Anda di halaman 1dari 5

PERCOBAAN 1

KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM

I. TUJUAN
1. Mahasiswa mampu melakukan penimbangan menggunakan neraca analitik
2. Mahasiswa mampu melakukan pengambilan larutan menggunakan pipet ukur
3. Mahasiswa mampu membuat larutan dari bahan kimia padat
4. Mahasiswa mampu melakukan pengenceran larutan
5. Mahasiswa mampu melakukan pengukuran pH larutan

II. TEORI
Teknik Menimbang
Weighing by addition
Berat kaca arloji = A gram
Berat kaca arloji + zat = B gram
Berat zat = B-A gram
a. Letakkan kaca arloji kosong pada pan neraca analitik untuk dicatat bobotnya.
b. Gunakan spatula kering yang bersih untuk mengambil sampel dari wadah sampel, letakkan
di atas kaca arloji, lalu dicatat bobotnya
c. Bobot sampel yang ditimbang adalah sama dengan bobot total (kaca arloji + zat) dikurangi
bobot kaca arloji
Keuntungan teknik ini adalah sampel langsung diletakkan pada wadah timbang, pembacaan
bobot sampel sama/ sesuai dengan sejumlah sampel yang ditambah. Kelemahan teknik ini
adalah risiko kehilangan sampel karena tercecer di luar wadah timbang apabila tidak hati-hati.

Weighing by difference
Berat kaca arloji + zat = A gram
Berat kaca arloji + sisa = B gram
Berat zat yang diambil = A-B gram
a. Letakkan wadah empat penyimpanan sampel, dicatat bobotnya.
b. Gunakan spatula kering yang bersih untuk mengambil sejumlah sampel dari wadah sampel,
lalu dicatat bobot wadah yang masih berisi (sisa) sampel
c. Perbedaan atau selisih hasil penimbangan pertama dan kedua menunjukkan bobot
sampel yang diambil.
Teknik ini cocok digunakan untuk penimbangan sampel yang higroskopis atau melindungi
sampel dari udara sekitar. Kelemahan teknik ini adalah dibutuhkan beberapa kali
pengambilan sampel untuk memperoleh bobot yang diinginkan, risiko terlalu banyak sampel
yang diambil.

III. ALAT DAN BAHAN


ALAT
1. Neraca analitik
2. Sendok spatel
3. Gelas arloji
4. Labu takar
5. Botol semprot
6. Kertas label
7. Pipet volume
8. Bulb
9. Gelas beker
10. Kertas indikator pH

BAHAN
1. NaOH
2. Aquades

IV. PROSEDUR KERJA


Pembuatan Larutan NaOH
1. Timbang padatan NaOH 2 gram
2. Masukkan NaOH yang sudah ditimbang ke dalam labu takar 50 mL
3. Tambahkan aquades hingga tanda batas
4. Kocok hingga semua padatan larut
5. Beri label “Larutan A”
6. Ulangi langkah 1-5 untuk larutan 2, 3 dan 4 (padatan NaOH 1,8 gram, 1 gram dan 0,6
gram) sebagai Larutan B, Larutan C dst

Pengenceran Larutan NaOH


1. Ambil 10 mL larutan NaOH (Larutan 1) menggunakan pipet volume
2. Masukkan ke dalam labu takar 25 mL
3. Tambahkan aquades hingga tanda batas
4. Kocok hingga homogeny
5. Beri label “Larutan 1”
5. Ulangi langkah 1-4 untuk pengambilan Larutan 2, 3 dan 4, sebagai Larutan 2, Larutan 3
dst.

Pengukuran pH dengan kertas indikator


1. Siapkan beker ukuran 50 mL
2. Tuangkan Larutan A ke dalam gelas beker 50 mL
3. Ukur pH menggunakan kertas indikator pH universal
4. Ulangi langkah 1-3 untuk larutan B, C dan D

Pengukuran pH dengan pH meter


1. Siapkan beker ukuran 50 mL
2. Tuangkan Larutan 1 ke dalam gelas beker 50 mL
3. Ukur pH menggunakan pH meter
4. Ulangi langkah 1-3 untuk semua Larutan 2, 3 dan 4

V. PERHITUNGAN
1. Berat rata-rata padatan NaOH

2. Simpangan rata-rata

3. Molaritas larutan NaOH

4. Molaritas larutan NaOH setelah diencerkan (untuk masing-masing larutan yang dibuat)

5. Perhitungan pH (optional)
LAMPIRAN

Lampiran 1. Laporan Sementara


Hasil Penimbangan Padatan NaOH
Praktikan Berat
1
2
3
4

Hasil Pengukuran pH dengan Kertas Indikator


Larutan Kertas pH Nilai pH
A
B
C
D

Hasil Pengukuran pH dengan pH meter


Larutan Nilai pH
1
2
3
4

Jakarta, 25-09-2019
Pengawas Praktikan

(..................................) (Yossry S. Keriapy)


Lampiran 3. Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai