Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS FISIKA SMA/MA KELAS XI

“Susunan Pegas Seri-Paralel”


Disusun guna memenuhi salah satu tugas dalam
mengikuti mata kuliah Analisis Fisika SMA/MA Kelas XI pada
Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan Fisika FMIPA UNP
Semester Juli-Desember 2019

Disusun Oleh :

SONYA YOJAJUNIAVITA
17033161

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN FISIKA FMIPA UNP
2019
A. KATA PENGANTAR

Alhamdulillah,segala puji hanya bagi Allah SWT yang telah memberikan


nikmat iman,salam,ahsan,ikhlas,dan ilmu,semoga nikmat tersebut tetap menyatu
dalam diri kita semua hingga akhir hayat. Salawat dan Salam tercurah hanya kepada
Rasulullah Saw,keluarga,para sahabat,dan keselamatan untuk orang-orang yang
mengikuti beliau hingga akhir zaman.
Alhamdulillah,berkat pertolongan Allah SWT Yang Maha Kuasa sehingga
penulis dapat menyelesaikan penyusunan tugas analisis yang berjudul “SUSUNAN
PEGAS SERI DAN PARALEL” ini sesuai secara sederhana dengan
petunjuk,kemampuan,serta ilmu pengetahuan yang penulis miliki.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam menyelesaikan tugas analisis ini,semoga tugas ini bermanfaat khususnya bagi
penulis,umumnya bagi siapa saja yang membacanya.
Dalam penulisan tugas ini, penulis menyadari bahwa tugas analisis ini masih jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari Dosen pembimbing dan
teman-teman yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan
tugas analisis ini.
Penyusun

Sonya Yojajuniavita

B. DAFTAR ISI

A. Kata Pengantar……………………………………………………………… 2
B. Daftar Isi ……………………………………………………………………..3
C. Pendahuluan…………………………………………………………………4
D. Penjabaran Kompotensi Dasar Menjadi Pencapaian Kompotensi……….5
E. Konsep-Konsep Esensial untuk Pembelajaran…………………………….6
F. Tujuan Pelaksanaan Pembelajaran………………………………………..7
G. Assesment untuk Evaluasi Pembelajaran…………………………………8
H. Ringkasan Pengelompokkan Assesment menurut tabel 4x6……………..9
C. PENDAHULUAN

Pada dasarnya rangkaian pegas dapat dirangkai dalam bentuk rangkaian seri dan
paralel. Pegas dirangkai dengan tujuan mendapatkan pegas pengganti dengan
konstanta sesuai kebutuhan.

Pengertian rangkaian seri dan paralel adalah sebagai berikut; Rangkian seri berfungsi
menghasilkan rangkaian pegas dengan konstanta yang lebih kecil. Sedangkan pegas
yang dirangkai paralel dapat menghasilkan pegas dengan konstanta yang lebih besar.

Susunan Seri pegas


Rangkian seri berfungsi menghasilkan rangkaian pegas dengan konstanta yang
lebih kecil.Susunan seri bertujuan untuk memperkecil konstanta pegas sehingga
pertambahan panjang yang dialami sistem pegas akan lebih besar.

Pertambahan panjang pegas yang disusun seri merupakan jumlah pertambahan


panjang kedua pegas. Jadi, tetapan pegas yang disusun seri dihitung:

Jadi, ketetapan pegas yang disusun seri dihitung:

susunan parallel pegas

pegas yang dirangkai paralel dapat menghasilkan pegas dengan konstanta yang lebih
besar,susunan paralel bertujuan untuk memperbesar konstanta pegas sehingga
pertambahan panjang sistem pegas lebih kecil dibandingkan dengan susunan seri.
gaya mg digunakan untuk menarik kedua pegas sehingga pertambahan panjang kedua
pegas sama.

D. Penjabaran Kompetensi Dasar Menjadi indikator pencapaian kompetensi


1. Indikator KD pada KI 3
3.2.1 mengidentifikasi benda-benda elastis dan plastis
3.2.2 menjalaskan karakteristik benda elastis dan plastis
3.2.3 mendiskusikan tegangan,reganggan, modules elastis suatu bahan
3.2.4 menjelaskan susunan pegas seri dan paralel
3.2.5 menghitung tegangan,regangan ,modulus dan elastis bahan
3.2.6 merapatkan hukum hooke
3.2.7 memformulasikan konstanta pegas seri dan paralel sesui hukum
hooke
3.2.8 menghitung persoalan tentng konstan pegas seri dan paralel
3.2.9 penganalisis penerapan sifat elastis dalam kehidupan sehari-hari

2. Indikator KD pada KI 4
4.2.1 merancang alat sederhana yang berhubungan dengan sifat
elastisitas suatu bahan
4.2.2 mendemonstrasikan hasil percobaan tentang sifat elastisitas suatu
bahan dan aplikasi dalam kehidupan sehari-hari.

E. Konsep-konsep Esensial untuk Pembelajaran


1. Bentuk-bentuk susunan pegas seri-paralel

2. Rangkian seri berfungsi menghasilkan rangkaian pegas dengan konstanta


yang lebih kecil
3. pegas yang dirangkai paralel dapat menghasilkan pegas dengan konstanta
yang lebih besar

4. Susunan seri bertujuan untuk memperkecil konstanta pegas sehingga


pertambahan panjang yang dialami sistem pegas akan lebih besar.
5. susunan paralel bertujuan untuk memperbesar konstanta pegas sehingga
pertambahan panjang sistem pegas lebih kecil dibandingkan dengan
susunan seri.

F. Tujuan dan Pelaksanaan Pembelajaran


a. Rumusan Tujuan Pembelajaran

Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran, peserta didik diharapkan


dapat:

1. Menghayati dan mensyukuri kebesaran Tuhan yang menciptakan


keteraturan dan ketelitian dalam bentuk ilmu pengetahuan fisika
khususnya pengetahuan yang membahas konsep susunan pegas seri-
paralel.
2. Mengamalkan perilaku ilmiah, serta menghargai kerja individu dan
kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi
atau penerapan sikap dalam melakukan percobaan dan berdiskusi,
3. Menerapkan konsep susunan pegas seri-paralel dalam kehidupan
sehari-hari
4. Menyajikan percobaan sederhana dengan menerapkan konsep pegas
seri-paralel
5. Mempresesntasikan hasil percobaan secara berkelompok maupun
individu

b. Pelaksanaan dalam Pembelajaran


1. Mengimplementasikan pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari
2. Dapat menjelaskan konsep-konsep pegas seri dan paralel
3. Dapat melakukan percobaan tentang pegas seri dan paralel serta
menyimpulkannya
4. Mempresentasikan dan mengkomunikasikan hasil percobaan di depan
kelas dengan baik

G. Assesment untuk Evaluasi Pembelajaran


Contah soal:
1. Enam buah pegas identik dengan konstanta elastisitas masing-masing 85 N/m
disusun secara paralel. Tentukanlah konstanta pegas pengganti dari rangkaian
tersebut.
Pembahasan
Diketahui : k1 = k2 = k3 = 85 N/m.
kp = k1 + k2 + k3
⇒ kp = 85 + 85 + 85
⇒ kp = 255 N/m.
2. Tiga buah pegas masing-masing memiliki konstanta pegas 100 N/m, 200 N/m, dan
400 N/m. Jika ketiga pegas tersebut dirangkai secara seri, maka tentukanlah konstanta
pegas penggantinya.
Pembahasan
Diketahui : k1 = 100 N/m; k2 = 200 N/m; k3 = 400 N/m.
1/ks = 1/k1 + 1/k2 + 1/k3
⇒ 1/ks = 1/100 + 1/200 + 1/400
⇒ 1/ks = (4 + 2 + 1) / 400
⇒ 1/ks = 7/400
⇒ ks = 400/7
⇒ ks = 57,1 N/m.
Berikut ini merupakan ringkasan rumus untuk susunan pegas :

3. Dua buah pegas yang memiliki konstanta pegas 100 N/m dan 400 N/m disusun
secara seri kemudian susunan tersebut diberi beban bermassa 500 gram yang
digantung di bagian bawahnya. Tentukanlah :
a. Konstanta pegas pengganti
b. Pertambahan panjang sistem pegas
Pembahasan
Konstanta pegas pengganti
Diketahui : k1 = 100 N/m; k2 = 400 N/m.
1/ks = 1/k1 + 1/k2
⇒ 1/ks = 1/100 + 1/400
⇒ 1/ks = (4 + 1) / 400
⇒ 1/ks = 5/400
⇒ ks = 400/5
⇒ ks = 80 N/m.
Pertambahan panjang
Diketahui : m = 500 gr = 0,5 kg, maka F = m.g = 5 N
F = ks ΔL
⇒ ΔL = F/ks
⇒ ΔL = 5/80
⇒ ΔL = 0,062 m
⇒ ΔL = 6,2 cm.
4. Tentukanlah pertambahan panjang sistem pegas bila dua buah pegas yang memiliki
konstanta pegas masing-masing 200 N/m dan 500 N/m disusun secara seri dan diberi
beban sebesar 1 kg.
Pembahasan
Diketahui : k1 = 200 N/m; k2 = 500 N/m; F = 1 (10) = 10 N.
1/ks = 1/k1 + 1/k2
⇒ 1/ks = 1/200 + 1/500
⇒ 1/ks = (5 + 2) / 1000
⇒ 1/ks = 7/1000
⇒ ks = 1000/7
⇒ ks = 142,85 N/m.
F = ks ΔL
⇒ ΔL = F/ks
⇒ ΔL = 10/142,85
⇒ ΔL = 0,07 m
⇒ ΔL = 7 cm.
5. Tiga buah pegas identik disusun secara paralel dan diberi beban sebesar 30 Newton
yang digantung pada ujung bagian bawah pegas. Jika beban menyebabkan sistem
pegas bertambah panjang 10 cm, maka tentukanlah konstanta masing-masing pegas.
Pembahasan
Diketahui : k1 = k2 = k3 = k ; F = 30 N ; ΔL = 10 cm = 0,1 m.
kp = k1 + k2 + k3
⇒ kp = k + k + k
⇒ kp = 3k
F = kp ΔL
⇒ kp = F/ΔL
⇒ 3k = 30/0,1
⇒ 3k = 300
⇒ k = 100 N/m.
Jadi, konstanta masing-masing pegas 100 N/m.

6. Sebuah sistem pegas yang terdiri dari 5 buah pegas yang disusun secara seri diberi
beban 0,5 kg di bagian ujung bawahnya sehingga mengalami pertambahan panjang
sebesar 12,5 cm. Jika kelima pegas tersebut identik sehingga memiliki konstanta yang
sama besar, maka tentukanlah konstanta masing-masing pegas.
Pembahasan
Diketahui : k1 = k2 = k3 = k4 = k5 = k ; F = 5 N ; ΔL = 12,5 cm = 0,125 m.
1/ks = 1/k1 + 1/k2 + 1/k3 + 1/k4 + 1/k5
⇒ 1/ks = 1/k + 1/k + 1/k + 1/k + 1/k
⇒ 1/ks = 5/k
⇒ ks = k/5
F = ks ΔL
⇒ ks = F/ΔL
⇒ k/5 = 5/0,125
⇒ k = 25/0,125
⇒ k = 200 N/m.
Jadi, konstanta masing-masing pegas 200 N/m.

7. Seorang murid ingin membuat sistem pegas yang terdiri dari dua pegas untuk
menahan beban sebesar 2 kg. Ia memiliki sebuah pegas dengan konstanta 400 N/m
dan satu pegas lagi sedang ia pilih. Jika pertambahan panjang sistem pegas yang
diperbolehkan adalah 10 cm, maka tentukanlah konstanta pegas lainnya yang
dibutuhkan murid tersebut.
Pembahasan
Diketahui : k1 = 400 N/m; ΔL = 10 cm = 0,1 m; F = 20 N.
F = ks ΔL
⇒ ks = F/ΔL
⇒ ks = 20/0,1
⇒ ks = 200 N/m.
1/ks = 1/k1 + 1/k2
⇒ 1/ks = 1/400 + 1/k2
⇒ 1/200 = 1/400 + 1/k2
⇒ 1/200 – 1/400 = 1/k2
⇒ 1/k2 = (2 – 1)/400
⇒ 1/k2 = 1/400
⇒ k2 = 400 N/m.
Jadi, murid tersebut membutuhkan pegas dengan konstanta 400 N/m.

8. Tiga buah pegas disusun seri-paralel dan di bagian bawahnya digantungi beban
seberat W seperti gambar di bawah ini. Jika ketiga pegas tersebut memiliki konstanta
yang sama yaitu 200 N/m dan mengalami pertambahan panjang 2 cm, maka
tentukanlah berat beban yang digantungkan.

Pembahasan
Pada gambar jelas terlihat bahwa pegas 1 dan pegas 2 disusun secara paralel
kemudian disusun seri dengan pegas 3. Oleh karena itu kita dapat menghitung
konstanta pegas pengganti pada susunan paralel terlebih dahulu.
kp = k1 + k2
⇒ kp = 200 + 200
⇒ kp = 400 N/m.
1/ks = 1/kp + 1/k3
⇒ 1/ks = 1/400 + 1/200
⇒ 1/ks = 3/400
⇒ ks = 400/3
⇒ ks = 133,3 N/m
W = F = ks ΔL
⇒ W = 133,3 (0,02)
⇒ W = 2,6 N
Jadi gaya berat beban adalah 6 N.

9. Empat buah pegas identik disusun secara seri-paralel seperti gambar di bawah ini.
Jika konstanta masing-masing pegas adalah 500 N/m dan beban 40 N, tentukanlah
pertambahan panjang sistem pegas tersebut.
Pembahasan
Diketahui : k1 = k2 = k3 = k4 = 500 N/m; F = W = 40 N.
kp = k1 + k2 + k3
⇒ kp = 500 + 500 + 500
⇒ kp = 1500 N/m.
1/ks = 1/kp + 1/k4 ⇒ 1/ks = 1/1500 + 1/500
⇒ 1/ks = (1 + 3)/1500
⇒ 1/ks = 4/1500
⇒ ks = 1500/4
⇒ ks = 375 N/m.
F = ks ΔL
⇒ ΔL = F/ks
⇒ ΔL = 40/375
⇒ ΔL = 0,106 m
⇒ ΔL = 10,6 cm.

10. Dua buah pegas yang memiliki konstanta berbeda diberi beban yang sama berat
yaitu 20 N. Jika pegas pertama memiliki konstanta pegas 200 N/m sedangkan pegas
kedua memiliki konstanta pegas 300 N/m, maka tentukanlah perbandingan
pertambahan panjang pegas pertama dibandin pegas kedua.
Pembahasan
Diketahui : k1 = 200 N/m; k2 = 300 N/m; F = 20 N
ΔL = F/ks
Karena kedua pegas diberi beban yang sama, maka perbandingan pertambahan
panjangnya hanya diperngaruhi oleh konstanta pegas.
⇒ ΔL1/ΔL2 = k2/k1
⇒ ΔL1/ΔL2 = 300/200
⇒ ΔL1/ΔL2 = 3/2
Keterangan : Perhatikan rumus ΔL = F/ks, karena pertambahan panjang berbanding
terbalik dengan konstanta pegas maka ΔL1/ΔL2 = k2/k1.

Anda mungkin juga menyukai