Anda di halaman 1dari 33

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa ,karena berkat
rahmat dan karunia-NYA,penulis dapat menyelesaikan modul Anatomi Fisiologi : Sistem
Muskuloskeletal .modul ini di buat untuk membantu mahasiswa mencapai kemampuan
keterampilan serta pengetahuan mengenai Sistem Muskuloskeletal.

Keterbatasan kemampuan dan pengetahuan penulis dalam penyusunan modul ini


sehingga banyak kekurangan atau jauh dari kesempurnaan. Untuk itu kritik dan saran
untuk perbaikan modul ini sangat penulis harapkan. Penulis juga tidak melupakan jasa
berbagai pihak yang telah memberikan bimbingan dan arahan serta motivasinya.

Demikianlah modul ini di buat,semoga dapat di pergunakan dalam pelaksanaan proses


pembelajaran dan pencapaian visi dan misi prodi Keperawatan Curup Poltekkes Kemenkes
Bengkulu

Curup, 27 Desember 2018

Penulis

Modul 3 Sistem Muskuloskeletal : Ns.Hendri Heriyanto,S.Kep,M.Kep Prodi Keperawatan Curup: Untuk


Kalangan Terbatas Page 1
SISTEM MUSKULOSKELETAL

Pendahuluan

Mata kuliah Sistem Muskuloskeletal merupakan mata kuliah yang wajib di tempuh oleh
mahasiswa dan mahasiswi D III Keperawatan dan merupakan suatu persyaratan mahasiswa
dan mahasiswi untuk melakukan praktik klinik keperawatan ,oleh karena itu mahasiswa
wajib lulus pada mata kuliah Sistem Muskuloskeletal.

Tujuan

Setelah memperlajari Sistem Muskuloskeletal mahasiswa diharapkan mampu dalam


menjelaskan Konsep Anatomi dan Fisiologi sistem Muskuloskeletal

Indicator pembelajaran

1. Mahasiswa mampu mejelaskan pengertian Muskuloskeltal


2. Mahasiswa mampu mejelaskan sistem Muskulo dan Skeletal
3. Mahasiswa mampu menjelaskan jenis jenis Muskulo dan Skeletal
4. Mahasiswa mampu memahami proses kontraksi otot
5. Mahasiswa mampu menjelaskan kelainan pada Muskulo dan Skeletal

Modul 3 Sistem Muskuloskeletal : Ns.Hendri Heriyanto,S.Kep,M.Kep Prodi Keperawatan Curup: Untuk


Kalangan Terbatas Page 2
PENDAHULUAN
Deskripsi singkat,Relevansi,Tujuan,Petunjuk
belajar

Deskripsi singkat

Modul ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk menjelaskan sistem


Muskuloskeletal,serta mahasiswa memahami pengertian dari sistem
Muskuloskeletal,memahami jenis jenis dari Muskuloskeletal dan memahami tentang
kontraksi Muskulo.

Relevansi

Materi Anatomi Fisiologi : Sistem Muskuloskeletal diberikan pada semester ganjil.


Materi Muskuloskeltal sebagai dasar bagi mahasiswa untuk memahami kerangka tulang
dan letak tulang pada manusia.

Tujuan

Tujuan pembelajaran : setelah proses pembelajaran dengan menggunkan modul ini


diharapkan mahasiswa mampu menjelaskan Konsep Anatomi dan Fisiologi sistem
Muskuloskelatal.

Petunjuk belajar

Modul ini terdiri dari materi dan latihan. Untuk dapat menjelaskan latihan bagi mahasiswa
di harapkan mempelajari setiap pokok bahasan dengan seksama.

Modul 3 Sistem Muskuloskeletal : Ns.Hendri Heriyanto,S.Kep,M.Kep Prodi Keperawatan Curup: Untuk


Kalangan Terbatas Page 3
SISTEM MUSKULOSKELETAL

URAIAN MATERI

1.Pengertian
Muskuloskeletal berasal dari kata Muskulo (muskular) yang berarti otot dan kata otot
dan kata Skeletal yang berarti rangka/tulang. Muskulo adalah jaringan otot-otot tubuh,yang
dipelajari secara khusus melalui ilmu Myologi. Sedangkan yang di maksud dengan
Skeletal atau Osteo adalah tulang kerangka tubuh,yang dipelajari dalam ilmu Osteologi.

Sistem Muskulo dan Skeletal mempunyai fungsi yang saling mendukung terutama dalam
proses pergerakan dan postur tubuh.

2.Sistem musculoskeletal

A. sistem muskulo

Menggerakan anggota tubuh kita,diperlukan sistem otot.sistem otot terdiri dari


beberapa bagian yang saling terpisah yang di sebut otot-otot. Sebagian otot kita melekat
pada kerangka tubuh. Otot dapat mengerut dan dapat menegang. Oleh karena itu,susunan
otot adalah suatu sistem alat untuk menguasai gerak aktif dan posisi tubuh kita. Pada setiap
otot terlihat beberapa empal yang merupakan bagian yang aktif mengkerut.

Otot itu beraneka ragam,ada yang ceper,ada yang berbentuk kumparan dan ada pula
yang berbentuk kipas.

Menurut susunanya otot terdiri atas :

 Otot berserabut sejajar


 Otot bers

Sedangkan menurut letaknya,otot di bedakan mejadi otot-otot batang badan,otot-otot


anggota gerak dan otot-otot kepala.Otot-otot badan terdiri dari otot-otot perut,otot-otot
punggung,otot-otot dada,dan otot-otot leher. Otot punggung tidak terlihat dari permukaan
tubuh.otot punggung berfungsi untuk gerak –gerik tulang belakang. Otot perut terentang
antara gelang panggul dan rangka dada. Otot-otot tersebut dapat memendek secara aktif.

Modul 3 Sistem Muskuloskeletal : Ns.Hendri Heriyanto,S.Kep,M.Kep Prodi Keperawatan Curup: Untuk


Kalangan Terbatas Page 4
Sedangkan menurut jenis dasarnya otot terdiri dari:

1. Otot licin (otot polos)


2. Bergaris –garis tak beraturan
3. Otot kardia (otot jantung)
4. Otot rangka

Bergaris-garis secara teratur. Otot ini berfungsi menggerakan rangka. Pada anggota
gerak atas terdapat otot bahu,otot lengan atas,otot lengan bawah dan otot tangan.
Sedangkan otot-otot anggota gerak bawah dapat di bedakan atas otot pangkalpaha,otot
tungkai atas,otot tungkai bawah dan otot kaki.

Otot kepala terdiri dari otot-otot wajah dan otot kunyah otot wajah pada satu atau kedua
ujungnya menempel pada kulit sehingga kita dapat menggerakan kulit wajah. Otot ini di
sebut juga dengan otot mimik. Otot ini terkumpul di sekitar hidung,mata,mulut dan
telinga,sebagian ke daerah leher le daerah kepala Otot kunyah melekat pada rahang bawah
diantaranya yaitu otot lidah yang berpangkal pada tulang rahang bawah,dan tengkorak.
Otot ini menetukan gerakan lidah kita.

Ada tiga jenis jaringan otot yaitu otot rangka,otot jantung dan otot polos. Ketiga jenis
otot tersebut mempunyai struktur dan karateristik yang berbeda.

Jenis otot terbagi atas 3.untuk lebih jelasnya,perhatikan table di bawah ini .

Nama Kontraksi Bentuk Lokasi


Otot Bergerak menurut Serabut panjang Terdapat
lurik/rangka/motoritas/serat kemauan kita (silindris memanjang), pada otot
lintang/musculus striated atau (involunter) berwarna/luring/dengan paha, otot
karena garis terang dan gelap, betis, otot
rangsangannya memilliki banyak inti dada, otot.
melalui syaraf sel,terletak di pinggir
motorik,
pergerakannya
cepat tetapi lekas
lelah, kuat,
mudah lelah,

Modul 3 Sistem Muskuloskeletal : Ns.Hendri Heriyanto,S.Kep,M.Kep Prodi Keperawatan Curup: Untuk


Kalangan Terbatas Page 5
tidak beraturan
Otot Bekerja diluar Protoplasmanya licin Otot-otot ini
otonom/polos/visceral(otot kemauan kita tidak mempunyai garis- dialat-alat
alat-alat dalam/musculus (otot tak garis melintang (polos), dalam
nonstriated sadar)oleh karena bentuk serabut panjang seperti
rangsangannya seperti kumparan ventrikulus,
melalui syaraf (gelondong) dengan usus,
otonom, gerakan kedua ujung nya pembuluh
lambat , ritmis, meruncing inti darah dan
dan tidak mudah berjumlah satu terletak lain-lain
lelah dibagian tengah
Otot jantung /myocardium Dapat bergerak Struktur nya sama Hanya
atau muculus cardiata sendiri secara dengan otot terdapat
otomatis oleh lurik,serabutnya pada
karena mendapat memanjang (silindris) jantung
rangsangan dari gelap terang secara yang
susunan otonom, berselan- seling dan mempunyai
gerakan lambat, terdapat percabangan fungsi
ritmis dan tidak sel tetapi kalau melihat tersendiri
mudah lelah fungsinya sama dengan
otot polos

B. Sistem Skeletal

Otot merupakan alat gerak aktif pada umum nya hewan mempunyai kemampuan untuk
bergerak. Gerakan tersebut disebabkan karena kerjasama antara otot dan tulang. Gerakan
tersebut disebabkan karena mempunyai kemampuan berkontraksi. Kerangka manusia
merupakan kerangka dalam , yang tersusun dari tulang keras (osteon) dan tulang rawan
atau (kartilago).

Fungsi umum rangka/tulang adalah:

1. Memberi bentuk pada tubuh.seseorang terlihat tinggi atau pendek karena penyusun
rangkanya.

Modul 3 Sistem Muskuloskeletal : Ns.Hendri Heriyanto,S.Kep,M.Kep Prodi Keperawatan Curup: Untuk


Kalangan Terbatas Page 6
2. Melindungi organ atau jaringan vital yang ada di dalamnya hal ini dapat dilihat pada
table di bawah ini.
Macam tulang Area yang di lindungi
Tulang tengkorak Otak,mata,telinga bagian tengah dan
dalam
Tulang belakang Spinal cord
Tulang kerangka,tulang belakang dan sternum Paru-paru,hati dan banyak pembuluh
darah besar
Tulang klavikula dan scapula Bahu
Tulang ilium dan tulang belakang Organ pencernaan perkemihan,dan
pinggul
Tulang pateila dan ulna Kaki dan siku
Tulang karpal dan tarsal Pergelangan tangan dan kaki
4. Menyangga berat badan.tulang tulang aksial yang membentuk poros tubuh berfungsi
menyanggah berat badan missal tulang leher,tulang vertebra dan tulang pelvis
5. Tempat melekatnya otot,yaitu otot-otot lurik atau rangka
6. Membantu pergerakan
7. Hemopoiesis.sumsum tulang belakang pada orang dewasa dapat menghasilkan sel sel
darah putih,sel darah merah piatelet.Pada anak-anak fungsi sumsum tulang belakang di
gantikan oleh organ limpa sampai sumsum tulang belakang menjadi matang.(meature)
8. Menyimpan mineral terutama calsium dan fosfat.Sekitar 99% calsium dan 90% fosfat
di disimpan dalam tulang dan gigi manusia,dan sisanya beredar dalam pembuluh darah
manusia.
9. Tempat penyimpanan energy,yaitu simpanan lemak yang ada di sumsum kuning

Modul 3 Sistem Muskuloskeletal : Ns.Hendri Heriyanto,S.Kep,M.Kep Prodi Keperawatan Curup: Untuk


Kalangan Terbatas Page 7
1. Jenis-jenis Muskulo dan Skeletal
A. Jenis –jenis Muskulo

1.Otot rangka adalah otot lurik, voluntar, dan melekat pada rangka.

a. Serabut otot sangat panjang, sampai 30 cm, berbentuk silindris, dengan lebar berkisar
antara 10-100 mikron.
b. Setiap serabut memiliki banyak inti, yang tersusun pada bagian perifer
c. Kontraksinya cepat dan kuat.

2.Otot polos adalah otot tidak berlurik dan involunter. Jenis otot ini dapat ditemukan pada
dinding organ berongga seperti kandung kemih dan uterus, serta pada dinding tuba, seperti
pada sistem respiratorik, pecernaan, reproduksi, uranarius, dan sistem sirkulasi darah.

Modul 3 Sistem Muskuloskeletal : Ns.Hendri Heriyanto,S.Kep,M.Kep Prodi Keperawatan Curup: Untuk


Kalangan Terbatas Page 8
a. Serabut otot berbentuk spinder dengan nucleus sentral yang terelogasi.
b. Serabut ini berukuran kecil, berkisar antara 20 micron (melapisi pembuluh darah)
sampai 0,5 mm pada uterus orang hamil.
c. Kontraksinya kuat dan lamban.

3.Otot jantung adalah Otot lurik, Involunter dan hanya ditemukan pada jantung.

a. Serabut terolagasi dan membentuk cabang dengan satu nukleus sentral.


b. Panjang nya berkisar antara 85-100 mikron diameternya sekitar 15 mikron.
c. Diskus terinterkalasi adalah sambungan kuat usus pada ujung yang bersentuhan dengan
sel-sel otot tentangga.
d. Kontraksi otot jantung kuat dan berirama.

B. Jenis –jenis keletal

Terdapat berbagai bentuk dan ukuran tulang. Tulang-tulang diklasifikasi kan berdasarkan
bentuknya :

a. Tulang panjang

Tulang –tulang dalam kumpulan ini secara umumnya lebih panjang, lebar dan
berfungsi sebagai tuas. Kebanyakan dari tulang-tulang panjang adalah tulang-tulang
mampat. Contoh tulang pada tangan (umerus, radius, ulna, metakartal, dan falanges) dan
kaki (femur,tibia,fibula, metatarsal, falangus) kecuali pada pergelangan tangan dan
pergelangan kaki

b. Tulang pendek

Secara umum tulang tulang pendek berbentuk kiub dan di dapati di ruang ruang yang
tertutup.tulang-tulang ini berperan memindahkan daya.Tulang-tulang ini berongga.contoh
tulang tulang pergelangan tangan (karpal) dan pergelangan kaki (tarsal)

c. Tulang pipih

Tulang-tulang ini berbentuk pipih,tipis dan melengkung tulang –tulang ini berfungsi
sebagai tempat pelekatan otot-otot dan melindungi organ-organ di bawahnya.contohnya
tulang-tulang cranium,rusuk,dan sternum.

d. Tulang tak sama bentuk

Modul 3 Sistem Muskuloskeletal : Ns.Hendri Heriyanto,S.Kep,M.Kep Prodi Keperawatan Curup: Untuk


Kalangan Terbatas Page 9
Tulang-tulang tak sama bentuk berfungsi sebagai tempat pelekatan otot atau
artikulasi.contoh tulang-tulang vertebra (servikel,torasik,kumbar,sekrum,dan koksikis)dan
tulang telinga tengah (stapes,inkus,maleus)

Tulang-tulang pada orang dewasa diklasifikasikan menjadi bagian besar,yaitu tulang


aksial (80 buah) dan tulang apendikular (126 buah)

e. Tulang aksial

Tulang aksial terdiri dari tulang-tulang yang membentuk tubuh yang berfungsi
menyanggah dan melindungi organ kepala leher dan torso.bagian dari tulang aksial adalah

a. Tulang tengkorak

Yang terdiri dari dua set tulang yakni tulang cranial dan fasial.tulang tengkorak
berfungsi melindungi organ pendengaran dan organ pengelihatan.Tulang cranial
membentuk cranium sedangkan tulang fasial membentuk pada mata,hidungm,dan
rahang.tulang-tulang ini saling terhubung satu sama lain tetapi tidak dapat di gerakan
disebut dengan sutura.

Terdapat 3 macam tulang sutura atau tulan wormian yaitu:

1. Sutura serrata,dimana tepi dan masing masing tulang seperti gigi-gigi gergaji yang
berimpitan
2. Sutura skualosa,dimana tepi dari masing-masing tulang menipis dan saling menutupi
3. Sutura harmoniana atau plana,dimana tepi dari masing-masing tepi berbentuk lurus

Modul 3 Sistem Muskuloskeletal : Ns.Hendri Heriyanto,S.Kep,M.Kep Prodi Keperawatan Curup: Untuk


Kalangan Terbatas Page 10
b.Tulang telinga dalam terdiri dari 3 tulang kecil yang berada di telinga bagian tengah yang
berfungsi menerima dan mentramisikan implus suara.

c.Tulang Hyoid,merupakan tulang yang berbentuk seperti huruf U terletak diantara laring
dan mandibula.Hioid berfungsi sebagai tempat melekatnya berbagai otot mulut dan lidah
sehingga dapat membantu proses menelan.jumlah tulang hyoid hanya satu pada setiap
manusia.

1. Tulang apendikular

Merupakan rangka yang menyusun alat gerak seperti bahu,tulang-tulang tangan,telapak


tangan,panggul,tungkai,dan telapak kaki.

Rangka apendikular tersusun atas :

1. Pectoral,terdiri dari 2 klavikula dan 2 skapula yang mempunyai fungsi yang paling
penting dan menunjang otot agar bisa menggerakan brachium dan lengan bawah

Modul 3 Sistem Muskuloskeletal : Ns.Hendri Heriyanto,S.Kep,M.Kep Prodi Keperawatan Curup: Untuk


Kalangan Terbatas Page 11
2. Ekstermitas atas terdiri atas humerus,radius,ulna,metacarpal dan falangus.

3. Pelvik berfungsi untuk menyanggah berat tubuh bersama dengan kolumna dan
melindungi bagian dalam rongga pelvis

Modul 3 Sistem Muskuloskeletal : Ns.Hendri Heriyanto,S.Kep,M.Kep Prodi Keperawatan Curup: Untuk


Kalangan Terbatas Page 12
4. Ekstermitas bawah terdiri dari femur,tibia,fibula,patella,tarsal,metatarsal dan falangus

Modul 3 Sistem Muskuloskeletal : Ns.Hendri Heriyanto,S.Kep,M.Kep Prodi Keperawatan Curup: Untuk


Kalangan Terbatas Page 13
4. Proses kontraksi Muskulo

A. Mekanisme kontraksi otot rangka

Salah satu karakteristik jaringan otot adalah kemampuan untuk berkontraksi.prinsip dasar
terjadinya kontraksi adalah adanya hubungan atau ikatan antara aktin dan myosin,melalui
peruses pergeseran filament-filamen tebal dan tipis.pergeseran selama kontraksi otot terjadi
bila kepala myosin berkaitan erat dengan aktin.

Pada saat tropinin 1 berkaitan erat pada aktin,tropomiosin menutupi tempat dimana kepala
myosin seharusnya mengikat aktin sehingga kompleks tropinin,tropomiosin membentuk
protein aksasi yang menghambat interaksi aktin dan myosin.

Terjadinya kontraksi dimulai karena adanya stimulus yang menimbulkan implus di motor
neuron,dimana ujung-ujung aksin melepaskan asetikolin dan menimbulkan potensial
generator pada end-plat selanjutnya jika sudah mencapai ambang letup akan berubah
menjadi potensial aksial di sert otot dan menyebar keseluruh serat otot.adanya potensial
aksi ini menimbulkan Reticulum Sarkoplasma melepaskan ion kalsium sehingga muatan
ion kalsium menjadi lebih tinggi.

Modul 3 Sistem Muskuloskeletal : Ns.Hendri Heriyanto,S.Kep,M.Kep Prodi Keperawatan Curup: Untuk


Kalangan Terbatas Page 14
Selanjutnya ion kalsium diikat oleh troponin C dan mengakibatkan ikatan tropinin I dengan
aktin menjadi terlepas,sehingga myosin bergeser dan binding site aktin menjadi terbuka.

Sementara itu di kepala myosin ATP di aktifkan oleh enxim ATP ase menjadi ADP dan
fofpat anorganik+energy.energi yang di lepaskan ini mengaktifkan kepala myosin untuk
mengikat aktin.terbukanya celah tropimiosin membuka peluang untuk interkasi aktin
sampai sebuah molekul ATP baru melekat kepadanya dan melemahkan ikatan aktin dan
myosin.

Modul 3 Sistem Muskuloskeletal : Ns.Hendri Heriyanto,S.Kep,M.Kep Prodi Keperawatan Curup: Untuk


Kalangan Terbatas Page 15
Proses relaksasi otot mulai terjadi ketika kepala myosin terlepas dari aktin dan condong
kembali dan menarik kembali untuk mengundang siklus.terlepasnya ikatan myosin dimulai
saat ion kalsium dipompakan secara aktif ke dalam reticulum sarkoplasma.ion kalsium
pada troponin C terlepas dan myosin_ATP ase mejadi tidak aktif maka terbentuklah
kembali kompleks troponin-tropomiosin-aktin.

B. Jenis kontraksi otot

Kontraksi otot lurik dapat dikelompokan menjadi kontraksi isometrik dan kontraksi
isotonik

1. Kontraksi isometrik

Modul 3 Sistem Muskuloskeletal : Ns.Hendri Heriyanto,S.Kep,M.Kep Prodi Keperawatan Curup: Untuk


Kalangan Terbatas Page 16
Jenis kontraksi ini tidak terjadi pemendekan otot selama kontraksi,karena tidak
memerlukan sliding myofibril,tetapi terjadi secara paksa.Misalnya saat kita mengangkat
barang sangat berat,mendorong meja dengan tangan lurus sehingga terjadi tegangang.
2. Kontraksi isotonik
Kontraksi isotonik adalah jenis kontraksi dimana terjadi pemendekan otot tetapi tegangan
pada otot tetap konstan.Kontraksi ini memerlukan energi yang besar.Contoh jenis kontraksi
ini adalah saat mengangkat beban menggunakan otot bisep,brachii,kegiatan
makan,menyisir,dll.

Pada aktivitas sehari-hari lebih banyak terjadi kombinasi dua jenis kontraksi isotonik dan
isometrik,misalnya aktivitas saat berlari,otot kaki dapat memanjang,memendek dan hanya
terjadi penegangang.

B.Energi untuk kontraksi

Energi utama untuk proses kontraksi otot adalah adenosine triposfat (ATP) yang tersimpan
dalam otot.ATP lama-kelamaan akan habis,sehingga membutuhkan sumber energi lain
diantaranya senyawa kreatinin fosfat.ATP mentransfer energi menjadi keratin.Kreatin
merupakan molekul kecil pada sel otot dari pecahan asam amino.Sumber energi lain untuk
kontraksi otot adalah phosfat keratin yang merupakan hasil dari ATP dan kreatin.

ATP + Kreatin ADP + Kreatine phosfat

Selama kontraksi,setiap kepala myosin memecah ATP menghasilkan ADP dan group
phosfat.Simpanan energi kreatin phosfat untuk mengubah kembali ADP menjadi ATP.

Refleks

Refleks merupakan mekanisme mekanisme pertahanan tubuh terhadap ancaman dari


dalam dan luar tubuh,misalnya refleks mengedip mata,bersin,batuk,gerakan refleks tangan
dan kaki saat terkena benda tajam atau api.Refleks adalah respon outomatis terhadap
stimulus tertentu dengan cepat melalui jalur refleks yang disebut lengkung
refleks.Lengkung refleks terdiri dari reseptor,saraf sensoris,bagian pusat medulla
spinalis,saraf motorik dan efektor.

C.Proses terjadinya refleks

Ada lima langkah proses terjadinya refleks saraf yaitu :

Modul 3 Sistem Muskuloskeletal : Ns.Hendri Heriyanto,S.Kep,M.Kep Prodi Keperawatan Curup: Untuk


Kalangan Terbatas Page 17
1. Adanya stimulus yang diaktifkan oleh reseptor.Reseptor merupakan sel khusus dari
ujung denrit saraf sensori.Reseptor sangat sensitive terhadap perubahan fisik dan
kimia dalam tubuh dan perubahan eksternal.Reseptor diubah menjadi impuls saraf
yang selanjutnya dihantarkan oleh saraf sensori.
2. Adanya aktivitas saraf sensori.Ketika sampai pada denrit stimulus akan menimbulkan
depolarisasi yaitu terjadinya perubahan muatan listrik dengan cepat yang kemudian
jika mencapai ambang letup akan menimbulkan potensial aksi yang berjalan melalui
akson saraf sensorik.Impuls saraf ini dihantarkan ke radiks dorsal pada medulla
spinalis,dan sebagian lagi dihantarkan ke otak untuk diasosiasi.Impuls yang
dihantarkan ke radiks dorsal selanjutnya berjalan ke interneuron pada medulla
spinalis.
3. Pada bagian pusat di substansia abu-abu susunan saraf pusat,terjadi pertemuan antara
saraf sensorik dan motorik berhubungan melalui interneuron.Pada daerah ini terjadi
impuls saraf dihambat atau ditransmisikan tergantung pada dari jenis neurotransmitter
yang dihasilkan disinap.
4. Aktivitas saraf motorik
Akson saraf motorik akan menghantarkan impuls ke radiks ventral sampai ke efektor.
5. Aktivitas efektor,impuls saraf motorik akan diubah menjadi mekanisme mekanik dan
menghasilkan aksi yang khas.

5. Masalah-masalah pada gangguan Muskulo dan Skeletal

Masalah-masalah umum yang terjadi pada keadaan otot adalah hipertropi dan atropi.Otot
dapat mengalami perubahan,baik terjadi pengecilan atau pembesaran.

1. Hipertropi
Merupakan keadaan dimana ukuran otot menjadi lebih besar,hal ini terjadi karena
meningkatnya garis tengah tiap-tiap myofibril.Miofibril meningkat
ukurannya,sarkoplasma,mitokondria juga meningkat.Hipertropi otot terjadi karena
aktivitas otot yang kuat,berulang terus menerus disertai nutrisi yang adekuat.
2. Atropi
Atropi merupakan keadaan dimana otot menjadi mengecil,hal ini disebabkan karena
otot tidak banyak digerakkan,tidak digunakan.Misalnya karena kelumpuhan atau
pemasangan gips.

Modul 3 Sistem Muskuloskeletal : Ns.Hendri Heriyanto,S.Kep,M.Kep Prodi Keperawatan Curup: Untuk


Kalangan Terbatas Page 18
3. Lordosis,tulang punggung yang terlalu bengkok ke belakang
4. Kiposis,tulang punggung yang terlalu bengkok ke belakang
5. Skoliosis,tulang punggung yang bengkok ke kirir atau ke kanan
6. Kekurangan zat gisi seperti vitamin D,zat kapur,dan fosofr,dapat menimbulkan
gangguan proses pembentukan tulang
7. Fraktura (patah tulang)

Hubungan antar tulang

Didalam tubuh kita tulang dapat saling berhubungan. Hubungan antra tulang yang satu
dengan yang lainnya disebut artikulasi.Agar artikulasi tersebut dapat bergerak dengan
mudah maka diperlukan struktur khusus yang dinamakan dengan sendi.Sendi dibentuk dari
kartilago yang berada di daerah sendi. Didalam sistem rangka manusia terdapat tiga jenis
hubungan antartulang,yaitu :

1. Sinartrosis yaitu sendi yang tidak dapat digerakkan karena tidak memiliki celah diantara
sendinya dan dihubungkan oleh jaringan ikat yang keras.Sendi sinartrosis ini dapat dibagi
dalam 2 tipe,yaitu :

a. Suture adalah hubungan antartulang yang dihubungkan dengan jaringan ikat serabut ikat
padat. Contohnya pada tulang tengkorak.

b. Sinkondrosis adalah hubungan antartulang yang dihubungkan oleh kartilago hialin.


Contohnya hubungan antara epifisis dan diafsis pada tulang dewasa.

2. Amfiartrosis yaitu sendi yang pergerakannya sedikit karena dihubungkan oleh kartilago
(tulang rawan). Amfiartrosis juga terbagi atas dua tipe, yaitu :

a. Simfisis. Dendi ini di hubungkan oleh kartilago serabut yang pipih. Contohnya pada
sendi antar tulang belakang dan pada tulang kemaluan
b. Simdemosis. Sendi ini dihubungkan oleh jaringan ikat serabut dan ligamen. Contohnya
sendi antar tulang betis dan tulang kering.

3. Diartrosis. yaitu sendi yang pergerakannya bebas karena hubungan antar tulang di
kedua ujungnya tidak dihubungkan oleh jaringan. Hubungan antar tulang diartrosis ini
sering juga disebut dengan sendi.contoh hubungan antar tulang yang bersifat diartrosis
adalah sebagai berikut :

Modul 3 Sistem Muskuloskeletal : Ns.Hendri Heriyanto,S.Kep,M.Kep Prodi Keperawatan Curup: Untuk


Kalangan Terbatas Page 19
a. Sendi ensel. Pada sendi ensel, kedua ujung tulang berbentuk ensel dan berporos satu.
Gerakannya hanya satu arah seperti gerak ensel pintu. Misanya gerak sendi pada
siku,lutut,mata kaki,dan ruas antar jari.
b. Sendi pelana. Pada sendi pelana, kedua ujung tulang membentuk sendi seperti pelana
dan berposos dua, tetapi bergerak lebih bebas seperti orang naik kuda. Misalnya sendi
antar tulang telapak tangan dengan pergelangan tangan.
c. Sendi putar. Pada sendi ini, ujung tulang yang satu dapat mengitari ujung tulang yang
lain. Sebtuk seperti ini memungkinkan gerakan rotasi dengan satu poros. Misalnya
sendi antara tulang hasta dan pengumpil,dan sendi antara tulang atlas dengan tulang
tengkorak.
d. Sendi luncur / geser. Pada sendi luncur,kedua ujung tulang agak rata sehingga
menimbulkan gerakan menggeser dan tidak berporos. Contohnya sendi sendi antar
tulang pergelangan tangan,antar tulang pergelangan kaki,antar tulang selangka dan
tulang belikat.
e. Sendi peluruh. Pada sendi ini,kedua ujung tulang berbentuk lekuk dan bongkol.bentuk
ini memungkinkan gerakan bebas ke segala arah dan berporos tiga. Misalnya sendi
antar tulang gelang bahu dan lengan atas dan antara tulang gelang panggul dan paha.
f. Sendi kondiloit/elipsoit. Sendi kondiloid memungkinkan gerakan berporos dua
dengan gerakan ke kiri dan ke kanan,kedepan dan kebelakang. Ujung tulang yang satu
berbentuk opal dan masuk ke dalam suatu lekuk berbentuk elips . misalnya sendi
antara tulang pengumpil dan tulang pergelangan tangan.

Gerakan-gerakan pada sendi

1. Bergeser.Berupa pergeseran antara tulang,contohnya gerakan pada sendi-sendi di antara


tulang-tulang karpalia dan tarsalia,terjadi pada sendi geser.

2. Extensi.Berupa gerakan pelurusan sendi.Extensi bias terjadi pada sendi


engsel,contohnya extensi sendi lutut

3. Flexi.Berupa gerakan pembengkokan sendi.Flexi terjadi pada sendi engsel,contohnya


flexi sendi jari-jari.Sedangkan flexi extensi pada pergelangan tangan merupakan
gerakan sendi ellipsoidal.

Modul 3 Sistem Muskuloskeletal : Ns.Hendri Heriyanto,S.Kep,M.Kep Prodi Keperawatan Curup: Untuk


Kalangan Terbatas Page 20
4. Abduksi.Berupa gerakan yang menjauhi sumbu tubuh.Terjadi pada sendi
peluru,contohnya mengangkat lengan kesamping atau gerakan ibu jari menjauhi
telunjuk oleh sendi pelana di antara metacarpal 1 dan os.Karpal (trapezium)

5. Adduksi. Berupa gerakan yang mendekati sumbu tubuh ,gerakan ini berlawanan dengan
gerakan abduksi.

6. Rotasi.berupa gerakan berputar,terjadi pada sendi putar.Misalnya atlas (servikal 1)


berputar terhadap processus odontoideus dari axis (servikal 2) sewaktu
menggelengkan kepala.

7. Gerakan dimana ujung distal satu tulang membentuk 1 lingkaran,sedangkan ujung


proksimalnya tetap.Contohnya gerakan memutar lengan 1 lingkaran mengitari sendi
bahu ,terjadi pada sendi peluru dengan arah gerakan 3 poros.

8. Pronasi.Gerakan memutar lengan bawah untuk membalikkan telapak tangan ,sehingga


telapak tangan menghadap kebawah bila lengan bawah ditaru diatas meja.

9. Supinas.Gerakan berlawanan dengan pronasi

10. Protaksi . Gerakan mendorong mendibula keluar

11. Retraksi.Gerakan menarik mandibula kedalam.

Pemberian nama pada macam-macam otot

1. Berdasarkan bentuk atau jumlah kepalanya,misalnya rhomboideus (seperti belah


ketupat),trapezius (seperti trapezium),triseps (mempunyai 3 kepala ) atau biseps
(mempunyai 2 kepala)

2. Berdasarkan lokasinya ,misalnya pectoralis (didada),brachii (dibawah lengan bawah)

3.Beberapa otot wajah (Zygomaticus,temporalis,nasalis),sternocleidomastoid


(sternum,klavikula dan prosesus mastoid).

4. Berdasarkan ukurannya,misalnya maximus (untuk otot yang besar),minimus (untuk otot


yang kecil)

5. Berdasarkan bentuk serat ototnya,misalnya transverse (seperti menyilang)oblique


(seperti oblique)

Modul 3 Sistem Muskuloskeletal : Ns.Hendri Heriyanto,S.Kep,M.Kep Prodi Keperawatan Curup: Untuk


Kalangan Terbatas Page 21
6. Berdasarkan posisi yang saling berhubungan ,misalnya lateral
,medial,abdominal,internal atau eksternal.

7. Berdasarkan fungsinya ,misalnya aduktor,fleksor,ekstensor,pronator atau levator.

Nama-nama otot rangka

1. Otot-otot wajah

Otot-otot wajah adalah otot-otot yang melekat pada tulang-tulang wajah.Bentuk otot ini
kebanyakan pipih.

Nama otot Fungsi


M.Epicranius Mengerutkan dahi
M.Frontalis Mengerutkan dahi
M.Occipitalis Menggerakkan kulit kepala kearah
belakang
M.Corrugator Mengerutkan alis
M.Orbicularis oculi Menutup mata
M.Nasalis Menggerakkan cuping hidung
M.Orbicularis oris Menutup bibir
M.Levator labii superioris Elevasi bibir atas

Modul 3 Sistem Muskuloskeletal : Ns.Hendri Heriyanto,S.Kep,M.Kep Prodi Keperawatan Curup: Untuk


Kalangan Terbatas Page 22
M.Zygomaticus Elevasi ujung mulut pada saat tersenyum
M.Risorius Membentuk sudut mulut pada saat
tersenyum
M.Triangularis Menarik sudut mulut kearah bawah
M.Depressor labii inferioris Depresi bibir bagian bawah
M.Mentalis Elevasi bibir bagian bawah
M.Platysma Depresi bibir bagian bawah,menekan
mandibular,menarik bibir ke bawah dan
mengerutkan kulit bibir
M.Buccinator Kompresi pipi,menahan makanan pada
saat dikunyah
M.Temporalis Elevasi rahang
M.Masseter Elevasi rahang
M.Medial pterygoid Elevasi rahang ,menggerakkan rahabg ke
samping
M.Lateral pterygoid Memanjangkan rahang

2. Otot –otot mata

Nama otot Saraf kranial yang terlibat Pergerakan bola mata


M.Lateral rektus Abdusen Lateral
M.Medial rektus Okulomotor Medial
M.Superior rektus Okulomotor Superior dan Medial

Modul 3 Sistem Muskuloskeletal : Ns.Hendri Heriyanto,S.Kep,M.Kep Prodi Keperawatan Curup: Untuk


Kalangan Terbatas Page 23
M.Inferior rektus Okulomotor Inferior dan Medial
M.Inferior oblique Okulomotor Superior dan lateral
M.Superior oblique Troklea Inferior dan lateral

3. Otot-otot Lidah

Nama otot Fungsi


M.Genioglossus Menekan dan memanjangkan lidah
kearah depan
M.Styloglossus Elevasi dan menarik lidah
M.hyoglossus Menekan sisi lidah
M.Stylohyoid Elevasi dan menarik tulang hyoid dan
lidah

4. Otot-otot leher

Nama otot Posisi Fungsi


M.Sternokleidomastoid Sternum,klavikula Memutar kepala ke arah
samping,memfleksikan
leher dan kepala
M.Digastric Tulang hioid Membuka rahang,elevasi
hyoid
M.Mylohyoid Badan hioid Elevasi tulang hyoid
M.Stylohyoid Badan hioid Elevasi dan menarik lidah
M.Hyoglossus Samping lidah Menekan lidah
M.Sternohyoid Badan hioid Menekan hyoid
M.Sternothyroid Kartilago tiroid Menekan kartilago hyoid
M.Thyrohyoid Tanduk hioid Menekan hyoid,elevasi
tiroid
M.Omohhyoid Klavikula,badan hyoid Menekan hyoid

Modul 3 Sistem Muskuloskeletal : Ns.Hendri Heriyanto,S.Kep,M.Kep Prodi Keperawatan Curup: Untuk


Kalangan Terbatas Page 24
5. Otot bahu dan dada

Nama otot Fungsi


M.Serratus anterior Menggerakan skapula ke arah depan dan
belakang
M.pektoralis minor Menggerakan skapula ke arah depan dan
belakang
M.Subklavius Menggerakan klavikula ke arah belakang
M.Trapezius Elevasi skapula,menggerakan kepala ke
arah belakang,aduksi skapula dan bahu
M.Levator skapulae Elevasi skapula
M.Rhomboideus mayor Elevasi dan menarik skapula
M.Rhomboideus minor Elevasi dan menarik skapula

6. Otot otot vertebra

Nama Fungsi
M.quadratus lumborum Fleksi ke arah lateral kolumna vertebra
M.eretor spinae Ekstensi lumbal,ekstensi torakal dan
 Lliokostalis lumborum ekstensi servikal
 Lliokostalis thorasis
 Lliokostalis servisis
M.longissismus thorasis Ektensi torakal

Modul 3 Sistem Muskuloskeletal : Ns.Hendri Heriyanto,S.Kep,M.Kep Prodi Keperawatan Curup: Untuk


Kalangan Terbatas Page 25
M.longissismus servicis Ektensi servikal,fleksi lateral
M.longissismus kapitis
M.spinalis thoracis

7. Otot abdomen

Nama Fungsi
M.external oblique Mengerutkan abdomen,rotasi lateral
M.internal oblique Mengerutkan abdomen,rotasi lateral
M.transversus abdominis Mengerutkan abdomen
M.rektus abdominis Fleksi kolumna vertebra

8. Otot otot humerus

Nama Fungsi
M.pectoralis mayor Fleksi,aduksi dan rotasi tangan
M.latissimus dorsi Ekstensi,aduksi,rotasi humerus
M.deltoid Abduksi lengan,ekstensi,atau fleksi
humerus
M.supraspinatus Abduksi humerus
M.infraspinatus Rotasi lengan lateral
M.teres mayor Ekstensi humerus,abduksi,dan rotasi
lengan medial
M.teres minor Rotasi lengan lateral

Modul 3 Sistem Muskuloskeletal : Ns.Hendri Heriyanto,S.Kep,M.Kep Prodi Keperawatan Curup: Untuk


Kalangan Terbatas Page 26
M.subscapularis Rotasi lengan medial
M.coracobrachialis Fleksi dan abduksi humerus

9. Otot otot lengan bawah

Nama Fungsi
M.biceps barci Fleksi dan supinasi lengan bawah
M.brachialis Fleksi lengan bawah
M.brachioradialis Fleksi lengan bawah
M.triceps brachii Ekstensi lengan bawah
M.supinator Supinasi lengan bawah
M.pronator teres Pronasi lengan bawah
M.pronator quadratus Pronasi tangan
M.flexor carpi radialis Fleksi dan abduksi lengan
M.palmaris longus Fleksi tangan
M.flexor carpi ulnaris Fleksi dan abduksi pergelangan tangan
M.flexor digitorum superficialis fleksi lengan bawah,pergelangan
tangan,tangan dan jari
M.flexor digitorum profundus Fleksi pergelangan tangan,tangan dan
jari
M.flexor pilicis longus Fleksi ibu jari
M.extensor carpi radialis longus Ekstensi dan aduksi tangan
M.extensor carpi radialis longus Ekstensi dan aduksi tangan
M.extensor carpi radialis brevis Ekstensi dan aduksi tangan
M.extensor digitarum comunis Ekstensi sendi pergelangan tangan
M.extensor digit minim Estensi jari-jari
M.extensor carpi ulnaris Ekstensi dan abduksi pergelangan
tangan
M.extensor pilicis longus Ektensi ibu jari,abduksi tangan
M.extensor pillicis brevis Ekstensi ibu jari,abduksi tangan

Modul 3 Sistem Muskuloskeletal : Ns.Hendri Heriyanto,S.Kep,M.Kep Prodi Keperawatan Curup: Untuk


Kalangan Terbatas Page 27
10. Otot otot pelvis

Bagian Fungsi
M.levetaor ani Meyangga visera pelvis
M.coccygeus Meyangga visera pelvis
M.superficial transversus Meyangga visera pelvis
M.bulbospongiosus Konstriksik saluran uretra,konstriksi
vagina
M.ischiocavernosus Ereksi penis atau klitoris

11. Otot otot anterior dan posterior yang membantu pergerakan paha

Nama Fungsi
M.lliacus Fleksi dan rotasi lateral paha, fleksi
kolumna vertebra
M.psoas mayor Fleksi dan rotasi lateral paha, fleksi
kolumna vertebra
M.gluteus maximus Ekstensi dan rotasi paha lateral
M.gluteus medius Abduksi dan rotasi paha medial
Gluteus minimus Abduksi dan rotasi paha paha lateral
M.tensor fasciae latae Abduksi paha
M.gracillis Abduksi paha, fleksi dan rotasi betis kaki
M.pectineus Aduksi dan fleksi paha
M.adductor longus Aduksi, fleksi dan rotasi lateral paha
M.adductor brevis Aduksi, fleksi dan rotasi lateral paha
M.adductor magnus Aduksi, fleksi dan rotasi lateral paha
M.sartorius Fleksi betis kaki dan paha, abduksi paha,
rotasi paha lateral, rotasi betis kaki
medial dan ekstensi betis kaki
M.quadriceps femoris

Modul 3 Sistem Muskuloskeletal : Ns.Hendri Heriyanto,S.Kep,M.Kep Prodi Keperawatan Curup: Untuk


Kalangan Terbatas Page 28
12. Otot otot kaki yang menggerakan pergelangan kaki,telapak kaki dan jari kaki

Bagian Fungsi
M. Tibialis anterior Dorsifleksi dan inversi telapak kaki
M. Extensor digitorum longus Ekstensi jari kaki ke 2-5 diorsifleksi
telapak kaki
M. Extensor hallucis longus Ekstensi ibu jari kaki dan membantu
dorsifleksi telapak kaki
M. Peroneus tertius Dorsifleksi telapak kaki
M. peronues longus Fleksi plantar dan telapak kaki
M. Peronues brevis
M. Gastrocnemius Plantar memfleksikan telapak kaki,
fleksi lutut
M. Soleus Plantar memfleksikan telapak kaki
M. Plantaris Plantar memfleksikan telapak kaki
M. Poplipeus Fleksi dan rotasi medial betis kaki
M. Fleksor hallucis longus Fleksi ibu jari kaki
M. Flexor digitorum longus Fleksi jari kaki 2-4
M. Tibialis posterior Plantar fleksi dan inversi telapak kaki

A. Organisasi sistem rangka. Rangka manusia dewasa tersusun dari tulang-tulang( sekitar
206 tulang) yang membentuk suatu kerangka tubuh yang kokoh. Walaupun rangka
terutama tersusun dari tulang, rangka di sebegian tempat di lengkapi dengan katilago.
Untuk kepentingan ilmu pengetahuan rangka kemudian di golongkan menjadi rangka
aksial,rangka apendikular dan persendian antar tulang.
Modul 3 Sistem Muskuloskeletal : Ns.Hendri Heriyanto,S.Kep,M.Kep Prodi Keperawatan Curup: Untuk
Kalangan Terbatas Page 29
1. Rangka aksial terdiri dari 80 tulang yang membentuk aksis panjang tubuh dan
melindungi organ-organ pada kepala, leher, dan torso.
a. Kolumna vertebra ( tulang belakang) terdiri dari 26 vetebra yang di pisahkan oleh diskus
intervetebra.
b. Tengkorak di seimbangkan pada kolumna vetebra
(1) tulang kranial menutupi dan melindungi otak dan organ-organ panca indra
(2) tulang wajah memberikan bentuk pada muka dan berisi gigi
(3) enam tulang auditori (telinga) terlibat dalam transmisi suara.
(4) tulang hioid, yang menyangga lidah dan laring, serta membantu dalam proses menelan,
merupakan baigian terpisah dari tulang tengkorak

c. Kerangka toraks (rangka iga) meliputi tulang-tulang iga dan sternum yang membungkus
dan melindungi organ-organ torak

2. Rangka apendikular terdiri dari 126 tulang yang membentuk lengan, tungkai, dan tulang
pektoral serta tonjolan pelpis yang menjadi tempat melekatnya lengan dan tungkai pada
rangka aksial

3. Persendian adalah artikulasi dari dua tulang atau lebih

B. Komposisi jaringan tulang

1. Tulang terdiri dari sel-sel dan matriks exstraselular. Sel-sel tersebut adalah osteosit,
osteoblas, dan osteoklas.

2. Matriks tulang tersusun dari serat-serat kolagen organik yang tertanam pada subtansi
dasar dan garam-garam anorganik tulang seperti fospor dan kalsium.

a. Subtansi dasar tulang terdiri dari sejenis proteoglikan yang tersusun terutama dari
kondroitin sulpat dan sejumlah kecil asam hialuronat yang bersenyawa dengan protein.

b. Garam-garam tulang berada dalam bentuk kristal kalsium folsfat yang di sebut
hidroksiapatit.

c. Persenyawaan antara kolagen dan kristal hidroksiapatit bertanggung jawab atas daya
regang dan daya tekan tulang yang besar. Cara penyusunaan tulang serupah dengan
pembuatan palang beton: serat-serat kolagen seperti batang-batang baja pada beton; garam-
garam tulang sama seperti semen, pasir, dan batu pada beton tersebut.

Modul 3 Sistem Muskuloskeletal : Ns.Hendri Heriyanto,S.Kep,M.Kep Prodi Keperawatan Curup: Untuk


Kalangan Terbatas Page 30
3. Kedua jenis jaringan tulang, tulang callcelus (berongga) dan tulang kompak telah di
jelaska.kedua jenis tulang ini memiliki kompipsisi yang sama, tetapi porositasnya
berbedah.

a. Tulang kompak adalah jaringan yang tersusun rapat dan terutama di temukan sebagai
lapisan diatas jaringan tulang cancellus. Porosistasnya begantung pada saluran
mikroskopik (kanakuli) yang mengadung pembuluh darah, yang berhubungan dengan
saluran havesh.

b. Tulang Cancellus tersusun dari batang-batang tulang halus dan ireguler yang bercabang
dan saling bertumpamng tindi untuk membentuk jaring-jaring spikula tulang dengan ronga-
ronga yang mengandung sum-sum.

c. Jumlah tulang cancellus dan tulang kompak leratif bervariasi bergantung pada jenis
tulang dan baigian yang berbedah dari tulang yang sama untuk memperjelas organisasi
tulang kompak dalam bentuk lameladan sistem havesh

d. Anatomi tulang panjang yang tepikal

1diafisi (batang) tersusun dari tulang kompak selinder tebal yang membungkus medula
atau rongga sum-sum sentral yang besar.

a. Rongga sumsum berisi sumsum tulang kuning (adiposa) atau sumsum merah,
bergantung usia individu
b. Endosteum melapisi rongga sumsum.
c. Periosteum membungkus diafisis

Modul 3 Sistem Muskuloskeletal : Ns.Hendri Heriyanto,S.Kep,M.Kep Prodi Keperawatan Curup: Untuk


Kalangan Terbatas Page 31
Latihan

Untuk mengetahui pemahaman mahasiswa terhadap modul MuskuloSkeltal maka


lakukanlah kegiatan berikut ini :
1. Jelaskan pengertian Muskuloskeletal?
2. Jelaskan sistem Muskuloskeletal
3. Jelaskan gangguan yang terjadi pada Muskulo
4. Jelaskan jenis jenis Skeletal?
5. Jelaskan mengenai tulang apendikular dan contohnya ?
6. Jelaskan mekanisme kontraksi otot ?
7. Jelaskan jenis jenis kontraksi otot?

Selamat mengerjakan!!!!!!

Modul 3 Sistem Muskuloskeletal : Ns.Hendri Heriyanto,S.Kep,M.Kep Prodi Keperawatan Curup: Untuk


Kalangan Terbatas Page 32
Daftar pustaka

Luklukaningsih,zuyina.(2014).Anatomi Fisiologi dan Fisioterapi.yogyakarta:Nuha


Medika.
Sloane,Ethel.(2003).Anatomy dan Fisologi untuk pemula.jakarta:EGC
Tarwoto,aryani ratna,warttonah.(2009).Anatomi dan Fisiologi untuk mahasiswa
keperawatan . Jakarta:Trans Info Media

Modul 3 Sistem Muskuloskeletal : Ns.Hendri Heriyanto,S.Kep,M.Kep Prodi Keperawatan Curup: Untuk


Kalangan Terbatas Page 33

Anda mungkin juga menyukai