Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN KUALITAS JASA TERHADAP

KEPUASAN PELANGGAN
(StudiapadafPelanggan Food and Beverage 8 Oz Coffee Studio Malang)

Achmad Safrizal Yafie


Suharyono
Yusri Abdillah
Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya
Malang
Safrizal.yafie@yahoo.com

ABSTRACT

The aim of this study is to examine the effect of product quality and service quality to customer satisfaction.
The type of research is explanatory with quantitative approach. The number of sample in this study amounted
to 84 respondents who are customers of 8 Oz Coffee Studio Malang. Sampling technique used in this research
is purposive sampling technique. Analysis of the data uses descriptive statistics and multiple linear regression
analysis. The data collection was done by distributing questionnaires that have been tested for validity and
reliability. The results show that Product Quality and Service Quality significantly influence Customer
Satisfaction both simultaneously and partially

Keywords : Product Quality, Service Quality, Customer Satisfaction

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas produk dan kualitas jasa terhadap kepuasan
pelanggan. Jenis penelitian yang dilakukan adalah explanatory dengan pendekatan kuantitatif. Jumlah sampel
dalam penelitian ini berjumlah 84 responden yang merupakan pelanggan 8 Oz Coffee Studio Malang. Teknik
yang digunakan dalam pengambilan sampel dalam peneltian ini menggunakan teknik purposive sampling.
Analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif dan analisis regresi linier berganda. Pengumpulan data
dilakukan dengan cara penyebaran kuisioner yang telah diuji validitas dan reabilitasnya. Hasil penelitian ini
menunjukan bahwa Kualitas Produk dan Kualitas Jasa berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Pelanggan
baik secara simultan dan parsial

Kata Kunci : Kualitas Produk, Kualitas Jasa, Kepuasan Pelanggan

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 35 No. 2 Juni 2016| 11


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
PENDAHULUAN dapat mempengaruhi kepuasan pelanggan. Seorang
pelanggan yang mendapatkan suatu produk yang
Persaingan bisnis pada saat ini yang
dengan kualitas yang memenuhi standard dan
semakin ketat para pelaku bisnis bekerja dua kali
dilayani begitu baik akan memberikan tanggapan
lipat dalam memeras otak mereka dalam mencari
yang berbeda dengan seorang pelanggan yang
segala peluang yang ada dalam persaingan bisnis
mendapatkan produk dengan kualitas yang buruk
yang terjadi saat ini. Adanya persaingan bisnis ini
dengan pelayanan yang tidak tanggap dan kurang
memunculkan ide-ide baru untuk berinovasi dalam
memuaskan. Hal ini sesuai dengan beberapa
membangun suatu usaha atau menyediakan barang
penelitian sebelumnya dan beberapa teori seperti
dan jasa agar lebih memiliki keunggulan bahkan
yang disebutkan oleh Kotler dan Keller (2008:138)
ciri khas tersendiri dalam pasar dunia. Kondisi
“kualitas adalah fitur dan karakteristik dari suatu
demikian menyebabkan perubahan paradigma
produk atau jasa yang membawa kemampuannya
dalam dunia pemasaran, sehingga para pelaku
untuk menciptakan nilai dan kepuasan pelanggan”.
usaha khususnya yang mengelola suatu badan
Kualitas total adalah kunci dalam menciptakan
usaha menjadi termotivasi dalam mengembangkan
nilai dan kepuasan pelanggan.
kualitas produk maupun jasa yang diberikan agar
Food and Beverage 8 Oz Coffee Studio
dapat bersaing dan diterima di pasar dunia.
Malang merupakan tempat yang menawarkan
Kualitas produk dan kualitas jasa yang diberikan
suasana yang nyaman dan cukup eksklusif,
pada konsumen dapat dijadikan tolok ukur dalam
pelayanan yang baik dan ramah, makanan dan
menentukan besarnya kepuasan konsumen
minuman yang disajikan dengan kualitas produk
terhadap produk dan layanan yang diberikan.
yang terjamin khususnya yang terbuat dari kopi,
Kualitas produk merupakan karakteristik khusus
harga yang lebih bersaing bila dibandingkan
atau istimewa yang membedakan sebuah produk
dengan cafe lain, sehingga hal ini bisa menjadi
dari produk-produk lainnya di pasar. Kotler
salah satu penyebab utama konsumen memilih
(2004:8) menyatakan bahwa “produk adalah segala
tempat ini sebagai tempat untuk bersantai dan
sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk
berkumpul bersama dengan keluarga ataupun
dimiliki, digunakan atau dikonsumsi yang bisa
teman. Berdasarkan deskripsi latar belakang yang
memuaskan kebutuhan dan keinginan. Itu
telah dijelaskan, maka topik tentang kualitas
mencakup obyek fisik, jasa, orang (persons),
produk dan kualitas pelayanan yang ada di cafe
tempat (places), organisasi (organizations), dan ide
Food and Beverage 8 Oz Coffee Studio Kota
(ideas)”.
Malang menarik untuk diteliti dengan melihatnya
Kualitas produk itu sendiri tidak akan
dari perspektif konsumen.
memberikan hasil maksimal jika tidak diiringi
dengan kualitas jasa yang baik pula, sehingga agar
benar-benar bisa bersaing dalam dunia bisnis yang KAJIAN PUSTAKA
semakin ketat ini. Terdapat beberapa pengertian
mengenai pelayanan itu sendiri, seperti yang Kualitas Produk
diungkap oleh Kotler dalam Arief (2007:11) “Jasa
adalahasesuatu yang tidak berwujud yang Produk menjadi instrument vital untuk
merupakanntindakan atau unjukdkerja yang mencapai kesuksesan dan kemakmuran pada
ditawarkan olehhsatu pihak ke pihakklain dan perusahaan modern. Produk adalah segala sesuatu
tidakmmenyebabkan perpindahan kepemilikan yang berwujud dan ditawarkan oleh seseorang atau
apapun”. Sedangkan menurut Berry dalam Arief perusahaan yang mempunyai manfaat, baik berupa
(2007:11) bahwa “Jasa dianggap sebagai tindakan benda nyata maupun berupa benda abstrak atau
proses dan tampilan yang tidak hanya dihasilkan tidak berwujud yang tujuannya untuk memuaskan
oleh perusahaan jasa, tetapi merupakan hal yang keinginan dan kebutuhan pelanggan. Seseorang
integral dan ditawarkan juga oleh perusahaan membeli bukan hanya sekedar untuk memiliki fisik
manufaktur. barang atau jasa tersebut, tetapi juga karena
Kesimpulannya adalah jasa merupakan suatu manfaat yang ditimbulkannya. Produk yang
bentuk tindakan memuaskan kebutuhan atau ditawarkan oleh perusahaan hendaknya adalah
keinginan yang tidak berwujud, dilakukan melalui sebuah produk yang menarik, mempunyai
proses dan diwujudkan dalam bentuk kinerja yang penampilan (bentuk fisik) yang bagus, mempunyai
ditawarkan oleh satu pihak ke pihak lain. Kualitas manfaat/mutu/kwalitas yang optimal dengan merk
produk dan kualitas jasa suatu badan usaha akan dagang yang lebih dikenal (mudah diucapkan,
dikenali atau diingat).

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 35 No. 2 Juni 2016| 12


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Menurut Kotler and Armstrong (2012:283) rangka untuk melayani pelanggan mereka pada
artiidariikualitas produk adalah “theeability ofaa standar yang tepat.
product to perform itssfunctions, it includes the 2. Presentation yang merupakan tampilan atau
product’s overallddurability, reliability, precision, bentuk penyajian makanan. Hal ini adalah
easeeof operationnand repair, andootherrvalued bagian dari isyarat nyata dan berhasil dengan
attributes” yang artinyaakemampuannsebuah menyajikan makanan dan dihias dengan baik
produk dalam memperagakan fungsinya, hal itu dapat merangsang timbulnya persepsi kualitas
termasukkkeseluruhan durabilitas, reliabilitas, dari para pelanggan.
ketepatan,kkemudahan pengoperasian dan 3. Taste yang merupakan rasa dari makanan itu
reparasiiproduk jugaaatributtproduk lainnya. sendiri. Setiap manusia memiliki kesempatan
Kualitas produk (product quality) adalah salah satu untuk mencicipi rasa yang berbeda dari
sarana positioning utama pemasar. Kualitas makanan di seluruh dunia. Rasa makanan
produk memiliki pengaruh secara langsung bermacam-macam tergantung pada budaya dan
terhadap kepuasan pelanggan. lokasi geografis.
4. Innovative food merupakan keahlian dalam
melakukan inovasi seperti pencampuran bahan
Dimensi Kualitas Produk satu dengan bahan makanan lainnya, variasi
rasa. Lundvall dalam Shaharudin, Mansor, dan
Kualitas suatu produk baik berupa barang
Elias (2011) telah mendefinisikan inovasi
maupun jasa perlu ditentukan melalui dimensi-
sebagai proses yang berkelanjutan
dimensinya. Dimensi kualitas produk dapat
meninggalkan, mencari, dan mengeksplorasi
dipaparkan berikut ini. Menurut Dafid Garvin yang
yang menghasilkan produk-produk baru, teknik
dikutip Jasfar (2005:57-58), untuk menentukan
baru, bentuk-bentuk baru organisasi, serta pasar
dimensi kualitas produk, dapat melalui delapan
baru.
dimensi seperti yang dipaparkan berikut ini:
1. Performance, yaitu ciri-ciri pengoperasian
Kualitas Jasa
pokok dari suatu produk inti (core product)
Lupiyoadi dan Hamdani (2008:175-181)
2. Features, yaitu ciri khusus atau keistimewaan
menjelaskan bahwa kualitas jasa adalah sejauh
tambahan
mana jasaamemenuhi spesifikasi-spesifikasinya.
3. Reability, yaitu kehandalan
Salah satu pendekatan kualitas jasa adalah model
4. Comformance to specification (kesesuaian
SERQUALL (ServiceeQuality). Singkat kata,
dengan spesifikasi)
kualitas jasa didefinisikannsebagai seberapa jauh
5. Durability (daya tahan)
perbedaannantaraakenyataan dan harapan
6. Serviceability, yang meliputi kecepatan,
pelanggan atas layanan yang mereka terima.
kompetensi, kenyamanan, kemudahan layanan
Menurut Tjiptono (2011:331) kualitassjasa
reparasi, dan penanganan keluhan yang
berfokus pada upayaapemenuhan kebutuhanndan
memuaskan.
keinginanss pelanggans serta ketepatan
7. Esthetic (estetika), yaitu daya tarik produk
penyampaiannya untuk mengimbangi harapan
melalui panca indera
pelanggan. Terdapat duaafaktor utama yang
8. Perceived quality, yaitu citra dan reputasi
mempengaruhi kualitas jasa, jasa yang diharapkan
produk serta tanggung jawab perusahaan
(expecteddservice) dan jasa yang dipersepsikan
terhadap kedua hal tersebut.
(perceiveddservice). Pendapat lain dikemukakan
oleh Jasfar (2005:47) bahwa yanggdimaksud
Menurut penelitian yang dilakukan
kualitas jasa adalah: “Bagaimana tanggapan
Shaharudin, Mansor, dan Elias (2011), yang
konsumennterhadap jasaAyanggdikonsumsiiatau
digunakan untuk mengukur kualitas produk
yangGdirasakannya”.
makanan (food quality) terdapat empat dimensi,
Berdasarkan beberapa definisi di atasSdapat
yang antara lain adalah freshness (kesegaran),
dikemukakan bahwa kualitas jasaamerupakan
presentation (tampilan), taste (rasa), dan
tanggapan konsumennterhadap jasaasyang
innovative food (innovasi makanan).
dikonsumsinya. Apabilaakualitas jasa yang
1. Freshness yang merupakan unsur kesegaran
diterima olehhkonsumen lebih baik atau sama
dari makanan. Kesegaran merupakan salah satu
dengannyang ia bayangkan, maka ia cenderung
faktor kualitas yang perlu difokuskan oleh tim
akanmmencobanyaakembali. Akan tetapi, bila
manajemen dalam industri makanan dalam

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 35 No. 2 Juni 2016| 13


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
perceiveddservices lebih rendah dari Jika kinerja memenuhi harapan, pelanggan puas.
expecteddservices, maka konsumen akan kecewa Jikaakinerja melebihi harapan, pelanggan amat
dan akan menyetop hubungannya dengan puas atau senang. Konteks teori consumer
perusahaan jasa yanggbersangkutan behaviour, kepuasan didefinisikan dari
. pengalaman konsumen setelah merasakan dan
mengkonsumsi suatu produk atau jasa yang telah
Dimensi Kualitas Jasa disediakan oleh pemasar atau perusahaan.
Day dalam Tjiptono (2011:146)
Parasuraman dalam Jasfar (2005:51)
menyatakanbbahwa: ”Kepuasannnnnatau
mengemukakan lima dimensi kualitas jasa, antara
ketidakpuasan pelanggan adalah respon pelanggan
lain: “reliability (kehandalan), responsiveness
terhadapeevaluasiiketidaksesuaian yang dirasakan
(daya tanggap), assurance (jaminan), empathy
antara harapan dan kinerja produk yang dirasakan
(empati), dan tangible (produk-produk fisik)”.
setelahhpemakaiannya”. Kepuasan konsumen
Penjelasan mengenai kelima dimensi tersebut
berarti produk yang disampaikan mampu
adalah:
memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen
1. Reliabilityy(kehandalan), yaitu kemampuan serta sesuai dengan selera konsumen, sehingga
untuk memberikan pelayanan secara tepat dapat memberikan beberapa manfaat diantaranya
(accurately) dannkemampuan untuk ialah rekomendasi dari mulut ke mulut yang
dipercayaa(dependably), terutama memberikan menguntungkan perusahaan, terciptanya loyalitas
pelayanan secara tepat waktu (ontime) tanpa dan terciptanya hubungan yang harmonis serta
melakukan kesalahan sedikitpun. mampu menciptakan nama baik perusahaan.
2. Responsivenesss(daya tanggap), yaitu sikap
para karyawan untuk membantu Metode Pengukuran Kepuasan Pelanggan
dannmemberikan pelayananayang dibutuhkan Menurut Kotler dalam Hasan (2008:69):
konsumen. Membiarkan konsumen menunggu, Metodeeyangddapatddigunakanmmengukur
terutama tanpa alasan yang jelas akan kepuasan pelanggan adalah: “Keluhan dan saran,
menimbulkan kesan negatif, kecuali apabila ghosttshopping, losttcustomer analysis, danssurvei
kesalahan inidditanggapi kepuasan pelanggan”. Adapun penjelasanddari
dengaanccepat,mmaka bisa menjadi metodeetersebuttadalah:
sesuatuuyang berkesan dan menjadi 1. Sistemmkeluhanndan saran
pengalaman yang menyenangkan. Organisasi yang berorientasi pelanggan
3. Assurance (jaminan), meliputi kemampuan, memberikan kesempatan kepada pelanggan
keramah, kesopan, pengetahuan, dan sifat dapat untuk menyampaikan saran secara langsung.
dipercaya dariikontakppersoneluuntukkasdsa Informasi-informasiiyang diperoleh melalui
menghilangkan sifat keragu-raguan konsumen metode ini dapat memberikan ide-ide baru dan
dan merasa terbebas dari bahayaadanrrisiko. masukan yang berharga untuk direspon
4. Empathy (empati), yang meliputi sikap personel denganccepattuntuk mengatasi keluhan
maupun perusahaan untuk merasakan atau pelanggan.
memahami kebutuhan maupunnkesulitan 2. Ghostsshopping
konsumen, komunikasi yang baik,pperhatian Metodeasdadsainieefektif jikapparaamanajer
pribadi, kemudahan dalam perusahaan bersedia sebagai ghostsshoppers
melakukannkomunikasiiatau hubungan. untuk mengetahui secara langsung bagaimana
5. Tangibless(produk-produk fisik), tersedianya karyawannya berinteraksi dan memperlakukan
fasilitas fisik, perlengkapan dan sarana pelanggan, misalnya dengan cara menelepon
komunikasi, dan lain-lain yang dapat dan harus perusahaannya sendiri dan memberikan
ada dalam proses jasa. berbagai keluhan atau pertanyaan.
Bilaakaryawan tahu bahwa dirinya sedang
Kepuasan Pelanggan dinilai, tentu saja perilakunya akan menjadi
Menurut Kotler dan Keller (2009:177) “sangatmmanis” danhhasil
Kepuasannadalah perasaanssenang atauukecewa penilaianaakannmenjadiibias
seseoranggyang muncul setelahmmembandingkan 3. LostcCustomeraAnalysis
kinerjaa(hasil)pproduk yangddipikirkantterhadap Perusahaan menghubungipparaapelanggan
kinerjaa(atau hasil) yang diharapkan. Jika kinerja yangttelahhberhenti membeliiatauuberalih,
beradaadibawah harapan, pelanggan tidak puas.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 35 No. 2 Juni 2016| 14


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
agar dapat mengetahui dan memahami METODEsPENELITIAN
mengapa berhenti atauppindah. Hasil ini
dapatddipergunakan untuk mengambil JenisqPenelitian
kebijakan perbaikan atau penyempurnaan
Berdasarkan tujuan penelitian yang ini
selanjutnya. Pemantauan customer loss rate
mengetahui rumusan masalah, sebab akibat
penting, karena peningkatan customer loss rate
variabel yang diteliti, penelitian menggunakan
berarti ada kegagalan perusahaan dalam
(explanatory). Untuk mengumpulkan data
memuaskan pelanggannya.
menggunakan kuisioner yang disebarkan kepada
4. Survei kepuasan pelanggan
responden yang membeli minimal 2kali di food and
Lembagarriset independenmmelakukan
beverage 8 Oz Coffee Studio Malang. Dalam
penelitianndengan menggunakan metode
penelitian ini menggunakan metode sampel yaitu
survaiikepuasannpelanggan. Melalui survai,
sampel jenis non-probability sampling dan jumlah
perusahaan akan memperoleh tanggapan
sampel sebanyak 84 responden. Skala yang
langsung dari pelanggan.
digunakan untuk mengukur jawaban responden
adalah skala ukur likert. Analisis data yang
MODEL HIPOTESIS digunakan adalah Analisis deskriptif dan analisis
Berdasarkan landasanhteori dan kerangka
regresi linier berganda.
berpikirjyang telah diuraikan diatas, makahmodel
hipotesis yanghdiajukanpdalam penelitian ini HASIL DAN PEMBAHASAN
yaitu:
Penelitianninimmenunjukkantterdapatttt43
Kualitas orang respondenbberjeniskkelaminnlaki-laki dan
Produk 41 orangrrespondennberjenis kelaminnperempuan.
(X ) Dalam penelitiansini sebagian besar responden
Kepuasa berusia antara 20 sampai dengan 25 tahun (52 dari
n 84). Responden memperoleh tingkat pendidikan
terakhir sarjana yang berjumlah 45 orang daris84
Kualitas
orang. Diketahui juga dalam penelitian ini
Jasa (X2)
mayoritas responden mengeluarkan biaya rata-rata
sebesar Rp 50.000 - < Rp 100.000 (32 dari 84).
Mayoritas responden dalam penelitian ini berstatus
Gambar 1. Model Hipotesis pelajar yaitu sejumlah 37 orang.

Sumber: Penulis, 2016


ANALISIS LINIER BERGANDA
Keterangan : Tabel 1. Persamaan Regresi
Pengaruh Bersama-sama Variabe Variabel Unst t Sig. Ket.
l Bebas Terikat anda hitun T
Pengaruh Parsial rdize g
d
Berdasarkan landasanhteorihdanpkerangka Coeff
berpikir yang telah diuraikan diatas,gmaka icient
hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini yaitu: β
Konstanta 0,282 0,81 - -
1. Kualitas Produk (X1) dan Kualitas Jasa (X2) Kualitas Kepuasan 0,192 2,634 0,01 Signifi
mempunyai pengaruh secara bersama- sama Produk Pelanggan 0 kan
(X1) (Y)
terhadap Kepuasan Pelanggan (Y).
2. Kualitas Produk (X1) berpengaruh secara parsial
tehadap Kepuasan Pelanggan (Y). Kualitas 0,208 3,650 0,00 Signifi
3. Kualitas Jasa (X2) berpengaruh secara parsial Pelayan 0 kan
tehadap Kepuasan Pelanggan (Y). an (X2)
Sumber: Data primer diolah 2016.

Berdasarkannpada Tabel 1 didapatkanppersamaan


regresiisebagaiiberikut :

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 35 No. 2 Juni 2016| 15


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Y = 0,282 + 0,192 X1 +0,208 X2 b. Uji t
(t test / Parsial)
Tabel 1 di atas dapat di interpretasikan sebagai
berikut: Dari hasil keseluruhan pada Tabel 1 dapat
disimpulkan bahwa variabelasbebas mempunyai
1) Besarnya pengaruh Kualitas Produk (X1)
pengaruh yang signifikan terhadap Kepuasan
terhadap Kepuasan Konsumen (Y) dapat
Pelanggan secara parsial. Dan dapat diketahui
dilihat dari nilai keofisien beta sebesar 0,192
bahwa kedua variabel bebas tersebut yang paling
dengan thitung sebesar 2,634 dan nilai
dominan pengaruhnya terhadap Kepuasan
probabilitasnya (sig) sebesar 0,010 (p<0,05)
Pelanggan adalah Kualitas Jasa karena memiliki
Jadi dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak.
nilai Unstandarized Coefficients β dan t hitung
Hipotesis yang menyatakan bahwasanya
paling besar. Koefisien determinasi digunakan
Kualitas Produk (X1) mempunyai pengaruh
untuk menghitung besarnya pengaruh atau
terhadap Kepuasan Konsumen (Y) diterima.
kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat.
Dari analisis pada Tabel 1 diperoleh hasil, Adjusted
2) Besarnya pengaruh Kualitas Jasa (X2)
R Square sebesar 0,186. Artinya bahwa 18,6%
terhadap Kepuasan Konsumen (Y) dapat
variabel Kepuasan Pelanggan dipengaruhi oleh
dilihat dari nilai keofisien beta sebesar 0,208
variabel bebasnya, yaitu Kualitas Produk (X1) dan
dengan thitung sebesar 3,650 dan nilai
Kualitas Jasa (X2)
probabilitasnya (sig) sebesar 0,000 (p<0,05)
Jadi dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak. c. Koefisien Determinasi
Hipotesis yang menyatakan bahwasanya Tabel 3. Hasil Koefisien Determinasi
Kualitas Jasa (X2) mempunyai pengaruh d. Model Summary
terhadap Kepuasan Konsumen (Y) diterima. Model R R Adjusted Std.
Square R Error of
Pengujian Hipotesis Square the
a. Uji F Estimate
Tabel 2. Uji F/Bersama-sama
1 .454a .206 .186 3.09104
ANOVAb
Predictors: (Constant), Kualitas Produk, Kualitas
Sum of Mean Jasa.
Model Squares Df Square F Sig.
Sumber : Data primer diolah 2016.
1 Regressi
200.501 2 100[‘ .251 10.492 .000a
on
Residual
Berdasarkan Tabel 3 besarnya R adalah
773.915 81 9.555
0,454. Koefisien determinasi (R2) pada intinya
Total 974.417 83 mengukur seberapa jauh kemampuan sebuah
a. Predictors: (Constant), TX2 model menerangkan variasi variabel dependen.
TX1 Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan
b. Dependent Variable: satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan
TY1
variabel-variabel independen dalam menjelaskan
Sumber: Data primer diolah 2016.
variabel dependen sangat terbatas. Berdasarkan
Berdasarkan Tabel 2 nilai F hitung sebesar Tabel 4.13 besarnya Adjusted R Square adalah
10,492. Sedangkan F tabel (α = 0.05 ; df regresi = 0,186 yang artinya variabel yang terdiri dari
2 : df residual = 81) adalah sebesar 2,45. Karena F kualitas produk dan kualitas jasa dalam penelitian
hitung > F tabel yaitu 10,492 > 2,45atau nilai sig F mampu menjelaskan 18,6% variasi yang terjadi
(0,000) <α = 0.05 maka model analisis regresi dalam variabel terikatnya yaitu variabel kepuasan
adalah signifikan. Hal iniiberarti H0 ditolak dan H1 pelanggan.
diterimassehinggaadapatddisimpulkanbbahwa
variabellterikatt(KepuasanpPelanggan)ddapat
dipengaruhissecarasignifikan olehvvariabelbbebas
(KualitassProduk (X1) dankKualitasjJasa (X2)).

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 35 No. 2 Juni 2016| 16


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
PEMBAHASAN dalam membentuk kepuasan pelanggan. Menurut
Kotler dan Keller (2008:138) “kualitas adalah fitur
1. Pengaruh Secara Bersama-Sama antara dan karakteristik dari suatu produk atau jasa yang
Variabel Kualitas Produk (X1) dan Kualitas membawa kemampuannya untuk menciptakan
Jasa (X2) terhadap Kepuasan Pelanggan (Y) nilai dan kepuasan pelanggan”. Kualitas total
Berdasarkan hasil pengujian menggunakan adalah kunci dalam menciptakan nilai dan
statistik menunjukkan bahwa variabel Kualitas kepuasan pelanggan.
Produk (X1) dan Kualitas Jasa (X2) mempunyai Penelitian yang dilakukan Afshar et al., (2011)
pengaruh signifikan terhadap Kepuasan Pelanggan menunjukkan hasil korelasi positif yang tinggi
(Y1) secara bersama-sama sebesar 0,186 dengan antara kualitas produk dengan kepuasan pelanggan.
nilai Fhitung sebesar 10,492 dan nilai signifikan Hal ini berarti, semakin tinggi kualitas yang
sebesar 0,000 < α 0,05. Hasil penelitian ini juga dimiliki oleh suatu produk, maka kepuasan yang
sesuai dengan pendapat Kotler dan Keller akan dirasakan oleh pelanggan semakin tinggi. Hal
(2008:138) bahwa “kualitas adalah fitur dan ini dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan,
karakteristik dari suatu produk atau jasa yang demikian pula sebaliknya, bila kualitas yang
membawa kemampuannya untuk menciptakan dimiliki oleh produk rendah, maka pelanggan akan
nilai dan kepuasan pelanggan”. Kualitas total merasa kecewa karena produk tersebut tidak dapat
adalah kunci dalam menciptakan nilai dan memenuhi harapannya sehingga pelanggan tidak
kepuasan pelanggan. Penelitian yang dilakukan puas dan bisa merugikan perusahaan. Kerugian
Afshar et al., (2011) menunjukkan hasil korelasi perusahaan tersebut dicerminkan dengan
positif yang tinggi antara kualitas produk dengan pindahnya pelanggan ke produk lain yang dapat
kepuasan pelanggan. Hal ini berarti, semakin tinggi memberikan kepuasan. Kualitas produk yang
kualitas yang dimiliki oleh suatu produk, maka tinggi akan memberikan kepuasan bagi para
kepuasan yang akan dirasakan oleh pelanggan pelanggan.
semakin tinggi. Hal ini dapat memberikan
keuntungan bagi perusahaan, Hal ini membuktikan b. Pengaruh Variabel Kualitas Jasa (X2)
bahwa pelanggan Food And Beverage 8 Oz Coffee terhadap Kepuasan Pelanggan (Y).
Studio Malang merasa puas terhadap produk yang Berdasarkan hasil pengujian secara parsial
dikonsumsi, kepuasan pelanggan tersebut tidak menunjukkan bahwa variabel Kualitas Jasa
lepas dari upaya 8 Oz Coffee Studio Malang dalam mempunyai pengaruh signifikan terhadap
menciptakan produk makanan dan minuman yang Kepuasan Pelanggan. Dalam penelitian ini variabel
berkualitas dan pelayanan yang bagus sehingga Kualitas Jasa terdapat indikator yaitu tangibles,
dapat diterima oleh pelanggan. reliability, responsiveness, assurance, and
emphaty. Pada hasil perhitungan tersebut terdapat
2. Pengaruh secara Parsial Variabel Kualitas pengaruh yang signifikan sebesar 0,208 dengan
Produk (X1) dan Kualitas Jasa (X2) terhadap thitung sebesar 3,650 dan nilai signifikansi sebesar
Kepuasan Pelanggan (Y). 0,000. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
a. Pengaruh Variabel Kualitas Produk (X1) variabel Kualitas Jasa yang terdiri dari indikator
terhadap Kepuasan Pelanggan (Y). tangibles yang dalam kuesioner penelitian
Berdasarkan hasil pengujian secara parsial menyatakan tentang penataan interior dan eksterior
menunjukkan bahwa variabel Kualitas Produk yang membuat pelanggan nyaman untuk datang ke
mempunyai pengaruh signifikan terhadap 8 Oz Coffee Studio Malang. Kemudahan
Kepuasan Pelanggan. Pada hasil perhitungan pembayaran dalam 8 Oz Coffe Studio Malang juga
tersebut terdapat pengaruh yang signifikan sebesar menjadi faktor pelanggan merasa puas karena
0,192 dengan thitung sebesar 2,634 dan nilai dapat membayar dengan kartu kredit. Perhatian
signifikansi sebesar 0,010. Hasil penelitian ini karyawan 8 Oz Coffee Studio Malang pada para
menunjukkan bahwa Kualitas Produk terdiri dari pelanggan juga membuat puas karena apabila
freshness, presentation, taste, and innovative food pelanggan tidak mengerti dengan menu yang
mampu mempengaruhi kepuasan pelanggan. disajikan para karyawan akan dengan cepat
Kualitas suatu produk merupakan suatu penelitian memberi informasi dengan baik dan benar.
yang bersifat subjektif yang ditentukan oleh Penelitian sesuai dengan yang dilakukan
persepsi atas apa yang dikehendaki dan dibutuhkan Jackline (2011) membuktikan bahwa kualitas jasa
oleh pelanggan terhadap suatu barang maupun jasa. berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Produk yang berkualitas mempunyai peran penting kepuasan pelanggan. Hal ini berarti semakin tinggi

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 35 No. 2 Juni 2016| 17


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
tingkat kualitas pelayanan yang diberikan, maka Harapannya mampu membuat para pelanggan
akan semakin meningkatkan kepuasan pelanggan. merasa puas dan juga nantinya menjadi loyal
Pernyataan tersebut menegaskan adanya hubungan terhadap kualitas produk dari 8 Oz Coffee
yang erat antara kualitas jasa dengan kepuasan Studio Malang.
pelanggan. Ukuran kualitas jasa yang diterima 2. Peneltian ini masih terbatas pada menciptakan
adalah tingkat perbandingan dari apa yang Kepuasan Pelanggan 8 OZ Coffee Studio
diharapkan oleh pelanggan dengan pelayanan yang Malang, dan tidak sampai pada Loyalitas
diterima. Sedangkan ukuran kepuasan adalah Pelanggan, pemecahan masalah tentang
evaluasi pelanggan terhadap pelayanan yang bagaimana dampaknya pada pelanggan yang
diterima pelanggan. Penelitian ini juga didukung tidak puas dan tidak loyal pada 8 Oz Coffee
oleh Aryani dan Rosinta (2010) menunjukkan Studio Malang.
pengaruh yang kuat dan positif antara kualitas 3. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat
pelayanan dengan kepuasan pelanggan. menggunakan variabel-variabel lain dengan
Dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi indikator-indikator yang lebih variatif dengan
tingkat persepsi pelanggan terhadap kualitas jasa,
kondisi tempat penelitian yang berbeda
semakin besar pula kepuasan pelanggan. Hasil
penelitian disimpulkan bahwa semakin tinggi sehingga hasil penelitian yang diharapkan dapat
tingkat kualitas jasa yang dipersepsikan, semakin menambah khasanah dalam hal kepuasan
besar kepuasan pelanggan. Hal ini disebabkan pelanggan.
kualitas yang dipersepsikan merupakan
kemampuan memutuskan tentang kesempurnaan
atau superioritas entitas, atau juga merupakan suatu DAFTAR PUSTAKA
bentuk sikap, evaluasi secara menyeluruh dalam
jangka panjang. Afshar, A.J., Gasti, M A.H., Mirdamadi S.A.,
Nawaser K., and Khaksar, S M.S (2011).
Study the Effect of Customer Service And
KESIMPULANqDAN SARAN Product Quality on Customer Satisfaction
Kesimpulan and Loyalty. International Journal of
humanities and Social Science.University
Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan of Pune, India. Vol 1 No. 7, pp 253-260.
sebelumnya maka dari keseluruhan penelitian Arief. 2007. Pemasaran Jasa dan Kualitas
dapatwdiambil kesimpulan sebagai berikut: Pelayanan. Malang: Banyumedia
1. Kualitas produk dan kualitas jasa berpengaruh Publishing.
secara bersama-sama terhadap kepuasan
pelanggan. Aryani, D. dan Rosinta, F. 2010. Pengaruh Kualitas
2. Kualitas produk berpengaruh terhadap kepuasan Layanan terhadap Kepuasan Pelanggan
pelanggan. Dalam Membentuk Loyalitas Pelanggan.
3. Kualitas jasa berpengaruh terhadap kepuasan Jurnal Ilmu Administrasi dan Organisasi,
pelanggan. Mei—Agus 2010, Volume 17, No. 2, hlm.
114-126.
Hasan. Ali. 2008. Marketing.Yogyakarta : Media
Saran
Utama.
Berdasarkannkesimpulan diaatas, dapat
dikemukakannbeberapa saran yangddiharapkan Jackline, Laura. S.M. 2011. Pengaruh Kualitas
dapat bermanfaat bagiiperusahaan Pelayanan dan Kualitas Produk terhadap
maupunnbagi pihak-pihak lain. Adapunnsaran Kepuasan Pelanggan dan Loyalitas
yangddiberikan, antaraalain: Pelanggan Erha Clinic Denpasar: Program
1. Food And Beverage 8 Oz Coffee Studio Malang Magister Manajemen Pasca Sarjana
sebaiknya mempertahankan dan lebih Univesitas Udayana. Tesis.
meningkatkan Kualitas Produk dengan Jasfar, Farida. 2005, Manajemen Jasa Pendekatan
memberikan semacam pelatihan kepada setiap Terpadu. Bogor : Ghalia Indonesia
karyawan mengenai makanan dan minuman
yang disajikan agar tetap stabil (konsisten),
mulai dari penampilan, rasa, hingga aroma.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 35 No. 2 Juni 2016| 18


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Kotler, Philip. 2004. Manajemen Pemasaran.
Diterjemahkan oleh: Bob Sabran Jilid 2.
Jakarta : Gramedia.
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2008.
Manajemen Pemasaran. Diterjemahkan
oleh: Bob Sabran (Edisi Kedua Belas),
Cetakan Ketiga, PT. Indeks, Jakarta,
Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane, 2009.
Manajemen Pemasaran, Edisi 12, Jilid I,
Terjemahan oleh Bob Sabran, Erlangga,
Jakarta.
Kotler, Philip and Gary Amstrong. 2012.
Principles Of Marketing, Global Edition,
14 Edition, Pearson Education.
Lupiyoadi, Rambat dan Hamdani, A.(2008).
Manajemen Pemasaran Jasa (Edisi 2).
Cetakan Keempat. Jakarta: Salemba Empat.
Shaharudin, M. Rizaimy. 2011. The Relationship
Between Product Quality And Purchase
Intention: The Case Of Malaysia’s National
Motorcycle/Scooter Manufacturer. African
Journal of Business Management Vol.
5(20) pp. 8163-8176.
Tjiptono, Fandy. 2011. Pemasaran Jasa, Malang :
Banyumedia Publishing.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 35 No. 2 Juni 2016| 19


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

Anda mungkin juga menyukai