Kode/SKS :2
Semester : I
Disusun Oleh :
Ir. Yulius Marzani, M.Si
1.4 Penutup
1.4.1. Tes formatif ; berapa atom dari satuan massa atom untuk atom C, O, Cl dan Fe
1.4.2. Umpan balik; ditawarkan kepada mahasiswa untuk maju kedepan mengerjakan
soal tersebut
1.4.3.Tindak lanjut ada point tesendiri bagi mahasiswa yang mengerjakan dengan
benar
1.4.4. Rangkuman (atom, dan satuan massa atom)
1.2. SUB POKOK BAHASAN I (teori atom Dalton, JJ. Thomson, Rutherford dan Niels
Bohr)
1.2.1. Teori atom dalton
Dalton mengemukkan sebagai berikut :
a. zat terdiri dari partikel-partikel kecil yang tak kelihatan yang disebut atom
b. suatu atom dari suatu elemen adalah sama, tetapi berbeda dari elemen atom
lainnya
c. suatu senyawa dibentuk dari atom-atom elemennya dengan perbandingan
yang tetap
d. suatu reaksi kimia hanyalah berupa penggeseran atom dari suatu senyawa
ke yang lain, sedangkan atom masing-masing masih berfungsi dan tidak
berubah
1.2.2. Model atom JJ. Thomson
Model roti kismis; bola atom yang didalamnya terdapat elektron bermuatan
negatip dan dilapisan luarnya bermuatan positip
1.2.3. Model Atom Rutherford
Atom terdiri dari inti atom dikelilingi oleh orbit elektron
1.2.4. Model Atom Niels Bohr
a. atom terdiri dari inti yang bermuatan positip disekitarnya beradar elektron-
elektron bermuatan negatip
b. dalam atom elektron beredar mengelilingi inti atom pada orbit tertentu
yang dikenal sebagai keadaan yang stasioner (tetap) dan selanjutnya
disebut dengan tingkat energi utama atau bilangan kuantum utama atau
kulit (n)
c. sepanjang elektron berada pada lintasan stasioner energi akan konstan,
sehingga tidak ada cahaya yang dipancarkan
d. elektron dapat pindah dari lintasan stasioner yang lebih rendah ke stasioner
yang lebih tinggi. Dan sebaliknya jika elektron berpindah dari stasioner
yang lebih tinggi ke stasioner yang lebih rendah terjadi pembebasan energi.
Atom terdiri dari inti atom dikelilingi kulit (n=1,2,3,4 dan diberi nama kulit
K,L.M dan N).
1.2.5. PENUTUP
Test formatif
a. buat konfigurasi elektron untuk atom C
b. buat konfigurasi elektron untuk atom Ca
c. buat konfigurasi elektron untuk atom Cl
d. buat konfigurasi elektron untuk atom Fe
1.3.2. PENUTUP
Test formatif
a. berapa massa dari 3 mol gas ammonia (NH3)
b. hitung massa dari 0,1 mol CaSO4
c. hitung massa dari 1 ton mol gas metan (CH4)
d. berapa mol terdapat dalam zat berikut ;
1. 2 gram besi
2. 5 gram batu kapur (CaCO3)
3. 5 pound bijih besi (Fe2O3)
4. 100 gram alumunium sulfat. Al2(SO4)3
H H H H
n.C-C → C- C
H H H H
n
Yang digolongkan menjadi polietelin tekanan tinggi, tekanan medium dan tekanan
rendah oleh tekanan pada polimerisasinya, atau masing-masing menjadi polietelin
masa jenis rendah dengan masa jenis 0,910-0,926, polietelin dengan masa jenis
medium 0,926-0,940 dan polietelin masa jenis tinggi 0,941-0,965. Kristalinitas
polietelin berkaitan erat dengan masa jenisnya.
Secara kimiawi polietelin merupakan parafin yang mempunyai berat molekul
tinggi. Karena itu sifat-sifatnya serupa dengan sifat-sifat parafin. Terbakar jika
dinyalakan dan menjadi cair, menjadi rata kalau dijatuhkan diatas air.
a. Hubungan dengan masa jenis. Dengan cara polimerisasi etelin yang berbeda
didapat struktur molekul yang berbeda pula. Pada polietelin masa jenis rendah,
molekul-molekulnya tidak mengkristal secara baik tetapi mempunyai banyak cabang.
Dipihak lain polietelin tekanan rendah kurang bercabang dan merupakan rantai lurus,
karena itu masa jenisnya lebih besar sebab mengkristal secara baik sehingga
menpunyai kristalinitas tinggi. Karena kristal yang terbentuk baik itu mempunyai
gaya antar molekul kuat, maka bahan ini mempunyai kekuatan mekanik dan titik
lunak tinggi pula.
b.Hubungan dengan berat molekul. Sifat berubah oleh perubahan masa jenis. Kalau
masa jenis (kristalinitas) sama, sifat-sifat mekanik dan mampu olahnya berbeda
menurut ukuran molekul. Karena berat molekul kecil sifat cairnya lebih baik,
sedangkan ketahanan akan zat pelarut dan kekuatannya menurun.. Umumnya indek
cair dipergunakan untuk mengetahui berat molekul.
Tabel 1. Perubahan sifat polietelin oleh masa jenis dan indeks cairan( MI)
Sifat-sifat Masa jenis meningkat MI meningkat (berat
(0,915-0,965) molekul meningkat)
Viskositas cairan Naik Turun
Ketahanan abrasi
(kekerasan permukaan) Diperbaiki Sedikit berkurang
Film gerak Diperbaik Tidak berubah
Temp.penahanan panas
terendah Dinaikan Berkurang
Kekuatan tarik (mulur) Sangat diperbaiki Sedikit berkurang
Perpanjangan Lebih kecil Lebih kecil
Ketahanan lelah Diperbaiki Sedikit berkurang
Kekakuan lentur Sangat diperbaiki Sedikit berkurang
Ketahanan impak film Berkurang Berkurang
Ketahanan tegangan retak Berkurang* Sangat berkurang
Tembus cahaya Diperbaiki* Diperbaiki
Kilatan permukaan Diperbaiki** Diperbaiki
Permeabilitas uap air Berkurang _
Permeabilitas gas/cairan Sangat berkurang _
Laju susut cetakan Diperbesar Lebih kecil
Sifat listrik Sedikit diperbaiki Tidak berubah
* berubah oleh keadaan pengujian
**berubah oleh keadaan cetakan
c.sifat-sifat listrik
Polietelin merupakan polimer non polar yang khas memiliki sifat-sifat listrik yang
baik. Terutama sangat baik dalam sifat khas frekwensi tinggi, banyak dipakai sebagai
isolasi untuk radar, TV dan berbagai alat komunikasi. Akan mempunyai sifat lebih
baik lagi kalau masa jenisnya tinggi.
d. sifat-sifat kimia
Polietelin adalah polimer yang mempunyai sifat-sifat kimia cukup stabil tahan
terhadap bahan kimia kecuali halida dan oksida kuat. Ia larut dalam hidrokarbon
aromatik dan hidrokarbon yang terkhlorinasi di atas temperatur 70oC, tetapi tidak
ada pelarut sempurna untuk melarutkan polietelin pada temperatur biasa. Karena
bersifat
non polar polietelin tidak mudah diolah dengan merekat dan mencap. Perlu
tambahan tertentu seperti oksidasi pada permukaan atau pengubahan struktur
permukaannya oleh sinar elektron yan kuat. Kalau dipanaskan tanpa adanya oksigen,
hanya mencair sampai 300oC, kemudian terurai karena termal kalau melampau
temperatur tersebut. Tetapi bila dipanaskan dengan disertai oksigen akan teroksidasi
walaupun suhunya baru mencapai 50oC. Karena polietelin lemah terhadap sinar UV,
bahan anti oksida seperti turunan naftilamin, atau bahan pengabsorb UV seperti
serbuk karbon, bensofenon, ester asam salisilat, dicampurkan untuk memperbaiki
ketahanan UV, perlu menjadi perhatian karena polietelin akan retak dibawah
pengaruh tegangan apabila berhubungan dengan berbagai surfaktan, minyak mineral,
alkali, alkohol : (C2H5OH= etanaol ) ; (Metanol = CH3OH). dsb.
e. Permeabilitas
Film polietelin sangat sukar ditembus air, tetapi mempunyai permeabilitas cukup
tinggi terhadap CO2, pelarut organik, parfum, dsb. Polietelin masa jenis tinggi kurang
permeabilitas daripada polietelin dengan masa jenis rendah.
2.3. POLIETELIN KEPERLUAN KHUSUS
a. Polietelin berberat molekul rendah (1.000 – 12.000)
Dapat diperoleh berbagai mutu mulai dari pelumas pada temperatur sampai
bahan dengan titik cair 100oC tergantung dari masa jenis dan berat
molekulnya.Dipergunakan untuk membuat kertas tahan air, kain tanpa tenunan,
pelapis dan dipakai untuk membebaskan cetakan.
b. Polietelin berberat molekul sangat tinggi (1-4 juta)
Bahan ini sukar diolah karena kecairannya yang buruk, walaupun agak lunak
dengan meningkatkan temperatur. Tetapi mempunyai ketahanan yang baik,
ketahanan abrasi yang baik, mempunyai sifat mekanik yang baik dan elastisitas
yang kecil pada temperatur sekitar 100oC
c. Polietelin berikatan silang
Kalau polietelin secara antar molekul diikat silangkan oleh penyinaran sinar radio
aktif energi tinggi seperti dengan sinar elektron, sinar beta, sinar gama, dan
seterusnya, kekuatan tarik, ketahanan retak-tegangan menjadi lebih baik dan titik
lunaknya meningkat 250oC
d. Polietelin busa
Kalau polietelin diikat-silangkan dan dibusakan, masa jenis bervareasi dari
daerah yang cukup lebar. Maka bahan ini dapat dipergunakan untuk isolasi dan
bahan akustik. Bahan busa rendah dipakai sebagai pengganti bahan kayu
Polietelin mudah diolah, maka dari itu sering dicetak dengan penekanan, injeksi,
ekstruksi peniupan dan dengan hampa udara, perlu diperhatikan bahwa
penyusutannya tinggi.Pada temperatur rendah tahan terhadap bahan kimia. Oleh
karena itu dipergunakan untuk barang-barang seperti wadah , alat dapur, botol,tempat
minyak tanah, film, pipa, isolator kabel listrik, serat, kantong tempat sampah dsb.
.
2.4. POLIPROPILIN
Bahan baku polipropilin didapat dengan menguraikan petrolium (naftan) dengan
cara yang sama seperti pada etelin. Menurut proses yang serupa dengan metode tekanan
rendah untuk polietelin, menggunakan katalisator Zieger-natta, polipropilin dengan
keteraturan ruang dapat diperoleh dari propilin.
n.CH2=CH → CH2-CH
CH3 CH3 n
Propilin Polipropilin
Sifat-sifat polipropilin serupa dengan sifat-sifat polietelin. Masa jenis rendah
(0,90-0,92). Termasuk kelompok yang paling ringan diantara bahan polimer. Dapat
terbakar bila dinyalakan. Dibandingkan dengan polietelin masa jenis tinggi titik lunaknya
tinggi (176oC), kekuatan tarik, kekuatan lentur dan kekakuannya lebih tinggi. Digunakan
hampir semua sama seperti polietelin, polipropilin banyak dipakai sebagai bahan dalam
produksi peralatan meja makan, keranjang, peralatan kamar mandi, keperluan rumah
tangga, mainan, peralatan listrik, barang-barang kecil, komponen mobil dll.
+ CH2=CH2 → →
Benzen Etelin Etil bezen Stiren
Monomer stiren dibuat dari benzen dan etelin dipolimerisasikan oleh panas, cahaya dan
katalis,
CH2=CH -CH2-CH
n* n
Sifat-sifat
Polistiren tidak berwarna dan merupakan resin transparan dapat diwarnai secara bening.
Masa jenisnya lebih rendah dari polietelin dan polipropilin. Memiliki sifat listrik yang
baik sekali terutama frekwensi tinggi, walaupun kestabilan terhadap cahaya dan sifat
tahan cuacanya agak rendah daripada resin metakritik. Ketahanan radiasi sangat
baik.Polistiren mudah larut dalam keton ester dan pelarut hidrokarbon aromatik, tahan
terhadap asam, alkali,asam khlor, asam organik, minyak bumi dan alkohol. Kestabilan
panas dan kecairannya pada pencairannya sangat baik, sedangkan barang cetakan yang
titik lunaknya rendah (70oC) memiliki ketahanan impak rendah dan bersifat getas.
Ketahanan terhadap retak tegangan, juga kurang baik.
Jenis :
a. Polistiren keperluan umum adalah plastik yang paling umum dipakai.(GP)
b. Polistiren dengan ketahanan impak tinggi (HI)
Kegetasan, yang merupakan kekurangan bagi polistiren, dapat diperbaiki
terutama dengan jalan mencampurkan 5-20% karet sintetik atau SBR (Styrene
Butadiene Rubber). Makin besar kadar karetnya makin baik ketahanan
impaknya.
c. Polistiren tahan cahaya
Seperti telah diutarakan di atas, polistiren mempunyai ketahanan cahaya yang
buruk, jadi karena cahaya fluoresen dan cahaya matahari langsung pudar
warnanya dan terdegradasi. Polistiren keperluan umum tidak cocok untuk
peralatan yang kena sinar atau penggunaan diluar rumah. Jenis ini telah
dikembangkan dengan mencampur zat pengabsorp ultra violet dan zat
antioksidasi.
d. Polistiren busa
Butan, pentan,heksan dst dicampurkan sebagai bahan pembusa bagi polistiren,
yang dibuat dalam bentuk butiran. Kalau dipanaskan dalam cetakan akan
mengembang menjadi 20-70 kali lebih besar menjadi kuat dan lunak sebagai
barang busa yang tercetak.
Polistiren keperluan umum dan yang mempunyai kekuatan impak tinggi dipakai untuk
radio TV, refrigerator dan peralatan listrik lainnya demikian juga untuk peti kemas dan
barang rumah tangga. Polistiren busa dipakai untuk isolasi panas dan bahan pengepakan.
H H H H
n C =C → -C-C
H Cl H Cl n
Vinil khlorida Polivenil klorida
Monomer
Sifat sifat PVC berupa tepung putih dengan masa jenis 1,4 mempunyai ketahan terhadap
air, asam dan alkali. Tidak bersifat racun dan tidak menyala, isolator listrik baik dan tahan
terhadap banyak larutan. Melunak pada 65-85oC dan plastis pada 120-150oC dan mencair
pada suhu 170oC
Pengerasan kapur dengan CO2 dari udara, air sebagai zat perantara dengan reaksi
Ca(OH)2 + CO2 → CaCO3 + H2O
Pengerasan kapur- air atau kapur-hidrolik dengan air; sifat ini disebabkan oleh
senyawa-senyawa SiO2, Al2O3 dll pada pembakaran.
3.3 SEMEN
3.4 RELEVANSI. Mahasiswa dapat mengenal definisi dan lasifikasi semen
3.5 Penyajian. Semen adalah bahan anorganik yang mengeras pada pencampuran dengan
air atau larutan garam. Contoh khas adalah semen portland.
Semen portland dibuat dari bahan kapur dan lempung dengan cara dibakar pada
tanur putar pada suhu kurang lebih 1250oC, kemudian didinginkan dengan cepat
untuk membentuk klinker yang kemudian dihancurkan dengan alat ball mild dan
ditambahakan gips dalam jumlah jumlah yang sesuai. Bahan ini dipergunakan dalam
pekerjaan teknik sipil dan bahan konstruksi. Ada banyak jenis semen portland dan
mempunyai sifat berbeda-beda : semen penggunaan umum, semen pengeras pada
panas sedang, semen pada kekuatan awal tinggi, dan seterusnya. Semen dengan
kekuatan awal yang tinggi berkadar Ca3SiO5. Semen portland pada saat ini merupakan
bahan pokok bangunan yang dipakai secara luas : Gedung, Jembatan, Bendung, Jalan dan
Lapangan Terbang. Semen merupakan bahan campuran : CaO, Al2O3, Fe2O3 MgO dan
lain-lain.
Proses pembuatan bahan campuran tersebut dibakar di dalam kiln putar pada suhu
1250oC. Komposisi semen portland berdasarkan % sebagai berikut :
Tabel 1. Komposisi semen
CaO SiO2 Al2O3 Fe2O3 MgO Alkali SO3
Oksid
Min 61,17 18,58 3,86 1,53 0,60 0,66 0,82
Max 66,92 23,26 7,44 6,18 5,24 2,9 2,26
Rata-rata 63,85 21,08 5,79 2,86 2,47 1,4 1,73
C3S : larutan padat dari Ca3SiO5; C3A ; larutan padat dari Ca3Al2O6
Gelas lantan
LaK 14,8 27,0 1,3 - - - 36,5 0,5 20,0
LaSF 2,0 24,5 - - - - - - - - 0,5 35,0 19, 1,5
3
Gelas K
fluorin FK 51,0 18,3 8,3 - 7,3 HF
2
14,
4
P2 Mg 0,2
O5 O
Gelas fosfat - 4,0 9,0 - 11,6 70, 4,0 1,0
PKS 4
4.2.EMAIL
Produk email adalah benda yang permukaan logamnya dilapisi oleh gelas
anorganik. Bubuk gelas diletakkan pada permukaan dan dipanaskan untuk membuat
pelapisan. Email diterapkan pada logam magnesium, alumunium, baja lunak, besi cor,
baja tahan karat dan paduan lain yang tahan panas. Permukaan logam ditutup oleh gelas,
yaitu salah satu bahan keramik yang khas, mempunyai sifat unggul dalam ketahanan
terhadap zat kimia , tahan panas dan tahan aus.
Email dapat digolongkan menurut logam dasarnya; email besi email alumunium,
alumunium baja tahan karat, email tembaga,, email emas, perak dll.
Pelapisan keramik berbeda dari email biasa. Hal ini akan memperbaiki kualitas
permukaan dari bahan dengan penutupan permukaan berbagai bahan oleh keramik seperti
berikut: TiC,TiN,TiB,Al2O3,SiC,ZrO2,ZrC,dan SnO2. Bahan-bahan ini dilekatkan pada
permukaan dari berbagai bahan oleh pengendapan uap kimia, pengendapan uap fisik dan
injeksi lelehan oleh jet plasma.
Email besi mencakup email baja lunak dan email baja cor. Yang pertama cocok
untuk benda berlempeng tipis, seperti wadah untuk makan, papan pengumuman, papan
iklan dan kontruksi, bak mandi, tangki, wadah zat kimia dan wadah-wadah lain yang
besar ukurannya.
Kegunaan pelapis keramik adalah:
1. untuk peningkatan ketahanan aus, ketahanan oksidasi dan ketahanan panas.
2. pembenaran dari fungsi baru terhadap bahan
Suatau contoh dari perbaikan ketahanan aus adalah pelapisan dari cermet WC-TiC
oleh TiC, TiN dan Al2O3 untuk perkakas mesin. Untuk ketahanan oksidasi, Al2O3, MoSi2
dilapiskan pada baja cetakan temperatur tinggi, dan untuk perbaikan ketahanan panas
keramik ZrO2-Y2O3 dilapiskan pada komponen turbin gas.
4.3. REFRAKTORI
Refraktori adalah bahan anorganik bukan logam yang sukar leleh pada temperatur
tinggi dan digunakan dalam industri temperatur tinggi seperti tungku dan sebagainya.
Sifat dan penggunaan refraktori mempunyai variasi yang luas dan terlalu
banyaknya jenis sangat menyukarkan penggolongan yang sistimatis. Refraktori kemudian
digolongkan berturut-turut berdasarkan bahan bakunya, mineral utama penyusunnya, sifat
kimia , penggunaan dan bentuknya. Yang mempunyai bentuk khas disebut batu tahan api
dan lainnya tanpa bentuk khas disebut refraktori bebas.
Refraktori bersilika mempunyai kadar SiO2 94-98% dengan kadar Al2O3 dan
alkali yang kecil lebih baik. Sebagai bahan baku digunakan kuarsit alamiah, kuarsa
berurat dll.
Refraktori lempung dibuat terutama dari kaolinit, pirofilit dan mineral lempung
lainya dari aluminium silikat terhidrasi. Komponen kimia utama adalah SiO 2 dan Al2O3.
Secara umum kadar Al2O3 kurang dari 50%
Beberapa refraktori alumina tinggi mengandung alumina lebih dari 50%. Bata
dari komposisi Al2O3 yang hampir murni disebut bata alumina dan dibuat dengan cara
penyiteran atau secara peleburan listrik.
Refraktori krom mempunyai spinel krom (FeO.Cr2O3, MgO.Cr2O3)sebagai
mineral penyususn dasar. Ada refraktori krom yang dibuat dengan cara penyinteran dari
kromit sebagai bahan baku utama dengan aditif lempung, dan ada yang dibuat dengan
penyinteran dari kromit dengan klinker magnesia sebagai aditif.
Baik magnesia krom, maupun refraktori magnesia dan krom terdiri dari peroklas
(MgO), forstit (Mg2SiO4), spinel (MgO.Al2O3) dan fasa gelas yang mengandung lebih
50% magnesia disebut refraktori magnesia-krom dan yang mengandung kurang dari 50%
disebut refraktori krom-magnesia. Bahan tersebut dibuat dengan penyinteran kromit dan
klinker magnesia.
Refraktori magnesia dibuat dari klinker magnesia sebagai bahan baku utama, dan
mineral penyusun utama adalah peroklas (MgO). Klinker magnesia yang sangat murni
mengandung kira-kira 99% MgO. Bata magnesia yang dibuat dari klinker magnesia ini
disinter pada temperatur tinggi kurang lebih 1800oC.
Refraktori karbida silika terutama terdiri dari karbida silikon (SiC), mulit
(3Al2O3.2SiO2) dan fasa gelas. Bahan baku utama adalah karbida silika, yang dibuat dari
batu silika (SiO2) dan kokas yang dipanaskan dalam tungku tahanan listrik pada suhu
diatas 2200oC.
Tabel 9. Hubungan antara karakteristik dan penggunaan dari bata tahan api utama
Macam Karakteristik Penggunaan
Bata silika 1. Murah, masa jenis rendah Langit-langit lengkung dari
2. Kekuatan mekanik tinggi kiln umum, dinding tanur
pada temperatur tinggi berbeban tinggi, perapian
3. tidak ada penyusutan dalam tungku kokas, bata katup
penggunaan dengan waktu penyalur, dinding dan
lama dan suhun tinggi langit-langit perapian dari
4. anomali pemuaian pada tanur perapian terbuka.
temp rendah dan koef muai
rendah pada temp rendah
dan temp tinggi
5. susah terjadi perontokan
struktur
6. bersifat asam kuat, tahan
terhadap slag asam, dan
cukup bagi slag basa
Lempung api 1.murah, mudah dibuat, daerah Tanur tinggi, tanur terbuka
mutu yang luas (komponen,
(regenerator), pemurnian
sifat-sifat).
2.pemuaian dan koefisien konduksi logam, pencairan gelas,
rendah, masa jenis bulk rendah
semen, tungku kokas dll
tidak terlalu sensitif terhadap
semua kondisi (pemanasan,
pendinginan, keausan, kerugian
fusi) dapat dipakai dalam kondisi
biasa.
3.bersifat asam dan mudah
terkorosi pleh slag basa pada
temp tingi.
Bata magnesia 1.Kerefraktoriannya tinggi, titik Tanur perapian terbuka basa
lunak tinggi pada beban, tetapi
(dasar perapian), misker
kekuatan mekanik kurang pada
temp tinggi (bagian bawah), tanur listrik
2.basa kuat, sangat tahan terhadap
(dinding), tanur untuk Cu,
slag basa
3.lunak terhadap perubahan Ni dan logam non ferro
mendadak dari temp dan uap
4.massa jenis tinggi, mahal kalau
diperbandingkan
Bata dolomit 1.kerefraktorian tinggi Pelapis dari tanur pem buat
2. tahan terhadap slag basa baja basa (konverter, tanur
3. terdapat banyak kelas (meta listrik, tanur perapian
stabil, stabil, magnesit dsb) terbuka). Tanur untuk
industri kimia
Bata karbon 1.Kerefraktoriannya luar biasa Tanur tinggi (perapian,
tingginya dan titik lunak tinggi dinding), tanur listrik untuk
pada beban perpaduan fero (perapian),
2.Netral secara kimia, terhadap tangki elektrolisis untuk
korosi tinggi logam ringan, penyumbat
3.Konduktivitas termal dan listrik untuk pembuatan baja (bata
tinggi, kuat terhadap kejutan lempung grafit)
termal
4.Mudah dioksidasi pada
temperatur tinggi
KOROSI
1. DEFINISI
Korosi kerusakan material disebabkan oleh reaksi dengan lingkungan.
Dengan tegas korosi dibatasi hanya pada material logam, tapi sering
untuk berbagai keperluan untuk menyelesaikan masalah-masalah
teknik, korosi menyangkut juga non logam diantaranya keramik,
plastik, karet dan material non logam lainnya. Sebagai contoh
kerusakan cat dan karet oleh sinar matahari atau bahan-bahan kimia.
Perubahan terus-menerus pelindung metal (batu tahan api) dalam
tanur pembakaran dan metal padat berubah menjadi cair juga dapat
disebut korosi.
Korosi dapat terjadi secara cepat atau lambat. Contoh logam paduan
besi-nikkel (stainlles steel) menjadi rusak beberapa jam jika terkena
asam polythionic dan jalan kereta api yang nampak mengkilap
terkorosi pelan-pelan sampai beberapa tahun.
PENGARUH LIGKUNGAN
b. Polarisasi
Aktivitas polarisasi pada proses korosi terjadi pada logam,
dimana terjadi adanya elektrolit pada permukaan logam dalam
suasana asam. Terjadi reaksi evolusi oleh hidrogen.
Contoh sbb
c. Lingkungan
rate korosion
1 2 3
bahan oksida
seksi 1
Monel dalam HCl + O2
Cu in H2SO4 + O2
Fe in H2O + O2
seksi 1-2
18Cr-8Ni in H2SO4 + Fe+3
Ti in HCl + Cu+2
seksi 2
18Cr + 8Ni in HNO3
C dalam FeCl3
seksi 2-3
18 Cr-8Ni in HNO3 + Cr2O3
seksi 1-2-3
18Cr-8Ni in H2SO4 + HNO3 akan terjadi kenaikan temperatur
PENCEGAHAN KOROSI
Korosi harus dicegah menggunakan bahan-bahan untuk
menutupi permukaan logam dan material yang lain dengan menutup
pori-pori dan lobang-lobang kecil sbb:
1. dengan bahan cat yang mengandung campuran seperti 2 %
molybdenum. (Mo)
2. menggunakan logam campuran seperti campuran besi dan
chrom untuk mencegah korosi antar granular dan suhu
tinggi
3. campuran besi dan nikkel yang disebut stainless steel
Daftar Pustaka
Lawrence H. Van Vlack, 1983., Ilmu dan Teknologi Bahan, Erlangga, Jakarta.
Surdia T.1985., Pengetahuan bahan Teknik