Kasus Hanlon
Kasus Hanlon
1.3 Pertanyaan
a. Buatlah laporan keuangan komperatif dengan menambahkan kolom pada
Neraca untuk persentase dari total asset, dan pada laporan laba rugi untuk
persentase dari penjualan.
b. Hitunglah rasio-rasio untuk 3 tahun diatas:
1. Inventory turnover
2. Accounts Receivable Turnover
3. Operating Margin
4. Persentase of long term debt to total capital structure (long-term
debt plus stockholders' equity)
5. Current Ratio
6. Quick Ratio
c. Hitunglah Rata-rata industi mengacu pada data berikut:
1. Bandingkan rata-rata industry antara Hanlon, Inc dengan Industry
2. Bandingkan data tahun ini dengan tahun sebelumnya
3. Identifikasi area dimana diperlukan investigasi lebih lanjut
4. Identifikasi penyebab perbedaan yang terdapat pada No. 3 diatas
1.4.B Perhitungan Rasio-rasio untuk 3 tahun
a. Inventory turnover (Perputaran Persediaan)
Perputaran persediaan merupakan komponen utama dari barang yang dijual, oleh
karena itu semakin tinggi persediaan berputar semakin efektif perusahaan dalam
mengelola persediaan. Inventory turnover dapat diperoleh dengan
membandingkan harga pokok penjualan dengan rata-rata persediaan
c. Profit Margin
Profit margin merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan
keuntungan dibandingkan dengan penjualan yang dicapai. Semakin besar tingkat
keuntungan menunjukkan semakin baik manajemen dalam mengelola
perusahaan. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :
Laba Kotor
Profit Margin = x 100 %
Penjualan
Tabel
Perhitungan Debt to Equity Ratio pada Hanlon, Inc.,
Tahun Profit Margin
X5 1,022
X6 0,95
X7 1,717
e. Current Ratio
Current Ratio adalah ratio yang membandingkan antara aktiva lancar yang
dimiliki perusahaan dengan hutang jangka pendek atau kemampuan perusahaan
dalam memenuhi kewajibannya (hutang). Aktiva lancar disini meliputi : kas,
piutang dagang, efek persediaan, dan aktiva lancar lainnya. Sedangkan hutang
hutang jangka pendek meliputi hutang dagang, hutang wesel, hutang bank,
hutang gaji dan hutang lainnya yang segara harus dibayar. Rumus current ratio
adalah :
Aktiva Lancar
Current Ratio = Hutang Lancar
Aktiva Lancar−Persediaan
Quick Ratio = Hutang Lancar
c. Profit Margin
Dari hasil rasio margin laba pada Hanlon, Inc., dapat disimpulkan bahwa
perusahaan sangat profitable pada tahun X7 dimana tingkat provitabilitasnya
sebesar 12,2 % dari penjualan. Hal ini lebih baik dibandingkan dengan rata-rata
industry sebesar 5 %.
e. Current Ratio
Current ratio pada Hanlon, Inc., untuk tahun x7 menunjukkan bahwa dengan
rata-rata indusri sebesar $ 2,00 atau 200 %, sedangkan perusahaan hanya
mempunyai kemampuan untuk melunasi hutangnya sebesar $ 1,73 atau 173%,
maka dapat disimpulkan bahwa Hanlon, Inc., akan mengalami kesulitan untuk
membayar hutangnya sesuai dengan waktu jatuh tempo yang telah disepakati.
f. Quick Ratio
Berdasarkan Quick Ratio pada Hanlon, Inc., dapat disimpulkan bahwa
perusahaan mempunyai aset lancar inventory sebesar $0,62 untuk melunasi
hutang lancar sebesar $ 1. Hal ini tidak baik karena perusahaan tidak memiliki
likuiditas yang baik.
1.4.C.2 Perbandingan data Hanlon, Inc., data tahun ini dengan data
sebelumnya
Adapun hasil nya sebagai berikut :
a. Pada rata-rata rasio Inventory Turnover, rata-rata industri adalah 3 atau setiap
121 hari
tahun X5 = 4,29 (inventory berputar setiap 85 hari).
tahun X6 = 2,28 (inventory berputar setiap 158 hari)
tahun X7 = 1,3 (inventory berputar setiap 259 hari)
b. Pada rasio account receivable turnover, rata-rata industri adalah 10 atau setiap
36 hari
tahun X5 = 13,95 (collection of account receivable setiap 26 hari).
tahun X6 = 9,42 (collection of account receivable setiap 38 hari).
tahun X7 = 6,25 (collection of account receivable setiap 57 hari).
c. Pada Profit margin, Hanlon, Inc., berada diatas rata industri kecuali pada tahun
X6
1.6 Kesimpulan
Dengan terjadinya peningkatan akun penjualan tetapi perputaran persediaan
yang lama penagihan piutang yang lambat ini terlihat jelas bahwa internal kontrol
perusahaan kurang berjalan. Yang terjadi pada Hanlon, Inc., adalah dimana
penjualan perusahaan yang asal menjual atau akun penjualan itu sendiri yang fiktif
ataupun pemeberian piutang kepada pelanggan yang tidak memperhatikan
kemampuan keuangan pelanggan.
Dari debt to equity ratio, Hanlon, Inc., juga memperlihatkan peningkatan yang
sangat signifikan, yang menunjukkan semakin tinggi rasio ini modal sendiri sedikit
dibanding dengan hutangnya. Maka disini dapat disimpulkan kelangsungan hidup
(going concern) perusahaan ini dipertanyakan, apakah perusahaan mampu
membayar hutangnya yang telah jatuh tempo.