Anda di halaman 1dari 3

PAJAK PENGHASILAN PASAL 21

Disusun untuk memenuhi mata kuliah Perpajakan II

Dosen Pembina
Citra Mariana, S.Pd., M.Ak

Disusun Oleh :
Tieas Sepnowati (0119124009)
Eneng Dyna Sulastri (0119124013)
Muhammad Dikrian Akbar (0119124014)
Yona Utama Putera Rachmat (0119792011)

Kelas C

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS WIDYATAMA
BANDUNG
2019
BAB 1
PENDAHULUAN
1. A
1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Tujuan Penulisan
1.2.1. Memahami definisi pph 21
1.2.2. Memahami Pemungut dan Objek pph
1.2.3. Memahami ketentuan Tarif pph

BAB 2
PEMBAHASAN
2. A
2.1. Pajak Penghasilan Pasal 21

2.2. Pemungut PPh Pasal 21

2.3. Tarif PPh Pasal 22


2.3.1. in
2.4. Kegiatan Yang Dikenakan Pph Pasal 22
2.4.1. Kegiatan impor barang;
2.4.2.
2.5. DIKECUALIKAN DARI PEMUNGUTAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 22
2.5.1. Baran

2.6. PPh Pasal 21 Atas Kegiatan Impor

2.7. Saat Terutang Dan Pelunasan/ Pemungutan Pph Pasal 22 Impor

2.8. Tata Cara Pemungutan, Penyetoran Dan Pelaporan Pph


Pasal 22
2.8.1. Pelunasan PPh pasal 22 yang disetor oleh Importir ke Bank Devisa dengan
menggunakan formulir Surat Setoran Pajak yang berfungsi sebagai bukti pungutan
pajak.

2.9. Pajak Penghasilan Pasal 22 Badan Usaha Yang Bergerak Di Bidang Industri Semen
2.9.1. Objek

BAB 3
PENUTUP

3. A
3.1. Kesimpulan

Pemungutan PPh pasal 22 dapat bersifat final maupun tidak final, contoh dari pemungutan
final adalah dalam hal, pertamina dan badan usaha lain yang bergerak dibidang bahan
bakar minya jenis premix dan gas atas penjualan hasil produksinya kepada
penyalur/agennya. Dan bulog atas penyerahan gula pasir dan atau tepung

DAFTAR PUSTAKA

Tjahjono, A., & Husein, M. F. (2009). Perpajakan. Jakarta: UPP-STIM YKPN.


Waluyo, & Ilyas, W. B. (2000). Perpajakan Indonesia. Jakarta: Salemba Empat.

Anda mungkin juga menyukai