Anda di halaman 1dari 7

september 2019

MASJID fitri shofiany

SHEIK LOTFOLLAH
artefak d300191198
masjid

arsitektur islam di asia barat (kawasan timur tengah)


KONTEN
sejarah arsitektur islam
september 2019
artefak
masjid

03 04 05 06
mahakarya desain masjid keindahan masjid material masjid
arsitektur iran

07
kesimpulan &
daftar pustaka
artefak masjid / 03
sept • 2019

MASJID SHEIKH LOTFOLLAH


mahakarya arsitektur iran

Masjid Sheikh Lotfollah Termasuk sebagai bagian dari Uniknya dari Masjid ini pun tidak
kompleks Lapangan Naqsh-e Jahan terdapat menara dan halaman
Sheikh Lotfollah dibangun dengan keputusan Shah Abbas. seperti bangunan masjid pada

antara 1603 dan 1619, Karena Istana Ali Qapu, yang umumnya, Sehingga pintu gerbang
terletak di sisi barat alun-alun, utamanya pun langsung menuju
berdiri di bagian timur adalah tempat kediaman Shah dan kedalam masjid. Letak pintu

Lapangan Naqsh-e Jahan, keluarganya, kompleks tersebut gerbangnya sendiri pun  tidak
membutuhkan sebuah masjid yang sejajar tegak lurus dengan bagian
yang terletak di pusat pantas untuk sholat dan juga timur Lapangan Naqsh-e Jahan,

kota Isfahan, dikelilingi sesuai dengan keindahan dan tetapi terletak pada sudut hampir
keagungan alun-alun. 45 derajat terhadap dinding
oleh banyak tempat Masjid Sheikh Lotfollah adalah Lapangan Naqsh-e Jahan. 

wisata lainnya. masjid pribadi untuk keluarga Alhasil, bila dilihat dari Lapangan
Shah Abbas. Pintu-pintu masjid Naqsh-e Jahan, pintu gerbang
selalu tertutup dan dijaga, utama masjid dan kubah tidak
sehingga orang biasa bisa jatuh pada poros yang sama,
mengagumi masjid hanya setelah seperti yang selalu terjadi di
berabad-abad. Untuk menghindari masjid-masjid lain, tetapi
terlihat saat melintasi alun-alun sebaliknya kubah muncul di
dari Istana Ali Qapu ke masjid, belakang pintu gerbang utama
Shah meminta sang arsitek untuk masjid seolah-olah berada 6,5
membuat terowongan yang meter ke kanan dari porosnya. 
membentang piazza dari Istana Ali Tata letak asimetris ini awalnya
Qapu ke masjid. diperkenalkan untuk
merekonsiliasi arah (barat daya)
Mekah dengan penempatan mihrab
di dinding kiblat, dan menambah
kompleksitas visual pada struktur.
artefak masjid / 04
sept • 2019

Dibandingkan dengan Masjid Shah, desain Masjid Sheikh Lotf Allah


cukup sederhana: tidak ada halaman, dan tidak ada menara. Bangunan
itu sendiri terdiri dari sebuah kubah datar yang terletak di sebuah ruang
kubah persegi.
Namun, berbeda dengan dekorasi interior dan eksteriornya sangat
kompleks dan dalam konstruksinya menggunakan bahan terbaik dan
pengrajin paling berbakat yang dipekerjakan.

desain masjid sheikh lotfollah


Arsitektur Masjid Sheikh Lotfollah bergaya Persia
dengan sentuhan klasik khas kerajaan Romawi.
Masjid dengan proporsi dan dekorasi yang indah ini, serta beberapa
mosaik terbaik dari zaman itu, membutuhkan waktu hampir 20 tahun
untuk menyelesaikannya. 
Pintu masuk menuju masjid berbentuk setengah bulan seperti Cahaya kedua di luar masjid tajam
bangunan masjid pada umumnya, dan fasad bawah masjid dihiasi dan kuat, tetapi di bagian utama
dengan marmer, sedangkan bagian atas struktur dihiasi dengan ubin (suaka) cahaya redup. Hal ini
menyala (mosaik polikrom). berfungsi sebagai pengalihan ilusi
terhadap ornamen yang ada di dalam
Masjid tersebut, karena saat
melewati koridor cahaya akan redup
dan ketika memasuki bagian utama,
akan dapat melihat kemuliaan dan
keindahan masjid senyata mungkin.
Ruang sholat dibangun di atas
sebuah rencana persegi yang diubah
menjadi sebuah basis melingkar
dengan kubah terletak di atasnya.
Secara keseluruhan Masjid Sheikh Lotfollah berbentuk satu area
Tempat sholat masjid dihiasi dengan
persegi panjang dengan luas 1324 meter persegi dan kubahnya
mosaik ubin paling halus.
setinggi 32 meter dan juga berdiameter 12 meter. Ada 16 jendela di
Untuk  Floor Plan masjid ini sudah
bagian bawah kubah dengan ukuran dan bentuk yang sama dan
sesuai dengan alur-alurnya, mulai
interval yang sama.
dari pintu masuk hingga menuju
Jika dilihat dari  floor plain Masjid Sheikh Lotfollah ini, pintu masuk
tempat shalatnya, hanya saja tidak
menuju masjid melewati koridor yang menghadap kearah mekkah.
dibedakan pintu masuk antara laki-
Koridor tersebut dibangun untuk dua tujuan. Pertama saat memasuki
laki dan perempuan.
tempat kudus wajah kita akan ke arah Mekah (Qibleh).
artefak masjid / 05
sept • 2019

KEINDAHAN MASJID
Dinding, kubah, pintu masuk masjid dihiasi dengan disebut ubin tujuh warna, kaligrafi,
prasasti dari beberapa bab dari Quran, nama-nama imam, dan puisi.

Kubah Masjid Sheikh Lotfollah adalah kubah yang paling


melingkar dan paling indah di dunia. Kubah ini dari kubah shell
ganda dengan rentang 12 meter. Interior dan eksterior kubah
masjid ini dianggap sebagai salah satu kubah terindah di dunia
dengan ditutupi oleh ubin mosaik luar dan dalamnya. Sebanyak 16
jendela kisi untuk pencahayaan dan ventilasi udara dibangun di
bagian bawah kubah. Di bidangnya ada pola islami yang
menunjukkan keharmonisan dalam desain dan di sejumlah ubin
masjid terlihat seni kaligrafi oleh Alireza Tabrizi Abbasi.
Salah satu poin menarik dari kubah ini adalah variasi warnanya
sepanjang hari, di pagi hari warnanya pucat, siang hari, merah
muda dan senja, abu-abu terlihat. Jika ketinggian di bawah kubah
lebih dari yang ada sekarang, kurangnya cahaya pada ubin atap
kubah akan membuat masjid kehilangan keindahannya.
Kubah interior memiliki sengatan matahari dari mana turun
medali bertuliskan motif bunga, yang menjadi lebih besar ketika
mereka turun dari pusat.  Bagian luar kubah dihiasi dengan motif
motif bunga putih, biru, dan hitam dengan latar belakang kuning.

Bagian dalam terdapat ruang


kubah untuk melihat Mihrab Masjid
Sheikh Lotfollah, salah satu
mahakarya terbaik dari segi
keindahan dan kerumitannya.
Mihrabnya dipercantik dengan
ubin mosaik, dekorasi muqarnas,
dan pola arabesque yang sangat
halus dan rapi. Nama arsitektur
masjid ini juga terukir di salah satu
sudut mihrab dan terdapat sebuah
prasasti dengan bunyi, "Dikerjakan
oleh hamba yang fakir dan hina lagi
membutuhkan rahmat Allah Swt,
Mohammad Reza ibn Hussein
Isfahani."
Ubin dengan tanaman surga dan pola
Sebuah prasasti lain juga menempel di dinding dekat mihrab
geometris, biru, kerikil, warna hijau dan
yang memuat hadis dari Nabi Muhammad Saw dan Imam Jakfar
putih bergabung dengan sinar matahari
Shadiq as. Di samping hadis juga terpahat sebuah bait syair.
yang dimasukkan dari jendela
Kaligrafi ini ditulis oleh Ali Reza Abbasi, master kaligrafi Iran
reticulated dan menciptakan pola yang
yang terkenal.
mirip dengan merak di tengah kubah.
artefak masjid / 06
sept • 2019

MATERIAL MASJID
Masjid yang berada di kota Isfahan, Iran ini dibangun dengan bahan kombinasi batu
piruz dan material keramik. Masjid dengan dominasi warna biru keunguan menjadi ciri
khas Masjid Sheikh Lotfollah.

Di dalam ruangan masjid terdapat tulisan-tulisan kaligrafi


yang sangat menawan dibuat oleh Ali Reza Abbasi, yaitu
seorang pembuat kaligrafi terkemuka di Iran. Ayat-ayat Al
Quran ada disetiap sudut-sudut masjid, lalu di sebelah barat
bangunan masjid juga terpampang di dinding masjid tulisan
puisi karya dari Syekh Bahai.
Dinding masjid yang tebal dilapisi dengan ubin biru, pirus,
putih, dan kuning. Ubin dihiasi dengan pola arabesque yang
rumit dan motif-motif bunga. Ayat-ayat al-Quran
ditampilkan di berbagai sudut dinding, sementara dinding
bagian timur dan barat dihiasi dengan syair Sheikh Bahai.

Dinding-dinding masjid ini menggunakan ubin


mosaik tujuh warna (disebut  kashi haft-rang  di
Persia). Ubin yang dipasang di masjid ini merupakan
salah satu model terbaik dari arsitektur Islam-Iran.
Pintu gerbang iwan dihiasi dengan ornamen dalam
mosaik berwarna-warni. Ini dibangun sebagai daerah
tersembunyi di dinding timur halaman.
Sebuah prasasti berwarna putih dengan latar
belakang biru tua membentang horizontal di tiga sisi
pintu gerbang. Di atasnya terdapat kubah, yang
terdiri dari empat kelompok muqarnase yang terbuat
dari unit ubin mengkilap kecil.

Pada Masjid Sheikh Lotfollah didominasi dengan


keramik-keramik mozaik yang pembuatannya dengan
sistem Cuerda  seca. Cuerda  seca ialah teknik yang
digunakan  untuk  memberi  outline dan mengisinya
dengan  glasur  pada keramik yang mengering selama
proses pembakaran. 
Kelebihan teknik  ini  adalah  pada  cepat  dan  mudahnya
pembentukan  pola-pola hias pada keramik. Prinsip
warna yang digunakan  disebut
haft  rang  artinya  tuju  warna,  yaitu;  biru,  kuning,
turquoise, aubergine  dan  hijau  yang dapat  dibuat  pada
sebidang keramik.
Gambar  disamping adalah  sebuah  panel  pada Masjid
Sheikh  Lotfallah  dengan  pola  bunga
chrysanthemum Mongol. 
artefak masjid / 07
sept • 2019

kesimpulan & daftar pustaka


Masjid Sheikh Lotfollah adalah kompleks filosofis. Setiap bagian dari hiasannya mencakup pesan-pesan
keagamaan tertentu, pada kenyataannya buku harus ditulis mengenai fakta dan pesan ornamen. Dipandang
oleh para sejarawan dan pengunjung sebagai salah satu proyek arsitektur paling penting yang dibangun di
Lapangan Isfahan, yang terkenal karena lokasi, skala, desain, dan ornamennya.  Ini merupakan contoh terbaik
pekerjaan arsitektur dan ubin Iran di abad ke-17.  Keindahan kubah buff nya memenuhi pengunjung dengan
pesona. 
Masjid Sheikh Lotfollah berbeda dari yang lain dalam beberapa hal, serta memiliki ciri khas tersendiri pada
setiap bagian dari desain, setiap bidang, setiap pengulangan, setiap cabang atau bunga yang terpisah
memiliki keindahan suram sendiri.
Profesor Upham Pope di bagian lain bukunya menambahkan, "Kecacatan terkecil sekali pun tidak terlihat
di bangunan ini, ukurannya sangat tepat, sketsa rancangannya sangat kuat dan indah, dan singkatnya ini
adalah sebuah kesepakatan antara dunia fantasi dan emosi dengan sebuah keheningan dan ketenangan, yang
mewakili rasa estetika dan sumbernya tidak lain kecuali keyakinan agama dan ilham Tuhan…"
Penulis lain yang juga berbicara tentang keindahan masjid tersebut adalah Louis Khan I, seorang arsitek
terkemuka dunia. Mengenai Masjid Sheikh Lotfollah Isfahan, ia berkata, "Saya hanya bisa membayangkan
karya seperti itu di alam fantasi."

Hoag, John D.  Islamic architecture. Milano: Electa Architecture; [S.l.]: Distributed by Phaidon Press, 2004, c.
1973. 171.
Michell, George. Architecture of the Islamic World. London: Thames and Hudson, 1978. 254.
Blair, Sheila S. and Jonathan M. Bloom. The Art and Architecture of Islam. New Haven: Yale
University Press, 1994. 185-188. 
Blake, Stephen P.; Half the World, The Social Architecture of Safavid Isfahan, 1590- 1722; p. 149

https://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/17/12/13/p0w5jx313-pesona-masjid-
sheikh-lotfollah
http://www.isfahan.ir/ShowPage.aspx?
https://welcometoiran.com/sheikh-lotfollah-mosque/
https://apochi.com/attractions/isfahan/sheikh-lotfollah-mosque/
https://en.wikipedia.org/wiki/Sheikh_Lotfollah_Mosque#/media/File:Lotfollah_mosque,_isfahan_(1).jpg
http://www.hajij.com/id/islamic-countries-and-sects/holy-places/item/3915-arsitektur-iran-dan-posisi-
cahaya-di-tempat-tampat-suci
https://www.designboom.com/art/lagrima-sheikh-lotfollah-mosque-07-07-2016/
https://whc.unesco.org/en/documents/122375
https://archnet.org/sites/1623

Anda mungkin juga menyukai