Disusun Oleh :
SONYA YOJAJUNIAVITA
17033161
Sonya Yojajuniavita
B. DAFTAR ISI
A. Kata Pengantar……………………………………………………………… 2
B. Daftar Isi ……………………………………………………………………..3
C. Pendahuluan…………………………………………………………………4
D. Penjabaran Kompotensi Dasar Menjadi Pencapaian Kompotensi……….5
E. Konsep-Konsep Esensial untuk Pembelajaran…………………………….6
F. Tujuan Pelaksanaan Pembelajaran………………………………………..7
G. Assesment untuk Evaluasi Pembelajaran…………………………………8
H. Ringkasan Pengelompokkan Assesment menurut tabel 4x6……………..9
C. PENDAHULUAN
Pada dasarnya rangkaian pegas dapat dirangkai dalam bentuk rangkaian seri dan
paralel. Pegas dirangkai dengan tujuan mendapatkan pegas pengganti dengan
konstanta sesuai kebutuhan.
Pengertian rangkaian seri dan paralel adalah sebagai berikut; Rangkian seri berfungsi
menghasilkan rangkaian pegas dengan konstanta yang lebih kecil. Sedangkan pegas
yang dirangkai paralel dapat menghasilkan pegas dengan konstanta yang lebih besar.
pegas yang dirangkai paralel dapat menghasilkan pegas dengan konstanta yang lebih
besar,susunan paralel bertujuan untuk memperbesar konstanta pegas sehingga
pertambahan panjang sistem pegas lebih kecil dibandingkan dengan susunan seri.
gaya mg digunakan untuk menarik kedua pegas sehingga pertambahan panjang kedua
pegas sama.
2. Indikator KD pada KI 4
4.2.1 merancang alat sederhana yang berhubungan dengan sifat
elastisitas suatu bahan
4.2.2 mendemonstrasikan hasil percobaan tentang sifat elastisitas suatu
bahan dan aplikasi dalam kehidupan sehari-hari.
3. Dua buah pegas yang memiliki konstanta pegas 100 N/m dan 400 N/m disusun
secara seri kemudian susunan tersebut diberi beban bermassa 500 gram yang
digantung di bagian bawahnya. Tentukanlah :
a. Konstanta pegas pengganti
b. Pertambahan panjang sistem pegas
Pembahasan
Konstanta pegas pengganti
Diketahui : k1 = 100 N/m; k2 = 400 N/m.
1/ks = 1/k1 + 1/k2
⇒ 1/ks = 1/100 + 1/400
⇒ 1/ks = (4 + 1) / 400
⇒ 1/ks = 5/400
⇒ ks = 400/5
⇒ ks = 80 N/m.
Pertambahan panjang
Diketahui : m = 500 gr = 0,5 kg, maka F = m.g = 5 N
F = ks ΔL
⇒ ΔL = F/ks
⇒ ΔL = 5/80
⇒ ΔL = 0,062 m
⇒ ΔL = 6,2 cm.
4. Tentukanlah pertambahan panjang sistem pegas bila dua buah pegas yang memiliki
konstanta pegas masing-masing 200 N/m dan 500 N/m disusun secara seri dan diberi
beban sebesar 1 kg.
Pembahasan
Diketahui : k1 = 200 N/m; k2 = 500 N/m; F = 1 (10) = 10 N.
1/ks = 1/k1 + 1/k2
⇒ 1/ks = 1/200 + 1/500
⇒ 1/ks = (5 + 2) / 1000
⇒ 1/ks = 7/1000
⇒ ks = 1000/7
⇒ ks = 142,85 N/m.
F = ks ΔL
⇒ ΔL = F/ks
⇒ ΔL = 10/142,85
⇒ ΔL = 0,07 m
⇒ ΔL = 7 cm.
5. Tiga buah pegas identik disusun secara paralel dan diberi beban sebesar 30 Newton
yang digantung pada ujung bagian bawah pegas. Jika beban menyebabkan sistem
pegas bertambah panjang 10 cm, maka tentukanlah konstanta masing-masing pegas.
Pembahasan
Diketahui : k1 = k2 = k3 = k ; F = 30 N ; ΔL = 10 cm = 0,1 m.
kp = k1 + k2 + k3
⇒ kp = k + k + k
⇒ kp = 3k
F = kp ΔL
⇒ kp = F/ΔL
⇒ 3k = 30/0,1
⇒ 3k = 300
⇒ k = 100 N/m.
Jadi, konstanta masing-masing pegas 100 N/m.
6. Sebuah sistem pegas yang terdiri dari 5 buah pegas yang disusun secara seri diberi
beban 0,5 kg di bagian ujung bawahnya sehingga mengalami pertambahan panjang
sebesar 12,5 cm. Jika kelima pegas tersebut identik sehingga memiliki konstanta yang
sama besar, maka tentukanlah konstanta masing-masing pegas.
Pembahasan
Diketahui : k1 = k2 = k3 = k4 = k5 = k ; F = 5 N ; ΔL = 12,5 cm = 0,125 m.
1/ks = 1/k1 + 1/k2 + 1/k3 + 1/k4 + 1/k5
⇒ 1/ks = 1/k + 1/k + 1/k + 1/k + 1/k
⇒ 1/ks = 5/k
⇒ ks = k/5
F = ks ΔL
⇒ ks = F/ΔL
⇒ k/5 = 5/0,125
⇒ k = 25/0,125
⇒ k = 200 N/m.
Jadi, konstanta masing-masing pegas 200 N/m.
7. Seorang murid ingin membuat sistem pegas yang terdiri dari dua pegas untuk
menahan beban sebesar 2 kg. Ia memiliki sebuah pegas dengan konstanta 400 N/m
dan satu pegas lagi sedang ia pilih. Jika pertambahan panjang sistem pegas yang
diperbolehkan adalah 10 cm, maka tentukanlah konstanta pegas lainnya yang
dibutuhkan murid tersebut.
Pembahasan
Diketahui : k1 = 400 N/m; ΔL = 10 cm = 0,1 m; F = 20 N.
F = ks ΔL
⇒ ks = F/ΔL
⇒ ks = 20/0,1
⇒ ks = 200 N/m.
1/ks = 1/k1 + 1/k2
⇒ 1/ks = 1/400 + 1/k2
⇒ 1/200 = 1/400 + 1/k2
⇒ 1/200 – 1/400 = 1/k2
⇒ 1/k2 = (2 – 1)/400
⇒ 1/k2 = 1/400
⇒ k2 = 400 N/m.
Jadi, murid tersebut membutuhkan pegas dengan konstanta 400 N/m.
8. Tiga buah pegas disusun seri-paralel dan di bagian bawahnya digantungi beban
seberat W seperti gambar di bawah ini. Jika ketiga pegas tersebut memiliki konstanta
yang sama yaitu 200 N/m dan mengalami pertambahan panjang 2 cm, maka
tentukanlah berat beban yang digantungkan.
Pembahasan
Pada gambar jelas terlihat bahwa pegas 1 dan pegas 2 disusun secara paralel
kemudian disusun seri dengan pegas 3. Oleh karena itu kita dapat menghitung
konstanta pegas pengganti pada susunan paralel terlebih dahulu.
kp = k1 + k2
⇒ kp = 200 + 200
⇒ kp = 400 N/m.
1/ks = 1/kp + 1/k3
⇒ 1/ks = 1/400 + 1/200
⇒ 1/ks = 3/400
⇒ ks = 400/3
⇒ ks = 133,3 N/m
W = F = ks ΔL
⇒ W = 133,3 (0,02)
⇒ W = 2,6 N
Jadi gaya berat beban adalah 6 N.
9. Empat buah pegas identik disusun secara seri-paralel seperti gambar di bawah ini.
Jika konstanta masing-masing pegas adalah 500 N/m dan beban 40 N, tentukanlah
pertambahan panjang sistem pegas tersebut.
Pembahasan
Diketahui : k1 = k2 = k3 = k4 = 500 N/m; F = W = 40 N.
kp = k1 + k2 + k3
⇒ kp = 500 + 500 + 500
⇒ kp = 1500 N/m.
1/ks = 1/kp + 1/k4 ⇒ 1/ks = 1/1500 + 1/500
⇒ 1/ks = (1 + 3)/1500
⇒ 1/ks = 4/1500
⇒ ks = 1500/4
⇒ ks = 375 N/m.
F = ks ΔL
⇒ ΔL = F/ks
⇒ ΔL = 40/375
⇒ ΔL = 0,106 m
⇒ ΔL = 10,6 cm.
10. Dua buah pegas yang memiliki konstanta berbeda diberi beban yang sama berat
yaitu 20 N. Jika pegas pertama memiliki konstanta pegas 200 N/m sedangkan pegas
kedua memiliki konstanta pegas 300 N/m, maka tentukanlah perbandingan
pertambahan panjang pegas pertama dibandin pegas kedua.
Pembahasan
Diketahui : k1 = 200 N/m; k2 = 300 N/m; F = 20 N
ΔL = F/ks
Karena kedua pegas diberi beban yang sama, maka perbandingan pertambahan
panjangnya hanya diperngaruhi oleh konstanta pegas.
⇒ ΔL1/ΔL2 = k2/k1
⇒ ΔL1/ΔL2 = 300/200
⇒ ΔL1/ΔL2 = 3/2
Keterangan : Perhatikan rumus ΔL = F/ks, karena pertambahan panjang berbanding
terbalik dengan konstanta pegas maka ΔL1/ΔL2 = k2/k1.