Anda di halaman 1dari 9

Proposal Auditing

Auditing II

Studi Kasus PT. Planetama Holiday


Dosen Pengampu : Siti Aisyah, S.pd, M.Ak

Di Susun Oleh :

1. Firza Aulia Kumala ( 1743000101 )

2. Syafika ( 1743000019 )

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Jurusan Akuntansi

Universitas Potensi Utama

T.A 2019 / 2020

1
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan berkah, rahmat dan karuniannya kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan Proposal ini yang berjudul “ STUDI KASUS PT. PLANETAMA
HOLIDAY W”. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan pada junjungan
Nabi besar kita yaitu Nabi Muhammad SAW. Syukur alhamdulillah kami telah
dapat menyusun dan membuat Proposal ini walaupun sederhana sesuai
keterbatasan dan kemampuan yang ada.

Penyusun Proposal ini tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak dan
pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada teman – teman yang
telah membantu kami hingga Proposal ini dapat terselesaikan, baik bantuan moral
maupun material. Khususnya kami ucapkan terima kasih kepada dosen mata
kuliah Auditing II yaitu Siti Aisyah, S.pd, M.Ak. kami sadar bahwa penulisan
Proposal ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mohon kritik
dan saran yang membangun dan bermanfaat bagi kami untuk mencapai
kesempatan.

Kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi


kemajuan kita bersama. Akhir kata saya berharap semoga penulisan ini dapat
bermanfaat bagi kita semua pihak yang membacanya

Medan, 09 September 2019

Kelompok

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................ i

Daftar isi ........................................................................................... ii

BAB I

1.1 Latar Belakang ......................................................................... 1

1.2 Tujuan Penulisan ..................................................................... 1

1.3 Manfaat Penulisan .................................................................... 2

BAB II

2.1 Studi Kasus ................................................................................ 3

BAB III

3.1 Tempat Dan Tanggal ................................................................. 4

3.2 Pihak yang Terlibat .................................................................. 4

3.3 Kerugian yang di timbulkan .................................................... 4

3.4 Asersi ......................................................................................... 5

3.5 Sanksi ......................................................................................... 5

3.6 Solusi .......................................................................................... 6

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Audit dalam perusahaan sangat penting yang dilakukan oleh pihak


manajemen dimana manajemen membuat laporan keuangan perusahaan, pihak
manajemen juga bertanggung jawab atas laporannya.

Audit sendiri adalah suatu informasi dari bukti – bukti yang di kumpulkan
untuk dilakukan proses pembuatan laporan keuangan oleh pihak yang
bersangkutan.

Laporan keuangan yang dibuat oleh pihak manajemen tidak selalu benar
karena ada beberapa hal yang mereka kerjakan terdapat kesalahan yang harus diuji
kebenaran melalui proses dalam pengauditan, seperti yang diketahui ada beberapa
kesalahan dalam pengauditan salah satunya adalah salah saji materi.

Sering kali terjadi kesalahan terhadap laporan keuangan sebuah


perusahaan jika tidak dilakukan audit. Maka itu, pihak yang melakukan audit
harus memeriksa kembali laporan keuangan apabila tidak dilakukan audit laporan
tersebut belum bisa dibenarkan secara pasti atau belum mendapatkan opini wajar
serta belum bebas dari salah saji materian dan salah saji sesuai dengan standar
akuntansi yang berlaku di Indonesia.

1.2. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang terjadi dengan PT. Planetama Holiday ?


2. Siapa pihak yang terlibat dalam kasus ini ?
3. Apa saja kerugian yang ditimbulkan ?
4. Sanksi apa yang diberikan oleh perusahaan ?

1
1.3. TUJUAN PENULISAN

1. Untuk memahami studi kasus yang diselesaikan


2. Untuk memahami asersi dalam kasus tersebut
3. Untuk memahami kecurangan yang terjadi

2
BAB II

STUDI KASUS

2.1. CONTOH KASUS

Pada PT. Planetama Holiday Tourindo terjadi audit kecurangan terhadap


fungsi penjualan kredit dan piutang pada PT. Palnetama Holiday Tourindo.
Adapun temuan dari pengamatan secara fisik pada PT.Planetama Holiday
Tourindo antara lain:

1. Retur penjualan tiket pesawat yang dibuat oleh bagian penjualan yang dicatat
secara manual dan tidak ada pengawasan mengenai laporan refund yang
terjadi.
2. Laporan kasir yang tidak diperiksa secara rutin. Perbedaan antara perhitungan
fisik dengan pencatatan. Serta tidak ada keterangan/konfirmasi lebih lanjut
jika customer mengalami pembayaran lebih bayar.
3. Dokumen pendukung yang digunakan tidak di cap “lunas”. Dan ketidak
akuratan perhitungan. Penggelapan piutang yang dicatat oleh bagian keuangan
4. Melakukan penjualan secara tersembunyi oleh bagian penjualan serta
melakukan kerja sama dengan kasir dengan menyimpan bukti faktur penjualan
tanpa menyerahkan bukti penjualan kepada bagian accounting.

3
BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Tempat dan Waktu : Jakarta, 31 Desember 2009

3.2.Pihak Yang Terlibat :

1) Bagian Penjualan
2) Bagian Akuntansi dan Keuangan
3) Bagian Kasir

3.3. Kerugian Yang Ditimbulkan :

1) Karena proses retur penjualan / refund tiket tidak diawasi dan bagian
penjualan melakukan pencatatan penjualan secara tersembunyi dan
dilakukan secara manual, sehingga jika uang refund telah dikembalikan
dari airlines dapat digunakan secara pribadi dan untuk kepentingan untuk
pribadi, sehingga seolah-olah tidak terjadi refund / retur penjualan.
2) Karena kurangnya pengawasan terhadap kasir, maka dapat mengakibatkan
uang dari hasil penjualan diambil sementara oleh kasir untuk kepentingan
pribadi yang nantinya akan diganti kembali, kasir tidak tertib dalam
melaksanakan peraturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
3) Karena faktur penjualan dan dokumen pendukungnya tidak di cap “lunas”,
maka kerugian yang dapat tejadi adalah kasir dapat menggunakan
dokumen-dokumen tersebut sebagai piutang perusahaan sehingga
mengakibatkan timbulnya piutang tak tertagih.
4) Karena adanya penjualan tersembunyi oleh bagian penjualan, maka dapat
mengakibatkan perusahaan mengalami kerugian serta piutang dalam
perusahaan mengalami penurunan. Total kerugian akibat penggelapan faktur
penjualan tersebut berjumlah Rp 6.590.000.

4
3.4. Asersi / Pernyataan Pihak Auditor

Pada kasus ini, pihak auditor memberikan laporan audit dengan pendapat
tidak wajar.

Kami setuju dengan pernyataan auditor terhadap PT. Planetama Holiday


Tourindo. Karena dalam kasus ini, laporan perusahaan memiliki banyak
kecurangan terutama pada bagian penjualan. Serta terdapat kerugian yang dapat
mempengaruhi perusahaan.

Sesuai dengan pernyataan auditor, auditor telah melaksanakan kegiatan


audit sesuai dengan standar auditing yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik
Indonesia. Setelah melakukan proses audit, auditor menemukan penyimpangan
dan kecurangan pada laporan keuangan PT. Planetama Holiday Tourindo. Dimana
adanya kecurangan yang terjadi pada bagian penjualan, terutama dalam hal retur
penjualan dan transaksi refund yang menyebabkan perusahaan mengalami
kerugian sebesar Rp 6.590.000.

Adapun penyimpangan dan kecurangan juga terjadi pada fungsi dan


tanggung jawab masing-masing pihak yang bersangkutan, dimana bagian
penjualan dan bagian kasir sepakat untuk melakukan penjualan secara
tersembunyi untuk mengambil keuntungan pribadi.

Dengan penyimpangan dan kecurangan yang kami uraikan dalam paragraf


di atas, kami setuju dengan pernyataan auditor. Bahwa aktivitas penjualan yang
kami sebutkan di atas tidak dilakukan secara wajar, dan menyimpang dari prinsip
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dan juga standar yang telah
ditetapkan.

3.5. Sanksi Yang Dikenakan :

Jika kesalahan atau kecurangan dari internal perusahaan, sanksi yang dapat
diberikan adalah pemberhentian jabatan dan tidak diberi hak-haknya, dan pihak
yang terlibat dan bertanggung jawab juga ikut terkena sanksi. Tergantung dengan
kebijakan perusahaan.

5
Sedangkan, menurut hukum sanksi yang dapat diberikan adalah sanksi
pidana. Dimana perbuatan dapat dikategorikan sebagai tindak pidana
penggelapan.

Pengertian penggelapan terdapat pada pasal 372: “Barang siapa dengan


sengaja dan melawan hukum memiliki barang sesuatu yang seluruhnya atau
sebagian adalah kepunyaan orang lain, tetapi yang ada dalam kekuasaannya bukan
karena kejahatan diancam karena penggelapan, dengan pidana penjara paling lama
empat tahun atau pidana denda paling banyak sembilan ratus rupiah.”

3.6. Solusi Bagi Perusahaan :

1) Perusahaan harus meningkatkan pengawasan pada bagian penjualan,


terutama laporan yang berkaitan dengan transaksi refund yang terjadi.
2) Perusahaan harus meninngkatkan pengawasan pada bagian kasir, terutama
pada laporan dan dokumen pendukung yang digunakan kasir secara rutin
mulai dari laporan harian dan bulanan. Untuk menghindari perbedaan
perhitungan dan penggelapan piutang
3) Perusahaan harus mempertimbangkan struktur organisasi yang ada.
Dimana perusahaan harus menentukan tanggung jawab dan fungsi bagi
masing-masing pihak yang terlibat. Untuk menghindari adanya kerja sama
dalam melakukan penggelapan dana maupun penjualan.
4) Perusahaan harus menetapkan aturan tentang sanksi yang akan diberikan
kepada staf maupun pelanggan yang melakukan kecurangan. Atau pun
kepada pihak yang tidak bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas.
5) Perusahaan harus memiliki internal auditor didalam perusahaan untuk
membantu pihak manajemen dalam pembuatan keputusan perusahaan,
serta untuk mengawasi jalannya kegiatan perusahaan yang dilakukan oleh
manajemen. Auditor internal berfungsi untuk mengawasi kegiatan
pencatatan dan pelaporan yang dilakukan oleh bagian akuntansi kepada
pihak manajemen.

Anda mungkin juga menyukai