Anda di halaman 1dari 4

Makalah Diskusi Pengauditan II

AUDIT OF THE ACQUISITION AND PAYMENT CYCLE: TESTS OF


CONTROLS, SUBSTANTIVE TESTS OF TRANSACTIONS, AND
ACCOUNTS PAYABLE

Dosen Pengampu: Prof. Drs. H. Tarmizi Achmad, MBA. Ph.D, Akt.

Disusun oleh:
Endi Deswanto – 12030116120070
Febrina Claudya T – 12030117120020
Imanuel Yoka Prasetia – 12030117130162
Muthahary Hayyurahman – 12030117140164

Kelompok 11 / Kelas A / S1 – Akuntansi

Fakultas Ekonomika dan Bisnis


Universitas Diponegoro
2019
False Purchases Camouflage Overstated Profits
(Pembelian Fiktif Mengkamuflase Laba Lebih Saji)
Comptronix Corporation mengumumkan bahwa anggota senior tim manajemennya
telah melebih-sajikan laba, dan akan dilakukan penyesuaian yang material terhadap laporan
keuangan tahun sebelumnya yang telah diaudit. Inti dari kecurangan adalah penggunaan
pembelian fiktif atas item-item peralatan besar untuk melebih-lebihkan aset tetap dan
menyembunyikan penjualan fiktif.
Para eksekutif senior mengelak dari pengendalian internal Comptronix yang ada
dengan melewati departemen pembelian dan penerimaan sehingga tidak ada seorang pun di
Comptronix yang dapat menemukan skema tersebut. Karyawan Comptronix biasanya
membentuk jejak kertas yang cukup luas untuk pembelian peralatan. Pengendalian internal
perusahaan atas transaksi akuisisi dan pengeluaran kas biasanya memerlukan pesanan
pembelian, laporan penerimaan, dan faktur vendor sebelum pembayaran dapat diotorisasi
oleh Chief Operating Officer atau kontroler / bendahara, yang keduanya terlibat dalam
kecurangan. Akibatnya, para eksekutif mampu melewati pengendalian atas pengeluaran kas
dan mengotorisasi pembayaran untuk pembelian yang tidak ada tanpa membuat dokumen apa
pun untuk transaksi fiktif.
Perusahaan juga menciptakan penjualan fiktif dan piutang yang terkait. Perusahaan
menerbitkan cek untuk membayar transaksi pembelian yang salah. Cek tersebut kemudian
disetorkan kembali ke rekening bank perusahaan dan dicatat sebagai penagihan atas piutang
fiktif. Akibatnya, ini menunjukkan bahwa penjualan fiktif tersebut telah ditagih, dan
pembayaran dilakukan untuk mendukung pembelian aset tetap palsu.
Skema kecurangan tersebut terlalu melebih-lebihkan kinerja perusahaan dengan
melaporkan laba ketika perusahaan benar-benar mengalami kerugian. Ketika kecurangan
tersebut diumumkan kepada publik, harga saham biasa Comptronix menurun secara drastis
sebesar 72%! Akhirnya, SEC menuduh para eksekutif melanggar ketentuan anti-kecurangan
(anti-fraud) dari Securities Act 1933 dan Securities Exchange Act 1934. SEC secara
permanen melarang eksekutif untuk melayani sebagai pejabat atau direktur perusahaan
publik, memerintahkan mereka untuk membayarkan kembali bonus dan kerugian
perdagangan yang dihindari, dan mengenakan penalti moneter sipil terhadap mereka.
Pertanyaan Kasus

1. Mengapa dalam pengungkapan kasus di Comptronix memakan waktu yang cukup


lama? Padahal penyelewengan yang dilakukan anggota senior di perusahaannya
sudah berjalan, sehingga Comptronix mengalami kerugian yang cukup besar.
2. Apakah perlu mengganti cara pendeteksian kecurangan di Comptronix? Agar dalam
menemukan kasus penyelewengan di perusahaan dapat dideteksi lebih cepat. Cara
apa yang lebih efektif digunakan agar internal auditor nantinya dapat mendeteksi
sedini mungkin kecurangan/penyelewengan yang timbul?
3. Dalam pendeteksian kasus penyelewengan ini, pasti muncul gejala-gejala yang
memperjelas adanya penyelewengan yang dilakukan oleh pegawai senior
Comptronix. Menurut analisis kelompok saudara, gejala-gejala (symptoms) apa saja
yang dapat dilihat untuk memperjelas adanya penyelewengan tersebut?
4. Apakah kasus ini memiliki kaitan dengan lemahnya pengendalian internal yang
dimiliki perusahaan Comptronix? Lalu apa yang seharusnya dilakukan?
5. Kasus Comptronix berdampak pada turunnya harga saham perusahaan secara drastis.
Menurut analisis kelompok saudara, dampak kerugian apa saja yang didapat oleh
Comptronix, sebagai dampak dari adanya penyelewengan di dalam perusahaannya?
6. Dengan mengacu pada tujuan audit occurrence (keterjadian), transaksi untuk
pengeluaran kas akan dicatat untuk barang dan/atau jasa yang benar-benar diterima,
menurut evaluasi kelompok saudara, apakah Key Internal Controls Comptronix
sudah melakukan pembagian tugas yang tepat dan baik antara utang usaha dan
penyimpanan cek yang ditandatangani dan diotorisasi? Apa yang menjadi dasar atas
pendapat kelompok saudara?
7. Prosedur Audit untuk Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif atas
Transaksi untuk Akuisisi dan Pengeluaran Kas apa saja yang bisa kelompok saudara
rencanakan terkait kasus Comptronix ini? Prosedur audit yang menurut saudara
mampu untuk mendeteksi/mengatasi fraud lebih dini.
8. Pengujian substantif auditor bergantung pada keefektifan relatif pengendalian internal
yang berhubungan dengan utang usaha. Bagaimana kelompok saudara dapat
menjelaskan keterkaitan pernyataan ini dengan peristiwa fraud yang terjadi di
Comptronix?
9. Apa yang dilakukan auditor dalam melakukan pengujian atas transaksi pembelian,
penjualan, piutang yang dilakukan oleh comptronix corporation?
10. Apabila auditor menggunakan sampling atribut, sampling apa aja yg digunakan
untuk mengungkap kecurangan perusahaan tersebut?

Anda mungkin juga menyukai