Makalah KWN Wasantara

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 13

Makalah Kewarganegaraan

“Implementasi Wawasan Nusantara dapat mencegah Disintegrasi Bangsa Indonesia”

Drs. H. Shaiku Akhmad Husen. M.kes

Disusun Oleh :

Kelompok 9

Tsimaratut Tahrirah 101411131004

Fina Aprilia 101411131074

Lilik Nur C 121411131069

Ainun Cardiofi 121411231087

Firdi Mahda T 121411231088

Mata Kuliah Wajib Universitas

Universitas Airlangga

2015

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kelompok 9 panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
pertolonganNya penulis dapat menyelesaikan makalah yang Berjudul ”Implementasi
Wawasan Nusantara dapat mencegah Disintegrasi Bangsa Indonesia”. Meskipun dalam
pengerjaan makalah ini kelompok kami mengalami banyak kesulit dan hambatan dalam
pengerjaannya, kelompok kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya.

Tak lupa kelompok kami mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing mata kuliah
Kewarganegaraan yang telah membantu dalam proses pengerjaan makalah ini. Kelompok
kami juga mengucapkan terimakasih kepada pihak yang sudah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Tentunya ada hal-hal yang ingin kelompok kami berikan kepada pembaca dalam pembuatan
makalah ini. Kelompok kami berharap semoga makalah ini dapat berguna bagi pembaca.

Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas dan bermanfaat bagi
para pembaca. Walaupun makalah ini kurang sempurna dan membutuhkan perbaikan.
Kelompok 9 membutuhkan saran dan kritik yang membangun dalam penulisan makalah ini.

Surabaya, 16 Maret 2015

Kelompok 9

i
DAFTAR ISI
Cover.........................................................................................................................................i

Kata Pengantar..........................................................................................................................ii

Daftar Isi...................................................................................................................................iii

BAB I Pendahuluan...................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................1
1.3 Tujuan......................................................................................................................2
1.4 Manfaat....................................................................................................................2

BAB II Pembahasan..................................................................................................................3

2.1 Konsep Dasar Wawasan Nusantara.........................................................................3


2.2 Wawasan Nusantara sebagai Wawasan Nasional....................................................4
2.3 Penyebab/Faktor Desintegrasi suatu Bangsa...........................................................5
2.4 Implementasi Wawasan Nusantara dalam mencegah Desintegrasi Bangsa
Indonesia.......................................................................................................................7

BAB III Penutup......................................................................................................................10

3.1 Kesimpulan.............................................................................................................10
3.2 Saran.......................................................................................................................10

Daftar Pustaka.........................................................................................................................11

i
BAB I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Indonesia adalah negara yang memiliki Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah,
mulai dari Sabang sampai Merauke. Terdapat berbagai jenis flora dan fauna yang hidup di
hutan Indonesia khususnya di hutan Kalimantan,Papua, Sulawesi, dan Sumatera. Bahkan
pada zaman penjajahan dulu, banyak sekali negara asing yang mengincar Indonesia
sebagai negara jajahan mereka karena Indonesia memiliki potensi baik di bidang apapun.
Rempah-rembah yang sangat melimpah membuat para negara asing tergiur akan
kekayaan bumi Indonesia. Tidak hanya itu, di dunia ini terdapat 9 fish garden dan 7
diantara terdapat di Indonesia. Betapa kaya Indonesia tanah air tercinta.
Seharusnya dengan Sumber Daya Alam yang melimpah ini membuat Indonesia
makmur dan sejahtera. Tetapi, hal tersebut malah membuatIndonesia menjadi salah satu
negara miskin yang ada di Indonesia. Hal tersebut terjadi karena pemerintah Indonesia
yang kurang mampu mengelola Sumber Daya Alam yang sangat berpotensi ini.
Pemahaman mengenai wawasan nusantara yang kurang membuat masyarakat sering
bertindak sesuka hati, mulai dari menebang pohon hingga membakar hutan demi
kepentingan pribadi. Pemerintah seharusnya memberikan wawasan nusantara yang benar
kepada masyarakat supaya masyarakat tahu pentingnya menjaga dan memelihara Sumber
Daya Alam yang telah diberikan Tuhan kepada mereka.
Wawasan Nusantara menjadi dasar yang sangat penting untuk mencegah disintegrasi
(perpecahan) bangsa Indonesia. Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap
bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai
strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah
dalam meyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk
mencapai tujuan nasional( Lemhanas Tahun,1999). Seperti pengertiannya wawasan
nusantara bertujuan untuk menyatukan bangsa dengan persatuan dan kesatuan bangsa itu
sendiri. Sebagai bangsa Indonesia seharusnya kita saling tolong-menolong untuk menjaga
Sumber Daya Alam Indonesia agar tidak terjadi disintegrasi antar bangsa Indonesia,
selain itu supaya tidak jatuh ketangan negara asing karena akan sangat merugikan bangsa
Indonesia nantinya.
Disintegrasi(perpecahan) dapat diminimalisasi apabila masyarakat Indonesia memiliki
pengetahuan wawasan nusantara yang baik dan memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi,
hal tersebut juga harus didukung dan dibantu langsung oleh pemerintah dalam melakukan
edukasi kepada masyarakat. Oleh sebab itu penulis melakukan kajian mengenai
”Implementasi Wawasan Nusantara dapat mencegah Disintegrasi Bangsa Indonesia”.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan konsep dasar wawasan nusantara?


2. Apa penyebab desintegrasi bangsa Indonesia?
3. Bagaimana pengaruh implementasi wawasan nusantara terhadap pencegahan
desintegrasi bangsa Indonesia?

i
1.3 Tujuan

1. untuk mengetahui konsep dasar wawasan nusantara


2. untuk mengetahui penyebab desintegrasi bangsa Indonesia
3. untuk mengetahui pengaruh implementasi wawasan nusantara terhadap pencegahan
desintegrasi bangsa Indonesia

1.4 Manfaat

1. Memberikan penjelasan mengenai konsep dasar wawasan nusantara


2. Memberikan penjelasan mengenai penyebab desintegrasi bangsa Indonesia
3. Memberikan penjelasan mengenai pengaruh implementasi wawasan nusantara
terhadap pencegahan desintegrasi bangsa Indonesia

i
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Konsep Dasar Wawasan Nusantara

Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia di


lingkungannya, dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah dalam
penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Dalam kehidupannya,
bangsa Indonesia tidak terlepas dari pengaruh interaksi dengan lingkungan sekitarnya
(regional atau internasional). Dalam hal ini bangsa Indonesia memerlukan prinsip – prinsip
dasar sebagai pedoman agar tidak terombang – ambing dalam memperjuangkan kepentingan
nasional untuk mencapai cita – cita serta tujuan nasionalnya. Salah satu pedoman bangsa
Indonesia wawasan nasional yang berpijak pada wujud wilayah nusantara sehingga disebut
wawasan nusantara. Karena hanya dengan upanya inilah bangsa dan negara Indonesia tetap
dapat melanjutkan perjuangan menuju mayarakat yang adil, makmur dan sentosa.

A. Unsur-unsur wawasan nusantara


1. Wadah (Contour)
Wadah kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara meliputi seluruh
wilayah Indonesia yang memiliki sifat serba nusantara dengan kekayaan alam dan
penduduk serta keanekaragaman budaya. Bangsa Indonesia memiliki organisasi
kenegaraan yang merupakan wadah berbagai kegiatan kenegaraan dalam wujud
suprastruktur politik dan wadah dalam kehidupan bermasyarakat adalah berbagai
kelembagaan dalam wujud infrastruktur politik.
2. Isi (Content)
Isi (content) adalah aspirasi bangsa yang berkembang di masyarakat dan cita-cita
serta tujuan nasional yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945. Untuk
mencapai aspirasi yang berkembang di masyarakat maupun cita-cita dan tujuan
nasional seperti tersebut di atas bangsa Indonesia harus mampu menciptakan
persatuan dan kesatuan dalam ke-bhineka-an dalam kehidupan nasional yang
berupa politik, ekonomi, social, dan budaya serta hankam. Isi menyangkut dua
hal, pertama realisasi aspirasi bangsa sebagai kesepakatan bersama dan
perwujudannya, pencapaian cita-cita dan tujuan nasional persatuan, kedua
persatuan dan kesatuan dalam ke-bhineka-an yang meliputi semua aspek
kehidupan nasional.
3. Tata laku (conduct)
Hasil interaksi antara wadah dan isi wawasan nusantara yang terdiri dari :
 Tata laku batiniah yaitu mencerminkan jiwa, semangat dan mentalitas
yang baik dari bangsa Indonesia.
 Tata laku lahiriah yaitu tercermin dalam tidakan, perbuatan dan perilaku
dari bangsa Indonesia.
Kedua tata laku tersebut mencerminkan identitas jati diri/kepribadian
bangsa berdasarkan kekeluargaan dan kebersamaan yang memiliki rasa

i
bangga dan cinta terhadap bangsa dan tanah air sehingga menimbulkan
rasa nasionalisme yang tinggi dalam semua aspek kehidupan nasional.
B. Fungsi Wawasan Nusantara
Wawasan Nusantara berfungsi sebagai pedoman, motivasi, dorongan serta rambu-
rambu dalam menentukan segala kebijaksanaan, keputusan, tindakan dan perbuatan
bagi penyelenggara Negara di tingkat pusat dan daerah maupun bagi seluruh rakyat
Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
C. Tujuan Wawasan Nusantara
Wawasan Nusantara bertujuan mewujudkan nasionalisme yang tinggi disegala aspek
kehidupan rakyat Indonesia yang lebih mengutamakan kepentingan nasional daripada
kepentingan individu, kelompok, golongan, suku bangsa atau daerah. Hal tersebut
bukan berarti menghilangkan kepentingan-kepentingan individu, kelompok, suku
bangsa, atau daerah. Kepentingan-kepentingan tersebut tetap dihormati, diakui dan
dipenuhi, selam tidak bertentangan dengan kepentingan nasional atau kepentingan
masyarakat banyak. Bila rasa nasionalisme itu tumbuh di dalam setiap warga negara
Indonesia maka Indonesia akan terangkat menjadi bangsa yang maju, dan mampu
mencintai dan mengembangkan budaya serta segala kekayaan Indonesia di dunia
internasional

2.2 Wawasan Nusantara sebagai Wawasan Nasional

Sebagai bangsa yang kaya akan beraneka ragam budaya, dan kekayaan alam yang
melimpah, bangsa Indonesia harus selalu membina dan membangun kehidupan nasionalnya
baik pada aspek politik, ekonomi, sosbud, maupun pertahanan dan keamanannya serta selalu
mengatasnamakan persatuan dan kesatuan bangsa dan kesatuan wilayahnya. UNtuk itu
penyelenggaran dan pembinaan tata kehidupan bangsa dan Negara Indonesia disusun atas
dasar hubungan timbal balik antara falsafah, cita-cita dan tujuan nasional, serta kondisi
sosbud dan pengalaman sejarah yang menunbuhkan kesadaran akan kemajemukan dan
kebhinnekaan dengan tetap mempertahankan persatuan dan kesatuan nasional. Gagasan untuk
menjamin kesatuan dan persatuan Indonesia tercemin dalam suatu konsep yang dikenal
dengan istilah wawasan kebangsaan atau wawasan nasional Indonesia atau wawasan
nusantara Indonesia. Dengan demikian wawasan nusantara sebagai wawasan nasional
Indonesia adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia untuk mengenali diri dan
lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan
dan kesatuan wilayah dan tetap menghargai serta menghormati kebhinnekaan dalam setiap
aspek kehidupan nasional untuk mencapai tujuan.

Rasa Kebangsaan akan tumbuh subur dan berkembang melalui proses sinergi dari
berbagai individu yang berada dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia,
kemudian satu sama lain saling menguatkan dan melahirkan ciri atau indentitas bangsa.
Keyakinan dan pengakuan terhadap ciri atau identitas bangsa merupakan perwujudan dari rasa
kebangsaan itu sendiri. Rasa kebangsaan dapat menyatukan tekad menjadi bangsa yang kuat,
dihormati dan disegani oleh bangsa lain. Paham kebangsaan merupakan perwujudan tentang
apa, bagaimana, dan sikap bangsa dalam menghadapi masa depan. Hasil sinergi dari rasa
kebangsaan dan paham nasionalisme. Dengan rasa nasionalisme kuat dan mantap, bangsa
akan tetap hidup (survive) di tengah-tengah lingkungan masyarakat Internasional.

i
Penumbuhan rasa kebangsaan dalam kondisi masyarakat bangsa Indonesia
yang majemuk yang terlahir dengan kebhinnekaan suku, ras, agama, keturunan dan
budaya sebaiknya dilakukan dengan cara-cara yang manusiawi dan bermartabat dalam
nuansa yang demokratis melalui pendekatan dialogis. Pendekatan ini bertitik tolak
dari kesadaran untuk mengakui, memahami dan menghormati kemajemukan negara-
bangsa Indonesia.

A. Wujud dari paham kebangsaan antara lain:


1. Pemahaman dalam diri setiap individu sebagai warga negara Indonesia tentang
perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan politik;
2. Pemahaman yang luas pada individu dan masyarakat tentang perwujudan
nusantara sebagai satu kesatuan sosial dan budaya
3. Pemahaman bahwa kepulauan nusantara merupakan satu kesatuan ekonomi;
dan
4. Pemahaman bahwa wilayah kepulauan nusantara merupakan satu kesatuan
pertahanan dan keamanan.

Sedangkan wujud semangat kebangsaan bersifat abstrak karena semangat ini


timbul melalui proses sosialisasi, penghayatan, aktualisasi, pembudayaan dan
pelestarian. Kecintaan tanah air yang dimanifestasikan dalam keragaman bentuknya
adalah penegasan konkrit dari tumbuhnya semangat kebangsaan. Semangat
kebangsaan dapat dilihat dari sejauh mana manusia senantiasa mengatasnamakan
bangsa dan negara pada setiap tindakan konstruktif profesional yang dilakukannya
.
2.3 Penyebab/Faktor Desintegrasi suatu Bangsa

Penyebab timbulnya disintegrasi bangsa dapat terjadi karena perlakuan yang tidak
adil dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah khususnya pada daerah-daerah yang
memiliki potensi sumber daya/kekayaan alamnya berlimpah/ berlebih, sehingga daerah
tersebut mampu menyelenggarakan pemerintahan sendiri dengan tingkat kesejahteraan
masyarakat yang tinggi.

Selain itu disintegrasi bangsa juga dipengaruhi oleh perkembangan politik dewasa ini.
Dalam kehidupan politik sangat terasa adanya pengaruh dari statemen politik para elit
maupun pimpinan nasional, yang sering mempengaruhi sendi-sendi kehidupan bangsa,
sebagai akibat masih kentalnya bentuk-bentuk primodialisme sempit dari kelompok,
golongan, kedaerahan bahkan agama. Hal ini menunjukkan bahwa para elit politik secara
sadar maupun tidak sadar telah memprovokasi masyarakat. Keterbatasan tingkat intelektual
sebagian besar masyarakat Indonesia sangat mudah terpengaruh oleh ucapan-ucapan para
elitnya sehingga dengan mudah terpicu untuk bertindak yang menjurus kearah terjadinya
kerusuhan maupun konflik antar kelompok atau golongan.

i
A. Faktor-faktor Penyebab Disintegrasi Bangsa
1. Geografi

Indonesia yang terletak pada posisi silang dunia merupakan letak yang sangat
strategis untuk kepentingan lalu lintas perekonomian dunia selain itu juga memiliki berbagai
permasalahan yang sangat rawan terhadap timbulnya disintegrasi bangsa. Dari ribuan pulau
yang dihubungkan oleh laut memiliki karakteristik yang berbeda-beda dengan kondisi
alamnya yang juga sangat berbeda-beda pula menyebabkan munculnya kerawanan sosial
yang disebabkan oleh perbedaan daerah misalnya daerah yang kaya akan sumber kekayaan
alamnya dengan daerah yang kering tidak memiliki kekayaan alam dimana sumber kehidupan
sehari-hari hanya disubsidi dari pemerintah dan daerah lain atau tergantung dari daerah lain.

2. Demografi

Jumlah penduduk yang besar, penyebaran yang tidak merata, sempitnya lahan
pertanian, kualitas SDM yang rendah berkurangnya lapangan pekerjaan, telah mengakibatkan
semakin tingginya tingkat kemiskinankarena rendahnya tingkat pendapatan, ditambah lagi
mutu pendidikan yang masih rendah yang menyebabkan sulitnya kemampuan bersaing dan
mudah dipengaruhi oleh tokoh elit politik/intelektual untuk mendukung kepentingan pribadi
atau golongan.

3. Kekayaan Alam

Kekayaan alam Indonesia yang melimpah baik hayati maupun non hayati akan tetap
menjadi daya tarik tersendiri bagi negara Industri, walaupun belum secara keseluruhan dapat
digali dan di kembangkan secara optimal namun potensi ini perlu didayagunakan dan
dipelihara sebaik-baiknya untuk kepentingan pemberdayaan masyarakat dalam peran sertanya
secara berkeadilan guna mendukung kepentingan perekonomian nasional.

4. Ideologi

Pancasila merupakan alat pemersatu bangsa Indonesia dalam penghayatan dan


pengamalannya masih belum sepenuhnya sesuai dengan nilai-nilai dasar Pancasila, bahkan
saat ini sering diperdebatkan. Ideologi pancasila cenderung tergugah dengan adanya
kelompok-kelompok tertentu yang mengedepankan faham liberal atau kebebasan tanpa batas,
demikian pula faham keagamaan yang bersifat ekstrim baik kiri maupun kanan.

5. Politik

Berbagai masalah politik yang masih harus dipecahkan bersama oleh bangsa Indonesia
saat ini seperti diberlakukannya Otonomi daerah, sistem multi partai, pemisahan TNI dengan
Polri serta penghapusan dwi fungsi BRI, sampai saat ini masih menjadi permasalahan yang
belum dapat diselesaikan secara tuntas karena berbagai masalah pokok inilah yang paling
rawan dengan konflik sosial berkepanjangan yang akhirnya dapat menyebabkan timbulnya
disintegrasi bangsa.

6. Ekonomi

i
Sistem perekonomian Indonesia yang masih mencari bentuk, yang dapat
pemberdayakan sebagian besar potensi sumber daya nasional, serta bentuk-bentuk kemitraan
dan kesejajaran yang diiringi dengan pemberantasan terhadap KKN. Hal ini dihadapkan
dengan krisis moneter yang berkepanjangan, rendahnya tingkat pendapatan masyarakat dan
meningkatnya tingkat pengangguran serta terbatasnya lahan mata pencaharian yang layak.

7. Sosial Budaya

Kemajemukan bangsa Indonesia memiliki tingkat kepekaan yang tinggi dan dapat
menimbulkan konflik etnis kultural. Arus globalisasi yang mengandung berbagai nilai dan
budaya dapat melahirkan sikap pro dan kontra warga masyarakat yang terjadi adalah konflik
tata nilai. Konflik tata nilai akan membesar bila masing-masing mempertahankan tata
nilainya sendiri tanpa memperhatikan yang lain.

8. Pertahanan dan Keamanan

Bentuk ancaman terhadap kedaulatan negara yang terjadi saat ini menjadi bersifat multi
dimensional yang berasal dari dalam negeri maupun dari luar negeri, hal ini seiring dengan
perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, informasi dan komunikasi.
Serta sarana dan prasarana pendukung didalam pengamanan bentuk ancaman yang bersifat
multi dimensional yang bersumber dari permasalahan ideologi, politik, ekonomi, sosial
budaya.

2.4 Implementasi Wawasan Nusantara dalam mencegah Desintegrasi Bangsa Indonesia

A. Kehidupan politik

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengimplementasikan wawasan


nusantara, yaitu:

1. Pelaksanaan kehidupan politik yang diatur dalam undang-undang, seperti UU Partai


Politik, UU Pemilihan Umum, dan UU Pemilihan Presiden. Pelaksanaan undang-undang
tersebut harus sesuai hukum dan mementingkan persatuan bangsa.Contohnya seperti dalam
pemilihan presiden, anggota DPR, dan kepala daerah harus menjalankan prinsip demokratis
dan keadilan, sehingga tidak menghancurkan persatuan dan kesatuan bangsa.
2. Pelaksanaan kehidupan bermasyarakat dan bernegara di Indonesia harus sesuai
dengan hukum yang berlaku. Seluruh bangsa Indonesia harus mempunyai dasar hukum
yang sama bagi setiap warga negara, tanpa pengecualian. Di Indonesia terdapat banyak
produk hukum yang dapat diterbitkan oleh provinsi dan kabupaten dalam bentuk peraturan
daerah (perda) yang tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku secara nasional.
3. Mengembangkan sikap hak asasi manusia dan sikap pluralisme untuk mempersatukan
berbagai suku, agama, dan bahasa yamg berbeda, sehingga menumbuhkan sikap toleransi.
4. Memperkuat komitmen politik terhadap partai politik dan lembaga pemerintahan untuk
meningkatkan semangat kebangsaan, persatuan dan kesatuan.
5. Meningkatkan peran Indonesia dalam kancah internasional dan memperkuat korps
diplomatik sebagai upaya penjagaan wilayah Indonesia terutama pulau-pulau terluar dan
pulau kosong.

i
B. Kehidupan ekonomi

1. Wilayah nusantara mempunyai potensi ekonomi yang tinggi, seperti posisi khatulistiwa,
wilayah laut yang luas, hutan tropis yang besar, hasil tambang dan minyak yang besar, serta
memeliki penduduk dalam jumlah cukup besar. Oleh karena itu, implementasi dalam
kehidupan ekonomi harus berorientasi pada sektor pemerintahan, pertanian, dan perindustrian.
2. Pembangunan ekonomi harus memperhatikan keadilan dan keseimbangan antar daerah. Oleh
sebab itu, dengan adanya otonomi daerah dapat menciptakan upaya dalam keadilan ekonomi.
3. Pembangunan ekonomi harus melibatkan partisipasi rakyat, seperti dengan memberikan
fasilitas kredit mikro dalam pengembangan usaha kecil.

C. Kehidupan sosial

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kehidupan sosial, yaitu :

1. Mengembangkan kehidupan bangsa yang serasi antara masyarakat yang berbeda, dari segi
budaya, status sosial, maupun daerah. Contohnya dengan pemerataan pendidikan di semua
daerah dan program wajib belajar harus diprioritaskan bagi daerah tertinggal.
2. Pengembangan budaya Indonesia, untuk melestarikan kekayaan Indonesia, serta dapat
dijadikan kegiatan pariwisata yang memberikan sumber pendapatan nasional maupun daerah.
Contohnya dengan pelestarian budaya, pengembangan museum, dan cagar budaya.

D. Kehidupan pertahanan dan keamanan

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kehidupan pertahanan dan keamanan, yaitu :

1. Kegiatan pembangunan pertahanan dan keamanan harus memberikan kesempatan kepada


setiap warga negara untuk berperan aktif, karena kegiatan tersebut merupakan kewajiban
setiap warga negara, seperti memelihara lingkungan tempat tinggal, meningkatkan
kemampuan disiplin, melaporkan hal-hal yang mengganggu keamanan kepada aparat dan
belajar kemiliteran.
2. Membangun rasa persatuan, sehingga ancaman suatu daerah atau pulau juga menjadi ancaman
bagi daerah lain. Rasa persatuan ini dapat diciptakan dengan membangun solidaritas dan
hubungan erat antara warga negara yang berbeda daerah dengan kekuatan keamanan.
3. Membangun TNI yang profesional serta menyediakan sarana dan prasarana yang memadai
bagi kegiatan pengamanan wilayah Indonesia, terutama pulau dan wilayah terluar Indonesia.

i
BAB III

PENUTUP

 Kesimpulan
Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara antara rakyat dengan pemerintah harus
memiliki tujuan bersama. Salah ssatu tujuan ini akan membuat suatu bangsa menjadi
sejahtera tanpa adanya perpecahan dan perkelahian yang akan menimbulkan kerugian
bagi pemerintah dan rakyat. Tujuan tersebut dapat terwujud dengan wawasan nusantara.
Wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan
lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan
persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam meyelenggarakan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan
nasional( Lemhanas Tahun,1999).
Wawasan nusantara menjadi bagian yang sangat penting dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara karena dapat menumbuhkan rasa nasionalisme. Oleh karena itu, wawasan
nusantara perlu di implementasikan untuk mewujudkan negara yang sejahtera dan
menjauhkan dari desintegrasi(perpecahan) bangsa itu sendiri.
 Saran
Wawasan nusantara sebaiknya dijadikan bahan ajar dalam pendidikan formal karena
wawasan nusantara dapat menumbuhkan jiwa nasionalisme sehingga tidak akan terjadi
desintegrasi bangsa yang saat ini sedang dialami oleh bangsa Indonesia. Tidak hanya itu,
menerapkan nilai-nilai pancasila juga harus diterapkan. Dengan demikian, masyarakat
Indonesia akan mengenal jati diri suatu bangsa dan tanah air sebagai negara kepulauan
dari berbagai aspek kehidupan.

i
DAFTAR PUSTAKA

Sumarsono, S, et.al. 2001. “Pendidikan Kewarganegaraan”. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Hal
12-17.

Arif, Dikdik Baehaqi. 2012. “Pendidikan Kewarganegaraan”. Yogyakarta: Universitas Ahmad


Dahlan.

Admin Bisosial. 2013. “Faktor-Faktor Penyebab Disintegrasi”.


http://www.bisosial.com/2013/03/faktor-faktor-penyebab-disintegrasi.html. Diakses pada 11 Maret
2015. 19.07 WIB.

Anda mungkin juga menyukai