Buku Panduan Pendidikan Bela Negara Dalam Gerakan Pramuka
Buku Panduan Pendidikan Bela Negara Dalam Gerakan Pramuka
BAB I
PENDAHULUAN
1. Umum
a. Dalam Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) Tahun1993 bahwa
Pendidikan Nasional harus menumbuhkan jiwa patriotik dan mempertebal
rasa cinta tanah air, meningkatkan semangat kebangsaan dan
kesetiakawanan sosial serta kesadaran pada sejarah bangsa dan sikap
menghargai jasa pahlawan, serta berorientasi masa depan.
b. Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila bertujuan untuk meningkatkan
ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan dan keterampilan,
mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian dan mempertebal
semangat kebangsaan serta cinta tanah air, agar dapat menumbuhkan
manusia-manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri
serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa dan
Negara.
c. Anggota Gerakan Pramuka sebagai bagian generasi muda merupakan
penerus cita-cita perjuangan bangsa dan merupakan salah satu sumber
insani bagi pembangunan nasional baik pembangunan kesejahteraan
maupun pembangunan pertahanan keamanan. Oleh karena itu perlu
ditingkatkan upaya pembinaan dan pengembangan pendidikan
kepramukaan secara terus menerus dalam rangka sistem pendidikan
nasional yang sekaligus mencakup Pendidikan Pendahuluan Bela Negara.
d. Gerakan Pramuka merupakan suatu lembaga pendidikan luar sekolah
menunjang pendidikan di lingkungan keluarga dan di lingkungan sekolah
yang mempunyai tujuan sejalan dengan tujuan yang ingin dicapai oleh
Pendidikan Pendahuluan Bela Negara.
3. Tata Urut
Tata urut pembahasan dalam buku pedoman ini meliputi:
a. Pendahuluan
b. Pokok-pokok PPBN dalam Gerakan Pramuka
c. Penyelenggaraan PPBN dalam Gerakan Pramuka
d. Tolok ukur keberhasilan, tanda-tanda keberhasilan, pembiayaan,
pengendalian dan evaluasi PPBN
e. Penutup
4. Pengertian
a. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui
kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan bagi peranannya di masa
yang akan datang
b. Gerakan Pramuka adalah gerakan pendidikan kepramukaan Nasional
Indonesia, merupakan satu-satunya badan yang melaksanakan pendidikan
kepramukaan bagi anak dan pemuda Indonesia dalam rangka membantu
pemerintah dan masyarakat Indonesia untuk membentuk kader
pembangunan yang siap melaksanakan pembangunan masyarakat, bangsa
dan negara.
c. Pendidikan Pendahuluan Bela Negara adalah pendidikan dasar bela negara
guna menumbuhkan kecintaan pada tanah air, kesadaran berbangsa dan
bernegara Indonesia, keyakinan akan kesaktian Pancasila sebagai Ideologi
Negara, kerelaan berkorban untuk Negara serta memberikan kemampuan
awal bela negara.
d. Bela Negara adalah tekad, sikap, dan tindakan warga negara yang teratur,
menyeluruh, terpadu dan berlanjut yang dilandasi oleh kecintaan pada tanah
air, kesadaran berbangsa dan bernegara Indonesia, serta berkeyakinan
akan kesaktian Pancasila sebagai Ideologi Negara dan kerelaan berkorban
guna meniadakan setiap ancaman, baik dari luar negeri maupun dari dalam
negeri, yang membahayakan kemerdekaan dan kedaulatan negara,
kesatuan dan persatuan bangsa, keutuhan wilayah dan yurisdiksi nasional
serta nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945.
5. Dasar
a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
b. Ketetapan MPR No. II/MPR/1993, tentang Garis-garis Besar Haluan Negara
c. Undang-undang Nomor 20 Tahun 1982 yang telah disempurnakan melalui
Undang-undang Nomor 1 Tahun 1988, tentang Ketentuan-ketentuan Pokok
Pertahanan Keamanan Negara Republik Indonesia.
d. Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989, tentang Sistem Pendidikan Nasional.
e. Keputusan Presiden RI Nomor 238 Tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka
junto Keputusan Presiden Nomor 57 Tahun 1989 tentang Anggaran Dasar
Gerakan Pramuka.
f. Kesepakatan Bersama antara Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka
dan Menhankam RI Nomor 153 Tahun 1986 dan Kep/12/IX/1986 tanggal 15
September 1986, tentang upaya peningkatan PPBN di lingkungan Gerakan
Pramuka.
g. Pedoman Bersama antara Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dan
Dirjen Persmanvet Dephankam Nomor 045 Tahun 1988 dan 006/III/1988,
tentang Pokok-pokok Pelaksanaan Kesepakatan antara Ketua Kwarnas
Gerakan Pramuka dan Menhankam.
h. Keputusan Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 103 Tahun
1983, tentang Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.
i. Surat Edaran Menteri Pertahanan Keamanan RI Nomor SE/007/M/III/1988
tanggal 1 Maret 1988, tentang Pokok-pokok Upaya Penyelenggaraan
Pendidikan Pendahuluan Bela Negara.
j. Surat Keputusan Dirjen Persmanvet Dephankam Nomor Skep/08/IV/1990
tanggal 2 April 1990, tentang Pengesahan Buku Petunjuk Penyelenggaraan
Pendidikan Pendahuluan Bela Negara.
BAB II
POKOK-POKOK
PENDIDIKAN PENDAHULUAN BELA NEGARA
DALAM GERAKAN PRAMUKA
6. Kedudukan PPBN
a. Dalam UU RI Nomor 20 Tahun 1989 dan Ketetapan MPR Nomor
II/MPR/1988, tentang Garis-garis Besar Haluan Negara ditetapkan bahwa
hak dan kewajiban warganegara yang diwujudkan dengan keikutsertaan
dalam upaya bela negara diselenggarakan antara lain melalui Pendidikan
Pendahuluan Bela Negara sebagai bagian tidak terpisahkan dalam Sistem
Pendidikan Nasional yang pelaksanaannya melalui jalur pendidikan sekolah
dan pendidikan luar sekolah.
b. Dengan demikian maka PPBN dalam Gerakan Pramuka adalah salah satu
pelaksanaan PPBN di lingkungan pendidikan luar sekolah.
7. Hakikat PPBN
Hakikat PPBN adalah upaya bangsa agar sedini mungkin setiap warga negara
memiliki nasionalisme dan patriotisme yang tangguh guna menjamin tetap
tegaknya negara kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan
UUD 1945 serta terpeliharanya kelangsungan dan kesinambungan Pembangunan
Nasional mencapai Tujuan Nasional.
8. Tujuan PPBN
a. Tujuan Umum PPBN adalah mewujudkan warga negara Indonesia yang
memiliki tekad, sikap, dan tindakan yang teratur,menyeluruh, terpadu dan
berlanjut guna meniadakan setiap ancaman baik dariluar maupun dari
dalam negeri yang membahayakan Kemerdekaan dan Kedaulatan
Negara,kesatuan dan Persatuan Bangsa,keutuhan wilayah dan yurisdiksi
nasional serta nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945.
b. Tujuan Khusus PPBN dalam Gerakan Pramuka adalah agar para Pelatih
dan Pembina Pramuka dapat meningkatkan upaya pembinaan secara lebih
efektif dan efisien dengan sasaran yang lebih kongkrit demi terciptanya
generasi muda yang sehat, cerdas dan berkarakter.
9. Sasaran
Sasaran Pendidikan Pendahuluan Bela Negara dalam Gerakan Pramuka adalah
terwujudnya warga Pramuka yang mengerti,menghayati dan yakin untuk
menunaikan kewajibannya dalam upaya bela negara, dengan ciri-ciri:
a. Cinta Tanah Air
Yaitu mengenal dan mencintai wilayah Nasionalnya sehingga selalu
waspada dan siap membela Tanah Air Indonesia terhadap segala bentuk
ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan yang dapat membahayakan
kelangsungan hidup bangsa dan negara oleh siapapun dan dari manapun
dengan menanamkan dan menumbuhkan kecintaan kepada tanah air
sehingga diharapkan setiap warga Pramuka akan mengenal dan
memahami:
a) Wilayah Nusantara dengan baik
b) Memelihara, melestarikan, dan mencintai lingkungannya
c) Senantiasa menjaga nama baik dan mengharumkan negara Indonesia di
mata dunia.
b. Sadar berbangsa dan bernegara Indonesia
Sadar berbangsa dan bernegara Indonesia dalam bentuk tingkah laku, sikap
dan kehidupan secara pribadi dalamkehidupan sesuai dengan keribadian
bangsa selalu mengkaitkan dirinya dengan pencapaian cita-cita dan tujuan
hidup bangsa Indonesia, membina kesadaran, kesatuan dan persatuan,
mencintai budaya bangsa dan selalu mengutamakankepentingan bangsa di
atas kepentingan pribadi atau golongan.
c. Yakin akan kesaktian Pancasila sebagai Ideologi Negara
Yakin akan kesaktian Pancasila sebagai satu-satunya falsafah dan Ideologi
bangsa dan negara, yang telah terbukti kesaktiannya dalam
penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara, guna tercapainya
tujuan nasional.
Terwujudnya rasa yakin akan kesaktian Pancasila sebagai Ideologi negara
dapat dicapai dengan menumbuhkan:
1) Kesadaran bahwa tanpa Pancasila keberadaan negara kesatuan
Republik Indonesia yang diproklamasikan tanggal 17 Agustus 1945
dengan sendirinya akan terancam.
2) Kesadaran bahwa dengan mengamalkan Pancasila dalamkehidupan
sehari-hari negara dan bangsa Indonesia akan tetap terpelihara
keutuhannya dan terjaga keamanannya.
3) Kesadaran bahwa setiap pertentangan dalamkehidupan berbangsa dan
bernegara dapat diselesaikan dengan musyawarah/mufakat sesuai
demokrasi Pancasila.
4) Kesadaran bahwa Pancasila sebagai Ideologi negara dapat meniadakan
setiap ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan baik dari dalam
maupun dariluar negeri.
d. Rela berkorban untuk Bangsa dan Negara
Rela berkorban untuk bangsa yaitu rela mengorbankan waktu, tenaga,
pikiran dan harta benda untuk kepentingan umum sehingga pada saatnya
siap mengorbankan jiwa dan raga bagi kepentingan bangsa.
Rela berkorban untuk negara adalah rela berbakti tanpapamrih yang
diberikan oleh seorang warga negara terhadap tanah airnya dengan penuh
kesadaran, keikhlasan, dan tanggung jawab utnuk mempertahankan
kelangsungan hidup Bangsa dan Negara Republik Indonesia.
e. Memiliki kemampuan awal untuk Bela Negara
Secara psikis (mental) memiliki sifat-sifat disiplin, ulet,kerja keras, percaya
akan kemampuan sendiri, jujur, dan bertanggung jawab untuk mencapai
tujuan nasional.
Secara fisik (jasmaniah) memiliki kondisi kesehatan dan keterampilan yang
dapat mendukung kemampuan awal bela negara yang bersifat psikis.
BAB III
PENYELENGGARAAN
PENDIDKAN PENDAHULUAN BELA NEGARA
DALAM GERAKAN PRAMUKA
10. Subyek
Subyek pembinaan PPBN dalam Gerakan Pramuka adalah Pembinaan Pramuka
11. Obyek
Obyek pembinaan PPBN dalam Gerakan Pramuka adalah seluruh anggota
Gerakan Pramuka
BAB IV
TOLOK UKUR KEBERHASILAN, TANDA-TANDA KEBERHASILAN,
PEMBIAYAAN, PENGENDALIAN, PENGAWASAN DAN EVALUASI PPBN
DALAM GERAKAN PRAMUKA
Direktur Jenderal
Personil, Tenaga Manusia dan Veteran
Rusmadi Sidik