanya nyeri tekan.
P : Tympani.
k. Ektermitas
Atas : Simetris tidak ada oedema, terpasang infus ditangan kiri, infus RL 20 tpm.
Bawah : Simetris, tidak ada oedema, tidak ada kelumpuhan.
D. POLA FUNGSIONAL
a. Pola nutrisi
- Sebelum sakit : Pasien mengatakan makan sehari 3x dalam porsi sedang.
- Saat sakit : Saat di RS pasien hanya makan setengah porsi dari porsi yang
telah disediakan.
b. Pola cairan
- Sebelum sakit : Pasien mengatakan minum sehari 6-8 gelas, minum air putih,
teh, susu.
- Saat sakit : Pasien minum sehari I 1500 ml dalam sehari.
c. Pola eliminasi
- Sebelum sakit : Pasien mengatakan BAB 1x dengan konsistensi lunak, BAK I
7x sehari sebelum masuk RS.
- Saat sakit : Saat sakit pasien belum BAB dan BAK 9x lancar.
d. Pola istirahat dan tidur
- Sebelum sakit : Pasien mengatakan tidurnya 8-9 jam dalam sehari dengan
kualitas tidur nyenyak.
- Saat sakit : Pasien mengatakan istirahat kurang nyenyak, karena perutnya
mual dan demam.
e. Pola aktivitas dan latihan

Aktivitas sehari-hari Sebelum masuk RS Setelah masuk RS


√√ Makan dan minum 0 1 2 3 0 1 2 3

√√ Mandi
√√ Toileting
√√ Mobilitas
√√ Berpakaian
√√ Berpindah
√√ Ambulansi

Keterangan : 0 : mandiri. 2 : dibantu orang lain dan alat bantu.


1 : dibantu orang lain. 3 : tergantung total.

f. Pola kognitif dan persepsi sendiri


- Sebelum sakit : Orang tua pasien mengatakan indra penglihatan, pendengaran,
penciuman, serta lainnya normal.
- Saat sakit : Orang tua pasien mengatakan indra penglihatan, pendengaran,
penciuman serta lainnya normal kecuali perutnya karena mual.
g. Pola hubungan dan peran
Klien adalah seorang Ibu dari 1 anak. Klien adalah seorang Ibu rumah tangga.
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Laboraturium
1 Maret 2019.

Nama Test Hasil Unit Nilai Normal


Hermatologi
Jumlah sel darah
Iehosit +11, 3 Ribu/ ul 3,8 – 10,8
Entrosit 3, 76 Juta /ul 3,6 – 5,8
Hemoglobin -11, 4 9 /dl 120 – 16,0
Hematokrit -33.0 % 35 – 97
Trombosit 306 Ribu /mm 3
150 – 440
MPV +77 fl
PCT 0,2
Index
MCU 88,0 Fl 80 – 100
MCH 30,2 Pg 26 – 34
MCHC 34,4 9 /dl 32 – 36
Diffential
Batang 3–5
Basofil 0–1
Monosit 5,8 % 2–8
Fosinofil 1–8
Limfosit -17,7 % 30 – 45
Gran % +76,5 % 43 – 78
Jumlah total sel
Total monosit 0,60 Ribu /ul
Total limphosit 2.00 Ribu /ul
Gran # 9 Ribu /ul

Hasil Laboratorium

Imunologi Hasil
Salmonella Typhi 0 1/320
Salmonella paratphi A0 1/160
Salmonella paratphi B0 Negatif
Salmonella paratphi H 1/320
Salmonella paratphi AH 1/160
Salmonella paratphi BH 1/80
Rencana terapi

- Infus Ringer lactat 20 tpm


- Santagesik 2 ml / 24 jam
- Ranitidine 25 mg / 2 ml / 12 jam
- Ceftriaxone 1 g / 24 jam
-
F. DATA FOKUS

Data subyektif

- Pasien mengatakan kepala sakit, demam ± 5 hari.


- Pasien mengatakan kepala terasa nyeri dan pusing, mual dan muntah.
- Pasien mengatakan tidak nafsu makan dan haus.
- Pasien mengatakan tidak tertarik makan.

Data obyektif

TTV : TD : 120/80 mmHg

N : 110 x /menit

S : 38, 5 °c

RR : 20 x /menit

BB :

 Sebelum sakit : 60 kg
 Selama sakit : 58 kg
- Pasien panas.
- Pasien tampak lemas.
- Wajah pasien tampak kemerahan.
- Pasien tampak berkeringat.
- Mukosa bibir kering.
- Pasien tampak hanya menghabiskan ½ porsi makan yang disediakan RS.
G. ANALISA DATA

No Data Etiologi Masalah


1. DS : Klien mengatakan demam Proses Infeksi Peningkatan suhu tubuh
sejak 5 hari yang lalu (Kuman Salmonella typhi (hipertermi)
dan para typhi masuk ke
DO : S : 38, 5 °c saluran pencernaan
- Wajah tampak kemerahan Invasi kuman Salmonella
- Pasien tampak berkeringat typhi sebagian dimusnahkan
asam lambung
Menyerang Vili usus halus
Masuk ke peredaran darah
Respon peredaran oleh
Endotoksin
Demam.)
2. DS : - Klien mengatakan (Penurunan volume cairan) Risiko devisit volume
mual dan muntah Peningkatan suhu tubuh cairan
- Klien mengeluh haus ekstravasasi cairan
DO : - Suhu klien meningkat Intake kurang
- Mukosa bibir kering Volume plasma berkurang
3. DS : - Klien mengatakan tidak Nafsu makan menurun Perubahan nutrisi kurang
nafsu makan Intake nutrisi tidak adekuat dari kebutuhan tubuh
- Klien mengatakan tidak Nutrisi kurang dari
tertarik makan kebutuhan tubuh
DO : -BB : 60 kg menurun 58
kg
- Bibir kering pecah-pecah
- pasien tampak hanya
menghabiskan ½ porsi makan
yang disediakan RS
H. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Hipertensi b.d. proses infeksi.
2. Risiko kekurangan volume cairan b.d output berlebih (muntah).
3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake adekuat.

I. INTERVENSI

No. Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi (NIC) Rasional


DX (NIC)
1. Setelah dilakukan tindakan 1. Lakukan pendekatan pada 1. Memberikan rasa
keperawatan 3x24 jam klien nyaman terhadap klien
diharapkan suhu tubuh 2. Kaji keadaan umum dan saling percaya
menurun dengan KH : pasien / TTV 2. Mengetahui keadaan
- Klien tampak segar 3. Kaji penyebab peningkatan umum klien
- Suhu dalam batas normal suhu tubuh 3. Mengetahui penyebab
(36 – 37 °c) 4. Beri kompres hangat peningkatan suhu tubuh
- Mukosa bibir lembab 5. Kolaborasi dengan tim 4. Mengompres dengan
- Kulit tidak kemerahan medis pemberian obat air hangat dapat
- Infus Ringer lactat 20 tpm menimbulkan vasodilatasi
- Santagesik 2 ml / 24 jam pori sehingga
- Ranitidine 25 mg / 2 ml / 12 menyebabkan pelebaran
jam pembuluh darah yang
- Ceftriaxone 1 g / 24 jam menyebabkan panas
terlepas dari permukaan
kulit
5. Obat antipiretik dapat
menurunkan demam dan
antibiotik mengatasi
infeksi

2. Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor TTV 1. Mengetahui keadaan


keperawatan 2x24 jam 2. Pantau status nutrisi klien umum pasien
diharapkan risiko devisit 3. Mempertahankan intake 2. Dengan nutrisi yang
volume cairan dapat teratasi dan output pasien seimbang tidak akan
terjadi risiko penurunan
dengan KH : volume cairan
- Tidak ada tanda-tanda 3. Untuk memantau status
dehidrasi input dan output pasien
- Berat badan stabil
- Keseimbangan intake dan
output 24 jam
3. Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji / monitor TTV 1. Mengetahui leadaan
keperawatan selama 3x24 2. Motivasi pasien untuk umum pasien
jam diharapkan klien nafsu makan sedikit tapi sering 2. Dapat mempengaruhi
makan bertambah dengan 3. Anjurkan pasien makan pilihan diet dan
KH : makanan selagi hangat mengidentifikasi area
- Nafsu makan bertambah 4. kolaborasi dengan ahli gizi pemecahan masalah untuk
- Porsi makan dapat dan tim medis meningkatkan
dihabiskan pemasukkan nutrient
- Tanda-tanda vital dalam 3. Makanan hangat
batas normal membangkitkan nafsu
- BB naik makan klien
4. Untuk memantau
perkembangan pasien dan
memberikan obat yang
sesuai dengan sakitnya
J. IMPLEMENTASI

Hari / tgl / jam No.DX Implementasi Respon TTD


Jumat 1, 2, 3 Melakukan pendekatan kepada S : Klien
1-Maret-2019 klien dan melakukan pengkajian mengatakan bersedia
14.15 dan percaya dengan
tindakan perawat
O : Pasien tampak
berkomunikasi
dengan baik

15.30 1 Mengukur suhu pasien dan TTV TD : 120/80


N : 100 x/menit
S : 38, 6 °c
RR : 20 x/ menit

16.00 2, 3 Memotivasi pasien untuk makan S : Klien


dan minum selagi hangat dan mengatakan nafsu
makan sedikit tapi sering makan bertambah
O : Makanan dari RS
tampak habis
setengah porsi

16.30 1, 3 Memotivasi pasien untuk minum S : Pasien


± 8-9 gelas perhari mengatakan sudah
tidak dehidrasi
O : Pasien tampak
meminum air
mineral ± 1500 ml

17.00 1, 2, 3 Memberikan obat. S : Pasien bersedia


- injeksi ondansetron 4 mg/12 jam disuntik IV
Sabtu 1, 2, 3 Mengukur TTV dan suhu S : Pasien
2-Maret-2019 mengatakan panas
14.30 O : Pasien tampak
gelisah

15.00 1 Memberi kompres hangat S : Pasien bersedia


dikompres
O : S : 37, 5

15.30 2, 3 Mengkaji input dan output cairan S : Pasien


mengatakan BAK 9x
dan belum BAB

15.30 1, 3 Memberikan obat oral S : Pasien


- Paracetamol mengatakan
badannya sudah
tidak panas
O : S : 36, 7°c

17.00 1, 2, 3 Memberikan obat injeksi S : Pasien


- Ranitidin mengatakan sudah
- Santagesik tidak pusing
- Certriaxone O : Pasien tampak
tenang
Minggu
3-Maret-2019 1, 2, 3 Observasi TTV S : Pasien
08.00 mengatakan
keadaannya sudah
membaik
O:
TTV : TD : 120/80
mmlhg
N : 100
x/menit
RR : 20
x/menit
S : 36°c

10.00 2, 3 Mengkaji input dan output cairan S : Pasien


mengatakan sudah
BAB 1x BAK 9x
- Pasien mengatakan
sudah mau makan
O : - Perut pasien
tampak tidak ada
massa bagian bawah

S : Pasien
13.00 1,2,3 Memberikan obat oral menyatakan
perutnya sudah tidak
mual
O : pasien tampak
tidur rileks
K. EVALUASI

Hari / Tgl / Jam No.DX EVALUASI ttD


Jumat 1. S : Pasien mengatakan demam, badannya panas
1 Maret 2019 O : - Pasien tampak merah mukanya
14.30 - Pasien tampak pucat, suhu 38, 6°c
A : Masalah hipertensi belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
- Monitor TTV
- Lakukan kompres hangat
- Suhu pasien 38,6°c

2. S : Pasien mengatakan mual, muntah


O : - Pasien tampak lemas
- Bibir kering pecah-pecah
A : Risiko kekurangan volume cairan belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
- Pantau / monitor intake dan output cairan
- Anjurkan pasien minum minimal 8 gelas sehari

S : - Pasien mengatakan nafsu makan berkurang


- Pasien mengatakan tidak nafsu makan
3. O : - Pasien tampak lemas, lesu
- Makanan dari RS tampak utuh
A : Masalah perubahan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
- Anjurkan untuk makan minum hangat
- Motivasi pasien untuk makan sedikit tapi
sering
Sabtu 1. S : Pasien mengatakan demamnya sudah berkurang
2 Maret 2019 O : Wajah klien tampak masih pucat, suhu : 38,2°c
16.00 A : Masalah hipertermi belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
- Kaji TTV
- Berikan obat paracetamol

S : Pasien mengatakan masih mual, tetapi sudah


tidak muntah
2. O : Pasien tampak masih lemas
A : Risiko kekurangan volume cairan belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
- Anjurkan pasien untuk minum 8-10 gelas sehari
makan sedikit tapi sering
- Kolaborasi pemberian obat

S : Pasien mengatakan sudah mau makan tapi


sedikit
O : Pasien tampak makan 10 sendok dari porsi yang
diberikan dari RS. -BB 55 Kg
3. A : Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Pantau input dan output
- Kaji pola makan pasien
- Kolaborasi dengan dokter
- Klien tampak mau makan
Minggu
3 Maret 2019 1. S : Pasien mengatakan badannya sudah tidak panas
19.00 O : TTV : TD : 120/80 mmlHg
N : 20 x/menit
RR : 100 x/menit
S : 36, 5°c
A : Masalah hipertensi teratasi
P : Intervensi dihentikan

S : Pasien mengatakan perutnya sudah tidak mual


2. O : Pasien tampak tenang, rileks, mukosa bibir
lembab
A : Masalah risiko kekurangan volume cairan
teratasi
P : Intervensi dihentikan

S : Pasien mengatakan nafsu makan sudah seperti


biasannya
O : Pasien tampak menghabiskan porsi makanan di
3. RS. -BB : 54, 5 Kg
A : Masalah perubahan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh teratasi
P : Intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai