Anda di halaman 1dari 50

LAPORAN PROGRAM PENGABDIAN PADA

MASYARAKAT OLEH MAHASISWA MELALUI KKN


TEMATIK POSDAYA UPI

UPAYA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI


PROGRAM POSDAYA

Oleh :
Muhammad Abi Wahdani (1605822)
Pamuji Waluya(1600961)
Roderica Armagen Dwi Putra (1603518)
Risye Tri A (1600331)
Dede Irma Suryani (1600326)
Dwi Andini Wulandari (1600908)
Melinda Rizkia M (160431)
Ade Lina Rekhadana (1604503)
Nisa Rusmiyanti (1600856)

LEMBAGA PENELITAN DAN PENGABDIAN KEPADA


MASYARAKAT
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2019
DAFTAR ISI

BAB I ...................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN .................................................................................................. 4
A. Latar Belakang ........................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah...................................................................................... 7
C. Maksud dan Tujuan................................................................................... 8
D. Mitra yang Terlibat.................................................................................... 8
BAB II .................................................................................................................. 10
TEORI DAN PENDEKATAN PROGRAM ..................................................... 10
2.1 Teori yang Mendukung............................................................................. 10
Pemberdayaan .............................................................................................. 10
Keluarga ....................................................................................................... 11
Pos Pemberdayaan Keluarga ...................................................................... 13
2.2 Pendekatan dalam Pelaksanaan Program .............................................. 16
BAB III ................................................................................................................. 19
TAHAPAN PELAKSANAAN PROGRAM ..................................................... 19
3.1. Lokasi dan Khalayak Sasaran............................................................. 19
3.2. Langkah-Langkah Kegiatan ............................................................... 19
Pembuatan Video Promosi dan Akun Instagram Pantai Gegara Menyan
....................................................................................................................... 20
Pembuatan Kerajinan Tangan Dari Kulit Kerang ................................... 22
Pesta Rakyat ................................................................................................. 24
Sosialisasi Kepada Anak-Anak PAUD Desa Anggasari ......................... 25
Melakukan pengajian rutin di Masjid Darusaadah ................................. 27
Melakukan Senam Rutin Ibu-ibu PKK ..................................................... 29
Peyuluhan Sex Education dan Pergaulan Bebas ...................................... 31
Kelompok Belajar ........................................................................................ 33
Pemeriksaan Kesehatan .............................................................................. 34
Pembentukan POSDAYA ........................................................................... 36
3.3 Hasil yang Dicapai ................................................................................ 38
3.4. Faktor Pendukung dan Faktor Kendala Program ............................ 42
BAB IV ................................................................................................................. 46
PROGRAM TINDAK LANJUT........................................................................ 46

2
BAB V................................................................................................................... 47
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI .......................................................... 47
Pencapaian Umum .......................................................................................... 47
Pencapaian Khusus ......................................................................................... 48
5.2 Rekomendasi .............................................................................................. 48
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 50

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Millenneum Development Goals (MDGs) merupakan tujuan dan
sasaran pembangunan abad Millenium yang telah disepakati negara-negara
di dunia. Para pemimpin dunia termasuk Indonesia telah menetapkan
bahwa target pencapaian MDGs tahun 2015. Karena itu semua pihak
termasuk lembaga Perguruan Tinggi memiliki kewajiban untuk
mensukseskan pencapaian MDGs tersebut.
Tugas, fungsi, dan tanggung jawab lembaga Perguruan Tinggi
dirumuskan dalam Tridharma Pendidikan Tinggi, yang terdiri dari fungsi
pendidikan dan pengajaran, penelitian, serta pengabdian kepada
masyarakat (Anwas, n.d.). Berdasarkan pada Tri Dharma perguruan tinggi,
disebutkan bahwa salah satu tugas Mahasiswa adalah melakukan
Pengabdian Pada Masyarakat khususnya kegiatan Kuliah Kerja Nyata
(KKN).
Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik yang diselenggarakan oleh
Lembaga Penelitian Pengabdian pada Masyarakat (LPPM) merupakan
langkah nyata bagi mahasiswa untuk mengabdikan dirinya kepada
masyarakat. Salah satu bentuk yang dilaksanakan adalah KKN Tematik Pos
Pemberdayaan Keluarga (Posdaya). Adapun yang dimaksud Pos
Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) adalah salah satu wadah untuk
mengembangkan kesejahteraan keluarga dalam meningkatkan pendapatan
sehingga masyarakat dapat meningkatkan kualitas hidup (Pudji, 2011).
Menurut Suyono & Haryanto (2009), Posdaya sebagai sebuah gagasan
pemberdayaan dari, oleh, dan untuk masyarakat adalah sebuah kegiatan
pemberdayaan bagi warga masyarakat yang mengimplementasikan nilai-
nilai kegotongroyongan di masyarakat. Posdaya merupakan forum
silaturahmi, komunikasi, edukasi dan sebagai wadah koordinasi kegiatan
penguatan fungsi keluarga secara terpadu. Penguatan fungsi-fungsi utama
tersebut diharapkan memungkinkan setiap keluarga dapat semakin mampu

4
membangun dirinya menjadi keluarga sejahtera, mandiri dan sanggup
menghadapi tantangan masa depan dengan lebih baik. Terdapat lima bidang
yang menjadi fokus program posdaya, yaitu pendidikan, keagamaan,
kesehatan, lingkungan hidup dan ekonomi.
Keluarga sebagai unsur terkecil di lingkungan masyarakat merupakan
tonggak pembangunan Negara. Misi utama yang diemban mahasiswa KKN
Tematik berbasis pemberdayaan keluarga adalah untuk menguatkan fungsi-
fungsi keluarga agar mampu untuk membangun dirinya, sehingga mampu
mengatasi permasalahan yang dihadapinya. Oleh karena itu, untuk
mengupayakan perbaikan masyarakat ke arah yang lebih baik, diperlukan
kontribusi besar mahasiswa sebagai agen perubahan.
Pada kesempatan tahun ini, KKN Tematik POSDAYA UPI bermaksud
melaksanakan Penguatan POSDAYA yang lokasinya berada di desa
anggasari RT 13 Kecamatan Sukasari, Subang, Provinsi Jawa Barat.
Dalam menganalisis situasi, kami membatasi analisis lima bidang yaitu
Bidang Pendidikan, Bidang Kesehatan, Bidang Lingkungan Hidup, Bidang
Keagamaan dan Bidang Ekonomi.
1. Bidang Pendidikan
Dalam bidang pendidikan, pendidikan merupakan salah satu tonggak
utama dalam pembentukan karakter individu dan modal untuk
meningkatkan kemampuan intelektual seseorang. Adapun RT 13 cukup
memperhatikan pendidikan dalam mewujudkan kecerdasan bangsa.
Berdasarkan data yang didapat, pendidikan pada penduduk RT 13
didominasi oleh masyarakat dengan lulusan SD, kemudian disusul dengan
lulusan SMP, SMA dan seterusnya. Terdapat pula yang belum sekolah
hingga penduduk yang tidak sekolah.
2. Bidang Kesehatan
Dalam bidang kesehatan, pengadaan Posyandu secara rutin sudah
berjalan yang diselenggarakan tiap bulannya. Tujuan utama dari kegiatan
posyandu adalah untuk mengetahui dan menjaga kondisi kesehatan balita
dan ibu hamil. Akan tetapi, pada kegiatan posbindu untuk usia lanjut jarang
dilaksanakan.

5
Dan pada bidang bidang kesehatan ini, RT 13 secara rutin melakukan
olahraga bola volly setiap sore hari. Tujuan utama dari kegiatan olahraga
bola volley adalah untuk menjaga tali silaturahmi antar warga dan tentunya
untuk menjaga kesehatan secara jasmani.
3. Bidang Lingkungan Hidup
Dalam bidang lingkungan, warga RT 13 memiliki kesadaran yang
tinggi akan permasalahan lingkungan hidup terutama masalah pembuangan
limbah rumah tangga. RT 13 menyusun rencana untuk membuat Tempat
Pembuangan Sementara (TPS). Hal tersebut bertujuan untuk menghimpun
limbah rumah tangga masyarakat RT 13 sebelum akhirnya dibuang ke
Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Selain itu, pembuatan TPS tersebut
bertujuan untuk mengurangi aktivitas pembakaran sampah yang dilakukan
oleh warga sekitar.
4. Bidang Keagamaan
Dalam bidang keagamaan, RT 13 memiliki kesadaran yang cukup
tinggi untuk menimba ilmu agama dan beribabah serta didukung dengan
nuansananya yang islami. Hal tersebut dibuktikan dengan terdapat fasilitas
tempat pendidikan islam seperti pengajian untuk anak-anak yang
dilaksanakan sore hari. Pengajian tersebut bertujuan untuk memfasilitasi
penanaman ilmu agama sejak dini kepada masyarakat.
Selain itu, kegiatan keagamaan yang terdapat di RT 13 adalah majelis
ta’lim. Kegiatan tersebut dihadiri oleh bapak-bapak dan ibu-ibu RT 13 yang
dilaksanakan rutin setiap malam jumat. Majelis ta’lim memiliki fungsi
sebagai forum silaturahmi warga RT 13 sekaligus memperdalam ilmu
agama.
5. Bidang Ekonomi
Dalam bidang ekonomi, masyarakat RT 13 memiliki mata pencaharian
yang didominasi oleh pekerjaan buruh harian lepas dan wiraswasta.
Masyarakat biasanya pekerja di ladang dan sawah.

6
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan hasil observasi di atas, maka permasalahan yang
didapatkan di masyarakat RT 13 Desa Anggasari adalah sebagai berikut:
1. Bidang Pendidikan
Lingkungan RT 13 belum memiliki tempat belajar bagi anak-anak pada
usia dini (PAUD). Selain itu juga belum terdapat taman baca dan pendidikan
non-formal dalam bentuk bimbingan belajar.

2. Bidang Keagamaan
Lingkungan RT 13 sudah memiliki fasilitas untuk memperdalam ilmu
agama bagi anak-anak. Namun, pada pelaksanaannya terdapat berbagai
kendala, antara lain kurangnya tenaga pengajar. Tenaga pengajar pengajian
di RT 13 tidak sepenuhnya mendedikasikan dirinya sebagai guru ngaji.
Adapun tenaga pengajar yang lainnya memiliki keterbatasan mobilisasi
sehingga kegiatan pengajian anak-anak tidak bisa dilaksanakan di masjid.
Majelis ta’lim di RT 13 menjadi salah satu kegiatan keagamaan
sekaligus forum silaturahmi di antara warga. Namun, kegiatan tersebut
sudah lama tidak dilaksanakan atau vakum.
3. Bidang Kesehatan
Kesadaran masyarakat RT 13 yang tinggi akan pentingnya kesehatan
belum diimbangi oleh adanya fasilitas kesehatan di RT tersebut. RT 13
belum memiliki POSYANDU mandiri di lingkungan RT 13. Adapun
kegiatan pemeriksaan Ibu hamil dan anak-anak dilaksanakan di
POSYANDU RT 10. Selain itu, RT 13 juga belum memiliki kader
POSYANDU.
4. Bidang Lingkungan Hidup
Fokus permasalahan lingkungan hidup di RT 13 adalah mengenai
pembuangan sampah. Warga RT 13 belum memiliki Tempat Pembuangan
Sementara (TPS). Hingga saat ini warga masih membuang sampah ke
pekarangan rumah ataupun ke sungai.
5. Bidang Ekonomi
Warga RT 13 belum memiliki kesadaran wirausaha yang tinggi. Hal
tersebut terkendala oleh tidak adanya modal serta kurangnya pelatihan

7
wirausaha di lingkungan RT 13. Masyarakat belum sanggup memanfaatkan
potensi alam yang ada di daerah sekitar untuk dijadikan sumber usaha guna
meningkatkan perekonomian.

C. Maksud dan Tujuan


Berdasarkan rumusan masalah di atas maka maksud dan tujuan Kuliah
Kerja Nyata (KKN) Tematik Posdaya Desa Anggasari sebagai berikut.
1. Bidang Pendidikan
Meningkatkan kualitas pendidikan di RT 13 dengan membuat wadah
pendidikan non-formal (bimbingan belajar) bagi anak-anak usia dini.
2. Bidang Keagamaan
Turut serta memperbaiki kegiatan pendidikan agama untuk anak-anak
RT 13 serta mengaktifkan kembali forum silaturahmi majelis ta’lim RT 13.
3. Bidang Kesehatan
Membantu meningkatkan kegiatan bidang kesehatan dengan cara turut
serta dalam kegiatan posyandu.
4. Bidang Lingkungan Hidup
Ikut berperan aktif dalam managemen pengolahan sampah dengan cara
membuat Tempat Pembuangan Sementara (TPS).
5. Bidang Ekonomi
Meningkatkan kesadaran wirausaha dengan memberikan pelatihan
pengolahan limbah kulit kerang menjadi bingkai foto guna memanfaatkan
sumber daya yang ada di sekitar RT 13.

D. Mitra yang Terlibat


Dalam pelaksanaan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik
Posdaya yang dilaksanakan oleh mahasiswa Universitas Pendidikan
Indonesia terdapat mitra terlibat, antara lain:
1. Pemerintah Kabupaten Subang
2. Pemerintah Kecamatan Sukasari
3. Aparat Desa Anggasari
4. Ibu PKK Desa Anggasari
5. Karang Taruna Desa Anggasari

8
6. Majelis Ulama Indonesia (MUI) Desa Anggasari
7. Puskesmas Batangsari
8. Kader Posyandu Desa Anggasari
9. Lembaga Pendidikan Desa Anggasari
10. Kader Posdaya RT 13
11. Seluruh warga RT 01-22

9
BAB II
TEORI DAN PENDEKATAN PROGRAM

2.1 Teori yang Mendukung


Pemberdayaan
Pemberdayaan adalah sebuah proses dengan mana orang menjadi
cukup kuatuntuk berpartisipasi dalam, berbagi pengontrolan atas, dan
mempengaruhi terhadap, kejadian-kejadian serta lembaga-lembaga yang
mempengaruhi kehidupannya Pemberdayaan menekankan bahwa orang
memperoleh keterampilan, pengetahuan, dan kekuasaan yang cukup untuk
mempengaruhi kehidupannya dan kehidupan orang lain yang menjadi
perhatiannya (Parsons, etal., 1994). Pemberdayaan menunjuk pada
kemampuan orang, khususnya kelompok rentan dan lemah, untuk memiliki
akses terhadap sumber-sumber produktif yang memungkinkan mereka
dapat meningkatkan pendapatannya dan memperoleh barang-barang dan
jasa-jasa yang mereka perlukan serta berpartisipasi dalam proses
pembangunan dan keputusan-keputusan yang mempengaruhi mereka.
Pemberdayaan masyarakat adalah sebuah konsep pembangunan
ekonomi yang merangkum nilai-nilai sosial. Konsep ini mencerminkan
paradigma baru pembangunan, yakni yang bersifat “people centred,
participatory, empowering, andsustainable” (Chambers, 1995). Konsep ini
lebih luas dari hanya semata-mata memenuhi kebutuhan dasar (basic needs)
atau menyediakan mekanisme untuk mencegah proses pemiskinan lebih
lanjut (safety net), yang pemikirannya belakangan ini banyak dikembangkan
sebagai upaya mencari alternatif terhadap konsep-konsep pertumbuhan di
masa yang lalu. Konsep ini berkembang dari upaya banyak ahli dan praktisi
untuk mencari apa yang antara lain oleh Friedman (1992) disebut sebagai
alternative development,yang menghendaki “inclusive democracy,
appropriateeconomic growth, gender equality and intergenerational
equaty” (Kartasasmita,Ginanjar 1997).

10
Keluarga
Konsep Keluarga
Keluarga merupakan unit terkecil yang ada di masyarakat, dan
merupakan landasan dasar dari seluruh institusi. Atau merupakan kelompok
kecil yang terdiri dari dua orang atau lebih yang memiliki jaringan atau
hubungan interaksi interpersonal, hubungan darah, hubungan perkawinan,
ataupun adopsi (UU Nomor 10 Tahun 1992 Pasal 1 Ayat 10). Adapun
menurut US Bureau Of The Census, keluarga terdiri atas orang- orang yang
hidup dalam satu rumah tangga (Puspitawati, 2012: 1).

Menurut Mattesich dan Hill, keluarga merupakan suatu kelompok


yang berhubungan dengan kekerabatan, tempat tinggal atau hubungan
emosional yang sangat dekat dan bertumpu pada empat hal utama, yaitu
interdepensi intim, memelihara batas- batas yang terseleksi, mampu untuk
beradaptasi dengan perubahan dan memelihara identitas sepanjang waktu
serta melakukan tugas- tugas keluarga (Zeitlin, 1995).

Maka dari itu, sebagai unit terkecil, dan utama, keluarga memiliki
kewajiban untuk melindungi dan memenuhi hak setiap anggotanya, terlebih
sang anak. Kebutuhan ini meliputi agama, psikologi, sandang, pangan,
papan, dsb. Keluarga yang sejahtera diartikan sebagai keluarga yang
dibentuk berdasarkan atas perkawinan yang sah, mampu memenuhi
kebutuhan fisik dan mental yang layak, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa serta memiliki hubungan yang serasi, selaras, dan seimbang antar
anggota keluarga, dan antar keluarga dengan masyarakat dan lingkungannya
(BKKBN, 1992).

Fungsi dan Tujuan Keluarga

Menurut United Nation (1993) fungsi keluarga meliputi fungsi


pengukuhan ikatan suami istri, prokreasi dan hubungan seksual, sosialisasi
dan pendidikan anak, pemberian nama dan status, perawatan dasar anak,

11
perlindungan anggota keluarga, rekreasi dan perawatan emosi, dan
pertukaran barang dan jasa.

Menurut konsep sosiologi tujuan keluarga adalah mewujudkan


kesejahteraan lahir (fisik, ekonomi) dan batin (sosial, psikologi, spiritual,
dan mental). Secara detil tujuan dan fungsi keluarga dapat diuraikan sebagai
berikut (Puspita, 2012: 3):
1. Sebagai unit terkecil dalam masyarakat, keluarga memiliki
kewajiban untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan anggota
keluarganya yang meliputi kebutuhan fisik (makan dan minum),
psikologi (disayangi/ diperhatikan), spiritual/ agama, dan
sebagainya. Adapun tujuan membentuk keluarga adalah untuk
mewujudkan kebahagiaan dan kesejahteraan bagi anggota
keluarganya, serta untuk melestarikan keturunan dan budaya suatu
bangsa.
2. Tujuan dari terbentuknya keluarga adalah untuk mewujudkan suatu
struktur/ hierarkis yang dapat memenuhi kebutuhan fisik dan
psikologis para anggotanya dan untuk memelihara kebiasaan/
budaya masyarakat yang lebih luas.
3. Dalam mencapai tujuan keluarga, Peraturan Pemerintah (PP) Nomor
21 Tahun 1994 (BKKBN, 1996) menyebutkan adanya delapan
fungsi yang harus dijalankan oleh keluarga meliputi fungsi-fungsi
pemenuhan kebutuhan fisik dan nonfisik yang terdiri atas fungsi
keagamaan, fungsi sosial, fungsi budaya, cinta kasih, fungsi
perlindungan, fungsi reproduksi, fungsi sosialisasi dan pendidikan,
fungsi ekonomi, dan pembinaan lingkungan.
4. Menurut United Nation fungsi keluarga meliputi fungsi pengukuhan
ikatan suami istri, prokreasi dan hubungan seksual, sosialisasi dan
pendidikan anak, pemberian nama dan status, perawatan dasar anak,
perlindungan anggota keluarga, rekreasi dan perawatan emosi, dan
pertukaran barang dan jasa.
5. Fungsi keluarga yang selanjutnya, terdiri atas pemeliharaan fisik
sosialisasi dan pendidikan, akuisisi anggota keluarga baru melalui

12
prokreasi atau adopsi, kontrol perilaku sosial dan seksual,
pemeliharaan moral keluarga dan pendewasaan anggota keluarga
melalui pembentukan pasangan seksual, dan melepaskan anggota
keluarga dewasa.
6. Fungsi keluarga meliputi fungsi ekspresif, yaitu fungsi untuk
memenuhi kebutuhan emosi dan perkembangan anak termasuk
moral, loyalitas dan sosialisasi anak, dan fungsi instrumental yaitu
fungsi manajemen sumberdaya keluarga untuk mencapai berbagai
tujuan keluarga melalui prokreasi dan sosialisasi anak dan dukungan
serta pengembangan anggota keluarga.

Pos Pemberdayaan Keluarga


Posdaya atau Pos Pemberdayaan Keluarga adalah forum silaturahmi,
advokasi, komunikasi, informasi, edukasi dan sekaligus bisa dikembangkan
menjadi wadah koordinasi suatu dalam kegiatan penguatan fungsi-fungsi
keluarga secara terpadu. Dalam hal tertentu bisa menjadi wadah pelayanan
keluarga secara terpadu yaitu pelayanan pengembangan keluarga secara
berkelanjutan, dalam berbagai bidang, utamanya agama, pendidikan,
kesehatan, ekonomi atau wirausaha, dan lingkungan hidup, sehingga
keluarga secara harmonis bisa tumbuh mandiri (Suyono dan Haryanto,
2009).
1. Bidang Agama
Menurut Sidi Gazalba (1975), menyatakan bahwa religi atau agama adalah
kecenderungan rohani manusia, yang berhubungan dengan alam semesta,
nilai yang meliputi segalanya, makna yang terakhir, hakekat dari semuanya.
Agama berpengaruh sebagai motivasi dalam mendorong individu untuk
melakukan suatu aktivitas, karena perbuatan yang dilakukan dengan latar
belakang keyakinan agama dinilai mempunyai unsur kesucian, serta
ketaatan. Keterkaitan ini akan memberi pengaruh diri seseorang untuk
berbuat sesuatu. Sedangkan agama sebagai nilai etik karena dalam
melakukan sesuatu tindakan seseorang akan terikat kepada ketentuan antara

13
mana yang boleh dan mana yang tidak boleh menurut ajaran agama yang
dianutnya.
Salah satu kegiatan muslim yang dapat menambah wawasan beragama
adalah pengajian. Di Desa Anggasari kami melakukan kegiatan pengajian
yaitu pengajian anak-anak yang dilaksanakan di masjid. Kegiatan ini
merupakan kegitan keagamaan yang dapat memakmurkan masjid seperti
yang dijelaskan dalam Al-Quran. “Hanyalah yang memakmurkan masjid-
masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari
kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak
takut (kepada siapapun) selain Allah Swt, maka merekalah yang termasuk
golongan orang-orang yang selalu mendapat petunjuk (dari Allah Swt)”
(QS At-Taubah: 18).

2. Bidang Pendidikan
Pendidikan ( UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003 ) adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Menurut Ki Hajar Dewantara pendidikan adalah usaha kebudayaan yang
bermaksud memberikan bimbingan dalam hidup tumbuhnya jiwa raga anak
didik agar dalam garis-garis kodrat pribadinya serta pengaruh-pengaruh
lingkungan, mendapat kemajuan hidup lahir batin. (Suparlan, 2015).
Menurut UU No. 20 tahun 2003 pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa, dan negara.
Pada bidang pendidikan kami membuat kelompok belajar anak dari rentang
usia PAUD sampai dengan SD. Kelompok belajar ini sangat membantu
anak-anak Desa Anggasari dalam mempelajari pelajaran sekolah, mengenal

14
huruf untuk mengurangi buta huruf, maupun mengembangkan bakat yang
dimiliki. Selain itu kelompok belajar ini dilandasi semangat, dengan
semangat belajar yang tinggi maka dapat membangun masyarakat yang
cerdas dan maju dalam bidang pendidikan.
3. Bidang Kesehatan
Bidang kesehatan dalam posdaya merupakan program kerja yang
bersinggungan dengan kesehatan masyarakat. Diantaranya seperti kegiatan
posyandu balita, ibu hamil, maupun program keluarga berencana (KB).
Program peningkatan kesehatan menuju masyarakat hidup sehat telah
menjadi kebutuhan dasar manusia dan menjadi komitmen secara nasional
dan internasional, yang menjadi salah satu persyaratan menuju masyarakat
sejahtera (Budianti, 2014: 1).
Posdaya diharapkan oleh dapat membantu usaha peningkatan kesehatan
masyarakat, khususnya terhadap usaha pendekatan promotif dan preventif
dengan melakukan dukungan terhadap pelayanan kesehatan.
Dalam kegiatan KKN Tematik Posdaya yang dilaksanakan di Desa
Anggasari, Kabupaten Subang, kami turut serta membantu proses pelayanan
kesehatan dalam masyarakat. Kegiatan yang kami lakukan ialah membantu
pelaksanaan kegiatan posyandu yang dilakukan oleh Bidan Desa, lalu
mengadakan program Puskesmas Keliling yang dilakukan di Kantor
Koperasi Usaha Desa Anggasari.

4. Bidang Ekonomi
Menurut laporan World Trade Organization (WTO), secara akumulatif,
sektor pariwisata mampu mempekerjakan sekitar 230 juta lapangan
pekerjaan dan memberikan kontribusi ratusan milyar dollar terhadap
perekonomian di berbagai negara. Kerjasama sinergis antara pemerintah
daerah, pihak swasta, dan masyarakat dalam mengembangkan sektor
pariwisata di daerah, agar dapat terwujud manajemen kepariwisataan yang
baik pada seluruh bidang pendukung, sehingga dapat memberikan dampak
yang signifikan terhadap daya tarik wisatawan, yang pada gilirannya akan

15
meningkatkan pendapatan asli daerah, pendapatan masyarakat, dan
berkontribusi pula terhadap peningkatan devisa negara (Yuswandi, 2011).
Di bidang ekonomi, kelompok kami turut berpatisipasi aktif dalam
pengembangan pariwisata pantai yaitu Pantai Gegara Menyan yang terletak
di Desa Anggasari dan bekerjasama dengan pemerintah desa. Kami
membantu manajemen kepariwisataan khususnya dalam bidang pemasaran
dengan pembuatan video promosi dan pembuatan serta pengelolaan akun
sosial media agar meningkatkan daya tarik wisata pantai yang terletak di
Desa Anggasari. Selain itu kami juga membantu masyarakat dengan
memaanfaatkan cangkang kerang untuk membuat kerajinan tangan yang
dapat dijadikan buah tangan.
5. Bidang Lingkungan Hidup
Sampah di Indonesia merupakan masalah yang sangat serius dan juga
menjadi masalah sosial, ekonomi, dan budaya. Dan hampir disemua kota di
Indonesia mengalami kendala dalam mengelola sampah. Hal ini terjadi
karena pengolahan TPA (tempat pembuangan akhir) disebuah kota lahannya
masih kurang sehingga masyarakat banyak membuang sampah di sungai
(Kurnia Nining, 2019). Kurangnya kesadaran masyarakat akan kesehatan
dan kebersihan lingkungan tetap saja melakukan hal tersebut. Bahayanya
membuang sampah sembarangan dapat menyebabkan berbagai macam
penyakit. Di bidang lingkungan hidup, kami berusaha menerapkan hidup
sehat kepada masyarakat dengan menghimbau untuk tidak membuang
sampah sembarangan dan dengan pembuatan tempat sampah yang terletak
dibeberapa titik yang dibagi dibeberapa RT di Desa Anggasari.

2.2 Pendekatan dalam Pelaksanaan Program

Menurut World Bank, dalam Haris (2014: 52) upaya pendekatan


pemberdayaan merupakan usaha untuk memberi kesempatan serta
kemampuan untuk serta kemampuan pada kelompok masyarakat yang
dalam hal ini keluarga miskin untuk mampu dan berani bersuara dalam
menyampaikan gagasan dan pendapat mereka serta memiliki keberanian

16
untuk memilih suatu baik itu dalam bentuk metode,produk,tindakan maupun
konsep.

Akan tetapi terlepas dari semua itu tujuan suatu pemberdayaan pada
dasarnya:

1. Dimaksudkan agar individu, kelompok dan masyarakat memiliki


kekuasaan atas kehidupannya.
2. Kegiatan pemberdayaan diarahkan untuk meningkatkan harkat dan
martabat manusia sehingga mereka mampu keluar dari perangkap
kemiskinan,ketidak berdayaan dan segala bentuk keterbelakangan.
Dengan demikian kelompok yang tidak berdaya ini bisa mandiri dan
tidak senantiasa tergantung pada individu serat kelompok lain dalam
memenuhi kebutuhan dasarnya.
3. Melalui kegiatan pada masyarakat dapat diciptakan suatu perubahan
kearah yang lebih baik dalam semua aspek kehidupan masyarakat
sehingga dapat ditingkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan
masyarakat.
4. Guna mencapai tujuan kegiatan pemberdayaan, maka ada beberapa
hal yang harus dilakukan diantaranya perlunya ditumbuhkan etos
kerja yang kuat, bersikap hemat, efisien, efektif, akuntabel serta
mengapresiasi prinsip keterbukaan. Pasalnya, perilaku dan budaya
seperti ini memiliki peran yang sangat penting yang dapat
mendorong serta mempercepat proses perubahan dalam masyarakat
sehingga terbangun suatu komunitas yang kuat,maju dan mandiri
dalam pencapaian tujuan pembangunan masyarakat.

Dalam kegiatan KKN Tematik Posdaya ini, pendekatan yang digunakan


ialah pendekatan secara sosial. Pendekatan sosial ini merupakan upaya
pendekatan melalui peleburan diri ke masyarakat agar program dan kegiatan
yang akan dilakukan dapat lebih mudah diterima oleh masyarakat.

Berkaca dari pendekatan sosial dalam Sudrajat (2007). Maka kegiatan KKN
Tematik Posdaya Desa Anggasari menggunakan pendekatan sosial yang
meliputi beberapa tahapan, yaitu sebagai berikut:

17
1. Perencanaan, dalam tahap ini program serta kegitan yang akan
dilaksanakan mulai dibentuk. Dalam tahapan ini juga, kami
melibatkan masyarakat secara langsung untuk turut serta dalam
proses ini. Selain itu dengan melibatkn masyarakat, kami akan
mengetahui apa yang diharapkan dan dibutuhkan oleh masyarakat
agar nantinya kegiatan dan program kerja yang kami lakukan akan
tepat sasaran dan memberikan manfaat bagi masyarakat.
2. Pelaksanaan, dalam tahapan ini segala proses perencanaan mulai
direalisasikan. Dengan melibatkan masyarakat dan aparatur desa,
kegiatan KKN diharapkan dapat berjalan lancar. Selain itu saat
pelaksanaan, kami memusatkan kegiatan berada di lingkup
Kelurahan atau Desa, dengan pembagian dua wilayah. Yang pertama
ialah dengan melakukan kegiatan sosial meliputi bidang pendidikan,
sosial, dan lingkungan hidup di kawasan RT 05 yang merupakan
lokasi posko KKN Tematik Posdaya Anggasari, serta pembentukan
Pos Pemberdayaan Keluaraga (Posdaya) yang dilakukan di RT 13.
3. Evaluasi, tahapan ini dilakukan untuk mengukur keberhasilan
program kerja yang telah kami lakukan selama kegiatan KKN di
Desa Anggasari. Evaluasi yang kami lakuakan ialah meliputi dua
hal, yaitu evaluasi setiap program, dan evaluasi keseluruhan
rangkaian kegiatan KKN. Dengan adanya evaluasi diharapkan
terjadinya perbaiakan program kerja yang memang belum mencapai
hasil yang diharapkan.

18
BAB III
TAHAPAN PELAKSANAAN PROGRAM

3.1. Lokasi dan Khalayak Sasaran


1. Lokasi
Lokasi pelaksanaan KKN terletak di Desa Anggasari,
Kecamatan Sukasari, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat.
Lokasi pelaksanaan pusat kegiatan berada pada RT.05 dan
RT.13.

2. Khalayak Sasaran
a. Masyarakat Desa Anggasari
b. Masyarakat dusun Krajan RT.05 RW.02 sejumlah 100
orang
c. Peserta pengajian rutin anak-anak
d. Anak-anak dengan rentang usia 5 sampai 17 tahun
e. Siswa dan siswi PAUD Mandiri
f. Siswa dan siswi SMP Negeri 2 Sukasari
g. Ibu-ibu PKK Kecamatan Sukasari
h. Peserta kelompok belajar Anak dengan jenjang pendidikan
Sekolah Dasar dari mulai kelas 1 sampai dengan kelas 5.

3.2. Langkah-Langkah Kegiatan


1. Persiapan
a. Pembuatan Video Promosi dan Akun Instagram Pantai
Gegara Menyan
Mengambil beberapa video selama perjalanan hingga
berada di pantai Gegara Menyan dan membuat akun
instagram.
b. Pembuatan Kerajinan Tangan Dari Kulit Kerang
Mencari kulit kerang di lokasi pelelangan yang tidak
terpakai.
c. Pengadaan Tempat Sampah

19
Membeli tong bekas dan beberapa alat dan bahan untuk
mengecat tong tersebut.
d. Pesta Rakyat
Merencanakan beberapa acara lomba yang akan diadakan
pada acara pesta rakyat dengan pemuda-pemuda desa atau
karang taruna.
e. Sosialisasi Kepada Anak-Anak PAUD Desa Anggasari
Mempelajari bagaiman cara menyikat gigi dengan baik dan
benar.
f. Melakukan pengajian rutin di Masjid Darusaadah
Dengan mengikuti kegiatan pengajian rutin tersebut.

g. Melakukan Senam Rutin Ibu-ibu PKK


Dengan mengikuti kegiatan senam rutin ibu-ibu PKK.
h. Peyuluhan Sex Education dan Pergaulan Bebas
Melakukan kerjasama antara pihak sekolah SMP Negeri 2
Sukasari
i. Kelompok Belajar
Mengumumkan adanya kelompok belajar di posko KKN
kepada masyarakat sekitar RT.05
j. Pemeriksaan Kesehatan
Melakukan kerjasama dengan pihak PUSKESMAS
Batangsari
k. Pembentukan POSDAYA
Mensosialisasikan mengenai apa itu POSDAYA ke
masyarakat melalui rapat minggon di kantor desa
Anggasari yang diikuti oleh para ketua RT dari RT.1 hingga
RT.22.

2. Pelaksanaan
Pembuatan Video Promosi dan Akun Instagram Pantai Gegara
Menyan
a. Latar Belakang

20
Pembentukan lokasi wisata di suatu daerah tidaklah mudah. Ada
beberapa elemen yang harus terpenuhi agar mencapai keberhasilan dalam
pembentukan lokasi wisata tersebut. Salah satunya ialah promosi. Promosi
adalah kegiatan memberikan informasi kepada konsumen, memengaruhi,
dan menghimbau khalayak ramai (Stanton, 1993). Sehingga dengan adanya
promosi objek wisata tersebut akan terkenal luas dimasyarakat dan
meningkatkan keinginan masyarakat untuk mengunjunginya yang berujung
dengan meningkatnya pendapatan masyarakat setempat.
b. Tujuan
Untuk memperkenalkan lokasi wisata Pantai Gegara Menyan ke khalayak
umum.
c. Manfaat
Dapat membantu perekonomian warga setempat.
d. Target
Masyarakat desa Anggasari atau wisatawan.
e. Deskripsi pelaksanaan
Pembuatan video promosi dilakukan selama kunjungan kami ke
pantai Gegara Menyan. Kami mengambil video di beberapa sektor yang
mendukung dalam promosi pantai Gegara Menyan. Setelah mengambil
beberapa video, kami melakukan editing video dengan menggunakan
software Filmora. Untuk akun instagram, kami membuatnya dengan nama
pantaigegaramenyan. Akun tersebut berisi promosi mengenai pantai Gegara
Menyan yang dikelola sementara oleh kami selama kegiatan KKN
berlangsung. Akun tersebut nantinya akan dikelola oleh pemerintah desa
setempat. Setelah selesai, kami menayangkan video promosi tersebut dan
secara simbolis menyerahkan akun instagram ke kepala desa Anggasari
pada acara perpisahan yang diadakan di lapangan RT.05 yang dimana RT.05
merupakan lokasi posko KKN berada.
f. Hasil
Masyarakat di luar desa Anggasari dapat mengetahui lokasi wisata
Pantai Gegara Menyan dari postingan-postingan yang terdapat pada
instagram pantaigegaramenyan.

21
g. Hambatan dan Solusi
Hambatannya berupa kendala pada penggunaan software Filmora
tersebut. Solusinya, dengan meningkatkan kemampuan editing video.

Pembuatan Kerajinan Tangan Dari Kulit Kerang


a. Latar Belakang
Kerajinan juga sering disebut sebagai Seni Kriya.
Seni Kriya berasal dari kata "Kr" (bahasa Sanskerta) yang berarti
"mengerjakan", dari akar kata tersebut kemudian menjadi karya, kriya, dan
kerja.
Kerajinan kata harfiahnya dilahirkan oleh sifat rajin dari manusia.
Dikatakan pula bahwa titik berat penghasilan atau pembuatan seni kerajinan
bukan dikarenakan oleh sifat rajin tetapi lahir dari sifat terampil seseorang
dalam menghasilkan suatu produk kerajinan (Kusnadi, 1986: 11).
Desa Anggasari merupakan desa yang berada di pesisir pantai,
sehingga banyak terdapat sampah atau limbah kulit kerang. Kulit kerang
dapat dimanfaatkan sebagai bahan dalam pembuatan kerajinan tangan.
Selama ini, kulit kerang tersebut hanya dibiarkan saja dan tidak ada yang
mengolahnya menjadi barang atau produk yang bernilai jual.
b. Tujuan
Untuk memperkenalkan bagaimana cara membuat kerajinan tangan dari
kulit kerang kepada masyarakat.
c. Manfaat
Dapat mengurangi limbah kulit kerang dan meningkatkan perekonomian
warga.
d. Target
Ibu-ibu PKK.
e. Deskripsi Pelaksanaan
Pembuatan kerajinan tangan dari kulit kerang diawali dengan mencari
limbah kulit kerang. Kami berkerjasama dengan Pak RT.13 dalam mencari
kulit kerang. Setelah mendapatkan kulit kerang, kami melakukan
pembersihan terhadap kulit kerang tersebut dengan cara melakukan
perebusan. Untuk mengurangi bau yang tidak sedap dari kulit kerang

22
tersebut kami menambahkan pewangi pakaian pada saat proses perebusan.
Setelah selesai, kami membuat kerajinan tangan berupa bingkai foto
sederhana. Kami menggunakan bahan kardus sebagai tempat penempelan
kulit kerang dengan menggunakan lem lilin atau tembak.
f. Hasil
Ibu-ibu PKK dapat mempraktekan cara membuat bingkai foto sederhana
dari kardus dan kulit kerang.
g. Hambatan dan Solusi
Hambatannya, produk hasil kerajinan masih tergolong sederhana
dikarenakan masih awamnya ibu-ibu PKK terhadap kerajinan tangan.
Solusinya, perlu diadakannya kegiatan rutin mengenai cara membuat
kerajinan tangan.

Pengadaan Tempat Sampah di RT.05 dan RT.13

a. Latar Belakang
Menurut definisi World Health Organization (WHO) sampah adalah
sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu
yang dibuang yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan
sendirinya (Chandra, 2006). Berdasarkan pada pengertian tersebut, maka
sampah akan terus meningkat jumlahnya seiring dengan meningkatnya
jumlah kegiatan manusia. Tidak adanya pengelolaan sampah yang baik,
maka sampah akan terus menumpuk dan akan menyebabkan beberapa
masalah serius. Di Desa Anggasari belum terdapat pengelolaan sampah
yang baik, sehingga masyarakat sekitar membuang sampah ke sungai atau
membakarnya. Diharapkan dengan adanya tempat sampah, masyarakat
tidak membuang sampah disungai.
b. Tujuan
Meningkatkan kesadaran masyarakat agar tidak membuang sampah ke
sungai.
c. Manfaat
Mengurangi jumlah sampah di sekitar aliran sungai.
d. Target
Masyarakat RT.05 dan RT.13.

23
e. Deskripsi Pelaksanaan
Pengadaan tempat sampah di RT.05 dan RT.13 diawali dengan
pembelian 6 tong sampah yang berbahan besi serta bahan dan alat untuk
mengecat tong tersebut. Pengecatan dilakukan di posko KKN. Melakukan
pengecatan warna dasar biru pada tong sebanyak 2 kali, lalu kami mengecat
logo Universitas Pendidikan Indonesia dan tulisan KKN UPI 2019 pada
masing-masing tong sampah. Tempat sampah yang telah dicat kemudian
kami serahkan kepada ketua RT.05 dan RT.13.
f. Hasil
Masyarakat pada RT.05 dan RT.13 membuang sampah pada tempat yang
telah kami sediakan.
g. Hambatan dan Solusi
Hambatannya berupa keterbatasan jumlah tong sampah. Solusinya, dengan
adanya kerja sama antara pemerintah desa setempat tentang pengadaan
tempat sampah.

Pesta Rakyat
a. Latar Belakang
Festival adalah pekan atau hari gembira dalam rangka peringatan
suatu peristiwa penting dan bersejarah, sehingga arti ini menunjukan bahwa
festival adalah pesta rakyat (W.J.S Purwadarminta). Peristiwa penting dan
bersejarah dalam hal ini berupa perayaan hari kemerdekaan Republik
Indonesia yang ke 74 tahun.
Masyarakat desa Anggasari sangat antusias dalam penyambutan hari
kemerdekaan Republik Indonesia ditandai dengan adanya pengibaran
bendera merah putih di setiap rumah warga. Melihat hal tersebut, kami
merencanakan pesta rakyat bersama pemuda-pemuda desa atau karang
taruna yang berpusat di RT.05. Pesta rakyat tersebut diisi oleh lomba-lomba
yang dapat diikuti oleh seluruh kategori usia.
b. Tujuan
Untuk memeriahkan perayaan hari kemerdekaan Republik Indonesia.
c. Manfaat
Meningkatkan solidaritas antar warga melalui kegiatan perlombaan.

24
d. Target
Masyarakat RT.05 dan RT.06.
e. Deskripsi Pelaksanaan
Pesta rakyat ini diawali dengan adanya pertemuan antara pemuda-
pemuda desa dengan anggota KKN yang bertujuan membahas hal-hal apa
saja yang akan dilakukan pada saat pesta rakyat. Pemuda-pemuda desa
meminta saran terkait lomba-lomba apa saja yang menarik untuk dilakukan
selama pesta rakyat. Kami menyarankan adanya lomba-lomba yang dapat
diikuti oleh beberapa kategori usia. Seperti lomba balap karung, balap
sarung, memasukan belut dalam botol untuk kategori anak-anak. Sedangkan
untuk kategori orang dewasa seperti lomba panjat pinang, tarik tambang,
joget balon dan merias wajah dengan mata tertutup. Selain merencanakan
perlombaan, kami menyiapkan hadiah-hadiah yang akan diberikan pada
juara diperlombaan nantinya.
f. Hasil
Warga antusias dalam mengikuti perlombaan yang ditandai adanya
partisipasi warga RT.05 maupun RT.06.
g. Hambatan dan Solusi
Hambatannya, berupa keterbatasan waktu dalam perencanaan pesta rakyat
tersebut, sehingga lomba-lombanya terbatas dan keterbatasan anggaran
untuk pengadaan hadiah perlombaan. Solusinya, perlu adanya perencanaan
yang matang jauh sebelum hari pelaksanaan kegiatan.

Sosialisasi Kepada Anak-Anak PAUD Desa Anggasari


a. Latar Belakang
Anak-anak Desa Anggasari masih belum memahami
pentingnya budaya hidup sehat dan bahaya serta akibat dari ketidak
pahaman bagaimana cara melakukan dan manggunakan sikat gigi yang baik
dan benar sesuai dengan aturan. Kurangnya pengetahuan anak-anak Desa
Anggasari dalam pentingnya budaya hidup sehat misalnya dalam
melakukan atau penggunaan sikat gigi yang baik dan benar. Hal ini dapat
dilihat dari masih banyaknya anak-anak yang masih sembarangan dalam
menggunakan sikat gigi tersebut. Maka dari itu dengan dalam pembelajaran

25
anak-anak setiap hari di PAUD menjadi cara kami pakai untuk melakukan
sosialisasi dan penyuluhan kepada anak-anak PAUD Desa Anggasari.
b. Tujuan Kegiatan
1. Menyampaikan bagaimana cara menggunakan sikat gigi dengan baik dan
benar
2. Akibat dari penggunaan sikat gigi sembarangan
3. Pengedukasian tentang pentingnya menggunakan sikat gigi yang baik
4. Mempraktikan bagaimana cara menyikat gigi yang baik dan benar
5. Tidak ada lagi anak-anak Desa Anggasari yang menggunakan sikat gigi
dengan cara yang salah atau tidak sesuai aturan.
c. Manfaat Kegiatan
1. Anak-anak Desa Anggasari dapat mengetahui cara penggunaan sikat gigi
yang baik dan benar
2. Anak-anak Desa Anggasari mengetahui tentang akibat dari penggunaan
sikat gigi yang tidak sesuai dengan aturan/ sembarangan.
3. Anak-anak Desa Anggasari mengetahui pentingnya dari penggunaan sikat
gigi yang baik dan benar serta sesuai dengan aturan yang telah ditentukan.
4. Anak-anak Desa Anggasari dapat mempraktikan bagaimana cara
menggunakan sikat gigi yang baik dan benar.
5. Anak-anak Desa Anggasari dapat melakukan kegiatan sikat gigi dengan
baik dan benar setiap harinya dan menciptakan budaya hidup sehat.
d. Target
Anak-anak PAUD Desa Anggasari
e. Deskripsi Pelaksanaan
Hari : Kamis
Waktu : 08.30 – 10.00 WIB
Tempat : PAUD Desa Anggasari
Sasaran Program : Anak-anak PAUD Desa Anggasari
Materi : Pentingnya Budaya Hidup Sehat
Kegiatan :
Pembelajaran rutin anak-anak Desa Anggasari biasanya
dengan jalan santai, bermain dengan guru dan anak-anak paud lainnya,

26
belajar menghitung, menggambar, mewarnai, dan mengenalkan huruf-huruf
namun dalam waktu yang rutin dari hari senin hingga jumat kami meminta
waktu satu hari untuk menjelaskan tentang pentingnya budaya hidup sehat
hususnya bagaimana cara melakukan atau menyikat gigi dengan baik dan
benar yang dikaitkan dengan kebiasaan yang harus dibiasakan dari mulai
mereka berusia masih kecil.
f. Hasil Program Kegiatan
Anak-anak Desa Anggasari mengetahui bagaimana cara
menggunakan sikat gigi yang baik dan benar juga dapat memilah milah
makanan mana yang dapat menyebabkan gigi rusak, mengetahui apa akibat
jika menggunakan sikat gigi sembarangan, mengetahui pentingnya menjaga
makanan dan tidak terlalu sering memakan makanan yang manis juga
mengetahui pentingnya dari penggunaan sikat gigi dengan cara yang benar.
g. Hambatan dan Solusi
Hambatannya berupa sedikitnya jumlah anak yang hadir setiap acara
pembelajaran karena di Desa Anggasari sendiri tidak memiliki lahan
sekolah PAUD itu sendiri atau PAUD yang masih didirikan dan masih
bersatu dengan Sekolah Dasar. Solusinya mendirikan PAUD sendiri tanpa
adanya guru yang masih bersangkutan dengan Sekolah Dasar.

Melakukan pengajian rutin di Masjid Darusaadah


a. Latar Belakang
Masih banyak keluarga Desa Anggasari yang masih kurang
dalam membaca baik Al-Qur’an maupun Iqro dengan baik dan benar, juga
masih banyak Desa Anggasari yang kurang bisa menulis tulisan Arab
dengan baik dan benar lalu kurangnya pengetahuan tentang cerita-cerita
nabi dan rasul.
b. Tujuan Kegiatan
1. Menyampaikan cerita tentang para nabi dan rasul
2. Akibat jika tidak bisa membaca Al-Qur’an
3. Pengedukasian tentang pentingnya membaca dan menulis Al-Qur’an
4. Manfaat membaca dan menulis Al-Qur’an

27
5. Tidak ada lagi anak-anak Desa Anggasari yang kesulitan dalam membaca
Al-Qur’an serta anak-anak Desa Anggasari dapat membaca dan memahami
isi dari Al-Qur’an tersebut lalu bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-
harinya.
c. Manfaat Kegiatan
1. Anak-anak Desa Anggasari mengetahui cerita-cerita tentang para nabi dan
rasul
2. Anak-anak Desa Anggasari mengetahui akibat dari orang-orang atau
manusia yang tidak bisa membaca Al-Qur’an
3. Anak-anak Desa Anggasari mengetahui tentang pentingnya membaca dan
menulis Al-Qur’an
4. Anak-anak Desa Anggasari menetahui manfaat dari membaca dan menulis
Al-Qur’an
5. Anak-anak Desa Anggasari dapat memahami isi Al-Qurna serta dietapkan
dalam kehidupan sehari-harinya.
d. Target
Anak-anak pengajian Masjid Darusaadah
e. Deskripsi Pelaksanaan
Hari : Senin-Jumat
Waktu : 18.30 – 20.30 WIB
Tempat : Masjid Darusaadah
Sasaran Program : Anak-anak pengajian Masjid
Darusaadah
Materi : Kisah-kisah para Nabi dan Rosul
Kegiatan :
Pengajian rutin anak-anak Desa Anggasari dilakukan
seperti pengajian rutin biasanya dengan membaca doa-doa, membaca Ayat
Suci Al-Qur’an dan bershalawat namun ketika anak-anak menunggu antrian
untuk mengaji kami mulai menceritakan kisah-kisah para nabi dan rosul
juga menyampaikan akibat jika manusia tidak bisa membaca Al-Qur’an.

28
f. Hasil Program Kegiatan
Anak-anak Desa Anggasari mengetahui tentang kisah-
kisah para nabi dan rosul, mengetahui tentang pentingnya membaca Al-
Qur’an dalam kehidupan sehari-hari, juga mengetahui tentang akibat dari
manusia yang tidak bisa membaca Al-Qur’an.
g. Hambatan dan Solusi
Hambatannya, berupa sedikitnya jumlah anak-anak yang hadir setiap acara
pengajian karena di Desa Anggasari sendiri meiliki banyak masjid yang
hampir semuanya melaksanakan pengajian diwaktu yang sama sehingga
jumlahnya tersebar. Solusinya, melakukan observasi keseluruh masjid yang
ada di Desa Anggasari agar dapat dicontoh oleh masyarakat di sana.

Melakukan Senam Rutin Ibu-ibu PKK


a. Latar Belakang
Ibu-ibu di Desa Anggasari kebanyakan menjadi ibu rumah
tangga maka dari itu diadakannya perkumpulan ibu-ibu PKK, ibu-ibu PKK
ini sudah sedikitnya mengetahui cara hidup agar selalu sehat misalnya
dengan mengadakan senam rutin yang anggotanya hanya untuk seluruh ibu-
ibu yang berada di Desa Anggasari. Akan tetapi masih belum paham
bagaimana melakukan senam yang baik dan benar juga belum mengetahui
apa manfaat dari setiap gerakan senamnya itu sendiri.
b. Tujuan Kegiatan
1. Menyampaikan beberapa gerakan senam agar bisa diikuti oleh ibu-ibu
2. Menyampaikan tentang manfaat dari setiap gerakan senam itu sendiri
3. Akibat jika melakukan gerakan senam yang tidak benar
4. Pengedukasian tentang pentingnya hidup sehat
5. Manfaat adanya senam rutin
6. Tidak ada lagi ibu-ibu Desa Anggasari yang mengeluh mengenai kondisi
tubuhnya
7. Budaya melakukan pendinginan setelah gerakan senam yang aerobik.
c. Manfaat Kegiatan
1. Ibu-ibu Desa Anggasari mengetahui beberapa gerakan senam.

29
2. Ibu-ibu Desa Anggasari mengetahui tentang manfaat dari setiap gerakan
senam yang selalu diikuti.
3. Ibu-ibu Desa Anggasari mengetahui akibat dari melakukan gerakan senam
yang tidak benar atau sembarangan.
4. Ibu-ibu Desa Anggasari mengetahui tentang pentingnya hidup sehat dan
menjaga kestabilan tubuh.
5. Ibu-ibu Desa Anggasari dapat memanfaatkan adanya senam rutin.
6. Ibu-ibu Desa Anggasari dapat menciptakan lingkungan yang bersih, asri dan
sehat.
7. Ibu-ibu Desa Anggasari melaksanakan pendinginan seusai senam itu
berakhir.
d. Target
Ibu-ibu Desa Anggasari
e. Deskripsi Pelaksanaan
Hari : Jumat
Tanggal : 18 Juli 2019
Waktu : 15.30 – 17.30 WIB
Tempat : Lapangan Rumah Pak Lurah
Sasaran Program : Ibu-ibu Desa Anggasari
Materi : Budaya Hidup Sehat dengan
diadakannya Senam Rutin.
Kegiatan :
Senam rutin ini dilakukan dengan gerakan-gerakan yang
aerobik agar dapat membakar lemak, mengencangkan setiap otot, juga dapat
menurunkan berat badan itu sendiri. Biasanya dilakukan setiap hari Jumat
oleh ketua Ibu PKK yang menjadi atlit senam, seluruh ibu-ibu yang ada di
Desa Anggasari jika ingin hidup sehat sebagian dari mereka selalu
mengikuti senam rutin seusai senam aerobik itu selesai biasanya dilanjutkan
dengan gerakan pendinginan agar bisa mengatur nafas seperti semula dan
juga mengatur nafas dengan baik dan benar. Dari setiap gerakan senamnya
itu pasti ada makna dan manfaatnya masing-masing sesuai dengan tubuh

30
yang sedang digerakkan. Namun jika gerakan itu salah akan berakhir fatal
terhadap tubuh kita itu sendiri.
f. Hasil Program Kegiatan
Ibu-ibu Desa Anggasari mengetahui gerakan-gerakan
senam dengan mulai membiasakan diri mengikuti kegiatan senam rutin,
melakukan gerakan senam yang baik dan benar sehingga tidak
mengakibatkan kefatalan, mengetahui tentang manfaat setiap gerakan
senam, mengetahui pentingnya hidup sehat dengan melakukan senam rutin,
dan dapat menjaga kesehatan.
g. Hambatan dan Solusi
Hambatannya, berupa kurangnya ibu-ibu yang datang untuk mengikuti
senam rutin dikarenakan tempatnya yang cukup jauh dari rumah mereka
masing-masing serta waktu yang tidak semua ibu-ibu bisa mengikuti
kegiatan senam tersebut. Solusinya, dilakukannya senam rutin pada setiap
RT.
Peyuluhan Sex Education dan Pergaulan Bebas
a. Latar Belakang
Kurangnya kesadaran diri dari masyarakat Desa Anggasari untuk
tidak melakukan sex bebas yang berdampak pada banyaknya warga desa
yang melakukan pernikahan pada putra/putrinya meskipun usia mereka
masih dibawah umur. Hal tersebut sedangkan dalam di zaman sekarang,
banyak sistem pertanian modern yang lebih efektif dan efesien, baik dari
segi kuantitas maupun kualitas hasil pertanian. Maka dari itu mahasiswa IPB
berkolaborasi dengan Mahasiswa UPI untuk membuat sistem pertanian
modern, yaitu sistem pertanian hidroponik dengan menggunakan bahan-
bahan dari sampah an-organik. Jadi, program ini merupakan gabungan dari
tema pertanian dan tema citarum harum.
b. Tujuan Kegiatan
1. Memberikan pemahanan kepada remaja desa Anggasari tentang bahaya
melakukan sex bebas
2. Memberikan edukasi kepada remaja tentang pentingnya untuk menjaga diri
ketika bergaul dengan lawan jenis

31
c. Manfaat Kegiatan
1. Remaja desa Anggasari memahami bahaya melakukan melakukan sex
bebas, sehingga mereka tidak akan melakukan sex bebas tersebut
2. Remaja desa Anggasari mampu untuk menjaga diri ketika bergaul dengan
lawan jenis
d. Target
Seluruh siswa SMP Negeri 2 Sukasari.
e. Deskripsi Kegiatan
Kegiatan ini merupakan program kerja yang dilaksanakan satu kali selama
kegiatan KKN berlangsung
Hari : Kamis
Tanggal : 14 Agustus 2019
Waktu : 10.00 s/d 12.00 WIB
Tempat : Ruangan Lab SMP Negeri 2 Sukasari
Sasaran Program : Seluruh Siswa SMP Negeri 2 Sukasari
Deskripsi Kegiatan :
Penyuluhan ini dibagi menjadi 2 sesi, yang pertama pematerian
mengenai sex education dan remaja. Untuk pemateri dari materi sex
education berasal dari anggota KKN. Sedangkan untuk materi mengenai
remaja berasal dari salah satu kader BKKBN. Pada penyuluhan ini kami
bekerjasama dengan kader BKKBN. Peserta penyuluhan ini hanya berasal
dari kelas IX atau 9 dikarenakan keterbatasan ruangan. Selama penyuluhan,
peserta antusias dalam mendengarkan materi yang kami paparkan. Setelah
pematerian, kami membuka sesi tanya jawab. Peserta mengajukan
pertanyaan seputar materi yang belum mereka pahami secara mendalam,
sehingga kami memberikan pemahaman kembali mengenai hal tersebut.
f. Hasil
Peserta penyuluhan mampu memahami akan pentingnya menjaga
pergaulan, sehingga dapat terhindar dari yang namanya sex bebas. Peserta
mengetahui tentang bahaya yang ditimbulkan akibat sex bebas.
g. Hambatan dan Solusi

32
Hambatannya, berupa tidak adanya proyektor untuk menampilkan materi
penyuluhan. Solusinya, perlu adanya pengadaan proyektor pada SMP
Negeri 2 Sukasari
Kelompok Belajar
a. Latar Belakang
Adanya kesulitan belajar yang dialami oleh anak-anak yang
berjenjang pendidikan Sekolah Dasar terhadap materi pelajaran yang
diajarkan disekolah, serta adanya keinginan dan ketertarikan anak-anak
tersebut untuk belajar dan mengetahui hal-hal baru yang belum mereka
ketahui dan tidak mereka dapatkan disekolah, hal inilah yang mendorong
kami untuk mengadakan kegiatan Kelompok Belajar ini.
b. Tujuan Kegiatan
1. Meningkatkan minat anak untuk belajar
2. Menanamkan budaya literasi pada anak Sekolah Dasar
c. Manfaat
Anak-anak dapat menambah dan meningkatkan pemahaman mengenai
materi yang diajarkan disekolah
d. Target
Anak-anak pada jenjang pendidikan sekolah dasar yang berada disekitar
posko KKN
e. Deskripsi Kegiatan
Kegiatan ini merupakan program kerja rutin yang
dilaksanakan empat kali pertemuan dalam seminggu. Pada awalnya
mahasiswa KKN menghimpun anak-anak Sekolah Dasar yang ada di
lingkungan Posko kemudian mengelompokkan mereka sesuai dengan
jenjang kelas mereka disekolah, setelah mengelompokan anak-anak sesuai
dengan jenjang kelas mereka, materi yang akan disampaikan untuk
pembelajaran dan kakak tutor untuk mereka belajar pun di susun. Tempat
kegiatan kelompok belajar ini di teras posko mahasiswa KKN, kegiatan
dimulai dari mulai pkl 14.00 sampai dengan pukul 15.30 WIB. Yang
menjadi sasaran pada program ini adalah anak-anak dengan jenjang
pendidikan Sekolah Dasar.

33
f. Hasil Program Kegiatan
Anak-anak yang mengikuti kelompok belajar sangat antusias, hal tersebut
merupakan bukti bahwa minat anak-anak dalam belajar meningkat.
g. Hambatan dan solusi
Hambatannya, berupa keterbatasan alat dan bahan untuk mengajar. Selain
itu tidak adanya media pembelajaran yang mendukung seperti proyektor dan
alat peraga lainnya. Solusinya, berupa penyediaan alat dan bahan untuk
mengajar dan membuat alat peraga sederhana yang mampu menjelaskan
mengenai materi yang akan disampaikan.
Pemeriksaan Kesehatan
a. Latar Belakang
Adanya sungai yang berukuran cukup besar dengan keadaan air
sungainya yang tergenang tanpa ada aliran arus sungai akibat banyaknya
limbah plastik dan limbah kotoran ternak ini memberikan dampak yang
kurang baik pada warga desa Anggasari khususnya warga desa yang tinggal
di bantaran sungai dan yang masih memanfaatkan air sungai tersebut untuk
keperluan buang air. Selain itu, munculnya keluhan penyakit kulit seperti
gatal-gatal, kulit berjamur dan lain sebagainya yang dialami oleh warga desa
Anggasari, membuat kami Mahasiswa KKN berinisiatif untuk
merencanakan program kerja yaitu pemeriksaan kesehatan.
b. Tujuan Kegiatan
1. Menyampaikan tentang pengolahan sampah yang baik
2. Mengetahui kondisi kesehatan masyarakat desa Anggasari
3. Memperoleh pengobatan
4. Memperoleh data riwayat penyakit yang diderita oleh masyarakat desa
Anggasari
c. Manfaat Kegiatan
1. Masyarakat desa Anggasari dapat memperoleh penanganan dari dokter
secara langsung terkait dengan penyakit yang diderita
2. Pihak pemeriksa kesehatan memperoleh data riwayat penyakit masyarakat
desa Anggasari
d. Target

34
Seluruh warga Desa Anggasari
e. Deskripsi Pelaksanaan
Hari : Selasa
Tanggal : 23 Juli 2019
Waktu : 09.00 s/d 12.00 WIB
Tempat : Koperasi Unit Desa Mandiri
Minalaksana
Sasaran Program : Masyarakat Desa Anggasari
Deskripsi Kegiatan :
Kegiatan ini merupakan kegiatan yang dilakukan satu kali
selama kegiatan KKN. Dalam pelaksanaan kegiatan ini pihak mahasiswa
KKN bekerjasama dengan pihak PUSKESMAS desa Batangsari. Pada
pelaksanaan tim kesehatan dari PUSKESMAS Batangsari terdiri dari dua
orang dokter, tiga orang perawat dan satu orang bidan desa. Warga desa
yang hadir jumlah 68 orang. Teknis kegiatan ini, pertama warga desa yang
akan memeriksakan diri kedokter harus mendafatar keloket pendaftaran
yang dijaga oleh mahasiswa terlebih dahulu diloket pendaftaran ini warga
akan ditanya tentang kepemilikan kartu BPJS atau Kartu Indonesia Sehat
(KIS) apabila warga memiliki salah satu dar kartu tersebut warga bisa
berobat ecara gratis, namun apabila warga tidak memiliki kartu tersebut
maka dikenakan biaya mandiri sebesar Rp.5000. Setelah mendaftar, nama
warga yang menjadi pasien akan dipanggil untuk melakukan pengecekan
tensi darah , setelah ditensi warga yang menjadi pasien langsung menghadap
ke dokter untuk mengonsultasikan keluhan/penyakit yang diderita, setelah
itu barulah pemberian dari dokter apabila pasien tersebut memerlukannya.
f. Hasil Program Kegiatan
Masyarakat memperoleh pengobatan dengan gratis bagi yang memiliki
kartu BPJS dan KIS atau dengan harga murah sebesar Rp. 5.000,- bagi yang
tidak memiliki kedua kartu tersebut.
g. Hambatan dan Solusi
Hambatannya, berupa warga desa yang mengikuti kegiatan PUSKESMAS
keliling ini hanya berasal dari RT.21 dan RT.22 saja, hal ini dikarenakan

35
lokasi yang menjadi tempat pelaksanaan PUSKESMAS keliling ini relatif
jauh dari tempat tinggal warga RT.01 sampai dengan RT.19. Solusinya,
untuk kedepannya pemilihan lokasi atau tempat untuk kegiatan
PUSKESMAS keliling ini yaitu tempat yang dapat dijangkau oleh semua
RT yang ada di desa Anggasari.
Pembentukan POSDAYA
a. Latar belakang
b. Tujuan
c. Manfaat
d. Target
e. Deskripsi
f. Hasil
g. Hambatan dan Solusi

3. Monitoring dan Evaluasi


a. Pembuatan Video Promosi dan Akun Instagram Pantai Gegara Menyan
- Berjalan dengan baik, walaupun terkendala dibagian proses editing.
- Perlu diadakannya uji coba dalam pengeditan video sebelum membuat video
promosi agar hasilnya memuaskan.
b. Pembuatan Kerajinan Tangan Dari Kulit Kerang
- Terkendala dalam bidang inovasi.
- Perlu adanya kreatifitas dari ibu-ibu PKK dalam hal desain pada pembuatan
kerajinan tangan dari kulit kerang.
c. Pengadaan Tempat Sampah
- Berjalan dengan baik
- Terkendala dalam jumlah tempat sampah, sehingga tidak semua RT terdapat
tempat sampah.
- Perlu adanya kerjasama antara pihak pemerintah desa terkait pengadaan
tempat sampah.
d. Pesta Rakyat
- Berjalan dengan sangat baik.
e. Sosialisasi Kepada Anak-Anak PAUD Desa Anggasari

36
- Berjalan dengan baik.
f. Melakukan pengajian rutin di Masjid Darusaadah
- Berjalan dengan baik.
g. Senam Rutin Ibu-ibu PKK
- Berjalan dengan sangat baik, ditandai dengan antusiasmenya ibu-ibu PKK
dalam mengikuti acara ini.
- Perlu adanya instruktur senam pengganti apabila instruktur senam utama
tidak bisa hadir.
h. Peyuluhan Sex Education dan Pergaulan Bebas
- Berjalan dengan baik, walaupun pada bagian persiapan terkesan mendadak.
- Perlu adanya persiapan yang lebih matang dengan cara hadir 1 jam lebih
awal dari jadwal yang telah ditentukan.
i. Kelompok Belajar
- Berjalan dengan baik, ditandai dengan banyaknya murid yang mengikuti
kegiatan ini.
- Perlu diadakannya jadwal yang bertugas menjadi tutor pada saat kelompok
belajar, sehingga tutornya tidak terkesan itu-itu saja.
j. Pemeriksaan Kesehatan
- Kegiatan berjalan lancar, ditandai dengan banyaknya warga yang
memeriksakan diri pada saat adanya PUSKESMAS keliling.
- Perlu diagendakan rutin setiap bulan agar masyarakat desa Anggasari
senantiasa dalam keadaan sehat.
k. Pembentukan POSDAYA
- Berjalan dengan baik, ditandai dengan antusias warga untuk turut serta dalam
pembentukan posdaya, dan terlibat dalam segala jenis kegiatannya
- Perlu dilakukan monitoring secara berkala untuk memantau program- program
kerja yang berjalan di kegiatan POSDAYA, baik oleh Pemerintah Desa maupun
Pemerintah Kabupaten Subang.

37
3.3 Hasil yang Dicapai

No Program Kondisi Sebelum Kondisi Sesudah

Pembuatan
Video
Promosi dan Tidak adanya Adanya video promosi dan
Akun promosi mengenai akun instagram untuk menarik
1.
Instagram lokasi wisata pantai wisatawan yang ingin
Pantai Gegara Menyan berkunjung
Gegara
Menyan
Pembuatan Tidak adanya adanya pengelolaan limbah
Kerajinan pengelolaan kulit kerang yang dilakukan
2.
Tangan Dari mengenai limbah oleh ibu-ibu PKK Desa
Kulit Kerang kulit kerang Anggasari

Tidak adanya tempat


Pengadaan
sampah yang dapat
3. Tempat
digunakan secara
Sampah
umum Adanya tempat sampah yang
dapat digunakan secara umum
oleh warga.

Belum adanya
perencanaan yang
4. Pesta Rakyat
baik dalam persiapan
pesta rakyat Adanya pengelolaan acara
pesta rakyat secara terstruktur

38
Sosialisasi Tidak adanya
Kepada pemahaman
5. Anak-Anak mengenai cara
PAUD Desa menyikat gigi yang
Anggasari baik dan benar

Anak-anak paud mengetahui


bagaimana cara menyikat gigi
yang baik dan benar

Melakukan
pengajian Pengajiannya masih
6. rutin di monoton dalam hal
Masjid kegiatannya
Darusaadah

Pengajiannya lebih bervariasi


dikarenakan adanya beberapa
acara selain mengaji

39
Tidak berjalannya
Senam Rutin
7. acaranya senam
Ibu-ibu PKK
rutinan ibu-ibu PKK

Mulai rutin pelaksanaan senam


rutinan ibu-ibu PKK

Kondisi siswa
SMPN 2 Sukasari
(remaja) belum
Penyuluhan mengetahui secara
Sex mendetail tentang Kondisi sesudah

Education pendidikan sex, hal terselenggaranya penyuluhan


8.
dan ini dibuktikan ini siswa/siswi SMPN 2

pergaulan dengan Sukasari mampu membedakan

bebas ketidaktahuan akan pergaulan yang baik dengan

bahaya-bahaya yang pergaulan yang salah, sehingga

timbul akibat sex mereka dapat mencegah

bebas bahaya yang timbul akibat sex


bebas.

Anak-anak yang mengikuti


kelompok belajar ini mulai
Anak-anak di desa
paham mengenai pelajaran
Kelompok Anggasari sulit
9. disekolah yang ditandai dengan
Belajar untuk mengikuti
mampunya mereka dalam
pelajaran disekolah
menjawab soal-soal yang kami
berikan

40
Sebelum adanya
kegiatan
pemeriksaan
kesehatan yang
dilakukan oleh
PUSKESMAS
keliling ini, kondisi
masyarakat desa
Pemeriksaan
10. Anggasari
Kesehatan Kondisi kesehatan masyarakat
cenderung kurang
desa Anggasari cenderung
memperhatikan
membaik dibandingkan
kondisi
sebelum adanya pemeriksaan
kesehatannya,
kesehatan ini.
banyak yang
mengeluh
merasakan rasa gatal
pada kulit mereka.

Desa
Pembentukan
11. Anggasari sebelumnya
POSDAYA
tidak ada POSDAYA

41
3.4. Faktor Pendukung dan Faktor Kendala Program

No Program Faktor Pendukung Faktor Kendala


Pak Kepala Desa
yang selalu
mendukung adanya
pembuatan video
promosi dengan
Pembuatan Kurang ahlinya
cara mengajak
Video Promosi kami dalam teknik
kami langsung ke
dan Akun pengambilan video
1. pantai, kamera
Instagram dan kurang
yang digunakan,
Pantai Gegara memahami
software Filmora
Menyan software Filmora.
yang dapat
digunakan secara
penuh, laptop yang
mendukung dalam
editing video.
Tersedianya bahan
Pembuatan dasar yang Kurang
Kerajinan melimpah berupa bervariasinya jenis
2.
Tangan Dari kulit kerang untuk kerajinan tangan
Kulit Kerang pembuatan tersebut.
kerajinan tangan.
Pengadaan Adanya antusiasme Keterbatasan
3. Tempat masyarakat akan jumlah tempat
Sampah tempat sampah. sampah.
Antusiasme Keterbatasan dalam
pemuda-pemuda anggaran yang
4. Pesta Rakyat desa yang ingin menyebabkan
mengadakan acara hadiah perlombaan
tersebut. terbatas.

42
Sosialisasi Pihak sekolah Keterbatasan dalam
Kepada Anak- mengizinkan dan anggaran untuk
5. Anak PAUD memfasilitasi agar menyediakan sikat
Desa kegiatan berjalan gigi beserta pasta
Anggasari lancar. gigi.
Selaku pengajar di
pengajian tersebut
Anak-anak
Melakukan berlaku terbuka,
pengajian sangat
pengajian rutin sehingga
6. antusias sehingga
di Masjid memperbolehkan
keadaan kurang
Darusaadah kami mengisi di
kondusif.
sela-sela kegiatan
tersebut.
Adanya instruktur
Senam Rutin Terbatasnya jumlah
7. senam yang
Ibu-ibu PKK instruktur senam.
membimbing.
Ruangan yang
Pihak Sekolah
disediakan oleh
(SMPN 2 Sukasari)
pihak sekolah
mendukung
untuk
kegiatan
keberlangsunan
Penyuluhan ini,
kegiatan
dengan
Penyuluhan penyuluhan ini
memberikan
Sex Education relative kecil.
8. fasilitas seperti
dan pergaulan Dikatakan relative
tempat, dan sound
bebas kecil karena
system untuk
ruangan tersebut
pelaksanaan acara.
tidak mampu
Siswa/siswi SMPN
menampung
2 Sukasari sangat
seluruh
.antusiasketika tim
sisswa/siswi SMPN
penyuluh datang
2 Sukasari.

43
untuk memberikan
penyuluhan datang.
Adanya anak-anak
yanng duduk di
bangku Sekolah
Dasar disekitar
posko KKN yang
sangat antusias
Keterbatasan alat
untuk belajar.
dan bahan untuk
Adanya dukungan/
mengajar, seperti
antusiasme dari
spidol dan papan
orangtua anak SD
Kelompok tulis. Selain itu
9. yang ada disekitar
Belajar tidak adanya media
posko. Hal ini
pembelajaran yang
dibuktikan dengan
mendukung seperti
banyaknya
proyektor dan alat
orangtua yang
peraga lainnya.
mengantarkan
anaknya untuk
mengikuti kegiatan
kelompok belajar
di posko
mahasiswa KKN
Pihak Lokasi yang
PUSKESMAS menjadi tempat
desa Batangsari pelaksanaan
bersedia PUSKESMAS
Pemeriksaan
10. bekerjasama keliling relatf jauh
Kesehatan
dengan mahasiswa dari wilayah RT (1
KKN untuk sampai dengan 19)
mengadakan yang terdapat di
kegiatan desa Anggasari.

44
PUSKESMAS
keliling ini.
Antusiasme warga
ketika mendengar
sosialisasi akan
adanya
PUSKESMAS
keliling.
Adanya SDM yang
berkompeten dalam
kepengurusan struktur
Pembentukan organisasi POSDAYA di
Penentuan RT saat
11. POSDAYA lima bidang yang terkait
pembentukan POSDAYA
serta kesiapan RT.13
untuk dijadikan
POSDAYA percontohan
di Desa Anggasari

45
BAB IV
PROGRAM TINDAK LANJUT

Dalam kegiatan program Pos Pemberdayaan Keluarga (POSDAYA)


perlu dilakukan kegiatan tindak lanjut yang bertujuan untuk memonitoring
dan mengawasi kegiatan POSDAYA yang dilakukan di RT 13 Dusun
Mulyasari, Desa Anggasari, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Subang.
Melihat kondisi Desa Anggasari yang belum ada POSDAYA sejak
kedatangan Kelompok KKN Tematik UPI 2019. Seperti yang diketahui
POSDAYA di RT 13 merupakan yang pertama kali dibentuk di Desa
Anggasari. Itulah mengapa program tindak lanjut sangat perlu dilakukan
demi keberlangsungan kegiatan POSDAYA di RT 13.

Dalam pembentukan POSDAYA di RT 13 ini Mahasiswa KKN UPI


2019 mempunyai kewajiban untuk memberikan pembekalan kepada warga
RT 13 khususnya yang menjadi kepengurusan POSDAYA. Ini merupakan
salah satu bentuk program tindak lanjut dari Mahasiswa KKN UPI 2019
agar warga disana mempunyai wawasan mumpuni tentang POSDAYA dan
dapat melakukan program kerja yang telah disusun dan direncanakan.

Dalam kegiatan pembentukan POSDAYA ini telah dijalankan


beberapa tahap pembentukan mulai dari:

1. Kegiatan Pencarian Informasi, kegiatan ini dilakukan oleh Mahasiswa


KKN UPI Desa Anggarasi selama 2 pekan di tempat. Masyarakat
sekitar Desa Anggasari, Kepala Desa Anggasari, Koordinator Pos KB,
Bidan Desa, Kader Posyandu, Ketua RT, Ketua RW dan Kepala Dusun
menjadi sasaran penarikan informasi terkait dengan keberadaan
POSDAYA di Desa Anggasari. Setelah proses pencarian informasi
dilakukan bahwa Desa Anggasari belum ada POSDAYA.
2. Tahap selanjutnya yaitu kerjasama dengan pihak UPTD PPPA
Kecamatan Sukasari. Pihak UPTD PPPA Kec. Sukasari secara terbuka
mengundang Mahasiswa KKN UPI 2019 yang berada di daerah Kec.
Sukasari untuk membantu dalam pembentukan POSDAYA di desa
yang didatangi Mahasiswa KKN UPI 2019. Kegiatan ini dibantu juga
oleh Motekar (Motivator Ketahanan Keluarga).
3. Desa Anggasari sendiri terbentuk POSDAYA pada hari Rabu,
pertengahan bulang Agustus 2019.
4. Program tindak lanjut POSDAYA juga akan dimonitoring langsung dan
rutin oleh DP2KBP3A Subang, UPTD PPPA Kec. Sukasari dan
Motekar.

46
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Secara keseluruhan semua program yang direncanakan berjalan


dengan baik dan lancar, karena dalam pelaksanaannya langsung dievaluasi
sehingga kegiatan selanjutnya menjadi lebih baik. Namun ada beberapa
hambatan diawal program kkn desa anggasari ini salah satunya, komunikasi
anggota kelompok dan ketua kelompok kurang begitu terjalin dengan baik
yang berimbas pada kurangnya koordinasi kegiatan yang telah
direncanakan. Meskipun begitu kami semua berusaha terus memperbaiki
komunikasi demi kelancaran program yang telah disusun.
Dalam semua kegiatan yang dilakukan, selalu mendapat dukungan
dan bantuan dari pihak terkait, baik kepala desa, ketua RT, karang taruna,
dan tokoh masyarakat yang membantu sebelum, saat, bahkan sesudah
pelaksanaan kegiatan. Semua program berjalan dengan baik, namun ada satu
pihak yang kurang begitu merespon pada awalnya yakni berkaitan dengan
kegiatan posyandu disana. Berkat ketelatenan dan kesabaran anggota
kelompok maka masalah tersebut dapat terselesaikan sehingga program
kerja tetap berjalan lancar sampai selesai.
Dari beberapa kegiatan mendapatkan tanggapan yang positif dari
pihak terkait, maupun masyarakat setempat, kegiatan yang kami lakukan
disana merupakan kegiatan yang belum pernah dilakukan sebelumnya
adapun yang pernah dilakukan namun sudah lama tidak berjalan. Sampai
terakhirpun ada beberapa kegiatan yang diteruskan oleh masyarakat atau
warga setempat seperti kelompok belajar anak, olahraga rutin ibu-ibu dan
lain sebagainya. Besar harapan kami agar kegiatan tersebut terus berlanjut
sehingga pengabdian kami yang secara berkesinambungan selama 40 hari
tersebut memberikan nilai yang positif demi tercapainya kesejahteraan
masyarakat.
Ada beberapa pencapaian yang kami raih selama program KKN di
Desa Anggasari Kabupaten Subang ini yakni;
Pencapaian Umum
Secara umum capaian yang telah dilaksanakan dalam Kuliah
Kerja Nyata Tematik Posdaya di Desa Anggasari ini adalah:
a) Terbentuknya kelembagaan Posdaya di wilayah Desa Anggasari
b) Terlaksanakannya pendampingan dan pengisian program yang
berkaitan dengan Posdaya melalui kegiatan bidang pendidikan,
kesehatan, ekonomi, lingkungan, dan keagamaan.
c) Terlaksanakannya upaya penguatan fungsi-fungsi utama keluarga

47
d) Terlaksanakannya upaya pendorongan keluarga untuk mampu
membangun dirinya, sehingga meningkat kemampuan keluarga
dalam mengatasi permasalahan yang dihadapinya.
e) Terlaksanakannya upaya dorongan peningkatan mutu keluarga.
f) Terlaksanakannya upaya dorongan terpeliharanya infrastruktur
sosial berdasarkan kearifan budaya lokal, sehingga memperkuat
keutuhan sebagai bangsa indonesia.

Pencapaian Khusus
Secara khusus capaian yang telah dilaksanakan dalam Kuliah
Kerja Nyata Tematik Posdaya di Desa Mandalawangi ini adalah:
a) Pembuatan Video Promosi dan Akun Instagram Pantai Gegara
Menyan.
b) Pembuatan Kerajinan Tangan Dari Kulit Kerang.
c) Pengadaan Tempat Sampah sementara untuk Desa Anggasari .
d) Pesta Rakyat 17 Agustus 2019. Merencanakan beberapa acara
lomba yang akan diadakan pada acara pesta rakyat dengan pemuda-
pemuda desa atau karang taruna.
e) Sosialisasi Kepada Anak-Anak PAUD Desa Anggasari bagaimana
cara menyikat gigi dengan baik dan benar.
f) Melakukan pengajian rutin di Masjid Darusaadah
g) Melakukan Senam Rutin Ibu-ibu PKK
h) Peyuluhan Sex Education dan Pergaulan Bebas di Sekolah SMP
Negeri 2 Sukasari
i) Kelompok Belajar di posko KKN kepada masyarakat sekitar RT.05
j) Pemeriksaan Kesehatan melakukan kerjasama dengan pihak
PUSKESMAS Batangsari
k) Pembentukan POSDAYA Mensosialisasikan mengenai apa itu
POSDAYA ke masyarakat melalui rapat minggon di kantor desa
Anggasari yang diikuti oleh para ketua RT dari RT.1 hingga RT.22.

5.2 Rekomendasi
Agar pelaksanaan KKN selanjutnya lebih baik lagi lebih sesuai
dengan tujuan lppm, perlu diperhatikan beberapa rekomendasi yang dapat
kami berikan setelah melaksanakan KKN, diantaranya:

48
Rekomendasi
1. Untuk Rw dan pemerintahan setempat

a. Dapat ikut serta minimal bisa memberi saran guna menyempurnakan


program mahasiswa KKN yang belum sesuai dan dapat melanjutkan
program-program mahasiswa KKN sehingga program
berkelanjutan.
b. Dapat mengembangkan program-program yang telah dilaksanakan
oleh mahasiswa KKN sehingga dapat dimanfaatkan untuk
kepentingan masyarakat setempat.
c. Kerjasama antara pemerintah daerah dan lembaga perguruan tinggi
sudah cukup bagus, tapi hendaknya lebih ditingkatkan lagi terutama
dalam hal penempatan.

2. Untuk masyarakat

a. Masyarakat hendaknya membantu dan menyukseskan apa yang


telah menjadi program mahasiswa atau program bersama agar
masyarakat dapat merasakan manfaatnya secara langsung.
b. Persepsi masyarakat bahwa mahasiswa KKN sebagai penyandang
dana harus dihilangkan. Meskipun masyarakat sudah menganggap
mahasiswa sebagai motivator, inovator serta dinamisator dalam
melaksanakan program yang ada di masyarakat.

3. Untuk mahasiswa KKN selanjutnya

a. Program yang dilaksanakan selama KKN hendaknya bermanfaat


bagi masyarakat sekitar, sehingga program dapat dilanjutkan oleh
masyarakat.
b. Pemilihan program dalam melaksanakan KKN harus sesuai dengan
kondisi, kebutuhan masyarakat dan kemampuan mahasiswa.
c. Perlu dilakukan pendekatan-pendekatan dengan seluruh warga, agar
program-program dapat dilaksanakan dengan baik dan lancar.
d. Harus sering melakukan koordinasi antar mahasiswa, warga
maupun aparat pemerintah setempat dalam pelaksanaan setiap
program baik program kelompok maupun program individu.
e. Memahami dengan betul rencana awal ketika memulai program kkn
ini
f. Mencari informasi terlebih dahulu tentang KKN guna
memanfaatkan waktu semaksimal mungkin.

49
DAFTAR PUSTAKA

Budianti, Sri. 2014. “Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Peningkatan


Derajat Kesehatan Keluarga Melalui Posdaya di Kota Bekasi”. Jurnal
Kesejahteraan Sosial. Vol. 1. No. 2. pp: 1- 13

Haris, Andi. 2014. “Memahami Pendekatan Pemberdayaan Masyarakat


Melalui Pemanfaatan Media”. Jurnal Jupiter. Vol. 13. No. 2. pp:50-62

Puspitawati, Herien. 2013. “Konsep dan Teori Keluarga”. pp: 1-16

http://keuda.kemendagri.go.id/artikel/detail/15-menggali-potensi-
pariwisata-untuk-meningkatkan-perekonomian-daerah
Anwas, O. M. (n.d.). Kuliah Kerja Nyata Tematik Pos Pemberdayaan Keluarga
Sebagai Model Pengabdian Masyarakat Di Perguruan Tinggi.
Pudji, M. (2011). 100 Pengenalan Posdaya. Bogor ID: IPB Press.
Suyono, H., & Haryanto, R. (2009). Buku Pedoman Pembentukan dan
Pengembangan Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya). Balai Pustaka.
Anonim. 2017. 4 Pengertian festival Menurut Para Ahli, Jenis, dan Contohnya
Lengkap. [Online]. Tersedia : https://www.indonesiastudents.com/pengertian-
festival-menurut-para-ahli-jenis-dan-contohnya/ [6 September 2019]
Anonim. 2017. 19 Pengertian Promosi Menurut Para Ahli (Bahas Lengkap).
[Online]. Tersedia : https://www.seputarpengetahuan.co.id/2017/07/19-pengertian-
promosi-menurut-para-ahli.html#1_Rambat_Lupiyoadi_2006_120. [6 September
2019]
Anonim. 2016. Pengertian Sampah Menurut Ahli. [Online]. Tersedia :
https://www.atobasahona.com/2016/10/pengertian-sampah-menurut-ahli.html. [6
September 2019]
Hakim, Inayatul Marfu'ah. 2017. Definisi dan Pengertian Kerajinan Menurut
Para Ahli. [Online]. Tersedia :
http://yayaainaya09.blogspot.com/2017/12/definisi-dan-pengertian-
kerajinan.html. [6 September 2019]

50

Anda mungkin juga menyukai