Anda di halaman 1dari 9

Tugas Kelompok

NIM Kelompok: 15/377789/KT/07907 smpai 15/377812/KT/07930

1. Jelaskan perbedaan gejala penyakit yang disebabkan oleh faktor biotik dan abiotik. Berikan
contohnya.

Penyakit biotik merupakan penyakit tanaman hutan yang disebabkan oleh suatu
organisme infeksius bukan binatang, sehingga dapat ditularkan dari satu pohon ke pohon
lainnya. Organisme yang dapat menyebabkan suatu penyakit tanaman hutan disebut
patogen. Patogen tanaman hutan meliputi organisme-organisme sebagai berikut :

1) Jamur

(penyakit busuk dan kanker pada batang)


Jamur ada yang menyebut cendawan atau fungi. Jamur merupakan
mikroorganisme yang organel selnya bermembran (eukariotik), tidak mempunyai
klorofil, berkembangbiak secara seksual dan atau aseksual dengan membentuk spora,
tubuh vegetatifnya (somatik) berupa sel tunggal atau berupa benang-benang halus
(hifa, miselium) yang biasanya bercabang-cabang, dinding selnya terdiri dari sellulose
dan atau khitin bersama-sama dengan molekul-molekul organik kompleks lainnya.
Contoh Pythium sp., dan Phytophthora sp, (Phycomycetes) penyebab penyakit busuk
dan kanker pada batang, Ceratocystis sp. penyebab penyakit kanker Glomerella
cingulata (fase seksual Colletotrichum) penyebab penyakit antraknose pada berbagai
tanaman (Ascomycetes), Corticium salmonicolor (Upasia salmonicolor) penyebab
penyakit upas, Rigidoporus lignosus (=Fomes lignosus) penyebab penyakit akar putih
(Basidiomycetes), Fusarium spp. penyebab penyakit layu (Deuteromycetes).

2) Bakteri

(Streptomyces
scabies penyebab
penyakit kudis pada
umbi kentang)
Bakteri
merupakan
mikroorganisme
prokariotik bersel
tunggal.
Agrobacterium merupakan bakteri berbentuk batang pendek, motil (dapat bergerak),
flagela peritrik, menyebabkan hipertropi yang berupa gall pada akar dan batang.
Corynebacterium merupakan bakteri berbentuk batang ramping, non-motil, ada yang
motil, kebanyakan menyebabkan layu tanaman. Erwinia merupakan bakteri berbentuk
batang, motil, flagela peritrik, penyebab kematian jaringan yang bersifat kering, juga
penyebab benjolanbenjolan, layu dan busuk basah. Pseudomonas merupakan genus
terbesar sebagai penyebab penyakit tanaman pertanian, bakteri berbentuk batang,
motil dengan flagela polar, koloni membentuk pigmen berwarna kehijauan yang larut
dalam air. Genus Pseudomonas meliputi hampir separuh jenis bakteri yang mampu
menimbulkan penyakit tanaman. Bakteri patogen ini menyebabkan gejala yang
bervariasi mulai daribercak daun, hawar, busuk daun, sampai layu. Genus bakteri
patogen tanaman pertanian yang menonjol setelah Pseudomonas adalah
Xanthomonas, yang mencakup hampir 60 jenis mampu menimbulkan penyakit pada
tanaman. Bakteri berbentuk batang kecil, bergerak dengan satu flagela di ujung,
koloni berlendir berwarna kuning. Gejala-gejala yang disebabkan oleh Xanthomonas
juga bervariasi yang meliputi busuk, hawar dan bercak. Janis-jenis Xanthomonas
mempunyai kekhususan terutama terbentuknya pigmen kuning pada koloninya. Genus
Streptomyces merupakan genus bakteri patogen tanaman yang hanya mempunyai dua
jenis yang mampu menyebabkan penyakit tanaman. Sifat yang menonjol dari genus
ini adalah adanya hifa halus ( < 1 µm) atau bentuk seperti benang yang bercabang-
cabang dengan konidia pada ujung rantai hifa. Ukuran bakteri maupun konidianya
tidak berbeda yaitu sekitar 1 – 2 µm. Pada benang ini, setiap sel berfungsi sebagai
satu individu tersendiri. Selain itu, Streptomyces juga biasa membentuk endospora
yang tidak dijumpai pada bakteri patogen lainnya. Genus ini sama dengan
Corynebacterium yang kurang berarti pada tanaman hutan maupun tanaman pertanian
kecuali Streptomyces scabies penyebab penyakit kudis pada umbi kentang dan
Streptomyces ipomea penyebab penyakit kutil pada umbi jalar pada tanaman
pertanian.

3) Virus

pucuk keriting (curly-top virus) ditularkan oleh leaf hopper


Virus merupakan kesatuan ultramikroskopik yang hanya mengandung satu atau
dua bentuk asam nukleat yang dibungkus oleh senyawa protein kompleks. Asam
nukleat dan protein disintesis oleh sel inang yang sesuai dengan memanfaatkan
mekanisme sintesis dari selsel inang untuk menghasilkan substansi viral (asam nukleat
dan protein). Contoh virus penyebab penyakit tanaman yaitu: virus mosaik tembakau
(tobacco mosaic virus) ditularkan oleh Aphids, virus mosaik ketikun (cucumber
mosaic virus) ditularkan oleh Aphids, virus pucuk keriting (curly-top virus) ditularkan
oleh leaf hopper, virus layu berbercak (spotted wilt virus) disebarkan oleh thrips.

4) Mikroplasma dan MLO (mycoplasma like organism)


(Citrus

greeninng)
Mikroplasma juga merupakan mikroorganisme prokariotik seperti bakteri
yang organel-organelnya tidak ber membran. MLO tanaman biasanya terdapat dalam
cairan floem. Berbeda dengan mikroplasma, MLO dapat tumbuh pada sitoplasma sel-
sel parenkim floem. MLO sering dijumpai membentuk koloni yang terdiri dari sel-sel
tunggal yang berbentuk sperikel sampai ovoid. Contoh penyakit tanaman yang
disebabkan oleh miikroplasma yaitu citrus greening,coconuts lethal yellowing dan
sugarcane grassy shoot.

Penyakit abiotik merupakan penyakit yang disebabkan oleh faktor-faktor abiotik.


Faktorfaktor abiotik yang menyebabkan penyakit tumbuhan adalah faktor-faktor fisik dan
faktorfaktor kimia yang menyusun lingkungan tempat tumbuhnya tanaman hutan atau
tempat penyimpanan dan transportasi produk hutan. Lingkungan fisik dan kimia ini terdiri
dari lingkungan atmosfer tanaman dan lingkungan tanah tempat tumbuhnya tanaman.
Selain itu, lingkungan atmosfer tempat penyimpanan (gudang) dan lingkungan
transportasi juga menjadi faktor yang kita pertimbangkan.

1. Suhu
Suhu (temperatur) tinggi dan sinar matahari. Beberapa tanaman tertentu daapat
mengalami kerusakan dengan adanya suhu yang terlalu tinggi disertai dengan sinar
matahari terik. Daun-daun muda tanaman terutama tanaman semusim dapat
mengalami kelayuan permanen dan akhirnya mati. Warna daun berubah menjadi
coklat kemerahan. Gejala kerusakan inidisebut sun-scald (luka bakar). Kerusakan
tanaman oleh suhu tinggi dan sinar matahari yang terik ini dapat meningkat oleh
keadaan kelembaban yang terlalu rendah. Kerusakan yang disebabkan oleh sinar
matahari langsung pada suatu area biasanya relatif kecil dan pada tanaman-tanaman
pertanian biasanya kerusakannya juga sulit dibedakan dengan kerusakan yang
disebabkan oleh penyebab penyakit lain. Kerusakan ini biasanya dijumpai pada
tanaman-tanaman atau bagian tanaman yang banyak mengandung air. Suhu tinggi
biasanya menonaktifkan ensim-ensim tertentu dan mempercepat sistem ensim yang
lain. Hal ini dapat mengakibatkan reaksi biokimia tidak normal yang dapat merusak
membran sitoplasma atau melepaskan bahan-bahan beracun dalam sel.Suhu
(temperatur) rendah. Suhu rendah merupakan pembatas pertumbuhan pohon pada
daerah dataran tinggi dan di luar daerah tropis. Suhu rendah terutama akan
menimbulkan kerusakan pada buah dan sayuran. Kerusakan yang terjadi disebabkan
karena terbentuknya kristal-kristal es intraseluler atau interseluler maupun keduanya.
Selain itu suhu yang rendah dapat menimbulkan lapisan frost pada tanah sehingga
menghalangi akar untuk menyerap air yang diperlukan untuk mengimbangi transpirasi
yang dilakukan oleh daun.

2. Kelembaban dan air


Dalam hubungannya dengan kebutuhan air oleh pohon, ada tiga kelompok
tumbuhan, yaitu tumbuhan hidrofit, mesofit, dan xerofit. Tumbuhan hidrofit adalah
tumbuhan yang menyesuaikan kehidupannya dengan lingkungan yang berair.
Tumbuhan mesofit adalah tumbuhan yang hidup pada lingkungan yang tidak terlalu
berair sampai tidak kering. Tumbuhan xerofit merupakan tumbuhan yang dapat hidup
di lingkungan kering atau gurun. Tanaman penyusun hutan termasuk tanaman yang
mesofit. Saat kelembaban udara yang sangat tinggi, penguapan dari tumbuhan
menjadi rendah. Rendahnya penguapan dari tubuh akan mengakibatkan terjadinya
penghambatan penyerapan hara dari tanah, terutama kalsium. Ketersediaan air yang
cukup sangat diperlukan untuk pertumbuhan pohon penyusun hutan. Di musim
kemarau panjang, kekeringan terjadi jika tanah sedikit mengandung air dan airnya
tidak dapat dimanfaatkan oleh tumbuhan, sehingga tanaman menjadi sakit bahkan
mati. Gejala awal yang timbul akibat kekeringan pada umumnya berupa kelayuan dan
gugur daun. Selain itu, gejala kekeringan juga dapat ditunjukan oleh matinya pucuk,
perubahan warna daun menjadi coklat pada bagian tepi daun pada tumbuhan berdaun
lebar seperti Tectona grandis. Keadaan air yang berlebihan merupakan hal yang juga
tidak menguntungkan tanaman hutan. Kelebihan air ini dapat terjadi bukan hanya
karena banjir, tetapi lebih disebabkan oleh drainase yang buruk. Gejala yang timbul
juga berupa tanaman layu tetapi biasanya perubahan warna daun menjadi pucat atau
hijau kekuningan. Kelebihan air biasanya mengakibatkan berkurangnya oksigen
dalam tanah dan akar kehilangan sifat permeabilitasnya, sehingga unsur-unsur logam
berat maupun senyawa beracun dapat terserap oleh akar. Kondisi kelebihan air seperti
ini juga akan memacu pertumbuhan mikroorganisme anaerob yang biasanya
membentuk senyawa beracun seperti nitrit.
3. Hujan es dan angin

Kerusakan tanaman yang disebabkan oleh hujan es tergantung pada jenis


tanaman, tingkat pertumbuhan tanaman, ukuran hujan es, dan keadaan cuaca yang
mengikuti hujan es tersebut. Kerusakan dapat berupa lubang-lubang kecil sampai
sobekan pada daun, sehingga terjadi pengguguran daun dan hancurnya tanaman yang
bersangkutan. Angin kencang dan hujan disertai angin kencang menimbulkan
beberapa bentuk kerusakan pada tanaman. Daun-daun tanaman dapat sobek, tercabik-
cabik dan basah, sehingga akan memudahkan terjadinya serangan bakteri atau jamur.
Angin yang sangat kencang dapat merobohkan tanaman, sehingga terjadi kerusakan
fisik dan memungkinkan terjadinya pembusukan.

4. Keracunan (kelebihan) mineral

Tanaman mempunyai tanggapan (respon) yang berlainan terhadap keasaman


tanah. Tanah yang bersifat asam dapat meracuni beberapa jenis tanaman tertentu.
Tanaman-tanaman yang mengalami keracunan akan menunjukan gejala yang
bervariasi dari perubahan warna (klorosis), layu, bercak, penebalan daun, kerdil
sampai mati.

5. Defisiensi (kekurangan) mineral


Defisiensi mineral pada jenis tanaman yang berlainan kemungkinan akan
menunjukan gejala yang sama, akan tetapi sulit untuk menentukan secara tepat
mineral apa yang mengalami defisiensi. Ada 13 elemen unsur mineral penting yang
diperlukan tanaman, dan kekurangan salah satu atau lebih unsur-unsur tersebut dapat
menimbulkan penyakit tanaman. Unsur-unsur tersebut yaitu : C, H, O,S, K, P, N, B,
Mn, Mg, Na, Si, Cl.
6. Senyawa kimia

Ada dua kelompok senyawa kimia yang mengakibatkan tanaman menjadi


sakit, yaitu senyawa kimia alami dan buatan. Ada jenis tumbuhan tertentu yang
menghasilkan senyawa kimia yang bersifat meracun terhadap tumbuhan lain,
misalnya: juglone (5-hidroksi-1,4-napthoquinone) yang dihasilkan oleh pohon walnut
(blackwalnut). Senyawa tersebut bersifat meracun terhadap tanaman tomat, kentang,
alfalfa, apel, dan beberapa tanaman lainnya. Kerusakan tanaman yang termasuk
kategori akibat senyawa buatan biasanya disebabkan oleh pestisida dan limbah
industri.
7. Polutan udara yang meracun
Polutan udara yang menimbulkan kerusakan tanaman seiring dengan
peningkatan jumlah industri dan pemanfaatan energi di suatu daerah.

api juga menimbulkan sindroma. selain itu beberapa penyakit berbeda menunjukkan
gejala yang sama, sehingga dengan memperhatikan gejala saja sulit untuk mendiagnosis
dengan pasti. maka, selain memperhatikan gejala kita harus memeperhatikan tanda (sign) dari
penyakit. Tanda adalah semua pengenal dari penyakit selain raksi tumbuhan inang (gejala),
misalnya bentuk tubuh buah parasit, miselium, warna spora, bledeok, lendir dan sebagainya.

sumber:

Tim Penyusun Jurusan HPT. 2007. Buku Penuntun Praktikum Dasar-Dasar Perlindungan
Tanaman. FP UB. Malang

Anda mungkin juga menyukai