PENDAHULUAN
bidang ekonomi, politik, sosial dan budaya, maupun keamanan agar tercipta
adil dan makmur material dan spiritual berdasarkan Pancasila dan UUD 1945
dalam wadah NKRI yang merdeka, berdaulat, bersatu, berkedaulatan rakyat dalam
suasana kehidupan bangsa yang aman, tentram, tertib, dan dinamis dalam
nasional yang sehat dan dinamis. Dari ketiga trilogi pembangunan ini yang paling
ketersediaan ruang kota berbanding terbalik dengan jumlah penduduk dalam suatu
wilayah kota, dimana jumlah penduduk terus meningkat dan luas ruang kota yang
daerah perkotaan yang semakin meningkat dan cepat ini merupakan suatu hal
yang wajar karena adanya anggapan bahwa daerah perkotaan memiliki daya tarik
yang kuat. Misalnya kesempatan kerja yang lebih luas, memberikan pendapatan
yang lebih tinggi, memberikan peluang pengembangan karir dan lain sebagainya
(Wilonoyudho, 2009).
yaitu mencari ruang atau lahan-lahan, yang menurut mereka tampaknya masih
bahwa tingkat migrasi masuk ke Kota Medan sebanyak 142.069 orang atau
sebesar 7,08 persen. Maka berdasarkan data tersebut menjadikan Kota Medan
aktivitas masyarakat semakin pesat dan membutuhkan ruang. Selain hal tersebut,
di Kota Medan sangat sering dijumpai bangunan yang tidak sesuai dengan fungsi
lingkungan hidup.
sebuah kombinasi problematika yang muncul dalam hal kebijakan izin mendirikan
Izin Mendirikan Bangunan (IMB) di Kota Medan telah diatur dalam Perda
permasalahan yaitu mulai dari ketidak pastian waktu, dipersulit, sampai tingginya
bangunan yang pada akhirnya berdampak pada tata ruang Kota Medan yang tidak
sesuai lagi dengan strategi dan arah kebijakan pembangunan Kota Medan.
Sehingga hal ini berpengaruh pada pendapatan daerah yang menurun serta
adalah bagaimana evaluasi kebijakan Peraturan Daerah Kota Medan No.5 Tahun
pelaksanaan Kebijakan Peraturan Daerah Kota Medan No.5 Tahun 2012 dalam
hendak dicapai atau apa yang menjadi tujuan penelitian tentunya jelas diketahui
sebelumnya. Suatu riset khusus dalam ilmu pengetahuan empiris pada umumnya
pengetahuan itu sendiri. Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan jawaban
Mendirikan Bangunan di Kota Medan oleh Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan
Kota Medan.
Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan Kota Medan untuk melakukan
TINJAUAN PUSTAKA
Secara etimologis, istilah kebijakan atau policy berasal dari bahasa Yunani
polis berarti negara, kota yang kemudian masuk ke dalam bahasa Latin menjadi
kelompok maupun suatu badan pemerintah) atau sejumlah aktor dalam suatu
kebijakan baru dimulai ketika para pelaku kebijakan mulai sadar bahwa adanya
Dunn (2003), kebijakan publik adalah suatu proses ketata pemerintahan dan
sekaligus merupakan kesatuan arah bagi sejumlah program dan proyek yang
keputusan maka harus memiliki tujuan yang jelas, dan kebijakan publik mencakup
bersama untuk mencapai satu tujuan yang lebih baik. Dalam permasalahan ini
penelitian ini adalah Kebijakan Pemerintah Daerah Kota Medan dalam Penerbitan
Izin Mendirikan Bangunan di Kota Medan yang tertulis pada Peraturan Daerah
kebijakan dan untuk mengetahui apakah kebijakan yang telah dirumuskan dan
sebuah proses menentukan hasil yang telah dicapai beberapa kegiatan yang
diinginkan?
3. Responsivitas ; apakah hasil kebijakan memuaskan kebutuhan, preferensi,
atau bernilai?
Dari beberapa definisi yang telah dijelaskan dapat ditarik kesimpulan bahwa
kebijakan apakah kebijakan sudah terealisasi dengan baik atau belum, adapun
tujuan dari evaluasi ialah untuk mengetahui apakah kebijakan tersebut layak untuk
kuota dan izin melakukan suatu usaha yang biayanya harus dimiliki atau diperoleh
fungsi yaitu sebagai fungsi penertib dan fungsi pengatur. Sebagai fungsi penertib,
dimaksudkan agar izin atau setiap izin atau tempat-tempat usaha, bangunan dan
bentuk kegiatan usaha masyarakat lainnya tidak bertentangan satu sama lain.
Berkaitan dengan itu, maka ketertiban dalam setiap segi kehidupan masyarakat
kata lain fungsi pengaturan ini dapat disebut juga sebagai fungsi yang dimiliki
Dalam hal Izin Mendirikan Bangunan, fungsi dari izin bangunan ini dapat
potensial dan prioritas kota yang dituangkan dalam Master Plan Kota.
berbagai instansi yang berkepentingan. Hal ini penting artinya agar wajah
pembangunan kota.
2. Segi Kepastian Hukum izin mendirikan bangunan penting artinya sebagai
atau hal-hal yang merugikan pihak lain dan akan memungkinkan untuk
pekerjaan.
disingkat IMB adalah perizinan yang diberikan oleh pemerintah daerah kecuali
untuk bangunan fungsi khusus oleh Pemerintah kepada pemilik bangunan gedung
gambar kerja arsiktektur. Izin mendirikan bangunan mutlak harus dimiliki oleh
setiap pemilik yang berniat mendirikan bangunan sebab memiliki dasar hukum
yang harus dipenuhi. Adapun dasar-dasar hukum yang berlaku disetiap daerah
Pasal 1 ayat 33, Wajib retribusi adalah orang pribadi atau badan yang menurut
retribusi, termasuk pemungut atau pemotong retribusi tertentu. Ayat 34, masa
retribusi adalah suatu jangka waktu tertentu yang merupakan batas waktu bagi
1. Penelitian Yang Sama Pernah Dilakukan Oleh Putri (2017) dengan judul
yang telah tersusun rapi, untuk melakukan penataan, pengaturan, penertiban dan
Kecamatan Bukit Bestari. Adapun teknik analisis data yang peneliti gunakan
masyarakat pemilik ruko dan 2 orang masyarakat sekitar. Adapun hasil penelitian
ini melihat dari indikator evaluasi dampak kebijakan bahwa, pengawasan izin
mendirikan bangunan oleh Dinas Tata Kota belum keseluruhan tercapai karena
dahulu terhadap sasaran kebjakan, namun kenyataannya Dinas Tata Kota belum
mampu menjalankan penertiban secara keseluruhan. Saran Agar Dinas Tata Kota
2. Penelitian yang sama juga dilakukan Budiman dkk (2013), dengan judul
evaluasi Peraturan Daerah No. 24 Tahun 2001 tentang Retribusi Izin Mendirikan
masalah yang diteliti dengan menggunakan cara memaparkan data yang diperoleh
tentang keadaan yang sebenarnya dari objek yang diselidiki. Pengumpulan data
Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Manado”. Adapun tujuan dalam penelitian ini
Bangunan (IMB) di Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Manado serta apa
impelementasi pelayanan IMB di Kota Manado terkait pelayanan dan biaya dapat
dilihat pertama mengenai pelayanan masih belum berjalan dengan baik, banyak
tidak sesuai dengan perda dan sangat berbelit-belit sehingga jasa calo pun menjadi
4. Andi Irawan (2015) juga melakukan penelitian yang sama dengan judul
Tahun 2001 Tentang Izin Mendirikan Bangunan di Kecamatan Malinau Kota serta
penelitian ini adalah Kepala Kantor Pelayanan Terpadu, Kasi Perijinan Kantor
masyarakat yang belum mengetahui tentang isi PERDA tersebut serta ketentuan-
5. Penelitian yang sama juga dilakukan oleh Mansur (2016) dengan judul
Kabupaten Mamuju Utara”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi
bangunan (IMB) di Kabupaten Mamuju utara belum memenuhi dua aspek kriteria
evaluasi yang baik, dalam kriteria umum dan kriteria aktuaris. Selain itu keempat
Kerangka Berpikir
Bagan 2.1
Kota Medan yang tertuang dalam Peraturan Daerah No 5 Tahun 2012 Terkait Ijin
BAB III
METODE PENELITIAN
kondisi, berbagai situasi yang ada didalam kebijakan peraturan pemerintah daerah
Kota Medan terkait izin mendirikan bangunan di Kota Medan sehingga perlu
dilakukan evaluasi secara keseluruhan melalui penelitian ini sehingga terlihat
bagaimana realitas sosial yang sebenarnya ada dan sedang terjadi dalam peraturan
Penelitian ini dilakukan di Kota Medan. Hal ini berdasarkan hasil pra
observasi yang peneliti lakukan dibeberapa kecamatan yang ada di Kota Medan,
tidak memiliki ijin bangunan yang resmi dari pemerintah Kota Medan.
3.3 Informan
Dalam penelitian ini ada dua jenis informan yang akan diwawancarai:
informasi pokok yang diperlukan dalam penelitian. Adapun dalam penelitian ini
yang menjadi informan kunci adalah masyarakat yang pernah melakukan urusan
dengan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Medan
sebanyak lima orang. Alasan ini dilakukan karena peneliti ingin mengetahui
proses yang dilalui oleh masyarakat selama melakukan pengurusan izin, sehingga
yang dapat memberikan informasi kepada peneliti (Idrus, 2009). Adapun kriteria
tersebut adalah:
Medan
Kota Medan..
yang lengkap dan berkaitan dengan masalah yang diteliti. Adapun teknik
Medan Polonia.
dengan draf pertanyaan yang sudah siapkan dan disesuaikan dengan rumusan
masalah yang telah ada. Maka dalam penelitian ini peneliti melakukan
wawancara ke seluruh informan untuk mengetahui lebih dalam terkait
Data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung dari
objek penelitian dan data yang dapat diambil dari sumber lain atau instansi lain
menghimpun berbagai informasi dari buku referensi, jurnal, majalah dan internet
mengedit data sesuai dengan pokok permasalahan yang diteliti kemudian diolah
ditandai dengan pengolahan dan penafsiran data yang diperoleh dari setiap
yang telah ada melalui penelitian terdahulu yang kemudian dipelajari dan
Abidin, Said Zainal. 2002. Kebijakan Publik. Jakarta: Yayasan Pancur Siwah.
Kusumanegara, Sutedi. 2010. Model dan Aktor dalam Proses Kebijakan Publik.
Yogyakarta: Gava Media
Nugroho, Riant. 2006. Kebijakan Untuk Negara-Negara Berkembang: Model-
Model Perumusan Implementasi Dan Evaluasi. Jakarta: PT.Elex Media
Komputindo.
Parsons, Wayne. 2008. Public Policy: Pengantar Teori dan Praktik Analisis
Kebijakan. Jakarta: Pranada Media.
Subarsono, AG. 2005. Analisis Kebijakan Publik, Konsep, Teori dan Aplikasi.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar Pelajar.
Suharsimi Arikunto dan Cepi Safrudin Abdul Jabar. 2004. Evaluasi Program
Pendidikan, Pedoman Teoritis Bagi Praktisi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara:
Suyanto, Bagong & Sutinah. 2005. Metode Penelitian Sosial Berbagai Alternatif
Pendekatan. Jakarta: Prenada Media.
Yusuf, Farida. 2008. Evaluasi Program Dan Instrumen Evaluasi Untuk Program
Pendidikan dan Penelitian. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Sumber Jurnal:
Sumber Lainnya:
Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 5 Tahun 2012 Tentang Izin Mendirikan
Bangunan
Peraturan Walikota Medan Nomor 19 Tahun 2010 Tentang Rincian Tugas Pokok
Dan Fungsi Dinas Tata Ruang Dan Tata Bangunan Kota Medan