i
Kata pengantar
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah “MAKALAH MENJELANG AJAL DAN PALIATIF PASIEN
JANTUNG KORONER”
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Kata pengantar..................................................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................................... ii
BAB II ................................................................................................................................... 1
PEMBAHASAN ..................................................................................................................... 1
Definisi Penyakit Jantung Koroner .................................................................................. 1
Tanda/Gejala Penyakit Jantung Koroner .................................................................... 1
KLASIFIKASI ..................................................................................................................... 2
Pathway .......................................................................................................................... 4
Etiologi dan Patofisiologi penyakit jantung koroner....................................................... 5
Faktor resiko dan pencegahan penyakit jantung coroner .............................................. 5
Faktor Utama .................................................................................................................. 5
Pengobatan Penyakit Jantung Koroner........................................................................... 8
Diet penyakit jantung koroner ........................................................................................ 9
Tahapan perawatan pada pasien jantung koroner ....................................................... 10
Evidence Based jantung koroner .................................................................................. 11
Asuhan keperawatan pasien penyakit jantung korone ............................................... 14
Perawatan Paliatif pada Gagal Jantung Kongestif ........................................................ 19
Latihan Soal Ganda ....................................................................................................... 23
Latihan Soal Essay ......................................................................................................... 25
BAB III ................................................................................................................................ 26
PENUTUP ........................................................................................................................... 26
Kunci jawaban soal latihan Ganda ................................................................................ 26
Kunci jawaban latihan soal Essay .................................................................................. 26
kesimpulan .................................................................................................................... 28
Saran ............................................................................................................................. 29
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 30
ii
BAB II
PEMBAHASAN
1
menyebabkan tekanan.Pada beberapa orang, terutama
perempuan, nyeri ini mungkin sekilas atau tajam dan terasa di
perut, punggung, atau lengan.
2. Sesak napas
Jika jantung tidak dapat memompa cukup darah untuk
memenuhi kebutuhan tubuh dapat mengalami sesak napas
atau kelelahan ekstrem tanpa tenaga.
3. Serangan jantung
Gejala klasik serangan jantung termasuk tekanan yang
menyesakkan dada dan sakit pada bahu atau lengan, kadang-
kadang dengan sesak napas dan berkeringat.Wanita mungkin
kurang mengalami tanda-tanda khas serangan jantung
dibanding laki-laki, termasuk mual dan sakit punggung atau
rahang.Kadang-kadang serangan jantung terjadi tanpa ada
tanda-tanda atau gejala yang jelas.
C. Klasifikasi
2
Secara keseluruhan sama dengan penderita angina
stabil. Tapi nyeri lebih bersifat progresif dengan frekuensi yang
meningkat dan sering terjadi saat istirahat. Pada pemeriksaan
EKG biasanya diterdapatkan deviasi segmen ST
(Harus,Idrus,2007)
3. Infak Miokard Akut (IMA)
Sering didahului dada terasa tidak enak(Chest Discomfort).
Nyeri dada seperti tertekan ,teremas, tercekik, berat,tajam dan terasa
panas, berlangsung >30 menit bahkan sampai berjam-jam .
pemeriksaan fisik didapatkan pasien tampak ketakutan , gelisah ,
tegang , nadi sering menurun dan elektrokardiografi menurun elevasi
segmen ST.
3
D. Pathway
4
E. Etiologi dan Patofisiologi penyakit jantung koroner
Faktor Utama
a. Kadar Kolesterol Tinggi.
Penyebab penyakit jantung koroner adalah endapan lemak
pada dinding arteri koroner, yang terdiri dari kolesterol dan zat
buangan lainnya. Untuk mengurangi risiko penyakit jantung
koroner harus menjaga kadar kolesterol dalam darah. Kolesterol
adalah senyawa lemak kompleks yang secara alamiah dihasilkan
tubuh dan bermanfaat bagi pembentukan dinding sel dan
hormon.Dua pertiga kolesterol diproduksi oleh hati (liver),
sepertiga lainnya diperoleh langsung dari makanan.Kolesterol
diedarkan dalam darah melalui molekul yang disebut
lipoprotein.Ada dua jenis lipoprotein, yaitu low-density lipoprotein
(LDL), and high-density lipoprotein (HDL).
5
dianjurkan (HDL + LDL) adalah di bawah 200 mg/dL (border line
= 240).
c. Trombosis.
d. Kegemukan.
e. Diabetes mellitus.
f. Penuaan.
6
g. Keturunan.
Risiko lebih tinggi bila orang tua kita juga terkena penyakit
jantung koroner, terlebih bila mulai mengidap di usia kurang dari
60 tahun.
Faktor Lainnya
a. Umur
Telah dibuktikan adanya hubungan antara umur dan
kematian akibat PJK.Sebagian besar kasus kematian terjadi pada
laki-laki umur 35-44 tahun dan meningkat dengan bertambahnya
umur.Kadar kolesterol pada laki-laki dan perempuan mulai
meningkat umur 20 tahun.Pada laki-laki kolesterol meningkat
sampai umur 50 tahun. Pada perempuan sebelum menopause (45-
0 tahun ) lebih rendah dari pada laki-laki dengan umur yang sama.
Setelah menopause kadar kolesterol perempuan meningkat
menjadi lebih tinggi dari pada laki-laki.
b. Jenis kelamin.
Di Amerika Serikat gejala PJK sebelum umur 60 tahun
didapatkan pada 1 dari 5 laki-laki dan 1 dari 17 perempuan . Ini
berarti bahwa laki-laki mempunyai resiko PJK 2-3 X lebih besar
dari perempuan.
c. Geografis.
Resiko PJK pada orang Jepang masih tetap merupakan salah
satu yang paling rendah di dunia. Akan tetapi ternyata resiko PJK
yang meningkat padta orang jepang yang melakukan imigrasi ke
Hawai dan Califfornia .Hal ini menunjukkan faktor lingkungan
lebih besar pengaruhnya dari pada genetik.
d. Ras
Perbedaan resiko PJK antara ras didapatkan sangat
menyolok, walaupun bercampur baur dengan faktor geografis,
sosial dan ekonomi .Di Amerika serikat perbedaan ras perbedaan
antara ras caucasia dengan non caucasia ( tidak termasuk Negro)
didapatkan resiko PJK pada non caucasia kira-kira separuhnya.
e. Diet.
Didapatkan hubungan antara kolesterol darah dengan
jumlah lemak di dalam susunan makanan sehari-hari ( diet ).
Makanan orang Amerika rata-rata mengandung lemak dan
kolesterol yang tinggi sehingga kadar kolesterol cendrung tinggi.
7
Sedangkan orang Jepang umumnya berupa nasi dan sayur-sayuran
dan ikan sehingga orang jepang rata-rata kadar kolesterol rendah
dan didapatkan resiko PJK yang lebih rendah dari pada Amerika.
8
2. Aspirin
3. Beta bloker
4. Nitrogliserin
9
kadar kolesterol darah, dapat diperbanyak untuk menggantikan lemak
jenuh.
3. Pemakaian gula dalam diet sehari-hari hendaknya tidak
berlebihan, karena konsumsi gula yang tinggi dapat mempermudah
terjadinya aterosklerosis.
4. Untuk mengurangi beban kerja jantung, porsi makanan sebaiknya
kecil. Agar tubuh mendapatkan semua zat gizi yang diperlukan dalam
jumlah yang cukup, frekuensi pemberian makanan hendaknya lebih
sering.
5. Pengurangan garam perlu dilakukan apabila penderita
menunjukkan tanda-tanda kenaikan tekanan darah atau terlihat
adanya edema.
6. Hindari makanan yang dapat menimbulkan gas dalam lambung
seperti kol, lobak, durian, dan sebagainya.
7. Hindari bumbu-bumbu yang dapat menimbulkan rangsangan
seperti lombok, merica, dan sebagainya hendaknya dihindarkan.
8. Penderita tidak diberi minuman berupa kopi, teh kental, atau
minuman yang mengandung soda (soft drink) dan alkohol.
9. Hindari makanan atau kue yang terlalu manis dan makanan
berlemak.
10
kualitas hidup yang optimal Sebuah penilaian holistik dan
multidisipliner terhadap kebutuhan pasien dan perawat dilakukan
Kesempatan untuk mendiskusikan prognosis dan kemungkinan
penyakit yang diderita secara lebih rinci disediakan oleh para
profesional, termasuk rekomendasi untuk menyelesaikan rencana
perawatan lanjutan Layanan di luar jam kerja didokumentasikan
dalam rencana perawatan jika terjadi kerusakan akut
11
Banyak cara yang digunakan untuk mengurangi kecemasan
yang dirasakan oleh pasien dirumah sakit, diantaranya terapi
medikamentosa dan terapi komplementer. Banyak jenis terapi
komplementer yang saat ini dikembangkan dengan tujuan untuk
merelaksasikan pasien. Terapi komplementer yang saat ini sedang
mulai digunakan adalah jenis terapi Religi.
12
Self Rating Anxiety Scale (ZSRAS) yang membagi skor kecemasan
menjadi empat tingkatan yaitu skor 20-34 tingkat kecemasan ringan,
skor 35-49 tingkat kecemasan sedang, skor 50-64 tingkat kecemasan
berat, dan skor 65-80 panik. Untuk mendukung jalannya penelitian,
peneliti menggunakan MP3 Player yang berisikan Murottal Surah Ar-
Rahman dan Earphone serta menggunakan lembar observasi
pengukuran heart rate, respiratory rate, dan blood presure untuk
mendukung hasil penelitian.
13
responden dalam penelitian ini terdapat lebih banyak berjenis
kelamin laki-laki 51,4% sedangkan responden berjenis kelamin
perempuan sebanyak 48,6%. Hal ini sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Islamee (2008) menyatakan laki-laki mempunyai
risiko lebih tinggi untuk menderita penyakit karsiovaskular lebih
awal. Laki-laki juga mempunyai risiko lebih besar terhadap
morbiditas dan mortalitas kardiovaskular (Islamee, 2008).
1. Diagnosa keperawatan
2. Intervensi
14
darah arteri) gejala gagal
(5) jantung
5) PaCO2 4) Berikan dukungan
(tekanan teknik yang efektif
parsial untuk mengurangi
karbondioksid stress
a dalam darah 5) Tawarkan
arteri) (5) dukungan
spiritual kepada
Keterangan: pasien dan
1) Deviasi berat keluarga
dari kisaran (misalnya,
normal (1) menghubungi
2) Deviasi yang anggota
cukup berat kependetaan)
dari kisaran sebagaimana
normal (2) mestinya
3) Deviasi sedang
dari kisaran
normal (3)
4) Deviasi ringan
dari kisaran
normal (4)
5) Tidak ada
deviasi dari
kisaran normal
(5)
2. Nyeri akut Setelah melakukan 1) Ajarkan
berhubungan tindakan keperawatan penggunaan
dengan agens selama 3x24 jam di teknik non
cedera biologis dapat kriteria hasil farmakologi
(iskemia) sebagai berikut: (seperti,
1) Menegnali biofeedback,TENS,
kapan nyeri hypnosis,
terjadi (5) relaksasi,
2) Menggunakan bimbingan
tindakan antisipasif, terapi
pengurangan music, terapi
(Nyeri) tanpa bermain, terapi
analgesic (5) aktifitas,
3) Melaporkan akupreassur,
perubahan aplikasi
terhadap gejala panas/dingin dan
15
nyeri pada pijatan,
professional sebelum,sesudah
kesehatan (5) dan jika
4) Mengenali apa memungkinkan.
yang terkait Ketika melakukan
dengan gejala aktifitas yang
nyeri (5) menimbulkan
nyeri , sebelum
Keterangan nyeri terjadi atau
1) Tidak pernah meningkat dan
menunjukkan bersamaan dengan
(1) tindakan
2) Jarang penurunan rasa
menunjukkan nyeri lainnya
(2) 2) Kolaborasi dengan
3) Kadang- pasien, orang
kadang terdekat dan tim
menunjukkan kesehatan lainnya
(3) untuk memilih dan
4) Sering mengimplementas
menunjukkan ikan tindakan
(4) penurunan nyeri
5) Secara nonfarmakologi,
konsisten sesuai kebutuhan
menunjukkan 3) Implementasikan
(5) penggunaan
pasien –terkontrol
analgesic (PCA)
jika sesuai
4) Monitor kepuasan
pasien terhadap
manajemen nyeri
dalam interval
yang spesifik
3. Intoleran Setelah melakukan 1) Berkolaborasi
aktivitas tindakan keperawatan dengan (ahli)
berhubungan selama 3x24 jam di terapi fisik,
dengan dapat kriteria hasil okupasi dan
ketidakseimbang sebagai berikut: terapis
an antara suplai 1) Saturasi rekreasional
dan kebutuhan oksigen ketika dalam
oksigen beraktifitas (5) perencanaan dan
2) Frekuensi nadi pemantauan
16
ketika program aktifitas
beraktifitas jika memang
3) Frekuensi (5) diperlukan
pernapasan 2) Fasilitasi aktifitas
ketika pengganti pada
beraktifitas (5) saat klien
4) Kemudahan memiliki
bernapas keterbatasan
ketika waktu, energi
beraktifitas (5) maupun
5) Tekanan darah pergerakan
sistolik ketika dengan cara
beraktifitas (5) berkonsultasi
pada terapis
Keterangan terapi fisik,
1) Sangat terganggu okuppasi dan
(1) terapis rekreasi
2) Banyak 3) Sarankan metode-
terganggu (2) metode untuk
3) Cukup terganggu meningkatkan
(3) aktifitas fisik yang
4) Sedikit tepat
terganggu (4) 4) Monitor repon
5) Tidak terganggu emosi, fisik, social
(5) dan spiritual
terhadap aktifitas
17
(5) mengurangi
kecemasan secara
Keterangan tepat
1) Berat (1) 5) Kaji untuk tanda
2) Cukup berat verbal dan non
(2) verbal kecemasan
3) Sedang (3)
4) Ringan (4)
5) Tidak ada (5)
5. Resiko Setelah melakukan 1) Prioritaskan hal-
penurunan tindakan keperawatan hal yang
perfusi jaringan selama 3x24 jam di mengaruhi risiko
jantung terkait dapat kriteria hasil (Jantung) dengan
dengan spasme sebagai berikut: kolaborasi
arteri coroner 1) Denyut jantung bersama pasien
apical dan keluarga
2) Denyut nadi 2) Berikan dukungan
radikal (untuk
3) Tekanan darah melakukan)
sistolik olahraga rutin
4) Tekanan darah harian selama 30
diastolik menit,
sebagaimana
Keterangan : mestinya
1) Deviasi berat 3) Sediakan
dari kisaran informasi verbal
normal (1) dan tertulis
2) Deviasi yang kepada pasien,
cukup berat keluarga, pemberi
dari kisaran layanan , untuk
normal (2) semua yang
3) Deviasi sedang bersangkutan
dari kisaran dengan perawatan
normal (3) sesuai indikasi
4) Deviasi ringan 4) Lakukan terapi
dari kisaran relaksasi, jika
normal (4) tepat
5) Tidak ada 5) Monitor kemajuan
deviasi dari pasien dengan
kisaran normal interval yang
(5) teratur
18
L. Perawatan Paliatif pada Gagal Jantung Kongestif
19
dapat memulai program home based exercise training setelah
mengikuti tes latihan dasar dengan bimbingan dan instruksi.
20
dan meningkatkan kelangsungan hidup Indikasi pemberian penyekat
β yaitu:
d. diberikan
f. tidak ada kebutuhan inotropik i.v. dan tidak ada tanda retensi cairan
berat).
a. Asma
21
a. Hipotensi simtomatik
c. Bradikardia
22
menimbulkan penyempitan pembuluh darah perifer dan pembesaran
pembuluh pusat.
2. Faktor utama yang dapat memengaruhi dalam kualitas hidup pada pasien
PJK meliputi?
A. Gaya hidup
B. Ketakutan
C. Gangguan spiritual
D. Revaskularisasi , cemas , dan depresi
E. Pola nutrisi terganggu
23
5. Berikut ini beberapa hal harus diperhatikan dalam perawatan diet
penderita jantung koroner pada keperawatan paliatif ,kecuali….
A. Pemakaian gula dalam diet hendak nya dikurangi tidak berlebihan
B. Porsi makanan sebaiknya diperhatikan
C. Pembatasan kandungan kalori
D. Penggunaan lemak jenuh harus diperhatikan
E. Beri makanan yang klien sukai
24
10. Diagnosa keperawatan yang sesuai untuk pasien jantung kororner
adalah, kecuali….
A. Penurunan curah jantung berhubungan dengan penurunan preload
(penurunan pulmonary arteri pressure (PAWP)
B. Nyeri akut berhubungan dengan agens cedera biologis (iskemia)
C. Intoleran aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara
suplai dan kebutuhan oksigen
D. Ansietas kematian berhubungan dengan mengalami proses menjelang
ajal
E. Diare berhubungan dengan iritasi gastrointestinal
25
BAB III
PENUTUP
1. D
2. D
3. B
4. D
5. E
6. E
7. B
8. B
9. A
10. E
26
Mengurangi konsumsi daging berlemak jenuh tinggi.
Memperbanyak makan buah, sayuran dan biji-bijian yang mengandung
antioksidan tinggi (Vitamin A, C dan E). Antioksidan mencegah lemak
jenuh berubah menjadi kolesterol.
Menghindari stress. Stress dapat menimbulkan ketidakseimbangan
fungsi tubuh, meningkatkan tekanan darah serta membuat Anda
merokok dan makan berlebihan.
Tidak merokok dan minum kopi berlebihan.
Rajin berolah raga. Olah raga aerobik selama 30 menit setiap hari, 3-4
kali seminggu dapat memperkuat jantung, membakar lemak dan
menjaga kesimbangan HDL dan LDL.
5. Pengobatan farmakologi penyakit jantung coroner:
Obat medifikasi kolestrol
Aspirin
Beta bloker
Nitrogliserin
Penghambat angiotensin-converting enzyme (ACE)
Calsium cannel blocker
27
Umur
Jenis kelamin
Geografis
Ras
Diet
10. Terapi murottal bekerja pada otak, dimana ketika didorong dengan
rangsangan dari luar (terapi Al-Quran) maka otak memproduksi zat
kimia yang disebut neuropeptide. Molekul-molekul ini mengangkut
reseptor-reseptor mereka yang ada didalam tubuh sehingga tubuh
memberi umpan balik berupa rasa nyaman.
Bacaan Al-Qur’an secara murottal mempunyai efek relaksasi dan
dapat menurunkan kecemasan apabila didengarkan dalam tempo
murottal berada antara 60-70 menit secara konstan, tidak ada
perubahan irama yang mendadak, dan dalam nada yang lembut
(Widayarti, 2011). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh
Faradisi (2012) terapi murottal terbukti lebih efektif menurunkan
kecemasan dibandingkan dengan terapi musik lainnya.
C. kesimpulan
28
D. Saran
29
DAFTAR PUSTAKA
30