UKL UPL Langsa Water Supply PDF
UKL UPL Langsa Water Supply PDF
dan
Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Kegiatan Pembangunan
Sarana dan Prasarana Air Bersih
Kota Langsa
UKL-UPL Pembangunan Sarana dan Prasarana Air Bersih Kota Langsa iii
6.1.3. Tahap Operasi .................................................................................. 46
6.2. Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) .......................................... 48
6.2.1. Tahap Prakonstruksi ....................................................................... 48
6.2.2. Tahap Konstruksi ............................................................................. 49
6.2.3. Tahap Operasi .................................................................................. 60
UKL-UPL Pembangunan Sarana dan Prasarana Air Bersih Kota Langsa vii
1
Pendahuluan
Bab 1 PENDAHULUAN
Kota Langsa tercatat memiliki jumlah penduduk 134.219 jiwa. Saat ini
kebutuhan air bersihnya dipenuhi oleh PDAM Tirta Kemuning Kota Langsa.
Sistem jaringan air bersih Tirta Kemuning belum sepenuhnya dapat melayani
kebutuhan masyarakat Kota Langsa. Melihat hal tersebut Pemerintah Daerah
Kota Langsa merencanakan untuk mengembangkan/meningkatkan sistem
jaringan air bersih yaitu dengan melakukan penambahan fasilitas sistem
jaringan air bersih berupa:
1. Rehabilitasi intake
2. Pembangunan Bangunan pengolah air (IPA) kapasitas 60 liter/dt
3. Pembangunan bangunan reservoir dengan kapasitas 500 M3
4. Pemasangan jaringan pipa transmisi (Ø 300 mm) sepanjang 9.034 m
5. Pembangunan rumah pompa dan genset
Status lahan pada rencana proyek merupakan tanah milik PDAM Kota
Langsa, sehingga tidak ada kegiatan pembebasan lahan.
Keterangan:
Lokasi proyek
Sungai
Jalan
Lokasi Proyek
Skala 1 : 200.000
Gambar 1.
2
Menindaklanjuti permasalahan tersebut, Dinas Prsarana Wilayah Provinsi
Nanggroe Aceh Darrusalam bekerjasama dengan pihak BRR-Rehabilitasi dan
Rekonstruksi NAD-Nias merencanakan untuk melakukan rehabilitasi dan
pengembangan fasilitasnya.
a. Bangunan intake
IPA yang akan dibangun menggunakan air baku dari sungai Krueng Langsa
dengan debit pengambilan 60 lt/dt. Pengolahan air dilakukan dengan proses
antara lain:
c. Bangunan Reservoar
Jaringan pipa transmisi diusulkan berupa pipa PVC berdiameter 300 mm, air
dialirkan dengan pompa dari lokasi intake ke rencana lokasi Instalasi
Pengolahan Air (IPA), yang berdekatan dengan IPA yang lama. Dari IPA air
dialirkan ke reservoir distribusi yang selanjutnya dialirkan ke daerah
pelayanan air bersih Kota Langsa.
Jenis pekerjaan pada Pembangunan Sarana dan Prasarana Air Bersih Kota
Langsa yang berpotensi dapat menimbulkan dampak terhadap lingkungan
adalah:
1. Tahap Pra-Konstruksi
Pekerjaan yang dilakukan pada tahap pra-konstruksi adalah:
a. Survai Lapangan
Pada kegiatan survai (pengukuran dan pemasangan patok) tidak
menimbulkan dampak, karena lahan yang akan digunakan berada pada
2. Tahap Konstruksi
a. Perekrutan tenaga kerja
Tenaga kerja yang diperlukan pada tahap konstruksi adalah sebagaimana
tabel 2.
Jika penempatan material dan peralatan kerja yang kurang baik berpotensi
menimbulkan kerusakan dan kecelakaan. Aktivitas para pekerja
pendatang yang tidak mengindahkan aturan adat setempat berpotensi
menimbulkan konflik dengan masyarakat sekitar lokasi base camp.
3. Tahap Operasi
a. Perekrutan tenaga kerja
Pada tahap operasi tidak banyak tenaga kerja baru yang dibutuhkan.
Karena proyek ini hanya merupakan proyek rehabilitasi dan peningkatan
kapasitas. Penambahan tenaga kerja terbatas pada tingkat operator.
Peluang kesempatan kerja relatif kecil.
Daftar Uji
Bab 3 DAFTAR UJI
3.D. Air
D-1 Apakah kegiatan proyek akan mengambil air permukaan (x) ya
pada tahap konstruksi dan operasi ? (_) tidak
Pada tahap konstruksi pengambilan air permukaan digunakan untuk adukan beton
(relatif kecil)
D-2 Apakah kegiatan akan menyebabkan pembuangan limbah (_) ya
cair ke sungai, danau, laut atau air laut yang dapat
menyebabkan perubahan kualitas air permukaan, (x) tidak
termasuk didalamnya perubahan suhu dan kekeruhan ?
3.G. Flora
G-1 Apakah proyek akan menyebabkan perubahan diversitas (_) ya
atau produktivitas spesises tumbuhan ? Apakah proyek
(x) tidak
juga menyebabkan perubahan jumlah spesies tumbuhan ?
3.H. Fauna
H-1 Apakah proyek mempengaruhi habitat satwa liar atau (_) ya
satwa yang dilindungi ? (x) tidak
3.J. Energi
J-1 Apakah proyek akan menggunakan energi dalam jumlah (_) ya
yang signifikan ? (x) tidak
3.K. Transportasi
K-1 Apakah proyek akan menyebabkan peningkatan jumlah (_) ya
dan mobilisasi kendaraan bermotor ? (x) tidak
K-2 Apakah proyek akan berdampak pada lahan parkir yang (_) ya
ada saat ini dan peningkatan kebutuhan lahan parkir ? (x) tidak
3.M. Utilitas
M-1 Apakah proyek akan memerlukan pembangunan fasilitas (_) ya
baru atau mempengaruhi fasilitas-fasilitas jaringan listrik,
jaringan telekomunikasi, penyediaan air bersih, sistem (x) tidak
drainase dan sebagainya?
3.N. Penduduk
N-1 Apakah proyek akan memindahkan penduduk atau akan (_) ya
mengubah komposisi penduduk? (x) tidak
3.P. Perekonomian
P-1 Apakah proyek dapat menyebabkan dampak negatif
terhadap perekonomian setempat atau perekonomian
regional?
a. gangguan terhadap turisme (_) ya
(x) tidak
4.1. Geografis
Kota Langsa merupakan salah satu kota otonom termuda di Provinsi
Nanggroe Aceh Darussalam. Secara Geografis wilayah Kota Langsa
mempunyai kedudukan strategis, baik dari segi ekonomi maupun sosial
budaya. Mempunyai potensi di bidang industri, perdagangan dan pertanian.
Kota Langsa mempunyai luas wilayah 262,41 km2, yang terletak pada posisi
antara 04° 24’ 35,68” - 04° 33’ 47,05” Lintang Utara dan 97° 53’ 14,59” - 98° 04’
42,16” Bujur Timur, dengan ketinggian atara 0 – 25 m di atas permukaan laut
serta mempunyai batas-batas wilayah sebagai berikut:
4.2. Demografis
Perkiraan kebutuhan air Kota Langsa untuk klasifikasi kota sedang. Dengan
jumlah penduduk sebanyak 127.845 jiwa, maka dibutuhkan air (kebutuhan
ideal untuk klasifikasi kota sedang sebesar 100 lt/org/hr) sebesar 12.784.500
lt/org/hr.
4.3. Iklim
Daerah Kota Langsa merupakan wilayah yang beriklim tropis yang selalu
dipengaruhi oleh angin musim, sehingga setiap tahunnya terdapat dua
musim yang selalu berbeda yaitu musim hujan dan musim kemarau. Musim
hujan setiap tahun biasanya berlangsung antara bulan September sampai
dengan Februari dan musim kemarau berkisar antara bulan Maret sampai
dengan Agustus. Walaupun sering mengalami perubahan cuaca, hujan rata-
rata setiap tahunnya berkisar antara 1500 mm sampai dengan 3000 mm,
sedangkan suhu udara rata-rata berkisar antara 28° - 32° C dan kelembaban
nisbi rata-rata 75%.
Sumber air baku PDAM ini dari Krueng Langsa dan air hujan yang
ditampung pada reservoar (kolam tandon). Intake di Krueng Langsa
berkapasitas 60 liter/detik (saat ini kapasitas pengambilan hanya ± 45 ltr/dt).
PDAM Kota Langsa setiap tahun membayar retribusi pengambilan air dari
sungai ini kepada Provinsi. Lokasi Intake berada pada koordinat N
04°27'04,0" dan E 097°55'02,0" (di Krueng Langsa). Gambar 7 menunjukkan
bangunan intake yang sudah beroperasi.
Menurut keterangan bahwa jika musim hujan dan terjadi banjir, air banjir
mencapai bagian atas intake dan lumpur terkumpul pada bangunan intake.
Gambar berikut adalah reservoir penampung air hujan yang akan diperbaiki.
Air hujan yang tertampung dalam reservoir digunakan sebagai air baku.
Gambar 8. Reservoar penampung air hujan sebagai salah satu sumber air
baku
PDAM Kota Langsa juga telah mengoperasikan instalasi pengolah air (IPA).
Kapasitas IPA yang dioperasikan kurang dari ± 45 ltr/dt.
Rumah Pompa
Untuk memompa air dari reservoar ke kota dioperasikan 2 unit pompa,
sebagaimana terlihat pada gambar di bawah.
1. Pendekatan Teknologi
3. Pendekatan institusi
B. Potensi Konflik
a. Komponen Lingkungan Yang Dipantau dan Indikator Dampak
Komponen lingkungan yang dipantau adalah gangguan
kamtibmas.
Indikator dampak adalah tingkat gangguan.
b. Sumber Dampak
Sumber dampak adalah sikap dan perilaku tenaga pendatang (jika)
kurang menghargai adat setempat.
c. Parameter Lingkungan Yang Dipantau
Parameter lingkungan yang dipantau adalah tingkat keharmonisan
hubungan sosial antara tenaga kerja pendatang dengan masyarakat
sekitar base camp.
d. Tujuan Pemantauan Lingkungan Hidup
Tujuan pemantauan lingkungan adalah mengetahui tingkat
keharmonisan hubungan antara tenaga kerja pendatang dengan
masyarakat sekitar base camp.
e. Metode Pemantauan Lingkungan Hidup
Pemantauan dilakukan dengan wawancara masyarakat desa
setempat.
f. Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup
Pemantauan dilakukan terhadap tenaga kerja pendatang dan
masyarakat sekitar base camp.
2 Tahap Konstruksi
A Peluang Perekrutan tenaga Prosentase tenaga Mengoptimal-kan Mengutamakan Lokasi : masyarakat Kontraktor PPK dari BRR PPK dari BRR
kesempatan kerja kerja lokal min manfaat proyek tenaga kerja lokal sekitar lokasi proyek pelaksana NAD-Nias NAD-Nias
kerja 10% terhadap sesuai dengan Periode : sebelum PDCS/SMEC BAPEDALDA
masyarakat kualifikasi; dilakukanperekrutan Dinas Tenaga Kerja, NAD
setempat Penerimaan tenaga tenaga kerja Capil dan KB Kota
kerja dilakukan secara Langsa
terbuka. Dinas Kebersihan,
Pertamanan dan
Lingkungan Hidup
Kota Langsa
B Potensi konflik Sikap dan perilaku Tidak adanya Lingkungan Hidup Koordinasi dengan Lokasi : tenaga kerja Kontraktor PPK dari BRR PPK dari BRR
(gangguan tenaga kerja konflik (gangguan Kota Langsa kepala lorong yang pendatang; pelaksana NAD-Nias NAD-Nias
kamtibmas) pendatang (jika) kamtibmas) berdekatan dengan Periode : segera PDCS/SMEC BAPEDALDA
kurang menghargai base camp; setelah dilakukan Dinas Kebersihan, NAD
adat setempat Memberi penjelasan mobilisasi tenaga Pertamanan dan
kepada tenaga kerja kerja Lingkungan Hidup
pendatang perlunya Kota Langsa
menghargai adat Pemerintaha desa
setempat setempat
UKL-UPL Pembangunan Sarana dan Prasarana Air Bersih Kota Langsa Lampiran 1/1
Komponen Tujuan Institusi Pengelolaan
Tolok Ukur Upaya Pengelolaan Lokasi Dan Periode
No Yang Terkena Sumber Dampak Pengelolaan
Dampak Lingkungan Pengelolaan
Dampak Lingkungan Pelaksana Pengawas Pelaporan
C Penurunan Kegiatan mobilisasi Baku mutu Mengurangi Truk material Lokasi : operator Kontraktor PPK dari BRR PPK dari BRR
kualitas udara material dan parameter debu peningkatan debu dilengkapi penutup truk material dan pelaksana NAD-Nias NAD-Nias
tumpukan tanah (230 μg/Nm3) pada pekerjaan terpal; lokasi penumpukan PDCS/SMEC BAPEDALDA
galian pipa penumpukan tanah Membatasi kecepatan tanah galian pipa; Dinas Kebersihan, NAD
galian pipa dan kendaraan Periode : pada saat Pertamanan dan
mobilisasi material pengangkut material; mobilisasi material Lingkungan Hidup
Penempatan galian dan penggalian Kota Langsa
ditempat yang tidak tanah untuk Dinas Kesehatan
dilintasi kendaraan; penanaman pipa. Kota Langsa
Penyiraman tanah
galian.
D Potensi Pekerjaan Tidak terjadi Mengantisipasi Koordinasi dengan Lokasi : jalur pipa; Kontraktor PPK dari BRR PPK dari BRR
gangguan penggalian tanah gangguan kemungkinan pengelola utilitas untuk Periode : sebelum pelaksana NAD-Nias NAD-Nias
utilitas untuk penanaman terhadap utilitas gangguan utilitas mengetahui ada pekerjaan PDCS/SMEC BAPEDALDA
pipa tidaknya jaringan utilitas penggalian dimulai Dinas Kebersihan, NAD
Pertamanan dan
Lingkungan Hidup
Kota Langsa
TELKOM, PLN
E Kelancaran lalu Penempatan tanah Tidak ada Mengurangi Menerapkan Lokasi : tapak Kontraktor PPK dari BRR PPK dari BRR
lintas dan hasil galian di kemacetan dan gangguan menajemen proyek; pelaksana NAD-Nias NAD-Nias
keselamatan pinggir jalan, kecelakaan lalu kelancaran lalu pelaksanaan Periode : selama PDCS/SMEC BAPEDALDA
pengguna jalan sehingga lintas lintas persegmen; pekerjaan galian Dinas Perhubungan NAD
mengurangi lebar Setiap segmen tanah dan Kota Langsa
jalan dilakukan dengan pemasangan pipa Dinas Kebersihan,
singkat; Pertamanan dan
Pemasangan rambu- Lingkungan Hidup
rambu peringatan; Kota Langsa
Tidak menempatkan
tanah galian di jalan;
Segera menimbun
memadatkan tanah
urug
UKL-UPL Pembangunan Sarana dan Prasarana Air Bersih Kota Langsa Lampiran 1/2
Komponen Tujuan Institusi Pengelolaan
Tolok Ukur Upaya Pengelolaan Lokasi Dan Periode
No Yang Terkena Sumber Dampak Pengelolaan
Dampak Lingkungan Pengelolaan
Dampak Lingkungan Pelaksana Pengawas Pelaporan
F Perlindungan Beban lalu lintas Tidak terjadi Mengantisipasi Menggunakan jenis pipa Lokasi : perlintasan Kontraktor PPK dari BRR PPK dari BRR
jaringan pipa jalan kerusakan pipa terjadinya yang tahap beban tinggi pipa dengan jalan; pelaksana NAD-Nias NAD-Nias
yang melintasi kerusakan bagian Periode : PDCS/SMEC BAPEDALDA
jalan pipa yang melintasi pelaksanaan Dinas Kebersihan, NAD
jalan konstruksi Pertamanan dan
Lingkungan Hidup
Kota Langsa
G Kualitas air Pemasangan talud Peningkatan TSS Menekan Sebelum pekerjaan Lokasi : bagian hulu Kontraktor PPK dari BRR PPK dari BRR
Krueng Langsa (bronjong) peningkatan TSS galian pondasi intake; pelaksana NAD-Nias NAD-Nias
dibendung karung berisi Periode : PDCS/SMEC BAPEDALDA
tanah pelaksanaan Dinas Kebersihan, NAD
konstruksi Pertamanan dan
Lingkungan Hidup
Kota Langsa
H Kesehatan dan Pekerjaan konstruksi Tidak terjadi Mencegah Mengoperasikan Lokasi : tenaga kerja Kontraktor PPK dari BRR PPK dari BRR
keselamatan kecelakaan kerja kemungkinan peralatan kerja sesuai konstruksi; pelaksana NAD-Nias NAD-Nias
kerja kecelakaan kerja prosedur; Periode : selama PDCS/SMEC BAPEDALDA
Tidak melakukan pelaksanaan Dinas Tenaga Kerja, NAD
kerja lembur; pekerjaan Capil dan KB Kota
Pemberian penjelasan Langsa
keselamatan kerja Dinas Kebersihan,
setiap memulai Pertamanan dan
pekerjaan; Lingkungan Hidup
Mengsuransikan Kota Langsa
pekerja
3 Tahap Operasi
A Kelancaran Tingkat produksi Pemenuhan air Menjamin Melakukan kontrol Lokasi : internal Pengelola Dinas Bapedalda NAD
distribusi air air bersih oleh bersih terjamin ketersediaan air kualitas produksi air; manajemen PDAM; PDAM Pengairan/Sumber
bersih PDAM bersih Menjaga kapasits Periode ; dimulai Daya Air Kota
produksi; saat ini Langsa
Pemeliharaan fasilitas Dinas Kebersihan,
PDAM Pertamanan dan
Lingkungan Hidup
Kota Langsa
UKL-UPL Pembangunan Sarana dan Prasarana Air Bersih Kota Langsa Lampiran 1/3
UKL-UPL
REKONSTRUKSI
WATER SUPLY SYSTEM
KOTA LANGSA
Desa Peutow, Kec. Birem
Bayeun, Kab. Aceh Timur
Keterangan:
Lokasi
pengelolaan
Sungai
Jalan
Gambar UKL
Lokasi Pengelolaan
Yang Dilakukan
UKL-UPL Pembangunan Sarana dan Prasarana Air Bersih Kota Langsa Lampiran 1/4
Lampiran 2 : Matrik Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Pembangunan Sarana dan Prasarana Air Bersih Kota Langsa
Komponen Tujuan Institusi Pemantauan
Parameter Yang Metode Pemantauan Lokasi Dan Periode
No Yang Yang Sumber Dampak Pemantauan
Dipantau Lingkungan Pemantauan
Dipantau Lingkungan Pelaksana Pengawas Pelaporan
I Tahap Prakonstruksi
A Pemahaman Pemasangan Persepsi Ada tidaknya Wawancara dengan Lokasi : warga Pemrakarsa PPK dari BRR PPK dari BRR
masyarakat papan masyarakat persepsi negatif warga sekitar sekitar proyek; proyek NAD-Nias NAD-Nias
atas proyek pengumum-an terhadap proyek masyarakat Periode : selama (PDAM Kota PDCS/SMEC BAPEDALDA NAD
terhadap proyek kegiatan Langsa) Dinas Kebersihan,
berlangsung Pertamanan dan
Lingkungan Hidup
Kota Langsa
II Tahap Konstruksi
A Peluang Perekrutan Prosentase tenaga Mengetahui Pendataan asal tenaga Lokasi : bagian Kontraktor PPK dari BRR PPK dari BRR
kesempatan tenaga kerja kerja konstruksi prosentase tenaga kerja perekrutan tenaga pelaksana NAD-Nias NAD-Nias
kerja konstruksi berasal dari kerja lokal yang kerja; PDCS/SMEC BAPEDALDA NAD
masyarakat sekitar terlibat Periode : selama Dinas Tenaga Kerja,
perekrutan tenaga Capil dan KB Kota
kerja Langsa
Dinas Kebersihan,
Pertamanan dan
Lingkungan Hidup
Kota Langsa
B Potensi konflik Sikap dan Tingkat Mengetahui tingkat Wawancara dengan Lokasi : tenaga kerja Kontraktor PPK dari BRR PPK dari BRR
peilaku tenaga keharmonisan keharmonisan warga sekitar pendatang; pelaksana NAD-Nias NAD-Nias
kerja pendatang hubungan sosial hubungan tenaga Periode : selama PDCS/SMEC BAPEDALDA NAD
(jika) kurang antara tenaga kerja kerja pendatang pelaksanaan proyek Dinas Kebersihan,
menghargai adat pendatang dan dan masyarakat Pertamanan dan
setempat masyarakat sekitar sekitar base camp Lingkungan Hidup
base camp Kota Langsa
Pemerintaha desa
setempat
UKL-UPL Pembangunan Sarana dan Prasarana Air Bersih Kota Langsa Lampiran 2/1
Komponen Tujuan Institusi Pemantauan
Parameter Yang Metode Pemantauan Lokasi Dan Periode
No Yang Yang Sumber Dampak Pemantauan
Dipantau Lingkungan Pemantauan
Dipantau Lingkungan Pelaksana Pengawas Pelaporan
C Penurunan Mobilisasi Peningkatan Mengetahui ada Pengamatan secara Lokasi : lokasi Kontraktor PPK dari BRR PPK dari BRR
kualitas udara material; kandungan debu tidaknya visual atau pengukuran pekerjaan; pelaksana NAD-Nias NAD-Nias
Tumpukan pningkatan debu kandungan debu Periode : selama PDCS/SMEC BAPEDALDA NAD
tanah galian selama pekerjaan pelaksanaan Dinas Kebersihan,
pipa pekerjaan, dengan Pertamanan dan
periode setiap 3 Lingkungan Hidup
bulan Kota Langsa
Dinas Kesehatan
Kota Langsa
D Gangguan Penggalian tanah Ada tidaknya Memastikan tidak Observasi lapangan dan Lokasi : lokasi Kontraktor PPK dari BRR PPK dari BRR
utilitas untuk pipa kerusakan utilitas ada kerusakan tidak ada komplain penggalian pipa; pelaksana NAD-Nias NAD-Nias
(Telkom, PLN) utilitas pengelola utilitas Periode : selama PDCS/SMEC BAPEDALDA NAD
pekerjaan Dinas Kebersihan,
berlangsung Pertamanan dan
Lingkungan Hidup
Kota Langsa
TELKOM, PLN
E Kelancaran Penempatan Tingkat kemacetan Mengetahui Melakukan observasi Lokasi : lokasi Kontraktor PPK dari BRR PPK dari BRR
lalu lintas dan tanah hasil dan potensi apakah tumpukan lapangan pekerjaan; pelaksana NAD-Nias NAD-Nias
keselamatan galian di pinggir kecelakaan tanah berpotensi Periode : selama PDCS/SMEC BAPEDALDA NAD
penggunan jalan menyebabkan pekerjaan Dinas Perhubungan
jalan kemacetan dan berlangsung Kota Langsa
kecelakaan lalu Dinas Kebersihan,
listas Pertamanan dan
Lingkungan Hidup
Kota Langsa
F Perlindungan Beban lalu lintas Kerusakan bagian Mengetahui ada Melakukan pengamatan Lokasi : bagian pipa Kontraktor PPK dari BRR PPK dari BRR
terhadap pipa yang melintasi tidaknya bagian langsung saat dilakukan yang melintasi jalan; pelaksana NAD-Nias NAD-Nias
jaringan pipa jalan pipa yang melintasi test Periode : selama PDCS/SMEC BAPEDALDA NAD
jalan dilakukn test Dinas Kebersihan,
Pertamanan dan
Lingkungan Hidup
Kota Langsa
UKL-UPL Pembangunan Sarana dan Prasarana Air Bersih Kota Langsa Lampiran 2/2
Komponen Tujuan Institusi Pemantauan
Parameter Yang Metode Pemantauan Lokasi Dan Periode
No Yang Yang Sumber Dampak Pemantauan
Dipantau Lingkungan Pemantauan
Dipantau Lingkungan Pelaksana Pengawas Pelaporan
G Kualitas air Pembangunan Tingkat TSS Mengetahui ada Pengamatan visual atau Lokasi : lokasi Kontraktor PPK dari BRR PPK dari BRR
talud (bronjong) tidaknya pengujian sampel air pemasangan talu pelaksana NAD-Nias NAD-Nias
peningkatan TSS (bronjong); PDCS/SMEC BAPEDALDA NAD
yang signifikan Periode : selama Dinas Kebersihan,
pekerjaan Pertamanan dan
berlangsung Lingkungan Hidup
Kota Langsa
H Kesehatan dan Semua pekerjaan Frekuensi Mengatahui ada Pendataan kejadian Lokasi :pada semua Kontraktor PPK dari BRR PPK dari BRR
keselamatan lapangan kecelakaan tidaknya kecelakaan lokasi pekerjaan; pelaksana NAD-Nias NAD-Nias
kerja kecelakaan kerja Periode : selama PDCS/SMEC BAPEDALDA NAD
selama pekerjaan pekerjaan Dinas Tenaga Kerja,
berlangsung berlangsung Capil dan KB Kota
Langsa
Dinas Kebersihan,
Pertamanan dan
Lingkungan Hidup
Kota Langsa
III Tahap Operasi
A Kelancaran Tingkat Frekuensi Mengetahui tingkat Pendataan frekuensi Lokasi : internal Pengelola Dinas Bapedalda NAD
distribusi air produksi air komplain pelayanan PDAM komplain dan materi manajemen PDAM; PDAM Kota Pengairan/Sumber
bersih bersih pelanggan terhadap komplain Periode : selama Langsa Daya Air Kota
pelanggan operasional PDAM Langsa
Dinas Kebersihan,
Pertamanan dan
Lingkungan Hidup
Kota Langsa
UKL-UPL Pembangunan Sarana dan Prasarana Air Bersih Kota Langsa Lampiran 2/3
UKL-UPL
REKONSTRUKSI
WATER SUPLY SYSTEM
KOTA LANGSA
Desa Peutow, Kec. Birem
Bayeun, Kab. Aceh Timur
Keterangan:
Lokasi
pemantauan
Sungai
Jalan
Gambar UKL
Lokasi PemantauanYang
Dilakukan
UKL-UPL Pembangunan Sarana dan Prasarana Air Bersih Kota Langsa Lampiran 2/4