Anda di halaman 1dari 34

BUKU AJAR

Mata Kuliah : Kimia Dasar Teknik

Kode/SKS :2

Semester : I

Program Studi : Teknik Sipil

Disusun Oleh :
Ir. Yulius Marzani, M.Si

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL
YOGYAKARTA
2011

A. TINJAUAN MATA KULIAH


1. Atom dan ion
2. Bagian terkecil dari benda adalah atom
3. Mahasiswa dapat memahami atom
4. Mahasiswa dapat memahami teori-teori atom

B. POKOK BAHASAN I. Teori Atom


1.1. SUB POKOK BAHASAN (SPB). Ikatan atom
1.2. RELEVANSI ( untuk SPB). Mahasiswa menggunakan konsep dasar atom dalam
mengenal bahan
1.3. Penyajian
Penjelasan tentang teori atom, konsep mula mengenai atom, antara lain nomor atom,
massa atom dan hubungannya dalam tabel periodik dan pembahasan mengenai level
energi dari elektron-elektron atom.
Satuan massa atom (s.m.a). Karena ukuran atom jauh lebih kecil dibandingakan
dengan ukuran bahan yang dijumpai sehari-hari, maka untuk memudahkan
digunakan s.m.a dalam perhitungan-perhitungan. Sma didefinisikan sebagai seper
dua belas massa atom karbon –12, yaitu isotop karbon yang sering ditemukan. Dalam
satu gram terdapat 0,6022 x 10-24 s.m.a. angka ini yang juga dikenal bilangan
avogadro- N. Karena karbon alam mengandung rata-rata adalah 12,011..s.m.a. nilai
ini yang tercantum dalam tabel periodik.
Massa atom yang sering dijumpai adalah :
H 1,0079..s.m.a (atau 1,0079g/(0,602 x 10-24)
C 12.011..
O 15.9994
Cl 35.453
Fe 55.847sd
Bilangan-bilangan tadi dapat dibulatkan menjadi 1,12,16, 35.5 dan 56 sma dan ini cukup
memadai untuk perhitungan-perhitungan.
Nomor atom menunjukkan jumlah elektron yang terdapat dalam atom netral (dan
sama dengan jumlah proton dalam inti). Setiap elemen memiliki nomor atom tersendiri.
Dalam lampiran B tertera beberapa elemen khusus mulai dari hidrogen, dengan nomor
atom satu sampai uranium (92) elektron, khusus elektron yang paling luar, yang
menentukan sifat-sifat yang diutamakan dalam teknik ;
1. menentukan sifat-sifat kimia
2. menentukan ikatan atom dan karakteristik mekanik dan kekuatan bahan
3. mengendalikan ukuran atom dan mempengaruhi konduktivitas listrik dari bahan
4. mempengaruhi level energi dari elektron disekeliling inti atom

1.4 Penutup
1.4.1. Tes formatif ; berapa atom dari satuan massa atom untuk atom C, O, Cl dan Fe
1.4.2. Umpan balik; ditawarkan kepada mahasiswa untuk maju kedepan mengerjakan
soal tersebut
1.4.3.Tindak lanjut ada point tesendiri bagi mahasiswa yang mengerjakan dengan
benar
1.4.4. Rangkuman (atom, dan satuan massa atom)

1.2. SUB POKOK BAHASAN I (teori atom Dalton, JJ. Thomson, Rutherford dan Niels
Bohr)
1.2.1. Teori atom dalton
Dalton mengemukkan sebagai berikut :
a. zat terdiri dari partikel-partikel kecil yang tak kelihatan yang disebut atom
b. suatu atom dari suatu elemen adalah sama, tetapi berbeda dari elemen atom
lainnya
c. suatu senyawa dibentuk dari atom-atom elemennya dengan perbandingan
yang tetap
d. suatu reaksi kimia hanyalah berupa penggeseran atom dari suatu senyawa
ke yang lain, sedangkan atom masing-masing masih berfungsi dan tidak
berubah
1.2.2. Model atom JJ. Thomson
Model roti kismis; bola atom yang didalamnya terdapat elektron bermuatan
negatip dan dilapisan luarnya bermuatan positip
1.2.3. Model Atom Rutherford
Atom terdiri dari inti atom dikelilingi oleh orbit elektron
1.2.4. Model Atom Niels Bohr
a. atom terdiri dari inti yang bermuatan positip disekitarnya beradar elektron-
elektron bermuatan negatip
b. dalam atom elektron beredar mengelilingi inti atom pada orbit tertentu
yang dikenal sebagai keadaan yang stasioner (tetap) dan selanjutnya
disebut dengan tingkat energi utama atau bilangan kuantum utama atau
kulit (n)
c. sepanjang elektron berada pada lintasan stasioner energi akan konstan,
sehingga tidak ada cahaya yang dipancarkan
d. elektron dapat pindah dari lintasan stasioner yang lebih rendah ke stasioner
yang lebih tinggi. Dan sebaliknya jika elektron berpindah dari stasioner
yang lebih tinggi ke stasioner yang lebih rendah terjadi pembebasan energi.
Atom terdiri dari inti atom dikelilingi kulit (n=1,2,3,4 dan diberi nama kulit
K,L.M dan N).
1.2.5. PENUTUP
Test formatif
a. buat konfigurasi elektron untuk atom C
b. buat konfigurasi elektron untuk atom Ca
c. buat konfigurasi elektron untuk atom Cl
d. buat konfigurasi elektron untuk atom Fe

1.3.SUB POKOK BAHASAN I. (konsep molekul dan reaksi kimia)


1.3.1. Molekul dikuganakan sebagai satuan jumlah zat dalam perhitungan kimia
Massa satu mol zat dinamakan massa molar. Besarnya massa molar zat adalah
sesuai dengan massa atom relatif atau massa molekul relatif yang dinyatakan
dalam gram. Massa satu mol zat adalah M zat itu dinyatakan dalam gram.
Hubungan mol dengan massa zat adalah :
Gram = mol x M
Mol = gram/BM
Contoh :
a. massa 1 mol atom besi Fe = 56 gram
b. massa 1 mol oksigen molekul (O2) = 32 gram
c. massa 1mol molekul air (H2O) = 18 gram

1.3.2. PENUTUP
Test formatif
a. berapa massa dari 3 mol gas ammonia (NH3)
b. hitung massa dari 0,1 mol CaSO4
c. hitung massa dari 1 ton mol gas metan (CH4)
d. berapa mol terdapat dalam zat berikut ;
1. 2 gram besi
2. 5 gram batu kapur (CaCO3)
3. 5 pound bijih besi (Fe2O3)
4. 100 gram alumunium sulfat. Al2(SO4)3

Nama Unsur Tanda atom Massa Atom relative Bilangan Oksidasi


Dibulatkan dalam Senyawa
Aluminium Al 27 +3
Antimon Sb 122 +3,+5
Arsen As 75 +3,+5
Barium Ba 137 +2
Bismuth Bi 209 +3
Brom Br 80 -1,+1,+3,+5,+7
Besi Fe 56 +2, +3
Belerang S 32 -2, +4, +6
Emas Au 197 +1, + 3
Fosfor P 31 +3, +5
Fluor F 19 -1
Hydrogen H 1 -1, +1
Iod J 127 -1,+1,+3,+5,+7
Kalium K 39 +1
Kalsium Ca 40 +2
Karbon C 12 +2, +4
Klor Cl 35,5 -1,+1,+3,+5,+7
Kobalt Co 59 +2,+3
Krom Cr 52 +2,+3,+6
Magnesium Mg 24 +2
Mangan Mn 55 +2,+4,+6,+7
Natrium Na 23 +1
Nitrogen N 14 -3,-2,+1,+2,+3,+4,+5
Nikel Ni 59 +2
Oksigen O 16 -2
Platina Pt 195 +2,+4
Perak Ag 108 +1
Raksa Hg 201 +1,+2
Seng Zn 65 +2
Silikon Si 28 +4
Strontium Sr 88 +2
Tembaga Cu 63,5 +1,+2
Timbal Pb 207 +2,+4
Timah Sn 119 +2,+4

1.4. SUB POKOK BAHASAN I


IKATAN KIMIA
1.4.1.ikatan primer (ikatan yang kuat)
karena kebanyakan produk dibuat dari bahan padat, perlu difahami gaya-gaya yang
mengikat atom yang satu dengan yang lain. Sebagai contoh dapat diambil sepotong
kawat tembaga, setiap gram mengandung (0,602 x 10-24/63.540) atom
Berdasarkan berat jenis tembaga, setiap sentimeter kubik mengandung 8,9 x
(0,602x 10-24/63.54) = 8,4x10-22 atom/cm3. Dengan demikian daya tarik-menarik
yang mengikat atom sangat kuat. Bila tidak maka atom-atom akan tercerai berai
dengan mudah dan logam tersebut akan mudah terdeformasi oleh beban yang kecil
saja. Getaran atom yang ditimbulkan oleh energi termal (panas) akan dapat
menguapkan logam pada suhu rendah. Sebagaimana halnya dengan kawat, sifat teknik
dari bahan tergantung pada gaya antar atom yang ada.
Gaya tarik menarik antar atom berpangkal pada stuktur elektronik atom. Gas mulia (gas
inert atau gas tidak aktip) seperti He (helium), Ne (neon), Ar (argon) terbatas interaksinya
dengan atom lainnya karena susunan ke 8 elektron (2 untuk He) pada orbital elektron luar
(atau valensi) sangat stabil. Disamping itu muatannya netral meski jumlah proton dan
elektron tidak berimbang. Kebanyakan elemen akan dapat mencapai konfigurasi yang
relatip stabil dengan memiliki delapan elektron pada orbital luar melalui prosedur
berikut :
1. menerima elektron tambahan
2. melepaskan elektron
3. dan membagi elektron
(1) dan (2) menghasilkan ion negatip atau positip dan dengan demikian menimbulkan
ion yang saling tarik menarik antara atom sehingga mereka saling dapat membagi
elektron. Ketiga proses tersebut mengakibatkan ikatan yang kuat atau ikatan primer.
Energi mendekati 500kJ/mol diperlukan untuk merusak ikatan ikatan (500000 joule per
0,602x 10-24ikatan)
1.4.2. ikatan ion
ikatan antar atom yang mudah dijelaskan adalah ikatan ion, terbentuk antara adanya gaya
tarik menarik antara muatan positip dan negatip
1.4.3. ikatan kovalen
ikatan primer yang lainnya yang kuat adalah ikatan kovalen, dimana elektron saling
terbagi
1.4.4. ikatan logam
Disamping ikatan ion dan ikatan kovalen, ada ikatan primer ketiga, yaitu ikatan logam.
Model ikatan logam tidak semudah dua lainnya. Akan tetapi kita dapat menyesuaikan
konsep elektron yang terdislokalisir untuk keperluan ini. Elektron dalam orbital dapat
bergerak dari sisi yang satu kesisi yang lain dalam molekul, dibawah pengaruh medan
listrik
1.4.5. ikatan sekunder
Ikatan sekuder adalah ikatan yang lebih lemah dari pada ikatan primer, merupakan ikatan
antar atom, dikelompokkan sebagai ikatan gaya van der waals, meski sesungguhnya
terdapat berbagai mekanisme yang berbeda. Kadang kadang gaya van der waals
diabaikan kecuali merupakan gaya satu satunya.
1.4.6. jenis bahan
Untuk memudahkan pembahasan , bahan dibagi atas tiga kelompok utama ; logam,
polimer (plastik) dan keramik.
a. Logam. Bahan ini memiliki ciri-ciri ; daya hantar panas dan daya hantar listriknya
tinggi. Kedap cahaya dan biasanya dapat dipolis sampai mengkilap. Biasanya,
tidak selalu, logam agak berat dan mudah diubah bentuknya. Faktor-faktor apakah
yang melandasi karakteristik tersebut diatas?. Jawaban yang paling sederhana
ialah sifat logam tersebut disebabkan oleh karena beberapa elektron
terdislokalisir dan dapat meninggalkan atom induknya. Sebaliknya dalam
polimer dan keramik elektron tidak dapat bergerak bebas. Elektron yang terdapat
dalam logam dapat terdislioklisir oleh karena itu logam mudah dapat
memindahkan muatan listrik dan energi thermal. Sifat kedap cahaya dan daya
pantul logam disebabkan oleh tanggap elektron yang terdislokalisir terhadap
getaran elektromagnetik pada frekwensi tinggi. Hal ini juga merupakan hasil
daripada kebebasan partial beberapa elektron dari atom induknya.
b. Polimer (plastik)
Elemen-elemen non logam yang terdapat disebelah kanan atas tabel periodik
mempunyai afinitas untuk menarik atau membagi elektron tambahan, hal yang
berbeda dengan logam yang memiliki elektron yang dapat berpindah-pindah. Tiap
elektron dapat bergabung dengan atom tertentu (atau pasangan atom). Oleh karena
itu daya hantar panas dan listrik polimer kecil, disebabkan semua energi thermal
diteruskan dari daerah yang dingin ke daerah yang lebih panas dengan getaran
atom , suatu proses yang lebih lambat dibandingkan dengan trasport energi
elektronik yang terdapat dalam logam . Selain itu elktron dalam polimer bergerak
lamban lebih mudah menyesuaikan getarannya dengan cahaya, oleh sebab itu
tidak menyerap berkas cahaya.
Bahan yang semata-mata terdiri dari unsur bukan logam membagi elektron untuk
membentuk molekul besar, yang juga disebut molekul makro. Dalam molekul
besar ini terdiri dari satuan ulang, atau mer, dan dari sinilah asal kata polimer.
Polimer mempunyai berat jenis yang rendah dan dapat digunakan sebagai isolator
panas dan listrik. Kurang baik memantulkann cahaya dan cenderung tembus
cahaya atau bening (untuk lapisan tipis). Beberapa jenis fleksibel dan dapat
diubah bentuknya (deformasi), sifat ini dimanfaatkan pada proses pembentukan
c. Keramik.
Keramik adalah campuran yang terdiri dari unsur logam dan bukan logam.
Banyak contoh bahan keramik, mulai dari semen adukan beton (termasuk batu-
batuannya), gelas, bahan isolasi busi sampai oksida bahan-bahan nuklir UO2
Setiap jenis bahan tersebut tadi, keras dan rapuh. Memang, kekerasan dan
kerapuhan merupakan ciri umum keramik, disamping itu keramik juga lebih tahan
terhadap suhu tinggi dan lingkungan yang lebih berat persyaratannya, dibanding
dengan logam dan polimer. Dasar dari karakteristik ini ialah sifat elektronik atom
atomnya. Sesuai dengan sifat-sifat dasarnya, unsur logam dapat melepaskan
elektron kulit luar dan memberikannya pada atom non logam yang mengikatnya.
Akibatnya elektron-elektron tersebut tidak dapat bergerak sehingga bahan
keramik umumnya isolator listrik dan isolator yang baik.
Sama pentingnya, ion logam positip (atom yang kehilangan elektronnya) saling
tarik menarik. Setiap kation (ion bermuatan positip) dikelilingi anion (ion
bermuatan negatip) diperlukan energi jadi juga gaya) yang cukup besar untuk
memutuskan ikatan tersebut. Oleh karena itu tidak mengherankan bahwa bahan
keramik itu keras (daya tahan mekanis besar) tahan api (tahan panas) dan tahan
kimia.
1.4.7. Rangkuman.
Sifat –sifat umum teknik yang telah dibahas dalam bab1 dapat dikaitkan secara kualitatip
dengan karakteristik ikatan atom yang diuraikan dalam bab ini
a. berat jenis ditentukan oleh berat atom, jari-jari atom dan bilangan koordinasi.
Bilangan koordinasi merupakan suatu faktor penting oleh karena menentukan
faktor pemampatan.
b. Titik cair dan titik didih dapat dikaitkan dengan besarnya lengkungan energi, gb.
2-5.2 (b). atom memiliki energi minimum (pada dasar lengkungan) pada suhu nol
absolut. Suhu yang lebih tinggi menaikan energi sehingga atom terpisah satu
dengan yang lainnya.
c. Kekuatan juga dapat dikaitkan dengan besarnya gaya keseluruhan atau kurva
jumlah gb. 2-5.2 (a). Gaya ini dibagi dengan luas penampang menghasilkan
tegangan yang diperlukan untuk memisahkan atom-atom, (pada dasarnya bahwa
logam dapat berubah bentuk melalui proses lain selain pemisahan atom tetapi
besar gaya deformasi tergantung pada gaya antar atom). Karena gaya tarik
menarik antar atom yang lebih besar berarti lengkungan energi yang lebih dalam
pula, kita lihat bahwa bahan yang mempunyai titik cair tinggi umumnya lebih
keras ; contoh intan (C) , TiC. Se
d. (sebaliknya pada bahan dengan ikatan yang lebih lemah terdapat kaitan antara
kelunakan dan titik cair yang rendah : contoh timah hitam (Pb), polimer, es dan
gemuk. Terjadi pengecualian bila ada lebih dari satu jenis ikatan seperti pada
grafit dan lempung.
e. Modolus elastis dapat dihitung dari kemiringan kurva jumlah, gb. 2-5.2
karena pada jarak keseimbangan, dimana jumlah gaya sama dengan nol, dF/da
menyatakan hubungan antara tegangan dan regangan. Selama regangan atau
perubahan jarak antar atom kecil dari 1 %, modolus elastisitas dapat dianggap
konstan.Penekanan atau tegangan ekstrim dapat menaikkan atau menurunkan
modulus elastisitas.
f. Muai termal bahan-bahan dengan faktor tetal (pemampatan) atom yang setara,
berbanding terbalik dengan titik cair. Hubungan yang tidak langsung ini diperoleh
karena bahan dengan titik cair yang lebih tinggi mempunyai lengkungan energi
yang lebih dalam dan oleh karena itu lebih simetris. Jadi jarak-jarak antar atom
rata-rata beberapa logam hanya bertambah sedikit dengan perubahan energi
termal tertentu. Contoh beberapa logam termasuk Hg, dengan titik beku – 39oC,
koefisien mulai linier 40 x 10-6m/oC ; Pb, 327oC, 29 x 10-6/moC
g. Konduktivitas listrik sangat tergantung pada jenis ikatan atom bahan. Baik bahan
dengan ikatan ion maupun ikatan kovalen merupakan pengantar listrik yang jelek
karena elektron-elektonnya tidak bebas bergerak meninggalkan atom induknya.
Dipihak lain elektron logam yang terdislokalisir bergerak dengan mudah dengan
adanya gradien potensial.
h. Bahan dengan ikatan logam mempunyai daya hantar panas yang tinggi karena
elektron yang terdislokalisir merupakan pembawa energi termal dan energi listrik
yang sangat efisien.
i. Pengaruh struktur atom terhadap sifat kimia tergantung pada jumlah elektron
Valensi.
POKOK BAHASAN II. PENGENALAN BAHAN
SUB POKOK BAHASAN
2.1.POLIMER
RELEVANSI. Mahasiswa menggunakan pengetahuan kimia dapat mengenal bahan
Polimer
2.2. Penyajian
POLIETELIN dibuat dengan jalan polimerisasi gas etelin, yang dapat diperoleh
dengan memberi hidrogen gas petrolium pada pemecahan minyak (nafta), gas alam
atau asetelin. Polimerisasi dapat ditunjukkan pada reaksi dibawah ini :

H H H H
n.C-C → C- C
H H H H
n
Yang digolongkan menjadi polietelin tekanan tinggi, tekanan medium dan tekanan
rendah oleh tekanan pada polimerisasinya, atau masing-masing menjadi polietelin
masa jenis rendah dengan masa jenis 0,910-0,926, polietelin dengan masa jenis
medium 0,926-0,940 dan polietelin masa jenis tinggi 0,941-0,965. Kristalinitas
polietelin berkaitan erat dengan masa jenisnya.
Secara kimiawi polietelin merupakan parafin yang mempunyai berat molekul
tinggi. Karena itu sifat-sifatnya serupa dengan sifat-sifat parafin. Terbakar jika
dinyalakan dan menjadi cair, menjadi rata kalau dijatuhkan diatas air.
a. Hubungan dengan masa jenis. Dengan cara polimerisasi etelin yang berbeda
didapat struktur molekul yang berbeda pula. Pada polietelin masa jenis rendah,
molekul-molekulnya tidak mengkristal secara baik tetapi mempunyai banyak cabang.
Dipihak lain polietelin tekanan rendah kurang bercabang dan merupakan rantai lurus,
karena itu masa jenisnya lebih besar sebab mengkristal secara baik sehingga
menpunyai kristalinitas tinggi. Karena kristal yang terbentuk baik itu mempunyai
gaya antar molekul kuat, maka bahan ini mempunyai kekuatan mekanik dan titik
lunak tinggi pula.
b.Hubungan dengan berat molekul. Sifat berubah oleh perubahan masa jenis. Kalau
masa jenis (kristalinitas) sama, sifat-sifat mekanik dan mampu olahnya berbeda
menurut ukuran molekul. Karena berat molekul kecil sifat cairnya lebih baik,
sedangkan ketahanan akan zat pelarut dan kekuatannya menurun.. Umumnya indek
cair dipergunakan untuk mengetahui berat molekul.
Tabel 1. Perubahan sifat polietelin oleh masa jenis dan indeks cairan( MI)
Sifat-sifat Masa jenis meningkat MI meningkat (berat
(0,915-0,965) molekul meningkat)
Viskositas cairan Naik Turun
Ketahanan abrasi
(kekerasan permukaan) Diperbaiki Sedikit berkurang
Film gerak Diperbaik Tidak berubah
Temp.penahanan panas
terendah Dinaikan Berkurang
Kekuatan tarik (mulur) Sangat diperbaiki Sedikit berkurang
Perpanjangan Lebih kecil Lebih kecil
Ketahanan lelah Diperbaiki Sedikit berkurang
Kekakuan lentur Sangat diperbaiki Sedikit berkurang
Ketahanan impak film Berkurang Berkurang
Ketahanan tegangan retak Berkurang* Sangat berkurang
Tembus cahaya Diperbaiki* Diperbaiki
Kilatan permukaan Diperbaiki** Diperbaiki
Permeabilitas uap air Berkurang _
Permeabilitas gas/cairan Sangat berkurang _
Laju susut cetakan Diperbesar Lebih kecil
Sifat listrik Sedikit diperbaiki Tidak berubah
* berubah oleh keadaan pengujian
**berubah oleh keadaan cetakan

c.sifat-sifat listrik
Polietelin merupakan polimer non polar yang khas memiliki sifat-sifat listrik yang
baik. Terutama sangat baik dalam sifat khas frekwensi tinggi, banyak dipakai sebagai
isolasi untuk radar, TV dan berbagai alat komunikasi. Akan mempunyai sifat lebih
baik lagi kalau masa jenisnya tinggi.
d. sifat-sifat kimia
Polietelin adalah polimer yang mempunyai sifat-sifat kimia cukup stabil tahan
terhadap bahan kimia kecuali halida dan oksida kuat. Ia larut dalam hidrokarbon
aromatik dan hidrokarbon yang terkhlorinasi di atas temperatur 70oC, tetapi tidak
ada pelarut sempurna untuk melarutkan polietelin pada temperatur biasa. Karena
bersifat
non polar polietelin tidak mudah diolah dengan merekat dan mencap. Perlu
tambahan tertentu seperti oksidasi pada permukaan atau pengubahan struktur
permukaannya oleh sinar elektron yan kuat. Kalau dipanaskan tanpa adanya oksigen,
hanya mencair sampai 300oC, kemudian terurai karena termal kalau melampau
temperatur tersebut. Tetapi bila dipanaskan dengan disertai oksigen akan teroksidasi
walaupun suhunya baru mencapai 50oC. Karena polietelin lemah terhadap sinar UV,
bahan anti oksida seperti turunan naftilamin, atau bahan pengabsorb UV seperti
serbuk karbon, bensofenon, ester asam salisilat, dicampurkan untuk memperbaiki
ketahanan UV, perlu menjadi perhatian karena polietelin akan retak dibawah
pengaruh tegangan apabila berhubungan dengan berbagai surfaktan, minyak mineral,
alkali, alkohol : (C2H5OH= etanaol ) ; (Metanol = CH3OH). dsb.
e. Permeabilitas
Film polietelin sangat sukar ditembus air, tetapi mempunyai permeabilitas cukup
tinggi terhadap CO2, pelarut organik, parfum, dsb. Polietelin masa jenis tinggi kurang
permeabilitas daripada polietelin dengan masa jenis rendah.
2.3. POLIETELIN KEPERLUAN KHUSUS
a. Polietelin berberat molekul rendah (1.000 – 12.000)
Dapat diperoleh berbagai mutu mulai dari pelumas pada temperatur sampai
bahan dengan titik cair 100oC tergantung dari masa jenis dan berat
molekulnya.Dipergunakan untuk membuat kertas tahan air, kain tanpa tenunan,
pelapis dan dipakai untuk membebaskan cetakan.
b. Polietelin berberat molekul sangat tinggi (1-4 juta)
Bahan ini sukar diolah karena kecairannya yang buruk, walaupun agak lunak
dengan meningkatkan temperatur. Tetapi mempunyai ketahanan yang baik,
ketahanan abrasi yang baik, mempunyai sifat mekanik yang baik dan elastisitas
yang kecil pada temperatur sekitar 100oC
c. Polietelin berikatan silang
Kalau polietelin secara antar molekul diikat silangkan oleh penyinaran sinar radio
aktif energi tinggi seperti dengan sinar elektron, sinar beta, sinar gama, dan
seterusnya, kekuatan tarik, ketahanan retak-tegangan menjadi lebih baik dan titik
lunaknya meningkat 250oC
d. Polietelin busa
Kalau polietelin diikat-silangkan dan dibusakan, masa jenis bervareasi dari
daerah yang cukup lebar. Maka bahan ini dapat dipergunakan untuk isolasi dan
bahan akustik. Bahan busa rendah dipakai sebagai pengganti bahan kayu
Polietelin mudah diolah, maka dari itu sering dicetak dengan penekanan, injeksi,
ekstruksi peniupan dan dengan hampa udara, perlu diperhatikan bahwa
penyusutannya tinggi.Pada temperatur rendah tahan terhadap bahan kimia. Oleh
karena itu dipergunakan untuk barang-barang seperti wadah , alat dapur, botol,tempat
minyak tanah, film, pipa, isolator kabel listrik, serat, kantong tempat sampah dsb.
.
2.4. POLIPROPILIN
Bahan baku polipropilin didapat dengan menguraikan petrolium (naftan) dengan
cara yang sama seperti pada etelin. Menurut proses yang serupa dengan metode tekanan
rendah untuk polietelin, menggunakan katalisator Zieger-natta, polipropilin dengan
keteraturan ruang dapat diperoleh dari propilin.
n.CH2=CH → CH2-CH
CH3 CH3 n
Propilin Polipropilin
Sifat-sifat polipropilin serupa dengan sifat-sifat polietelin. Masa jenis rendah
(0,90-0,92). Termasuk kelompok yang paling ringan diantara bahan polimer. Dapat
terbakar bila dinyalakan. Dibandingkan dengan polietelin masa jenis tinggi titik lunaknya
tinggi (176oC), kekuatan tarik, kekuatan lentur dan kekakuannya lebih tinggi. Digunakan
hampir semua sama seperti polietelin, polipropilin banyak dipakai sebagai bahan dalam
produksi peralatan meja makan, keranjang, peralatan kamar mandi, keperluan rumah
tangga, mainan, peralatan listrik, barang-barang kecil, komponen mobil dll.

2.5. POLISTERIN CH3CH2 CH2CH

+ CH2=CH2 → →
Benzen Etelin Etil bezen Stiren
Monomer stiren dibuat dari benzen dan etelin dipolimerisasikan oleh panas, cahaya dan
katalis,
CH2=CH -CH2-CH

n* n

Sifat-sifat
Polistiren tidak berwarna dan merupakan resin transparan dapat diwarnai secara bening.
Masa jenisnya lebih rendah dari polietelin dan polipropilin. Memiliki sifat listrik yang
baik sekali terutama frekwensi tinggi, walaupun kestabilan terhadap cahaya dan sifat
tahan cuacanya agak rendah daripada resin metakritik. Ketahanan radiasi sangat
baik.Polistiren mudah larut dalam keton ester dan pelarut hidrokarbon aromatik, tahan
terhadap asam, alkali,asam khlor, asam organik, minyak bumi dan alkohol. Kestabilan
panas dan kecairannya pada pencairannya sangat baik, sedangkan barang cetakan yang
titik lunaknya rendah (70oC) memiliki ketahanan impak rendah dan bersifat getas.
Ketahanan terhadap retak tegangan, juga kurang baik.
Jenis :
a. Polistiren keperluan umum adalah plastik yang paling umum dipakai.(GP)
b. Polistiren dengan ketahanan impak tinggi (HI)
Kegetasan, yang merupakan kekurangan bagi polistiren, dapat diperbaiki
terutama dengan jalan mencampurkan 5-20% karet sintetik atau SBR (Styrene
Butadiene Rubber). Makin besar kadar karetnya makin baik ketahanan
impaknya.
c. Polistiren tahan cahaya
Seperti telah diutarakan di atas, polistiren mempunyai ketahanan cahaya yang
buruk, jadi karena cahaya fluoresen dan cahaya matahari langsung pudar
warnanya dan terdegradasi. Polistiren keperluan umum tidak cocok untuk
peralatan yang kena sinar atau penggunaan diluar rumah. Jenis ini telah
dikembangkan dengan mencampur zat pengabsorp ultra violet dan zat
antioksidasi.
d. Polistiren busa
Butan, pentan,heksan dst dicampurkan sebagai bahan pembusa bagi polistiren,
yang dibuat dalam bentuk butiran. Kalau dipanaskan dalam cetakan akan
mengembang menjadi 20-70 kali lebih besar menjadi kuat dan lunak sebagai
barang busa yang tercetak.
Polistiren keperluan umum dan yang mempunyai kekuatan impak tinggi dipakai untuk
radio TV, refrigerator dan peralatan listrik lainnya demikian juga untuk peti kemas dan
barang rumah tangga. Polistiren busa dipakai untuk isolasi panas dan bahan pengepakan.

2.6. POLIMETIL METAKRILAT (RESIN METAKRILAT)


CH3 CH3 OH CH3 CH3
CO + HCN → C → C – CONH2 → C - COOR
CH3 CH3 CN CH2 CH2
Aseton As. Sianida Cianhidrin aseton Metakrilat amida Ester as.
metakrilat
CH3 H CH3
n H2C= C → Polimerisasi C- C
COOCH3 H COOCH3
n
Metakrilat resin mempunyai sifat tembus cahaya sangat baik, terutama untuk daerah sinar
tampak, mempunyai daya isolasi listrik yang baik. Plastik ini mempunyai masa jenis
sekitar ½ dari gelas, kekuatan impaknya 10 kali berat dari pada gelas dan juga tahan
terhadap cuaca baik. Penggunaan bahan di dalam dan diluar ruangan dalam waktu yang
lama turunnya kekuatan dan pudarnya warna sangat kurang. Ketahanan kimianya lebih
baik daripada polistriren. Larut baik dalam klorida etilin dan kloroform.

2.7. POLIVINIL KLORIDA (PVC)

CH2=CH2 + Cl2 → CH2Cl-CH2Cl -HCl → CH2=CHCl


Etilin Etelin khlorida Vinil khlorida

H H H H
n C =C → -C-C
H Cl H Cl n
Vinil khlorida Polivenil klorida
Monomer
Sifat sifat PVC berupa tepung putih dengan masa jenis 1,4 mempunyai ketahan terhadap
air, asam dan alkali. Tidak bersifat racun dan tidak menyala, isolator listrik baik dan tahan
terhadap banyak larutan. Melunak pada 65-85oC dan plastis pada 120-150oC dan mencair
pada suhu 170oC

POKOK BAHASAN (SPB).III. KERAMIK


3.1. RELEVANSI ( untuk SPB). Mahasiswa menggunakan pengetahuan kimia dapat
mengenal bahan keramik
Penyajian
Keramik merupakan bahan padat yang terbuat dari sejenis lempung dan merupakan
hasil karya seni yang diolah menggunakan ilmu pengetahuan. Bahan keramik didapat
dari alam, unsur utamanya adalah elemen-elemen oksigen, silika dan alumina yang
berada besama-sama dan mineral yang dominan adalah silikat dan alumunium
silikat. Mineral lempung bahan keramik mempunyai susunan kimia sebagai berikut :
Kaoline ; Al2(Si2O5)(OH)4
Halloysite : Al2(SiO5)(OH)4 2H2O
Pyrophylite : Al2(Si2O5)2(OH)2
Montmorillonite : (AlxNayMgz)SiO2O5)2(OH)2
Mica : Al2K(Si 1,5 Al 0,5 O5)(OH)2
Illite : Al 2-z MgzK 1-z-y)(Si 1,5-y Al 0,5+yO5)2(OH)2
Selain mineral-mineral lempung terdapat juga mineral yang mirip dengan lempung
yaitu magnesium silicate yang mempunyai formulasi kimia Mg3(SiO2O3)(OH)2
Oksida keramik dipakai untuk keperluan yang lebih luas yaitu:
1. keperluan industri isolator listrik dan batu tahan api, bahan-bahan itu
antara lain ; Alumina = Al2O3, Zirconnia = ZrO2, thoria= ThO2,
Berylia= BeO, magnesia = MgO, Spinel= MgAl2O4 dan Forsterite=
Mg2SiO4
2. bahan bakar nuklir uranium oksida= UO2
3. elektroopic keramik/electrical singnal, lithium niobate = LiNbO 3
dan kombinasi timbal-zircon-titan (PbO-ZrO2-TiO2)
Produk-produk keramik:
1. keramik tradisional :
a. macam-macam kerajinan lempung
b. genting
c. rumah tangga (macam-macam produk grabah)
d. kerajinan dan karya seni
Keramik baru
a. keramik industri untuk keperluan bangunan rumah, produk chip untuk bahan isian
pada peralatan pabrik pupuk, pengecoran logam dan pemurnian minyak sawit
b. bahan refraktory brick (batu tahan api)

POKOK BAHASAN III.


3.1. KAPUR
3.2. RELEVANSI. Mahasiswa menggunakan pengetahuan kimia dapat mengenal bahan
kapur dan cara pembuatannya
.Penyajian
Kapur dibuat dari bahan dasar al : batu kapur, batu karang dan kerang. Pembuatan
kapur dengan cara dibakar atau disebut proses kalsinasi denga reaksi sbb; CaCO3 →
CaO + CO2
Padaman dengan air secara kering (bubuk) atau basah (agak cair) dengan reaksi CaO
+ H2O → Ca(OH)2
Contoh Soal
Diketahui CaO = 1 kg; berapa kg kebutuhan air atau berapa liter air dan berapa kg
Ca(OH)2 yang dihasilkan ?.
Dengan Berat atom Ca = 40; O= 16; H=1
Penyelesaian :
Reaksi : CaO + H2O → Ca(OH)2
Diketahui CaO = 1 kg

Pengerasan kapur dengan CO2 dari udara, air sebagai zat perantara dengan reaksi
Ca(OH)2 + CO2 → CaCO3 + H2O
Pengerasan kapur- air atau kapur-hidrolik dengan air; sifat ini disebabkan oleh
senyawa-senyawa SiO2, Al2O3 dll pada pembakaran.
3.3 SEMEN
3.4 RELEVANSI. Mahasiswa dapat mengenal definisi dan lasifikasi semen
3.5 Penyajian. Semen adalah bahan anorganik yang mengeras pada pencampuran dengan
air atau larutan garam. Contoh khas adalah semen portland.
Semen portland dibuat dari bahan kapur dan lempung dengan cara dibakar pada
tanur putar pada suhu kurang lebih 1250oC, kemudian didinginkan dengan cepat
untuk membentuk klinker yang kemudian dihancurkan dengan alat ball mild dan
ditambahakan gips dalam jumlah jumlah yang sesuai. Bahan ini dipergunakan dalam
pekerjaan teknik sipil dan bahan konstruksi. Ada banyak jenis semen portland dan
mempunyai sifat berbeda-beda : semen penggunaan umum, semen pengeras pada
panas sedang, semen pada kekuatan awal tinggi, dan seterusnya. Semen dengan
kekuatan awal yang tinggi berkadar Ca3SiO5. Semen portland pada saat ini merupakan
bahan pokok bangunan yang dipakai secara luas : Gedung, Jembatan, Bendung, Jalan dan
Lapangan Terbang. Semen merupakan bahan campuran : CaO, Al2O3, Fe2O3 MgO dan
lain-lain.
Proses pembuatan bahan campuran tersebut dibakar di dalam kiln putar pada suhu
1250oC. Komposisi semen portland berdasarkan % sebagai berikut :
Tabel 1. Komposisi semen
CaO SiO2 Al2O3 Fe2O3 MgO Alkali SO3
Oksid
Min 61,17 18,58 3,86 1,53 0,60 0,66 0,82
Max 66,92 23,26 7,44 6,18 5,24 2,9 2,26
Rata-rata 63,85 21,08 5,79 2,86 2,47 1,4 1,73

Tabel 2. Penggunaan semen


Macam Penggunaan utama
Semen portland : Teknik sipil, kontruksi
Semen penggunaan umum Sda
Semen pengeras pada panas sedang Sda
Seman berkekuatan tinggi awal Sda
Semen panas rendah Sda
Semen tahan sulfat Kontruksi pelabuhan, lautan
Semen campuran :
Semen tanur tinggi
Teknik sipil
Semen pozzolanik
Sda
Semen abu terbang
sda
Semen khusus
Semen alumina
Bahan tahan api
Semen jet
Pekerjaan penting
Semen gigi
Penggunaan kedokteran

Tabel 3. Klasifikasi semen portland utama


Semen Sifat-sifat Penggunaan utama
Semen penggunaan MgO, SO3, hilang pada Digunakan secara luas
umum (jenis I) pembakaran. Kehalusan, sebagai semen umum untuk
pengesetan dan kekuatan secara teknik sipil & kontruksi
berturut-turut juga ditentukan. arsitektur.
Secara umum mempunyai sifat
umum dari semen
Semen pengeras pada Ditentukan untuk mempunyai Secara umum dipakai untuk
panas sedang (jenis II) C3S kurang dari 50% dan C3A beton masif yang besar.
kurang dari 8%. Kalor hidrasi Pekerjaan dasar untuk
70kal/g atau kurang ( 7 hari ) bendungan, jembatan besar,
dan 80 kal/g atau kurang (28 bangunan-bangunan besar.,
hari) pada kondisi sedang .
Peningkatan dari kekuatan
jangka panjang diingin kan
Semen berkekuatan Mengandung C3S maksimum Menggantikan semen
tinggi awal (jenis III) dan gipsum secukupnya untuk penggunaan umum untuk
mengendalikan pensetan. pekerjaan yang medesak.
Kekuatan awal ( 1 hari, 3 hari) Cocok untuk pekerjaan di
diintensifkan, ditentukan untuk musim dingin. Untuk
mempunyai kekuatan di atas 40 konstrkuksi bangunan,
kg/ cm2 selama penekanan 1 pekerjaan pekerjaan
hari dan 90 kg/cm2 selama 3 pembuatan jalan dan produk
hari. semen.
Semen panas rendah Kalor hidrasi lebih rendah 10 Sama dengan semen jenis II
(jenis IV) kal/g dari pada semen pengeras
pada panas sedang , ditentukan
di bawah 60 kal/g (7 hari) dan
dibawah 70 kal/g (28 hari)
(ASTM). Memberikan kalor
hidrasi minimum seperti semen
untuk pekerjaan bendungan.
Semen tahan sulfat Ditentukan untuk mempunyai Dipakai untuk pekerjaan
(jenis V) C3S di bawah 50% dan C3A beton dalam tanah yang
dibawah 5% (ASTM). mengandung banyak sulfat
Diusahakan agar kadar C3A & yang berhubungan
minimum untuk memperbesar dengan air tanah. Pelapisan
ketahanan terhadap sulfat. dari saluran air dalam
terowongan

C3S : larutan padat dari Ca3SiO5; C3A ; larutan padat dari Ca3Al2O6

POKOK BAHASAN IV.


SUB POKOK BAHASAN IV.
4.1.GELAS
4.1.1 Pendahuluan (difinisi dan klasifikasi)
Gelas adalah zat padat amorf terbentuk sewaktu transformasi dari cair menjadi
kristal. Titik transisi termodinamika yang disebut titik transisi gelas memisahkan gelas
dari cairan dingin lanjut . Tidak seperti keadaan kristal disini tidak ada keteraturan jarak
panjang dalam konfigurasi atomnya tetapi hanya ada keteraturan jarak pendek.
Konfigurasi atom jarak pendek ini serupa dengan yang ada pada kristal yang mempunyai
komposisi kimia sama dari gelas itu.
Gelas dapat diklasifikasikan menurut komposisi kimia, gelas kapur soda, gelas
boroksilikat, gelas halogenida, gelas khusus dst.
4.1.2. Komposis Kimia
4.1.3. Gelas lembaran
Gelas lembaran termasuk gelas kapur soda. Komponen utamanya adalah SiO 2,
Na2O dan CaO, dan Al2O3, MgO dan SO3 sebagai sub komponen. Komposisi gelas
lembaran seperti yang ditunjukkan dalam tabel 4, agak berbeda deda tergantung cara
produksi. Hal ini disebabkan oleh perbedaan dalam viskositas yang diperlukan untuk
berbagai proses pencetakan.
4.1.4. Gelas wadah
Banyak macam gelas wadah dan komposisi kimia juga berbeda-beda pada daerah
luas seperti ditunjukkan pada tabel 5, komponen kimia botol yang diproduksi secara
otomatik adalah gelas kapur soda. Peralatan makan dapat digolongkan pada gelas kapur
soda dan gelas timbal. Yang pertama dipakai untuk piring dan mangkok dengan mesin
pres, dan untuk produksi masa dibuat dengan mesin otomatik cetak, sedangkan yang
kedua dipakai untuk peralatan dibentuk dengan peniupan tangan dan untuk berbagai
benda kerajinan.
Tabel 4. Klasifikasi gelas berdasarkan penggunaannya.
Macam Nama Penggunaan
Gelas rata:
Gelas rata umum Gelas rata biasa,gelas rata berukir, gelas lebar Kaca cendela,cermin
Gelas rata khusus Gelas kawat,gelas penyerap panas
Gelas rata berbentuk Gelas beralur,gelas kerut berkawat
Gelas wadah:
Gelas peralatan Botol bermulut lebar, botol bermulut sempit Berbagai wadah
makan Gelas, gelas bergagang,piring,mangkuk
Gelas optik Gelas mahkota (crown), gelas batu api (flint), Berbagai instrumen
gelas barium, gelas lantan, gelas fosfat, gelas optik
yang mengandung flour
Gelas fisikokimia: Gelas kuarsa, gelas borosilikat,gelas ampul,
Gelas umum gelas botol obat. Untuk penggunaan
Gelas kedokteran fisiko kimia dan
untuk termometer kedokteran
Gelas listrik:
Gelas penerangan Gelas penerangan,gelas lampu flouresensi, Peralatan listrik
gelas lampu busur merkuri, lampu uap
natrium
Gelas tabung Gelas untuk tabung sinar katode, tabung
elektronik pemancar, tabung sinar X dan tabung khusus
Gelas alat listrik Gelas mikaleks,gelas isolator gelas
berat
Gelas pengkapsul Berbagai
pengkapsulan
Serat gelas Gelas monofilamen, gelas filamen panjang, Isolator, komunikasi
gelas untuk komunikasi foto foto

Tabel 5. Komposisi kimia dari gelas rata.


Jenis SiO2 Al2O3 Fe2O3 MgO CaO Na2O SO3
Produk A 71,82 1,4 0,07 3,31 8,90 14,27 0,31
Produk B 71,76 0,80 0,10 2,41 11,55 12,65 0,47
Gelas 71-73 0,5-1,5 - 1,5-3,5 8-10 14-16 -
lembaran
Gelas 70,5-73 0,5-1,5 - 0-1 13-14 12-14 -
lembaran
dirol

Tabel 6. Komposisi kimia gelas untuk botol


Jenis SiO2 Al2O3 Fe2O3 MgO CaO Na2O K2O SO3 BaO F2 B2O3
Tak 72,3 1,86 0,60 0,17 10,63 13,46 0,54 0,31 0,55 0,25
berwarna
(kalsit)
Tak 73,3 1,93 0,37 3,76 5,82 14,07 0,46 0,46 0,34 0,06 0,04
berwarna
(dolomit)
Amber 72,5 1,45 0,09 3,77 7,34 13,71 0,61 0,29 0,26

Tabel 7. Komposisi kimia gelas wadah


Jenis SiO2 Al2O3 Fe2O3 MgO CaO Na2O K2O SO4 BaO F2 B2O3 PbO
Gelas 74,67 0,38 0,04 - 5,14 19,14 0,41 - - - - -
presan 75,13 0,41 0,04 - 5,68 16,41 1,11 - 1,11 - - -
Gelas 67,2 - - - 0.90 9,5 7,1 - - - - 14,8
kristal 51,1 0,5 - - - 1,7 7,6 - - - - 38,3
timbal

Tabel 8. Komposisi kimia gelas optik


Penggolong SiO2 B2O3 Al2 Na K2O Ca BaO TiO2 ZnO PbO As2O3 La2O Th Zr
an O3 2O O 3 O2 O2
Gelas BK7 68,9 10,1 - 8,8 8,4 - 2,8 - - - 1,0
Crown ZK1 55,7 7,0 - 1,0 16,0 - - - 2,0 - 0,3
Gelas flint
SF13 34,2 - 0,6 1,6 1,9 - - 4,5 - 56,7 0,5
LF7 53,9 - - 2,5 7,9 - - - - 34,9 0,6
Gelas
barium
BaSF4 38,1 - - 3,0 3,8 - 17,4 - 5,5 31,4 0.8
BaF4 45,5 1,0 - 0,5 7,3 - 15,8 - 8,0 22,5 0,4

Gelas lantan
LaK 14,8 27,0 1,3 - - - 36,5 0,5 20,0
LaSF 2,0 24,5 - - - - - - - - 0,5 35,0 19, 1,5
3
Gelas K
fluorin FK 51,0 18,3 8,3 - 7,3 HF
2
14,
4
P2 Mg 0,2
O5 O
Gelas fosfat - 4,0 9,0 - 11,6 70, 4,0 1,0
PKS 4

4.2.EMAIL
Produk email adalah benda yang permukaan logamnya dilapisi oleh gelas
anorganik. Bubuk gelas diletakkan pada permukaan dan dipanaskan untuk membuat
pelapisan. Email diterapkan pada logam magnesium, alumunium, baja lunak, besi cor,
baja tahan karat dan paduan lain yang tahan panas. Permukaan logam ditutup oleh gelas,
yaitu salah satu bahan keramik yang khas, mempunyai sifat unggul dalam ketahanan
terhadap zat kimia , tahan panas dan tahan aus.
Email dapat digolongkan menurut logam dasarnya; email besi email alumunium,
alumunium baja tahan karat, email tembaga,, email emas, perak dll.
Pelapisan keramik berbeda dari email biasa. Hal ini akan memperbaiki kualitas
permukaan dari bahan dengan penutupan permukaan berbagai bahan oleh keramik seperti
berikut: TiC,TiN,TiB,Al2O3,SiC,ZrO2,ZrC,dan SnO2. Bahan-bahan ini dilekatkan pada
permukaan dari berbagai bahan oleh pengendapan uap kimia, pengendapan uap fisik dan
injeksi lelehan oleh jet plasma.

SIFAT DAN PENGGUNAAN

Email besi mencakup email baja lunak dan email baja cor. Yang pertama cocok
untuk benda berlempeng tipis, seperti wadah untuk makan, papan pengumuman, papan
iklan dan kontruksi, bak mandi, tangki, wadah zat kimia dan wadah-wadah lain yang
besar ukurannya.
Kegunaan pelapis keramik adalah:
1. untuk peningkatan ketahanan aus, ketahanan oksidasi dan ketahanan panas.
2. pembenaran dari fungsi baru terhadap bahan
Suatau contoh dari perbaikan ketahanan aus adalah pelapisan dari cermet WC-TiC
oleh TiC, TiN dan Al2O3 untuk perkakas mesin. Untuk ketahanan oksidasi, Al2O3, MoSi2
dilapiskan pada baja cetakan temperatur tinggi, dan untuk perbaikan ketahanan panas
keramik ZrO2-Y2O3 dilapiskan pada komponen turbin gas.
4.3. REFRAKTORI
Refraktori adalah bahan anorganik bukan logam yang sukar leleh pada temperatur
tinggi dan digunakan dalam industri temperatur tinggi seperti tungku dan sebagainya.
Sifat dan penggunaan refraktori mempunyai variasi yang luas dan terlalu
banyaknya jenis sangat menyukarkan penggolongan yang sistimatis. Refraktori kemudian
digolongkan berturut-turut berdasarkan bahan bakunya, mineral utama penyusunnya, sifat
kimia , penggunaan dan bentuknya. Yang mempunyai bentuk khas disebut batu tahan api
dan lainnya tanpa bentuk khas disebut refraktori bebas.
Refraktori bersilika mempunyai kadar SiO2 94-98% dengan kadar Al2O3 dan
alkali yang kecil lebih baik. Sebagai bahan baku digunakan kuarsit alamiah, kuarsa
berurat dll.
Refraktori lempung dibuat terutama dari kaolinit, pirofilit dan mineral lempung
lainya dari aluminium silikat terhidrasi. Komponen kimia utama adalah SiO 2 dan Al2O3.
Secara umum kadar Al2O3 kurang dari 50%
Beberapa refraktori alumina tinggi mengandung alumina lebih dari 50%. Bata
dari komposisi Al2O3 yang hampir murni disebut bata alumina dan dibuat dengan cara
penyiteran atau secara peleburan listrik.
Refraktori krom mempunyai spinel krom (FeO.Cr2O3, MgO.Cr2O3)sebagai
mineral penyususn dasar. Ada refraktori krom yang dibuat dengan cara penyinteran dari
kromit sebagai bahan baku utama dengan aditif lempung, dan ada yang dibuat dengan
penyinteran dari kromit dengan klinker magnesia sebagai aditif.
Baik magnesia krom, maupun refraktori magnesia dan krom terdiri dari peroklas
(MgO), forstit (Mg2SiO4), spinel (MgO.Al2O3) dan fasa gelas yang mengandung lebih
50% magnesia disebut refraktori magnesia-krom dan yang mengandung kurang dari 50%
disebut refraktori krom-magnesia. Bahan tersebut dibuat dengan penyinteran kromit dan
klinker magnesia.
Refraktori magnesia dibuat dari klinker magnesia sebagai bahan baku utama, dan
mineral penyusun utama adalah peroklas (MgO). Klinker magnesia yang sangat murni
mengandung kira-kira 99% MgO. Bata magnesia yang dibuat dari klinker magnesia ini
disinter pada temperatur tinggi kurang lebih 1800oC.
Refraktori karbida silika terutama terdiri dari karbida silikon (SiC), mulit
(3Al2O3.2SiO2) dan fasa gelas. Bahan baku utama adalah karbida silika, yang dibuat dari
batu silika (SiO2) dan kokas yang dipanaskan dalam tungku tahanan listrik pada suhu
diatas 2200oC.
Tabel 9. Hubungan antara karakteristik dan penggunaan dari bata tahan api utama
Macam Karakteristik Penggunaan
Bata silika 1. Murah, masa jenis rendah Langit-langit lengkung dari
2. Kekuatan mekanik tinggi kiln umum, dinding tanur
pada temperatur tinggi berbeban tinggi, perapian
3. tidak ada penyusutan dalam tungku kokas, bata katup
penggunaan dengan waktu penyalur, dinding dan
lama dan suhun tinggi langit-langit perapian dari
4. anomali pemuaian pada tanur perapian terbuka.
temp rendah dan koef muai
rendah pada temp rendah
dan temp tinggi
5. susah terjadi perontokan
struktur
6. bersifat asam kuat, tahan
terhadap slag asam, dan
cukup bagi slag basa
Lempung api 1.murah, mudah dibuat, daerah Tanur tinggi, tanur terbuka
mutu yang luas (komponen,
(regenerator), pemurnian
sifat-sifat).
2.pemuaian dan koefisien konduksi logam, pencairan gelas,
rendah, masa jenis bulk rendah
semen, tungku kokas dll
tidak terlalu sensitif terhadap
semua kondisi (pemanasan,
pendinginan, keausan, kerugian
fusi) dapat dipakai dalam kondisi
biasa.
3.bersifat asam dan mudah
terkorosi pleh slag basa pada
temp tingi.
Bata magnesia 1.Kerefraktoriannya tinggi, titik Tanur perapian terbuka basa
lunak tinggi pada beban, tetapi
(dasar perapian), misker
kekuatan mekanik kurang pada
temp tinggi (bagian bawah), tanur listrik
2.basa kuat, sangat tahan terhadap
(dinding), tanur untuk Cu,
slag basa
3.lunak terhadap perubahan Ni dan logam non ferro
mendadak dari temp dan uap
4.massa jenis tinggi, mahal kalau
diperbandingkan
Bata dolomit 1.kerefraktorian tinggi Pelapis dari tanur pem buat
2. tahan terhadap slag basa baja basa (konverter, tanur
3. terdapat banyak kelas (meta listrik, tanur perapian
stabil, stabil, magnesit dsb) terbuka). Tanur untuk
industri kimia
Bata karbon 1.Kerefraktoriannya luar biasa Tanur tinggi (perapian,
tingginya dan titik lunak tinggi dinding), tanur listrik untuk
pada beban perpaduan fero (perapian),
2.Netral secara kimia, terhadap tangki elektrolisis untuk
korosi tinggi logam ringan, penyumbat
3.Konduktivitas termal dan listrik untuk pembuatan baja (bata
tinggi, kuat terhadap kejutan lempung grafit)
termal
4.Mudah dioksidasi pada
temperatur tinggi

Bahan Perekat ; terdiri dari celulosa asetat dilarutkan dengan aceton.


Bahan Cat ; CaCO3, TiO2 dan zat warna dilarutkan dalam tinner.

KOROSI
1. DEFINISI
Korosi kerusakan material disebabkan oleh reaksi dengan lingkungan.
Dengan tegas korosi dibatasi hanya pada material logam, tapi sering
untuk berbagai keperluan untuk menyelesaikan masalah-masalah
teknik, korosi menyangkut juga non logam diantaranya keramik,
plastik, karet dan material non logam lainnya. Sebagai contoh
kerusakan cat dan karet oleh sinar matahari atau bahan-bahan kimia.
Perubahan terus-menerus pelindung metal (batu tahan api) dalam
tanur pembakaran dan metal padat berubah menjadi cair juga dapat
disebut korosi.
Korosi dapat terjadi secara cepat atau lambat. Contoh logam paduan
besi-nikkel (stainlles steel) menjadi rusak beberapa jam jika terkena
asam polythionic dan jalan kereta api yang nampak mengkilap
terkorosi pelan-pelan sampai beberapa tahun.

Proses pembentukan besi dan korosi besi

Besi lembaran Auto body rust (karat)


(atmosphere)
Tambang Proses

Pipa besi Underground pipe line


(soil & water) oksida besi

PENGARUH LIGKUNGAN

Korosi terjadi oleh pengaruh lingkungan, secara praktis/mudah.


Semua lingkungan akan mempengaruhi derajad korosi.
Contoh: air, air laut, air buangan (tambang, rumah tangga dan
industri), udara dan uap buangan industri (sulfat, amonia, dan
hidrokarbon dll).
2. PRISIP-PRINSIP KOROSI
Kecepatan korosi :
a.Hilangnya/rusaknya material logam maupun non logam
mg/cm2.jam
534W
b. Bentuk persamaan penetrasi korosi mpy = DAT

mpy = 0,0254 mm/tahun


W : kehilangan berat material; mg
D : densitas material; g/cm3
A : luas area yang terkena korosi: cm2
T : waktu; jam
3. Aspek-aspek korosi
a. Reaksi elektro kimia
Korosi secara alami terjadi oleh reaksi elektrokimia suatu
specimen/bahan ;
Zn + 2HCl  ZnCl2 + H2
Zn + 2H+  Zn2+ + H2
Oxidasi (reaksi anodik) Zn  Zn2+ + 2e
Reduksi (reaksi katodik) 2H+ + 2e  H2
Reaksi oksidasi atau reaksi anodik ditunjukkan adanya kenaikan
valensi dan sejumlah elektron yang dibebaskan dipergunakan
dalam reaksi katodik. Reaksi oksidasi dan reduksi dipakai
sebagai dasar yang penting prinsip-prinsip korosi
Contoh reaksi korosi logam zinc dalam larutan hidrogen
chlorida sbb:
Zn lingkungan HCl
Korosi akan terjadi sangat cepat
Beberapa reaksi korosi sbb;
Fe + 2HCl  FeCl2 + H2
2Al + 6HCl  2AlCl3 + 3H2
reaksi oksidasi atau anodik dalam suasana asam Cholrida sbb:
Zn  Zn2+ + 2e
Fe  Fe2+ + 2e
Al  Al3+ + 3e
Secara umum reaksi oksisdasi atau anodik proses korosi pada
logam atau metal dapat dirumuskan sebagai berikut :
M  M+n + ne
Pada reaksi reduksi atau katodik pada proses korosi logam atau
metal sbb:
Evolusi hidrogen 2H- + 2e  H2
Reduksi oksigen (suasana asam) O2 + 4H- + 4e  2H2O
Reduksi oksigen (suasana netral atau basa) :
O2 + 2H2O + 4e  4OH-
Logam atau metal reduksi M3- + e  M2-
Disposisi logam atau metal M+ + e  M

b. Polarisasi
Aktivitas polarisasi pada proses korosi terjadi pada logam,
dimana terjadi adanya elektrolit pada permukaan logam dalam
suasana asam. Terjadi reaksi evolusi oleh hidrogen.
Contoh sbb
c. Lingkungan

Pengaruh aerasi dan bahan oksidaser (O2)


Contoh:

rate korosion

1 2 3

bahan oksida

seksi 1
Monel dalam HCl + O2
Cu in H2SO4 + O2
Fe in H2O + O2
seksi 1-2
18Cr-8Ni in H2SO4 + Fe+3
Ti in HCl + Cu+2

seksi 2
18Cr + 8Ni in HNO3
C dalam FeCl3

seksi 2-3
18 Cr-8Ni in HNO3 + Cr2O3

seksi 1-2-3
18Cr-8Ni in H2SO4 + HNO3 akan terjadi kenaikan temperatur

PENCEGAHAN KOROSI
Korosi harus dicegah menggunakan bahan-bahan untuk
menutupi permukaan logam dan material yang lain dengan menutup
pori-pori dan lobang-lobang kecil sbb:
1. dengan bahan cat yang mengandung campuran seperti 2 %
molybdenum. (Mo)
2. menggunakan logam campuran seperti campuran besi dan
chrom untuk mencegah korosi antar granular dan suhu
tinggi
3. campuran besi dan nikkel yang disebut stainless steel

Daftar Pustaka
Lawrence H. Van Vlack, 1983., Ilmu dan Teknologi Bahan, Erlangga, Jakarta.
Surdia T.1985., Pengetahuan bahan Teknik

Anda mungkin juga menyukai