Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA

DAN KEWARGANEGARAAN
Pemindahan Ibukota Negara Indonesia
KATA PENGANTAR

Kami mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat
yang telah Dia berikan kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat
waktu dan lancar.
DAFTAR ISI
I. COVER
II. KATA PENGANTAR
III. DAFTAR ISI
IV. BAB I : PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENULISAN
V. BAB II : LANDASAN TEORITIS
VI. ISI
A. MASALAH KONTEKSTUAL
B. ANALISIS
C. RUMUSAN SOLUSI
VII. RUMUSAN SOLUSI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Secara de facto, keberadaan suatu negara diakui dengan adanya rakyat, wilayah, dan
pemerintahan. Wilayah suatu negara adalah tempat tinggal bagi rakyatnya. Oleh karena itu, rakyat
tidak dipisah dari wilayahnya. Suatu negara tidak hanya fokus pada rakyat, tetapi juga pada
wilayah. Akibatnya, sering kali terjadi konflik antar negara yang memperebutkan suatu wilayah.
Contohnya adalah persengketaan wilayah Sipadan dan Ligitan antara Indonesia dan Malaysia.
Melihat kejadian-kejadian yang telah terjadi dan fakta bahwa Negara Indonesia adalah
negara kepulauan yang wilayah terdiri oleh lautan dan pulau, Negara Indonesia perlu memiliki
hukum yang mengatur wilayahnya. Salah satunya adalah Deklarasi Juanda yang mengatur wilayah
kelautan Indonesia berdasarkan hukum laut internasional.
Tidak hanya sampai di situ, masalah wilayah juga mencakup wilayah internal, yaitu
ibukota, terutama Ibukota Negara. Ibukota Negara Indonesia sekarang adalah Jakarta.
Sebelumnya, Ibukota Negara Indonesia berpindah-pindah. Pada saat kemerdekaan, Ibukota
Negara Indonesia adalah Jakarta, lalu berpindah ke Yogyakarta karena Jakarta ditempati oleh
NICA. Yogyakarta kemudian diserang sehingga Ibukota Negara dipindah ke Bukittinggi, lalu
kembali lagi ke Yogyakarta setelah situasi mereda. Setelah RIS dibubarkan, Ibukota Negara
Indonesia dikembalikan ke Jakarta.
Dari sini, dapat diambil kesimpulan bahwa Indonesia sudah cukup sering memindahkan
Ibukota Negaranya dalam kisaran Pulau Jawa karena permasalahan yang genting. Namun
bagaimana jika Ibukota Negara dipindahkan untuk kepentingan pembangunan, bahkan sampai di
luar Pulau Jawa? Oleh karena itu, permasalahan akan dikaji dalam makalah ini.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, rumusan masalah dalam penelitian ini
sebagai berikut:
1. Apa saja dampak dari pemindahan Ibukota Negara Indonesia terhadap aspek geopolitik?
2. Bagaimana cara memindahkan Ibukota Negara Indonesia yang baik secara geopolitik?
3. Apa saja faktor yang mempengaruhi pemindahan Ibukota Negara Indonesia dalam aspek
geopolitik?

1.3. Tujuan Penelitian


Tujuan yang dicapai melalui penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui dampak pemindahan Ibukota Negara Indonesia terhadap aspek
geopolitik.
2. Untuk mengetahui cara memindahkan Ibukota Negara Indonesia yang baik secara
geopolitik.
3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemindahan Ibukota Negara
Indonesia dalam aspek geopolitik.
BAB II

LANDASAN TEORITIS

1. Pengertian Geopolitik
Geopolitik dan geostrategi merupakan topik yang sangat penting untuk dibahas
pada zaman sekarang. Geopolitik terdiri dari dua kata, yaitu geo berarti bumi dan politik.
Istilah geopolitik pertama kali dicetus oleh Frederich Ratzel. Lalu, geopolitik
dikembangkan dan diperluas oleh Rudolf Kjellen dan Karl Haushofer. Menurut mereka,
geopolitik adalah ilmu bumi politik terapan. Geopolitik memiliki dua pengertian yang
terkandung dalam konsep Rudolf-Karl, yaitu:
1. Geopolitik sebagai ilmu
Geopolitik memberikan wawasan objektif akan posisi kita sebagai suatu bangsa
yang berdampingan dan berinteraksi dengan negara lain.
2. Geopolitik sebagai ideologi
Geopolitik hendak menjadikan wawasan yang diberikan sebagai cara pandang
kolektif untuk melangsungkan, memelihara, dan mempertahankan semangat
kebangsaan. (Sulisworo, 2012: 2)
Menurut Karl Haushofer sendiri, geopolitik adalah doktrin negara yang
menitikberatkan perhatian kepada soal strategi perbatasan. Selain itu, geopolitik
merupakan landasan ilmiah bagi tindakan politik dalam perjuangan mendapatkan ruang
hidup. Ruang hidup yang dimaksud di sini adalah ruang hidup bangsa. Di dalam ruang
hidup bangsa itu sendiri, terdapat tekanan kekuasaan ekonomi dan sosial yang rasial
sehingga mengharuskan pembagian baru dari kekayaan alam di dunia. (Sulisworo, 2012:
4-5)
2. Pengertian Geostrategi
Geostrategi terdiri dari dua kata, yaitu geografi dan strategi. Geografi merujuk pada
ruang hidup nasional, wadah, atau tempat hidupnya bangsa dan negara Indonesia. Strategi
adalah ilmu dalam menggunakan semua sumber daya bangsa untuk melaksanakan
kebijaksanaan tertentu dalam keadaan perang dan damai. Geostrategi adalah strategi dalam
memanfaatkan keadaan atau konstelasi geografi negara Indonesia untuk menentukan
kebijakan, tujuan, dan sarana-sarana guna mewujudkan cita-cita proklamasi dan tujuan
nasional bangsa Indonesia. (Sulisworo, 2012: 2)
DAFTAR PUSTAKA
Dwi, Sulisworo and Triwahyuningsih, Triwahyuningsih and Dikdik Baehaqi Arif. 2012.
Geopolitik Indonesia. (Tidak diterbitkan)
Dwi, Sulisworo and Triwahyuningsih, Triwahyuningsih and Dikdik Baehaqi Arif. 2012.
Geostrategi Indonesia. (Tidak diterbitkan)

Anda mungkin juga menyukai