Anda di halaman 1dari 40

Sosialisasi Kapitasi

Berbasis Komitmen Pelayanan

Unit MPKP
BPJS Kesehatan Cabang Jember

Lumajang, 16 Agustus 2016

1
PENDAHULUAN

KEBIJAKAN PELAKSANAAN KBK

PELAKSANAAN KBK

PROSES PELAKSANAAN

MONITORING DAN EVALUASI

PENUTUP
PENDAHULUAN
PESERTA
1.Mendaftarkan diri dan membayar iuran S
2.Mengikuti prosedur pelayanan U
3.Menyampaikan keluhan S
T
Menentukan
A
peserta PBI
I K
Menentukan
besaran iuran
N M
A
B K
REGULATOR I
ADVERSE L
B
SELECTION Menentukan paket benefit I
FRAUD T
Menentukan pola dan A
besaran tarif S
BPJS KESEHATAN FASKES
KEPUASAN
Mengembangkan Sistem  Memberi pelayanan sesuai ketentuan
Pelayanan, Sistem Pembayaran STAKEHOLDER  Mendapatkan pembayaran
dan Sistem Kendali Mutu Biaya TINGKAT UTILISASI  Menyelesaikan keluhan di Faskes 4
Tantangan Penguatan
Pelayanan Tersier
Sub Spesialistik Pelayanan Primer:
 Sebaran Faskes dan
Spesialistik tenaga kesehatan belum
Pelayanan Sekunder merata
 Standar FKTP belum sama
di seluruh Indonesia
Non Spesialistik  Kemampuan Dokter
Promotif, Pelayanan Primer menjalankan Permenkes
Preventif, Kuratif, No.5/2014 berbeda di tiap
Rehabilitatif daerah

PERAN DINKES/ASOSIASI FASKES/ORGANISASI PROFESI DALAM


PENGUATAN PELAYANAN PRIMER
Permenkes No.001 tahun 2012, per BPJS No.1 Tahun 2014 5
JUMLAH RASIO JUMLAH
NO JENIS FKTP
FKTP PESERTA TENAGA DU DU:PESERT DRG
1 DOKTER PERORANGAN 19 30.606 19 1.611 -
2 KLINIK POLRI 1 2.253 1 2.253 -
3 KLINIK TNI 1 3.466 2 1.733 1
4 KLINIK PRATAMA 7 20.084 21 956 7
5 PUSKESMAS 25 492.582 61 8.075 30
TOTAL 53 548.991 104 5.279 Rasio dokter : peserta = 1: 5.000 (min. 6 jam
layanan/hari, angka kontak 150%o/bln)
6 DOKTER GIGI 7 29.892 - - 7 KENDALA:
- Sebaran Tenaga Medis/FKTP tidak merata
Sumber Data: Laporan Manual Tenaga Medis
Data Peserta Terdaftar aktif (Kapitasi Agustus 2016) 6
Jan-16 Feb-16 Mar-16 Apr-16 Mei-16 Jun-16 Jul-16 Agust-16
No Jenis FKTP s.d Agust 2016
Biaya Biaya Biaya Biaya Biaya Biaya Biaya Biaya
1 DPP 230.064.000 240.288.000 234.808.000 237.136.000 240.008.000 243.296.000 245.200.000 244.848.000 1.915.648.000
2 KLINIK POLRI 18.064.000 18.072.000 18.056.000 18.056.000 18.016.000 17.976.000 18.008.000 18.024.000 144.272.000
3 KLINIK TNI 33.820.000 34.010.000 33.980.000 34.140.000 34.110.000 34.410.000 34.510.000 34.660.000 273.640.000
4 KLINIK SWASTA 149.600.000 164.944.000 171.922.000 176.828.000 190.580.000 194.730.000 198.980.000 200.840.000 1.448.424.000
5 PUSKESMAS 2.767.532.000 2.894.295.000 2.874.145.000 2.920.902.000 2.948.079.000 2.910.737.000 2.909.484.000 2.907.137.000 23.132.311.000
6 DOKTER GIGI 56.760.000 57.116.000 57.642.000 58.036.000 58.594.000 59.368.000 59.742.000 59.784.000 467.042.000
TOTAL 3.255.840.000 3.408.725.000 3.390.553.000 3.445.098.000 3.489.387.000 3.460.517.000 3.465.924.000 3.465.293.000 27.381.337.000

KUALITAS PELAYANAN??
KEPUASAN PESERTA??
7
8
Data s.d Juli 2016 Rasio
No Jenis FKTP Rate RJTP
Jml Peserta Kunjungan Rujukan Rujukan
1 DPP 208.850 27.578 3.360 132,0 12,2%
2 KLINIK POLRI 15.781 1.281 88 81,2 6,9%
3 KLINIK TNI 23.898 3.199 282 133,9 8,8%
4 KLINIK PRATAMA 127.666 19.966 2.494 156,4 12,5%
5 PUSKESMAS 3.433.346 96.186 8.299 28,0 8,6%
6 DOKTER GIGI 203.629 3.464 136 17,0 3,9%

9
Data s.d Juli 2016
No Jenis FKTP
Kapitasi Kunjungan Unit Cost
1 DPP 1.670.800.000 27.578 60.585 Unit Cost RJTP rata-rata Nasional
2 KLINIK POLRI 126.248.000 1.281 98.554 sebesar Rp.116.399,- per kunjungan .
3 KLINIK TNI 238.980.000 3.199 74.705 UC Puskesmas tertinggi Rp. 153.360,-
4 KLINIK PRATAMA 1.247.584.000 19.966 62.485
5 PUSKESMAS 20.225.174.000 96.186 210.271
6 DOKTER GIGI 407.258.000 3.464 117.569

UNDER REPORTED
ENTRY PCARE
KOMITMEN PELAYANAN

TINDAK LANJUT
•Bridging PCare dengan Simpus/Sikda (PKM)
•Komitmen FKTP DISIPLIN dalam entry PCare
10
KEBIJAKAN PELAKSANAAN KBK
KESEPAKATANBERSAMA

http://www.beritasatu.com/kesehatan/371083-sistem-baru-bpjs-puskesmas-
aktif-dapat-dana-lebih-besar.html
LATAR BELAKANG
KAPITASI BERBASIS KOMITMEN PELAYANAN
I. REKOMENDASI KPK
Kemenkes dan BPJS Kesehatan melakukan Monitoring dan
Evaluasi serta menciptakan lingkungan pengendalian yang
Rekomendasi handal untuk efektivitas dana kapitasi
KPK Latar
Belakang
Regulasi II. REGULASI
1. Pasal 24 ayat (3) UU Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem
Jaminan Sosial Nasional
2. Pasal 42 ayat (2) dan (3), Pasal 43A Perpres Nomor 12 Tahun
KBK 2013 tentang Jaminan Kesehatan juncto Perpres Nomor 111
Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden
Nomor 12 Tahun 2013
3. Pasal 4 Permenkes Nomor 59 Tahun 2014 tentang Standar
Tarif Pelayanan Kesehatan DalamPenyelenggaraan JKN
4. Pasal 16 Permenkes Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat
KesehatanMasyarakat
Hasil
Evaluasi
Pelayanan III. HASIL EVALUASI PELAYANAN
Monitoring dan evaluasi Kinerja Puskesmas belum optimal. Perlu
peningkatan mutu pelayanan khususnya pelayanan primer yang
akan berdampak pada efektivitas pembiayaan JKN
TUJUAN
TUJUAN :
“PENGUATAN FUNGSI dan KOMITMEN PELAYANAN di
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP)”

TINDAKLANJUT :
 Diperlukan indikator kinerja yang berdampak pada hasil
dan ditetapkan dengan pola reward dan konsekuensi
atas pemenuhan komitmen pelayanan.
 Komitmen pelayanan optimal, maka tarif kapitasi dapat
dicapai maksimal
 Dibutuhkan komitmen pelayanan dari FKTP yang
berdampak pada tarif kapitasi sesuai dengan hasil
pencapaian komitmen.
PELAKSANAAN KBK
PERATURAN BERSAMA SURAT EDARAN BERSAMA

Merupakan acuan bagi:


 BPJSKesehatan Kerangka PetunjukTeknis (Juknis):
 FKTP
 Dinas Kesehatan Provinsi
a. persiapan penerapan pelaksanaan pembayaran
 Dinas KesehatanKabupaten/Kota kapitasi berbasis pemenuhan komitmen
 Asosiasi Fasilitas Kesehatan pelayanan;
 Tim Kendali Mutu dan Kendali Biaya b. pelaksanaan pembayaran kapitasi berbasis
 Stakeholder terkait pemenuhan komitmen pelayanan;
dalam penerapan pembayaran kapitasi berbasis
pemenuhan komitmen pelayanan pada FKTP secara efektif
c. penilaian komitmen pelayanan;dan
dan efisien d. monitoringdan evaluasi. 17
A. Ketentuan Umum
1. Pembayaran kapitasi berbasis pemenuhan komitmen pelayanan pada FKTP (KBK)
merupakan bagian dari pengembangan sistem kendali mutu pelayanan yang bertujuan
untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan pelayanan kesehatan
2. Penerapan KBK:
a. Puskesmas wilayah Ibukota Provinsi sesuai kesepakatan atau selambatnya 1 Januari
2016
b. Puskesmas selain wilayah Ibukota Provinsi , RS D Pratama, Klinik Pratama, DPP sesuai
kesepakatan atau selambatnya 1 Januari 2017
Kecuali bagi FKTP yang ditetapkan sebagai FKTP kawasan terpencil dan sangat
terpencil sesuai ketentuan perundang-undangan
3. Penerapan KBK dilaksanakan setelah adanya PKS antara BPJS Kesehatan dengan FKTP
yang didahului oleh adanya kesepakatan antara BPJS Kesehatan dengan Dinas Kesehatan
Provinsi dan Dinas Kesehatan Kab/Kota
4. Penilaian KBK dilakukan setiap bulan
5. Penyesuaian pembayaran atas pemenuhan target indikator komitmen pelayanan dimulai
pada bulan ke-4 sejak penerapan KBK berdasarkan penilaian bulan ke-3
6. Bagi FKTP di wilayah tertentu dengan kondisi khusus, dimungkinkan penyesuaian
standar indikator sesuai usulan dari KC dan Divre BPJS Kesehatan setelah berkoordinasi
dengan Dinas Kesehatan serta telaah dan persetujuan manajemen BPJS Kesehatan 18
Indikator Pelaksanaan KBK
1. Angka Kontak
indikator untuk mengetahui tingkat aksesabilitas dan pemanfaatan pelayanan primer di FKTP oleh
Peserta berdasarkan jumlah peserta JKN terdaftar yang mendapatkan pelayanan kesehatan di FKTP
baik di dalam gedung maupun di luar gedung

2.Rasio Rujukan Rawat Jalan Non Spesialistik


indikator untuk mengetahui kualitas pelayanan di FKTP sehingga sistem rujukan terselenggara sesuai
indikasi medis dan kompetensi FKTP.

3.Rasio Peserta Prolanis Rutin Berkunjung ke FKTP


indikator untuk mengetahui kesinambungan pelayanan penyakit kronis yang disepakati oleh BPJS
Kesehatan dan FKTP terhadap peserta Prolanis.

4.Rasio Kunjungan Rumah*


indikator tambahan khusus Puskesmas untuk mengetahui penyelenggaraan kegiatan promotif
preventif dengan fokus pada kegiatan kunjungan rumah dalam bentuk pendekatan keluarga pada
seluruh keluarga di wilayah kerja Puskesmas
* Teknis pelaksanaan Kegiatan kunjungan rumah mengacu pada Petunjuk Teknis Program Indonesia
Sehat dengan Pendekatan keluarga yang ditetapkan Menteri 19
B. Tahapan Pelaksanaan KBK

PERSIAPAN PELAKSANAAN MONITORING &


EVALUASI
1. Sosialisasi 1. Persiapan data
2. Kesepakatan 2. Pemberian 1. Monitoring dan
dengan Dinas pelayanan Evaluasi secara
Kesehatan 3. Pencatatan rutin setiap bulan
3. Kesepakatan pelayanan oleh Tim Monev
dengan Asosiasi 4. Pengolahan Data Daerah
Faskes 5. Penilaian komitmen 2. Monitoring dan
4. Penandatangan PKS 6. Pembayaran Evaluasi oleh Tim
dengan FKTP kapitasi Monev Pusat
5. Pembentukan Tim
Penilai
6. Sistem Informasi
20
Target Pemenuhan Komitmen Pelayanan
No Indikator Zona Aman ZonaPrestasi
1 Angka Kontak  150‰  250‰
2 Rasio Rujukan nonspesialistik <5% <1%
3 Rasio Kunjungan rutin Prolanis > 50% > 90%
4 Rasio Kunjungan Rumah 8,33% perbulan; atau 100% pertahun

1. zona aman
batasan optimal target indikator komitmen pelayanan yang harus dipenuhi oleh
FKTP agar mendapatkan besaran kapitasi sesuai hasil penetapan besaran
kapitasi berdasarkan norma kapitasi yang ditetapkan berdasarkan sumber daya
manusia, kelengkapan sarana prasarana dan lingkup pelayanan;
2. zona prestasi
batasan maksimal target indikator komitmen pelayanan yang harus dipenuhi
oleh FKTP sehingga FKTP bisa mendapatkan pembayaran kapitasi melebihi
kapitasi yang telah ditetapkan berdasarkan sumber daya manusia, kelengkapan
sarana prasarana dan lingkup pelayanan
21
Penentuan Hasil Pencapaian Komitmen
3 Indikator ( AK,RRNS,RPPB)
Jumlah Indikator 1. Penyesuaian kapitasi dilakukan pada bulan
%
No <Zona Zona Zona ke 4 dan kelipatannya berdasarkan
Penyesuaian
Aman Aman Prestasi penilaian bulan ke tiga dan kelipatannya
2. Penyesuaian besaran tarif kapitasi tidak
1 - - 3 115%
akan melebihi batas maksimal atau
2 - 1 2 110% minimal kapitasi
3 - 2 1 105% 3. FKTP yang memenuhi 3 indikator zona
4 - 3 - 100% prestasi selama 6 bulan berturut-turut, dan
dalam kondisi kapitasi maksimal,
5 1 2 - 90% kompensasi dalam bentuk peningkatan
6 2 1 - 80% kompetensi
7 1 - 2 98% 4. PKM yang tidak memenuhi zona aman
selama 3 bulan berturut-turut, BPJS
8 1 1 1 95%
Kesehatan memberikan umpan balik
9 2 - 1 90% kepada PKM dgn tembusan Dinkes
10 3 - - 75% Kab/Kota

22
Monitoring dan Evaluasi
Daerah Pusat
Personil Personil
a. Dinas Kesehatan Provinsi a. Kementerian Kesehatan
b. Tim KMKB Provinsi b. Tim KMKB Pusat
c. BPJS Kesehatan Divisi Regional c. Asosiasi Faskes
d. Organisasi Profesi
Tugas dan Fungsi
a. Monev pelaksanaan dan hasil Tugas dan Fungsi
penilaian KBK a. Monev pelaksanaan KBK
b. Memberi rekomendasi dan koreksi b. Membahas koreksi dan rekomendasi Tim Monev
atas pelaksanaan KBK Daerah sebagai bahan perbaikan kebijakan
c. Memberi usulan perbaikan program c. Memberi rekomendasi dan usulan kepada stakeholder
d. Pelaporan secara periodik Pusat terkait sebagai bahan perbaikan kebijakan
e. Memberikan pembinaan atas d. Memberi usulan perbaikan program
pelaksanaan KBK e. Melakukan pembinaan atas pelaksanaan KBK

Dukungan dan Sinergi semua pihak dalam pembangunan sistem pelayanan


kesehatan yang bermutu
23
Indikator Keberhasilan

INPUT PROSES OUPUT

Kualitas entry  Pencapaian 3  Kasus dan biaya


PCare indikator berada Pelayanan Rujukan
pada zona aman menurun
Peningkatan /zona prestasi
Cakupan Peserta  Indeks kualitas
dan kualitas  Peran dan pelayanan di FKTP
pelaksanaan dukungan Tim meningkat (WTA)
Prolanis monev dalam
pencapaian
standar indikator

24
PROSES PELAKSANAAN
Persiapan
1. Sosialisasi
Sosialisasi kepada seluruh stakeholder terkait untuk penyamaan persepsi, terbentuknya komitmen
bersama dalampelaksanaan kapitasi berbasis pemenuhan komitmen pelayanan

2. Kesepakatan dengan Dinas Kesehatan


Kesepakatan standar indikator komitmen pelayanan

3. Kesepakatan dengan Asosiasi Faskes


Kesepakatan terkait besaran pembayaran kapitasi

4. Penandatanganan PKS
PKS dilakukan antara BPJS Kesehatan KC dengan FKTP sesuai ketentuan mengacu pada hasil
kesepakatan pelaksanaan KBK dengan Dinas Kesehatan dan Asosiasi Faskes

5. Pembentukan Tim Penilai


1. Tim Penilai terdiri dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, TimKMKB dan BPJS Kesehatan
2. Bertugas memastikan validitas data, penilaian komitmen, penyesuaian besaran kapitasi,
pemantauan pelaksanaan KBK, pelaporan
26
Persiapan
SISTEM INFORMASI

INPUT INPUT OUTPUT


Aplikasi QI-3
Aplikasi BPJS Kesehatan PCARE
FKTP
PCARE LUPIS 1.Entri kunjungan pasien
B (sehat,sakit,kelompok) AK RRNS RPPB
R
I
2.Mencatat kriteria TACC
PRESTASI
D untuk rujukan
G
I AMAN
N Aplikasi KANTOR CABANG
G Kemenkes 1. Entri data Club dan
peserta Prolanis TIDAK AMAN
Aplikasi Puskesmas
2. Flagging kesepakatan
Aplikasi Keluarga Sehat diagnosa tuntas di FKTP
Note:
1. AK=Angka Kontak BESARAN
2. RRNS=Rasio Rujukan Rawat Jalan Kasus Non Spesialistik
3. RPPB=Rasio Peserta Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) Rutin TARIF
Berkunjung ke FKTP KAPITASI 27
Pelaksanaan

Penyiapan data dan aplikasi Pelayanan oleh FKTP

a. Data peserta terdaftar


b. PCare Entri data peserta melalui Maks tgl 3
c. Flagging diagnosa tuntas di aplikasi PCare bulan n+1
FKTP
d. Entri pendaftaran peserta Perhitungan
Prolanis Pengolahan Data aplikasi tgl 5

Penilaian Hasil Komitmen

Penyesuaian Kapitasi

Catatan:
1. Penilaian hasil komitmen pelayanan dilakukan setiap bulan
2. Hasil penilaian bulan ke 3,6,9menjadi dasar pembayaran kapitasi bulan ke 4,7,dan 10.
3. Nilai kapitasi yang menjadi dasar perhitungan penyesuaian adalah kapitasi sesuai norma
kapitasi awal (bukan berdasarkan kapitasi hasil penyesuaian bulan sebelumnya)
28
INDIKATOR KOMITMEN PELAYANAN
Angka Kontak (AK)
Angka Kontak
indikator untuk mengetahui tingkat aksesabilitas dan pemanfaatan pelayanan primer di FKTP oleh
Peserta serta upaya FKTP terhadap kesehatan Peserta pada setiap 1000 Peserta terdaftar di FKTP yang
bekerjasama dengan BPJS Kesehatan

Angka Kontak = jumlah peserta yang melakukan kontak x 1000


jumlah peserta terdaftar di FKTP

Bentuk Kontak yang menjadi catatan penilaian, 1. Peserta yg melakukan kontak:


Peserta JKN (per nomor identitas) yang
Tempat kontak: Jenis Pelayanan:
1.Kunjungan Sakit terdaftar dan mendapatkan pelayanan
1. FKTP
2. Jaringan pelayanan 2.Kunjungan sehat oleh FKTP per bulan baik dalam atau luar
Puskesmas  Imunisasi, Edukasi gedung tanpa memperhitungkan
3. Jejaring fasilitas pelayanan (perorangan/kelompok) frekuensi kedatangan peserta dalam satu
kesehatan  KIA,KB bulan
4. Upaya Kesehatan Berbasis  Homevisit, Senam sehat
Masyarakat (UKBM), seperti 3.Bentuk kontak lain yang 2. Jumlah peserta terdaftar:
Posyandu,Posbindu,dll. dapat diukur dan telah
adalah jumlah peserta JKN yang terdaftar
5. Tempat kontak lainnya yang disepakati antara
DinasKesehatan dan BPJS di suatu FKTP per bulan berdasarkan
disepakati
Kesehatan (kunjungan sakit pilihan peserta atau berdasarkan
maupun sehat) mapping yang dilakukan bagi peserta. 29
INDIKATOR KOMITMEN PELAYANAN
Rasio Rujukan Rawat Jalan Kasus NonSpesialistik (RRNS)
Rasio Rujukan Rawat Jalan KasusNon Spesialistik (RRNS)
indikator untuk mengetahui optimalnya koordinasi dan kerjasama antara FKTP dengan Fasilitas
Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan sehingga sistem rujukan terselenggara sesuai indikasi medis dan
kompetensinya.
RRNS = jumlah rujukan kasus non spesialistik x 100
jumlah rujukan FKTP
1. Jumlah rujukan kasus non spesialistik:
Kompetensi 4A Diagnosa disepakati Jumlah Peserta yang dirujuk dengan diagnosa
144 diagnosa Peer Review tuntas di FKTP yang termasuk dalam jenis penyakit yang menjadi
x diagnosa kompetensi dokter di FKTP sesuai atau
Dinas Kesehatan Organisasi berdasarkan kesepakatan antara BPJS Kesehatan,
T FKTP, Dinas Kesehatan Kabupaten dan Organisasi
Kabupaten Profesi
A Profesi dengan memperhatikan kemampuan
TKMKB FKTP C pelayanan FKTP dan progresifitas penyakit yang
C merupakan keadaan khusus pasien dan/atau
BPJS Kesehatan kedaruratan medis
Jml Rujukan
Materi peerreview: Kasus Non 2. Jumlah rujukan FKTP:
1. Diagnosa tuntas diFKTP Spesialistik Total jumlah peserta yang dirujuk ke FKRTL oleh
2. Kriteria TACC FKTP 30
INDIKATOR KOMITMEN PELAYANAN
Rasio Peserta Prolanis Rutin Berkunjung ke FKTP(RPPB)
Rasio Peserta Prolanis Rutin Berkunjung ke FKTP (RPPB)
indikator untuk mengetahui kesinambungan pelayanan penyakit kronis yang disepakati oleh BPJS
Kesehatan dan FKTP terhadap peserta Prolanis.
RPPB = jumlah peserta Prolanis yang rutin berkunjung x 100
jumlah peserta Prolanis terdaftar di FKTP
1. Aktifitas Prolanis: 1. Jumlah peserta Prolanis rutin berkunjung:
a. Edukasi Klub jumlah peserta JKN yg terdaftar dalam Program
b.Konsultasi medis
Pengelolaan Penyakit Kronis (per nomor identitas
c. Pemeriksaan penunjang peserta Prolanis
d.Senam prolanis peserta) yang mendapatkan pelayanan kesehatan di
e.Home Visit FKTP per bulan, baik di dalam maupun luar gedung,
f. PelayananObat tanpa memperhitungkan frekuensi kedatangan
2. Jenis Penyakit : peserta dalamsatu bulan
a. Diabetes Mellitus;
b.Hipertensi; atau 2. Jumlah peserta Prolanis terdaftar:
c. Diagnosa lain dalam PRB (Jantung, Asma, PPOK, epilepsi,
Total jumlah peserta yang terdaftar sebagai peserta
stroke, schizophrenia, dan SLE) yang kemudian dinyatakan
termasuk dalam Program Pengelolaan Penyakit Kronis Prolanis di satu FKTP

1. Jenis Penyakit Prolanis berdasarkan kesepakatan Dinkes Kab/Kota, FKTP dan BPJS Kesehatan
2. Dalam hal pasien dirujuk karena kontrol ulang rutin, kondisi tidak stabil atau kosong obat, bentuk kontak tetap dapat
dihitung dari aktifitas lain selain konsultasi dan pemberian obat rutin 31
INDIKATOR KOMITMEN PELAYANAN
Rasio Kunjungan Rumah (RKR)
1. Rasio Kunjungan Rumah (RKR) adalah indikator tambahan bagi Puskesmas berupa kegiatan kunjungan
rumah dengan pendekatan keluarga untuk mencapai Program Indonesia Sehat
2. Sasaran RKR adalah semua keluarga diwilayah kerja Puskesmas, baik peserta JKN maupun bukan
peserta JKN dengan tujuan tercapainya indeks keluarga sehat yang berdasarkan 12 indikator utama
penanda status kesehatan sebuah keluarga sesuai Petunjuk Teknis Program Indonesia Sehat dengan
Pendekatan Keluarga
3. Rasio Kunjungan Rumah adalah perbandingan jumlah keluarga (berdasarkan Kartu Keluarga/KK) yang
dikunjungi dalam program pendekatan keluarga dengan jumlah keluarga (KK) yang ada di wilayah kerja
Puskesmas dikali seratus.
RKR = jumlah keluarga (KK) yang dikunjungi dalam program pendekatan keluarga x 100
Jumlah keluarga (KK) yang ada di wilayah kerja Puskesmas
4. Jumlah keluarga (KK) yang dikunjungi adalah jumlah peserta JKN atau bukan peserta JKN yang terdapat
pada wilayah kerja Puskesmas yang dikunjungi oleh petugas Puskesmas dalam satu bulan.
5. Jumlah keluarga (KK) yang ada di wilayah kerja Puskesmas adalah jumlah seluruh KK yang terdapat
dalam wilayah kerja Puskesmas.
6. Sumber data jumlah keluarga (KK) yang dikunjungi dalam program pendekatan keluarga adalah hasil
pencatatan data petugas Puskesmas yang terdapat pada masing-masing Puskesmas, sedangkan sumber
data untuk jumlah keluarga (KK) yang ada di wiliyah kerja Puskesmas adalah hasil pencatatan data
jumlah KK yang terdapat pada kecamatan. 32
Penentuan Hasil Pencapaian Komitmen
Indikator Rasio Kunjungan Rumah

1. Pencapaian indikator dihitung berdasarkan penilaian


setiap bulan dan dilakukan monitoring dan evaluasi
setiap 3 bulan, serta diakumulasi dalam 1 tahun untuk
mendapatkan kompensasi pada tahun berikutnya

2. Kompensasi yang diberikan dalam bentuk


pelatihan/workshop/seminar untuk meningkatkan
kompetensi dan/atau performa Puskesmas

33
MONITORING DAN EVALUASI
KAPITASI BERBASIS
KOMITMEN PELAYANAN (KBKP)

 Sosialisasi intensif tentang:


 Peraturan Bersama
 Indikator komitmen pelayanan
 Mekanisme pelaksanaan
 Sinergi dengan Kemenkes, Dinas Kesehatan
Propinsi/Kab-Kota, Asosiasi Faskes

 Ujicoba KBK pada Puskesmas Kab/Kota


 Ujicoba KBK pada FKTP NonPuskesmas

35
TANTANGAN 1. SUSTAINBILITAS FINANSIAL
Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan
Tingkat Kesehatan Keuangan Dana Jaminan Sosial

IURAN MISMATCH
(belum menggunakan PENGELUARAN
Perhitungan aktuaria secara penuh)

TARIF Mutu Yankes

Tingkat Utilisasi
Kepuasan Peserta
Manfaat Tingkat
Kesehatan
Adverse Selection Keuangan DJS POTENSI
PBPU/MANDIRI/ FRAUD
Non Formal

Insurance Effect
36
TANTANGAN 2. PEMANTAPAN LAYANAN

Memerlukan Strategi:
Pelayanan Tersier
Sub Spesialistik  Pemenuhan
Kebutuhan Faskes
Spesialistik  Pemerataan Peserta
Pelayanan Sekunder  Komitmen Pelayanan

Non Spesialistik
Promotif, Pelayanan Primer
Preventif, Kuratif,
Rehabilitatif

37
STRATEGI PEMENUHAN FASKES

MEMBUKA KERJASAMA SELUASNYA BAGI FASKES YANG


MEMENUHI PERSYARATAN

KETERBUKAAN INFORMASI KEBUTUHAN DAN SELEKSI


FASKES MELALUI HFIS

SINERGI KEMITRAAN DENGAN KEMENKES, DINAS


KESEHATAN, ASOSIASI FASKES DAN ORGANISASI PROFESI
KESIMPULAN
1. Adanya komitmen Puskesmas untuk berupaya meningkatkan
pencapaian standar indikator
2. Diperlukan KEDISIPLINAN dalam ENTRY DATA pada Aplikasi PCare
3. Angka Kontak belum tercapai optimal, perlu PENINGKATAN
kegiatan promotif dan preventif terutama kunjungan rumah
sesuai indikator tambahan dari Kemenkes (HOME VISIT)
4. PENGENDALIAN Rujukan Non Spesialistik
5. PERLU PENINGKATAN PEMBENTUKAN KLUB PROLANIS dan
KEGIATAN KLUB PROLANIS di Puskesmas (validitas data peserta
Prolanis)
6. DUKUNGAN PENTING DARI DINAS KESEHATAN, TKMKB,ASOSIASI
FASKES dan ORGANISASI PROFESI dalam mendorong pencapaian
standar komitmen pelayanan Puskesmas
Terima Kasih

Kartu Indonesia Sehat


Dengan Gotong Royong, Semua Tertolong

www.bpjs-kesehatan.go.id @BPJSKesehatanRI BPJS Kesehatan BPJS Kesehatan


(Akun Resmi)

BPJS Kesehatan bpjskesehatan

40

Anda mungkin juga menyukai