Anda di halaman 1dari 10

TEORI DEPEDENSI KLASIK

Diperuntukan memenuhi syarat Ujian Tengah Semester

Dosen; Drs. Lelita Yunia, M.Si

Ryan Bhagaskara Pratomo 2016210004

INSTITUT ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK JAKARTA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

ILMU POLITIK
Sejarah Lahirnya

Teori modernisasi klasik maupun kontemporer, melihat permasalahan pembangunan lebih


banyak dari sudut kepentingan Amerika serikat dan negara maju lainnya. sedangkan teori
dependensi memiliki posisi yang sebaliknya, Teori ini lebih menitikberatkan pada persoalan
keterbelakangan dan pembangunan negara dunia ketiga, dalam hal ini dapat dikatakan bahwa teori
dependensi mewakili suara negara-negara pinggiran, untuk menantang ekonomi politik budaya
dan intelektual dari negara.

Pendekatan depedensi pertama kali muncul di Amerika Latin, pada awal kelahirannya
Teori ini lebih merupakan jawaban atas kegagalan program yang dijalankan oleh komisi ekonomi
perserikatan bangsa-bangsa untuk Amerika latin. pada awal tahun 60an pada tahun 50-an banyak
pemerintahan di Amerika Latin yang dikenal cukup populer mencoba untuk menerapkan strategi
pembangunan yang menitikberatkan proses industrialisasi melalui program industrialisasi
substitusi impor, daripadanya diharapkan akan memberikan keberhasilan yang berkelanjutan
untuk pertumbuhan ekonomi sekaligus pemerataan hasil pembangunan, peningkatan kesejahteraan
rakyat dan pada akhirnya akan memberikan suasana yang mendorong pembangunan politik yang
lebih demokratis yang terjadi adalah sebaliknya ekspansi ekonomi yang amat singkat dan segera
berubah menjadi stagnasi ekonomi pada masa awal 1960 an berbagai masalah ekonomi yang
mendasar seperti pengangguran, inflasi, Devaluasi, penurunan nilai tukar perdagangan tampak ke
permukaan dalam waktu yang tidak terlalu lama banyak pemerintahan negara-negara di Amerika
Latin yg diharuskan untuk berhadapan dengan gerakan melawan rakyat yang segera terjadi adalah
tumbangnya pemerintahan yang populis ini dan lebih tragis lagi diganti dengan pemerintahan
otoriter dengan dukungan militer.

Disamping itu lahirnya teori dependensi juga dipengaruhi dan merupakan jawaban dari
krisis teori marxis Ortodoks di Amerika latin, menurut pandangan marxis Ortodoks Amerika Latin
harus melalui tahapan revolusi industri sebelum melampaui revolusi sosialis proletar Namun
demikian revolusi Republik Rakyat Cina tahun 1949 dan revolusi kuba pada akhir tahun 1950 an
mengajarkan kepada kaum cendekiawan bahwa negara dunia ketiga tidak harus selalu mengikuti
tahapan tahapan perkembangan tersebut tertarik pada model pembangunan Republik Rakyat Cina
dan kuba banyak intelektual radikal di Amerika Latin berpendapat bahwa negara-negara Amerika
Latin dapat saja berlangsung menuju dan berada pada tahapan revolusi sosialis

Secara ringkas Teori ini yang lahir dari suasana sejarah pada tahun 1960 an muncul sebagai
paradigma baru untuk memberikan jawaban atas kegagalan program KEPBBAL, krisis teori
marxis Ortodoks dan menurunnya kepercayaan terhadap teori modernisasi di Amerika Serikat
karena mungkin akan bermanfaat jika pada uraian berikut ini disajikan secara garis besar
kebijaksanaan KEPBBAL dan teori marxis orthodoks
Warisan Pemikiran

KEPBBAL

Proses perumusan kerangka teori dan perspektif dependensi yang pada mulanya
merupakan paradigma pembangunan yang khas Amerika Latin berkaitan erat dengan KEPBBAL.
Dengan apa yang dikenal sebagai Manifesto KEPBBAL, prebisch ketua KEPBBAL memberikan
kritik tentang pasangan konsep pembagian kerja internasional skema IDL, Amerika Latin akan
lebih banyak memperoleh keuntungan, jika suatu pihak lebih memfokuskan pada upaya
memproduksi bahan pangan dan mentah yang diperlukan oleh negara-negara industri di lain pihak
negara-negara industri tersebut menyediakan keperluan barang-barang industri yang dibutuhkan
Amerika Latin Tentu juga kebutuhan barang industri negara pinggiran lainnya, menurut prebisch
skema ini merupakan Sebab utama munculnya masalah-masalah pembangunan di Amerika Latin
ketergantungan pada ekspor pangan dan bahan mentah akan mengakibatkan mau tidak mau
merosotnya nilai tukar perdagangan Amerika Latin dan pada akhirnya akan berpengaruh pada
proses pembentukan akumulasi modal di dalam negeri

Yang perlu ditanyakan kemudian adalah bagaimana prebisch merumuskan Strategi


Pembangunan Amerika Latin pada garis besarnya prebisch mengajukan gagasan dasar bahwa
pembagian kerja internasional yang hanya menguntungkan negara industri harus dihentikan dan
Amerika Latin harus melakukan pembangunan industri untuk menjamin kebutuhan dalam negeri
di samping tetap memperhatikan dan menjaga paling tidak untuk sementara kemampuan ekspor
bahan pangan dan bahan mentahnya.

Kegagalan program KEPBBAL yang moderat ini mendorong teori dependensi untuk
merumuskan pemikiran dan program-program yang lebih radikal yang hendak dijelaskan
Bagaimana berikut ini setelah terlebih dahulu disampaikan secara singkat tentang teori Neo
marxisme Ortodoks yang juga memiliki andil dalam perumusan Tesis Tesis teori dependensi.

Neo marxisme

Teori dependensi juga memiliki warisan pemikiran Neo marxisme keberhasilan Revolusi
Cina dan kuba ketika itu telah membantu tersebarnya perpaduan baru pemikiran pemikiran
marxisme di universitas universitas di Amerika Latin yang kemudian menyebabkan lahirnya
generasi baru yang dengan lantang menyebut dirinya sendiri sebagai Neo marxis menurut Foster
Carter, Neo marxisme berbeda dengan marxisme Ortodoks, pertama jika marxisme Ortodoks
melihat imperialisme dari sudut pandang negara-negara utama (core) sebagai tahapan lebih lanjut
dari perkembangan kapitalisme di Eropa Barat yakni kapitalisme monopolistik. Neo marxisme
melihat imperialisme dari sudut pandang negara Pinggiran dengan lebih memberikan perhatian
pada akibat imperialisme pada negara dunia ketiga.

Kedua, marxisme Ortodoks cenderung berpendapat tentang tetap dan perlu berlakunya
pelaksanaan dua tahap revolusi sedangkan neo-marxisme percaya bahwa negara dunia ketiga telah
matang untuk melakukan revolusi sosialis
Terakhir, jika revolusi sosialis terjadi marxisme Ortodoks lebih suka pada pilihan percaya
bahwa revolusi itu dilakukan oleh kaum proletar industri perkotaan di pihak lain yang lebih tertarik
pada arah Revolusi Cina dan kuba yang berpendapat bahwa pada kekuatan revolusioner potensial
dan para petani di pedesaan dan perang gerilya tentara rakyat

Pembangunan dan keterbelakangan

Sebelum mengurai konsep keterbelakangan dan model eksploitasi satelit Metropolis nya
Frank penjelasan dengan terlebih dahulu dengan memberikan kritik pada teori modernisasi
menurut Frank sebagian besar kategori teoretis dan implikasi kebijaksanaan pembangunan
ditemukan di dalam teori modernisasi merupakan hasil sulingan dan saringan pengalaman
kesejarahan Negara kapitalis maju di Eropa Barat dan Amerika Utara dengan demikian menurut
kategori teoretis yang dirumuskan akan sangat berorientasi pada barat dan karenanya tidak akan
mampu menjadi petunjuk untuk memahami masalah-masalah yang sedang dihadapinya di negara
dunia ketiga

Pertama, teori modernisasi memiliki kekurangan karena ia hanya memberikan penjelasan


faktor dalam atau internal sebagai penyebab pokok keterbelakangan dunia ketiga

Menurut Frank negara dunia ketiga tidak akan dapat dan tidak perlu mengikuti arah
pembangunan negara-negara barat karena mereka memiliki pengalaman kesejarahan yang berbeda
dengan negara barat tidak merasakan sebelumnya dalam kalimat yang lebih jelas negara-negara
barat tidak pernah mengalami kolonialisme sedangkan negara dunia ketiga sebelumnya merupakan
koloni negara-negara barat tersebut adalah pernyataan yang aneh memang jika teori modernisasi
yang membahas pengaruh kolonialisme pada dunia ketiga secara detail sementara di sisi lain
negara dunia ketiga tersebut merupakan bekas jajahan negara barat untuk waktu yang lama

Sebagai reaksi atas Penjelasan faktor dalam dari teori modernisasi Frank menjelaskan
faktor luar atau external untuk memahami persoalan pembangunan dunia ketiga bagi Frank bukan
feodalisme atau tradisionalisme yang menjadikan negara dunia ketiga terbelakang dalam
kenyataannya malam merupakan suatu kesalahan mendasar untuk menyatakan bahwa negara
dunia ketiga merupakan negara primitif feodal atau tradisional karena tidak sedikit negara dunia
ketiga misalnya seperti Cina dan India merupakan negara maju sebelum mereka bertemu dan
berhubungan dengan kolonialisme sebelum abad ke 18

Yang senyata, menurut Frank karena Kolonialisme dan dominasi asing terjadilah
pembalikan sejarah dan perkembangan negara maju dunia ke-3 dan memaksanya untuk mengikuti
arah perkembangan keterbelakangan ekonomi untuk memberikan gambaran yang unik dan
menyeluruh dari proses keterbelakangan negara dunia ketiga ini Frank merumuskannya dalam
konsep mewujudkan keterbelakangan atau development of under development ini untuk menunjuk
bahwa keterbelakangan bukan merupakan suatu yang alami melainkan suatu barang ciptaan dari
sejarah dominasi kolonial yang panjang dialami negara dunia ketiga

Selain itu Frank juga merumuskan apa yang dikenal dengan model satelit Metropolis untuk
menjelaskan Bagaimana mekanisme ketergantungan dan keterbelakangan negara dunia ketiga
mewujud. Hubungan satelit Metropolis ini lahir pertama kali di masa kolonial ketika penjajahan
membangun kota-kota di negara dunia ketiga dengan maksud untuk memfasilitasi proses
pengambilan surplus ekonomi untuk negara Barat menurut Frank kota-kota di negara dunia ketiga
ini menjadi satelit dari Metropolis di barat

Bagi Frank proses pengambilan surplus ekonomi secara nasional dan global serta terarah
inilah yang menyebabkan keterbelakangan di negara dunia ketiga di satu pihak dan pembangunan
negara barat di lain pihak dengan kata lain proses sejarah yang mewujudkan terjadinya
pembangunan di Metropolis negara barat secara simultan juga mewujudkan terjadinya
keterbelakangan di kota-kota satelit di negara dunia ketiga

Mendasarkan diri pada garis besar modal satelit Metropolis ini sering telah merumuskan
beberapa hipotesis yang menarik untuk menguji pembangunan dunia ketiga

Pertama, berlawanan dengan perkembangan yang terjadi pada Metropolis dunia yang tidak
memiliki kota satelit sama sekali pembangunan yang terjadi di Metropolis nasional dan kota-kota
yang lebih kecil bawahnya akan dibatasi oleh status keSatelitannya

Kedua, negara satelit akan mengalami pembangunan ekonomi yang pesat apabila dan
ketika mereka memiliki hubungan dan keterkaitan yang rendah intensitasnya dengan Metropolis
di barat.

Ketiga, Metropolis bangkit dan persisnya membangun kembali hubungan perdagangan dan
investasi nya yang kemudian mengakibatkan adanya proses inkorporasi kembali negara dunia
ketiga ke dalam dalam sistem hubungan kapitalis internasional.

Tempat daerah-daerah yang paling terbelakang dan paling model sekarang ini adalah
daerah memiliki derajat hubungan keterkaitan sangat dekat dengan Metropolis di masa lampau

Dos Santos : Struktur Ketergantungan

Teori imperialisme memberikan perhatian utama pada ekspansi dan dominasi kekuatan
imperialis, pendekatan dependensi memiliki keprihatinan yang sama tetapi dengan sudut pandang
berbeda teori dependensi lebih memfokuskan diri pada persoalan pembangunan di dunia ke-3
dalam usaha memberikan batasan pengertian klasik tentang ketergantungan Dosantos
merumuskan bahwa hubungan dua negara atau lebih mengandung bentuk ketergantungan Jika
beberapa negara atau yang dominan dapat berkembang dan memiliki otonomi dalam
pembangunannya Sementara negara lainnya atau yang tergantung dapat melakukan hal yang
serupa hanya sekedar merupakan refleksi perkembangan negara dominan

Lebih lanjut Dosantos menyatakan bahwa hubungan antara negara dominan dengan negara
tergantung merupakan hubungan yang tidak sederajat karena Pembangunan di negara dominan
terjadi atas biaya yang dibebankan pada negara tergantung negara tergantung melalui kegiatan
pasar yang monopolistik dalam hubungan perdagangan internasional hubungan hutang piutang dan
ekspor modal dalam hubungan perdagangan modal surplus ekonomi dihasilkan di negara
tergantung mengalir dan berpindah ke negara dominan bagi negara tergantung pemindahan surplus
ekonomi ini menyebabkan tidak dapat nya berkembangnya pasar dalam negeri menghambat
kemampuan teknik dan memperlemah keadaan budaya

Dua bentuk ketergantungan pertama adalah ketergantungan kolonial dan ketergantungan


industri keuangan pada bentuk ketergantungan kolonial kemampuan modal negara dominan yang
bekerjasama dengan negara penjajah melakukan tindakan monopoli pemilikan tanah
pertambangan Tenaga Kerja dan ekspor emas perak barang hasil bumi dari negara yang dijajah
Namun demikian sejak kurang lebih abad ke-19 ketergantungan industri keuangan muncul
ekonomi negara tergantung lebih terpusat pada ekspor bahan mentah produk pertanian dan
keperluan konsumsi dan pasar negara-negara Eropa tidak seperti pada masa sebelumnya struktur
produksi di masa ketergantungan industri keuangan ini Tandai secara jelas oleh perkembangan
cepat ekspor berdampingan dengan kegiatan ekspor ini juga ada kegiatan ekonomi tambahan yang
bergantung pada kegiatan ekspor untuk penjualan produk jadinya juga ada sektor substensi yang
menyediakan tenaga kerja untuk sektor ekspor pada masa pasang naik menyerap kelebihan tenaga
kerja di saat kegiatan ekspor lesu

Namun demikian sumbangan utama Dosantos lebih nampak terlihat dalam perumusan nya
pada bentuk ketiga ketergantungannya yang ia sebut sebagai ketergantungan teknologi industri
bentuk ini lahir setelah perang dunia kedua ketika pembangunan industri mulai terjadi pada
berbagai negara terbelakang

Dalam konteks ini Dosantos melihat batasan struktural upaya pembangunan industri di
negara ketiga pertama pembangunan industri yang tergantung dalam kemampuan sektor ekspor
hanya dengan ekspor negara 3 dapat memperoleh devisa yang hendak digunakan sebagai dana
untuk membeli barang-barang modal misalnya yang merupakan salah satu organ terpenting
pembangunan industri Oleh karena itu negara dunia ke-3 akan berusaha keras untuk tetap
menguasai sektor ekspor tradisional yang lebih demikian negara dunia ketiga dipaksa
mempertahankan hubungan struktur memproduksi telah ada ini merupakan pilihan yang tidak
dapat dihindari karena jaringan pemasaran untuk sektor ekspor modern biasanya telah berada di
kendali modal asing

Kedua, akibat lebih jauh dari ketergantungan pada perolehan devisa pembangunan industri
di negara dunia ke-3 akan sangat dipengaruhi oleh fluktuasi neraca pembayaran internasional yang
cenderung untuk defisit, defisit ini terjadi karena monopoli ketat pasar internasional yang
cenderung mengakibatkan rendahnya harga pasar produk produk bahan mentah dan tingginya
produk-produk industri juga ada kecenderungan untuk mengganti produk primer dengan bahan
mentah sintetis dalam situasi seperti itu dunia ketiga tidak bisa mengelak untuk tidak mengalami
defisit perdagangan karena ketergantungan ekspor bahan mentah

Defisit negara dunia ketiga dapat juga terjadi karena negara maju membawa keuntungan
besar yang diperoleh dari negara dunia ketiga misalnya dari biaya transportasi membayar royalti
biaya bantuan teknis ke negara asalnya dalam hal ini Dosantos menyatakan bahwa jumlah modal
yang keluar dari negara dunia ketiga jauh lebih banyak dibanding jumlah yang masuk sebagai
contoh Ia menyebut bahwa selama periode 1946 hingga 1967 untuk setiap dolar yang masuk 2
dolar 73 Sen yang keluar proses ini menyebabkan defisit pos rekening modal atau Capital account
yang pada giliran berikutnya akan membatasi kemampuan negara dunia ketiga untuk mengimpor
barang modal yang masuk kain untuk keperluan pembangunan industri

Terakhir, defisit dapat juga timbul sebagai akibat lanjutan dari dua sebab yang telah disebut
terlebih dahulu yakini kebutuhan pembiayaan modal asing berupa bantuan dan modal untuk
menutupi defisit dan membiayai lebih lanjut program-program industrialisasinya dalam hal ini
Dosantos memberikan penilaian sini ia menyatakan bahwa tujuan kebijaksanaan pembiayaan
modal asing sebagian besar lebih pada pembiayaan investasi Amerika Utara subsidi barang impor
yang Harus bersaing dengan produk dalam negeri serta memperkenalkan teknologi dan investasi
pada sektor ekonomi tanya belum merupakan prioritas utama negara terbelakang tersebut

Amin : Teori peralihan kapitalisme pinggiran

Teori peralihan kapitalisme pinggiran Amien mengandung berbagai pernyataan pokok


sebagai berikut pertama peralihan kapitalisme pinggiran berbeda secara mendasar dengan
peralihan kapitalisme pusat perubahan gencar dan radikal dari luar yang dibawa oleh kapitalisme
Pusat terhadap formasi prakapitalis telah mengakibatkan berbagai dampak kemunduran misalnya
industri kerajinan rakyat dan industri kecil hancur sementara tidak diganti oleh tumbuhnya industri
baru Amin menyatakan bahwa berbagai krisis agraria pada negara dunia ketiga lebih banyak
disebabkan oleh proses kemunduran yang demikian

Kedua, kapitalisme pinggiran di dicirikan oleh tanda-tanda ekstraversi yakini distorsi atas
kegiatan kegiatan usaha yang mengarah pada upaya export ekstraversi bukan sebagai akibat
ketidakmampuan pasar dalam negeri Tetapi lebih disebabkan oleh superioritas produk dari negara-
negara sentral dalam hampir segala bidang yang memaksa pinggiran untuk menurunkan dirinya
sendiri untuk sekedar berperan sebagai pelengkap dalam penyediaan bahan mentah bagi keperluan
proses produksi

Ketiga, bentuk distorsi lainnya adalah yang dikenal dengan istilah tropis pada sektor tersier
negara pinggiran pada negara-negara sentral hipertropi pada sektor tersier merupakan refleksi
kesulitan untuk menghasilkan surplus ekonomi pada tata ekonomi kapitalis yang sudah
monopolistik akibatnya diperlukan lebih banyak sumber daya yang harus digunakan untuk
keperluan teknis penjualan produksi jadi dari akuntansi program pemasaran sampai tata cara
penarikan piutang

Keempat, teori efek pengganda investasi tidak dapat diterapkan secara mekanis pada
negara pinggiran pada negara Sentral yang telah menganut Tata ekonomi kapitalis monopolistik
teori efek penggandaan keynesian dapat bekerja hampir secara sempurna

Kelima, Amin Mengingatkan untuk tidak mencampur adukan ciri-ciri struktual negara
terbelakang dengan negara-negara maju pada waktu negara maju tersebut berada dalam tahapan
pemulaan perkembangan dahulu

Keenam, keseluruhan profil kontradiksi struktural yang telah disebut terdahulunya


menyebabkan adanya ganjalan yang tak terhindarkan yang menghalangi terjadinya pertumbuhan
di negara Pinggiran
Terakhir, bentuk khusus keadaan keterbelakangan Negara kapitalis pinggiran dipengaruhi
oleh karakteristik formasi sosial pada masa pra kapitalis nya dan proses serta periode Kapan negara
pinggiran tersebut terintegrasi dalam sistem ekonomi kapitalis dunia

Asumsi dasar teori dependensi klasik

Mirip dengan teori modernisasi teori dependensi juga sangat bervariasi para pendukungnya
berasal dari berbagai disiplin ilmu sosial mereka mempelajari berbagai negara di Amerika Latin
maupun di belahan benua lain dan mereka memiliki komitmen politik dan ideologinya yang
berlainan Namun demikian para Penganut aliran depedensi cenderung memiliki asumsi dasar
sebagai berikut

Pertama, keadaan ketergantungan dilihat sebagai suatu gejala yang sangat umum berlaku
bagi seluruh negara dunia ketiga teori dependensi berusaha menggambarkan watak watak umum
keadaan ketergantungan di dunia ke-3 sepanjang sejarah perkembangan kapitalisme abad ke-16
sampai sekarang

Kedua, ketergantungan dilihat sebagai kondisi yang diakibatkan oleh faktor luar sebab
terpenting yang menghambat pembangunan karena tidak terletak pada kedua ketergantungan
dilihat sebagai kondisi yang diakibatkan oleh faktor luar sebab terpenting yang menghambat
pembangunan karena tidak terletak pada persoalan kekurangan modal atau kekurangan tenaga dan
semangat wisatawan melainkan terletak berada diluar jangkauan politik ekonomi dalam negeri
suatu negara

Ketiga, permasalahan ketergantungan lebih dinyatakan sebagai masalah ekonomi yang


terjadi akibat mengalirnya surplus ekonomi dari negara dunia ketiga ke negara maju

Keempat, situasi ketergantungan merupakan bagian dari Yang Tak Terpisahkan dari proses
polarisasi regional ekonomi global di satu pihak mengalirnya surplus ekonomi dunia ke-3
menyebabkan keterbelakangan sementara hal yang sama merupakan salah satu jika bukan satu-
satunya faktor yang mendorong laju Pembangunan di negara maju

Terakhir, keadaan ketergantungan dilihat sebagai salah satu hal yang mutlak bertolak
belakang dengan pembangunan bagi teori dependensi pembangunan negara pinggiran mustahil
terlaksana sekaligus dikit proses perkembangan dapat saja terjadi di di negara pinggiran ketika
misalnya sedang terjadi depresi ekonomi dunia atau perang dunia teori dependensi keyakinan
bahwa pembangunan yang otonom dan berkelanjutan hampir dapat dikatakan tidak mungkin
dalam situasi terus-menerus terjadi pembinaan surplus ekonomi negara maju
Implikasi kebijaksanaan teori dependensi klasik

Secara filosofis dari diferensi menghendaki untuk meninjau kembali pengertian


pembangunan pembangunan tidak harus dan tidak tepat untuk diartikan sebagai proses
industrialisasi peningkatan keluaran atau output dan peningkatan produktivitas bagi teori
dependensi pembangunan lebih tepat diartikan sebagai peningkatan standar hidup bagi setiap
penduduk di negara dunia ketiga dengan kata lain pembangunan tidak sekedar pelaksanaan
program yang melayani kepentingan elit dan penduduk perkotaan tetapi juga merupakan
pembangunan dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan dasar penduduk desa para pencari kerja
dan sebagian besar kelas sosial lain yang dalam posisi memerlukan bantuan

Elemen Perbandingan Teori Modernisasi Klasik Teori Depedensi Klasik

 Persaman Fokus  Pembangunan Dunia  Sama


Perhatian Ketiga
(Keprihatinan)
 Sangat Abstrak  Sama
 Metode Perumusan Model
model
 Sama
 Dwi Kutub Struktur  Tradisional dan modern
Teori (maju)

 Perbedaan Struktur
 Teori Evolusi dan  Sentral metropolis dan
Fungsionalisme pinggiran satelit
Teoritis

 Program KEPBBAL dan


 Sebab  Faktor Dalam Marxis Ortodoks
Keterbelakangan

 Factor Luar
 Hubungan  Saling Menguntungkan
Internasional

 Masa Depan Dunia  Optimis  Pesimis


Ketiga
 Kebijaksanaan  Lebih menbdekatkan  Menhgurangi
Pembangunan ( keterkaitan dengan Keterkaitan dengan
Pemecahan Masalah ) Negara maju Negara sentral revolusi
sosialis

Perbandingan Teori Depedensi dan Teori Modernisasi

Anda mungkin juga menyukai