Anda di halaman 1dari 12

Peranan Arung Palakka dalam Perang Makassar

Tahun 1660-1669

Johan Setiawan¹*, Wakidi², Yustina Sri Ekwandari³


FKIP Unila Jalan Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No. 01 Bandar Lampung
e-mail: johansetiawan767@gmail.com, HP. 085609681447

Received : March 20, 2017 Accepted : April 03, 2017 Online Published : April 06, 2017

Abstract : The role of Arung Palakka in Makassar War in 1660-1669. This research
aim is to find out The role of Arung Palakka as a leader of Bone Troops in Makassar War
in 1660-1669. This research used historical method. The data collecting were done by
using literature technique and documantation technique, and the data analysis were done
by using analysis and qualitative. The result shows The role of Arung Palakka in
Makassar War in 1660-1669 were to had cooperation with Soppeng Kingdom, to had
cooperation with VOC and to leads Bone and Soppeng Troops resisted Gowa Kingdom in
Makassar War in 1660-1669.

Keywords : leader, the role of arung palakka, makassar war

Abstrak : Peranan Arung Palakka dalam Perang Makassar Tahun 1660-1669.


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa saja Peranan Arung Palakka sebagai
pemimpin Pasukan Bone dalam Perang Makassar Tahun 1660-1669. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode historis. Teknik pengumpulan data
menggunakan teknik kepustakaan dan teknik dokumentasi, untuk menganalisis data
menggunakan analisis data kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian Peranan Arung
Palakka dalam Perang Makassar Tahun 1660-1669 yaitu menjalin kerjasama dengan
Kerajaan Soppeng, menjalin kerja sama dengan VOC, dan memimpin Pasukan Bone-
Soppeng melawan Gowa dalam Perang Makassar Tahun 1660-1669.

Kata kunci : pemimpin, peranan arung palakka, perang makassar


PENDAHULUAN Kerajaan Gowa bukan hanya
Kerajaan Gowa adalah menghadapi VOC saja, tetapi dengan
sebuah kerajaan yang terletak di kerajaan-kerajaan taklukannya
bagian timur Indonesia dan seperti Kerajaan Bone, Kerajaan
mempunyai peranan cukup penting Soppeng dan Kerajaan Wajo.
sebagai pelabuhan perdagangan Konflik antara Kerajaan Gowa
rempah-rempah. Pelabuhan Kerajaan dengan Kerajaan Bone bermula
Gowa yang disebut sebagai Somba ketika La Maddaremmeng Raja Bone
Opu, Somba Opu juga sebagai Ibu memberikan perintah kepada para
Kota Kerajaan Gowa beserta tempat bangsawan Bone untuk
tinggal Raja Gowa. “Pusat Ibu Kota membebaskan para budak yang
Kerajaan Gowa terletak di Somba direbut dari perang.
Opu” (Syakir Mahid, 2012 : 238). Perintah itu tidak
Pelabuhan Somba Opu menjadi dilaksanakan sepenuhnya oleh para
sangat ramai karena disinggahi oleh bangsawan Bone, karena budak
kapal-kapal domestik maupun dari sangat penting untuk melakukan
mancanegara. Kapal-kapal para pekerjaan tanpa harus dibayar. Bagi
pedagang yang hendak membeli kalangan bangsawan Bone, semakin
rempah-rempah tidak perlu sampai banyak budak yang dimiliki, maka
ke Maluku, karena di Pelabuhan akan semakin terpandang di kalangan
Somba Opu telah tersedia. masyarakat. Oleh karena itu, apa
Pelabuhan Somba Opu yang dilakukan oleh La
menjadi sangat ramai juga Madaremmeng mendapat penolakan
dikarenakan pelabuhan ini terbuka dari kalangan bangsawan Bone, salah
untuk siapapun yang ingin satunya adalah Datu Pattiro ibu
berdagang. Hal itu ditunjang oleh kandung La Madaremmeng. Datu
tempat yang sangat strategis, yaitu Pattiro meminta bantuan kepada
terletak antara Malaka dan Maluku. Kerajaan Gowa untuk membantunya
Kejadian semacam itu membuat melawan La Madaremmeng.
VOC ingin memonopoli dan Kerajaan Gowa membantu Datu
menguasai perdagangan yang ada di Pattiro dan berhasil mengalahkan La
Pelabuhan Somba Opu. VOC Madaremmeng. La Madaremmeng
(Verenigde Oost Indische beserta para bangsawan Bone dibawa
Compagnie) adalah Perkumpulan ke Gowa sebagai tawanan perang,
Dagang Hindia Timur biasanya sehingga terjadi kekosongan
secara singkat dan selanjutnya kekuasaan di Kerajaan Bone.
disebut VOC. Kepentingan Kerajaan Kerajaan Gowa menjadikan
Gowa dan VOC dalam dunia Kerajaan Bone sebagai tanah jajahan,
perdagangan yang saling kedudukan raja di Bone dihapuskan
bertentangan membuat di antara dan diganti dengan posisi yang
mereka sering terjadi bentrokan bernama Jennang atau seorang
bahkan menimbulkan perang. Perang perwakilan. To Bala diangkat
antara Kerajaan Gowa dengan VOC sebagai Jennang di Kerajaan Bone
sering terjadi. Peperangan yang besar oleh Kerajaan Gowa. Ketika
antara Kerajaan Gowa dengan VOC Kerajaan Gowa ingin membangun
terjadi dua kali. Pertama pada tahun benteng pertahanan dan parit untuk
1653-1655, dan kedua pada tahun memisahkan Benteng Pannakukang
1660-1669. yang dikuasai VOC dan daerah yang
dikuasai oleh Kerajaan Gowa, Soppeng melarikan diri diketahui
Karaeng Karunrung sebagai oleh Karaeng Gowa, sehingga
Mangkubumi Kerajaan Gowa atas pasukan Kerajaan Gowa mengejar
perintah Sultan Hasanuddin Arung Palakka dan To Bala ke Bone.
memerintahkan To Bala untuk Terjadilah peperangan antara
mengirim 10.000 orang Bone ke keduanya yang dimenangkan oleh
Gowa guna membangun benteng pihak Kerajaan Gowa, To Bala
pertahanan dan parit. Setiap hari terbunuh dalam peperangan tersebut,
rakyat Bone bekerja dengan keras sedangkan Arung Palakka berhasil
tanpa perlakuan baik dari petugas melarikan diri ke Buton. Arung
Kerajaan Gowa. Palakka memiliki hubungan yang
Para pekerja paksa benar- baik dengan La Awu Raja Buton,
benar diawasi dengan ketat oleh para sehingga Arung Palakka berlindung
petugas. Mereka yang keliatan tidak di Buton, selanjutnya Arung Palakka
cepat dan tangkas melakukan pergi ke Batavia untuk menjalin
penggalian, mereka langsung kerja sama dengan VOC dalam
dicambuk oleh para petugas yang upaya membebaskan Bone dan
melihatnya. Perbuatan semena-mena Soppeng dari kekuasaan Kerajaan
para penjaga terhadap para pekerja Gowa. “Arung Palakka membangun
inilah yang membuat Arung Palakka aliansi dengan VOC dalam upaya
segera berencana untuk melarikan membebaskan Bone dan Soppeng
diri mengajak seluruh orang Bone dari kekuasaan Gowa” (Suriadi
dan Soppeng yang dipaksa bekerja Mappangara, 2016 : 102).
berat ditempat penggalian parit VOC ingin memonopoli
(Juma Dharma Poetra, 2015 : 43-44). perdagangan di Pelabuhan Somba
Menyaksikan penderitaan Opu bersedia bekerja sama dengan
para pekerja Arung Palakka dan To Arung Palakka, jika Arung Palakka
Bala merencanakan untuk melarikan berhasil memadamkan perlawanan
diri bersama seluruh pekerja paksa rakyat Pariaman, Minangkabau.
Bone dan Soppeng dari tempat Ketika ia berhasil, VOC bersedia
penggalian. Arung Palakka bekerja sama dengan Arung Palakka
berencana untuk melarikan diri untuk menyerang Kerajaan Gowa.
ketika Kerajaan Gowa akan Perang terjadi antara Kerajaan Bone
menghadiri acara pesta panen di bawah pimpinan Arung Palakka
tahunan yang diselenggarakan oleh yang bekerja sama dengan VOC di
Karaeng Tallo. Banyak para bawah pimpinan Cornelis Janszoon
bangsawan Kerajaan Gowa beserta Speelman dalam menghadapi
prajuritnya datang ke Tallo, sehingga Kerajaan Gowa yang di pimpin oleh
di Kerajaan Gowa menjadi sepi Sultan Hasanuddin, perang tersebut
pengawal. Hanya para mandor dan dikenal dengan nama Perang
penjaga yang bertugas mengawasi Makassar. Saat Arung Palakka
para pekerja. Arung Palakka berhasil bekerjasama dengan VOC inilah
melarikan diri beserta pekerja Bone yang sangat menentukan
dan Soppeng setelah para penjaga di kemenangan atas Kerajaan Gowa.
ikat dan dilempar ke dalam VOC menjalin persekutuan
penggalian. dengan seorang Pangeran Bugis, La
Berhasilnya Arung Palakka Tenritatta to Unru‟ (1634-1696),
bersama pekerja paksa Bone- yang biasanya lebih dikenal sebagai
Arung Palakka, salah seorang kelebihan khususnya kecakapan
prajurit Indonesia dari abad XVII kelebihan di satu bidang, sehingga
yang paling terkenal (M.C Ricklefs. dia mampu mempengaruhi orang lain
1992 : 97). Berdasarkan latar untuk bersama-sama melakukan
belakang di atas, membuat aktivitas-aktivitas tertentu, demi
ketertarikan bagi peneliti untuk pencapaian satu atau beberapa tujuan
membahas Peranan Arung Palakka (Kartini Kartono, 2009 : 38-39).
dalam Perang Makassar Tahun 1660- Berdasarkan pendapat ahli di
1669. atas, maka pemimpin adalah seorang
Berdasarkan latar belakang di yang memiliki kelebihan dan
atas, rumusan masalah dalam pene- kecakapan tertentu dalam mengatur
litian ini adalah “Apa sajakah dan mengarahkan seseorang
Peranan Arung Palakka dalam sehingga dia mampu mempengaruhi
Perang Makassar Tahun 1660- orang-orang demi pencapaian tujuan.
1669?”. Tujuan dalam penelitian ini Menurut Carl Von Clausewitz
adalah untuk mengetahui “Peranan Perang adalah kelanjutan politik satu
Arung Palakka sebagai pimpinan bangsa dengan cara-cara lain, yaitu
Pasukan Bone dalam Perang cara penggunaan kekerasan
Makassar Tahun 1660-1669”. menggantikan hubungan bersifat
“Peranan merupakan proses damai (Sayidiman Suryohadiprojo,
dinamis kedudukan atau status 2008 : 3). Berdasarkan pendapat ahli
apabila seseorang melaksanakan hak di atas, maka perang adalah suatu
dan kewajibannya sesuai dengan cara yang digunakan untuk memaksa
kedudukannya, dia menjalankan musuh tunduk kepada kehendaknya.
suatu peranan “(Soerjono Soekanto, Menurut Juma Dharma Poetra
2009 : 212). “Cohen menyatakan Perang Makassar terjadi tahun 1660
peranan tertentu yang diharapkan dan puncaknya pada 21 Desember
oleh masyarakat agar menggunakan 1666. Pada tanggal 21 Desember
cara-cara yang sesuai dengan yang 1666, pasukan VOC bersama Arung
mereka harapkan disebut Prescribed Palakka melakukan serangan dan
role (Peranan yang dianjurkan). perang pun dimulai. Sultan
Enacted role (Peranan nyata) yaitu Hasanuddin mengerahkan segala
keadaan sesungguhnya dari kemampuan pasukannya untuk
seseorang dalam menjalankan melakukan perlawanan. Peperangan
peranan tertentu” (Bruce J. Cohen, ini akan dikenal sebagai Perang
1992 : 82). Makassar (Juma Dharma Poetra,
Berdasarkan pendapat ahli di 2015 : 100).
atas, maka peranan adalah tindakan Berdasarkan pendapat ahli di
yang dilakukan oleh seseorang sesuai atas, maka Perang Makassar
dengan kedudukannya dalam suatu merupakan perang antara Kerajaan
peristiwa yang dialaminya. Peranan Bone di bawah pimpinan Arung
Arung Palakka dalam Perang Palakka bekerjasama dengan VOC di
Makassar Tahun 1660-1669 yaitu bawah pimpinan Cornelis Janszoon
Peranan nyata, karena peranan dalam Speelman melawan Kerajaan Gowa
hal ini adalah tindakan sesungguhnya di bawah pimpinan Sultan
yang dilakukan oleh Arung Palakka. Hasanuddin untuk melawan Kerajaan
Pemimpin adalah seorang Gowa yang dikenal dengan nama
pribadi yang memiliki kecakapan dan Perang Makassar.
METODOLOGI PENELITIAN informasi, uraian dalam bentuk
Metode yang digunakan bahasa prosa kemudian dikaitkan
dalam penelitian ini adalah metode dengan data lainnya untuk
penelitian historis. Metode historis mendapatkan kejelasan terhadap
adalah proses menguji dan suatu kebenaran atau sebaliknya”
menganalisa secara kritis rekaman (Joko Subagyo, 2006 : 106). Proses
dan peninggalan masa lalu” (Louis analisis data kualitatif terdapat
Gottschalk, 1986 : 32). Menurut beberapa tahapan, yaitu Reduksi
Nugroho Notosusanto langkah- Data, Penyajian Data, dan Verifikasi
langkah dalam penelitian historis, Data.
yaitu:
1. Heuristik adalah proses mencari HASIL DAN PEMBAHASAN
untuk menemukan sumber- A. HASIL
sumber sejarah. 1. Keadaan Sulawesi Selatan
2. Kritik adalah menyelidiki Sebelum Terjadinya Perang
apakah jejak sejarah itu asli atau Makassar
palsu. Ada empat suku besar di
3. Interpretasi adalah setelah Sulawesi Selatan yaitu Suku Bugis,
mendapatkan fakta-fakta yang Suku Makassar, Suku Toraja dan
diperlukan, merangkaikan fakta- Suku Mandar. Empat suku bangsa
fakta itu menjadi keseluruhan utama di Sulawesi Selatan, yaitu
yang masuk akal. Suku To-Ugi‟ (Bugis), To
4. Historiografi adalah suatu Mangkasa’(Makassar), To-Raja dan
kegiatan penulisan dalam bentuk To-Menre’ (Mandar) (Mattulada,
laporan hasil penelitian 1985 : 5). Sulawesi Selatan terdapat
(Nugroho Notosusanto, 1984 : beberapa kerajaan-kerajaan Islam
11). yang telah berdiri pada abad ke-17,
Teknik pengumpulan data kerajaan terbesar adalah Kerajaan
menggunakan teknik : Gowa dan Kerajaan Bone.
1. Teknik Kepustakaan “Kerajaan Gowa yang
Teknik kepustakaan adalah suatu bersekutu dengan Tallo sebelum
cara untuk mendapatkan menjadi kerajaan Islam sering
informasi secara lengkap serta berperang dengan kerajaan lainnya di
untuk menentukan tindakan yang Sulawesi Selatan. Kerajaan Luwu
akan diambil sebagai langkah yang bersekutu dengan Wajo
penting dalam kegiatan ilmiah ditaklukan oleh Kerajaan Gowa-
(Joko Subagyo, 2006 : 109). Tallo, kemudian Kerajaan Wajo
2. Teknik Dokumentasi menjadi daerah taklukan Gowa
Teknik dokumentasi yaitu menurut Hikayat Wajo hanya
mencari data mengenai hal-hal Kerajaan Bone yang masih tetap
atau variabel yang berupa bertahan” (Marwati Djoened
catatan, transkip, buku, surat Poesponegoro Nugroho Notususanto,
kabar, majalah, prasasti, notulen 2008 : 78-79).
rapat, lengger, agenda dan lain Kerajaan Gowa berhasil
sebagainya (Suharsimi Arikunto, menaklukan kerajaan-kerajaan di
2002 : 206). sekitarnya maka Kerajaan Gowa
Penelitian ini adalah data menjadi kerajaan Islam terkuat di
kualitatif adalah “data yang berupa Sulawesi Selatan. Kerajaan Gowa
memiliki kota pelabuhan yang sangat merupakan nilai dan norma yang
terkenal, yaitu Pelabuhan Somba menjadi bagian dari budaya
Opu. Pelabuhan Somba Opu tumbuh masyarakat Sulawesi Selatan
menjadi pelabuhan Internasional khususnya orang Bugis-Makassar.
menggantikan Pelabuhan Malaka Siri dan Passe telah dihayati dan
yang telah dikuasai oleh Bangsa dijadikan pegangan oleh orang
Portugis pada tahun 1511. Bugis-Makassar dalam menjalankan
Berkembangnya Pelabuhan kehidupannya sehari-hari.“Siri
Somba Opu menjadi Pelabuhan adalah konsep yang mencakup
Internasional dikarenakan letaknya gagasan tentang harga diri dan rasa
yang sangat strategis antara Malaka malu” (Leonald Y. Andaya, 2013:
dan Maluku dan hal ini membuat 20). „„Pesse/Pacce mempunyai
VOC merasa iri dan tersaingi. VOC pengertian yaitu rasa simpati, empati
yang saat itu merupakan kongsi terhadap kawan (Leonald Y. Andaya,
dagang yang cukup diperhitungkan 2013 : 21)‟‟.
di Indonesia berupaya untuk Pesse yang dianut oleh
memonopoli perdagangan yang ada masyarakat Bugis pada abad ke-17
di Pelabuhan Somba Opu. Sultan yang mereka bersama-sama
Hasanuddin menentang keinginan diberlakukan secara kasar oleh Gowa
VOC untuk memonopoli ketika mereka menjadi pekerja paksa
Perdagangan di Pelabuhan Somba membuat parit dan benteng-benteng
Opu. Saat yang bersamaan, Kerajaan pertahanan. Mereka yang tertangkap
Bone yang selalu melakukan saat mencoba melarikan diri akan
perlawanan melawan Kerajaan disiksa bahkan dibunuh dengan
Gowa. Arung Palakka dikenal kejam oleh penjaga Gowa Arung
sebagai pemimpin dan panglima Palakka adalah bangsawan tinggi
perang Pasukan Bugis Bone dan Bone-Soppeng yang ikut dalam kerja
Soppeng yang berkeinginan untuk paksa tesebut. Padahal dalam
memerdekakan Kerajaan Bone- masyarakat Bugis, bangsawan tidak
Soppeng dari kekuasaan Kerajaan sepatutnya untuk ikut kerja paksa.
Gowa. Situasi yang terjadi di Arung Palakka merasakan langsung
Sulawesi Selatan pada abad ke 17 bagaimana penderitaan yang dialami
adanya pertentangan antara kerajaan- oleh pekerja paksa Bone-Soppeng.
kerajaan di Sulawesi Selatan dan Maka melakukan perlawanan
adanya pertentangan antara Kerajaan terhadap Kerajaan Gowa.
Gowa dengan VOC. Di lain pihak
Kerajaan Bone melakukan 3. Biografi Arung Palakka
perlawanan dengan Kerajaan Gowa. Arung Palakka lahir di
Lamatta, Mario Riyaseq, Soppeng
2. Budaya Siri dan Pesse pada tanggal 15 September 1634.
dalam Masyarakat Sulawesi Arung Palakka merupakan keturunan
Selatan Bangsawan Bone dan Soppeng. Datu
Satu Ciri Kultural khusus Soppeng yang bernama ri Lau
yang memegang peranan sangat Lamakkarodda Mabbelluwe‟E
penting dalam sejarah Sulawesi menikah dengan Putri Raja Bone ke-
Selatan pada abad ke-17 yaitu 6 La Uliyo Bote‟E Matinro‟E ri
Konsep Siri dan Pesse (Bugis)/Pacce Itterung yang bernama We Tenri
(Makassar). Siri dan Passe Pakku. Perkawinan ini lahirlah
seorang putri bernama We Suji Senrima ditawan oleh Kerajaan
Lebba‟Eri Mario yang kemudian Gowa.
menikah dengan Raja Bone ke-11 La Terjadilah kekosongan
Tenri Rua (Latenriruwa) Sultan kekuasaan di Kerajaan Bone setelah
Adam MatinrioE ri Bantaeng. Raja Bone La Madaremmeng
Pernikahan Raja Bone ke -11 ditawan oleh Gowa. Kerajaan yang
dengan putri We Suji melahirkan ditaklukkan sudah tidak memiliki
seorang putri, bernama We Tenri raja atau penguasa karena ditawan,
Sui‟ Datu Mario ri Wawo. We Tenri maka akan diangkat seorang pejabat
nikah dengan Bangsawan Soppeng sebagai wakil kerajaan untuk
Arung Tana Tengnga. Perkawinan menjalankan roda pemerintahan.
Putri Raja Bone ke -11 dengan putra Pejabat baru yang diangkat itu
mahkota Raja Soppeng dikaruniai dikenal dengan nama jabatan
anak yaitu Arung Palakka. Garis Jennang (Wakil) (Suriadi
keturunan ibu inilah, Arung Palakka Mappangara, 2016 : 33-34).
adalah cucu dari Raja Bone ke-11 Adik kandung La
(Juma Darma Poetra, 2015 : 26). Madaremmeng yang bernama La
Tenri Aji To Senrima berhasil
4. Timbulnya Konflik antara melarikan diri dari Gowa dan
Kerajaan Bone dengan kembali ke Bone. Setelah sampai di
Kerajaan Gowa Bone La Tenri Aji To Senrima
La Madaremmeng adalah diangkat oleh hadat pitu menjadi
Sultan Bone yang menjalankan Islam Raja Bone ke-14. Pengangkatan ini
secara konsekuen, tetapi hal ini justru dikarenakan banyak para bangsawan
menjadi pemicu terjadinya konflik tinggi Bone menolak Kerajaan Bone
internal di kerajaan (Syakir Mahid menjadi kerajaan bawahan Gowa.
dkk, 2012 : 144). Raja La Saat dilantik menjadi Raja Bone ke-
Madaremmeng melarang kepada 14, dilakukan secara rahasia yang
seluruh para Bangsawan Bone untuk mengakibatkan Kerajaan Gowa
tidak memiliki budak. Dalam adat terlambat mengetahuinya.
Kerajaan Bone, memiliki budak Kerajaan Bone timbul dua
menandakan tinggi status sosial yang golongan yang mendukung To Bala
dimiliki oleh para Bangsawan Bone. dan ada yang mendukung La Tenri
Perintah ini jelas ditolak oleh para Aji To Senrima, setelah mengetahui
Bangsawan Kerajaan Bone. hadat pitu mengangkat raja tanpa
Ibunda La Madaremmeng meminta izin Gowa, Gowa murka
yang bernama Datu Pattiro We dan mengirim pasukan untuk
Tenrisoloreng sendiri pun menolak. menghukum Kerajaan Bone. La
Bahkan Ibunya La Madaremmeng Tenri Aji To Senrima kalah dan
meminta bantuan kepada Karaeng ditawan oleh Gowa dan meninggal di
Gowa untuk melawan anaknya sana. Keluarga Arung Palakka yang
sendiri. Gowa mengirim pasukan membantu La Tenri Aji juga dibawa
untuk mengalahkan Kerajaan Bone. ke Gowa. “Banyak orang-orang dan
La Madaremmeng dibantu adiknya bangsawan Bone yang diangkut
bernama La Tenriaji To Senrima sebagai tawanan ke Gowa. Di antara
mengalami kekalahan dalam perang mereka itu terdapat Arung Palakka
melawan Gowa, sehingga La dan keluarga serta kawan-kawan”
Madaremmeng dan La Tenriaji To (Sagimun M.D, 1992 : 161).
5. Perang Makassar Tahun Bone dan Soppeng membuat Arung
1660-1669 Palakka menghendaki adanya Uluada
Perang ini adalah serangkaian atau perjanjian antara Bone-Soppeng.
hari-hari panjang yang buruk, Tujuannya untuk melawan serangan
merupakan perang terbesar VOC di Gowa” ( Juma Darma Poetra, 2015 :
abad ke-17 (H.L Purnama, 2014 : 88- 61).
89). Perang Makassar adalah To Bala sebagai Jennang
peperangan yang terjadi di Sulawesi Bone yang diangkat oleh Karaeng
Selatan antara Arung Palakka Gowa dan Arung Palakka sebagai
sebagai panglima perang Pasukan pewaris tahta Kerajaan Bone-
Bone-Soppeng yang bekerja sama Soppeng menyadari bahwa tanggung
dengan VOC di bawah pimpinan jawabnya memperjuangkan
Laksamana Cornelis Janszoon rakyatnya, rakyat Bone. Arung
Speelman menghadapi Kerajaan Palakka menginginkan agar Kerajaan
Gowa dibawah pimpinan Sultan Bone dan Soppeng bersatu untuk
Hasanuddin. melawan Gowa, To Bala langsung
„„Serangan VOC terhadap menyetujui permintaan Arung
Kerajaan Gowa pada 1660 masih Palakka.
seimbang, tahun 1666 adalah Perang Saat dilakukannya perjanjian
Makassar yang sesungguhnya, VOC antara Bone dan Soppeng, To Bala
mempercayakan ekspedisi melawan dan Arung Palakka mewakili dari
Gowa di pundak Cornelis Janszoon Kerajaan Bone dan Soppeng diwakili
Speelman. Speelman dan Arung oleh Datu Soppeng. To Bala
Palakka pemimpin Bone-Soppeng menawarkan keinginan Arung
dalam bersama-sama melawan Palakka yang memiliki maksud dan
Gowa‟‟ (H.L Purnama, 2014 : 87). tujuan yang baik terhadap Soppeng
Perang Makassar ini berakhir tahun berupa jalinan persaudaraan antara
1669 setelah terlebih dahulu Benteng Bone dan Soppeng. “Arung Bila dan
Somba Opu berhasil dikuasai oleh Arung Palakka, kedua orang ini
Pasukan Arung Palakka dan VOC. percaya bahwa hanya dengan
menghormati Perjanjian Timurung
6. Peranan Arung Palakka 1582 dan dengan mengikatkan
dalam Perang Makassar sarung kita hingga lutut Bone dan
Tahun 1660-1669 Soppeng dapat mengalahkan Gowa”
6.1 Menjalin Kerjasama (Leonald Y. Andaya, 2013 : 66).
dengan Kerajaan Soppeng Datu Soppeng bersepakat
Arung Palakka menganjurkan dengan To Bala dan Arung Palakka
kepada Jennang To Bala di Bone menjalin kerjasama antara Kerajaan
agar bekerja sama dengan Kerajaan Bone dan Kerajaan Soppeng dalam
Soppeng dalam bidang militer untuk bersama-sama menghadapi Gowa.
menghadapi pasukan Gowa. Jennang Perjanjian ini dikenal dengan nama
To Bala dan Datu Soppeng setuju Pincara Lopie ri Attapang
dan mendukung rencana Arung (Perjanjian Rakit di Atappang)
Palakka untuk mempersatukan orang (Leonald Y. Andaya, 2013 : 66). Isi
Bone dan Soppeng. Baik Jennang To Pincara Lopie ri Attapang sebagai
Bala dan Datu Soppeng bersepakat berikut : Ikatan yang tak kendor,
untuk bertemu di Attapang, Mampu. bergandengan tangan, berjalan
“Kuatnya ikatan persatuan antara seiring, kunjung-mengunjungi, saling
mengangkat sarung selutut untuk menegakkan Siri dan Pecce orang-
bersama-sama menghadapi Gowa, orang Bone yang selama ini telah
bersatu dalam kesusahan dan direndahkan oleh Kerajaan Gowa.
bersama dalam kebaikan (Juma „„Arung Palakka ingin menegakkan
Dharma Poetra, 2015: 62). Siri orang-orang Bone yang
Perjanjian antara Bone dan direndahkan oleh Gowa, dan
Soppeng selesai, Arung Palakka membalaskan dendam para leluhur
segera kembali ke Lumuru untuk Bone‟‟ (H.L Purnama, 2014 : 79).
menemui pasukannya menghadapi Kerjasamanya dengan VOC,
pasukan Gowa. Datu Soppeng yang merupakan faktor penentu
telah menyepakati kerjasama dengan kemenangan dalam mengalahkan
Bone ikut serta dengan pasukannya Gowa.
untuk membantu Bone. Pasukan Arung Palakka pergi ke
Arung Palakka bertemu di Lamuru Batavia untuk menjalin kerjasama
pada tanggal 26 September 1660 dan sampai di sana Arung Palakka
untuk menghadapi Kerajaan Gowa. disambut kedatangannya oleh
Akhirnya terjadilah peperangan Gubernur Jenderal VOC yaitu
antara pasukan Bone-Soppeng Maetsuyker. VOC ingin bekerja
melawan pasukan Gowa. To Bala sama dengan Arung Palakka jika ia
terbunuh dalam peperangan ini, dan pasukannya berhasil
mengakibatkan semangat pasukan memadamkan pemberontakan di
Bone mengendur setelah mengetahui Minangkabau, setelah pemerontakan
To Bala terbunuh, maka Arung Minangkabau selesai, maka VOC
Palakka menjadi pemimpin tertinggi bersedia bekerja sama dengannya.
pasukan Bone-Soppeng dalam Kompeni menginginkan
melawan Gowa. Arung Palakka menyelesaikan perang di
mengalami kekalahan dan akhirnya Minangkabau terlebih dahulu. Usai
terdesak oleh pasukan Gowa. Arung peperangan di Pariaman, baru
Palakka berlindung dan melarikan menyerang Gowa. Pada 16 Juli 1666,
diri ke Buton. pasukan Arung Palakka bersama
Kompeni berangkat ke Minangkabau
6.2 Menjalin Kerjasama (Juma Dharma Putra, 2015 : 90). Ia
dengan VOC berhasil dalam memadamkan
Di Buton Arung Palakka pemberontakan Minangkabau. VOC
diterima baik oleh Sultan Buton yang akhirnya bekerja sama dengan Arung
bernama Sultan La Awu, karena Palakka dalam memerangi Gowa.
Sultan Buton memiliki prinsip bahwa
jika ada seseorang yang meminta 6.3 Pemimpin Pasukan
tolong kepadanya, maka orang Kerajaan Bone dan
tersebut harus ditolong. Arung Soppeng dalam Perang
Palakka tinggal di Buton selama 3 Makassar
tahun dari tahun 1660-1663. Atas Tanggal 24 November 1666,
saran dari Sultan Buton, Arung ekspedisi ke Gowa di bawah
Palakka agar mencari perlindungan Pimpinan Laksamana Speelman.
dan bekerjasama dengan VOC yang Armada ini terdiri dari para awak
ada di Batavia. Tertholen, dan dua puluh kapal lain
Tujuan Arung Palakka yang membawa sekitar 1.870 orang,
bekerja sama dengan VOC untuk di antara mereka terdapat 818 pelaut
Belanda, 578 tentara VOC, 395 Palakka bersama pasukannya
pasukan pribumi. Pasukan utama menjadi harapan terbesar VOC.
pribumi berasal dari Ambon di Arung Palakka melakukan
bawah pimpinan Kapten Joncker dan penyerangan melawan pasukan
dari Bugis di bawah pimpinan Arung Gowa yang mempertahankan
Palakka ( Leonald Y. Andaya, 2013 : Benteng Somba Opu.
91). Demikianlah yang terjadi ketika Arung Palakka bersama
serangan yang dilancarkan VOC atas pasukannya berhasil memasuki
Kerajaan Gowa diakhir tahun 1666. Benteng Somba Opu. “Benteng
Aku berkedudukan sebagai panglima Somba Opu dipertahankan mati-
perang yang membawahi orang- matian. Dalam mengakhiri perang
orang Bugis Bone-Soppeng (Suriadi ini, peranan Arung Palakka sengat
Mappangara, 2016 : 8). menentukan. Penyerbuan benteng ini
Pasukan Speelman dan Arung dimulai pada tanggal 14 Juni 1669.
Palakka menyerang Benteng Baru pada 22 Juni 1669 berhasil
Galesong, Terjadilah peperangan dan dikuasai (A. Daliman, 2012 : 261).
Gowa dapat dikalahkan, sebagian
pasukan Gowa mudur. Benteng- B. PEMBAHASAN
benteng pertahanan Gowa berhasil 1. Peranan Arung Palakka
direbut oleh pasukan gabungan VOC dalam Perang Makassar
dan Arung Palakka. Hanya tersisa Tahun 1660-1669
Benteng Somba Opu sebagai pusat 1.1 Menjalin Kerjasama
kekuatan Gowa. Sultan Hasanuddin dengan Kerajaan Soppeng
menerima tawaran VOC untuk Arung Palakka menginginkan
berdamai, perdamaian ini antara To Bala kerjasama dengan Kerajaan
Speelman dan Sultan Hasanuddin Soppeng melawan Gowa. Arung
dikenal sebagai Perjanjian Bungaya. Palakka menganjurkan bekerjasama
Perundingan damai dimulai tanggal dengan Kerajaan Soppeng karena
13 November 1667 di sebuah desa Arung Palakka memiliki keturunan
kecil dekat Barombong bernama darah Soppeng dari ayahnya bernama
Bungaya (Leonald. Y Andaya, Arung Tana Tengnga putra mahkota
2013:121). Perjanjian ini, memuat 30 Datu Soppeng yang menikah dengan
pasal yang ditandatanganin oleh ibunya We Tenri Sui anak dari kakek
Speelman, Arung Palakka, dan Arung Palakka bernama La Tenri
Sultan Hasanuddin. Perjanjian ini Rua Raja Bone ke 11. Adanya
sangat merugikan Gowa, sehingga hubungan kekeluargaan antara Bone
Sultan Hasanuddin dan bangsawan dan Soppeng diharapkan Arung
Gowa lainnya bersepakat untuk Palakka dapat mempermudah untuk
meneruskan perang melawan Arung bekerjasama antara keduannya. To
Palakka. Bala atas anjuran dari Arung Palakka
Saat pecah perang, banyak menjalin kerjasama dengan Datu
pasukan VOC sakit dan meninggal Soppeng yang bernama La Tenribali.
dunia, Speelman sendiri harus Dalam perjanjian ini To Bala
beristirahat untuk memulihkan dan Arung Palakka menyampaikan
keadaannya. Keadaan VOC sangat maksud baiknya untuk kesediaan
memprihatinkan, hanya beberapa Datu Soppeng bekerjasama
pasukan saja yang sehat, sehingga membantu Bone dalam melawan
ketika perang ini berlangsung, Arung Gowa. Perjanjian antara Kerajaan
Bone dengan Kerajaan Soppeng Arung Palakka dan Speelman
dinamakan Pincara Lopie ri menyerang daerah Bantaeng yang
Attapang. La Tenribali bersepakat dipertahankan oleh pasukan Gowa.
untuk menjalin kerjasama dengan Bantaeng berhasil dikuasai oleh
Bone. Perjanjian antara Kerajaan pasukan Arung Palakka. Arung
Bone dan Soppeng terjalin karena Palakka bersama pasukannya
peranan dari Arung Palakka yang berangkat menuju Galesong. Benteng
memiliki darah kekeluargaan dengan Galesong adalah benteng terakhir
Soppeng. Kerajaan Bone dan pertahanan Gowa sebelum sampai di
Soppeng telah sepakat menjalin suatu Benteng Somba Opu. Sampai di sana
perjanjian yang bernama Pincara Arung Palakka berhasil menguasai
Lopie ri Attapang, berisikan Benteng Galesong Pasukan Gowa
mengenai Kerajaan Bone dan menjadi terdesak, Arung Palakka dan
Soppeng saling bersama-sama dalam Speelman mengajukan perdamaian
menghadapi Kerajaan Gowa. melalui perjanjian yang dikenal
dengan Perjanjian Bungaya.
1.2 Menjalin Kerjasama Perjanjian Bungaya berisi 30 pasal,
dengan VOC isi perjanjian Bungaya yang sangat
Arung Palakka bekerjasama memberatkan bagi Gowa membuat
dengan VOC untuk membebaskan Sultan Hasanuddin bangkit kembali
Kerajaan Bone-Soppeng dari jajahan melawan VOC dan Arung Palakka.
Gowa. Sesampainya Arung Palakka Pada 12 April 1668, perang
beserta pasukannya di Batavia, pecah kembali Arung Palakka dan
Arung Palakka beserta pasukannya VOC menghadapi Gowa, pasukan
ditempatkan oleh VOC di daerah Gowa kalah dan mundur di Benteng
sekitar Sungai Angke. Keinginan Somba Opu. Pasukan VOC yang di
Arung Palakka untuk bekerjasama pimpin oleh Speelman dilanda
dengan VOC dalam bersama-sama berbagai macam penyakit tidak
menghadapi Gowa, kerja sama ini memungkinkan untuk melakukan
menyangkut dalam bidang militer. penyerangan. Arung Palakka dan
Bersamaan VOC ingin memonopoli Pasukan Bone-Soppeng berperan
perdagangan rempah-rempah yang besar dalam merebut Benteng Somba
ada di Pelabuhan Somba Opu. Opu. Arung Palakka dan Pasukannya
MakaVOC bersedia menjalin kerja berhasil merebut Benteng Somba
sama dengan Arung Palakka untuk Opu pada 24 Juni 1669, menandakan
bersama-sama mengalahkan Gowa. peperangan berakhir.

1.3 Memimpin pasukan KESIMPULAN


Kerajaan Bone dan Berdasarkan hasil dan
Soppeng dalam Perang pembahasan, maka kesimpulan
Makassar penelitian ini mengenai Peranan
Pada tanggal 24 November Arung Palakka dalam Perang
1666, Arung Palakka sebagai Makassar Tahun 1660-1669 yaitu :
panglima perang yang membawahi Menjalin kerjasama dengan Kerajaan
pasukan Bone-Soppeng dan pasukan Soppeng, VOC, dan Memimpin
Ambon di bawah pimpinan Kapten Pasukan Bone-Soppeng melawan
Joncker berlayar ke Gowa dibawah Gowa dalam Perang Makassar Tahun
pimpinan tertinggi VOC Speelman. 1660-1669.
DAFTAR PUSTAKA Poesponegoro, Djoened Marwati dan
Andaya, Leonald Y. Warisan Arung Nugroho Notosusanto. 2008.
Palakka : Sejarah Sulawesi Sejarah Nasional Indonesia III.
Selatan Abad ke-17. Makassar : Jakarta : Balai Pustaka.
Ininnawa.
Poesponegoro, Djoened Marwati dan
Arikunto, Suharsimi. 1990. Dasar- Nugroho Notosusanto. 2008.
dasar evaluasi pendidikan, Sejarah Nasional Indonesia IV.
Jakarta : Bumi Aksara. Jakarta : Balai Pustaka.

Cohen, Bruce. J. 1992. Metode Poetra, Juma Dharma. 2015. Biografi


Penelitian Deskriptif. Jakarta : Arung Palakka : Jejak
Gramedia. Perjuangan dan
Kepahlawanan Tanah Bugis.
Daliman, A. 2012. Islamisasi dan Makassar : Arus Timur.
Perkembangan Kerajaan-
kerajaan Islam di Indonesia.
Purnama, H. L. 2014. Kerajaan Bone
Yogyakarta : Ombak.
Penuh Pergolakan Heroik.
Makassar : Arus Timur.
Gottschalk, Louis. 1986. Mengerti
Sejarah. Diterjemahkan oleh
Nugroho Notosusanto. Jakarta : Purnama. H. L 2014. Kerajaan Gowa
Universitas Indonesia Press. Masa Demi Masa Penuh
Gejolak. Makassar : Arus
Kartono, Kartini. 2009. Pemimpin Timur.
dan Kepemimpinan. Jakarta :
Rajawali Pers. Ricklefs. M. C. 1992. Sejarah
Indonesia Modern. Yogyakarta
M. D. Sagimun. 1992. Pahlawan : Gadjah Mada University
Nasional Sultan Hasanudin Press.
Ayam Jantan dari Ufuk Timur.
Jakarta : Balai Pustaka. Soekanto, Soerjono. 2009. Sosiologi
Suatu Pengantar Edisi Baru,
Mappangara, Suriadi. 2016. Filosofi Jakarta : Rajawali Pers.
Arung Palakka. Yogyakarta :
Ombak. Subagyo, Joko P. 2006. Metode
Penelitian : Dalam Teori dan
Matullada. 1985. LATOA : Satu Praktek. Jakarta : Rineka
Lukisan Analitis terhadap Cipta.
Antropologi Politik Orang
Bugis. Yogyakarta: Gadjah
Suryohadiprojo, Sayidiman. 2008.
Mada University Press.
Pengantar Ilmu Perang.
Notosusanto, Nugroho. 1984, Jakarta : Pustaka Intermasa.
Masalah Penelitian Sejarah
Kontemporer (Suatu Syakir, Mahid. dkk. 2012. Sejarah
Pengalaman). Jakarta : Kerajaan Bungku. Yogyakarta
Yayasan Penerbit UI. : Ombak.

Anda mungkin juga menyukai