BAB 2. PERCOBAAN.........................................................................................
BAB 3 PENUTUP.................................................................................................
3. 2 Saran .........................................................................................................
1.1 Tujuan
1. Untuk mengetahui apakah air dapat menghantarkan arus listrik atau tidak
2. Untuk mengetahui apakah air murni, air kran dan air garam dapat
menghantarkan arus listrik atau tidak.
BAB 2 PERCOBAAN
2.1 Alat dan Bahan
Keterangan gambar :
1. Baterai 9 volt. 3. Kabel 5. Lampu kecil (lampu layangan)
2. Kancing batetai 4. Kabel
2. Masukkan kedua ujung kabel yang tidak terpasang ke dalam air tersebut
tapi jangan sampai kedua ujung kabelnya
saling bersentuhan.
2.4.1 Data
2.4.2 Pembahasan
1. Ternyata, gelas yang berisi air murni tidak bisa menyalakan lampu, hal ini
disebabkan karena ternyata air murni tidak dapat mengahantarkan listrik.
Air murni mengalami kesetimbangan menghasilkan ion H+ dan ion
OH-, sehingga air tdk pernah menghasilkan ion bebas yang bisa
menghantarkan listrik. Jadi, air murni adalah zat non elektrolit. Air
minum aquades tergolong kedalam larutan non elektrolit. Alasan air
minum aquades tergolong kedalam larutan non elektrolit adalah karena
derajar ionisasi adalah nol dan juga termasuk kedalam larutan yang tidak
dapat menghantarkan listrrik.
2. Dalam percobaan ini, kami menggunakan air murni berupa air demineral.
Setelah diuji dengan alat uji elektrolit lampu tidak dapat menyala, karena
air murni tidak dapat menghantarkan arus listrik. Namun ketika kita
menambahkan garam terjadi yang namanya pemecahan molekul garam
menjadi ion na (+) dan ion cl (-). Ion inilah yang berperan dalam
menghantarkan listrik. Sehingga ketika kedua ujung kabel dimasukkan ke
dalam laritan garam, lampu dapat menyala. Larutan garam seperti ini
dinamakan larutan elektrolit.
3. INGAT! Air murni hanya bisa didapatkan pada air minum dalam kemasan
atau toko kimia (biasanya dinamakan aquades). Sedangkan pada air kran
sering terdapat butiran garam dalam air kran tersebut. Dalam percobaan
ini, kami mendapati bahwa air kran dapat menyalakan lampu setelah diuji
dengan alat uji elektrolit. Jadi jangan bermain-main dengan benda
elektronik dengan tangan basah. Meski tangan kamu basah dengan air
murni ternyata tangan kita juga menghasilkan garam melalui keringat.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari percobaan ini kami menyimpulkan bahwa air larutan garam dan air
kean termasuk larutan elektrolit, sedangkan air murni (dalam percobaan ini
menggunakan air demineral) merupakan larutan non elektrolit. Hal ini
dapat dibuktikan dengan menyalanya lampu saat larutan diuji dengan alat
uji elektrolit. Larutan elektrolit akan menyalakan lampu setelah kedua
kabel dimasukkan larutan. Sedang lampu tidak akan menyaka jika kedua
kabel di masukkan ke dalam larutan non elektrolit.
3.2 Saran
Kita harus mengetahui apakah air yang ada di sekitar kita merupakan
elektrolit atau bukan. Setidaknya kita perlu tahu apakah air kran dan air
minum dalam kemasan dapat menghantarkan arus listrik atau tidak. Hal ini
untuk menghindari kita dari tersetrum listrik saat tangan basah menyentuh
benda yang teraliri listrik.
DAFTAR PUSTAKA
https://brainly.co.id/tugas/4918505#readmore.
Diakses tanggal 10 Maret 2019.
https://anmindonesia.wordpress.com/2017/10/13/hub
ungan-konduktivitas-dengan-kualitas-air-yang-
baik/amp/. Diakses tanggal 10 Maret 2019.
Azhar, Rofa Yulia. Air itu Termasuk Larutan Elektrolit atau Bukan?.
Online.
http://share-pangaweruh.blogspot.com/2015/01/air-
itu-termasuk-larutan-elektrolit.html?m=1.
http://www.academia.edu/9654452/LAPORAN_KI
MIA_LARUTAN. Diakses tanggal 10 Maret 2019.