1. Perubahan Terencana
2. Perubahan Reaktif
Perubahan reaktif adalah suatu respon bertahap terhadap peristiwa ketika muncul.
Kurt Lewin mengembangkan tiga tahap model perubahan yang meliputi bagaimana
mengambil inisiatif perubahan, mengelola dan menyetabilkan proses perubahan itu sendiri.
Model perubahan yang dikemukakan oleh Kreitner dan Kinicki adalah model
perubahan dengan pendekatan sistem. Dalam model perubahan ini ditawarkan kerangka kerja
untuk menggambarkan kompleksitas perubahan organisasional. Pendekatan sistem yang
dikemukakan oleh Kreitner dan Kinicki meliputi komponen yang terdiri atas input, unsur-unsur
yang hendak dirubah (target element of change) dan output. Ketiga komponen tersebut memiliki
keterkaitan antara satu dengan yang lain. Input merupakan faktor yang mendorong terjadinya
proses perubahan. Semua perubahan yang bersifat organisasional harus konsisten dengan visi, misi
dan tujuan organisasi. Disamping itu juga melihat kemampuan dan potensi yang dimiliki. Dan juga
meninjau ancaman dari dalam dan dari luar.
Unsur yang hendak dirubah dalam model ini meliputi aturan organiasasi, fakor sosial,
metode, desain kerja dan teknologi dan asek manusia. Adapun yang menjadi output dan hasil akhir
dalam model perubahan ini adalah perubahan di semua level organisasi, perubahan di semua level
kelompok atau departemen, dan perubahan individual.
Model perubahan merupakan model erubahan sistem yang lebih menekankan pada
peran kekuatan agen perubah dalam mengelola perubahan. Sedangkan dalam tahap implementasi
menekankan pentingnya transition management. Transition management merupakan suatu proses
yang sistematis yang meliputi perencanaan, pengorganisasian dan implementasi perubahan dari
kondisi sekarang menuju perubahan yang diharapkan.
Komponen perubahan yang dikemukakan oleh Tyagi meliputi: adanya kekuatan penuh,
mengetahui permasalahan yang hendak dirubah, proses penyelesaian masalah,
mengimplementasikan perubahan. Terakhir adalah menilai, mengawasi dan mengevaluasi hasil
perubahan.